59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

18
PROPOSAL TUGAS AKHIR SISTEM ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN RFID DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS AT89S51 Disusun Oleh: Afrizal Setiawan 2006010334 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG - BANTEN 2011

Transcript of 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

Page 1: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN RFID

DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS AT89S51

Disusun Oleh:

Afrizal Setiawan

2006010334

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG - BANTEN

2011

Page 2: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN RFID

DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS AT89S51

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Telah diperiksa dan disetujui untuk diangkat sebagai judul Tugas Akhir

Kepada :

Nama : AFRIZAL SETIAWAN

NIM : 2006101334

Pembimbing I Pembimbing II

________________________ ________________________

Mengetahui

Kartika Sekarsari ST, MT.

Kaprodi Teknik Elektro

Page 3: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

ABSTRAK

Salah satu keunggulan teknologi RFID yaitu, RFID reader dapat membaca

data atau menulis ulang data pada RFID tag tanpa kontak langsung dengan tag

tersebut. Tugas akhir ini menggunakan teknologi RFID pada suatu sistem absensi

karyawan dengan spesifikasi dapat mengambil data tanpa ada kontak langsung

(otomatis), memiliki kemampuan untuk mengirimkan data yang bersih dari noise

(handal) sebagai data masukan pada software, data yang diterima sama hingga

jarak maksimum pembacaan (akurat), dan relatif murah.

Dengan menggunakan modul ID-12, dirancang dan dibangun sistem

absensi RFID dengan suatu reader yang khusus (custom) untuk memenuhi

spesifikasi di atas. RFID reader yang dibangun tidak dapat membaca dua buah

RFID tag yang diletakkan secara berhimpitan. Media penghalang logam terbukti

menghalangi custom RFID reader untuk membaca RFID tag. Sementara media

penghalang air dapat mengurangi kemampuan custom RFID reader untuk

membaca RFID tag, meski hasil pembacaan tidak mengalami gangguan.

Pengujian sistem dan RFID tag memperlihatkan sistem ini dapat

memenuhi spesifikasi yang diminta. Aplikasi teknologi RFID memungkinkan

sistem ini dapat bekerja secara otomatis. Custom RFID reader yang dirancang

dapat bekerja secara handal dan akurat untuk dipergunakan pada software sistem

absensi. Penggunaan modul ID-12 untuk menjadikan pembangunan sistem

absensi RFID ini menjadi relatif murah.

Page 4: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi sangat cepat, seiring dengan untuk

membantu kegiatan serta memudahkan manusia dalam beraktifitas. Bermacam

penelitian telah dilakukan oleh berbagai Institut dari seluruh dunia untuk

menciptakan inovasi baru, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Segala upaya dilakukan demi mempermudah pekerjaan manusia dari waktu ke

waktu yang membutuhkan mobilitas tinggi dalam melakukan pekerjaannya serta

otomatisasi sehingga manusia dimanjakan oleh teknologi sekarang ini.

Semakin bertambahnya jumlah populasi manusia di dunia, membutuhkan

perangkat yang mampu membantu pekerjaan manusia dalam hal database. Sebuah

kantor yang memiliki jumlah karyawan ratusan bahkan ribuan tentunya tidak

membutuhkan lagi tenaga manusia untuk memeriksa satu per satu karyawannya

pada saat datang dan pulang kerja, untuk itu dibutuhkan alat otomatisasi yang

mampu bekerja secara otomatis memantau absensi karyawan.

Sistem Absensi Karyawan Menggunakan RFID, bekerja cukup sederhana

sehingga sangat bermanfaat untuk Instansi yang memiliki jumlah karyawan cukup

banyak agar bisa memantau dan memeriksa keterlambatan (disiplin) setiap

karyawan. Alat ini bisa membantu pekerjaan dalam mengumpulkan data

karyawan untuk di nilai dari kehadiran setiap harinya.

1.2 Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan mencakup Sistem Absensi Karyawan

Menggunakan RFID Dengan Tampilan LCD Berbasis AT89S51 menggunakan

RFID tag (transponder) sebagai ID untuk tiap-tiap karyawan yang sudah

tersimpan dalam database Instansi tersebut.

Page 5: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada Sistem Absensi Karyawan Menggunakan RFID

Dengan Tampilan LCD Berbasis AT89S51 meliputi :

1. Pembacaan tag oleh custom RFID reader, masing-masing memiliki

ID yang berbeda.

