6 KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia …repository.ump.ac.id/2996/3/DWI P. BAB...
Transcript of 6 KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia …repository.ump.ac.id/2996/3/DWI P. BAB...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini.
1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini.
Perkembangan motorik berjalan seiring dengan perkembangan
motorik berarti pengambangan pengendalian gerak jasmaniah melalui
kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.
Menurut Pekerti (2007: 9.6) perkembangan fisik anak berhubungan
dengan gerak atau motorik halus dan gerak atau motorik kasar. Gerak
halus adalah berbagai gerakan yang melibatkan fungsi jari jemari, seperti
meremas, melipat, menggunting, menjahit, menari, menganyam,
menggambar. Sedangkan motorik kasar adalah berbagai gerak yang
melibatkan otot-otot besar dan sendi-sendi seperti melompat, memanjat,
melempar, berdiri, jongkok, berlari, dll.
Menurut Sujiono (2010: 3.7) anak usia taman kanak-kanak
memiliki kemampuan koordinasi gerak yang baik yaitu antara tangan dan
mata yang dapat dikembangkan melalui permainan, seperti membentuk
tanah liat, menggambar, mewarnai, dan menggunting.
Menurut Depdiknas (2007: 1) perkembangan fisik merupakan salah
satu pengembangan kemampuan dasar di TK. Bahan kegiatan
pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan untuk melatih motorik
6
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
7
kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik halus anak dilakukan
melalui olah tangan dan menggunakan alat dan media kreatif.
Menurut Sujiono (2005: 2.10) pengembangan kemampuan dasar
anak dapat dilihat dari fisik/motoriknya maka perlu diperkenalkan dan
dilatih gerakan–gerakan motorik kasar dan halusnya untuk meningkatkan
kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani.
Pengembangan fisik/motorik anak dapat dilakukan melalui
bermain, melalui bermain perkembangan fisik/motorik anak dapat
dikembangkan. Dengan bermain dapat menumbuhkan minat dan rasa
percaya diri anak terhadap berbagai kegiatan motorik anak seperti
menggambar, melipat kertas atau membuat kalung dari berbagai bahan.
Menurut Hurlock (dalam Yudha, 2005: 17) perkembangan fisik
sangat penting untuk dipelajari karena akan mempengaruhi perilaku anak
sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu: yang
pertama, perkembangan fisik secara langsung dapat menentukan gerak
seorang anak. Pada usia 6 tahun jika struktur tubuh anak sesuai dengan
usianya, akan mengalami hambatan struktur tuhuhnya tidak akan
berkembang dengan sempurna. Kedua, secara tidak langsung,
perkembangan fisik anak dapat mempengaruhi cara anak melihat dirinya
sendiri dan cara ia melihat ornag lain.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
8
Dari pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa fisik motorik
halus anak usia dini adalah pengembangan kemampuan dasar dilihat dari
fisik/motoriknya maka perlu dilatih gerakan motoriknya untuk
meningkatkan gerakan tubuh dan meningkatkan koordinasi sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani.
2. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini
Motorik halus adalah proses seorang anak belajar untuk terampil
menggerakkan anggota tubuh. Gerakan yang dapat mereka lakukan dapat
melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan, serta ketepatan
koordinasi tangan dan mata.
Menurut Yudha (2005: 118) motorik halus adalah kemampuan
anak beraktivitas denagn menggunakan otot-otot halus atau otot-otot kacil
seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok
dan memasukkan kelereng.
Menurut Sujiono (2007: 12.5) motorik halus adalah gerakkan-
gerakkan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot-otot jari
tangan, otot muka, dan lain-lain. Gerakkan motorik halus dapat melibatkan
otot tangan dan jari yang membutuhkan kecermatan, ketekunan dan
koordinasi antara mata dan otot kecil, misalnya menggunting, merobek,
menggambar, menulis, melipat, meronce, menjahit, meremas,
menggenggam, menyusun balok, meringis, melotot, tertawa dan
sebagainya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
9
Menurut Sumantri (2005: 143) keterampilan motorik halus adalah
pengorganisasian sekelomok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan
yang sering membutuhkan kecermatandan koordinasi mata dan tangan.
