6. hewan uji.ppt

download 6. hewan uji.ppt

of 24

Transcript of 6. hewan uji.ppt

  • PENETAPAN HAYATI DENGAN HEWAN PERCOBAANKuliah Bioanalisis

  • Pada mulanya yg dilakukan pd uji praklinik adalah pengujian ikatan obat pd reseptor dengan kultur sel terisolasi atau organ terisolasi, selanjutnya dipandang perlu menguji pada hewan utuh.

    Uji praklinik merupakan persyaratan uji calon obat diperoleh informasi : efikasi (efek farmakologi), profil farmakokinetik & toksisitas calon obat.

  • Hewan yg baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan primata.

  • Apakah obat menimbulkan efek toksik pada dosis pengobatan (keamanan).Dapat mempelajari sifat farmakokinetik obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme & eksresi obat.

    Semua hasil pengamatan pd hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pd manusia.Menggunakan hewan utuh dapat diketahui :

  • Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan percobaan telah dikembangkan pula berbagai uji in vitro untuk menentukan khasiat obat contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell line, uji anti mikroba pada perbenihan mikroba, uji antioksidan, uji antiinflamasi dll untuk menggantikan uji khasiat pd hewan. Tetapi belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro.

  • Uji toksisitas sampai saat ini masih tetap dilakukan pada hewan percobaan, belum ada metode lain yang menjamin hasil yg menggambarkan toksisitas pada manusia. Untuk masa yang akan datang perlu dikembangkan uji toksisitas secara in vitro. Setelah calon obat dinyatakan mempunyai kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan maka selanjutnya diuji pada manusia (uji klinik).

  • Prinsip-prinsip penetapan hayati menggunakan hewan ujiPersyaratan Hewan Uji : Harus memiliki respon yg seragam terhadap rangsangan ekstrinsik serta memiliki keberagaman faktor intrinsik yg menyatu dengan daur hidup (umur, kematangan seksual, & kesehatan)Hewan Uji yg sehat :Tdk memiliki kelainan yg berarti selama masa pertumbuhan, yaitu :Penyimpangan bobot selama pemeliharaan < 10%Suhu badan normal dg penyimpangan < 10C.Tidak dijumpai adanya kelainan flora ususTdk memberikan reaksi abnormal pada pemberian garam fisiologis

  • PEMELIHARAAN HEWAN UJIBeberapa hal yg terkait:

    1. Rumah hewan uji Harus merupakan ruangan yg berventilasi memadaiHarus terjaga suhu serta kelembabannya sesuai dengan syarat kenyamanan & kesehatan bagi masing2 hewan uji.Pencahayaan yg cukup (Untuk mencit & tikus diperlukan intensitas cahaya 300-500 luks dengan daur gelap terang 10-12 jamHarus selalu dijaga kebersihannya dari debu atau kotoran lain, serta bebas dari suasana gaduh.

  • PEMELIHARAAN HEWAN UJI

    2. Kandang hewan uji Harus memadai ukuran & jenis bahannya Sebaiknya terbuat dari plastik yg dpt diletakkan pd rak berjalan, sebaiknya diberi alas grajen atau kawul yg bersihSelalu diganti paling tidak 3 hari sekaliJumlah hewan uji dlm satu kandang dibatasi jangan sampai mengganggu ruang gerak hewan uji

  • PEMELIHARAAN HEWAN UJI

    3. Pakan hewan ujiKomposisi harus disesuaikan dengan syarat ideal pertumbuhan masing2 hewan uji. Jumlah pakan harian harus disesuaikan (tikus diperlukan 1520 gr pakan baku-tikus/hari, untuk mencit hanya 57 gr pakan baku mencit/hari).

  • PEMELIHARAAN HEWAN UJI

    4. Minuman hewan ujiHarus diberikan setelah direbus dgn volume pemberian secukupnya sesuai dengan jenis hewan uji Wadah air minum dicuci atau diganti paling tidak 3 hari sekali.Perlu diperhatikan bahwa pemeliharaan hewan uji harus dikerjakan dengan penuh kasih sayangUntuk mengurangi variasi biologis, binatang harus dipuasakan semalam sebelum percobaan dimulai. Pada periode tersebut hewan hanya diperbolehkan minum air ad libitum.

  • PEMELIHARAAN HEWAN UJI

    PENANGANAN HEWAN UJItata cara memperlakukan hewan uji, baik selama masa pemeliharaan maupun selama masa uji berlangsung, meliputi: pengambilan hewan dari kandang, pemegangan, penandaan, pemberian senyawa, pengorbanan & pengambilan cuplikan hayati.

  • Mencit

    Mencit bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya; lebih aktif pada malam hari dibandingkan siang hari.

  • Tikus

    Tenang, mudah ditangani, tidak begitu fotofobik seperti halnya mencit. Aktifitasnya tidak demikian terganggu dengan adanya manusia. Bila diperlakukan kasar tikus menjadi galak.

