50 Jenis Tari

17
JENIS TARI 1. Tari Bali Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali . Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. 2. Tari Babad Bali/Cendrawasih Kisah yang digambarkan di dalam tarian adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi. Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini) dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988. 3. Tari Barong Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja. 4. Tari Golek Menak 1

Transcript of 50 Jenis Tari

Page 1: 50 Jenis Tari

JENIS TARI

1. Tari Bali

Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.

2. Tari Babad Bali/Cendrawasih

Kisah yang digambarkan di dalam tarian adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi. Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini) dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988.

3. Tari Barong

Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan

nama Banaspati Raja.

4. Tari Golek Menak

Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide sultan setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak.

5. Tari Cakalele

Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini

1

Page 2: 50 Jenis Tari

dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).

6. Tari Cokek

Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu. Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, di samping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khasTangerang ini diwarnai budaya etnik Cina. Penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya, yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.

7. Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

8. Tari Galombang Pasambahan

Merupakan tarian masyarakat Minangkabau yang berfungsi sebagai pembuka acara dan upacara seremonial. Tari ini melambangkan penghormatan, penghargaan dan penyambutan terhadap pemuka masyarakat, niniak mamak, tamu dan undangan.

9. Tari Gambyong

Tari gambyong adalah tari yang muncul di ranah pinggiran masyarakat Jawa tetapi istimewanya ia mampu menembus wilayah sentral kerajaan Jawa. Ia merupakan produk kebudayaan wong cilik yang diangkat menjadi kebudayaannya para bangsawan Jawa. Sehingga tari Ganbyong, yang awal mulanya berstatus sebagai tradisi kecil, maka pada perkembangannya menjadi bagian tradisi besar.

2

Page 3: 50 Jenis Tari

10. Tari Giring-Giring

Tari giring-giring adalah tarian khas Ma'anyan yang mendiami daerah Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan provinsi Kalimantan Tengah.Tari giring-giring atau juga disebut Gangereng biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu.Giring-giring terbuat dari bambu tipis (telang) yg diisi dengan biji "piding" sehingga menghasilkan suara yg ritmis dengan alunan kangkanong (gamelan) oleh penarinya.

11. Tari Jaipongan

Jaipongan adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda, Jawa Barat, yang cukup populer di Indonesia. Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat.

12. Tari Kecak

Tari Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

13. Tari Ketuk Tilu

Istilah ketuk tilu diambil dari alat musik pengiringnya, yaitu 3 buah ketuk (bonang) yang memberi pola irama rebab, kendang (gendang) indung(besar) dan kulanter(kecil) untur mengatur dinamika tari/kendang yang diiringi kecrek dan goong. Dahulu, ketuk tilu adalah upacara menyambut panen padi sebagai rasa terima kasih kepada Dewi Sri. Upacara ini dilakukan pada waktu malam hari, dengan mengarak seorang gadis diiringi bunyi-bunyian yang berhenti di tempat luas. Sekarang, ketuk tilu menjadi tarian pergaulan dan hiburan, biasanya diselenggarakan pada pesta perkawinan, hiburan penutup suatu kegiatan, atau digelar pada acara-acara khusus. Di desa-desa tertentu, pertunjukan tari ketuk tilu sering dilakukan semalaman suntuk. Kostum yang dipakai penari wanita ketuk tilu adalah kebaya, sinjang (celana panjang) sabuk, dan beragam aksesoris, seperti gelang dan kalung. Sedangkan untuk penari pria, mengenakan baju kampret warna gelap, celana pangsi, ikat kepala, dan sabuk kulit.

3

Page 4: 50 Jenis Tari

14. Tari Legong

Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

15. Tari Lilin

Tari Lilin merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemuzik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang pada setiap belah tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian secara berkumpulan dengan memusingkan piring yang mempunyai lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak terpadam.

16. Tari Merak

Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan  kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

17. Tari Margapati

Tari Margapati ini berasal dari kata "Marga". Di Bali, kata marga adalah sebutan dari kata "jalan" atau "margi" seperti "Marga Tiga" yaitu jalan simpang tiga dan "pati" merupakan kematian atau meninggal dunia sehingga tari ini mungkin berarti jalan menuju kematian atau tarian yang menggambarkan kesalahan jalan seorang wanita, karena tari ini biasanya ditarikan oleh seorang penari wanita dengan gerakan - gerakan yang menyerupai seorang laki - laki.

4

Page 5: 50 Jenis Tari

18. Tari Nelayan

Tari ini menggambarkan kehidupan para nelayan di laut yang hidup dari hasil menangkap ikan.Tari ini banyak menampilkan gerak-gerak seperti mendayung, melempar jala, tertusuk duri ikan dan lain sebagainya.Tari ini adalah ciptaan I Ketut Merdana dari Buleleng sekitar tahun 1960.