Menurut Samsudin (2008: 10) motorik adalah suatu dasar biologi
yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Menurut Muhibbin (dalam
Samsudin, 2008: 10) motorik dapat diartikan sebagai istilah yang
menunjukkan hal, keadaan, dam kegiatan yang melibatkan otot-otot juga
gerakkannya.
Menurut Yudha (2005: 114) perkembangan motorik adalah suatu
perubahan dalam perilaku motorik yang memperlihatkan interaksi dari
kematangan makhluk dan lingkungannya. Pada usia perkembangan
motorik merupakan perubahan kemampuan kemampuan motorik bayi
sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan
motorik. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi
satu sama lain.
Menurut Hurlock (1978: 150) perkembangan motorik adalah
perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui gerakkan pusat
syaraf, dan otot-otot yang terkoordinasi.
Menurut Sumantri (2005:61) keterampilan motorik tangan pada
anak adalah perkembangan motorik memegang tingkat memegang tersebut
merupakan suatu tingkat kemampuan anak melakukan gerakkan membuka
dan menutup jari-jarinya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
10
Keterampilan motorik memegang sejalan dengan peningkatan
koordinasi mata dan tangan. Aktivitas yang melibatkan koordinasi mata
dan tangan meningkat sesuai dengan kemampuan otot-otot penggerak
mata.
Menurut Sumantri (2005: 70) peningkatan keterampilan memegang
dapat meningkatkan kemampun koordinasi mata, dan tangan sesuai
dengan pencapaian kemampuan control otot-otot gerak mata.
Keterampilan memegang sangat diperlukan dalamberbagai aktivitas dan
berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari.
Menurut Santrock (2007: 216) keterampilan motorik halus
melibatkan gerakkan yang diatur secara halus, seperti menggenggam
mainan, mengancing baju, atau mrlakukan apapun yang menunjukkan
keterampilan motorik halus.
Dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa
motorik halus adalah gerakkan yang hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan pergelangan tangan.
3. Prinsip-Prinsip Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Menurut Samsudin (2008: 8) prinsip perkembangan motorik anak
usia dini merupakan salah suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai
dengan masa pertumbuhannya. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
11
oleh gizi, status kesehatan, dan perlakuan motorik yang sesuai dengan
masa perkembangannya.
Sumantri (2005: 48) menjelaskan bahwa salah satu prinsip
perkembangan motorik anak usia dini yaitu terjadinya perubahan fisik
maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya. Dimana
perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh gizi, status kesehatan, dan
perlakuan stimulasi aktivitas gerak sesuai dengan masa perkembangannya.
Menurut Kuntjojo (2011: 5) ada beberapa prinsip berkenaan
dengan pengembangan motorik halus anak usia TK (Direktorat
PembinaanTaman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, 2007: 13 – 14), yaitu:
Memberikan kebebasan ekspresi pada anak, melakukan pengaturan waktu,
tempat, dan media agar dapat merangsang anak untuk menjadi kreatif,
memberikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik yang baik
dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media, menumbuhkan
keberanian anak dengan menghindari pemberian petunjuk yang
menghambat inisiatif anak, membimbing anak sesuai dengan kemampuan
dan taraf perkembangnnya, menciptakan suasana yang dapat membuat
anak merasa senang, dan melakukan pengawasan menyeluruh terhadap
semua kegiatan yang dilakukan anak.
Menurut Sujiono (2009: 3.5) prinsip perkembangan motorik anak
usia dini atau anak usia prasekolah yaitu terjadinya suatu proses perubahan
baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
12
Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa prinsip
perkembangan motorik halus anak usia dini terjadinya perubahan fisik
maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya sangat dipengaruhi
oleh gizi, status kesehatan, dan perlakuan stimulasi aktivitas gerak sesuai
dengan masa perkembangannya.
