5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan...

38
Halaman | 58 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012 PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI KEGURUAN (PGRI) TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPS DI KECAMATAN LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : Weni Indriyani, S.Pdi. dan R. Misriah Ariyani, SE.,MM. ABSTRAKSI Peran organisasi profesi keguruan (PGRI) diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para guru serta berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi guru dan kesejahteraannya, sesuai dengan fungsi PGRI dalam UUD Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 pasal 42, dan Sikdiknas pasal 10 ayat 1 dimana seorang guru harus memiliki 4 standar kompetensi guru sesuai dalam UUD Guru dan Dosen sehingga dapat menghasilkan SDM yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian angket kepada guru IPS dan melakukan wawancara kepada ketua PGRI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang menjadi anggota PGRI di Kec. Ligung Kab. Majalengka yang berjumlah 21 guru dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Peran PGRI korelasinya terhadap peningkatan kompetensi guru IPS di kec.Ligung Kab.Majalengka dinilai tinggi/kuat sebesar r (xy) = 0,72, yakni ada korelasi yang positif dan kuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi keguruan (PGRI) terhadap peningkatan kompetensi guru IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka sebesar 0,52%, sedangkan sisanya 48% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. KATA KUNCI : Organisasi Profesi Keguruan (PGRI), Kompetensi, dan Guru IPS PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya (Sobry Sutikno, 2006:3). Pendidikan juga merupakan aset masa depan dalam membentuk SDM yang berkualitas. Setiap daerah dituntut menciptakan pendidikan yang bisa meningkatkan kualitas SDM yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan daerah. Namun,

Transcript of 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan...

Page 1: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 58

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI

KEGURUAN (PGRI) TERHADAP PENINGKATAN

KOMPETENSI GURU IPS DI KECAMATAN

LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh : Weni Indriyani, S.Pdi. dan R. Misriah Ariyani, SE.,MM.

ABSTRAKSI

Peran organisasi profesi keguruan (PGRI) diharapkan dapat

memberikan dampak positif bagi para guru serta berperan aktif dalam

meningkatkan kompetensi guru dan kesejahteraannya, sesuai dengan fungsi

PGRI dalam UUD Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 pasal 42, dan

Sikdiknas pasal 10 ayat 1 dimana seorang guru harus memiliki 4 standar

kompetensi guru sesuai dalam UUD Guru dan Dosen sehingga dapat

menghasilkan SDM yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian angket

kepada guru IPS dan melakukan wawancara kepada ketua PGRI. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPS yang menjadi anggota PGRI di

Kec. Ligung Kab. Majalengka yang berjumlah 21 guru dengan menggunakan

teknik Simple Random Sampling. Peran PGRI korelasinya terhadap

peningkatan kompetensi guru IPS di kec.Ligung Kab.Majalengka dinilai

tinggi/kuat sebesar r (xy) = 0,72, yakni ada korelasi yang positif dan

kuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS.

Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

keguruan (PGRI) terhadap peningkatan kompetensi guru IPS di Kecamatan

Ligung Kabupaten Majalengka sebesar 0,52%, sedangkan sisanya 48%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

KATA KUNCI : Organisasi Profesi Keguruan (PGRI), Kompetensi, dan

Guru IPS

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam

rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri

sebaik mungkin dengan lingkungannya sehingga akan menimbulkan

perubahan dalam dirinya (Sobry Sutikno, 2006:3). Pendidikan juga

merupakan aset masa depan dalam membentuk SDM yang berkualitas.

Setiap daerah dituntut menciptakan pendidikan yang bisa meningkatkan

kualitas SDM yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan daerah. Namun,

Page 2: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 59

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

peningkatan kualitas SDM perlu ditangani oleh sistem pendidikan yang

baik, pengelola professional, tenaga guru yang bermutu, sarana belajar

yang cukup, dan anggaran pendidikan yang cukup dan memadai (Sobry

Sutikno, 2006:4). Sedangkan pendidikan itu sendiri merupakan kebutuhan

sepanjang hayat. setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai

kapanpun dan dimanapun manusia itu berada. Pendidikan sangat penting

artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan

bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul

diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu

bersaing, di samping itu memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang

baik. Bertolak dari pentingnya pendidikan bagi manusia, persoalan

pendidikan saat ini menjadi sangat kompleks. Sutjipto, Rektor Universitas

Negeri Jakarta dalam sebuah laporan hasil penelitian menyebutkan kasus-

kasus yang menyebabkan pendidikan nasional terpuruk diantaranya

adalah: (1) krisis nilai yang melanda peserta didik sehingga mereka mudah

sekali untuk tawuran. (2) kualitas pendidikan cenderung merosot, hal

ini ditandai dengan nilai ebtanas/ujian nasional yang menurun. (3)

Angka drop-out yang cukup tinggi (4) ketidak jujuran orang- orang

yang terlibat dalam pendidikan mulai dari peserta didik yang nyontek

dan seneng tawuran, Guru/Dosen Plagiator sampai dengan Personalia di

Depdiknas yang korup (Sobry Sutikno, 2006:27). Sementara itu, Toshiko

Kinosiko mengemukakan bahwa SDM Indonesia masih sangat lemah

untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya

karena pemerintah selama ini tidak pernah sepenuhnya menempatkan

pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia,

mulai dari awam hingga politisi dan pejabat pemerintah hanya

berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak

pernah berpikir panjang (kompas, 2002:28). Guru merupakan ujung tombak

keberhasilan suatu system pendidikan didalam penyenggaraan pendidikan.

