50627597 Pemeliharaan Turbin Air

download 50627597 Pemeliharaan Turbin Air

of 48

Transcript of 50627597 Pemeliharaan Turbin Air

PRINSIP KERJA DAN PEMELIHARAAN PLTA PLTA MILIK PT INDONESIA POWER

1.

PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3

1.1. PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN KEBAKARAN Seperti yang kita ketahui, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja, setiap adanya kecelakaan atau kebakaran baik itu terjadi pada manusia atau peralatan di PT Indonesia Power harus dilaporkan kepada supevisor operasi atau operator control room yang bertugas yang selanjutnya berdasarkan laporan yang diterima oleh supervisor operasi tersebut dilakukan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan kerja atau kebakaran tersebut. Pada saat menerima laporan kecelakaan atau kebakaran, supervisor atau operator control room harus menanyakan kepada penelpon atau yang menyampaikan Informasi hal-hal sebagai berikut: Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency. Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency. Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran. Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika tahu. Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran. Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera. Akses kendaraan yang paling cepat dan aman sampai lokasi kejadian. Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani. Tanggal dan waktu laporan.

Segera setelah saudara memperoleh informasi tersebut, telepon atau hubungi pejabat-pejabat dan bagian-bagian yang berkepentingan serta berikan semua informasi diatas. Hubungi pihak keamanan unit dan yakinkan bahwa yang bersangkutan telah mengetahui semua informasi yang anda berikan secara benar. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat: 1. Control room 2. Keamanan/satpam 3. Supervisor Operasi 4. Supervisor keamanan 5. Polisi 6. Pemadam kebakaran 7. Petugas kesehatan 8. Pejabat penanggung jawab : : : : :. :. :. :.

Salinlah daftar tersebut dalam buku catatan anda dan hafalkan nomor-nomor penting tersebut.

Setelah anda mempelajari prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran pada halaman sebelumnya, dan untuk melihat apakah anda benarbenar telah memahami prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran tersebut, tutuplah halaman 1 sebelumnya dan tuliskan: 1. Hal-hal apa saja yang harus ditanyakan kepada pelapor jika pada saat anda bertugas menerima laporan terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran. 2. Coba anda sebutkan kepada siapa saja anda harus melaporkan kejadian tersebut. 3. berdasarkan pertanyaan nomor 2, coba tulis kan nomor-nomor telepon yang anda harus hubungi. Setelah anda selesaikan semuanya, bukalah halaman berikutnya dan periksalah hasil anda.

Inilah hasilnya. Periksalah pekerjaan anda dengan seksama dan berilah catatan khusus untuk jawaban yang salah. 1. Hal-hal yang harus ditanyakan kepada pelapor Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency. Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency. Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran. Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika tahu. Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran. Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera. Akses kendaraan yang paling cepatdan aman sampai lokasi kejadian. Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani. Tanggal dan waktu laporan.

2/3. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat: 1. Control room 2. Keamanan/satpam 3. Supervisor Operasi 4. Supervisor keamanan 5. Polisi 6. Pemadam kebakaran 7. Petugas kesehatan 8. Pejabat penanggung jawab : : : : :. :. :. :.

Bila jawaban anda tidak semua betul, sebaiknya lihatlah kembali halaman 1 , dan pelajari lagi. Jika anda telah merasa yakin bahwa materi tersebut telah anda kuasai, lanjutkanlah.

2.

PENDAHULUAN FUNGSI DAN PRINSIP KERJA BAGIAN UTAMA TURBIN AIR Turbin air dalam instalasi turbin air yang dimaksud disini adalah peralatan yang dipergunakan sebagai penggerak mula pada Pusat Listrik Tenaga Air. Prinsip kerja turbin air adalah merubah energi air dengan ketinggian dan debit tertentu (energi potensial air dan energi kinetic air) menjadi energi mekanik berupa berputarnya poros turbin yang membawa daya untuk memutarkan generator pembangkit tenaga listrik. Komponen utama pada turbin air dan alat bantunya adalah terdiri dari : - Rumah Turbin - Distributor Turbin - Runner / Roda Air - Pengaman Tekanan Air - Poros dan Bantalan - Pipa Pelepas Air / Draft Tube - Perapat Poros Turbin - Pengatur Putaran Turbin (governor) - Katup Utama (main inlet valve)

2.1. Rumah Turbin

Rumah turbin terdiri dari : a. Casing Casing pada turbin reaksi sesuai dengan bentuknya disebut rumah keong (scroll casing), berfungsi untuk mendistribusikan air ke sekeliling sudu atur dengan tekanan dan kecepatan yang sama. Casing pada turbin Pelton berfungsi untuk mengarahkan pancaran air yang telah lepas dari mangkok-mangkok runner dan diteruskan ke pipa lepas air. b. Tutup turbin ( turbin cover) Tutup turbin pada turbin reaksi mempunyai fungsi utama sebagai pemegang sudu atur, disamping sebagai penutup runner. Pada turbin Pelton casingnya berfungsi pula sebagai tutup turbin untuk menutup runner. c. Cincin dudukan sudu atur (Clamping ring) Terdapat pada turbin reaksi, selain berfungsi sebagai dudukan sudu atur juga untuk melindungi tutup turbin terhadap kikisan aliran air dari rumah keong masuk runner.

d. Pelindung tutup turbin.

Terdapat pada turbin reaksi, dipasang diantara tutup turbin dan runner berfungsi untuk melindungi tutup turbin terhadap kikisan air yang melalui celah (clearance) antara tutup turbin dan runner. Terdapat pula turbin yang mempunyai konstruksi dimana pelindung tutup turbin bersatu dengan cincin dudukan sudu atur. e. Cincin aus Umumnya dipasang pada tutup turbin, pelindung tutup turbin dan runner pada bagian sisi masuk dan sisi keluar dari celah antara tutup turbin dan runner. Berfungsi untuk melindungi bagian sisi masuk dan sisi keluar dari celah tersebut dari kikisan air yang melalui celah akibat dari perubahan aliran air masuk dan keluar dari celah (clearance). f. Cicin pelepas air. Pada umumnya terdapat pada turbin reaksi poros vertical, berfungsi untuk melindungi tutup turbin bagian bawah dari bahaya kavitasi.

Gambar 1 : Casing / Rumah Siput Turbin Poros Vertikal

2.2. Distributor Turbin 2.2.1. Distributor turbin pada turbin reaksi. Berfungsi untuk mengarahkan aliran air yang masuk ke runner dan mengatur debit air sesuai dengan besarnya beban. Bagian-bagiannya terdiri dari : a. Sudu atur. Mempunyai penampang berbentuk aerofoil (seperti penampang sayap pesawat terbang) untuk mengurangi terjadinya turbolensi aliran air dari rumah keong ke runner. Berfungsi untuk mengarahkan dan mengatur jumlah air yang masuk ke runner.

Gambar 2 : Sudu atur

b. Cincin pengatur Cincin pengatur digerakan oleh batang pengatur untuk menggerakan/mengatur sudu-sudu atur secara serempak melalui pengaman sudu-sdu atur dan tuas pengatur (sepatu sudu atur). Pengaman sudu atur ( berbentuk kaca mata sudu atur atau baud sudu atur) dipasang sebagai penghubung tuas penggerak sudu atur, berfungsi sebagai pengaman sudu atur apabila terdapat benda yang mengganjal sudu atur. c. Batang pengatur. Berfungsi untuk meneruskan gerakan dari servomotor distributor kepada cincin pengatur.

