6 BAB II Pengertian -...

24
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer, 2001). Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari kekuatan tersebut, keadaan tulang itu sendiri dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Anderson, 2005). Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Ada lebih dari 150 klasifikasi fraktur. Empat yang utama adalah : 1. Incomplit Fraktur yang hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang. 2. Complit Garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan fragmen tulang biasanya berubah tempat atau bergeser (bergeser dari posisi normal). 3. Tertutup (simple) Fraktur tidak meluas dan tidak menyebabkan robekan pada kulit. 4. Terbuka (compound) Fragmen tulang meluas melewati otot dan adanya perlukaan di kulit yang terbagi menjadi 3 derajad : 6

Transcript of 6 BAB II Pengertian -...

Page 1: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai

jenis dan luasnya (Smeltzer, 2001).

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau

tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari kekuatan tersebut, keadaan tulang

itu sendiri dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah

fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Anderson, 2005).

Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Ada lebih dari 150

klasifikasi fraktur. Empat yang utama adalah :

1. Incomplit

Fraktur yang hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang.

2. Complit

Garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan

fragmen tulang biasanya berubah tempat atau bergeser (bergeser dari

posisi normal).

3. Tertutup (simple)

Fraktur tidak meluas dan tidak menyebabkan robekan pada kulit.

4. Terbuka (compound)

Fragmen tulang meluas melewati otot dan adanya perlukaan di kulit

yang terbagi menjadi 3 derajad :

6

Page 2: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

7

Derajad 1 : luka kurang dari 1 cm, kerusakan jaringan lunak sedikit,

tidak ada tanda remuk, fraktur sederhana atau kominutif

ringan dan kontaminasi minimal.

Derajad 2 : laserasi lebih dari 1 cm, kerusakan jaringan lunak, tidak

luas, fraktur kominutif sedang, dan kontaminasi sedang.

Derajad 3 : terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas(struktur kulit,

otot, dan neurovaskuler) serta kontaminasi derajad tinggi

(Mansjoer, 2000).

Fraktur Tibia adalah fraktur yang terjadi pada bagian tibia sebelah

kanan maupun kiri akibat pukulan benda keras atau jatuh yang bertumpu

pada kaki. Fraktur ini sering terjadi pada anak- anak dan wanita lanjut

usia dengan tulang osteoporosis dan tulang lemah yang tak mampu

menahan energi akibat jatuh atau benturan benda keras (Henderson,

1998).

Page 3: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

8

B. Anatomi dan Fisiologi

( Sumber, Http://www.docpods.com/im )

Menurut Mutaqin (2008), secara garis besar struktur tulang dibagi

menjadi enam yaitu :

1. Tulang panjang (long bone), misalnya femur, tibia, fibula ulna, dan

humerulus. Daerah batas disebut diafisis dan daerah yang berdekatan

dengan garis epifissis disebut metafisis. Didaerah ini sangat sering

ditemukan adanya kelainan atau penyakit karena daerah ini

merupakan daerah metabolik yang aktif dan banyak mengandung

pembuluh darah.

2. Tulang pendek (short bone) misalnya tulang-tulang karpal.

Page 4: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

9

3. Tulang pipih (flet bone), misal tulang iga, skapula, dan pelvis.

4. Tulang tak beraturan misalnya tulang vertebra.

5. Tulang sesamoid, misal tulang patela.

6. Tulang sutura ada di atap tengkorak.

Tulang terdiri atas daerah yang kompak pada daerah luar disebut

korteks dan bagian dalam (endosteum) yang bersifat sepongiosa

berbentuk trabekula dan diluarnya dilapisi oleh periosteum. Struktur

tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat badan,

dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan baikya fungsi

system musculoskeletal sangat tergantung pada sistem tubuh yang

lain. Struktur tulang-tulang memberi perlindungan terhadap organ

vital termasuk otak, jantung dan paru. Kerangka tulang merupakan

kerangka yang kuat untuk meyangga struktur tubuh otot yang

melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak. Tulang tibia atau

tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah

dan terletak medial dari fibula atau tulang betis ; tibia adalah tulang

pipa dengan sebuah batang dan dua ujung (Suratun, 2008).