2. Sinkronisasi waktu pada rangkaian RTC DS1307 dengan waktu

kehadiran karyawan dikantor yang telah ditentukan.

3. Penulisan kode program pada IC Mikrokontroller.

4. Menampilkan ID karyawan pada LCD.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah :

1. Memudahkan dalam sistem absensi karyawan dalam jumlah besar.

2. Meningkatkan disiplin kerja serta penilaian etos kerja.

3. Mempersingkat waktu pada saat melakukan absensi kehadiran.

4. Mengurangi tingkat kesalahan/keakuratan data dengan sistem absensi

masa lalu.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian untuk Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian sebagai

berkut :

1. Studi Literatur

Berisikan pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku

atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan RFID reader dan tag.

2. Desain dan Implementasi

Perancangan alat disesuaikan dengan kebutuhan dalam penerapannya,

dan bahasa pemrograman yang digunakan Bahasa Mesin Assembly.

3. Analisa Sistem

Sistem di aplikasikan serta dilakukan pengujian dan pengambilan data.

Page 6: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

1.6 Sistematika Penulisan

Berdasarkan bahan-bahan yang akan disusun untuk Penulisan dan

Punyusunan Laporan Tugas Akhir sesuai aturan per Bab demi Bab, dimana setiap

Bab saling berhubungan dalam penyusunannya. Adapun secara garis besar yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang dari sebab pengambilan judul Tugas Akhir, tujuan

penelitiannya, batasan-batasan masalah, metode peneltian.

BAB II TEORI DASAR

Bab tentang teori dasar mikrokontroler AT89S51, serta komponen-

komponen lain yang digunakan dalam perancangan alat ini.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab tentang rangkaian-rangkaian yang digunakan, cara kerja, flowchart.

BAB IV PENGUJIAN

Berisikan tentang penyajian data-data tentang komponen dan pengujian

rangkaian-rangakaian dan pembahasannya yang telah diaplikasikan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari sajian pembahasan

yang penting dalam memberikan nilai lebih dari inovasi. Saran-saran yang

mungkin ada dalam pembuatan tulisan tentang penggunaan mikrokontroler

sebagai sistem absensi karyawan menggunakan RFID reader.

Page 7: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

BAB II

TEORI

2.1 Prinsip Kerja Alat

Gambar1. Blok Diagram Alat

Seperti blok diagram diatas, pada bagian Memory sudah tersimpan data karyawan

sehingga pada saat kartu/tag di dekatkan pada RFID reader dan terbaca secara

otomatis muncul nama karyawan dan waktu kedatangan sesuai dengan waktu

kantor yang sudah ditentukan pada rangkaian RTC ditampilkan pada LCD.

2.2 RFID Reader

RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi

compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial.

Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk

banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian

inventaris (inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain

management) dll. Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara

intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat

produk consumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama

untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik

untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu

alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID aktif memungkinkan

Custom

RFID reader

Microcontroller

AT89S51

RTC

DS1307

Tampilan

LCD

Memory

(Database)

Catu Daya

Page 8: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, RFID juga dapat dibaca dari jarak jauh

dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode

telah terbukti tidak dapat digunakan.

Macam-Macam RFID

Terdapat 2 macam RFID, yaitu :

1) RFID Reader

RFID Reader berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan

membandingkan dengan yang ada di memori reader.

2) RFID Tag

RFID Tag berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang

umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif. RFID reader, bisa

ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan,

mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi

tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori

RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode

yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID

reader akan membandingkan kode yang diterima dengar kode kunci yang

tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu.

Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID reader

akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan ke memori

RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip.

Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu

daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang

memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke

tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada

saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID

tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun

proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan

sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu.

Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan

mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip

Page 9: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal

ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda

untuk setiap produsen RFID tag. RFID reader, bisa ditempatkan sebagai

pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio

dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi password (kata

kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka.

Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip

melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode

yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai,

RFID reader akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan

dan pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.

Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag

yang akan disimpan di memori ID chip. Karena RFID tag dimasukkan ke dalam

tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly

daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader.

Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir

padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11

milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama,

lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam

tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian

yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi

medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai

sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang

merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di

dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.

