56066863-Proposal
-
Upload
rizal-fahmi -
Category
Documents
-
view
61 -
download
4
Transcript of 56066863-Proposal
![Page 1: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta diharapkan mampu berperan sebagai lembaga pendidikan yang
profesional sekaligus melayani kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan. Sejalan dengan
realita tersebut, muncul harapan UNY sebagai world class university di Indonesia. Guna
mendukung rencana tersebut, UNY melalui fakultas-fakultas yang ada mulai menata kembali
struktur akademis untuk keperluan tersebut. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sebagai salah
satu fakultas di UNY, memiliki fasilitas olahraga sebagai tempat pembelajaran, pelayanan
publik, dan pembinaan olahraga yang lengkap dan memadai. Dalam mendukung program world
class university, FIK UNY memiliki syarat-syarat memadai berupa sumber daya manusia dan
perlengkapan pendukungnya.
Sampai dengan saat ini FIK UNY memiliki fasilitas olahraga yang lengkap diantaranya
(1) Kolam Renang, (2) Gedung Olahraga (GOR), (3) Lapangan Tenis Indoor dan Outdoor, (4)
Stadion Sisntetik Atletik dan Sepakbola, (5) Lapangan Bola Basket, (6) Lapangan Bola Voli, (7)
Lapangan Sepak Takraw, (8) Lapangan Softball, (9) Hall Senam, (10) Fitnes , (11) Klinik
Terapi, dan (12) Taman Olahraga Masyarakat. Fasilitas olahraga yang ada tersebut selain fungsi
utama sebagai laboratorium pendidikan juga berfungsi sebagai tempat pembinaan
Sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan sekaligus pelayanan publik, kolam renang
telah lebih dulu ada sejak tahun 1990 dan telah eksis sebagai ikon olahraga air di Yogyakarta.
Gedung Olahraga yang diresmikan oleh Presiden RI, memiliki fasilitas yang lengkap dengan
![Page 2: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/2.jpg)
kapasitas 6000 tempat duduk. Tidak jarang kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah masa
besar menggunakan GOR ini. Bahkan, saat gunung merapi meletus pada akhir 2010, tempat ini
menjadi posko darurat. Adapun lapangan tenis, memiliki 2 lapangan outdoor dan 4 lapangan
indoor yang 2 baru tahap pembangunan yang semakin hari semakin ramai penggunaannya.
Mengingat pentingnya fasilitas olahraga tersebut, menjadi daya tarik peneliti untuk
mengetahui sejauh mana frekuensi mahasiswa dalam penggunaan di fitnes FIK Barat UNY .
Dipilihnya fasilitas olahraga tersebut karena peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa sajakah
yang mempengarui mahasiswa dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK UNY .
Pada penelitian pendahuluan, berhasil diidentifikasikan bahwa FIK UNY memiliki
fasilitas olahraga yang sangat lengkap dan bertaraf nasional. Identifikasi ini berlanjut pada
beberapa temuan yang memperlihatkan kekurangan dan kelebihan layanan fasilitas olahraga
umum tersebut. Dari temuan tersebut direncanakan untuk mengadakan penelitian tentang faktor-
faktor yang mempengarui frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK
barat UNY .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
permasalahan “Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengarui Frekuensi Mahasiswa
Dalam Penggunaan Sarana –Prasarana Fitnes FIK barat UNY “
C. Pembatasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas tidak menutup kemungkinan timbulnya masalah baru yang
semakin meluas. Untuk menghindari hal tersebut perlu diadakan pembatasan masalah. Sehingga
peneliti membatasi permasalahan ini hanya pada ” Faktor-Faktor Yang Mempengarui
Frekuensi Mahasiswa Dalam Penggunaan Sarana-Prasarana Fitnes FIK barat UNY ”.
![Page 3: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/3.jpg)
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui kualitas layanan fasilitas olahraga di lingkungan FIK UNY yang menjadi
media pembelajaran bagi mahasiswa yang aktif dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes .
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Pengelola fitnes FIK Barat UNY
Sebagai sumber informasi yang berguna untuk menentukan strategi dalam pengelolaan
jasa pelayanan fitnes, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa pengguna. Sehingga, fitnes
berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Manfaat bagi Peneliti selanjutnya
Memberikan masukan dan referensi kepada peneliti selanjutnya untuk peningkatan
kualitas layanan fitnes, maupun bidang lain yang berkaitan dengan jasa dan pelayanan.
3. Manfaat bagi akademisi
Sebagai wacana untuk menambah wawasan dalam bidang pengelolaan suatu jasa atau
pelayanan perpustakaan, maupun jasa pelayanan lain yang terkait, sehingga para
akademisi bisa menerapkan berbagai disiplin ilmu dalam pendidikan.