19. Tari Ngremo

Tari Ngremo merupakan bagian utama dalam sebuah pementasan ludruk. Tari Ngremo dijadikan sebagai pembuka dalam pementasan seni pertunjukan tradisional ludruk, pertunjukan seni kuda lumping dan pagelaran seni wayang kulit.

20. Tari Nandak Ganjen

Tari Nandak Ganjen adalah tari kreasi baru dengan referensi budaya Betawi. Tari ini diciptakan oleh Atin Kisam, salah satu putra Bapak Kisam Jiun, pimpinan kelompok topeng Betawi Ratna Timur di Jakarta Timur. Tari ini adalah bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda. Tarian ini dibawakan oleh remaja putri Betawi yang beranjak dewasa.

21. Tari Maengket

Maengket adalah tarian tradisional orang Minahasa. Tarian ini telah ada sejak zaman dahulu kala. Sampai saat ini tarian ini masih terus berkembang dan dilestarikan. Tarian ini sudah ada di tanah minahasa sejak orang minahasa mengenal pertanian terutama padi di ladang.Jika dulu nenek moyang minahasa, tarian maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka saat ini tarian ini telah berkembang teristemewa bentuk tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair atau sastra lagunnya. Tarian maengket ini terdiri dari tiga babak, yaitu maowey kamberu, marambak dan lalayaan. Maowey kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan sebagai bentuk pengucapan syukur kepada Tuhan yang maha esa, karena hasil panen diladang/ di kebun yang berlimpah. Marambak adalah tarian dengan semangat mapalus (gotong royong), dalam hal ini orang mihanasa jika akan membangun rumah selalu bekeraja sama. dan setelah rumahnya selesai di bangun maka akan diadakan “rumambak” atau pesta naik rumah baru. dan semua penduduk di desa di undang untuk naik kerumah untuk menguji kekuatan rumah tersebut. Lalayaan adalah sebuah tari pergaulan pemuda dan pemudi minahasa yang pada zaman dahulu digunakan untuk mencari jodoh.

5

Page 6: 50 Jenis Tari

22. Tari Oleg Tamulingan

Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekor kumbang, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman. Tarian ini sangat indah. Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari, merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952 atas permintaan John Coast (dari Amerika).

23. Tari Orek-Orek

Orek-orek adalah kesenian tradisional berupa tarian pergaulan yang merupakan perpaduan antara gerak tari dan nyanyian yang diiringi tetabuhan yang cara memukulnya salah satunya dengan dikorek.

24. Tari Pajoge

Pajoge adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik  Bugis  maupun  Makassar. Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton. Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya. Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.

25. Tari Payung

Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Minang, Sumatera Barat .Tarian yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih. Tarian ini merupakan tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan dengan payung sebagai pelindung. Makanya, tarian ini dibawakan secara berpasangan.Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, penari wanita juga menggunakan selendang sebagai pelengkapnya.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis.

6

Page 7: 50 Jenis Tari

26. Tari Piring

Tari Piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh  talempong  dan  saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menarik.

27. Tari Rejang

Tari Rejang adalah sebuah tarian kesenian rakyat Bali yang ditampilkan secara khusus untuk perempuan. Gerak-gerik tarinya sangat sederhana, dan biasanya diselenggarakan di pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara. Tarian ini dilakukan dengan penuh rasa hidrat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu. Para penarinya mengenakan pakaian upacara, menari dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegangan tangan. Tari Rejang di beberapa tempat juga disebut dengan ngeremas atau sutri.

28. Tari Remo

Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu agung, yang ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur.  Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.

29. Tari Sajojo

Tari Sajojo, populer sejak 1990-an. Mulanya di kalangan militer yang pernah tugas di Timor, Maluku dan Irian.Sajojo, khas gerakannya loncat-bongkok-loncat-bongkok, dan dimulai dari kaki kiri. Musik Sajojo, biasanya dengan irama Cha Cha Cha Ambon medly. 

7

Page 8: 50 Jenis Tari

30. Tari Kebyar Duduk

Tari ini merupakan ciptaan I Mario dari Tabanan yang menciptakan tarian ini pada tahun 1925. Tari ini disebut Kebyar Duduk oleh karena sebagian besar gerak-gerakan tarinya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang (bersila). Tari Kebyar Duduk menggambarkan kemahiran seorang pemuda yang menari dengan lincahnya dengan posisi duduk mengikuti irama gamelan. Apabila tarian ini ditarikan dengan memainkan instrumen trompong, maka tarian Kebyar Duduk disebut tari Kebyar Trompong.