Menurut Evelyn (2002) tulang tibia terdiri :

Page 5: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

10

a. Ujung atas :

melihatkan adanya kondil media dan kondil lateral. Kondil-

kondil ini merupakan bagian yang paling atas dan paling pinggir

dari tulang. Permukaan suporiornya meperlihatkan dua dataran

permuukaan persendian untuk femur dalam formasi sendi lutut

permukaan - permukaan tersebut halus dan diatas permukaannya

yang datar terdapat tulang rawan semilunar yang membuat

permukaan persendian lebih dalam untuk penerimaan kondil

femur.

b. Batang :

bagian ini membentuk krista tibia. Permukaan medial adalah

subkutanius pada hampir seluruh panjangnya dan merupakan

daerah berguna dari mana dapat diambil serpihan tulang untuk

transplatasi. Permukaan posterior ditandai oleh garis solial atau

linia poplitea yaitu garis meninggi diatas tulang yang kuat dan

yang berjalan kebawah dan medial.

c. Ujung bawah :

masuk dalam persendian mata kaki. Tulang sedikit melebar dan

kebawah sebelah medial menjulang menjadi mateulus medial

atau mateulus tibiae. Sebelah depan tibia halus dan tendon-

tendon menjulur di atasnya ke arah kaki.

Page 6: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

11

d. Permukaan lateral

ujung bawah bersendi dari dengan fibula pada persendian tibia-

fibuler inferior. Tibia memuat sendi dengan tiga tulang, yaitu

femur, fibula, dan talus (Evelyn C, 2002).

C. Etiologi

Penyebab fraktur secara umum disebabkan karena pukulan secara

langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, dan bahkan kontraksi

otot eksterm (Suddart, 2002).

Sedangkan menurut Henderson, (1989) fraktur yang paling sering

adalah pergerseran condilius lateralis tibia yang disebabkan oleh pukulan

yang membengkokkan sendi lutut dan merobek ligamentum medialis

sendi tersebut. Penyebab terjadinya fraktur yang diketahui adalah sebagai

berikut :

1. Trauma langsung ( direct )

Fraktur yang disebabkan oleh adanya benturan langsung pada jaringan

tulang seperti pada kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, dan

benturan benda keras oleh kekuatan langsung.

2. Trauma tidak langsung ( indirect )

Fraktur yang bukan disebabkan oleh benturan langsung, tapi lebih

disebabkan oleh adanya beban yang berlebihan pada jaringan tulang

atau otot , contohnya seperti pada olahragawan atau pesenam yang

menggunakan hanya satu tangannya untuk menumpu beban badannya.

Page 7: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

12

3. Trauma pathologis

Fraktur yang disebabkan oleh proses penyakit seperti osteomielitis,

osteosarkoma, osteomalacia, cushing syndrome, komplikasi kortison /

ACTH, osteogenesis imperfecta (gangguan congenital yang

mempengaruhi pembentukan osteoblast). Terjadi karena struktur

tulang yang lemah dan mudah patah.

a. Osteoporosis terjadi karena kecepatan reabsobsi tulang melebihi

kecepatan pembentukan tulang, sehingga akibatnya tulang

menjadi keropos dan rapuh dan dapat mengalami patah tulang.

b. Osteomilitis merupakan infeksi tulang dan sum-sum tulang yang

disebabkan oleh bakteri piogen dimana mikroorganisme berasal

dari fokus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah.

c. Ostheoartritis itu disebabkan oleh rusak atau menipisnya bantalan

sendi dan tulang rawan (Muttaqin, 2008).

D. Patofisiologi

Fraktur ganggguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma

gangguan adanya gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik,

gangguan metabolic, patologik. Kemampuan otot mendukung tulang

turun, baik yang terbuka ataupun tertutup. Kerusakan pembuluh darah

akan mengakibatkan pendarahan, maka volume darah menurun. COP

menurun maka terjadi perubahan perfusi jaringan. Hematoma akan

mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi odem lokal maka

Page 8: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

13

penumpukan di dalam tubuh. Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai

serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri.

Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi revral vaskuler yang

menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggau. Disamping

itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan

dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan

kerusakan integritas kulit.