Manfaat Penggunaan RFID dalam System Absensi Karyawan

Dengan teknologi RFID, maka orang tidak perlu melakukan kegiatan

absensi. Begitu orang-orang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata. Jadi

memasuki gerbang secara berebutan pun tak menjadi masalah karena tidak akan

ada yang tidak terdeteksi apabila sudah melewati temapat dimana RFID sudah

Page 10: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

terprogram.Dengan RFID juga dapat mempersingkat proses absensi dan proses

update absensi karyawan dalam sebuah perusahaan yang menggunakan system ini

dalam hal absensinya. Sebuah perusahaan dengan menggunakan RFID pun dapat

berwenang mengakses secara khusus sistem untuk mengeset perijinan pegawai

yang berhalangan hadir. Selain untuk proses absensi, pegawai dapat

memanfaatkan sistem untuk menampilkan statistik absen pegawai. Setiap akses

terbatas ke software dibatasi dengan menggunakan password login.

Kelebihan RFID

a) Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis.

b) Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat mengurangi antrian

yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu.

c) RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.

d) RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya

dalam pembacaannya.

e) RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk

investasi kepemilikan aset jangka panjang.

f) RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.

Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan

pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan

secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan

frekuensi radio magnetic level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena

pada area tertentu dimana kartu tag ada. Ada kelebihan-kelebihan lain yang

dimiliki oleh RFID yaitu menawarkan banyak kemungkinan pengembangan

sistem identifikasi. Berbeda dengan sistem identifikasi sidik jari yang hanya

didedikasikan untuk absensi sedangkan RFID dapat diterapkan untuk penerapan-

penarapan yang lebih luas. RFID dapat digunakan dalam sistem parkir, sistem

kartu ATM di bank dan sebangainya.

Page 11: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi Karyawan

Seperti yang kita ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan

RFID tag. Cara kerja dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :

a) RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau

kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.

Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali

oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag

akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang

terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima

dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader

akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan

pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.

Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID

tag yang akan disimpan di memori ID chip.

b) Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki

satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-

satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang

ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk

RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan

diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan

pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam

tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk

rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan

menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya

menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan

memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi

kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk

setiap produsen RFID tag. Jadi disini RFID bekerja dengan membaca kode

dari tag yang nantinya secara dapat melakukan absensi secar otomatis. RFID

dapat membantu system absensi labih efisien dan mengurangi kecurangan

karyawan dalam absensi kehadiran. Dengan begini perusahaan dapat lebih

meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

Page 12: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

2.3 Arsitektur ATMEL AT89S

MCU ATMEL AT89S yang kompatibel dengan seri MCS-51 yang

berteknologi CMOS ada banyak jenisnya,diantaranya adalah tipe 89C51, 89S51,

89C52, 89LV52, 89C1051, 89C2051. Tiap jenis berbeda dalam hal ; kapasitas

flash memori, jumlah pin dan adanya kemampuan lain.

Untuk contoh diambil 89C51, 89S51, 89C2051 yang mudah didapat

dipasaran dengan harga terjangkau. Arsitektur ATMEL AT89S secara umum

sudah memiliki beberapa komponen yang merupakan chip tersendiri, seperti :

1. CPU, singkatan dari Central Processing Unit, adalah otak atau unit

pemroses pada suatu MCU.

2. Internal Oscilator dimana pemakai hanya menambahkan sebuah quartz

crystal yang biasanya nilainya berkisar antara 6 MHz hingga 24 MHz.

Gambar2. Arsitektur ATMEL AT89S

Page 13: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

Meskipun demikian dari datasheet, MCU AT89S51 dapat bekerja dalam

frekuensi 0 hingga 24 MHz.

3. Interupt Control, Suatu bagian yang mengatur prioritas interupsi dari luar

atau dari dalam chip MCU.

4. Timer1 dan Timer2, adalah bagian yang dapat berfungsi sebagai pencacah

pulsa masuk atau menentukan waktu ( counter atau Timer ).

• RAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara

(data hilang bila catu daya padam).

• Flash, adalah jenis memori untuk menyimpan program dan data yang

relative tidak permanen, data pada memori ini tidak akan hilang bila catu

daya padam.

• Bus Control, digunakan oleh sinyal kendali masuk dan keluar sistem

MCU.

• I/O port digunakan untuk menjembatani antara sistem MCU dengan dunia

luarnya, dengan cara parallel. I/O bias sebagai output, misalnya mengaktifkan

relay, menyalakan lampu; dapat juga sebagai input, misalnya mendeteksi

saklar, menerima data dari ADC.