31. Tari Serimpi

Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik. Menurut sejarah nya Tari serimpi  berasal dari daerah Yogyakarta/jogja. Tari serimpi diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.

32. Tari Andun

Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.

33. Tari Campak

Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun).Tari ini digunakan juga

8

Page 9: 50 Jenis Tari

sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsaPortugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.

34. Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata  Syahadat, yang berarti saksi / bersaksi / pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.

35. Tari Angguk

Tari Angguk adalah tarian tradisional yang menceritakan kisah Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. Tarian ini dimainkan selama 3 hingga 7 jam.

36. Tari Bambang Cekil

Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa. Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.

9

Page 10: 50 Jenis Tari

37. Tari Topeng

Tari Topeng merupakan tarian atau cerita tradisional dari kota Cirebon. Konon tarian ini sudah populer sejak zaman Majapahit antara tahun 1300 sampai 1400 tarikh Masehi. Tarian ini sangat unik dan memiliki khas tersendiri, dengan diiringi oleh alunan gamelan, para penari melakukan tarian dengan memakai kedok atau topeng yang terbuat dari kayu. Kisah atau cerita dari tari topeng, menggambarkan perwatakan kehidupan manusia.

38. Tari Bogam

Bogam adalah rangkaian bunga mawar dan melati. Tarian ini merupakan tari selamat datang dengan mempersembahkan kembang bogam kepada para tamu.

39. Japin Bujang Marindu

Merupakan jenis tari berpasangan yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu. Tari mengambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi merantau kemudian kembali ke kampung halaman.

40. Tari Bines

Tari Bines merupakan tari yang ditarikan oleh para wanita dengan cara duduk berjajar sambil menyanyikan syair yang berisikan dakwah atau informasi pembangunan. Para penari melakukan gerakan dg perlahan kemudian berangsur-angsur menjadi cepat dan akhirnya berhenti seketika secara serentak.

41. Tari Tayub

Tari Tayub atau acara Tayuban. merupakan salah satu kesenian Jawa yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan tari  Jaipong  dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong yang lebih populer dari Jawa Tengah. Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia.

10

Page 11: 50 Jenis Tari

42. Tari Didong

Sebuah kesenian rakyat Gayo yang dikenal dengan nama Didong, yaitu suatu kesenian yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Kadir To`et. Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah

43. Tari Ula-ula Lembing 

Tari Yla-Ula Lembing merupakan tarian daerah Aceh Tamiang. Tarian ini ditarikan oleh 12 orang atau lebih berputar-butar ke sekeliling panggung bagai ular. Tarian ini harus dibawakan dengan penjiwaan yang lincah dan ceria.

44. Tari Pukat

Tari pukat adalah tari tradisional  Indonesia yang berasal dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Makna dari tarian ini adalah, kebersamaan dan saling tolong menolong dari seluruh negara untuk Aceh dan Nias. Sehingga, Aceh dan Nias kembali tersenyum, Setiap wanita dalam tarian ini memegang tali yang satu sama saling sambung menyambung, dan kemudian terbentuk jaring seperti laba-laba.

45. Tari Pinggan

Tari Pinggan adalah sebuah tarian tunggal tradisional Dayak yang di sajikan untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. Misalnya: Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll. Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni : Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan pebedaan. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari gerakan silat tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan (di zaman dahulu menggunakan piring batu, kini di ganti piring  beling  berwarna putih), dan sepasang cincin yang terbuat dari  timah  ataupun  tembaga  seukuran Cincin jari tengah penari.

46. Tari Pedang

Tari Pedang Mualang suku Dayak Mualang Kalimantan Barat adalah sebuah tarian tunggal tradisional yang di sajikan pada masa kini untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. misalnya: Gawai Dayak ( pesta panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll.

11

Page 12: 50 Jenis Tari

47. Tari Mung Dhe

Tari Mung Dhe adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Garu, kecamatan  Baron, Nganjuk. Dalam tari ini bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air, heroik, patriotisme. Selain itu tari ini berkaitan erat dengan kalahnya prajurit  Diponegoro yang dipimpin oleh Sentot Prawirodirdjo).

48. Tari Kridhajati

Tari Kridhajati merupakan tarian khas asal kota ukir Jepara. Tarian yang bisa dipraktikkan satu orang, berkelompok maupun secara massal ini menggambarkan masyarakat Jepara yang adiluhung dalam berkarya seni.

49. Tari Laweut 

Tari Laweut adalah tari yang berasal dari Aceh. Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang ditujukan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Sebelum sebutan laweut dipakai, pertama sekali disebut Akoon (Seudati Inong). Laweut ditetapkan namanya pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini berasal dari Pidie dan telah berkembang di seluruh Aceh.

50. Tari Pakarena 

Tari Pakerna adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik)[1]. Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) dikabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

12