Gambar 3 : Batang Pengatur 2.2.2. Distributor turbin pada turbin pelton. Berfungsi untuk mengatur debit air sesuai dengan besarnya beban.

Bagian-bagiannya terdiri dari : a. Nosel Berfungsi untuk memancarkan air dan mengatur debit air ke mangkokmangkok runner dengan cara mengatur pembukaan jarum nosel yang digerakan oleh batang pengatur jarum nosel. b. Batang penggerak jarum nosel Berfungsi meneruskan gerakan dari servomotor distributor kepada jarum nosel. Untuk turbin pelton yang mempunyai lebih dari satu nosel, maka pengaturan pembukaan jarum nosel secara serempak dapat dilakukan dengan menggunakan satu buah servomotor distributor yang menggerakan beberapa batang pengatur jarum nosel atau menggunakan beberapa servomotor distributor yang masing-masing menggerakan batang pengatur jarum nosel.

2.3. Runner 2.3.1. Runner pada turbin reaksi. Berfungsi untuk merubah tenaga kinetik dan potensial dari aliran air yang keluar dari sudu-sudu atur menjadi tenaga mekanis berupa putaran poros turbin yang membawa daya. Runner pada turbin fancis dan turbin propeller mempunyai sudu-sudu jalan (daun runner) yang posisinya tetap. Runner pada turbin kaplan mempunyai sudu-sudu jalan yang posisinya dapat diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu-sudu atur untuk mendapatkan effisiensi yang optimal. Runner turbin francis poros horizontal selain dapat dirancang dengan satu aliran air (single flow), dapat juga dengan dua arah aliran air (double flow). Sedangkan runner turbin francis poros vertikal selalu dengan satu arah aliran air (single flow). 2.3.2. Runner pada turbin pelton. Berfungsi untuk merubah tenaga kinetik dari pancaran air yang keluar dari nosel menjadi tenaga mekanik berupa daya putar pada poros turbinyang membawa daya.

Gambar 4 : Runner

2.4. Pengaman tekanan air 2.4.1. Pengaman tekanan air pada turbin reaksi. Pengaman tekanan air pada turbin reaksi dipasang pada rumah keong. Berfungsi untuk mengamankan tekanan lebih didalam rumah keong bila terjadi pukulan aliran air yang membalik (water hammer) sebagai akibat dari gerakan penutupan sudu-sudu atur apabila penurunan beban secara tiba-tiba atau terjadi beban hilang. Bekerjanya pengaman tekanan air dikomando oleh tekanan lebih itu sendiri / governor dengan cara membuka katup tekanan lebih untuk membuang air. 2.4.2. Pengaman tekanan air pada turbin pelton. Merupakan pasangan antara jarum nosel dan deflektor. Berfungsi untuk mengamankan tekanan lebih didalam nosel bila terjadi pukulan air yang membalik (water hammer) apabila terjadi penurunan beban secara tiba-tiba atau terjadi beban hilang. Bekerjanya pengaman tekanan air dikomando oleh governor dengan cara mengoperasikan deflektor untuk membelokan pancaran air dari nosel yang diikuti dengan gerakan penutupan jarum nosel.

Gambar 5 : Pengaman Tekanan Air 2.5. Poros dan Bantalan 2.5.1. Poros Turbin Poros turbin berfungsi untuk meneruskan daya putar yang diperoleh dari runner ke poros generator melalui kopling. Pada poros turbin horizontal dilengkapi pula dengan roda daya (fly wheel). Roda daya digunakan untuk membantu kerja governor dalam mengatasi perubahan beban tiba-tiba yang mengakibatkan perubahan putaran, dalam hal ini roda daya berfungsi untuk meratakan energi, dimana saat putaran naik roda daya akan menyerap kelebihan enrgi dan pada saat putaran turun roda daya akan melepaskan energi yang dikandungnya, sehingga putaran tetap konstan.

Pada turbin kaplan porosnya dibuat berlubang sepanjang sumbu untuk tempat batang pengatur sudu-sudu jalan.

Gambar 6 : Poros Turbin 2.5.2. Bantalan Bantalan berfungsi sebagai pemegang poros yang mampu menerima gayagaya radial dan atau gaya aksial dari poros. Antara poros dan bantalan terdapat celah (clearance) dimana pada waktu operasi akan terjadi lapisan minyak pelumas bantalan (oil film) pada celah (clearance) tersebut. Jenis-jenis bantalan turbin : Bantalan luncur (guide bearing) digunakan untuk menerima gaya radial dari poros. Bantalan tekan (thrust bearing) digunakan untuk menerima gaya aksialdari poros. Bantalan kombinasi luncur dan tekan digunakan untuk menerima gayagaya radial dan aksial dari poros.

Gambar 7 : Bantalan 2.6. Pipa pelepas air (draft tube) Pipa pelepas air dipasang pada sisi keluar runner berfungsi untuk mengalirkan air yang keluar dari runner ke saluran pembuangan (tail water level) dan untuk memanfaatkan tinggi terjun air (energi potensial) dan memanfaatkan energi kinetik air. 2.6.1. Pipa pelepas air pada turbin reaksi. Mempunyai bentuk konis dengan penampang yang membesar ke arah sisi keluar (divergent). Dengan bentuk ini akan diperoleh dua hal yang saling berkaitan, yaitu : - Kecepatan air pada sisi keluar lebih kecil dari pada kecepatan air pada sisi masuk. - Tekanan pada sisi keluar lebih besar dari pada tekanan pada sisi masuk, sehingga seolah-olah aliran air terhisap dari sisi masuk ke sisi keluar, oleh karena itu disebut pula pipa hisap (draft tube). a. Pada runner yang dipasang diatas permukaan saluran pembuangan (tail water level), maka pipa pelepas air mempunyai fungsi yaitu : - Untuk memanfaatkan sisa energi potensial air , yaitu beda tinggi antara runner dengan permukaan saluran pembuangan. Bila air dibiarkan keluar dari runner secara bebas, maka turbin hanya akan berkerja pada beda tinggi antara permukaan kolam atau waduk sampai dengan sisi keluar runner. Dengan dipasangnya pipa yang menghubungkan antara runner dengan permukaan saluran pembuangan dengan bagian sisi keluarnya terndam air, maka akan diperoleh kevakuman pada sisi keluar runner atau sisi masuk pipa lepas yaitu tekanan ditempat ini lebih kecil dari tekanan udara luar, maka turbin akan bekerja dengan beda tinggi antara permukaan kolam atau waduk dengan permukaan saluran pembuangan.