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma

gangguan metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik

fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut syaraf yang dapat

menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selaian itu dapat mengenai

tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler yang akan menimbulkan nyeri

gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka

dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi

terkontaminasi dengan udara luar. Pada umumnya pada pasien fraktur

terbuka maupun tertutup akan dilakukan imobilitas yang bertujuan untuk

mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya

sampai sembuh (Henderson, 1989).

Page 9: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

14

Proses pemulihan fraktur menurut Muttaqin, (2008) meliputi:

1. Fase inflamasi

Fase inflamasi terjadi segera setalah luka dan berakhir 3-4 hari, dua

proses utama yang terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan

fagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) terjadi akibat fase

kontriksi pembuluh darah besar didaerah luka. Bekuan darah dibentuk

oleh trombosit yang menyiapkan matriksfibrin yang menjadi kerangka

bagi pengambilan sel. Fagositosis merupakan perpindahan sel,

leokosit ke daerah interestisial. Tempat ini di tempati oleh makrofag

yang keluar dari monosit selama kurang lebih 24 jam setelah cedera.

Makrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis yang merangsang

pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah akan mempercepat

proses penyembuhan. Fase inflamasi juga memerlukan pembuluh

darah dan respons seluler yang digunakan untuk mengangkat benda-

benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke

jaringan membawa bahan nutrisi yang diperlukan pada proses

penyembuhan hingga pada akhirnya daerah luka tampak merah dan

sedikit bengkak.

2. Fase polifrasi sel

Fase polifrasi yaitu sel-sel berpolifrasi dari lapisan dalam periosteum

sekitar lokasi fraktur sel-sel ini menjadi osteoblast, sel ini aktif

tumbuh kearah frakmen tulang dan juga terjadi di jaringan sumsum

tulang. Fase ini terjadi setelah hari ke-2 paska fraktur.

Page 10: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

15

3. Fase pembentukan kallus

Pada fase ini osteoblas membentuk tulang lunak (kallus), Tempat

osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan

polisakarida oleh garam-garam kalsium pembentuk suatu tulang yang

imatur. Jika terlihat massa kallus pada X-ray maka fraktur telah

menyatu. Pada fase ini terjadi setelah 6-10 hari setelah fraktur.

4. Fase konsolidasi

Pada fase ini kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi, fraktur

teraba telah menyatu secara bertahap menjadi tulang mature. Fase ini

terjadi pada minggu ke-3-10 setelah fraktur.

5. Fase remodeling

Pada fase remodeling ini perlahan-lahan terjadi resorpsi secara

osteoklastik dan osteoblastik pada tulang serta kallus eksterna secara

perlahan-lanan menghilang. Kallus inter mediet berubah menjadi

tulang yang kompak dan kallus bagian bagian dalam akan mengalami

peronggaan untuk membentuk sumsum. Pada fase remodeling ini

dimulai dari minggu ke 8-12 dan berahir sampai beberapa tahun dari

terjadinya fraktur.

Page 11: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

16

E. Pathways

Trauma Langsung/tidak langsung

Pada tulang

kondisi patologis, osteoporosis, neoplasma

Rentan fraktur

Fraktur

Fratkur terbuka / tertutp

Tindakan Bedah

Terputusnya incontinyu

tulang/jaringan

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Post Op orif

Kerusakan arteri, nekrosis vaskular

Efek anestesi Luka insisi

perubahan sistem tubuh

Imobilisasi

Proses penyembuuhan

luka

Sekunder

kardiovaskuler Sistem pernafasan

Gastro intestinal

Nadi ↓; TD ↓; akral

dingin

RR ↓ Mual muntah

Risiko kurangnya kebutuhan

nutrisi

Pola nafas tidak efektif

Risiko infeksi

Perdarahan lokal

Hematom pada daerah

fraktur

Aliran darah ke periver jaringan

berkurang/lambat

Warna jaringan pucat, nadi

lemah, sianosis, kesemutan

Gangguan perfusi jaringan

perifer

Defisit volume cairan

(Muttaqin, 2008 ; Carpenito, 2006 dan Smeltzer, 2001)

Primer

Potensial Penyembuhan

luka

Page 12: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

17

F. Komplikasi

Komplikasi yang terjadi akibat fraktur menurut Mutaqin (2008) yaitu :