![Page 4: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sarana prasarana merupakan komponen
pendidikan yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut beberapaahli
yang dikutip Agus S. Suryobroto(2001:16), bahwa keberhasilan pendidikan jasmani sangat
ditentukan oleh beberapa unsur atau komponen antara lain : materi, tujuan,guru,peserta didik,
metode, sarana prasarana, media, situasi atau lingkungan, serta evaluasi. Antar komponen
tersebut terjadi hubungan terpadu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Dalam pengertian sarana-prasarana pembelajaran pendidikan jasmani, sarana prasarana
meliputi peralatan dan perkakas sedangkan prasaran merupakan fasilitas. Berikut ini pengertian
sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang meliputi alat, perkakas dan fasilitas:
a. Alat
Menurut Agus S. Suryobroto (2004), alat adalah segala sesuatu yang diperlukan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindahkan bahkan dibawa oleh
pelakunya atau siswa. Contoh : bola, raket, pemukul, tongkat, balok, selendang, gada,
bed, shuttle cock, dll. Menurut ratal Wijasantosa (1984:157), lat-alat olahraga biasanya
dipakai dalam waktu yang relatif pendek, misalnya: bola, raket,jaring bola basket, jaring
tenis,pemukul bola kasti, dan sebagaainya
Berdasarkan pengertian terbesut dapat disimpulkan pengertian alat merupakan
segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan ciri-ciri
mudah dibawa dan dipindahkan oleh pelaku atau pemakaiyang biasanyadipakai dalam
![Page 5: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/5.jpg)
waktu yang relatif pendek. Alat tersebut antara lain: bola, raket,gada,pemukul, tongkat,
balok,dll.
b. Perkakas
Menurut Agus S. Suryobroto(2004:4), perkakas adalah segala sesuatu yang
diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindahkan(bisa semi
permanen), tetapi berat atau sulit. Matras,peti lompat, kuda-kuda, palang tunggal,palang
sejajar,palang bertingkat, meja tenis meja, trampolin, dll. Menurut Soepartono(2000:5),
prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas
dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah sulit
dipindahkan. Menurut Ratal Wirjasantosa(1984:157) perkakas adalah perlengkapan yang
kurang permanen dibandingkan dengan fasilitas, misalnya: bangku swedia, peti lompat,
kuda-kuda, palang sejajar, palang tunggal,matras dan lain-lain
Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan pengertian prasarana
adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran yang bersifat semi parmanen
atau bisa dipindahkan tetapi berat atau sulit. Contoh prasarana antara lain : matras, peti
lompat, kuda-kuda, palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat, meja tenis meja, dll.
c. Fasilitas
Menurut Agus S. Suryobroto fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindahkan.
Contoh: lapangan(sepak bola, bola basket, bola voli, bola tangan, bola keranjang, tnis
lapangan, bulu tangkis, soft ball), aula (hall), kolam renang,dll. Menurut
Soepartono(2000:6), fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang meliputi
![Page 6: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/6.jpg)
semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olahraga
Menurut Ratal Wijasantosa(1984:157), fasilitas adalah suatu bentuk yang
permanen, baik untuk ruangan di dalam maupun di luar, misalnya gymnasium, kolam
renang, lapamngan-lapangan permainan dan sebagainya.
Berdasarrkan pengertian di atas dapat disimpulkan fasilitas adalah segala sesuatu
yang diperlukan dalam pembelajaran khususnya pendidikan jasmani dan bersifat
permanen atau tiadk bisa dipindahkan baik untuk ruangan didalam maupun diluar.
Contohnya : lapangan(sepak bola, bola basket, bola voli, bola tangan, bola keranjang, tnis
lapangan, bulu tangkis, soft ball)
B. Fasilitas Olahraga di FIK UNY
FIK-UNY sejak awal kegiatannya telah memiliki gedung tersendiri yang terdapat di
timur dan di barat. Gedung timur terdiri dari gedung perkantoran dari Dekanat, kantor jurusan,
staf tata usaha, ruang sidang/seminar, ruang ujian skripsi, ruang operasional (operational room),
ruang dosen, perpustakaan, laboratorium pembelajaran, gudang peralatan dan perlengkapan
proses perkuliahan, laboratorium komputer, kamar mandi dan kamar ganti mahasiswa, kamar
mandi dan kamar ganti dosen, hall senam, hall beladiri, lapangan tenis baik indoor maupun
outdoor, hall tenis meja, lapangan atletik dan sepakbola, lapangan baseball & softball, taman
olahraga masyarakat, dan tempat parkir dosen dan mahasiswa.
Gedung barat terdiri dari ruang kuliah dan ruang transit dosen, laboratorium anatomi,
laboratorium histologi, laboratorium fisiologi, laboratorium kondisi fisik, laboratorium terapi,
hall senam aerobik, ruang massage, laboratorium biomekanika, lapangan sepakbola, lapangan
![Page 7: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/7.jpg)
panahan, gedung olahraga, kolam renang, hall bulutangkis dengan 4 lapangan bulutangkis,
lapangan volly 4 buah dan 2 lapangan volly pasir, lapangan basket 4 lapangan, ruang untuk
kegiatan Ormawa, mushola, kantin, kamar mandi, ruang ganti dosen dan mahasiswa, ruang
operasional kegiatan perkuliahan dan tempat parkir mahasiswa dan dosen.
