6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...€¦ · Kritik Perencanaan Arsitektur dan...

12
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari2016 ISSN:9 772338 505750 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Transcript of 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...€¦ · Kritik Perencanaan Arsitektur dan...

  • Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

    Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

    Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id

    Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

    Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

    Muktiwibowo, A.

    V

    olu

    me

    (4)

    No

    mo

    r (1

    ) Ed

    isi J

    anu

    ari2

    01

    6

    ISSN:9 772338 505750

    JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

    http://www.ojs.unud.ac.id/

  • eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 i

    e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

    e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

    menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

    UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

    desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

    Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

    peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

    perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

    pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turutberkontribusi.

    JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

    dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

    1. Arsitektural dan Desain Riset:

    Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

    arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

    pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain,

    dll.Artikelbiasanyamerupakanhasilstudi/skripsi/tugasakhirmahasiswaarsitektur.

    2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

    Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

    faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

    perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

    dll.

    3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

    Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

    sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

    pengamatan terhadap studi kasus.

    JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384 [email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

    mailto:[email protected]://www.ojs.unud.ac.id/http://www.ar.unud.ac.id/

  • ii eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

    Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

    PenanggungJawab

    AnakAgungAyu Oka Saraswati

    Pengarah

    I NyomanWidyaParamadhyaksa

    Ketua

    Syamsul Alam Paturusi

    Sekretaris

    I Wayan Yuda Manik

    Bendahara

    Ni Made Swanendri

    Penyunting dan Reviewer

    Putu Rumawan Salain

    Ngakan Putu Sueca

    Gusti Ayu Made Suartika

    I Nyoman Susanta

    I Gusti Agung Bagus Suryada

    Tim Validasi

    I Ketut Mudra

    I Made Widja

    Syamsul Alam Paturusi

    I Wayan Kastawan

    I Gusti Agung Bagus Suryada

    Tim Penerbit

    I Made Widja

    Ngakan Putu Sueca

    I Wayan Kastawan

    I Gusti Agung Bagus Suryada

    Desainer Cover

    Antonius Karel Muktiwibowo

    Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.

    Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 ISSN No. 9 772338 505750

    Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor.

    http://www.ojs.unud.ac.id/

  • eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 iii

    PenuntunPenulisandanPengirimanNaskahe-JurnalArsitektur (JA) UNUD

    Tata tulisnaskah:

    1. Kategorinaskahilmiahmerupakanhasilpenelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler

    (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, danstugasakhir.

    2. NaskahditulisdalamBahasa Indonesia danBahasaInggris (abstrak) diketikpadakertasukuran A-4,

    spasitunggal, denganbatasatas 1,55 cm; bagiandalam 2,5 cm; bagianluar 1,5 cm; danbawah 2,45 cm.

    Font yang digunakanadalah Arial 11pt.

    3. Batas panjangnaskah/artikeladalah 4 atau 6 halaman.

    4. Judulharussingkat, jelastidaklebihdari 10 kata, cetaktebal, hurufkapital, di tengah-tengahkertas.

    Untukdiskusi, judulmengacupadanaskah yang dibahas (namapenulisnaskah yang

    dibahasditulissebagaireferensi).

    5. Namapenulis/pembahasditulislengkaptanpagelar, di bawahjudul, disertaiinstitusiasalpenulisdanalamat

    email di bawahinstitusi.

    6. Harusada kata kunci (keyword) darinaskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

    (keyword) diletakkansetelahabstrak

    7. AbstrakditulisdalamBahasa Indonesia danInggrismaksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

    spasitunggal. Judulbabditulis di tengah-tengahketikan, cetaktebalhurufkapital

    8. Gambar, grafik, tabeldanfotoharusdisajikandenganjelas.

    9. Definisinotasidansatuan yang dipakaidalamrumusdisatukandalamdaftarnotasi.

    Daftarnotasidiletakkansebelumdaftarpustaka

    10. Kepustakaandiketik 1 spasi. Jarakantarjudul 2 spasidandiurutkanmenurutabjad.

    Penulisannyaharusjelasdanlengkapsesuaidengan: namapengarang, tahun, judul, kota: penerbit.

