5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

11
5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan Posted by Tim Ristizona Minggu, 01 Juli 2012 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekeliling suatu objek yang keberadaannya saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Sedangkan lingkungan alam dapat disebut juga sebagai satu kesamaan wilayah atau areal tertentu dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya yang memliliki suatu sistem yang berhubungan satu dengan lainnya. Jadi lingkungan hidup manusia adalah semua yang ada di sekeliling manusia beserta sistem hubungannya. Manusia banyak berperan dalam mengubah ekosistem. Manusia sebagai organisme secara ekologis sangat dominan. Dominan ekologis ini tergantung pada kemampuan organisme dalam kompetisi untuk memperoleh kebutuhan hidupnya yang esensial. Manusia hidup di dunia ini berdampingan dengan berbagai macam makhluk hidup (lingkungan biologis) yaitu tumbuhan dan hewan. Kita tidak akan pernah lepas dari hubungan dengan keduanya, hal ini dikarenakan antara manusia dengan lingkungan terjadi timbal balik yang saling membutuhkan dan berinteraksi. Jumlah ekosistem yang belum dipengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh manusia hanya tinggal sebagian kecil saja. Bahkan manusia dapat menciptakan suatu ekosistem atau lingkungan baru

Transcript of 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

Page 1: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

Posted by Tim Ristizona Minggu, 01 Juli 2012

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekeliling suatu objek yang

keberadaannya saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Sedangkan lingkungan alam

dapat disebut juga sebagai satu kesamaan wilayah atau areal tertentu dengan segala sesuatu yang

ada di dalamnya yang memliliki suatu sistem yang berhubungan satu dengan lainnya. Jadi

lingkungan hidup manusia adalah semua yang ada di sekeliling manusia beserta sistem

hubungannya.

Manusia banyak berperan dalam mengubah ekosistem. Manusia sebagai organisme secara

ekologis sangat dominan. Dominan ekologis ini tergantung pada kemampuan organisme dalam

kompetisi untuk memperoleh kebutuhan hidupnya yang esensial.

Manusia hidup di dunia ini berdampingan dengan berbagai macam makhluk hidup (lingkungan

biologis) yaitu tumbuhan dan hewan. Kita tidak akan pernah lepas dari hubungan dengan

keduanya, hal ini dikarenakan antara manusia dengan lingkungan terjadi timbal balik yang saling

membutuhkan dan berinteraksi. Jumlah ekosistem yang belum dipengaruhi, baik secara langsung

maupun tidak langsung oleh manusia hanya tinggal sebagian kecil saja. Bahkan manusia dapat

menciptakan suatu ekosistem atau lingkungan baru untuk kenyamanan dirinya. Namun sering

kali lingkungan yang baru diciptakan manusia, sering kali tidak dilakukan dengan berasaskan

pada pelestarian, sehingga lingkungan tersebut meskipun sangat baik dan nyaman digunakan,

namun dapat merusak lingkungan di sekelilingnya. Padahal hubungan akan terjalin dengan baik

apabila manusia dan lingkungan disekitar tercipta secara harmonis. Dengan keharmonisan ini

tidak akan pernah terjadi sesuatu yang merugikan salah satu pihak.

1.2 Rumusan masalah

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana peranan manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik?

Page 2: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

b. Bagaimana peranan manusia sebagai makhluk pembuat alat?

c. Bagaimana peranan manusia sebagai penyebab evolusi?

d. Bagaimana peranan manusia sebagai makhluk perampok?

e. Bagaimana Peranan manusia sebagai mahkluk pengotor?

f. Mengapa masalah lingkungan hidup terjadi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui peranan manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik

b. Mengetahui peranan manusia sebagai makhluk pembuat alat

c. Mengetahui peranan manusia sebagai penyebab evolusi

d. Mengetahui peranan manusia sebagai makhluk perampok

e. Mengetahui peranan manusia sebagai mahkluk pengotor

f. Mengetahui permasalahan lingkungan hidup saat ini

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekologi

Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi, kira-kira pada tahun

1860-an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos, yang berarti rumah dan logos yang

berarti ilmu. Jadi ekologi berarti ilmu mengenai rumah yaitu rumah bagi makhluk hidup.

Menurut Drost (1992), ekologi atau ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang

mempelajari hubungan antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya.

Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling mempengaruhi

lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi dalam suatu sistem dan

disebut ekosistem (asal kata ecological system atau ecosystem). Ekosistem meliputi organisme

(biotik) dan lingkungan yang tak hidup (abiotik).

2.2 Pengertian Manusia dan Lingkungan

Page 3: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk

kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan

seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah

hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Manusia atau orang dapat diartikan

berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara

biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan

mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam lingkungan hidup, manusia dapat

berperan sebagai: organisme yang dominan secara ekologik, makhluk pembuat alat, makhluk

perampok, penyebab evolusi, dan sebagai makhluk pengotor.

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan

memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan

keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang

lebih kompleks dan riil. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1,

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Manusia Sebagai Organisme yang Dominan Secara Ekologik

Suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila menyangkut jumlah anggota

populasi, ukuran tubuhnya, dan kemampuan untuk mengubah lingkungannya. Manusia

mempunyai kemampuan untuk mengubah lingkungan karena sifat anatomi dan mentalnya, oleh

sebab itu manusia dapat berkompetisi dan berhasil dengan baik mendapatkan kebutuhannya.

Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai

cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan

memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan demikian manusia dapat memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan dan

organisme lain yang ada dalam ekosistem.

Page 4: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

3.2 Manusia Sebagai Makhluk Pembuat Alat

Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Manusia

memiliki beberapa kekurangan dari hewan besar yang ada, namun kekurangan ini diatasi dengan

sifat penglihatan tiga dimensi, kemampuan penalaran yang besar dan kemampuan membuat alat

atau perkakas. Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang

memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan itu juga erat

hubungannya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran dari

otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan

membuat dan menggunakan alat.

Manusia juga merupakan organisme yang membudiyakan makanannya. Sebelum manusia

mengenal cara bercocok tanam, manusia hidup dengan cara mengembara dalam kelompok-

kelompok kecil dan tinggal di goa, bertahan hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan

serta umbi-umbian yang terdapat di dalam hutan. Bila binatang buruan mulai berkurang mereka

berpindah ketempat yang masih banyak terdapat binatang buruan yang dapat di jadikan bahan

makanan mereka. Dengan makin pesatnya perkembangan populasi, maka manusia mulai beralih

dengan pola hidup bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan cara membuka

hutan untuk di buat ladang dan ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain yang sudah

mereka kenal sebagai bahan makanan dan akhirnya mulai menetap tempat tinggalnya.

Perubahan cara hidup dari pengumpul makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanaman,

merupakan suatu pencapaian yang mempunyai yang dampak ekologi yang luas. Dengan

kemampuan dan perkembangan teknologi saat ini, alat-alat pertanian berkembang dari tingkat

penanam secara sederhana, menjadi mesin-mesin modern yang dapat mengolah tanah yang jauh

lebih luas. Dengan demikian, terbentuk ekosistem buatan manusia.

3.3 Manusia Sebagai Penyebab Evolusi

Pesatnya perkembangan pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik

Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi karena adanya perusakan alam oleh manusia,

baik sengaja atau tidak, akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah penurunan jumlah

organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat organisme jenis

tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat, terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat

adanya intervesi manusia.

Page 5: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

Manusia mempercepat evolusi dengan cara membudidayakan hewan dan tumbuhan,

menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuhan. Semua ini dilakukan manusia

untuk menghasilkan jenis organisme baru (varietas baru) yang berkualitas dan mampu memenuhi

kebutuhan hidup manusia.

3.4 Manusia Sebagai Makhluk Perampok

Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan.

Manusia dapat mengeksploitasi ekosistem baik darat maupun air. Namun, manusia cenderung

berlebihan dalam mengeploitasi sehingga terjadi pengerusakan ekosistem. Misalnya dalam

melakukan penanaman dan mengambil tumbuhan yang dilakukan berlebihan, akibatnya zat-zat

hara yang terdapat pada biomassa ini menghilang dari ekosistem sehingga harus diganti dengan

melakukan pemupukan, baik pupuk organik maupun anorganik. Begitu juga dalam beternak,

manusia cenderung memelihara ternak tertentu dalam jumlah besar. Akbatnya terjadi

pengambilan rumput yang berlebihan yang menyebabkan pengurangan spesies rumput yang

paling bergizi, sehingga menurunkan nilai padang rumput sebagai gudang makanan. Eksploitasi

berlebihan ini lama-kelamaan membuat ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi

ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi.