1. Komplikasi awal

a. Kerusakan arteri. Pecahnya arteri karena trauma dapat di tandai

dengan tidak adanya nadi, sianosis pada bagian distal, hematoma

melebar dan rasa dingin pada ekstermitas yang disebabkan oleh

tindakan darurat splinting, perubahan posisi pada daerah yang

sakit, tindakan reduksi dan pembedahan.

b. Sindrom kompartemen. Merupakan komplikasi yang serius yang

terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah

dalam jaringan parut.

c. Fat emboli sindrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering

terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-

sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk kealiran

pembuluh darah dan menyebabkan kadar oksigen dalam darah

menurun. Hal tersebut ditandai dengan gangguan pernafasan,

takikardi, hipertensi, takipenia, dan demam.

d. Infeksi. Sistem pertahanan tubuh akan rusak bila ada trauma pada

jaringan. Pada trauma ortopedi, infeksi dimulai pada kulit dan

masuk kedalam.

e. Nekrosis faskuler. Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau

terganggu sehingga menyebabkan nekrosis tulang.

Page 13: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

18

f. Syok. Terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya

permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan oksigenasi menurun.

Syok dapat berakibat fatal dalam beberapa hal setelah udema

cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam 48 jam atau lebih,

dan sindrom kompartemen, yang berakibat kehilangan fungsi

ekstremitas permanent jika tidak ditangani segera.komplikasi

lainnya adalah infeksi, tromboemboli yang dapat menyebabkan

kematian beberapa minggu setelah cedera.

2. Komplikasi lanjut

a. Delayed union. Adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang

waktu 3-5 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk

anggota gerak bawah. Hal ini juga merupakan kegagalan fraktur

berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk

menyambung. Hal ini terjadi karena suplai darah ke tulang

menurun.

b. Non-union adalah fraktur yang tidak sembuh antara 6-8 bulan dan

tidak didapatkan konsilidasi sehingga terdapat sendi palsu.

c. Mal-union adalah keadaan ketika fraktur menyembuh pada

saatnya, tetapi terdapat deformitas yang berbentuk anggulasi,

vagus/valgus, rotasi, pemendekan.

Page 14: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

19

G. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi

deformitas, pemendekan ekstermitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan

berubahan warna.

1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

diimobilisasi. Spasme otot yang menyartai fraktur merupakan bentuk

bidai alami yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar

frekmen tulang.

2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan

cenderung bergerak secara tidak alami ( gerakan luar biasa )

bukannya tetap rigid seperti normalnya. Ekstermitas tak dapat

berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada

integritas tulang tempat melengketnya otot.

3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya

karena kontraksi otot yang melekat diatas dan bawah tempat fraktur.

Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain.

4. Saat ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang

dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu

dengan yang lainnya. ( uji krepitus dapat menyebabkan kerusakan

jaringan lunak yang lebih berat ).

5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai

akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa

baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.

Page 15: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

20

Tidak semua tanda dan gejala terdapat pada setiap fraktur, pada fraktur

linear atau frakturimpaksi (perrmukaan patahan saling berdesak satu

sama lain). Diagnosis fraktur bergantung pada gejala, tanda fisik,

pemeriksaan sinar-x pasien (Smeltzer, 2001).

H. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan kedaruratan

Segera setelah cedera, klien berada dalam keadaan bingung, tidak

menyadari adanya fraktur dan berjalan dengan tulang kering yang

mengalami fraktur, maka langkah yang penting untuk memobilisasi

bagian yang cidera segera sebelum pasien dipindahkan. Bila pasien

yang mengalami cedera akan dipindahkan dari kendaraan sebelum

dapat dilakukan pembidaian, ekstermitas harus disangga di bawah dan

diatas tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi atau memutar.

Gerakan fragmen tulang dapat menyebabkan nyeri, kerusakan jaringan

lunak, dan pendarahan lebih lanjut. Nyeri sehubungan dengan fraktur

sangat berat dan dapat dikurangi dengan menghindari gerakan fragmen

tulang dan sendi sekitar fraktur. Pembidaian yang memadai sangat

penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh fragmen tulang.