    Juduldicetak miring.

    Keteranganumum:

    1. Naskah yang dikirimsebanyaksatueksemplardanmenyerahkansoft copydalam program pengolahan

    kata MS Word atau format teks/ASCII.

    2. Naskahbelumpernahdipublikasikanoleh media cetak lain.

    3. Redaksiberhakmenolakataumengeditnaskah yang diterima. Naskah yang tidakmemenuhikriteria yang

    ditetapkanakandikembalikan. Naskahdiskusi yang

    ditolakakanditeruskankepadapenulisnaskahuntukditanggapi.

  • iv eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

    Editorial

    KetikaDirjenDikimelansirsuratnya No. 152/E/T/2012 yangberisikanWajibPublikasiIlmiahBagi S1/S2/S3, ide

    dasarnyadasarnyaadalahuntukmendongkrakjumlahkaryailmiahperguruantinggi yang

    dipublikasikansecaraluasdianggapsangatrendah. Kebijakaninilangsungmengguncangjagadperguruantinggi

    di Indonesia.Media yang digunakanuntukmewujudkankebijakantersebutadalahjurnalcetakdan e-jurnal.

    Sosialisasi e-jurnal di UniversitasUdayanatelahdilakukan, namundalamimplementasinyabukanhal yang

    mudah.Untukmewujudkannyamelibatkanbanyakpihak, organisasimulaidarijurusanhinggaUniversitas,

    menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewerdan validator) danbadanpelaksanaannya.Selainitu,

    dukungankebijakan, sumberdayadanpengalokasiannya.Belumlagimekanismepemantauan, evaluasi,

    danpengawasanpelaksanaannya.Ditengahkompleksitaspermasalahanini, lahirlahjurnal volume 4 nomor 1

    dengansegalaketerbatasannya. Sisikualitassebagaikaryailmiah, berkejarandenganbataswaktu yang

    sangatterbatasmewarnai volume keempatini.Inimenjadimasalahtersendiri,

    menransformasiTugasAkhirarsitektur yang didominasigambarperancanganmenjadilaporandalam format

    jurnalilmiah, bukanhalmudah.Namuniniadalahpilihansatu-satunyadalamkeadaanketerbatasanwaktu.

    Diharapkanpadaedisimendatang, penyumbangartikelbukanhanyadarimahasiswa yang sedangtugasakhir,

    tetapiseluruhmahasiswaarsitekturtanpamemandang

    semester.Sehinggadiharapkandiperolehkeberagamannaskah yang

    masuksekaligusterdistribusinyajumlahartikel di setiappenerbitan.Dalamkesempatan yang baikini,

    daridapurpelaksana e-jurnalAsitektur, mengucapkanterimakasihkepadaberbagaipihak yang

    telahmembantuterwujudnyajurnal volume 4 nomor 1 ini.

    Redaktur

  • eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 v

    Daftar Isi

    Halaman

    eJurnalArsitekturUniversitasUdayana.......................................................................................................... ii

    PenguruseJurnalArsitekturUniversitasUdayana ......................................................................................... ii

    PenuntunPenulisandanPengirimanNaskah e-JurnalArsitektur (JA) UNUD .............................................. iii

    Editorial ........................................................................................................................................................... iii

    Daftar Isi .......................................................................................................................................................... v

    1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan. (I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, AnakAgungAyu Oka Saraswati) ............................................. 1-4

    2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali (Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) .................................................................... 5-10

    3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau (Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ......................................................................................... 11-16

    4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan (I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ................................................................... 17-20

    5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate. (Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ............................................. 21-24

    6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan. (Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ............................................... 25-28

    7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali (Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ................................................................... 29-34

    8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali (Ni WayanWiwinDarsika, I WayanGomudha, I WayanKastawan) ..................................................................... 35-40

    9. GaleriBatu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri (Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ......................................... 41-44

    10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali. (Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ................................................................... 45-48

    11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur. (Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................................................ 49-54

    12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam. (Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida BagusNgurah Bupala) ......................................... 55-58

    13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali (Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ....................................................... 59-64

    14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar (Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik) .................................................................... 65-70

