6 Bank Moneter Dan Fiskal

32
week-6 1 ekmakro08-ittelkom-mna Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan moneter dan moneter dan fiskal fiskal 1.Peran Bank Sentral 2.Kebijakan Moneter 3.Kebijakan Fiskal

description

Bank Moneter dan Fiskal

Transcript of 6 Bank Moneter Dan Fiskal

  • Ilmu EkonomiBank, Kebijakan moneter dan fiskalPeran Bank SentralKebijakan MoneterKebijakan Fiskal

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Bank Sentral (BI di Indonesia, Fed di USA) Bank Indonesia (BI)- Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang independen.

    Tujuan Bank IndonesiaMencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

    Bank Sentral (BI) - Tidak melakukan kegiatan intermediasi seperti yang dilakukan Bank pada umumnya.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Sejarah BIberdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11 tahun 1953) BI lahir sebagai hasil nasionalisasi De Javasche Bank.melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran BI sebagai Bank sentral.

    17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 tahun 1968, isinya memberikan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk pemerintah.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Tugas Bank Sentral Menetapkan dan melaksanakan kewajiban moneter. BI memiliki wewenang:Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas padaOperasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing,Penetapan tingkat diskontoPenetapan cadangan wajib minimum, danPengaturan kredit dan pembiayaan.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

    Mengatur dan mengawasi bank umum. BI memiliki wewenang:Menetapkan peraturan, memberikan, dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank.Melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Tingkat Operasi Bank SentralOperasi Pasar TerbukaTingkat DiskontoKetentuan CadanganTingkat:Harga StabilPengangguran rendahPertumbuhan GDP

    Penawaran UangTingkat Suku BungaCadangan

    InstrumenTarget menengahTarget akhir

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Tanggung jawab Bank Sentral: Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintahBank sentral sebagai bank-nya bank.a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai sumber pinjaman terakhir (Lender of the last resort).Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas.Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk menghindari masalah ekonomi (inflasi).Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan perekonomian.b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang baru.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Kebijakan Moneter. Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian melalui jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI) Kebijakan Kuantitatif.Open market OperationMenjual atau membeli surat berhargaReserve RequirementPenetapan cadanganThe discount RateMempengaruhi tingkat bunga diskonto

    Kebijakan Kualitatif.Selective Credit Control (pengawasan thd kredit)Moral Suasion (himbauan moral)

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Open Market Operations Expansive Monetary PolicyMeningkatkan jumlah uang beredar, dengan membeli kembali SBI/obligasi pemerintahUang beredar naik, maka suku bunga turunSuku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net ekspor naik.Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran turunTetapi akhirnya tingkat harga-harga naik inflasi naik; sehingga akan dilakukan kebalikannya.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Restrictive Monetary PolicyTight Money Policy atau kebalikan dari OPMMenjual SBI/Obligasi di pasar, maka uang yang beredar turunUang turun, maka suku bunga naikSuku bunga naik, maka Investasi, Konsumsi, net ekspor turun.Invetasi turun, maka pengangguran meningkat, yang pada akhirnya inflasi turun.Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan untuk memanage inflasi agar terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 tahun.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Reserve RequirementPenetapan cadangan tunai dan giro wajib minimumBank komersial memiliki dua cadangan: Cadangan tunai uang tunai yang disimpan di bank untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah;Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan rekening bank komersial di bank sentral.

    GWM 5% berarti bank komersial wajib menyimpan dana di dalam rekening di bank sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank tersebut.

    Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat disalurkan sebagai pinjaman dan investasi. efek penggandaan menjadi kecil.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • The Discount RateMempengaruhi tingkat bunga diskontoBank Sentral menetapkan tingkat bunga diskonto pada bank umum/komersial.Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral seharusnya menurunkan tingkat bunga diskonto

    Tingkat diskonto juga merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.Dengan naiknya tingkat diskonto JUB menurun

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Analisis Grafik Kebijakan Moneter0481062i (%)MDDABMSAMSAMSBMSBUang(a) Pasar Uang0481062iIDIDIABInvestasi(b) Permintaan Investasi03,3003,000GDPI, SSSB100200A100200(c) Penentuan Output

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Selective credit controlPengawasan agar pemberian kredit diutamakan pada sektor-sektor produktif.

    Yang diawasi adalah corak pinjaman dan dan bentuk investasi yang dilakukan.

    Misal pemerintah ingin mendorong perkembangan industri kecil dan menengah kreditnya bersifat lunak, baik bunganya maupun jangka waktu pengembaliannya.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Moral suasionBank Sentral melakukan ajakan/himbauan kepada bank umum untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program tertentu. Contoh: Bank umum diminta mengurangi pemberian pinjaman pada saat bank sentral menghendaki uang ketat.Menghimbau melakukan ekspansi untuk melonggarkan uang beredar.Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat tergantung kepada kemauan bank umum untuk menuruti himbauan tersebut.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Kebijakan Fiskal. Kebijakan pemerintah dengan cara mempengaruhi sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran pada APBN. Wewenang diberikan kepada Menteri Keuangan