Page 16: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

21

b. Penatalaksanaan fraktur

Prinsip penanganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi, dan

pengembalian fungsi dan ketentuan normal dengan rehabilitasi. Reduksi

fraktur (seting tulang) berarti mengembalikan fregmen tulang pada

kesejajaran dan rotasi anatomis. Reduksi tertutup, traksi, atau reduksi

terbuka dapat dilakukan untuk mereduksi fraktur. Reduksi fraktur harus

segera mungkin diberikan untuk mencegah jaringan lunak kehilangan

elastisitasnya akibat infiltrari akibat edema dan perdarahan. Fraktur

biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat penting untuk melakukan

pemeriksaan terhadap jalan nafas (airway), proses pernafasan

(breathing), dan sirkulasi (circulation), untuk mengetahui apakah terjadi

syok atau tidak. Bila dinyatakan tidak ada masalah, lakukan

pemeriksaan fisik secara terperinci. Waktu terjadi kecelakaan penting

ditanyakan untuk mengetahui berapa lama sampai di rumah sakit untuk

mengetahui berapa lama perjalanan kerumah sakit, jika lebih dari 6 jam,

komplikasi infeksi semakin besar. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan

fisik secara cepat, singkat dan lengkap. Kemudian lakukan foto

radiologis. Pemasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit

dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan

lunak.

Tindakan pada fraktur terbuka harus dilakukan secepat mungkin.

Penundaan waktu dapat mengakibatkan komplikasi. Waktu yang

optimal untuk bertindak sebelum 6-7 jam (golden period). Berikan

Page 17: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

22

toksoid, Antitetanus Serum (ATS) atau tetanus human globulin. Berikan

anti biotik untuk kuman gram positif dengan dosis tinggi. Lakukan

pemeriksaan kultur dan resistensi kuman dari dasar luka fraktur terbuka

( Smeltzer, 2001 ).

I. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang fraktur menurut Doenges (1999) :

a. Pemeriksaan Rongent

Menentukan luas atau lokasi minimal 2 kali proyeksi, anterior,

posterior lateral.

b. CT Scan tulang, fomogram MRI

Untuk melihat dengan jelas daerah yang mengalami kerusakan.

c. Arteriogram (bila terjadi kerusakan vasculer)

d. Hitung darah kapiler

1. HT mungkin meningkat (hema konsentrasi) meningkat atau

menurun.

2. Kreatinin meningkat, trauma obat, keratin pada ginjal meningkat.

3. Kadar Ca kalsium, Hb (Doenges, 1999).

Page 18: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

23

J. Pengkajian fokus

Pengkajian Pasien Post Op Orif Tibia 1/3 Dextra Doenges (1999)

meliputi :

a. Gejala Sirkulasi

Gejala : Riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmononal,

penyakit vascular perifer atau Statis vascular

(peningkatan resiko pembentu kan thrombus).

b. Integritas Ego

Gejala : Perasaan cemas, takut, marah, apatis ; faktor-faktor stress

multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup.

Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan /

peka rangsang ; stimulasi simpatis.

c. Makanan / Cairan

Gejala : insufisiensi pancreas / DM, ( Predisposisi untuk hipoglikemia

/ ketoasidosis ) malnutrisi ( termasuk obesitas ) ;

membrane mukosa yang kering ( pembatasan

pemasukkan / periode puasa pra operasi ).

d. Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis / batuk, merokok.

e. Keamanan

Gejala : alergi / sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan

; Defisiensi immune ( peningkatan risiko infeksi sitemik dan

penundaan penyembuhan ) ; Munculnya kanker / terapi

Page 19: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

24

kanker terbaru ; Riwayat keluarga tentang hipertermia

malignant / reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic ( efek

dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi

) ; Riwayat transfusi darah / reaksi transfusi.

Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

f. Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : penggunaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi,

kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic,

dekongestan, analgesic, anti inflamasi, antikonvulsan atau

tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan

rekreasional. Penggunaan alkohol (risiko akan kerusakan

ginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia,

dan juga potensial bagi penarikan diri pasca operasi).

K. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan terputusnya

jaringan tulang.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan

muskuloskeletal.

3. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.

4. Ansietas berhubungan dengan adanya ancaman terhadap konsep diri /

citra diri.

5. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah.

