59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf
Transcript of 59446217-Sistem-Absen-Menggunakan-RFID.pdf
PROPOSAL TUGAS AKHIR
SISTEM ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN RFID
DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS AT89S51
Disusun Oleh:
Afrizal Setiawan
2006010334
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG - BANTEN
2011
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN RFID
DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS AT89S51
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Telah diperiksa dan disetujui untuk diangkat sebagai judul Tugas Akhir
Kepada :
Nama : AFRIZAL SETIAWAN
NIM : 2006101334
Pembimbing I Pembimbing II
________________________ ________________________
Mengetahui
Kartika Sekarsari ST, MT.
Kaprodi Teknik Elektro
ABSTRAK
Salah satu keunggulan teknologi RFID yaitu, RFID reader dapat membaca
data atau menulis ulang data pada RFID tag tanpa kontak langsung dengan tag
tersebut. Tugas akhir ini menggunakan teknologi RFID pada suatu sistem absensi
karyawan dengan spesifikasi dapat mengambil data tanpa ada kontak langsung
(otomatis), memiliki kemampuan untuk mengirimkan data yang bersih dari noise
(handal) sebagai data masukan pada software, data yang diterima sama hingga
jarak maksimum pembacaan (akurat), dan relatif murah.
Dengan menggunakan modul ID-12, dirancang dan dibangun sistem
absensi RFID dengan suatu reader yang khusus (custom) untuk memenuhi
spesifikasi di atas. RFID reader yang dibangun tidak dapat membaca dua buah
RFID tag yang diletakkan secara berhimpitan. Media penghalang logam terbukti
menghalangi custom RFID reader untuk membaca RFID tag. Sementara media
penghalang air dapat mengurangi kemampuan custom RFID reader untuk
membaca RFID tag, meski hasil pembacaan tidak mengalami gangguan.
Pengujian sistem dan RFID tag memperlihatkan sistem ini dapat
memenuhi spesifikasi yang diminta. Aplikasi teknologi RFID memungkinkan
sistem ini dapat bekerja secara otomatis. Custom RFID reader yang dirancang
dapat bekerja secara handal dan akurat untuk dipergunakan pada software sistem
absensi. Penggunaan modul ID-12 untuk menjadikan pembangunan sistem
absensi RFID ini menjadi relatif murah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat cepat, seiring dengan untuk
membantu kegiatan serta memudahkan manusia dalam beraktifitas. Bermacam
penelitian telah dilakukan oleh berbagai Institut dari seluruh dunia untuk
menciptakan inovasi baru, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Segala upaya dilakukan demi mempermudah pekerjaan manusia dari waktu ke
waktu yang membutuhkan mobilitas tinggi dalam melakukan pekerjaannya serta
otomatisasi sehingga manusia dimanjakan oleh teknologi sekarang ini.
Semakin bertambahnya jumlah populasi manusia di dunia, membutuhkan
perangkat yang mampu membantu pekerjaan manusia dalam hal database. Sebuah
kantor yang memiliki jumlah karyawan ratusan bahkan ribuan tentunya tidak
membutuhkan lagi tenaga manusia untuk memeriksa satu per satu karyawannya
pada saat datang dan pulang kerja, untuk itu dibutuhkan alat otomatisasi yang
mampu bekerja secara otomatis memantau absensi karyawan.
Sistem Absensi Karyawan Menggunakan RFID, bekerja cukup sederhana
sehingga sangat bermanfaat untuk Instansi yang memiliki jumlah karyawan cukup
banyak agar bisa memantau dan memeriksa keterlambatan (disiplin) setiap
karyawan. Alat ini bisa membantu pekerjaan dalam mengumpulkan data
karyawan untuk di nilai dari kehadiran setiap harinya.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan mencakup Sistem Absensi Karyawan
Menggunakan RFID Dengan Tampilan LCD Berbasis AT89S51 menggunakan
RFID tag (transponder) sebagai ID untuk tiap-tiap karyawan yang sudah
tersimpan dalam database Instansi tersebut.
1.3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada Sistem Absensi Karyawan Menggunakan RFID
Dengan Tampilan LCD Berbasis AT89S51 meliputi :
1. Pembacaan tag oleh custom RFID reader, masing-masing memiliki
ID yang berbeda.
2. Sinkronisasi waktu pada rangkaian RTC DS1307 dengan waktu
kehadiran karyawan dikantor yang telah ditentukan.
