6 adp array (larik)

42
ARRAY (LARIK) algoritma dan dasar pemrograman

Transcript of 6 adp array (larik)

ARRAY (LARIK)

ARRAY (LARIK)algoritma dan dasar pemrograman

LARIKLarik adalah kumpulan dari nilai-nilai bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama.Nilai-nilai di suatu larik disebut dengan elemen-elemen larik.Letak urutan dari suatu elemen larik ditunjukkan oleh suatu subscript atau suatu index.

LARIKLarik dapat berdimensi satu, dua, tiga, atau lebih.Larik dimensi satu (one-dimensional array) mewakili bentuk suatu vektor.Larik dimensi dua (two-dimensional array) mewakili bentuk dari suatu matrik atau tabel.Larik dimensi tiga (three-dimensional array) mewakili bentuk suatu ruang.

DEKLARASI LARIKLarik dideklarasikan dengan menyebutkan jumlah dari elemennya yang ditulis di antara tanda []. Contohnya:int X[5]; //larik dimensi satu dengan nama X yang dideklarasikan dengan tipe data int yang mempunyai 5 buah elemen.Elemen-elemen dari larik X ini adalah:X[0], X[1], X[2], X[3], dan X[4]Misalkan suatu variabel integer I bernilai 3, maka variabel ini dapat digunakan sebagai indeks dari larik, yaitu X[I] yang berarti menunjukkan elemen larik ke 4 atau X[3].Untuk Bahasa C, elemen pertama dari suatu larik dimulai dengan indeks nol.

DEKLARASI LARIKDeklarasi dapat juga langsung dengan memberikan nilai-nilai awal elemen lariknya. Misalnya Vektor X berikut ini:X = {5, 3, 7}Vektor ini dapat dideklarasikan sebagai larik dimensi satu dengan jumlah elemen 3 dengan nilai-nilai elemennya 5, 3, dan 7, seperti berikut ini:int X[3] = {5, 3, 7};Nilai-nilai elemen larik ini adalah:X[0] bernilai 5X[1] bernilai 3X[2] bernilai 7Misalnya nilai elemen ke 1 akan dikalikan dengan nilai elemen ke 3, maka dapat ditulis X[0] * X[2] dengan hasilnya adalah 35.

BEDA LARIK DENGAN VARIABEL BIASAPerbedaan utama antara larik dengan variabel biasa adalah sebuah larik dapat mempunyai sejumlah nilai, sedangkan sebuah variabel biasa hanya dihubungkan dengan sebuah nilai saja.Misalnya terdapat tiga buah nilai, yaitu 8, 5, dan 7. Jika nilai-nilai ini akan dihubungkan dengan sebuah nama saja, maka dapat digunakan sebuah larik. Jika digunakan variabel untuk menyimpan nilai-nilai tersebut, maka harus digunakan tiga buah variabel dengan nama-nama yang berbeda, misalnya variabel X1 untuk menyimpan nilai 8, variabel X2 untuk nilai 5, dan variabel X3 untuk nilai 7.

/* ---------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Larik_1.cpp Perbedaan Larik dengan Variabel Biasa ------------------------------------------------------ */

#include #include

main(){ float X1=5, X2=3, X3=7, Total;

printf("Contoh Program Menghitung Tiga Buah Nilai\n"); printf("yang Disimpan pada Tiga Variabel\n"); printf("____________________________________\n"); printf("___________________________\n"); printf("\n");

Total = X1 + X2 + X3; printf("Total = %.2f\n", Total); printf("\n");

system("pause");}

Hasil Eksekusi

BEDA LARIK DENGAN VARIABEL BIASAContoh ADP_Larik_2.cpp pada slide sebelumnya hanya praktis jika digunakan untuk menjumlahkan nilai dari 3 variabel saja. Tetapi jika jumlah variabel yang akan dijumlahkan > 3, misalnya 1000, maka akan lebih jika menggunakan larik untuk mewakili nilai-nilai tersebut, seperti terlihat pada contoh berikut ini.

/* ---------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Larik_2.cpp Perbedaan Larik dengan Variabel Biasa ------------------------------------------------------ */

#include #include

main(){ float X[3]={5,3,7}, Total=0; int I;

printf("Contoh Program Menghitung Tiga Buah Nilai "); printf("yang Disimpan pada Tiga Variabel\n"); printf("____________________________________"); printf("___________________________\n"); printf("\n");

for(I=0;I