Dilain pihak kevakuman tersebut harus dibatasi untuk memperkecil terjadinya kavitasi, yaitu dengan jalan memasang pipa injeksi udara yang diperlengkapi dengan indikator tekanan hampa. Dengan memanfaatkan beda tinggi antara runner dengan saluran pembuangan, ini berarti sisa energi potensial air diambil untuk menambah daya turbin. Catatan : Sisa energi potensial = Massa air x Percepatan gravitasi x Beda tinggi antara runner dengan saluran pembuangan. - Untuk memanfaat sisa energi kinetik air yaitu memanfaatkan kecepatan air yang masih cukup tinggi keluar dari runner. Dengan dipasangnya pipa lepas, maka kecepatan air pada sisi keluar pipa lepas akan lebih kecil dari pada kecepatan air pada sisi masuk pipa lepas atau sisi keluar runner. Dengan perbedaan kecepatan air tersebut, berarti sisa energi kinetik air diambil untuk menambah daya turbin. Catatan : Sisa energi kinetik = Massa air x [(Kecepatan air keluar runner) (Kecepatan air keluar pipa pelepas air)]. b. Pada runner yang dipasang dibawah permukaan saluran pembuangan (tail water level), maka pipa pelepas air semata-mata hanya berfungsi untuk mamanfaatkan sisa energi kinetik air saja. Jenis-jenis pipa pelepas air - Pada turbin poros horizontal : Jenis siku (elbow type) - Pada turbin poros vertikal : Jenis konis (conical type) Jenis siku (elbow type) Jenis hydracone (hydracone type) Jenis menyebar (spreading type) : Low cone dan high cone.

2.6.2. Pipa pelepas air pada turbin pelton Berfungsi semata-mata hanya sebagai jalan pembuanganair dari runner ke saluran pembuangan (tail water level).

Gambar 8 : Pelepas Air (Draft Tube) Turbin Poros Horizontal

Gambar 9 : Pelepas Air (Draft Tube) Turbin Poros Vertikal

2.7. Perapat poros turbin (seal) Berfungsi untuk mengurangi (memperkecil) (clearance) antara poros turbin dan tutup turbin. Adapun jenis dari perapat ini antara lain :

kebocoran

air

dari

celah

Perapat (seal) yang menggunakan paking dan penekan paking, perapat jenis ini biasanya digunakan pada turbin dengan poros mendatar (horizontal). Labirint seal dengan menggunakan tekanan air, perapat jenis ini biasanya digunakan pada turbin dengan poros tegak lurus (vertikal).

2.8. Pengatur putaran turbin (governor) Governor adalah suatu peralatan yang dapat mengatur putaran turbin secara otomatis pada beban yang bervariasi, agar putaran turbin tetap pada putran nominalnya. Governor dapat digolongkan menurut jenis penggeraknya sebagai berikut : Governor Mekanis Governor Eloktromekanis Governor Elektrohidrolis

a. Bagian-bagian governor dan fungsinya : 1. Tangki penampung minyak berfungsi untuk menyediakan dan menampung minyak. 2. Pendingin minyak governor berfungsi untuk mendinginkan miyak governor agar viscositasnya dapat dipertahankan. 3. Pompa minyak tekan berfungsi untuk menyalurkan minyak bertekanan ke sistem governor. 4. Sistem penggerak berfungsi untuk menggerakan tuas torak distributor minyak. 5. Distributor minyak berfungsi untuk mendistribusikan minyak ke servomotor, baik pada saat terjadi perubahan putaran turbin maupun pada saat menaikan / menurunkan beban. 6. Servomotor berfungsi untuk mengatur pembukaan/penutupan distributor. Pada turbin reaksi mengatur pembukaan/penutupan sudu atur dan pada turbin pelton mengatur pembukaan/penutupan nosel. 7. Akumulator berfungsi untuk menstabilkan tekanan minyak. 8. Batang penggerak distributor (lihat butir 2.2.1. huruf c dan butir 2.2.2. huruf b). 9. Katup operasi governor berfungsi untuk mengoperasikan governor. 10. Pembatas beban (load limit) berfungsi untuk membatasi beban sesuai dengan yang diinginkan.

b. Prinsip kerja governor Governor mekanis (lihat skema) : Apabila terjadi putaran lebih pada turbin, maka bandul sentrifugal akan naik dan mengakibatkan tuas A menekan tuas B . Dengan turunnya tuas B, maka torak distributor minyak akan turun dan tekanan minyak akan menggerakan torak servomotor, kemudian dengan perantaraan tuas C, gerakan torak servomotor tadi akan menutup distributor turbin (menutup sudu atur pada turbin rekasi atau menutup nosel pada turbin pelton).

Demikian pula sebaliknya apabila putaran turbin turun. Dalam keadaan normal, kedua saluran minyak ke servomotor akan tertutup oleh torak distributor minyak. Untuk menaikan/menurunkan beban : Apabila dikehendaki menaikan/menurunkan beban pada turbin, maka dapat dilakukan dengan memperbesar/memperkecil volume minyak tekan yang disalurkan ke servomotor melalui distributor minyak yang akan diatur oleh suatu alat secara manual/otomatis yang disebut alat pengatur baban. Untuk menghindari terjadinya tekanan lebih dalam rumah turbin yang diakibatkan oleh gerakan menutup cepat sudu-sudu atur, maka sistem governor akan bekerja menggerakan torak pengaman tekanan lebih, sehingga air dalam rumah turbin terbuang sampai tekanan dalam rumah turbin normal kembali.

Gambar 10 : Diagram Governor Mekanis Governor Elektromekanis : Pada prinsipnya cara kerja governor elektromekanis ini sama saja dengan cara kerja governor mekanis. Perbedaannya terletak pada jenis penggeraknya, dimana pada governor elektromekanis ini bandul centrifugal digerakan oleh motor listrik yang mendapat sumber listrik dari pilot generator atau dari generatornya sendiri. Governor Elektrohidrolis : Apabila terjadi perubahan putaran pada turbin, maka torak distributor akan bergerak yang diakibatkan oleh adanya perbedaan medan magnit karena

adanya perubahan frekuensi dari pilot generator atau dari generatornya sendiri. Urut-urutan cara kerja selanjutnya sama dengan cara kerja governor mekanis.

2.9. Katup utama Dipasang pada sisi masuk turbin berfungsi untuk : - Menghentikan aliran air dari pipa pesat ke turbin pada waktu diadakan pemeliharaan. - Menghilangkan tekanan air dalam turbin pada waktu turbin tidak beroperasi. - Ada pula yang berfungsi sebagai pengaman yaitu katup segera menutup aliran air ke turbin untuk membantu menghentikan putaran turbin pada waktu terjadi gangguan. Katup utama dilengkapi dengan katup by-pass yang berfungsi untuk membuat tekanan air yang sama di kedua sisi katup utama, sebelum katup utama dioperasikan. Pada umumnya katup utama yang digunakan adalah : a. Katup sorong (sluice gate) Cara kerja membuka (naik) dan menutup (turun) piring katup dengan perantara batang penggerak, digerakan oleh servomotor yang diatur dengan tekanan air pipa pesat atau tekanan minyak dan ada juga dengan mekanisme roda gigi (manual). b. Katup kupu-kupu Cara kerja membuka dan menutup katup dengan memutar poros piring katup, digerakan oleh servomotor yang diatur dengan tekanan minyak dari sistem minyak tekan atau oleh mekanisme roda gigi (manual). Posisi membuka dimana piring katup sejajar dengan arah aliran air, dan posisi menutup dimana piring katup tegak lurus dengan arah aliran air. c. Katup putar (rotary valve) Cara kerja membuka dan menutup katup dengan memutar sumbat katup yang merupakan silinder kosong dalam badan katup yang digerakan oleh servomotor yang diatur dengan tekanan minyak dari sistem minyak tekan atau oleh mekanisme roda gigi (manual). Posisi membuka dimana arah silinder searah dengan aliran air, dan posisi menutup dimana arah aksial silinder tegak lurus dengan arah aliran air.