  • vi eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505750

    15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual

    dengan Sirkulasi Wisata (Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ............................................................ 71-74

    16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga (Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ............................................................................ 75-78

    17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali (Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)................................................................. 79-84

    18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar (Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa)............................................................. 85-90

    19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali (I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ........................................................ 91-94

    20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali (Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................ 95-98

    21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali (I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ........................................................99-102

    22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali (Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) .......................................... 103-108

    23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali (Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................ 109-114

    24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali (Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ............................................................ 115-118

    25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali (I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ............................................ 119-124

    26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali (I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra).............................................. 125-130

    27. GedungKonserMusikInternasionaldi Badung, Bali (I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................ 131-136

    28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali (I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) .................................................................... 137-142

    29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali (I GustiNgurahBagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ....................... 143-148

    30. City Hotel di Denpasar, Bali (I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) .................... 149-154

    31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali (I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) .............................................................. 155-160

    32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali (Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...... 161-166

    33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali (A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................ 167-170

    34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali (Made NurjayaPermana, Ida BagusSarjana, I NyomanSusanta) ................................................................... 171-174

    35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali (PutuGdeSuwandi Putra Nugraha, Ida BagusNgurahBupala, PutuGedeSukarsana) ..................................... 175-178

    36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali (TjokordaGedeAgungPradnya Putra, I GustiBagusBudjana, I NyomanSurata) .............................................. 179-184

    37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali

  • eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 vii

    (I KadekIndraPurnama, I NyomanSudiarta, Ida BagusGdePrimayatna) ........................................................ 185-188

    38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali (DwiAdintyaEradiputra, SyamsulAlamPaturusi, I WayanKastawan) .............................................................. 189-194

    39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality (FajarKurniaAdi, I Made Widja, Ida BagusGdeWirawibawa) ......................................................................... 195-198

    40. Taman Kota Mangupura (George GedeRaditya, Evert Edward Moniaga, SyamsulAlamPaturusi) ....................................................... 199-202

    41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali (I PutuAgusSuartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ............................................................................ 203-206

    42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali (I Gede Made DiastawaGiri, I WayanGomudha, I WayanKastawan)............................................................. 207-212

    43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali (I WayanKuatrayana, I WayanMeganada, Evert Edward Moniaga) .............................................................. 213-216

    44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali (I WayanGaniSeptiadi, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ......................................................................... 217-220

    45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali (I GedeUripSuputra, I WayanGomudha, GustiAyu Made Suartika) ............................................................... 221-226

    46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural (SaptaHartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, CiptadiTrimariarto) ................................................................. 227-230

    47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak (I Dewa Made AdiyogaPramanaPurwa, I GustiBagusBudjana, I PutuSugiantara) ......................................... 231-234

    48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung (I Nyoman Erin Diana, AnakAgungAyu Oka Saraswati, I WayanYudaManik) ................................................ 235-240

    49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar (I KadekRakaWinda, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ............................................................................ 241-246

    50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali (I NyomanSatriaTrypartha, I WayanMeganada, Ni Made Swanendri) ........................................................... 247-252

    51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali (Trihono Ari Prabowo, NgakanPutuSueca, I WayanWiryawan)..................................................................... 253-258

    52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali (I Gst. Ag.AyuWulanSuantari, PutuRumawanSalain, Ida BagusGdePrimayatna) .......................................... 259-264

    53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali (NifkaUlrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) ................................................................ 265-268

  • I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa (1104205100)1)

    , I Gusti Bagus Budjana2)

    , dan I Putu Sugiantara3)