3. Penulisan kode program pada IC Mikrokontroller.
4. Menampilkan ID karyawan pada LCD.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah :
1. Memudahkan dalam sistem absensi karyawan dalam jumlah besar.
2. Meningkatkan disiplin kerja serta penilaian etos kerja.
3. Mempersingkat waktu pada saat melakukan absensi kehadiran.
4. Mengurangi tingkat kesalahan/keakuratan data dengan sistem absensi
masa lalu.
1.5 Metodologi Penelitian
Penelitian untuk Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian sebagai
berkut :
1. Studi Literatur
Berisikan pembahasan teoritis melalui studi literatur dari buku-buku
atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan RFID reader dan tag.
2. Desain dan Implementasi
Perancangan alat disesuaikan dengan kebutuhan dalam penerapannya,
dan bahasa pemrograman yang digunakan Bahasa Mesin Assembly.
3. Analisa Sistem
Sistem di aplikasikan serta dilakukan pengujian dan pengambilan data.
1.6 Sistematika Penulisan
Berdasarkan bahan-bahan yang akan disusun untuk Penulisan dan
Punyusunan Laporan Tugas Akhir sesuai aturan per Bab demi Bab, dimana setiap
Bab saling berhubungan dalam penyusunannya. Adapun secara garis besar yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang dari sebab pengambilan judul Tugas Akhir, tujuan
penelitiannya, batasan-batasan masalah, metode peneltian.
BAB II TEORI DASAR
Bab tentang teori dasar mikrokontroler AT89S51, serta komponen-
komponen lain yang digunakan dalam perancangan alat ini.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab tentang rangkaian-rangkaian yang digunakan, cara kerja, flowchart.
BAB IV PENGUJIAN
Berisikan tentang penyajian data-data tentang komponen dan pengujian
rangkaian-rangakaian dan pembahasannya yang telah diaplikasikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari sajian pembahasan
yang penting dalam memberikan nilai lebih dari inovasi. Saran-saran yang
mungkin ada dalam pembuatan tulisan tentang penggunaan mikrokontroler
sebagai sistem absensi karyawan menggunakan RFID reader.
BAB II
TEORI
2.1 Prinsip Kerja Alat
Gambar1. Blok Diagram Alat
Seperti blok diagram diatas, pada bagian Memory sudah tersimpan data karyawan
sehingga pada saat kartu/tag di dekatkan pada RFID reader dan terbaca secara
otomatis muncul nama karyawan dan waktu kedatangan sesuai dengan waktu
kantor yang sudah ditentukan pada rangkaian RTC ditampilkan pada LCD.
2.2 RFID Reader
RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi
compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial.
Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk
banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian
inventaris (inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain
management) dll. Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara
intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat
produk consumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama
untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik
untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu
alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID aktif memungkinkan
Custom
RFID reader
Microcontroller
AT89S51
RTC
DS1307
Tampilan
LCD
Memory
(Database)
Catu Daya
penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, RFID juga dapat dibaca dari jarak jauh
dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode
telah terbukti tidak dapat digunakan.
Macam-Macam RFID
Terdapat 2 macam RFID, yaitu :
1) RFID Reader
RFID Reader berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan
membandingkan dengan yang ada di memori reader.
2) RFID Tag
RFID Tag berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang
umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif. RFID reader, bisa
ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan,
mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi
tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori
RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode
yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID
reader akan membandingkan kode yang diterima dengar kode kunci yang
tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu.
Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID reader
akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan ke memori
RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip.
Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu
daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang
memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke
tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada
saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID
tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun
proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan
sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu.
Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan
mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip
yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal
ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda
untuk setiap produsen RFID tag. RFID reader, bisa ditempatkan sebagai
pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio
dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi password (kata
kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka.
Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip
melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode
yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai,
RFID reader akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan
dan pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.
Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag
yang akan disimpan di memori ID chip. Karena RFID tag dimasukkan ke dalam
tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly
daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader.
Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir
padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11
milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama,
lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam
tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian
yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi
medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai
sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang
merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di
dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.