Gambar 11 : Katup Utama 2.10. Alat-alat ukur Alat-alat ukur yang terpasang pada turbin air dan alat bantu meliputi : 1. Manometer : Berfungsi untuk mengukur besaran tekanan fluida (air atau minyak), dengan satuan Bar atau kg/cm. 2. Vacuum meter : berfungsi untuk mengukur besaran hampa udara pada draft tube, dengan satuan mm Hg atau cm Hg 3. Thermometer : Berfungsi untuk mengukur besaran temperatur/panas pada bantalan atau panas minyak tekan, dengan satuan (derajat) celcius. 4. Flow meter : berfungsi untuk mengukur besaran air (debit air) yang masuk ke turbin, dengan satuan M/detik. 5. Vibrasi meter : berfungsi untuk mengukur besaran getaran / vibrasi pada poros yang terpasang pada bearing turbin, dengan satuan mm p-p atau m p-p.

Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah jelaskan bagian utama turbin air dan fungsinya secara singkat dan jelas.

Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini.

-

-

-

-

-

Rumah turbin berfungsi untuk mendistribusikan air ke sekeliling sudu atur dengan tekanan dan kecepatan yang sama. Distributor turbin berfungsi untuk mengarahkan aliran air yang masuk ke runner dan mengatur debit air sesuai dengan besarnya beban. Runner berfungsi untuk merubah tenaga kinetik dan potensial dari aliran air yang keluar dari sudu-sudu atur menjadi tenaga mekanis berupa putaran poros turbin yang membawa daya. Pengaman tekanan air berfungsi untuk mengamankan tekanan lebih didalam rumah keong bila terjadi pukulan aliran air yang membalik (water hammer) sebagai akibat dari gerakan penutupan sudu-sudu atur apabila penurunan beban secara tiba-tiba atau terjadi beban hilang. Poros turbin berfungsi untuk meneruskan daya putar yang diperoleh dari runner ke poros generator melalui kopling. Bantalan berfungsi sebagai pemegang poros yang mampu menerima gayagaya radial dan atau gaya aksial dari poros. Pipa pelepas air berfungsi untuk mengalirkan air yang keluar dari runner ke saluran pembuangan (tail water level) dan untuk memanfaatkan tinggi terjun air (energi potensial) dan memanfaatkan energi kinetik air. Perapat poros turbin (seal) berfungsi untuk mengurangi (memperkecil) kebocoran air dari celah (clearance) antara poros turbin dan tutup turbin. Pengatur putaran turbin (governor) adalah suatu peralatan yang dapat mengatur putaran turbin secara otomatis pada beban yang bervariasi, agar putaran turbin tetap pada putran nominalnya. Katup utama berfungsi : - Menghentikan aliran air dari pipa pesat ke turbin pada waktu diadakan pemeliharaan. - Menghilangkan tekanan air dalam turbin pada waktu turbin tidak beroperasi. - Ada pula yang berfungsi sebagai pengaman yaitu katup segera menutup aliran air ke turbin untuk membantu menghentikan putaran turbin pada waktu terjadi gangguan.

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya.

3. JENIS-JENIS PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA 3.1. TUJUAN PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat unit beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar / fatal dan peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin. Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat beberapa klasifikasi, diantaranya pemeliharaan yang biasa dilakukan secara rutin adalah pemeliharaan jenis preventif.3.1. JENIS JENIS PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA

Pada umumnya pemeliharaan komponen turbin air dan alat bantunya dilakukan dalam 2 katagori, yaitu : Pemeliharaan yang bersifat Rutin. Pemeliharaan yang bersifat Periodik.

3.2.1 Pemeliharaan Rutin. Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi : - Pemeriksaan temperatur bearing, air pendingin, minyak tekan dan sebagainya dilakukan setiap hari. - Pemeriksaan kebocoran pada perapat poros (seal) dilakukan setiap hari, apabila terjadi kebocoran melebihi batas yang ditentukan, maka untuk mengatasinya adalah dengan cara mengencangkan baut penekan perapat poros sedikit-sedikit dan merata, sampai bocorannya mengecil, seandainya tidak dapat diatasi maka unit distop dan seal diganti dengan yang baru. - Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan. - Pemeriksaan tekanan air dan tekanan minyak tekan dilakukan setiap hari. - Pemeriksaan kebocoran air pada pemegang sudu atur / bos sudu atur. - Pemeriksaan kebisingan atau terjadinya suara yang aneh didalam rumah turbin. - Pemeriksaan pada pipa pelepas air apakah timbul kavitasi dan bila perlu stel tekanan hampanya. - Pemeriksaan pada servomotor apakah ada kebocoran minyak, bila bocor diperbaiki. - Pemeriksaan tekanan udara pada akumulator, bila kurang ditambah/menambah sendiri (otomatis).

- Pemeriksaan air pendingin dan saringan dibersihkan setiap hari. - Pemeriksaan level minyak tekan dan minyak bantalan, bila kurang ditambah. 3.2.2 Pemeliharaan Periodik. Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama operasi dari turbin air, yang diklasifikasikan : - Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam. Pemeriksaan sedang, setiap 20.000 jam. Pemeriksaan serius, setiap 40. 000 jam.

Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly), pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi pemeriksaan periodiknya. Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatankegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap turbin dan alat bantunya. Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi : - Pengosongan air didalam rumah turbin. - Pelepasan pipa-pipa ukur (manometer dan vacuummeter). - Pelepasan draft tube atau manhole draft tube. - Pelepasan manhole rumah turbin. - Penutupan lubang saluran pembuangan. - Pelepasan bos sudu atur bagian luar atau bagian bawah. - Pelepasan tutup turbin bagian luar atau bagian bawah. - Pelepasan distributor turbin : sudu atur, cincin pengatur dan batang penggerak. - Pelepasan rumah bantalan turbin. - Pelepasan perapat poros turbin. - Run out test sebelum lepas kopling. - Pelepasan baut kopling poros turbin dengan poros generator. - Pelepasan tutup turbin bagian dalam atau bagian atas. - Pengangkatan runner. - Pemeriksaan dan perbaikan runner, poros, kopling dan bearing. - Pemeriksaan dan perbaikan tutup turbin. - Pemeriksaan dan perbaikan rumah turbin dan pengaman tekanan air (relief valve). - Pemeriksaan dan perbaikan draft tube. - Pemeriksaan dan perbaikan sudu-sudu atur. - Pemeriksaan dan perbaikan katup utama (main inlet valve). - Pemeriksaan dan perbaikan perapat poros (seal). - Pemeriksaan dan perbaikan bushing sudu atur.

-

Penyetelan sudu atur dan penggurisan spie sudu atur. Pembuatan alur spie sudu atur Pemasangan poros runner dan pengukuran centering runner. Pemasangan sudu-sudu atur. Pemasangan tutup turbin. Pengukuran clearance antara runner dengan pelindung tutup turbin. Pemasangan dan penyetelan perapat poros. Pemasangan mekanik sudu atur. Pemasangan dan penyetelan bantalan turbin. Pembongkaran tutup draft tube. Pemasangan draft tube. Pemasangan manhole. Pemasangan pipa manometer dan vacuummeter. Pengisian minyak bantalan (bearing) dan minyak governor.