    –Pusat Pelati-

    han dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. 231

    PENDAHULUAN

    Penurunan prestasi atlet menembak dalam ajang bergengsi event olahraga baik dalam maupun luar negeri merupakan contoh tolak ukur dari berhasil atau tidaknya kontingen cabang olahraga menembak dalam me-nunjukan eksistensi serta prestasi mereka. Hal ini tebukti dari prestasi atlet menembak yang menurun sejak mendapatkan juara umum pada SEA Games tahun 1997, prestasi atlet menembak Indonesia menurun dan menempatkan diri dibawah Singapura, Vietnam dan Malaysia. Kurangnya pelatihan dan sarana yang me-madai untuk berlatih bagi para atlet menembak ini merupakan sebagai salah satu pemicu penurunan presta-si ini. Namun potensi altet menembak Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat dikem-bangkan apabila terdapat suatu pusat pelatihan dan sarana olahraga menembak yang terpadu dengan program pelatihan yang jelas dan berkelanjutan. Fasilitas yang lengkap dan memadai baik dari lapangan maupun sekolah menembak yang akan menjaring dan melahirkan bibit-bibit baru atlet menembak akan mampu menjadi suatu titik peningkatan, perkembangan dan kebangkitan dari atlet menembak di Indonesia.

    PUSAT PELATIHAN DAN SARANA OLAHRAGA MENEMBAK DI DENPASAR, BALI

    Pendekatan Konsep Arsitektur

    I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa1)

    , I Gusti Bagus Budjana2)

    , dan I Putu Sugiantara3)

    1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

    [email protected] 2)

    Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

    [email protected] 3)

    Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

    [email protected]

    ABSTRACT

    Sport become a vital need to people both in village and the big cities such as Denpasar. Sport can be done in many dif-

    ferent ways and there are lots of sport types. Shooting is one of available sports types and the benefit of this sport be-

    sides it is for hobby, it olso can increase adrenaline agility to concentrate and quick in making decisions. Shooting Sport

    in developments is made into sport tournament which is conducted in every sport event, and the participants consisted of

    children to adults, but achievement in this shooting sport has not yet satisfactory and rarely have gold medal. The lacking

    in sustainable training is a factor in the decreasing of shooting athlete achievements. Sometimes training for these

    shooting athlete is a solution to improve again their achievement, by giving facilities such as shooting school, shooting

    field, and clear training schedule. So these shooting athlete training activity can be held properly which is located in

    Denpasar City.

    Keywords: shooting sports, training centers, athlete, achievement, denpasar

    ABSTRAK

    Olahraga menjadi suatu kebutuhan vital bagi masyarakat baik di Desa maupun di Kota-kota besar seperti

    halnya Denpasar. Olahraga dapat dilakukan dengan berbagai cara dan ada banyak jenis olahraga.

    Menembak merupakan satu dari beberapa jenis olahraga yang ada, manfaat dari olahraga menembak ini

    selain untuk menyalurkan hobby, juga dapat untuk meningkatkan adrenaline, ketangkasan, berkonsentrasi

    serta cepat dalam mengambil keputusan. Olahraga menembak dalam perkembangannya dijadikan ajang

    perlombaan yang diadakan setiap event olahraga, banyak atlet yang bermunculan mulai dari anak-anak

    hingga dewasa, namun prestasi dalam olahraga menembak ini tidak memuaskan dan jarang mendapatkan

    medali emas. Kurangnya pelatihan yang berkelanjutan menjadi suatu faktor menurunnya prestasi atlet-atlet

    menembak. Adanya suatu pusat pelatihan untuk atlet menembak ini merupakan suatu solusi untuk

    meningkatkan kembali prestasi atlet menembak, dengan memberikan fasilitas berupa sekolah menembak,

    lapangan tembak serta jadwal pelatihan yang jelas sehingga kegiatan pelatihan atlet menembak ini dapat

    berlangsung dengan baik yang berlokasi di Kota Denpasar.

    Kata Kunci: olahraga menembak, pusat pelatihan, atlet, prestasi, denpasar

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 232 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

    DEFINISI OLAHRAGA MENEMBAK

    Olahraga menembak merupakan kegiatan yang dapat membentuk kepribadian seseorang, melalui olahraga menembak ini seseorang dilatih dan di tuntut untuk dapat berkonsentrasi tinggi, mampu mengendalikan diri dan berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Terapat 3 jenis olahraga menembak yaitu me-nembak target/sasaran, menembak reaksi dan menembak berburu.