Pengelola fasilitas olahraga dilakukan terpadu oleh FIK dan dapat dimanfaatkan oleh
segenap sivitas akademika dan masyarakat umum. Fasilitas tersebut meliputi lapangan tenis,
sepakbola, bola basket, kolam renang, bulutangkis, dan masih banyak lagi fasilitas lapangan
yang lain yang ada dengan berbagai macam jenis olahraga. Tenis tersedia 4 lapangan outdoor
dan 2 lapangan indoor, lapangan bulutangkis tersedia 4 lapangan indoor.
C. FITNES
Fitnes diartikan dengan kebugaran atau juga berarti “ lebih dari sekedar sehat ”.Dan
gaya hidup fitnes pada dasarnya adalah gaya hidup yang melibatkan kegiatan ataupun
aktivitas yang membuat orang menjadi lebih bugar , dimana 3 komponen utama yang perlu
dijalankan secara teratur, seimbang, dan konsisten :
1. Olahraga
2. Nutrisi
3. Istirahat
Pada dasarnya, orang yang bermain bulu tangkis, tai chi, ataupun berenang untuk
mencari sehat sudah secara tidak sadar sedang menjalankan gaya hidup sehat fitnes.
Demikian juga mereka yang mencoba menghindari gorengan, mencoba menjalankan diet
tertentu, atau memutuskan dari candu, alkohol, dan rokok
Latihan (beban dan aerobik) adalah salah satu elemen dari gaya hidup fitnes. Yang
secara kebetulan sekali apabila dijalankan secara tersetruktur dan konsisten, akan menawarkan
banyak manfaat kesehatan bagi siapa saja yang melaksanakanya. Berbagai studi ilmiah telah
membuktikan dan menganjurkan latihan beban sebagai aktivitas yang berguna untuk :
1. Mencegah keropos tulang dan penyusutan tubuh pada orang yang berusia
lanjut
![Page 8: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Memperlambat proses penuaan
3. Meningkatkan profil hormon dan libido
4. Meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit
5. Mencegah dan mendukung terpi terhadap penyakit dan pembuluh terbesar
manusia : diabetes, stroke, penyakit jantung dan kanker
6. Meningkatkan peforma atlet di berbagai cabang olahraga
7. Memperlancar predaran darah, nutrisi, dan oksigen keseluruh tubuh
Binaraga adalah aplikasi gaya hidup fitness yang tertinggi. Dan setiap orang memiliki
pilihan untuk mengaplikasikan gaya hidup fitnes ini berdasarkan level yang dianggap cocok
bagi aspirasinya , kondisi tubuhnya, tujuan fisiknya, maupun kapasitasnya. Tidak semua orang
harus berorientasi pada binaraga untuk menjalankan gaya hidup fitnes , tetapi semua orang
yang ingin berorientasi pada binaraga harus menempuh gaya hidup fitnes. Lebih
sederhananya, orang fitnes tidak harus binaraga, tetapi kalau orang mau binaraga maka harus
fitnes.
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan dari anggota organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan
organisasi yang dinyatakan (James A.F. Stoner and E. Edward, Freeman dalam Amin W T,
1993). Pengelolaan atau manajemen laboraturium fitnes ini sesuai dengan teori manajemen
juga harus tertata baik secara administratif, kelengkapan, pengorganisasian dan pelayanan.
Manajemen atau pengelolaaan laboraturium fitnes itu sendiri akan sangat mempengaruhi
minat para pengunjungnya, karena minat fitnes seseorang itu tergantung pada kepuasan yang
mereka dapatkan saat saat berkunjung ke laboraturium fitnes tersebut. Manajemen
laboraturium fitnes ini akan berfungsi secara baik apabila dilaksanakan dengan menyesuaikan
terhadap kebutuhan, kenyamanan dan kepuasan para pengunjungnya. Sehingga eksistensi
keberadaan laboraturium fitnes tersebut akan semakin meningkat dan semakin bermanfaat
bagi kebugaran masyarakat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi masyarakat berkunjung ke laboraturium fitnes
adalah kepuasan mereka saat menggunakan jasa pelayanan di laboraturium fitnes. Pada
![Page 9: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/9.jpg)
dasarnya, pengertian kepuasan /ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara
harapan dan kinerja yang dirasakan.
Kepuasan menurut Day (Tse dan Wilson) yang dikutip F. Tjiptono (1996: 146)
menyatakan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhedap
evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaian. Menurut P. Kotler dan AB. Susanto (1999: 5)
kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang
dirasakan dibandingkan dengan harapanya. Menurut F Tjiptono (1997: 68) yang di kutip dari
Garvin dalam Lovelock, 1994 : Peppard and Rowland, 1995 faktor yang sering digunakan
dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk adalah :
a. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product)
yang dibeli, misalnya kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan
b. Ciri–ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap , misalnya kelengkapan alat –alat
c. keandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan
d. kesesuaian dengan spesifikasi(coonformanceto specifications), yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenui standar-standar yang telah ditetapkan
e. Daya tahan ( durability), berkaiatan dengan beberapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan
f. Serviceability, meliputi kecepatan kenyamanan, serta penanganan keluhan yang
memuaskan
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya lapangan bagus,
kantor yang bagus
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk
serta tanggung jawab perusahaan
Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui frekuensi mahasiswa dalam
penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY.