Pemeriksaan Rumah Turbin. Pemeriksaan bagian dalam rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin terhadap kerusakan. Bila ada kelainan harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan baut-baut dudukan rumah turbin. Pemeriksaan dan pengukuran celah (clearance) sisi masuk dan sisi keluar antara tutup turbin dan runner. Bila harga clearance melebihi batas maximal yang telah ditentukan, harus diganti. Pengukuran celah (clearance) dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.

-

Gambar 12 : Pengukuran Gap Antara Runner Dan Tutup Turbin

Pemeriksaan Distributor Turbin Pemeriksaan sudu-sudu atur terhadap kerusakan, bila rusak harus diperbaiki. Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki atau distel kembali. Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat. Bila diperoleh celah yang melebihi harga yang ditentukan harus diperbaiki atau distel kembali. Pemeriksaan dan pengukuran jarak antara masing-masing sudu atur pada posisi sudu atur membuka penuh. Pengukuran kerapatan dan jarak dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki. Pemeriksaan dan pengukuran celah antara sudu atur dengan cincin dudukan sudu atur. Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki (sudu atur diganti atau cincin dudukan sudu atur diganti) Pengukuran celah dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki.

-

-

-

Gambar 13 : Pengukuran Gap Antara Sudu Atur Dan Cincin Dudukan Sudu Atur Pemeriksaan Runner. Pemeriksaan terhadap kerusakan (kavitasi, keausan, keretakan). Bila ada kelainan harus diperbaiki atau diganti. Pemeriksaan dan pengukuran celah antara runner dengan tutup turbin.

-

Bila ada kelainan harus diganti. Pemeriksaan pasak dan baut antara poros dan runner.

Pengaman Tekanan Air. Pemeriksaan bagian dalam terhadap kerusakan. Bila rusak ringan harus diperbaiki dan bila rusak berat harus diganti. Pemeriksaan dan pengukuran kerapatan katup terhadap dudukannya pada posisi tertutup. Bila tidak rapat harus diperbaiki dengan cara diskir atau diganti. Pengukuran kerapatan dilakukan sebelum dan sesudah diperiksa/diperbaiki. Pengujian bekerjanya pengaman tekanan air pada waktu percobaan pelepasan beban (percobaan unit berbeban setelah semua peralatan siap beroperasi).

-

Gambar 14 : Penampang Pengaman Tekanan Air Pemeriksaan Poros. Pemeriksaan dan pengukuran celah antara poros dan bantalan. Bila harga celah melebihi toleransi yang ditentukan, harus diperbaiki/diganti. Pemeriksaan/pengukuran kelurusan poros turbin generator (run out shaft). Pemeriksaan dan pengukuran getaran poros pada bantalan. Bila getaran melebihi batas, harus diperbaiki. Pengukuran getaran dilakukan sebelum dan sesudah inspection.

-

Pemeriksaan Pipa Pelepas Air. Pemeriksaan bagian dalam pipa pelepas air terhadap kerusakan (terutama pada sisi masuk pipa pelepas air akibat kavitasi). Bila rusak harus diperbaiki. Pemeriksaan pipa dan katup injeksi apakah mengalami kerusakan. Bila rusak harus diperbaiki/diganti.

-

Pemeriksaan Pengatur Putaran Turbin (Governor). Pemeriksaan dan membersihkan cooler (pendingin) minyak regulator. Pemeriksaan viskositas minyak. Bila sudah tidak memenuhi syarat minyak diganti dengan yang baru. Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki.

Pemeriksaan Katup Utama (Main Inlet Valve). Pemeriksaan kebocoran. Bila kebocoran air melebihi batas yang ditentukan, maka harus diganti seal main gasketnya. Pemeriksaan dan pengencangan baut-baut. Pemeriksaan kebocoran minyak pada servomotor, bila bocor diperbaiki.

Setelah anda membaca teori turbin air diatas, sambil anda mengingat apa yang telah dijelaskan sebelumnya sekaligus untuk melihat sejauh mana pemahaman yang dapat anda terima, maka cobalah anda: 1. Jelaskan tujuan pemeliharaan. 2. Apa saja yang dikerjakan pada waktu pemeliharaan rutin Jika anda telah selesai, maka lanjutkan pada halaman berikutnya:

Jika anda telah selesai, bandingkan dengan jawaban dibawah ini:

1. Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat unit beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar / fatal dan peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin. 2. Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi : - Pemeriksaan temperatur bearing, air pendingin, minyak tekan dan sebagainya dilakukan setiap hari. - Pemeriksaan kebocoran pada perapat poros (seal) dilakukan setiap hari, apabila terjadi kebocoran melebihi batas yang ditentukan, maka untuk mengatasinya adalah dengan cara mengencangkan baut penekan perapat poros sedikit-sedikit dan merata, sampai bocorannya mengecil, seandainya tidak dapat diatasi maka unit distop dan seal diganti dengan yang baru. - Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan. - Pemeriksaan tekanan air dan tekanan minyak tekan dilakukan setiap hari. - Pemeriksaan kebocoran air pada pemegang sudu atur / bos sudu atur. - Pemeriksaan kebisingan atau terjadinya suara yang aneh didalam rumah turbin. - Pemeriksaan pada pipa pelepas air apakah timbul kavitasi dan bila perlu stel tekanan hampanya. - Pemeriksaan pada servomotor apakah ada kebocoran minyak, bila bocor diperbaiki. - Pemeriksaan tekanan udara pada akumulator, bila kurang ditambah/menambah sendiri (otomatis). - Pemeriksaan air pendingin dan saringan dibersihkan setiap hari. - Pemeriksaan level minyak tekan dan minyak bantalan, bila kurang ditambah.

Bagaimana jawaban anda, apakah sesuai dengan jawaban diatas, coba anda bandingkan dan perhatikan dimana letak kesalahan yang anda sering lakukan, ulangi lagi topik pelajaran ini jika anda melakukan banyak kesalahan. Jika anda puas dengan jawaban anda, pindahlah ke halaman berikut.

4. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMELIHARAAN TURBIN AIR 4.1. PROSEDUR PEKERJAAN PEMELIHARAAN TURBIN AIR PEMBONGKARAN TURBIN DAN ALAT BANTUNYA (DISASSEMBLY) 1. Air didalam rumah turbin dikosongkan. 2. Lepaskan pipa-pipa ukur (manometer dan vacuummeter). 3. Keluarkan power supply yang ke sensor dan motor governor. 4. Lepaskan sensor bantalan (bearing). 5. Buka manhole rumah turbin dan draft tube. 6. Pengukuran gap dan pembongkaran turbin bearing (bantalan) 7. Pembongkaran mekanik sudu-sudu atur. 8. Pembongkaran servomotor sudu-sudu atur. 9. Pembongkaran perapat poros (shaft seal) & accessory. 10. Pembongkaran baut kopling turbin dan pengangkatan lower shaft. 11. Pengangkatan mekanik sudu atur. 12. Pengangkatan tutup turbin bagian atas. 13. Pengangkatan bak pelumas. 14. Pengangkatan shaft seal. 15. Pengangkatan tutup turbin bagian atas. 16. Pengangkatan runner. 17. Pengangkatan sudu atur. 18. Pembongkaran pengaman tekanan air.