3.5 Manusia Sebagai Makhluk Pengotor

Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Hewan membuang

kotoran berupa feces yang dapat diuraikan untuk didaur ulang karena terdiri dari zat organik,

tetapi pada manusia, selain feces, manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang

penguraiannya sangat lambat, seperti kotoran dari bahan sintetik bahkan zat beracun. Sumber

kotoran manusia yang dapat mencemari lingkungan ini berasal dari rumah tangga, perkebunan,

tempat kerja, alat transportasi, dan kegiatan lainnya.

3.6. Masalah Lingkungan Hidup

Dewasa ini kualitas lingkungan hidup cenderungan menurun, ini disebabkan oleh rendahnya

kesadaran terhadap lingkungan, melakukan ilegal loging yang menyebabkan kerusakan hutan

dan banyaknya lahan kritis, pencemaran air, tanah dan udara serta berbagai kerusakan

Page 6: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

lingkungan hidup lainnya, baik yang bersumber dari sistem sosial kemasyarakatan maupun

perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Akibatnya terjadi pemanasan global yang

menyebabkan meningkatnya temperatur bumi, kelangkaan air bersih, kekeringan pada musim

kemarau dan banjir di musim hujan.

Menurunnya kualitas lingkungan tersebut, apabila tidak mendapat perhatian yang sungguh-

sungguh dari berbagai pihak secara terpadu, akan semakin mengancam kenyamanan serta

kesejahteraan manusia bahkan tidak menutup kemungkinan eksistensi kehidupan manusia itu

sendiri.

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Manusia memiliki pengaruh penting dalam keberlangsungan ekosistem habitat manusia itu

sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan

lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.

Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.

Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini

secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Peran manusia dalm lingkungan hidup antara lain sebagai organisme yang

dominan secara ekologik, makhluk pembuat alat, makhluk perampok, penyebab evolusi, dan

sebagai makhluk pengotor.

Dominasi manusia juga diperoleh karena kemampuannya menciptakan dan menggunakan alat-

alat serta menggunakan api. Dengan menggunakan alat-alat, manusia dapat bercocok tanam

untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Manusia lebih banyak memanfaatkan ekosistem

dibandingkan dengan organisme lain. Manusia cenderung untuk memanfaatkan ekosistem secara

berlebihan. Ekosistem diekploitasi juga untuk tujuan-tujuan nonkonsumtif. Manusia

mempengaruhi evolusi organik dengan pembudidayaan hewan dan tumbuhan. Eksploitasi yang

melampaui batas dapat menyebabkan persediaan Sumber Daya Alam semakin berkurang, punah

atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota, dan rusaknya ekosistem.

Page 7: 5 Peranan Manusia Terhadap Lingkungan

Manusia merupakan organisme yang mencemari lingkungannya sendiri. Penduduk yang banyak

dan berkembang pesat dapat mempertinggi kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan

membawa efek negatif terhadap penduduk.

4.2. Saran

Pengembangan pola hubungan manusia dengan alam lingkungan ditentukan oleh kearifan serta

rasa tanggung jawab dari manusia itu sendiri sebagai makhluk dominan dalam memanfaatkan

alam lingkungannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi bersifat netral, menjadi bermanfaat atau

merusak lingkungan sangat tergantung kepada manusia yang menerapkannya.

Sumber-sumber alam pun harus dipahami sebagai sesuatu yang penting dalam kebijakan-

kebijakan atau tindakan-tindakan yang diambil, ini dikarenakan, cara-cara yang manusia

gunakan dalam proses tersebut akan berpengaruh signifikan dalam hubungan manusia dan

lingkungan.

Untuk menjaga kelangsungan hidup pada ekosistem yang ada, manusia sebaiknya melakukan

peran positif seperti: Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian

lingkungan, Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan tidak berlebihan, selalui

melakukan daur ulang terhadap produk-produk industri dan sebagainya.

Selain itu pemerintah juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan membuat peraturan

dan Undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Hardani, D. P., Thojib, D., dan Palgunadi, H. S. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Jember : UPT BS

MKU Universitas Jember.

source: http://www.ristizona.com/2012/07/makalah-5-peranan-manusia-

pada.html#ixzz2YXLqxY1M