4. Tahap-tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Menurut Fitts dan Postnet (dalam Sumantri, 2005: 101) proses
belajar motorik anak usia dini dalam 3 tahap yaitu : Pertama Tahap Verbal
Kognitif merupakan tahap awal dalam belajar bergerak, karena
perkembangan yang menonjol terjadi pada diri anak adalah gerakkan yang
dipelajari sedangkan penguasaan geraknya masih belum baik karena masih
mencoba gerakkan tersebut, Kedua Tahap Asosiatif tahap ini disebut juga
tahap menengah, perkembangan anak usia dini sedang memasuki masa
pemahaman dari gerakkan yang sedang dipelajari, dan Ketiga tahap
Otomasi tahap ini disebut juga tahap akhir, ditandai dengan tingkat
penguasaan gerakkan dimana anak mampu melakukan gerakkan
keterampilan secara otomatis.
Menurut Samsudin (2008: 15) tahap-tahap motorik anak usia dini
dibagi menjadi 3 tahap yaitu verbal kognitif, asosiatif, dan otomatisasi.
Tahap verbal Kognitif merupakan tahap belajar motorik melalui uraian
lisan atau menangkap penjelasan konsep tentang gerak yang akan
dilakukan. Tahap Asosiatif merupakan tahap belajar motorik untuk
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
13
menyelesaikan konsep ke dalam bentuk gerakkan dengan mempersesifkan
konsep gerakkan pada bentuk perilaku gerak yang dipelajari atau
mencoba-coba gerakkan yang mengalami gerak yang dilakukan. Tahap
otomatisasi merupakan tahap belajar motorik untuk melakukan gerak
secara berrulang-ulang demi mendapatkan gerak yang benar secara
alamiah.
Menurut Sujiono (2007: 1.4) ada 3 tahap perkembangan
keterampilan motorik anak usia dini, yaitu : Tahap kognitif, dalam tahap
ini anak berusaha memahami keterampilan gerak/motorik untuk
melakukan suatu gerakkan tertentu. Tahap asosialtif yaitu anak belajar
belajar dengan mencoba-coba gerakkan seraya dikoreksi agar tidak terjadi
kesalahan. Tahap Autonomous merupakan gerakkan yang dilakukan
merupakan respons yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan dan
gerakkan yang dilakukan sudah otomatis.
Dari pendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa tahap
perkembangan motorik halus anak usia dini adalah: Pertama, tahap verbal
kognitif yaitu tahap pembelajaran motorik melalui uraian lisan atau
penjelasan dengan maksud agar anak memahami motorik yang akan
dilakukannya. Kedua, tahap assosiatif yaitu perkembangan anak sedang
memasuki masa pemahaman dari motorik yang sedang dipahami. Ketiga,
tahap otomatisasi artinya anak sudah dapat melakukan gerakan dengan
benar dan baik.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
14
5. Tujuan Perkembangan Motorik Anak
Menurut Yudha (2005: 115) tujuan pengembangan motorik halus
yaitu: Pertema mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakkan jari
tangan, Kedua mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata,
dan dan Ketiga mampu mengandalikan emosi.
Menurut Sumantri (2005:9) tujuan model program pengembangan
keterampilan motorik halus anak usia dini, yaitu: mampu memfungsikan
otot-otot kecil seperti gerakkan jari tangan, mampu mengkoordinasikan
kecepatan tangan dengan mata dan mampu mengandalikan emosi.
Menurut Sujiono (2007: 2.10) tujuan pengembangan motorik anak
taman kanak-kanak dalam Standar Kompetensi Kurikulum Taman Kanak-
kanak yaitu membantu mengembangkan potensi anak, baik psikis dan fisik
meliputi moral, dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian dan seni.
Samsudin (2008: 29) tujuan pengembangan fisik/motorik di TK
adalah unutk mengenal dan melatih gerak kasar dan halus, meningkatkan
kemampuan mengelola, mengontrol gerak tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.
Dari pendapat dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa tujuan
perkembangan motorik adalah untuk mengembangkan kemampuan
motorik anak, melatih anak gerakan kasar dan halus, meningkatkan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
15
kemampuan menelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta
meningkatkan keterampilan tubuh.
6. Fungsi Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Menurut Sumantri (2005:10) fungsi model program pengembangan
keterampilan motorik halus anak usia dini, yaitu sebagai alat untuk
mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan, sebagai alat untuk
mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakkan mata, dan
sebagai alat unutk melatih penguasaan emosi.
Menurut Yudha (2005: 115) fungsi pengembangan motorik halus
yaitu sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua
tangan, sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan
dengan gerakkan mata, dan sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.