• Serial Port, adalah penghubung ke dunia luar MCU dengan cara serial,

dengan port serial, MCU dapat berkomunikasi dengan PC dan juga melalui

serial port.

Fitur Dari Atmel 89S51

MCU ATMEL 89S51 (40 pin) sudah memiliki Flash didalamnya sehingga

praktis digunakan untuk merancang sebuah proyek.

Beberapa kemampuan (fitur) MCU ATMEL sebagai berikut :

• Memiliki 4K (89S51) Flash PEROM yang digunakan untuk

menyimpan program. Flash dapat ditulis,dan dihapus sebanyak 1.000 kali

(menurut manual).

• Tegangan operasi dinamis dari 2.7 volt hingga 6

volt.

• Operasi clock dari 0 hingga 24 MHz.

Page 14: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

• Program bias diproteksi, sehingga tidak dapat

dibaca oleh orang lain.

• Memiliki internal RAM 128 byte.

• Memilki I/O sebanyak 32 line.

• Dua buah timer/counter 16 bit.

• Menangani 6 sumber interupsi.

• Memiliki serial port, untuk komunikasi serial.

• Memiliki kemampuan idle mode dan down mode.

Fungsi – Fungsi Pin MCU AT89C51

MCU AT89C51 memiliki pin sebanyak 40, dalam kemasan PDIP maupun

PLCC. Keterangan fungsi-fungsi masing-masing pin adalah sebagai berikut :

Pin 40 Vcc, masukan catu daya + 5 volt DC

Pin 20 Vss, masukan catu daya 0 Volt DC

Pin 32-39 P0.0-P0.7, port input/output 8 bit dua arah yang juga dapat

berfungsi sebagai bus data dan bus alamat bila mikrokontroler

menggunakan memori luar.

Pin 1-8 P1.0-P1.7, port input/output 8 bit dua arah dengan internal pull up.

Port 1 juga digunakan dalam proses pemrograman (In System

Programming)

P1.5 MOSI

P1.6 MISO

P1.7 SCK

Pin 21-28 P2.0-P2.7, port input/output 8 bit dua arah dengan internal pull up.

Port 2 akan mengirim byte alamat jika digunakan untuk mengakses

memori eksternal

Pin 10-17 P3.0-P3.7, port input/output 8 bit dua arah, selain itu port 3 juga

memiliki alternatife fungsi sebagai berikut :

RXD(pin 10) Port komunikasi input serial.

TXD (pin 11) Port komunikasi output serial.

INT0 (pin 12) Saluran interupsi eksternal 0 (aktif rendah).

INT1 (pin 13) Saluran interupsi eksternal 1 (aktif rendah).

Page 15: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

T0 (pin 14) Input timer 0.

T1 (pin 15) Input timer 1.

WR (pin 16) Berfungsi sebagai sinyal kendali tulis, saat prosesor akan menulis

data ke memori I/O luar.

RD (pin 17) Berfungsi sebagai sinyal kendali baca, saat prosesor akan

membaca data dari I/O luar.

Gambar3. Susunan Pin Pada MCU AT89S51

Pin 9 RESET, pin yang berfungsi untuk mereset MCU ke keadaan awal.

Pin 30 ALE (address latch enable), berfungsi menahan sementara alamat byte

rendah pada proses pengalamatan ke memori eksternal.

Pin 29 PSEN (program store enable), sinyal pengontrol yang berfungsi untuk

membaca program dari memori eksternal.

Pin 31 EA, pin untuk pilihan program, menggunakan program internal atau

eksternal. Bila “0”, maka digunakan program eksternal.

Pin 18 X2, masukan rangakaian oscilator internal, koneksi quartz crystal atau

tidak dikoneksikan apabila digunakan eksternal osilator.

2.4 Real-Time Clock (RTC) DS1307

Real-time clock DS1307 adalah IC yang dibuat oleh perusasahaan Dallas

Semiconductor. IC ini memiliki kristal yang dapat mempertahankan frekuensinya

dengan baik. Real-time clock DS1307 memiliki fitur sebagai berikut:

Page 16: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

1. Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal dan

bulan dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100.

2. 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan.

3. Antarmuka serial Two-wire (I2C).

4. Sinyal keluaran gelombang-kotak terprogram (Programmable squarewave).

5. Deteksi otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch.

6. Konsumsi daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterei cadangan

dengan operasional osilator.

7. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C.

8. Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau SOIC.