![Page 10: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/10.jpg)
D. Kualitas pelayanan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:24) “Pelayanan adalah usaha
melayani orang lain”. Definisi pelayanan menurut J. Supranto (1997:227) sebagai
berikut: “Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat
hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu
bentuk kinerja atau upaya untuk melayani orang lain/ pelanggan, yang tidak berwujud
dan juga tidak bisa dimiliki tetapi bisa dirasakan dan memberikan kepuasaan kepada
pelanggan pengguna layanan.
Selain itu kualitas menjadi sebuah kata kunci bagi sebuah penyedia jasa yang
harus dikerjakan dengan baik dan teliti. Aplikasi sebuah kualitas sebagai sifat maupun
sebagai penampilan sebuah produk atau kinerja merupakan strategi utama dari
perusahaan atau instansi penyedia barang/jasa dalam meraih keunggulan yang
berkesinambungan untuk menjaga eksistensinya.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung dari keunikan dan kualitas yang
ditampilkan oleh penyedia jasa tersebut, telah sesuai dengan harapan dan keinginan
pelanggan atau pengguana layanan jasa tersebut.
E. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan
harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian
![Page 11: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/11.jpg)
ulang atau kesetiaan yang berlanjut (Band, dalam Trisno Musanto, 2004 : 125).
Selanjutnya Mowen (Trisno Musanto, 2004 : 125) menambahkan bahwa kunci
terciptanya kepuasan pelanggan terletak pada kinerja yang ditunjukkan oleh agen yang
diartikan sebagai kualitas agen tersebut. Dari hal ini dapat kita ketahui bahwa kepuasan
pelanggan sangat berhubungan erat dengan kulaitas layanan maupun kulaitas produk dari
penyedia layanan.
Menurut Handi Irawan (2002 : 2) Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang
mendapat value pemasok, produsen atau penyedia jasa. Value ini berasal dari produk,
pelayanan, system atau yang sesuatu yang bersifat emosi. Kalau pelanggan mengatakan
bahwa Value adalah produk yang berkualitas , maka kepuasan pelanggan akan di dapat
melalui produk yang berkualitas. Kalau Value bagi pelanggan adalah kenyamanan, maka
kepuasan akan datang apabila pelayanan yang diperoleh benar-benar nyaman. Kalau
value bagi pelanggan adalah harga yang murah, maka pelanggan akan puas kepada
produsen yang memberikan harga yang paling kompetitif.
Erwan W(2007: 26) menambahkan bahwa Kepuasan konsumen sangat
dipengaruhi oleh beberapa hal yang meliputi pengiriman produk, performa produk, citra
perusahaan/ produk/merk/nilai harga yang dihubungan dengan nilai yang diterima
konsumen, prestasi para karyawan, keunggulan dan kelemahan pesaing. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan itu berasal dari produk, layanan, dan harga.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan.
Menurut Moenir (Yulairmi dan Putu R, 2007), agar layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang dilayani, ada empat persyaratan pokok, yaitu (1) tingkah laku yang sopan, (2) cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa
![Page 12: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/12.jpg)
yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan, (3) waktu penyampaian yang tepat, dan (4) keramahtamahan.
Sedangkan menurut Lupiyoadi (Delia Halim, 2006 : 36) dalam menentukan
tingkat kepuasaan pelanggan terdapat lima factor utama yang harus diperhatikan yakni :
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas apabila hasil yang berupa barang ataupun jasa yang
mereka dapatkan sesuai dengan yang diharapkan atau berkualitas.
b. Pelayanan
Terutama untuk penyedia jasa maka pelayanan ini akan menjadi sangat penting dan
pelanggan akan merasa puas apabila pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwaorang lain akan
kagum terhadap dia apabila menggunakan produk merek tertentu yang cenderung
memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan dari
kualitas produk tetapi nilai social atau Self-esteem yang membuat pelanggan merasa
puas terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang memiliki kualitas yang sam tetapi memiliki harga yang realtif muarah
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pelangganya.
e. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tambahan waktu
cenderung akan puas terhadap produk yang diberikan.
![Page 13: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/13.jpg)
Selain itu faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan adalah
kepuasan yang berasal dari kesadaran para petugas yang berkecimpung di dalam layanan
tersebut. Faktor aturan yang diberlakukan dalam pelaksanaan layanan. Faktor organisasi
yang menjalankan system pelayanan juga memiliki pengaruh yang penting terhadap
kepuasan pelanggan. Selain itu juga factor ketersediaan sarana dan prasarana sebagi
penunjang layanan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang
diinginkan.
Sehingga dapat di spesifikan dari teori jasa, pelayanan dan kepuasan pelanggan
maka dihasilkan factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah : (Philip
Kotler dalam Supranto, 2006 : 237)
a. faktor keandalan (reliability),
Kemampuan penyedia layanan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
tepat dan terpercaya.
b. faktor ketanggapan (responsivenes),
Kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau
tanggap.
c. faktor keyakinan (confidence),
Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau “assurance”.
d. faktor empati (emphaty),
Syarat untuk peduli, member perhatian pribadi bagi pelanggan.
e. faktor berwujud (tangible).