Menurut Samsudin (2008: 8) tujuan dan fungsi pengembangan
motorik adalah penguasaan keterampilan terlihat dari kemampuan
menyelesaikan tugas motorik tertentu. Kualitas motorik dapat dilihat dari
seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang
diberikan dengan tingkat keberhasilan. Jika tingkat keberhasilan dalam
melaksanakan tugas motorik tinggi, maka efektif dan efisien.
Menurut pendapat dari para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
fungsi pengembangan motorik halus adalah pertama, mengembangkan
keterampilan gerak tangan anak Kedua, mengembangkan koordinasi
kecepatan antara gerakan tangan dengan dan mata.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
16
B. Kegiatan Menggambar Melalui Teknik Memercik
1. Pengertian Menggambar
Menggambar merupakan bagian dari motorik halus. Kegiatan ini
dimulai dari menggerakkan tangan untuk mewujudkan suatu bentuk
gambar secara tidak sengaja. Anak-anak akan merasa senang setelah
menggambar karena hal itu menjadi suatu cara berkomunikasi kepada
orang lain.
Menggambar adalah media yang paling ekspresif dimana anak usia
dini dapat menuangkan perasaan, keterampilan, kreativitas, pengetahuan,
dan apa yang dirasakan.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia
mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaanya. Menggambar adalah
membuat gambar. Kegiatan ini dimulai dari menggerakkan tangan untuk
mewujudkan sesuatu bentuk gambar secara tidak sengaja.
Menurut Pamadhi (2008: 2.5) menggambar adalah gambar.
Kegiatan yang dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan
benda ke benda lain dan memberikan warna, sehingga menimbulkan
gambar. Mengambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan
bagi anak-anak. Dengan menggambar, mereka bisa menuangkan beragam
imajinasi. Gambar-gambar yang hasilkan menunjukkan tingkat kreativitas
masing-masing anak.
Menurut Sumanto (2005: 47), menggambar adalah kegiatan anak
untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialami baik mental
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
17
maupun visual dalam bentuk garis dan warna. Menggambar adalah proses
pengungkapan ide, angan-angan, perasaan,dan pengalaman. Dalam arti
sempit, menggambar adalah kegiatan untuk mewujudkan angan-angan
berupa hasil goresan.
Menurut Soegiarti (2009: 3) menggambar adalah membuat gambar
dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam dan
memberikan warna.
Dari pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
menggambar adalah kegiatan untuk mengungkapkan ide atau angan-angan,
apa yang dirasakan dan dialami anak baik mental maupun visual dalam
bentuk garis dan warna cara mencoret, menggores, dll.
2. Manfaat Menggambar.
Kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang alami. Kegiatan
ini dilakukan anak untuk mrngutarakan isi hati maupun pandapat dan
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Kenneth M. Lansing (dalam Pamadhi, 2008: 2.8) tiga sisi
manfaat gambar : hasil karya, proses, dan keterkaitan isi dan bentuk
gambar berupa tema. Menurut Pamadhi (2008: 2.10) manfaat menggambar
bagi anak adalah menggambar sebagai alat bercerita, menggambar sebagai
media mencurahkan perasaan, menggambar sebagai alat bermain,
menggambar melatih ingatan, menggambar melatih berfikir menyeluruh,
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
18
menggambar melatih kreativitas anak, menggambar melatih ketelitian
melalui pengamatan langsung.
Hidayati (2010: 2) menyimpulkan manfaat menggambar untuk
perkembangan anak sebagai berikut :
a. Menggambar dalam bentuk apapun merupakan ekspresi dan bagian
dari proses kreatif dan imajinatif mereka di masa kecil.
b. Menggambar membantu meningkatkan konsentrasi anak, melatih
daya ingat, kesabaran, ketelitian dan keuletan anak dalam
menghasilkan sesuatu. Selain sebagai bentuk ekspresi, menggambar
juga dapat membantu menyalurkan bentuk-bentuk emosi yang
dirasakan anak melalui gambar. Menggambar juga melatih
keterampilan dan kemampuan motorik halus anak.
c. Menggambar mengasah bakat anak yang bisa berdampak signifikan.