Manfaat Penggunaan RFID dalam System Absensi Karyawan
Dengan teknologi RFID, maka orang tidak perlu melakukan kegiatan
absensi. Begitu orang-orang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata. Jadi
memasuki gerbang secara berebutan pun tak menjadi masalah karena tidak akan
ada yang tidak terdeteksi apabila sudah melewati temapat dimana RFID sudah
terprogram.Dengan RFID juga dapat mempersingkat proses absensi dan proses
update absensi karyawan dalam sebuah perusahaan yang menggunakan system ini
dalam hal absensinya. Sebuah perusahaan dengan menggunakan RFID pun dapat
berwenang mengakses secara khusus sistem untuk mengeset perijinan pegawai
yang berhalangan hadir. Selain untuk proses absensi, pegawai dapat
memanfaatkan sistem untuk menampilkan statistik absen pegawai. Setiap akses
terbatas ke software dibatasi dengan menggunakan password login.
Kelebihan RFID
a) Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis.
b) Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat mengurangi antrian
yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu.
c) RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
d) RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya
dalam pembacaannya.
e) RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk
investasi kepemilikan aset jangka panjang.
f) RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan
pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan
secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan
frekuensi radio magnetic level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena
pada area tertentu dimana kartu tag ada. Ada kelebihan-kelebihan lain yang
dimiliki oleh RFID yaitu menawarkan banyak kemungkinan pengembangan
sistem identifikasi. Berbeda dengan sistem identifikasi sidik jari yang hanya
didedikasikan untuk absensi sedangkan RFID dapat diterapkan untuk penerapan-
penarapan yang lebih luas. RFID dapat digunakan dalam sistem parkir, sistem
kartu ATM di bank dan sebangainya.
Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi Karyawan
Seperti yang kita ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan
RFID tag. Cara kerja dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :
a) RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau
kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali
oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag
akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang
terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima
dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader
akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan
pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.
Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID
tag yang akan disimpan di memori ID chip.
b) Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki
satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-
satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang
ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk
RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan
diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan
pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam
tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk
rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan
menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya
menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan
memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi
kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk
setiap produsen RFID tag. Jadi disini RFID bekerja dengan membaca kode
dari tag yang nantinya secara dapat melakukan absensi secar otomatis. RFID
dapat membantu system absensi labih efisien dan mengurangi kecurangan
karyawan dalam absensi kehadiran. Dengan begini perusahaan dapat lebih
meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
2.3 Arsitektur ATMEL AT89S
MCU ATMEL AT89S yang kompatibel dengan seri MCS-51 yang
berteknologi CMOS ada banyak jenisnya,diantaranya adalah tipe 89C51, 89S51,
89C52, 89LV52, 89C1051, 89C2051. Tiap jenis berbeda dalam hal ; kapasitas
flash memori, jumlah pin dan adanya kemampuan lain.
Untuk contoh diambil 89C51, 89S51, 89C2051 yang mudah didapat
dipasaran dengan harga terjangkau. Arsitektur ATMEL AT89S secara umum
sudah memiliki beberapa komponen yang merupakan chip tersendiri, seperti :
1. CPU, singkatan dari Central Processing Unit, adalah otak atau unit
pemroses pada suatu MCU.
2. Internal Oscilator dimana pemakai hanya menambahkan sebuah quartz
crystal yang biasanya nilainya berkisar antara 6 MHz hingga 24 MHz.
Gambar2. Arsitektur ATMEL AT89S
Meskipun demikian dari datasheet, MCU AT89S51 dapat bekerja dalam
frekuensi 0 hingga 24 MHz.
3. Interupt Control, Suatu bagian yang mengatur prioritas interupsi dari luar
atau dari dalam chip MCU.
4. Timer1 dan Timer2, adalah bagian yang dapat berfungsi sebagai pencacah
pulsa masuk atau menentukan waktu ( counter atau Timer ).
• RAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara
(data hilang bila catu daya padam).
• Flash, adalah jenis memori untuk menyimpan program dan data yang
relative tidak permanen, data pada memori ini tidak akan hilang bila catu
daya padam.
• Bus Control, digunakan oleh sinyal kendali masuk dan keluar sistem
MCU.
• I/O port digunakan untuk menjembatani antara sistem MCU dengan dunia
luarnya, dengan cara parallel. I/O bias sebagai output, misalnya mengaktifkan
relay, menyalakan lampu; dapat juga sebagai input, misalnya mendeteksi
saklar, menerima data dari ADC.
