6. Bab II Landasan Teoretis

download 6. Bab II Landasan Teoretis

of 9

description

BPB

Transcript of 6. Bab II Landasan Teoretis

11

BAB IILANDASAN TEORETISA. Pengertian Belajar dan PembelajaranHampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang pengertian belajar. Menurut Hamalik, Oemar (2010:36) menyebutkan bahwa: Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasa hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.Dengan demikian Sejalan dengan perumusan di atas, kami menafsiran pengertian tentang belajar, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama, maka jelas, tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya.Pengertian Pembelajaran Menurut Hamalik, Oemar (2010:55) yaitu Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.Manusia terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga computer.Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja. System pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan peserta didik.B. Pengertian MetodeGuna memperoleh kejelasan mengenai macam-macam metode, terlebih dahulu kita mengetahui tentang penjelasan metode karena kejelasan arti kata tersebut sangat perlu untuk mempermudah dalam memahami macam-macam metode. Menurut Purwadarminta (1976), Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapi sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditemukan. Berdasarkan kedua pengertian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa metode mengandung unsur prosedur yang disusun secara teratur dan logis serta dituangkan dalam suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian unsur-unsur metode mencakup prosedur, sistematik, logis, terencana, dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam memilih metode untuk proses pembelajaran ada beberapa faktor dan macam-macam metode yang harus diperhatikan antara lain yaitu:1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan MetodePemilihan metode itu tidak sembarangan, harus mempertimbangkan beberapa faktor lain. Maka itu, siapapun yang telah menjadi guru harus mengenal, memahaminya, dan mempedomaninya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Winarno Surakhmad (1990:97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:a. Anak Didik Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.Jadi, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

b. Tujuan Metode yang guru pilih harus sejalan harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik.artinya, metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya.c. SituasiSituasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.d. FasilitasFasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.e. GuruLatar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.2. Macam-macam Metode PembelajaranPemilihan metode pembelajaran penting diperhatikan karena harus sesuai dengan tujuan dan kondisi psikologis anak didik.Untuk itu sebagai guru harus memahami dan mendalami metode pembelajaran. Metode-metode mengajar yang diuraikan sebagai berikut.

a. Metode ProyekMetode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhannya dan bermakna.b. Metode EksperimenMetode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.c. Metode Tugas dan ResitasiMetode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, tetapi waktu sedikit.d. Metode DiskusiMetode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan-pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.e. Metode SosiodramaMetode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.f. Metode DemontrasiMetode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, yang sering disertai penjelasan lisan.g. Metode Problem SavingMetode problem saving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem saving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan.h. Metode KaryawisataTeknik karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu.i. Metode Tanya JawabMetode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.

j. Metode LatihanMetode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.k. Metode CeramahMetode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. C. Langkah-langkah Metode ProyekPenggunaan metode proyek bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila ditinjau dari berbagai segi sehingga pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran melainkan hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran. Realitanya siswa harus mampu menganalsis masalah bukan hanya dari satu aspek melainkan dari berbagai aspek, sehingga dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis, kreatif serta inovasi dalam memeahkan masalah terutama dalam masalah seperti pencemran tanah.

Tabel 2.1Langkah-langkah Metode ProyekNo.LangkahJenis Kegiatan Belajar Mengajar

1.Persiapan1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa untuk berdoa dan mengucapkan salam;2. Memberikan informasi atau penjelasan tentang materi dan tugas proyek;3. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk tugas proyek.

2. Pelaksanaan4. Guru menerangkan tentang materi;5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya;6. Guru mrmbagi kelompok kerja;7. Guru memanjau kerja siswa

3.Evaluasi/Tindak lanjut8. Guru memberikan lembar kerja sisiwa;9. Guru memberikan penilaian;10. Guru dan muerid membuat simpulan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode ProyekAdapun kelebihan dan kekurangan pada penerapan metode berbasis proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Kelebihan metode berbasis proyekKelebihan yang ada pada metode proyek dalam proses pembelajaran yaitu: a. Meningkatkan motifasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai;b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;c. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks;d. Meningkatkan kolaborasi;e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi;f. Meningkatkan keterampikan peserta didik dalam mengelola sumber;g. Memberikan pengalaman peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai didunia nyata;i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata;j. Membuat suasana belajar menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.2. Kekurangan metode berbasis proyekKekurangan dari penerapan metode proyek dalam proses pembelajaran yaitu antara lain:a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah;b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak;c. Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas yang tradisional, dimana guru memegang peran utama dikelas;d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan;e. Peserta didik yang memiliki kelemahan percobaan dalam pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan;f. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok;g. Ketika topik yang diberikan kepada masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan;

412