    Kebijakan bidang perpajakan.Kebijakan hutang luar negeri.Kebijakan pengeluaran pemerintah.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Sumber Pendapatan NegaraPajak dalam negeri:Pajak Penghasilan (PPh)Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)CukaiDan Pajak lainnya.Pajak Perdagangan:Bea masukPajak/pungutan eksporPenerimaan SDAMinyak bumiGas alamPertambangan umumKehutanan dan perikananPenerimaan negara bukan pajak:Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, dll

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Belanja NegaraBelanja pemerintah pusat:Belanja pegawaiBelanja barangBelanja modalPembayaran bunga utangSubsidiBelanja hibahBantuan sosialBelanja lain-lain

    Belanja untuk daerah:Dana perimbanganDana bagi hasilDana alokasi umumDana alokasi khususDana otonomi khusus dan penyesuaian

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Contoh: Pendapatan negara APBN 2005 APBN % PDBPenerimaan dalam negeri:379,6 -- 17,3 %Penerimaan perpajakan297,8 ---- 13,6 %Pajak dalam negeri 285,5 ------- 13 %Pajak perdagangan internasional12,4 ------- 0,6 %Penerimaan negara bukan pajak 81,8 ---- 3,7 %Hibah: 0,8 -- 0,1 % Jumlah380,4 -- 17,4 %

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Contoh: Belanja Negara APBN 2005Belanja pemerintah pusat: 266,2 ------- 12,2 %Belanja pegawaiBelanja barangBelanja modalPembayaran bunga utangSubsidiBelanja hibahBantuan sosialBelanja lain-lain

    Belanja untuk daerah: 131,5 -------- 6 %Dana perimbanganDana bagi hasilDana alokasi umumDana alokasi khususDana otonomi khusus dan penyesuaian Jumlah 397,8 ------ 18,2 %

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Dampak kebijakan fiskalDampak APBN pada GDP bisa dilihat dengan menggunakan prinsip penggandaan.GDP = C+I+G+(X-M)Pengeluaran pemerintah terletak pada G (Government spending)Misal pemerintah meningkatkan anggaran belanja untuk gaji pegawai naik Rp1 triliun. Berapa besar dampak kenaikan GDP?Kenaikan gaji pegawai negeri kenaikan disposable income sebesar Rp1 triliun. konsumsi naik (tergantung MPC).

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Misal untuk membiayai kenaikan belanja pegawai tersebut dengan menaikkan pendapatan pajak sebesar Rp1 triliun apa dampaknya pada GDP?Pajak naik disposable income turun konsumsi turun.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Bagaimana bila kenaikan pajak tersebut digunakan untuk belanja barang atau belanja modal.Bagaimana pengaruhnya terhadap kenaikan GDP?

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Cadangan Emas - BISebagai Back up agar mata uang yang dicetak nilainya tidak turun, karena berlebihanMengapa Emas? Nilainya stabil sebagai alat tukar.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • BI memiliki instrumen operasi pasar, sebagai berikut :Fine Tune Operation (FTO) Kontraksi atau Ekspansi, masa berlakunya beberapa hari, tingkat diskonto/bunga ditentukan BIFasilitas BI (FASBI), masa berlakunya beberapa hari, dan bunganya ditentukan BISertifikat BI, dengan masa 1 bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Suku bunganya ditentukan oleh pasar/lelang

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Bank JangkarBank yang diperbolehkan melakukan akuisisi/penggabungan bank lain.Persyaratannya adalah bank yang melakukan intermediasi yang baik, diatas 50%.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Formula :Aggregate Demand (AD) = Consumption (C) + Investement (I) + Government Spending (G) + Foreign LoanInvestment (I) + Government Spending (G) = Saving (S) + Tax (T)Income = Consumption (C) + Saving (S)

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • InflasiPembentukan harga barang/jasa ditentukan tingkat demand dan supply.Oleh sebab itu, perubahan tingkat harga (selalu naik) atau inflasi, dapat disebabkan dua hal demand pull atau sisi supply/cost push.Supply ditentukan oleh biaya pengadaan barang/jasa tersebutDengan demikian, selain supply dan demand barang di pasaran, juga disebabkan oleh meningkatnya biaya pembuatan produk/jasa tersebut

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • SpekulanOrang yang memperjual belikan mata uang asing atau barang lainnya dengan harapan mendapatkan untung berlipat ganda dari harganya yang berubah-ubah.

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Kompas, sabtu 27 Mei 2006Posisi akhir Maret 2006 :Total dana perbankan yang ditaruh di BI = Rp. 220,34 TGiro BI = Rp. 106,72 T, SBI = Rp 97,85 T; Kredit 687,15 T; Kredit 687,15 T dan LDR Loan to Deposit Ratio 61,14%Sumbangan SUN netto (hasil lelang SUN regular dan ritel dikurangi pelunasan SUN jatuh tempo dan cash buy back) terhadap APBN 2006 = 24,9 T

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Kompas, Rabu 10 Mei 2006Struktur Perbankan :Total Asset : Rp 1469 T, Porsi 10 bank terbesar 63,82%Total Modal : Rp. 171,66 T, porsi 10 bank terbesar 65%Tahun 2010, modal minimum = Rp 100 M

    ekmakro08-ittelkom-mna

  • Kompas, jumat 21 Juli 2006Biaya pengendalian moneter :2005 : Rp. 18 T2006 : Rp. 20 T; untuk keperluan bunga SBI + bunga intervensi untuk menjaga nilai tukar.

    ekmakro08-ittelkom-mna