• Serial Port, adalah penghubung ke dunia luar MCU dengan cara serial,
dengan port serial, MCU dapat berkomunikasi dengan PC dan juga melalui
serial port.
Fitur Dari Atmel 89S51
MCU ATMEL 89S51 (40 pin) sudah memiliki Flash didalamnya sehingga
praktis digunakan untuk merancang sebuah proyek.
Beberapa kemampuan (fitur) MCU ATMEL sebagai berikut :
• Memiliki 4K (89S51) Flash PEROM yang digunakan untuk
menyimpan program. Flash dapat ditulis,dan dihapus sebanyak 1.000 kali
(menurut manual).
• Tegangan operasi dinamis dari 2.7 volt hingga 6
volt.
• Operasi clock dari 0 hingga 24 MHz.
• Program bias diproteksi, sehingga tidak dapat
dibaca oleh orang lain.
• Memiliki internal RAM 128 byte.
• Memilki I/O sebanyak 32 line.
• Dua buah timer/counter 16 bit.
• Menangani 6 sumber interupsi.
• Memiliki serial port, untuk komunikasi serial.
• Memiliki kemampuan idle mode dan down mode.
Fungsi – Fungsi Pin MCU AT89C51
MCU AT89C51 memiliki pin sebanyak 40, dalam kemasan PDIP maupun
PLCC. Keterangan fungsi-fungsi masing-masing pin adalah sebagai berikut :
Pin 40 Vcc, masukan catu daya + 5 volt DC
Pin 20 Vss, masukan catu daya 0 Volt DC
Pin 32-39 P0.0-P0.7, port input/output 8 bit dua arah yang juga dapat
berfungsi sebagai bus data dan bus alamat bila mikrokontroler
menggunakan memori luar.
Pin 1-8 P1.0-P1.7, port input/output 8 bit dua arah dengan internal pull up.
Port 1 juga digunakan dalam proses pemrograman (In System
Programming)
P1.5 MOSI
P1.6 MISO
P1.7 SCK
Pin 21-28 P2.0-P2.7, port input/output 8 bit dua arah dengan internal pull up.
Port 2 akan mengirim byte alamat jika digunakan untuk mengakses
memori eksternal
Pin 10-17 P3.0-P3.7, port input/output 8 bit dua arah, selain itu port 3 juga
memiliki alternatife fungsi sebagai berikut :
RXD(pin 10) Port komunikasi input serial.
TXD (pin 11) Port komunikasi output serial.
INT0 (pin 12) Saluran interupsi eksternal 0 (aktif rendah).
INT1 (pin 13) Saluran interupsi eksternal 1 (aktif rendah).
T0 (pin 14) Input timer 0.
T1 (pin 15) Input timer 1.
WR (pin 16) Berfungsi sebagai sinyal kendali tulis, saat prosesor akan menulis
data ke memori I/O luar.
RD (pin 17) Berfungsi sebagai sinyal kendali baca, saat prosesor akan
membaca data dari I/O luar.
Gambar3. Susunan Pin Pada MCU AT89S51
Pin 9 RESET, pin yang berfungsi untuk mereset MCU ke keadaan awal.
Pin 30 ALE (address latch enable), berfungsi menahan sementara alamat byte
rendah pada proses pengalamatan ke memori eksternal.
Pin 29 PSEN (program store enable), sinyal pengontrol yang berfungsi untuk
membaca program dari memori eksternal.
Pin 31 EA, pin untuk pilihan program, menggunakan program internal atau
eksternal. Bila “0”, maka digunakan program eksternal.
Pin 18 X2, masukan rangakaian oscilator internal, koneksi quartz crystal atau
tidak dikoneksikan apabila digunakan eksternal osilator.
2.4 Real-Time Clock (RTC) DS1307
Real-time clock DS1307 adalah IC yang dibuat oleh perusasahaan Dallas
Semiconductor. IC ini memiliki kristal yang dapat mempertahankan frekuensinya
dengan baik. Real-time clock DS1307 memiliki fitur sebagai berikut:
1. Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal dan
bulan dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100.
2. 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan.
3. Antarmuka serial Two-wire (I2C).
4. Sinyal keluaran gelombang-kotak terprogram (Programmable squarewave).
5. Deteksi otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch.
6. Konsumsi daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterei cadangan
dengan operasional osilator.
7. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C.
8. Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau SOIC.
