5haha

6
5. Respon Imun Pada Agen Patogen 1. Respon imun pada infeksi bakteri - Mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dipengaruhi oleh struktur dinding sel dan pathogenesis bakteri. - Mikroba digolongkan dalam : a. Bakteri gram postifif b. Bakteri gram negatif c. Mikobakteria d. Spirokheta - Ada 2 sifat pathogenesis bakteri a. Toksik tanpa invasif b. Invasif tanpa toksik 1.A Respon imun terhadap infeksi bakteri ekstraseluler - Bakteri ekstraseluler bereplikasi diluar sel seperti sirkulasi atau jaringan. - Pada bakteri ini terdapat 2 antigen yaitu endotoksin (seperti LPS) dan eksotoksin (seperti toksin).

description

hahaha 5

Transcript of 5haha

5. Respon Imun Pada Agen Patogen

1. Respon imun pada infeksi bakteri- Mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dipengaruhi oleh struktur dinding sel dan pathogenesis bakteri.- Mikroba digolongkan dalam :a. Bakteri gram postifif b. Bakteri gram negatif c. Mikobakteria d. Spirokheta - Ada 2 sifat pathogenesis bakteri a. Toksik tanpa invasifb. Invasif tanpa toksik

1.A Respon imun terhadap infeksi bakteri ekstraseluler- Bakteri ekstraseluler bereplikasi diluar sel seperti sirkulasi atau jaringan.- Pada bakteri ini terdapat 2 antigen yaitu endotoksin (seperti LPS) dan eksotoksin (seperti toksin).- Sistem imunitas alami yang berperan yaitu oleh neutrophil, monosit, makrofag jaringan, dan aktivitas komplemen tanpa antibody.- Peptidoglikan (dari bakteri gram positif) dan LPS (dari bakteri gram negative) mengaktivkan komplemen alur alternative melalui terbentuknya C3 Convertase. Selain itu, LPS juga merangsang makrofag memproduksi limfokin- Sistem imunitas humoral juga berfungsi melawan bakteri eksraseluler seperti IgM dan IgG melawan dengan cara meningkatkan opsonisasi, menetralisir toksin, mengaktifkan komplemen. - Sel T CD4 diaktifkan oleh bakteri ini dan memberi signal bagi sel B membentuk antibody dan sel makrofag untuk meningkatkan fungsi anti-mikroba makrofag.

1.B Respon imun terhadap infeksi bakteri intraseluler- Sistem imunitas alami tidak berperan pada bakteri jenis ini namun merangsang imunitas seluler.- Beberapa srain bakteri mengembangkan kehidupannya di dalam intraseluller makrofag sebagai cara menghindarkan diri dari kekuatan sistem imun.

2. Respon imun pada infeksi virus

3. Respon imun pada infeksi jamurImunitas spesifikInfeksi jamur disebut mikosis. Jamur yang masuk ke dalam tubuh akan mendapat tanggapan melalui respon imun. IgM dan IgG di dalam sirkulasi diproduksi sebagai respon terhadap infeksi jamur. Respon cell-mediated immune (CMI) adalah protektif karena dapat menekan reaktivasi infeksi jamur oportunistik. Respon imun yang terjadi terhadap infeksi jamur merupakan kombinasi pola respon imun terhadap mikroorganisme ekstraseluler dan respon imun intraseluler. Respon imun seluler dilakukan sel T CD 4 dan CD 8 yang bekerja sama untuk mengeliminasi jamur. Dari subset sel T CD 4, respon Th 1 merupakan respon protektif, sedangkan respon Th 2 merugikan tubuh.Kulit yang terinfeksi akan berusaha menghambat penyebaran infeksi dan sembuh, menimbulkan resistensi terhadap infeksi berikutnya. Resistensi ini berdasarkan reaksi imunitas seluler, karena penderita umumnya menunjukkan reaksi hipersensitivitas IV terhadap jamur bersangkutan.

Imunitas nonspesifikSawar fisik kulit dan membran mukosa, faktor kimiawi dalam serum dan sekresi kulit berperan dalam imunitas nonspesifik. Efektor utamanya terhadap jamur adalah neutrofil dan makrofag. Netrofil dapat melepas bahan fungisidal seperti ROI dan enzim lisosom serta memakan jamur untuk dibunuh intraselular. Galur virulen (kriptokok neofarmans) menghambat produksi sitokin TNF dan IL-12 oleh makrofag dan merangsang produksi IL-10 yang menghambat aktivasi makrofag.(Garna, 2006

4. Respon imun pada infeksi parasit