4.2. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN TURBIN DAN ALAT BANTUNYA Pemeriksaan dan perbaikan Rumah Turbin. Pemeriksaan bagian rumah turbin, tutup turbin dan pelindung tutup turbin, meliputi : a. Keausan b. Kekencangan baut-baut tanam pada pelindung tutup turbin. c. Kekencangan baut-baut dudukan rumah turbin. d. Pemeriksaan gap antara runner dengan pelindung tutup turbin. Perbaikan rumah turbin dan tutup turbin, meliputi : a. Pengelasan atau coating bagian dalam rumah turbin. b. Pengelasan bagian yang cacad pada pelindung dan clampring tutup turbin.

-

Pemeriksaan dan perbaikan Sudu Atur Pemeriksaan sudu-sudu atur meliputi : a. Keausan / ketebalan daun sudu atur. b. Kelurusan as.

c. Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur menutup rapat dan membuka penuh. d. Kecacadan. Perbaikan sudu-sudu atur, meliputi : a. Pengelasan. b. Penyetelan gap antara masing-masing sudu atur.

Pemeriksaan dan perbaikan Runner. Pemeriksaan runner meliputi : a. Keausan akibat kikisan air. b. Kavitasi. c. Keretakan. d. Pemeriksaan pasak atau baut kopling runner dengan poros. Perbaikan runner, meliputi : a. Pengelasan / penambahan daging bagian yang aus dan retak (rusak). b. Balancing c. Pengencangan baut kopling.

-

Pemeriksaan dan perbaikan Draft Tube. Pemeriksaan draft tube, meliputi : a. Keausan b. Korosi / kavitasi c. Keretakan d. Kekencangan baut-baut dudukan. Perbaikan draft tube yaitu pengelasan, grouting, sand blasting dan coating.

-

Pemeriksaan dan perbaikan Bantalan (bearing) turbin. Pemeriksaan babit metal, meliputi : a. Cacad b. Retak c. Kerusakan material d. Pemeriksaan dalam kondisi terakit adalah pengukuran dan penyetelan gap antara poros dengan bantalan. Perbaikan babit metal yaitu rebabit atau meratakan permukaan babit.

-

Pemeriksaan dan perbaikan Poros turbin. Pemeriksaan poros turbin, meliputi : a. Keretakan b. Kelurusan c. Kerusakan / cacad Perbaikan poros turbin yaitu pengelasan pada bagian yang rusak / cacad. Bila ada keretakan maka poros harus diganti.

-

Pemeriksaan dan Perbaikan Pengatur Kecepatan (Governor) Pemeriksaan Governor, meliputi : a. Kebocoran minyak pada tangki b. Keausan as servomotor c. Kebocoran minyak servomotor d. Pemeriksaan minyak Perbaikan Governor, meliputi : a. Pembersihan filter-filter atau penggantian filter b. Perbaikan bocoran minyak, bila ada. c. Penggantian minyak.

-

Pemeriksaan dan perbaikan pengaman tekanan air (relief valve) Pemeriksaan pengaman tekanan air, meliputi : a. Kerusakan seal b. Kerapatan katup c. Keausan guide tube d. Keausan main diaphragm e. Filter / saringan Perbaikan pengaman tekanan air, meliputi : a. Menghaluskan / penyekiran kerapatan katup b. Penggantian seal c. Penggantian guide tube d. Menghaluskan main diaphragm e. Pembersihan / penggantian saringan.

-

Pemeriksaan dan perbaikan Katup Utama Pemeriksaan Katup Utama, meliputi : a. Kebocoran b. Kerusakan as servomotor

c. Kebocoran minyak pada seal servomotor Perbaikan Katup Utama yaitu penggantian seal main gasket

4.3. PEMASANGAN (ASSEMBLING) DAN PENGUJIAN 4.3.1. Menurunkan runner 4.3.2. Centering runner ke facing plate 4.3.3. Pemasangan sudu-sudu atur (guide vane) 4.3.4. Pemasangan tutup turbin 4.3.5. Pemasangan dan penyetelan perapat poros (shaft seal) 4.3.6. Pemasangan bak minyak dan pipa pendingin 4.3.7. Pemasangan dan penyetelan bantalan turbin 4.3.8. Pemasangan mekanik sudu atur 4.3.9. Pemasangan servomotor sudu atur 4.3.10. Pemasangan tutup bak pelumas dan accessory 4.3.11. Penutupan manhole 4.3.12. Pemasangan sensor bantalan 4.3.13. Pemasangan pipa-pipa manometer dan vacuummeter 4.3.14. Run out test 4.3.15. Pengujian total leak test turbin air 4.3.16. Pengujian vibrasi setelah diberi putaran atau berbeban 4,.3,17.Pengecekan parameter turbin air (Manometer, Vacuummeter, Thermometer dan Flow meter)

5.

PRINSIP PELAKSANAAN PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA. Gangguan-gangguan yang terjadi pada turbin air adalah gangguan dari dalam sehingga turbin air menjadi rusak. Kerusakan pada umumnya terjadi akibat kikisan air, gesekan dua buah benda, kavitasi, korosif dll. 5.1 JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA TURBIN AIR DAN ALAT BANTUNYA Kopling poros retak Runner retak dan terjadi keausan Rumah turbin aus Draft tube terjadi keausan, rusak, kavitasi dan korosif Sudu atur terjadi keausan Boshing sudu atur terjadi keausan dan korosif Poros aus pada bagian perapat (seal) Tutup turbin pada bagian pelindung terjadi keausan Bantalan turbin pada bagian babitnya terjadi keausan dan keretakan Servomotor Governor dan katup utama pada bagian asnya terjadi keausan

-

Kerusakan seal main gasket pada katup utama Kerusakan pada Pengaman tekanan adalah keausan katup, keausan guide tube, rusaknya seal dan keausan diaphragm.

6. OJT PELAKSANAAN PROSEDUR KERJA DAN PEMELIHARAAN TURBIN AIR DAN ALAT BANTU PLTA LAMAJAN Urutan pelaksanaan On-the Job Training: Ijin kerja / tugas kerja Jadual kegiatan Kesiapan SDM Five minutes meeting Alat kerja Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Keselamatan dan kesehatan kerja Identifikasi bahaya Kesiapan area/lokasi ( police line ) Pengambilan data awal sebelum dipelihara Pelaksanaan pemeliharaan ( sesuai SOP ) Pengambilan data untuk analisa ( life assessment ) Pengetesan / pengujian Pelaporan hasil kerja

6.1. DISASSEMBLY, PENGECEKAN DAN ASSEMBLY DRAFT TUBE 6.1.1. Peralatan yang Digunakan 1. Kunci pas & ring. 2. Kunci shock. 3. Steel hammer 2 kg. 4. Kunci Moment 5. Tool set. 6. Chain Block 2 ton. 7. Sling kain 8. Eye Bolt. 9. Shakle 10. Lampu Kerja 11. Special tools 12. Filler gauge 13. Triplek 14. Penutup lubang draft tube 15. Kunci pipa