Sedangkan daftar pin RTC DS1307 adalah sebagai berikut:
1. VCC – Primary Power Supply.
2. X1, X2 – 32.768kHz Crystal Connection.
3. VBAT – +3V Battery Input.
4. GND – Ground.
5. SDA – Serial Data.
6. SCL – Serial Clock.
7. SQW/OUT – Square Wave/Output Driver.
Gambar4. Diagram pin RTC DS1307 (Data Sheet IC Real-Time Clock DS1307).
Mode Operasi RTC DS1307 Melalui I2C/TWI
IC RTC DS1307 beroperasi dalam dua mode, yaitu Slave Receiver Mode
(Write Mode) dan Slave Transmitter Mode (Read Mode).
A.Slave Receiver Mode (Write Mode):
Mode penerima slave (write mode) dalam pengiriman sinyal memiliki urutan:
1. Setelah sinyal START, master mengirim byte pertama yang terdiri dari 7-bit
address IC DS1307, yaitu 1101000 dan 1-bit R/W, yaitu LOW, karena ini adalah
opersai WRITE.
2. Hardware pada DS1307 akan membaca address yang dikirimkan oleh master
tersebut, kemudian slave, dalam hal ini IC DS1307 akan bit-acknowledge pada
SDA.
3. Setelah itu master akan mengirimkan address tempat data pertama akan
diakses. Address ini berbeda dengan 7-bit address tadi, ini adalah address “isi” IC
DS1307, bukan address dari IC DS1307. Address ini akan diimpan dalam register
pointer oleh DS1307 yang juga mengirim sinyal acknowledge ke master.
4. Setelah itu master dapat mengirimkan sejumlah byte ke slave, dimana setiap
byte dibalas dengan acknowledge oleh slave. Setiap menerima byte baru isi
register pointer ditambah satu sehingga register ini menunjuk ke alamat
berikutnya dari lokasi data pada DS1307. Setelah menerima acknowledge
terakhir, master akan mengirim sinyal STOP untuk mengakhiri transfer data.
B. Slave Transmitter Mode (Read Mode):
Sama seperti mode write, setelah master memberikan sinyal START, ia
mengirimkan byte pertama yang terdiri dari 7-bit dalam IC DS1307, yaitu
1101000, diikuti 1-bit R/W, yaitu HIGH. Setelah menerima byte pertama ini,
slave, dalam hal ini DS1307 akan mengirimkan bit acknowledge pada SDA.
Setelah itu slave mulai mengirimkan sejumlah byte ke master. Setiap byte
pengiriman dibalas dengan 1-bit acknowledge oleh master. Byte pertama yang
dikirikan oleh slave atau DS1307 adalah data yang alamatnya ditunjuk oleh
register pointer pada DS1307. Setiap kali pengiriman byte ke master, secara
otomatis isi register pointer ditambah satu. DS1307 akan terus menerus
mengirimkan byte ke master sampai master mengirimkan bit ‘not acknowledge’
diikuti dengan sinyal STOP. (Data sheet RTC DS1307).
KESIMPULAN
RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah teknologi
compact wireless yang unggul untuk mentransformasi dalam sistem absensi
karyawan yang relative masih baru, akan menjadi alternatif selain barcode yang
secara luas sudah banyak digunakan. Kedua teknologi tersebut dapat diterapkan
berdampingan bersama dengan mengunakan konfigurasi dengan system RFID
yang sudah banyak terdapat di pasaran secara umum.
Oleh karena itu juga banyak terdapat kelebihan dalam teknologi RFID
yang sering diunggulkan untuk mentransformasi dalam dunia komersial maupun
dalam sistem absensi karyawan. Disamping juga keterbatasan benturan
kepentingan masyarakat terhadap masalah isu privasi pada pemanfaatan system
RFID secara garis besar meliputi pentingnya pemberian informasi tentang
pemakian teknologi RFID. Sebelum penggunaanya diterapkan oleh semua
perkantoran. Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Sistem RFID pada Sistem absensi karyawan dapat bekerja baik
selama tidak ada masalah dalam pembacaan tag RFID.
2. Keberhasilan pembacaan Tag RFID tergantung posisi tag RFID
terhadap reader RFID. Semakin jauh jarak pembacaan maka keberhasilan
pembacaan tag semakin kecil.
3. Tag RFID dapat dibaca dengan baik jika tidak ada penghalang dan
dalam posisi tegak lurus terhadap reader RFID.