    Secara harfiah, kata menembak berarti dua hal yang pertama yaitu, melepaskan peluru dari senapan api dan kedua, menunjukan, mengarahkan sesuatu kepada sesuatu. Dari kedua kata itu maka akan muncul tiga hal penting dari konsep menembak yang pertama ialah, kebendaan yaitu alat dari menembak itu sendiri. Kedua, yakni manusia yang menjadi subyek dari pemakaian alat itu dan ketiga, target sebagai aktifitas ob-yek dari menembak melalui alat senapan atau pistol (Menebar Program Menuai Prestasi, 1997:7).

    PELATIHAN ATLET

    Definisi Pelatihan Atlet

    Kata pelatihan atlet mengarah pada suatu kegiatan yang bertahap, berkelanjutan dan terus menerus yang berencana menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu. Training sebagai proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambak beban latihan atau pekerjaanya (Harsono, 1988:101).

    Tujuan

    Tujuan dari pelatihan atlet ini adalah untuk meningkatkan prestasi dan kualitas dari atlet dengan menyedia-kan sarana yang memadai berupa wadah untuk melakukan pelatihan mulai dari lapangan tembak yang me-madai baik jenis outdoor maupun indoor, ditambah dengan sekolah menembak yang disediakan untuk mela-tih dan mencari bibit-bibit muda atlet menembak. Di dukung dengan program pelatihan yang berkelanjutan dan terstruktur dengan baik merupakan salah satu yang harus diperhatikan sehingga pelatihan atlet ini dapat berjalan secara maksimal.

    Konsep Dalam Penyediaan Sarana Olahraga Menembak

    Konsep utama dalam penyediaan sarana bagi atlet menembak adalah dengan memberikan suatu fasilitas yang dapat menampung segala macam pelatihan atlet menembak seperti: kegiatan yang bersifat teori dan praktek yang terwujud dalam kegiatan pendidikan berupa sekolah menembak dan p elatihan atlet dengan adanya lapangan tembak baik indoor maupun outdoor. Pada fasilitas ini juga mencakup untuk khalayak umum yang ingin menggeluti olahraga menembak ini, terdapat kelas yang dibuka untuk anak-anak dan de-wasa, dengan klasifikasi kelas regular dan eksekutif. Mengenai fasilitas yang didapatkan berbeda mulai dari intensitas pertemuan dan fasilitas kelas. Hal ini dilakukan untuk dapat menyaring dan mencari bibit-bibit mu-da atlet menembak sehingga atlet yang dihasilkan dari fasilitas ini berkompeten dan berkualitas. Adapun skema konsep yang dapat dibuat dalam penerapan konsep penyediaan sarana ini ialah sebagai berikut :

    Gambar 1. Skema Konsep Pelatihan

    Sumber : Pramana, 2015

  • I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa (1104205100)1)

    , I Gusti Bagus Budjana2)

    , dan I Putu Sugiantara3)

    –Pusat Pelati-

    han dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. 233

    Implikasi Penyediaaan Sarana Olahraga Menembak Pada Rancangan

    Penyediaan sarana berarti pengadaan suatu fasilitas, sehingga penentuan fasilitas yang ada ditentukan dari beberapa kegiatan yang akan diwadahi pada sarana olahraga ini. Pada Pusat Pelatihan ini kegiatan yang ada iyalah pendidikan yang memberikan materi mengenai olahraga menembak, lalu pelatihan yang membe-rikan praktek menembak kepada calon atlet atau atlet menembak dengan frekuensi atau intensitas latihan yang terprogram.

    Adapun implikasi pada penyediaan sarana olahraga menembak terlihat dari bentukan entrance bangunan yang menonjolkan senjata yang digunakan dalam olahraga menembak baik dari entrance tapak/site maupun entrance pada bangunan.

    TEMA DAN KONSEP

    Tema dalam rancangan disesuaikan dengan tiga pendekatan yakni, pendekatan fungsi dari pusat pelatihan ini mulai dari fungsi pendidikan dan pelatihan, pendekatan civitas yaitu dari pelaku kegiatan pada pusat pela-tihan dan sarana olahraga menembak ini, dan pendekatan lingungan berupa dimana akan ditempatkan fasi-litas ini yang bertempat di Kota Denpasar. Dari ketiga pendekatan tersebut didapatkan suatu tema yaitu “Safety Sport”. Suatu tema yang mencerminkan kegiatan yang berlangsung didalamnya yaitu olahraga me-nembak yang memerlukan keamanan dan pengawasan di dalam pelaksanaanya.