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.
![Page 14: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/14.jpg)
Faktor-faktor penentu kualitas layanan tersebut menjadi dasar bagi para pengguna fasilitas
olahraga untuk mengetahui apakah ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diterima.
Dalam lembaga pendidikan, mahasiswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang
unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan
keilmuan yang sesuai. Usaha pendidikan akan terpimpin ke arah tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan di atas diperlukan sebuah
wahana yang dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut. Perguruan tinggi merupakan salah satu
tempat untuk pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu kelima faktor utama tersebut
digunakan untuk mengukur tingkat kualitas layanan fasilitas olahraga di FIK UNY dan dapat
dijadikan sebagai informasi bagi lembaga tentang kualitas layanan yang telah diberikan.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Adit
(2007) yang berjudul “faktor-faktor (keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan berwujud)
terhadap kepuasan mahasiswa dalam menggunakan jasa pelayanan perpustakaan FIK UNY”.
Dalam penelitian ini mengangkat tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas
jasa pelayanan di perpustakaan FIK UNY, dengan hasil penelitianya adalah kepuasan mahasiswa
terhadap kulaitas jasa pelayanan perpustakaan FIK UNY adalah puas.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian dengan adit adalah penelitian ini
mencoba mengambil data untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui frekuensi
mahasiswa dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY..
![Page 15: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/15.jpg)
H. Kerangka Berfikir
Tercapainya tujuan dari fitnes FIK barat UNY adalah keberhasilan dari pengelola dan
para pengurus fitnes FIK barat UNY untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui
frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY. Bila mahasiswa
merasa puas terhadap kualitas pelayanan fitnes FIK barat UNY dan harapanya merasa tercapai,
maka kualitas layanan yang diberikan oleh fitnes FIK barat UNY adalah bagus dan sebaliknya.
Sehubungan dengan hal itu terkait dengan kajian teoritik untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengarui frekuensi mahasiswa dalam penggunaan fitnes center Gor UNY, maka akan
digunakan 5 dimensi pokok untuk mengukur kepuasan mahasiswa yaitu (1) keterwujudan
(tangibless) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, sarana dan prasarana, (2) keandalan
(reliability) yaitu kemampuan memberikan layanan yang konsisten, (3) daya tanggap
(responsiveness) yaitu kecepatan dalam merespon, (4) jaminan (assurance) yaitu keamanan,
kejujuran, sikap sopan/ramah, dan keterampilan/pengetahuan, (5) kemudahan (empathy) yaitu
kemudahan mengakses data dan mudah berkomunikasi.
I. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 71) hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneltian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Maka dalam penelitian ini hipotesisnya sebagai berikut :
1. Ada pengaruh keterwujudan (tangibless) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
sarana dan prasarana terhadap frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-
prasarana fitnes FIK barat UNY
![Page 16: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/16.jpg)
2. Ada pengaruh keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan layanan yang
konsisten terhadap terhadap frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-
prasarana fitnes FIK barat UNY
3. Ada pengaruh daya tanggap (responsiveness) yaitu kecepatan dalam merespon
terhadap frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK
barat UNY
4. Ada pengaruh jaminan (assurance) yaitu keamanan, kejujuran, sikap
sopan/ramah, dan keterampilan/ terhadap frekuensi mahasiswa dalam penggunaan
sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY
5. Ada pengaruh kemudahan (empathy) yaitu kemudahan mengakses data dan
mudah berkomunikasi terhadap frekuensi mahasiswa dalam penggunaan sarana-
prasarana fitnes FIK barat UNY.
![Page 17: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/17.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan / pengaruh atara variabel bebas dengan variabel terikat, hal ini
sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2006 : 270) penelitian korelasi
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratntya
hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor-faktor yang mempengarui frekuensi mahasiswa
dalam penggunaan sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY.
Peneltian ini menggunakan metode survai, dengan teknik angket atau kuesioner.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 151) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Gambar 1. Desain hubungan antar varibel
YY
X1
X2
X3
X4
X5
![Page 18: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/18.jpg)
Keterangan :
X1 : Keterwujudan
X2 : Keandalan
X3 : Daya tanggap
X4 : keyakinan
X5 : kemudahan
Y : frekuensi Mahasiswa
: Garis Pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel ini bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang
akan diteliti, dan memberikan batasan operasional terhadap definisi istilah yang digunakan,
sehingga sesuai dengan tujuan penelitian :
1. Berwujud ( Tangible )
Berwujud adalah sesuatu yang bisa dilihat langsung dengan indera penglihatan, sehingga
dalam hal ini berwujud yaitu, penampilan fasilitas fisik yang desediakan, kelengakapan
peralatan, penampilan personalia petugas penyedia jasa / layanan dan media komunikasi.