Semua anak mungkin suka menggambar dan bisa menggambar, tetapi
anak yang berbakat menggambar bisa menghasilkan gambar yang
lebih bagus.
d. Menggambar sebagai sebuah stimulus untuk menumbuhkan minat
belajar anak. Gambar yang berantakan mencerminkan naturalitas dan
kreativitas daripada kehalusan bentuk yang dihasilkan.
Menurut pendapat dari para ahli di atas, penulis menyimpulkan
mahwa manfaat menggambar adalah: Pertama menggambar sebagai alat
bercerita, Kedua menggambar sebagai media mencurahkan perasaan,
Ketiga menggambar sebagai alat bermain, Keempat menggambar
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
19
membantu meningkatkan konsentrasi, dan Kelima menggambar mengasah
bakat anak
3. Tujuan Menggambar
Menurut Cinderalas (2011: 4) Tujuan menggambar bagi anak
antara lain : mengembangkan kebiasaan pada anak untuk
mengekspresikan diri, mengembangkan daya kreativitas,
mengembangkan kemampuan berbahasa, dan mengembangkan citra diri
anak.
Menurut Widyandani (2008: 3) tujuan menggambar yaitu:
mendorong kebiasaan bekerja kreatif, merubah kebiasaan kerja dengan
menggambar benda-benda yang tidak mudah digambar, belajar tentang
pentingnya sejarah seni, kritik seni, dan keindahan, dan memberi
keuntungan pada anak menjadi percaya diri.
Menurut Samsudin (2008: 8) tujuan dan fungsi pengembangan
motorik adalah penguasaan keterampilan terlihat dari kemampuan
menyelesaikan tugas motorik tertentu. Kualitas motorik dapat dilihat dari
seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang
diberikan dengan tingkat keberhasilan. Jika tingkat keberhasilan dalam
melaksanakan tugas motorik tinggi, maka efektif dan efisien.
Menurut pendapat dari para ahli, penulis menyimpulkan bahwa
tujuan menggambar adalah : Pertama mengembangkan daya kreativitas,
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
20
Kedua mengembangkan kemampuan berbahasa, dan Ketiga
mengembangkan anak untuk lebih percaya diri.
4. Teknik Memercik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:856) bahwa
memercik adalah titik-titik air yang berhamburan kemana-mana.
Menurut Pamadhi (2008:4.35) mencetak bayangan atau memercik
merupakan karya seni yang menghasilkan gambar bayangan. Teknik
menggambar yang dilakukan dengan cara memercik dapat memadukan
atau menggunakan beberapa jenis pewarna dengan cairan warna. Dengan
kegiatan menggambar melalui teknik memercik anak akan mendapatkan
pengalaman yang pernah dilihat atau diamati.
Menurut Hidayati (2011: 2) tujuan memercik adalah: Pertama
untuk melatih motorik halus anak yang melibatkan otot kecil dan
kematangan syaraf, Ketiga anak anak mengenal konsep warna primer,
yaitu merah, kuning, dan biri, Keempat anak mengenal konsep
percampuran warna primer, sehingga menjadi warna sekunder dan
tersier, dan Kelima melatih imajinasi dan keterampilan anak.
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
menggambar melalui teknik memercik adalah kegiatan membuat gambar
yang dilakukan dengan cara menyikat sisir menggunakan pewarna agar
membentuk percikan dan mendapatkan nilai seni yang baik. Hasil
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
21
menggambar dengan teknik memercik ini berbentuk sebaran warna /
gambar abstrak yang dihasilkan dari percikan tersebut.
5. Langkah-langkah Teknik Memercik
Menurut Pamadhi (2008: 4.36) langkah-langkah memercik atau
mencetak bayangan sebagai berikut :
1. Letakkan daun atau potongan kertas di atas kertas putih.
2. Semprotkan pewarna dengan cara sikat gigi dibasahi pewarna lalu
sikatkan dengan sisir diatas kertas yang diatasnya sudah diberi daun
atau potongan kertas.
3. Tunggu pewarna tersebut sampai kering. Apabila sudah kering daun
atau potongan kertas dapat diangkat.
Keterampilan menggambar melalui teknik memercik dilakukan
secara praktek langsung dan akan lebih mudah dalam membentuk gambar.