    Konsep Arsitektural

    Konsep acuan tema yang mengarah pada desain bangunan ini mengambil segi Safety atau keamanan pada masing-masing bangunan yang didalamnya terdapat kegiatan yang berbahaya apabila tidak diawasi dan di damping oleh pelatih atau instruktur. Sehingga penerapan pada rancangan nanti berupa bangunan yang memiliki jarak antar bangunan lainnya, dengan adanya jarak aman tertentu maka kecelakaan atau human error dapat diminimalisir.

    Perancangan konsep ini terlihat dari pengamanan setiap bangunan berupa tembok tinggi serta beberapa vegetasi untuk meredam suara yang ditimbulkan oleh senjata. Pada dinding dari lapangan tembak outdoor maupun indoor menggunakan bahan bangunan yang aman dan kuat sehingga apabila terjadi tembakan yang meleset tidak melukai bangunan secara serius, ditambah dengan pengaman sasaran tembak yang menggunakan baja sehingga aman dan mudah dalam perawatannya.

    Gambar 3. Site Plan

    Sumber : Pramana, 2015

    Gambar 2. Tampilan Entrance Tapak dan Entrance Bangunan

    Sumber : Pramana, 2015

  • 234 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

    Gambar 3. Jarak masing-masing Bangunan dan Tampilan Bangunan.

    Sumber : Pramana, 2015

    Pada gambar 3 memperlihatkan bagaimana tampilan site plan bangunan dan eksterior dari fasilitas utama

    yaitu lapangan tembak indoor dan outdoor. Lapangan tembak indoor berjarak tembak 10m sedangkan la-

    pangan tembak outdoor dengan jarak tembak antara 10m, 25m dan 50m.

    Gambar 4. Konsep Tampilan Interior Lapangan Tembak Indoor dan Outdoor.

    Sumber : Pramana, 2015

    Pada gambar 4 merupakan tampilan interior dari lapangan tembak indoor dan outdoor. Pada lapangan tem-

    bak indoor dilengkapi dengan peredam akustik dan juga layar lcd monitor untuk melihat sasaran tembak

    dengan jelas, lalu pada lapangan tembak outdoor dilengkapi dengan panel pembatas sasaran tembak atau

    overhead bafless, sehingga peluru tidak akan melesat keluar lapangan tembak karena terpantul oleh panel

    pembatas tersebut dan keamanan lapangan tembak tetap terjaga.

    SIMPULAN

    Pelatihan dengan memberikan sarana yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningktakan prestasi baik dari segi akademis maupun non akademis. Pelatihan dapat dilakukan dengan jadwal dan in-tensitas yang teratur serta dengan pola yang jelas sehingga output yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

    SARAN

    Penerapan dari konsep safety sport pada rancangan sebaiknya tidak selalu tercermin dari jarak antar ban-gunan tetapi tetap mempertimbangkan segi kenyamanan dan kemudahan dalam bersirkulasi sehingga ke-giatan yang berlangsung didalamnya dapat berjalan dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Apfel, G. F. 2011. ‘Meraih Emas di Olympic Youth Games 2014 dan 2018’, London, Gca.

    Sutiyoso. 1997. ‘Perbakin Menebar Program Menuai Prestasi PB. PERBAKIN. Jakarta.

    Clifton, A. G. 2011. „Pengenalan Dasar Cabang Olahraga Menembak‟. Jakarta: Gain Capital Advisors.

    Kardaji, M. 2001. „Menembak: Buku Pedoman Latihan‟. Bogor.

    PB. PERBAKIN 2012. „Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Kejuaraan Menembak Bidang Tembak Sasaran.

    00a-Cover e-Jurnal Arsitektur UNUD Volume 4 Nomor 1 Edisi Januari 2016.pdf00b-Pengurus dan Halaman Pendahuluan e-Jurnal Arsitektur UNUD.pdf47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar Bali (I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa).pdf