2. Keandalan (Reliability)
Keandalan merupakan kemampuan yang diberikan oleh penyedia layanan untuk
melaksanakan jasa yang telah dijanjikan, dengan tepat dan terpercaya.
3. Ketanggapan ( Responsivennes )
Ketanggapan adalah kemauan petugas penyedia jasa / layanan untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan / jasa secara cepat dan tanggap.
4. Keyakinan ( Confidence / assurance )
![Page 19: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/19.jpg)
Keyakinan pelanggan akan diperoleh dari pengetahuan dan kesopanan petugas saat
melayani mereka, serta kemampuan petugas penyedia jasa untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan bagi pelanggan.
5. Empati ( emphaty )
Empati merupakan syarat untuk peduli, yaitu petugas penyedia jasa / layanan
memberikan kepedulian dan perhatian pribadi bagi pelanggan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pengguna fitnes FIK
barat UNY. Populasi yang digunakan ini adalah mahasiswa yang aktif dalam
menggunakan sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY .
2. Sampel
Begitu luasnya populasi dalam penelitian ini, maka untuk mempermudah
pengumpulan data perlu dilakukan pengambilan sampel penelitian. Sampel menurut
Suharsimi Arikunto (2006 : 131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 134) Apabila subyek kurang dari 100 lebih
baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika
jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih
tergantung dari :
a. Kemampuan peneliti (waktu, tenaga dan dana)
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek,
![Page 20: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/20.jpg)
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Sehingga, berdasarkan teori tersebut maka penelti mengambil sampel dari semua
mahasiswa pengguna sarana-prasarana fitnes FIK barat UNY yang berjumlah 60
mahasiswa dengan perincian sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang aktif memakai sebanyak 33% atau 20 mahasiswa.
2. Mahasiswa yang memakai pada saat jam perkuliahan sebanyak 67% atau 40
mahasiswa
Bagan 1. Jumlah Sampel Penelitian
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Mei 2011. Tempat pelaksanan
penelitian ini di Perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta, Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta.
![Page 21: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/21.jpg)
E. Metode dan Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data melalui angket/ kuesioner.
a. Peneliti mencari informasi tentang para pengguna fitnes FIK barat UNY.
b. Peneliti membuat janji dengan mahasiswa yang akan dijadikan sampel
c. Peneliti menyebarkan angket kepada mahasiswa pengguna sarana-prasarana fitnes
FIK barat UNY yang diambil sebagai sample.
d. Peneliti melakukan transkip atas hasil pengisian angket.
e. Langkah selanjutnya yaitu pengkodingan, jika ada data yang terlewatkan akan
dilakukan pengambilan data tambahan dengan angket yang digunakan.
f. Setelah itu proses pengolahan data dan analisis data.
g. Peneliti mengambil kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data.
F. Intrumen Penelitian
Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006 :
160).
Penelitian ini menggunakan instrumen angket/kuestioner. Angket tersebut terlebih
dahulu disusun oleh peneliti disertai masukan dari pengelola fitnes FIK barat UNY
sebagai expert judgement. Angket/kuesioner yang dibuat bersifat tertutup, karena
responden dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia alternatif
jawabannya.. Angket lalu diberikan pada sampel penelitian untuk mengumpulkan data
yang sebenarnya. Pengembangan instrument tersebut didasarkan pada teori yang
![Page 22: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/22.jpg)
kemudian dikembangkan indikator-indikator masing-masing variabel, selanjutnya
dijabarkan dalam butir pertanyaan.
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrument
VariabelFaktor
(Sub Variabel)Indikator Butir Soal
X
(faktor-faktor
yang
mempengarui
frekuensi
mahasiswa
dalam
penggunaan
sarana-
prasarana
fitnes FIK
barat UNY)
berwujud
(tangible): X1
keandalan
(reliability): X2
Daya tanggap
(Responsiveness
) : X3
Keyakinan
(Assurance) : X4
a. Kelengkapan sarana
b. Tempat yang strategis
c. Kebersihan
d. Petunjuk penggunaaan
a. alat fitnes
b. Petugas tanggap terhadap
kebutuhan mahasiswa
c. Akses tempat
d. Petunjuk
e. saran
a. Perawatan sarana-prasarana
b. Petunjuk PPPK
c. respon petugas terhadap
kecelakaan
a. keramahan
b. Courtesy(kesopanan, rasa
hormat dan kenyamanan)
c. Competency (pengetahuan
dan ketrampilan layanan)
1, 5, 7
2
3, 6, 9,
4, 8, 10
11, 13
12
14
15
16
17, 18, 21
19
20
22
23
24
![Page 23: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/23.jpg)
kemudahan
(Empaty): X5
d. Credibility (Kepercayaan dan
Kejujuran dari pemberi jasa)