Peneliti mengambil kesimpulan, bahwa langkah-langkah kegiatan
menggambar melalui teknik memercik yaitu: Pertama siapkan kertas dan
pewarna, Kedua letakkan daun diatas kertas A4, dan Ketiga pegang sisir
dengan tangan kiri di atas kertas, celupkan sikat gigi dengan tangan kanan
kedalam mangkok yang berisi pewarna, kemudian sikat sisir dengan sikat
gigi yang sudah dicelupkan ke dalam pewarna yang di inginkan. Menyikat
dilakukan satu arah agar percikan dapat terlihat bagus. Untuk
menghasilkan efek kombinasi warna tertentu maka dapat diulangi langkah-
langkah kerja seperti yang telah dilakukan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
22
C. Kriteria Keberhasilan
1. Pedoman Penilaian
Menurut Depdiknas (2004:6) pedoman penilaian di Taman Kanak-
Kanak yaitu:
a. Peleksanaan penilaian yang dilakukan guru mengacu pada inidikator
yang akan dicapai dalam satuan kegiatan harian (SKH) dalam tahapan
waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah
ditentukan.
b. Cara pencatatan hasil penilaian harian :
1. Anak yang perilakunya belum sesuai dengan apa yang diharapkan
dan belum dapat memenuhi indikator yang diharapkan dalam SKH
maka ditulis tanda kosong (o). Tanda lingkaran kosong (o)
menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan tugas selalu dibantu
guru.
2. Anak yang perilakunya cenderung seimbang perolehan bulatan
penuh dan bulatan kosong maka hasilnya berupa tanda cheklist (√).
3. Anak yang perilakunya melebihi yang diharapkan dan dapat
menunjukan kemampuan melebihi kemampuan indikator yang
diharapkan dalam SKH maka ditulis tanda lingkaran penuh (●).
Tanda lingkaran penuh (●) dapat digunakan juga untuk
menunjukan anak mampu melakukan tugas tanpa bantuan guru.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
23
Menurut Samsudin (2008: 68) prosedur penilaian di Taman Kanak-
kanak (TK) yaitu:
a. Mencatat hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian
di Satuan Kegiatan Harian (SKH).
b. Anak yang belum mencapai indikator yang diharapkan dan selalu
dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan
diberi tanda bulatan kosong (○).
c. Anak yang sudah melebihi indikator tanpa bantuan, maka pada
kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan
penuh (●).
d. Jika semua anak menunjukkan kemampuan sesuai indikator dalam
SKH, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi
tanda check list (√).
Menurut Kemendiknas (2010:11) pedoman penilaian di Taman
Kanak-Kanak adalah:
a. Catatan hasil penilain harian perkembangan anak dicantumkan pada
kolom pada penilaian di RKH.
b. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai dengan indicator seperti:
dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom
penilaian ditulis nama anak dan diberi tanda satu bintang ().
c. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan indicator
seperti yang diharapkan RKH mendapatkan tanda dua bintang ( ).
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
24
d. Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSB) pada indicator
dalam RKH mendapat tanda tiga bintang ( ).
e. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indicator seperti
yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang
().
Pedoman penilaian peneliti menggunakan tanda bintang untuk
mendapatkan informasi tentang perkembangan motorik halus anak. Untuk
mempermudah melakukan observasi peneliti menggunakan lembar
observasi atau pedoman observasi. Peneliti memberi tanda bintang ()
satu sampai bintang empat pada kolom penilaian.
2. Indikator Keberhasilan
Menurut Kurikulum 2004 Pendidikan TK (2004: 31), kemampuan
motorik halus termasuk dalam aspek kemampuan seni, kriteria
kemampuan motorik halus untuk kelompok B indikatornya sebagai
berikut:
a. Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna,
krayon, arang, dan bahan-bahan alam) dengan rapi.
b. Mencetak dengan berbagai media (jari, kuas, pelepah pisang, daun,
bulu ayam) dengan lebih rapi.
c. Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi.
d. Permainan warna dengan berbagai media. Misalnya: krayon, cat air,
dll.
e. Melukis dengan jari.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
25
f. Melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan).
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengadaptasi dan kemudian
menyusun indikator yang diharapkan dalam kemampuan motorik halus
pada anak Taman Kanak-Kanak sebagai berikut :
Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Motorik Halus.