6.1.2. Bahan yang Dibutuhkan 1. Lap kaos katun putih 2. Kawat las 3. Penetratring Penetran 4. Grease 5. Sikat Kuningan 6. Sikat baja 7. Kuas cat 8. Amplas 6.1.3 Urutan Instruksi 6.1.3.1. Disassembly URAIAN 1. Tagging system dari operator 2. Marking pada bagian yang akan dibongkar 3. PemXbongkaran 3.1. Melepas pipa vacuummeter 3.2. Melepas pipa-pipa kavitasi 3.3. Melepas baut-baut draft tube 3.4. Pemasangan alas (triplek) 3.5. Pemasangan chain block 3.6. Pasang sling kain 3.7. Pasang shakle 3.8. Lepaskan draft tube atau tarik draft tube 3.9. Tempatkan draft tube pada tempat kerja (aman) 3.10. Pemasangan tutup lubang draft tube REFERENSI

6.1.3.2. Inspeksi

Mekanikal Inspection 1. Pemeriksaan Secara Visual. 2. Cek kerusakan (kavitasi dan kikisan air)

Manual Book

6.1.3.3. Assembly URAIAN Pemasangan 1. Buka/bongkar tutup lubang draft tube 2. Masukan draft tube 3. Buka/lepas sling katun dan shakle 3. Pasang dan kencangkan baut-baut 4. Pasang pipa-pipa kavitasi 5. Pasang pipa vacuummeter 6. Buka chain block dan triplek 7. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan 8. Lepas tagging dari operator REFERENSI

6.2. DISASSEMBLY, PENGECEKAN DAN ASSEMBLY BANTALAN / BEARING TURBIN6.2.1. Peralatan yang Digunakan 1. Special Tools 2. Filler Gauge 3. Kunci momen 4. Kunci L 5. Kunci Shock 6. Kunci Pas 7. Kunci Ring 8. Kunci pukul 9. Sling Kain 10. Sling baja 11. Eye Bolt 12. Shackle 13. Chain Block 2 ton. 14. Steel Hammer. 15. Safety Equipment. 16. Inside Micrometer 17. Outside Micrometer 18. Palu Teflon 19. Pisau Scrub bearing

6.2.2.

Material yang Dibutuhkan 1. Rust Penetrant 2. Balok kayu 3. Wash bensin 4. Amplas Halus 5. Oil stone 6. Lead Wire 7. Contact check. 8. Solvent 9. NDT Penetrant 10. Developer 11. Additive Oil 12. Lap kaos katun putih 13. Sarung tangan katun 14. Kain blacu 15. Auto sealer

6.2.3. Urutan Instruksi

URAIAN Pembongkaran 1. Lepas sensor temperature bantalan 2. Buka pipa-pipa saluran minyak 3. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block dan special tool pada bearing. 4. Periksa clearance turbin bearing terhadap journal shaft menggunakan filler gauge 5. Lepas baut-baut pengikat bearing 6. Angkat bearing secara hati-hati menggunakan chain block dan tempatkan pada tempat yang aman. 7. Lepas baut-baut dudukan/rumah bearing 8. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block dan special tool pada rumah bearing

REFERENSI 1. Instruction Manual Book

10. Keluarkan rumah/dudukan bearing menggunakan chain block dan tempatkan pada tempat yang aman.

URAIAN Inspection 1. Cleaning bearing 2. Periksa babit metal meliputi : a. Visual inspection b. NDT 3. Ukur diameter journal shaft bearing 4. Ukur diameter bearing 5. Lakukan contact check journal bearing terhadap journal shaft bearing Pemasangan 1. Pasang rumah/dudukan 2. Pasang eye bolt, shackle, sling kain, chain block dan special tool pada rumah bearing 3. Permukaan rumah bearing diberi auto sealer 4. Pasang baut-baut dudukan atau rumah bearing 5. Pasang bearing secara hati-hati menggunakan chain block 6. Pasang packing bearing pada permukaan bagian samping bearing 7. Beri auto sealer pada permukaan atas bearing 8. Pasang dan kencangkan baut-baut pengikat bearing 9. Periksa clearance turbin bearing terhadap journal shaft menggunakan filler gauge 10. Pasang pipa-pipa saluran minyak 11. Pasang sensor-sensor temperature bearing 12. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan

REFERENSI

6.3. DISASSEMBLY, PENGECEKAN DAN ASSEMBLY PERAPAT POROS / SHAFT SEAL6.3.1. Peralatan yang Digunakan 1. Kunci ring set 2. Kunci pas set 3. Kunci shock set. 4. Filler gauge 5. Eye bolt 6. Sling kain 7. Chain block

8. Special Tools 9. Gland Seal Installation

Tool.

6.3.2. Bahan yang Dibutuhkan 1. Lap kaos katun putih 2. Sarung tangan katun 3. Penetrating penetrant 4. Paking laken 6.3.3. Urutan Instruksi

URAIAN Pembongkaran 1. Pasang chain block, shackle dan eye bolt 2. Lepas baut cover dan angkat cover 3. Lepas baut pengikat shaft seal 4. Ukur Clearance antara shaft seal dengan journal shaft 5. Lepas shaft seal dan angkat keluar Pengecekan 1. Bersihkan shaft seal 2. Periksa keausan 3. Periksa tingkat korosi 4. Ukur diameter shaft seal 5. Ukur diameter journal shaft Pemasangan 1. Pasang shaft seal 2. Ukur Clearance antara shaft seal dengan journal shaft 3. Pasang baut pengikat shaft seal 4. Pasang cover shaft seal 5. Bongkar chain block, shackle, eye bolt 6. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan

REFERENSI

6.4. DISASSEMBLY, PENGECEKAN DAN ASSEMBLY TUTUP TURBIN6.4.1. Peralatan yang Digunakan

1. Kunci ring 2. Kunci pas 3. Kunci shock. 4. Shackle 5. Sling kain 6. Balok kayu 7. Filler Gauge 8. Chain block 2 Ton. 9. Screw Driver. 10. Trecker 11. Special tool 12. Sigmat 13. Outside micrometer 14. inside micrometer 15. Takel 16. Mesin las 17. Mesin gurinda tangan

6.4.2.

Bahan yang Dibutuhkan 1. Lap kaos katun 2. Grease 3. Sarung tangan katun 4. Penetrating penetrant 5. Rubber coord 6. O ring 7. Super glue 8. Auto sealer 9. Wash bensin 10. Amplas 11. Sikat baja 12. Kawat las 13. Batu gerinda

6.4.3. Urutan Instruksi URAIAN Pembongkaran 1. Tutup Turbin bagian bawah 1.1. Buka bos sudu atur 1.2. Pasang shackle, chain block pada tutup turbin 1.3. Buka baut-baut tutup turbin REFERENSI

URAIAN 1.4. Kendorkan tutup turbin pakai treker secara perlaha-lahan 1.5. Turunkan tutup turbin pakai chain block secara perlahan-lahan 1.6. Siapkan balok kayu dibawah 1.7. Simpan tutup turbin diatas balok kayu 1.8. Lepas chain block dan shackle 2. Tutup turbin bagian atas 2.1. Buka sepatu sudu atur dengan cara membuka baut yang mengikat sepatu sudu dengan regulator ring 2.2. Buka stang regulator ring 2.3. Pasang shakle, chain block pada tutup turbin 2.4. Angkat regulator ring dan simpan di tempat yang aman 2.5. Buka sepatu sudu, spi sudu dan bos sudu atur 2.7. Buka sudu-sudu atur 2.6. Buka baut-baut tutup turbin bagian atas 2.7. Siapkan balok untuk menyimpan cover turbin 2.8. Angkat cover turbin bagian atas dan letakan diatas balok yang telah disediakan Pengecekan 1. Bersihkan tutup turbin, sudu atur dan perlengkapannya. 2. Periksa pelindung tutup turbin meliputi : a. Visual inspection b. NDT c. Kerusakannya 3. Periksa sudu atur meliputi a. Visual inspection b. NDT c. Kerusakannya d. Ketebalan e. Kelurusan as sudu atur 4. Periksa diameter dalam teflon bos sudu atur 5. Periksa diameter as sudu atur Pemasangan 1. Tutup turbin bagian atas