e. Security (bahaya, resiko,
keragu-raguan)
a. Kemudahan dijangkau
lokasinya
b. Kemudahan dalam presesnsi
c. Mempermudah dalam
penggunaan alat
d. Kemudahan dalam bertanya
kepada petugas
e. Adaanya petunjuk arah
25, 26
27
28
29
30
31
32
Y
(Frekuensi
mahasiswa
dalam
penggunaan
sarana-
prasarana
fitnes FIK
barat UNY)
a. Menggunakan ruang
fitnes pada saat
perkuliahan saja
b. Menggunakan fitnes
karena ingin
menyelesaikan tugas
c. Menggunakan ruang
fitnes secara rutin
d. Menggunakan ruang
fitnes pada waktu luang
e. Menggunakan ruang
fitnes karena hanya ingin
mencoba
f. Sering mengajak teman
pada saat menggunakan
ruang fitnes
33
34
35
36
37
38
![Page 24: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/24.jpg)
g. Menggunakan ruang
fitnes pada saat
penyembuhan cidera
h. Menggunakan ruang
fitnes untuk menambah
teman
i. Menggunakan ruang
fitnes untuk menambah
pengetahuan
j. Menggunakan ruang
fitnes untuk melakukan
penelitian
39
40
41
42
Penskoran dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala likert untuk keandalan,
ketanggapan, keyakinan, empati dan berwujud dengan kartegori jawaban : Sangat setuju (SS)
bobot jawaban 4, Setuju (S) bobot jawaban 3, Tidak setuju (TS) bobot jawaban 2, dan Sangat
tidak setuju (STS) bobot jawaban 1. Sedangkan untuk frekuensi mahasiswa (Y) dengan
kartegori jawaban : Selalu (S) bobot jawaban 4, Sering (SR) bobot jawaban 3, kadang-kadang
(KK) bobot jawaban 2, Pernah (P) bobot jawan 1.
G. Uji Instrumen
Sebelum instrumen digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data, maka diperlukan
uji instrument untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Angket
dalam penelitian ini diuji cobakan kepada 20 mahasiswa pengguna fitnes FIK barat UNY pada
bulan April 2011.
![Page 25: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/25.jpg)
Uji validitas dan reliabilitas hasil ujicoba data diolah menggunakan bantuan computer
yaitu program SPSS 19.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid adalah yang memiliki validitas
yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Suharsimi Arikunto, 2006:168).
Uji validitas yang digunakan dalam instrument ini adalah validitas internal berupa
validitas butir soal. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah butir soal yang
digunakan sahih atau valid. Analisis butir soal dalam angket ini menggunakan rumus
Pearson Product moment.
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
X = skor butir
Y = skor total
n = banyaknya subjek
Selanjutnya harga koefisien korelasi yang diperoleh (rxy atau r hitung) dibandingkan
dengan nilai r tabel. Apabila harga r hitung yang diperoleh lebih tinggi dari r tabel pada taraf
signifikansi 5% maka butir soal dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r
tabel, maka butir soal dinyatakan tidak valid / gugur.
![Page 26: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/26.jpg)
Kriteria uji validitas berdasarkan hasil r tabel dari 20 responden adalah 0,444. Apabila
butir soal memiliki r hitung diatas 0,444, maka butir tersebut valid / sahih, sedangkan
apabila r hitung dibawah 0,444, maka butir soal dinyatakan tidak valid/ gugur (Sugiyono,
2006 : 288).
Tabel 2. Uji Validitas Butir Soal
Variabel No.Soal r hitung r tabel Keterangan
Keterwujudan (X1)
1 0,762 0,444 Valid2 0,883 0,444 Valid3 0,609 0,444 Valid4 0,406 0,444 Gugur5 0,458 0,444 Valid6 0,671 0,444 Valid7 0,673 0,444 Valid8 0,536 0,444 Valid9 0,425 0,444 Gugur10 0,537 0,444 Valid
Keandalan(X2)
11 0,562 0,444 Valid12 0,733 0,444 Valid13 0,731 0,444 Valid14 0,595 0,444 Valid15 0,609 0,444 Valid16 0,369 0,444 Gugur
Daya Tanggap (X3)
17 0,738 0,444 Valid18 0,695 0,444 Valid19 0,752 0,444 Valid20 0,574 0,444 Valid21 0,731 0,444 Valid
Keyakinan (X4)
22 0,540 0,444 Valid23 0,457 0,444 Valid24 0,445 0,444 Valid25 0,521 0,444 Valid26 0,534 0,444 Valid27 0,618 0,444 Valid
![Page 27: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/27.jpg)
Empati( X5 )
28 0,492 0,444 Valid29 0,601 0,444 Valid30 0,769 0,444 Valid31 0,764 0,444 Valid32 0,617 0,444 Valid
Frekuensi Mhs (Y)
1 0,472 0,444 Valid2 0,757 0,444 Valid3 0,416 0,444 Gugur4 0,556 0,444 Valid5 0,663 0,444 Valid6 0,508 0,444 Vaid7 0,669 0,444 Valid8 0,504 0,444 Valid9 0,519 0,444 Gugur10 0,535 0,444 Valid
Dari tabel tersebut dapat kita lihat ada 5 butir soal gugur dari variabel X yakni soal
nomor 4,9, dan 16, serta 2 soal gugur dari variabel Y, yakni soal nomor 3, dan 9. Sehingga
dari hasil uji validitas ini butir soal yang bisa digunakan untuk pengambilan data adalah 28
butir soal X dan 8 butir soal Y.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan
pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto,
2006 : 178). Dalam uji reliabilitas ini butir soal yang diujikan hanyalah butir soal yang valid
saja, bukan semua butir soal yang diuji cobakan.