NoIndikator KemampuanMotorik Halus
Nilai
Ket.
1.
2.
3.
4.
Kemampuan menggenggamsikat gigi dan sisir.Kelenturan otot-otot jaritangan pada saat memercik.Kekuatan tangan saatmemercik.Koordinasi mata dengantangan pada saat memercik
Keterangan : : BB (Belum Berkembang) : MB (Mulai Berkembang) : BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : BSB (Berkembang Sangat Baik)
3. Kerangka Pikir
Dalam penelitian yang akan dilakukan, perlu adanya suatu kerangka
pemikiran. Kerangka berpikir merupakan alur pikiran dari suatu
permasalahan yang akan diteliti, di mana dalam kerangka berpikir penelitian
yang akan dilakukan ini terdapat tiga siklus. Dalam setiap siklusnya terdapat
tahap-tahap yang harus di lakukan yaitu tahap perencanaan (planning), tahap
pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan atau observasi (observing),
dan tahap refleksi (refleckting).
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
26
Anak usia TK pada umumnya mempunyai keinginan untuk belajar
menggambar salah satunya adalah dengan teknik memercik. Teknik
memercik adalah kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara
menyikat sisir menggunakan pewarna agar membentuk percikan.
Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil. Perkembangan anak tidak
terlepas dari kemampuan motorik halusnya, yaitu kemampuan dalam
menggambar, menari, memainkan alat music. Oleh karena itu bahwa
pengembangan motorik halus anak merupakan dasar untuk pengembangan
kemampuan seni anak.
Menurut Pamadhi (2008:4.35) mencetak bayangan atau memercik
merupakan karya seni yang menghasilkan gambar bayangan. Teknik
menggambar yang dilakukan dengan cara memercik dapat memadukan atau
menggunakan beberapa jenis pewarna dengan cairan warna. Menurut
Samsudin (2008:11) kualitas motorik dilihat dari seberapa jauh anak tersebut
mampu menampilkan tugas motorik dengan tingkat keberhasilan tertentu.
Pada kondisi awal, kegiatan menggambar melalui teknik memercik
pada anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal masih rendah karena
anak kurang memperhatikan perintah guru dan beberapa anak mengerjakan
kegiatan tersebut dengan bermain atau mengganggu teman yang lain yang
mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak terselesaikan.
Penelitian tindakan kelas ini diakukan sebanyak dua siklus, setiap
siklus diadakan 3 kali pertemuan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
27
apabila dalam pelaksanaan pembelajaran siklus pertama belum memenuhi
kriteria yang ditentukan maka bisa dilanjutkan perbaikan pembelajarannya
pada siklus kedua. Diharapkan pada siklus kedua sudah memenuhi kriteria
yang diinginkan. Untuk lebih mudah memahami, peneliti tampilkan dalam
bentuk kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.2 Bagan Kerangka pikir
KondisiAwal
Kemampuan motorikhalus anak dengan
kegiatanmenggambar melalui
teknik memercikmasih rendah.
Dilakukan upayaperbaikan dengan PTK
Kondisi sudahmeningkat, ada
perbaikan, tetapibelum maksimal.
Kemampuan motorikhalus anak dengan
kegiatanmenggambar melaluiteknik memercik adapeningkatan, tetapi
masih rendah.
Siklus ITindakan
menggambarmelaui teknik
memercik untukmeningkatkankemampuan
motorik halus3x pertemuan
1. Kegiatanpembelajaran sudahmaksimal
2. Kemampuanmotorik halus anakdengan teknikmemercikmeningkat.
Terjadi perbaikan yangoptimal dalam
kemampuan motorikhalus anak dengan
kegiatan menggambarmelalui teknikmemercik dan
penelitian berhasil.
Siklus IITindakan
menggambarmelalui teknik
memercik untukmeningkatkankemampuan
motorik halus3x pertemuan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012
28
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada deskripsi dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan, bahwa untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak
dapat dilakukan melalui teknik memercik pada anak didik kelompok B, TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Bojongbata Kabupaten Pemalang semester genap
tahun ajaran 2011 / 2012.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Dwi Pebruandani, FKIP UMP 2012