Page 20: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

25

6. Resti infeksi berhubungan dengan imflamasi bakteri ke daerah luka

(Carpenito, 2006, dan Doenges, 1999).

L. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan pada Post Op Orif Tibia 1/3 Dextra menurut

Doenges, 1999 yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan terputusnya

jaringan tulang.

Tujuan dan Kriteria Hasil : Nyeri dapat berkurang / hilang, pasien

tampak tenang.

intervensi :

1. Lakukan pendekatan pada klien & keluarga

Rasional : hubungan yang baik membuat klien dan keluarga

kooperatif

2. Kaji tingkat intensitas & frekuensi nyeri

Rasional :Tingkat intensitas nyeri dan frekuensi menunjukkan skala

nyeri

3. Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri

Rasional : Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan

klien tentang nyeri

4. Observasi tanda-tanda vital

Rasional : Untuk mengetahui perkembangan klien

5. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

analgetik

Page 21: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

26

Rasional : Merupakan tindakan dependent perawat, dimana

analgetik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan

muskuloskeletal.

Tujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktifias perilaku

menampakkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

sendiri pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan

beberapa aktifitas tanpa dibantu koordinasi otot, tulang dan

anggota gerak lainnya baik.

Intervensi :

1. Rencanakan periode istirahat yang cukup

Rasional : mengurangi aktifitas dan energi yang tidak terpakai

2. Berikan latihan aktifitas secara bertahap

Rasional : tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses

aktifitas secara perlahan dengan menghemat tenaga

tujuan yang tepat, mobilisasi dini.

3. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan

Rasional : Mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien

pulih kembali

4. Setelah latihan dan aktifitas kaji respon pasien

Rasional : menjaga kemungkinan adanya -menjaga kemungkinan

adanya abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan.

Page 22: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

27

3. Ansietas berhubungan dengan adanya ancaman terhadap konsep diri /

citra diri.

Tujuan : klien memiliki rentang respon adaptif

Kriteria hasil : Tampak relaks dan melaporkan ansietas menurun

sampai dapat ditangani, mengakui dan

mendiskusikan rasa takut, menunjukkan tentang

perasaan yang tepat.

Intervensi :

1. Dorong ekspresi ketakutan / marah

Rasional : Mendefinisikan masalah dan pengaruh pilihan

intervensi.

2. Akui kenyataan atau normalitas perasaan, termasuk marah

Rasional : Memberikan dukungan emosi yang dapat membantu

klien melalui penilaian awal juga selama pemulihan.

3. Berikan informasi akurat tentang perkembangan kesehatan.

Rasional : Memberikan informasi yang jujur tentang apa yang

diharapkan membantu klien / orang terdekat menerima

situasi lebih evektif.

4. Dorong penggunaan menejemen stres, contoh : napas dalam,

bimbingan imajinasi, visualisasi.

Rasional : membantu memfokuskan kembali perhatian,

meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan

penigkatan kemampuan koping.

Page 23: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

28

4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengnan mual dan muntah

Tujuan : Nutrisi pasien dapat terpenuhi

Kriteria hasil : Makanan masuk, berat badan pasien naik, mual,

muntah hilang.

Intervensi:

1. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering

Rasional : memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi pasien

2. Sajikan menu yang menarik

Rasional: Menghindari kebosanan pasien, untuh menambah

ketertarikan dalam mencoba makan yang

disajikan.

3. Pantau pemasukan makanan

Rasional : Mengawasi kebutuhan asupan nutrisi pada pasien

4. Kolaborasi pemberian suplemen penambah nafsu makan

Rasional : kerjasama dalam pengawasan kebutuhan nutrisi

pasien selama dirawat di rumah sakit

5. Resti infeksi berhubungan dengan inflamasi bakteri ke daerah luka

Tujuan : tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil : lukan kering dan tidak ada tanda infeksi

intervensi :

1. Mengkaji luka pasien

Rasional : mengetahui kondisi luka pasien

2. Monitor keadaan umum pasien

Page 24: 6 BAB II Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-teguhdraja... · Fraktur Tibia adalah fraktur yang ... misalnya femur, tibia, fibula

29

Rasional : mengetahui tingkat perkembangan keadaan umum

klien.