Apabila diperoleh angka negatif, maka diperoleh korelasi yang negatif. Ini
menunjukkan adanya kebalikan urutan. Indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1,00
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 276).
![Page 28: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/28.jpg)
Analisis uji reliabilitas penelitian ini diolah menggunakan computer program SPSS 19.
Perhitungan reliabilitas atribut ada dalam lampiran diperoleh harga r hitung > r tabel.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Uji Reliabilitas data
Variabel r ll (r hitung) r tabel KeteranganVariabel X
0,949 0,70 Reliabel
1. Keterwujudan (X1)2. Keandalan (X2)3. Daya Tanggap (X3)4. Keyakinan (X4)5. Empati (X5)
Variabel YFrekuensi Mhs. 0,848 0,70 Reliabel
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat bersifat linier (garis lurus) (M. Nisfiannoor, 2009 : 92).
Pengujian linieritas ini menggunakan rumus (Sutrisno Hadi, 2004 : 13)
Freg = KRreg
KRres
Keterangan :
Freg : Harga bilangan – F untuk regresi
KRreg : Kuadrat rerata garis regresi
KRres : Kuadrat rerata residu
![Page 29: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/29.jpg)
Hasil pengujian harga F ini kemudian dikonsultasikan dengan nilai harag F tabel. Jika
F hitung lebih kecil daripada harga F tabel pada taraf signifikansi 5%, maka kedua
variabel memiliki hubungan yang linier. Sebaliknya jika F hitung lebih besar daripada
F tabel, maka kedua variabel berhubungan tidak linier.
Selanjutnya digunakan rumus korelasi pearson product moment sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
X = skor butir
Y = skor total
n = banyaknya subjek
Untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan antara r table pada taraf
signifikansi 5%. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabek maka hubungan
tersebut signifikan. Sebaliknya , jika r hitung lebih kecil adri r table maka hubungan
tersebut tidak signifikan.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah semua variabel yang digunakan dalam
analisis mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas menggunakan teknik kolmogorov-smirnov.
![Page 30: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/30.jpg)
2. Analisis Korelasi dan Uji Hipotesis
a. Analisis korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh variabel bebas
dengan variabel terikat. Uji yang digunakan adalah Uji korelasi Pearson one-tailed.
Jika probabilitas atau signifikansi kurang dari 0,05 maka korelasinya signifikan.
Dengan rumus sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
X = skor butir
Y = skor total
n = banyaknya subjek
Variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang signifikan bila nilai
signifikansi dibawah 0,05.
b. Uji Hipotesis
1. Analisis regresi sederhana
Analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh / hubungan masing-masing
variabel terikat dengan variabel bebas dan untuk mendapatkan persamaan
hubungan diantara keduanya.
2. Analisis regresi ganda
![Page 31: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/31.jpg)
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan / pengaruh dari
semua variabel bebas (keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan berwujud)
terhadap variabel terikat (kepuasan mahasiswa).
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar pengaruh yang
diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, ataupun semua
variabel bebas terhadap satu variabel terikat, yang berbentuk dalam persen (%).
![Page 32: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/32.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Suryobroto. (2004), Sarana dan Prasaran Pendidikan Jasmani, Yogyakarta: FIK
Bayu Swasta Dharmaresta dan T. Hani Handoko, (1997). Manajemen Pemasaran:
Analisisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta. BPFE
Bucher Charles A. (1999). Management of Physical Education and Sport. Mosby Year Book.
Depdagri. (2004). Modul Pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Atap. Jakarta.
Fandy Tjiptono & Diana, A (1995). Total Quality Manajemen. Yogyakarta : Andi
Offset
Handi Irawan. (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta. PT. Elek Media
Computindo
Husen Umar. (1997) . Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Kotler Philip, Gary Amstrong. (1995). Marketing Management: Analysis, Planning,
Implementation, and Control. Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, Inc.
Leach, Steve; Stewart, John and Kieron Walsh. (1994). The Changing Organization and
Management of Local Government, McMillan Press Ltd.
McKevitt, David. (1998) Managing Core Public Services, Blockwell Publisher.
Ratal Wijasantosa (1984). Superfvisi Pendidikan Olahraga . Jakarta : Universitas Indonesia
![Page 33: 56066863-Proposal](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062419/557211e3497959fc0b8fa6fa/html5/thumbnails/33.jpg)
Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. dan Diana, A. (1995). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.
Toho Cholik Muthohir. (2007). Peran Lembaga Pendidikan Tinggi Keolahragaan dalam
Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan Nasional. Makalah: disampaikan pada
Temu Ilmiah Di FIK UNY, 13 Juli 2007.
Valarie, et al. (1995). A Conceptual Model Servise Quality and Its Implications for Future
Research. Journal of Marketing. Vol. 49, page. 41-45.