  • Kelinci

    Kelinci harus diperlakukan dengan halus namun sigap karena ia cenderung berontak.Jangang memegang telinga karena dapat mengganggu pembuluh darah dan syaraf. Pegang kulit pada leher kelinci dengan tangan kiri & angkat ke belakang dgn tangan kanan.

  • Marmut

    Marmut amat jinak & jarang menggigitPengambilan dan pemegangan marmut:Pegang badan bagian atas dengan tangan yg satu, dan Pegang badan bagian belakang dengan tangan yg lain.

  • Cara pemberian Oralpada mencit, tikus & marmut

    Diberikan dengan alat suntik yg dilengkapi dengan jarum/ kanula berujung tumpul & berbentuk bola. Jarum/kanula dimasukkan ke dalam mulut perlahan-lahan, diluncurkan melalui langit-langit ke belakang sampai oesofagus.Pemberian oral pada kelinci dilakukan dengan pertolongan "mouth block" (alat penahan rahang) berupa pipa kayu/ plastik yg berlubang, panjang 12 cm, diameter 3 cm & diameter lubang 7 mm. Letakkan mouth block di antara gigi-gigi depan dengan rahang dengan ibu jari & telunjuk. Masukkan kateter melalui lubang pada mouth block sekitar 20-25 cm.

  • Penyuntikan dilakukan pd vena ekor (ada 4 vena pada ekor). Letakkan hewan pada wilayah tertutup sedemikian rupa sehingga mencit tak leluasa untuk bergerak-gerak dengan ekor menjulur keluar. Hangatkan ekor dengan mencelupkan ke dalam air hangat (40C - 50C). Pegang ujung ekor dengan tangan satu dan suntik dengan tangan yg lain.

    IntravenaMencit:

  • Pada tikus yg tidak dianastesi, penyuntikan dapat dilakukan pada ekor seperti pada mencit, pada vena penis (khusus untuk tikus jantan), atau vena di permukaan dorsal kaki.Pada tikus yang dianastesi, penyuntikan dapat dilakukan pada vena femoralis.Pada Kelinci dan marmut:Dapat dilakukan pada vena marginalis, untuk marmut besar atau untuk marmut yang dianastesi.

    IntravenaTikus

  • Pd tikus & mencit dilakukan di bawah kulit pada daerah tengkuk. Pd kelinci di bawah kulit di daerah tengkuk atau sisi pinggang. Angkat sebagian kulit dan tusukkan jarum menembus kulit, sejajar dengan otot di bawahnya (untuk marmut dan kelinci).

    Sub-kutan

  • Intra muskular

    Untuk mencit dan tikus dilakukan pada otot gluteus maximus atau bisep fermoris atau semi tendinosus paha belakang.

    Intra dermalPada tikus dan marmut dilakukan pada perut & tubuh belakang atau kaki belakang. Cukur bulu. Tusuk jarum ke kulit yg ditegangkan sedalam 2/3 mm.

  • Intra peritoneal

    Untuk semua hewan percobaan, penyuntikan dilakukan pada perut sebelah kanan garis tengah, jangan terlalu tinggi agar tidak mengenai hati & kandung kemih. Hewan dipegang pada punggung supaya kulit abdomen menjadi tegang. Pada saat penyuntikan posisi kepala lebih rendah dari abdomen. Suntikan jarum membentuk sudut 10 menembus kulit dan otot masuk ke rongga peritoneal.

  • Tabel Konversi perhitungan dosis untuk berbagai jenis hewan & manusia

    Mencit 20 gTikus 200 gMarmut 400 gKelinci 1,5 kgKucing 2 kgKera 4 kgAnjing 12 kgManusia 70 kgMencit 20 g1,07,012,2527,829,764,1124,2387,9Tikus 200 g0,141,01,743,94,29,217,856,0Marmut 400 g0,080,571,02,252,45,210,231,5Kelinci 1,5kg0,040,250,441,01,082,44,514,2Kucing 2 kg0,030,230,410,921,02,24,113,2Kera 4 kg0,0160,110,190,420,451,01,96,1Anjing 12 kg0,0080,060,100,220,240,521,03,1Manusia 70 kg0,00260,0180,0310,070,0760,160,321,0

  • Tabel Volume maksimum larutan padat yang dapat diberikan pada hewan

    HewanVolume maksimum (ml) sesuai jalur pemberianIVIMIPSCPOMencit (20-30g)0,50,051,00,5-1,01,0Tikus(l00g)1,00,12-5,00,5-5,05,0Hamster (50 g)-0,11-2,02,52,5Marmut (250 g)-0,252-5,05,010,0Merpati (300 g)2,00,52,02,010,0Kelinci (2,5 kg)5-10,00,510-20,05-10,020,0Kucing (3 kg)5-10,01,010-20,05-10,050,0

    **Welfare: kesejahteraan****************dorsal : punggung******