REFERENSI

URAIAN 1.1. Ganti rubber coord pada tutup turbin 1.2. Pasang tutup turbin dengan menggunakan chain block/takel 1.3. Pasang stel pen tutup turbin dan pasang bautbautnya 1.4. Pasang bos sudu atur 1.5. Pasang ring pengatur sudu dan batang penggeraknya 1.6. Pasang sudu atur, sepatu sudu dan spi sudu 2. Tutup turbin bagian bawah 2.1. Ganti rubber coord pada tutup turbin 2.2. Angkat / pasang tutup turbin dengan menggunakan chain block 2.3. Pasang stel pen tutup turbin dan pasang bautbautnya 2.4. Pasang bos sudu atur 2.5. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan

REFERENSI

6.5. POROS DAN RUNNER 6.51. Peralatan yang Digunakan 1. Special Tool . 2. Dial Gauge 3. Kunci Pas set 4. Kunci ring set 5. Kunci shock 6. Tools Set 7. Kunci Ring Pukul 8. Hammer 9. Takel 10. Sling baja 11. Balok kayu 12. Sighmat 6.5.2. Bahan yang Dibutuhkan 1. Lap kaos katun putih 2. Wash bensin 3. Sarung tangan katun 4. Amplas 5. Penetrating penetran

6.5.3. Urutan Instruksi URAIAN Pembongkaran 1. Buka baut kopling yang menghubungkan poros runner dengan poros generator 2. Ukur keselarasan kopling poros runner dengan poros generator ( alignment sebelum pembongkaran) 3. Angkat poros runner keluar melewati stator generator 4. Tempatkan poros runner diatas balok yang telah disediakan 5. Lepaskan takel dari poros runner Pengecekan 1. Bersihkan poros dan runner 2. Pemeriksaan runner meliputi : a. Keausan akibat kikisan air. b. Kavitasi. c. Keretakan. d. Pemeriksaan pasak atau baut kopling runner dengan poros. 3. Pemeriksaan poros meliputi : a. Keretakan b. Kelurusan / run out test c. Kerusakan / cacad Pemasangan 1. Pasang takel pada poros runner 2. Angkat dan masukan poros runner ke rumah turbin 3. Ukur centering runner dengan pelindung tutup turbin 4. Buka takel dari poros runner 5. Alignment kopling poros runner dengan poros generator 6. Pasang baut kopling yang menghubungkan poros runner dengan poros generator 7. Ukur kelurusan poros runner sampai poros generator 8. Membersihkan lokasi bekas pekerjaan REFERENSI

DESKRIPSI PENUGASAN: No.1 Sebelum anda bertugas memelihara turbin air dan alat bantunya, maka lakukan hal-hal yang perlu disiapkan sebagai berikut: 1. Identifikasi dan pelajarilah prosedur kerja dan instruksi kerja pemeliharaan turbin air 2. Lakukan pengenalan peralatan turbin air serta komponen-komponen utamanya termasuk peralatan bantunya. 3. Identifikasi letak setiap komponen peralatan dan perhatikan setiap petunjuk yang diberikan pada manual book. 4. Identifikasi peralatan kerja dan bahan yang digunakan pada pemeliharaan turbin air.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, mintalah mentor untuk menunjukan/mengenalkan peralatan/ komponen utama turbin air. Catat dan ingatlah setiap petunjuk yang diberikan mentor. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu lebih mendalami apa yang dipelajari. Tahap 2, demostrasikan kepada mentor peralatan/komponen utama turbin air termasuk fungsi dari setiap komponen utama. Lakukan pekerjaan pemeliharaan turbin air bersama-sama mentor dan tunjukan bagian-bagian turbin air yang akan dibongkar atau dipasang. (Mentor harus memberikan koreksi atau petunjuk apabila dalam pelaksanaannya terdapat kekeliruan). Tahap 3, mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan yang diberikan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 1.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

DESKRIPSI PENUGASAN: No.2 Setelah anda melakukan tugas No. 1, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin air. Lakukanlah langkah-langkah pembongkaran turbin air.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeliharaan turbin air. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin air. Tahap 2, setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeliharaan generator yang harus dilakukan dari persiapan sampai pembongkaran. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang dibongkar. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar membongkar bagian-bagian turbin air. Tahap 3, mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

DESKRIPSI PENUGASAN: No.3 Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin air. Lakukanlah langkah-langkah pemeriksaan gangguan/kerusakan turbin air.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.3, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeriksaan gangguan/kerusakan pada turbin air. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin air.. Tahap 2, setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeriksaan gangguan/kerusakan turbin air yang harus dilakukan dari persiapan sampai mengetahui sumber gangguan/kerusakan. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang diperiksa. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar memeriksa langsung bagian-bagian turbin air. Tahap 3, mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

DESKRIPSI PENUGASAN: No.4 Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin air. Lakukanlah langkah-langkah pemasangan turbin air setelah selesai pemeriksaan atau penggantian parts.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeliharaan turbin air. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin air. Tahap 2, setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeliharaan turbin air yang harus dilakukan dari persiapan, pembongkaran sampai pemasangan kembali. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang dipasang. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar memasang bagian-bagian turbin air. Tahap 3, mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Standar Perusahaan - Manual book pemeliharaan turbin air.

Formulir 1. Pegawai ReportNAMA PEGAWAI : NAMA MENTOR /ASESOR : JABATAN PEGAWAI DALAM PEKERJAAN : TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : DESKRIPSI PENUGASAN: UNIT: UNIT: JAM/HARI TANGGAL :

GAMBAR/SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN/SYSTEM:

DESKRIPSI PERALATAN

CATATAN PENGAMATAN JUMLAH LOKASI

PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM: NO. LANGKAH-LANGKAH

PERSIAPAN :

NO.

LANGKAH-LANGKAH

PEMBONGKARA N DAN PEMERIKSAAN GANGGUAN/ KERUSAKAN

NO.

LANGKAH-LANGKAH

PEMASANGAN

KOMENTAR PEGAWAI:

KOMENTAR MENTOR/ASESOR:

PEGAWAI YANG DI ASSES :

MENTOR /ASESOR:

Catatan: Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.

Formulir 2. Mentor/Assesor ReportNAMA PEGAWAI : SEBUTAN JABATAN : NAMA MENTOR/ASESOR : SEBUTAN JABATAN : TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN DESKRIPSI PENUGASAN: UNIT: UNIT: : JAM/HARI TANGGAL :

DESKRIPSI TEKNIS DAN PENGALAMAN DALAM PEKERJAAN

CATATAN PENGAMATAN KOMPETEN BELUM KOMPETEN

REKOMENDASI PELATIHAN YANG DIPELUKAN BILA BELUM KOMPETEN DESKRIPSI PELATIHAN BENTUK PELATIHANOFF THE JOB ON THE JOB

KOMENTAR:

PEGAWAI YANG DI ASSES :

ASSESOR :