Sedangkan daftar pin RTC DS1307 adalah sebagai berikut:

1. VCC – Primary Power Supply.

2. X1, X2 – 32.768kHz Crystal Connection.

3. VBAT – +3V Battery Input.

4. GND – Ground.

5. SDA – Serial Data.

6. SCL – Serial Clock.

7. SQW/OUT – Square Wave/Output Driver.

Gambar4. Diagram pin RTC DS1307 (Data Sheet IC Real-Time Clock DS1307).

Mode Operasi RTC DS1307 Melalui I2C/TWI

IC RTC DS1307 beroperasi dalam dua mode, yaitu Slave Receiver Mode

(Write Mode) dan Slave Transmitter Mode (Read Mode).

A.Slave Receiver Mode (Write Mode):

Mode penerima slave (write mode) dalam pengiriman sinyal memiliki urutan:

Page 17: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

1. Setelah sinyal START, master mengirim byte pertama yang terdiri dari 7-bit

address IC DS1307, yaitu 1101000 dan 1-bit R/W, yaitu LOW, karena ini adalah

opersai WRITE.

2. Hardware pada DS1307 akan membaca address yang dikirimkan oleh master

tersebut, kemudian slave, dalam hal ini IC DS1307 akan bit-acknowledge pada

SDA.

3. Setelah itu master akan mengirimkan address tempat data pertama akan

diakses. Address ini berbeda dengan 7-bit address tadi, ini adalah address “isi” IC

DS1307, bukan address dari IC DS1307. Address ini akan diimpan dalam register

pointer oleh DS1307 yang juga mengirim sinyal acknowledge ke master.

4. Setelah itu master dapat mengirimkan sejumlah byte ke slave, dimana setiap

byte dibalas dengan acknowledge oleh slave. Setiap menerima byte baru isi

register pointer ditambah satu sehingga register ini menunjuk ke alamat

berikutnya dari lokasi data pada DS1307. Setelah menerima acknowledge

terakhir, master akan mengirim sinyal STOP untuk mengakhiri transfer data.

B. Slave Transmitter Mode (Read Mode):

Sama seperti mode write, setelah master memberikan sinyal START, ia

mengirimkan byte pertama yang terdiri dari 7-bit dalam IC DS1307, yaitu

1101000, diikuti 1-bit R/W, yaitu HIGH. Setelah menerima byte pertama ini,

slave, dalam hal ini DS1307 akan mengirimkan bit acknowledge pada SDA.

Setelah itu slave mulai mengirimkan sejumlah byte ke master. Setiap byte

pengiriman dibalas dengan 1-bit acknowledge oleh master. Byte pertama yang

dikirikan oleh slave atau DS1307 adalah data yang alamatnya ditunjuk oleh

register pointer pada DS1307. Setiap kali pengiriman byte ke master, secara

otomatis isi register pointer ditambah satu. DS1307 akan terus menerus

mengirimkan byte ke master sampai master mengirimkan bit ‘not acknowledge’

diikuti dengan sinyal STOP. (Data sheet RTC DS1307).

Page 18: 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf

KESIMPULAN

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah teknologi

compact wireless yang unggul untuk mentransformasi dalam sistem absensi

karyawan yang relative masih baru, akan menjadi alternatif selain barcode yang

secara luas sudah banyak digunakan. Kedua teknologi tersebut dapat diterapkan

berdampingan bersama dengan mengunakan konfigurasi dengan system RFID

yang sudah banyak terdapat di pasaran secara umum.

Oleh karena itu juga banyak terdapat kelebihan dalam teknologi RFID

yang sering diunggulkan untuk mentransformasi dalam dunia komersial maupun

dalam sistem absensi karyawan. Disamping juga keterbatasan benturan

kepentingan masyarakat terhadap masalah isu privasi pada pemanfaatan system

RFID secara garis besar meliputi pentingnya pemberian informasi tentang

pemakian teknologi RFID. Sebelum penggunaanya diterapkan oleh semua

perkantoran. Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Sistem RFID pada Sistem absensi karyawan dapat bekerja baik

selama tidak ada masalah dalam pembacaan tag RFID.

2. Keberhasilan pembacaan Tag RFID tergantung posisi tag RFID

terhadap reader RFID. Semakin jauh jarak pembacaan maka keberhasilan

pembacaan tag semakin kecil.

3. Tag RFID dapat dibaca dengan baik jika tidak ada penghalang dan

dalam posisi tegak lurus terhadap reader RFID.