Bagaimanapun sistem pendidikannya, jika guru kurang siap

melaksanakannya tetap saja hasilnya sama “jelek”. Dalam hal ini Guru

menempati posisi yang penting dalam tersenggaranya pendidikan yang

dapat menghasilkan SDM yang berkualitas di negeri ini. Mengingat Guru

merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam upaya

menciptakan pendidikan yang bermutu, maka sedapat mungkin pemerintah

memperhatikan kesejahteraan hidup mereka. Selain itu, dengan

bergabungnya Guru dalam organisasi profesi memungkinkan Guru

memiliki kode etik sebagai standar perilaku ideal untuk memberi

perlindungan dalam mewujudkan profesionalitas dan bekerja dalam

suasana aman dan kondusif.

Page 3: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 60

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Sebagai komponen yang bertugas mengajar dan mendidik, guru

akan melaksanakan berbagai kegiatan demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. untuk mencapai tujuan tersebut

Olivia (1989 : 10) menegaskan bahwa “ guru harus memainkan fungsinya

sebagai pembimbing, pembaharu, model/ contoh, penyelidik, konselor,

pencipta yang mengetahui sesuatu, pengkait pandangan, pembawa cerita,

dan seorang aktor”. kompetensi professional adalah penguasaan materi

ilmu pengetahuan teknologi yang luas dan mendalam mengenai bidang

studi/mata pelajaran yang akan ditransformasikan kepada peserta didik

dengan menggunakan system intruksional dan strategi pembelajaran yang

tepat.

Berdasarkan kompetensi di atas untuk keberhasilan melaksanakan

tugasnya, seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi sebagaimana

yang tercantum dalam undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14

tahun 2005, bahwa : “Kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional

yang di peroleh melalui pendidikan propesi”. Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi terbesar yang dimiliki oleh

guru di Indonesia adalah organisasi yang sangat ideal dan tepat sebagai

wadah untuk meningkatkan profesionalisme guru, mengatasi berbagai

masalah yang dihadapi para guru serta memperjuangkan nasib guru dan

pendidikan pada umumnya. Agar guru dan tenaga kependidikan dapat

berperan maksimal dalam menjalankan fungsinya, mereka perlu

didukung, dibantu, didorong dan diorganisasikan dalam suatu wadah

yang dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Organisasi yang tepat dan telah mampu melakukan hal itu semua adalah

PGRI. Peran PGRI dari masa ke masa sangat penting, sebagai wadah

pemersatu guru, sejauh mana pemerintah memberikan kesempatan dengan

baik kepada PGRI. Tugas dan fungsi PGRI terkadang saling tumpang

tindih dengan tugas-tugas institusi. PGRI merupakan organisasi yang

sangat banyak mengambil peran dalam memperjuangkan banyak hal.

Diantaranya profesionaliltas PGRI yang dikaitkan dengan kesejahteraan

PGRI, dan lain-lain. Keberhasilan pendidikan sangat bergantung kepada

guru sebagai penggiat pendidikan yang langsung berhubungan dengan

peserta didik. Tugas utama guru adalah mengajar, maka ia harus

mempunyai kewenangan mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga

pengajar. Sebagai tenaga pengajar, setiap guru harus memiliki

kemampuan (kompetensi) professional dalam bidang mengajar dan

pembelajaran. Tuntutan demikian selaras dengan tuntutan ajaran Islam,

dimana setiap pekerjaan harus dilakukan secara professional, dalam arti

Page 4: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 61

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

harus di lakukan secara benar. Indikator kualitas guru yang siap pakai

adalah guru yang menguasai kompetensi keguruan. Guru yang berkualitas

mandiri, dan guru yang selalu giat belajar berkesinambungan untuk

menyempurnakan diri serta karyanya. Peran guru dalam pendidikan

sekolah (pengajaran) hendaknya mampu membimbing siswa untuk

belajar secara utuh (mencakup pembentukan kognitif, afektif,

psikomotorik, dan konatif). Oleh karena itu dalam meningkatkan kualitas

pendidikan sangat tergantung pada kompetensi yang di miliki oleh seorang

guru. Kompetensi guru itu sendiri tidak terlepas dari peran PGRI

sebagai organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan. PGRI mewadahi

guru dalam upaya mewujudkan hak-hak asasinya sebagai pribadi, warga

Negara, dan pengemban profesi. Untuk itu PGRI mengupayakan

penggalangan persatuan dan kesatuan para guru, dalam meningkatkan

kualitas profesionalisme, dan secara konsisten terus memperjuangkan

kesejahteraan para guru. Sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen

(UUGD), kehadiran organisasi profesi (PGRI) mutlak di perlukan sesuai

dengan pasal 41 (2) yaitu organisasi yang di butuhkan Guru untuk

memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan

kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian

kepada masyarakat (Pikiran Rakyat, 2008:5). Guru termasuk ke dalam

anggota organisasi profesi (PGRI) mempunyai aturan dalam etos kerja

guru yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikannya.

Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan di PGRI cabang

Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka di temukan sebuah

permasalahan bahwa PGRI merupakan sebuah organisasi profesi keguruan

yang menaungi seluruh guru yang ada, yang memiliki aturan/peran dalam

etos kerja guru yang beriorentasi pada mutu pendidikan serta

memperjuangkan dalam upaya mewujudkan dan melindungi hak-hak asasi

dan martabat guru khususnya dalam aspek kesejahteraannya dan

peningkatan kompetensi guru berdasarkan fungsi PGRI dalam UUD Guru

dan Dosen No 14 Tahun 2005 pasal 42, dan Sikdiknas pasal 10 ayat

1 dimana seorang guru harus memiliki 4 standar kompetensi guru

sesuai dalam UUD Guru dan Dosen. Namun dalam kenyataanya PGRI

cabang Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka kurang dapat berperan

dalam peningkatan kompetensi guru tersebut, sehingga terdapat gejala-

gejala dalam kinerja guru yang masih sering berubah-ubah terkait dengan

peran guru di sekolah yang mengalami pergeseran dan pola kerja guru

yang tidak sesuai dengan professional, dimana masih terdapat guru yang

mengajar tidak sesuai dengan latar pendidikan yang ia peroleh. Serta

masih terdapat guru kurang memiliki kompetensi yang baik.

Berdasarkan asumsi dasar tersebut maka penulis tertarik untuk menelaah

Page 5: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 62

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

lebih jauh mengenai permasalahan “Peran Organisasi Profesi Keguruan

(PGRI) Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru IPS Di

Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka”.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi Guru

IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana kompetensi guru IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten

Majalengka?

3. Apakah ada pengaruh peran PGRI dalam kompetensi guru IPS di

Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka?

Tujuan Penelitian

Adapun dari tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran yang di lakukan oleh PGRI terhadap

peningkatan kompetensi guru IPS di kecamatan Ligung

Kabupaten Majalengka.

2. Untuk mengetahui tingkat kompetensi yang di miliki guru IPS di

kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara peran PGRI dalam peningkatan

kompetensi guru IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga

untuk mengetahui peran PGRI mengupayakan penggalangan persatuan dan

kesatuan para guru, dalam meningkatkan kualitas profesionalisme, dan

secara konsisten terus memperjuangkan kesejahteraan para guru dan guru

terus berupaya terus meningkatkan kualitas guru yang siap pakai adalah

guru yang menguasai kompetensi keguruan.

TINJAUAN PUSTAKA

Organisasi Profesi (PGRI)

Pengertian Organisasi Profesi

Organisasi

Secara etimologi, organisasi berasal dari kata Organon (Yunani)

yang berarti kelompok orang dalam suatu wadah untuk satu tujuan

bersama. Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum, Pertama,

Page 6: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 63

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,

misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-

badan pemerintah. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu

bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota,

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif. Menurut Stoner

organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana

orang-orang di bawah pengarahan manager mengejar tujuan bersama

(Surya Nusantara: 2007). Berdasarkan definisi tersebut jelaslah bahwa dalam

suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling

berhubungan. Ketiga elemen tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sekelompok orang

2. Interaksi dan kerjasama

3. Tujuan bersama

Sedangkan manfaat dari organisasi itu antara lain:

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan

2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat

3. Organisasi menawarkan karier

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan (Surya Nusantara,2007).

Berikut pendapat para ahli mengenai organisasi: Organisasi oleh

Griffin (2002) yang di kutif dari Arin Muhammad (2009:126) adalah

sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu

dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Organisasi oleh Robbins

(1991:4) kesatuan (entity) social yang di koordinasikan secara sadar

dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, tersusun atas dua

orang atau lebih, berfungsi atas dasar yang relative terus menerus untuk

mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama atau sekelompok

tujuan. (Arin Muhammad 2009:126).

Pendapat para ahli tersebut menunjukan bahwa organisasi adalah

hubungan struktural yang mengikat dan kerangka dasar tempat individu-

individu dikoordinasi yang di dalamnya dilakukan pembagian kerja,

karena adanya bidang kerja yang harus diselesaikan dan adanya orang-

orang yang wajib menunaikan tugas tertentu. Manfaat dari sebuah

organisasi akan dapat dirasakan oleh anggota organisasi sendiri pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya apabila terjalin suatu interaksi

dan kerjasama sekelompok orang yang mempunyai kepentingan bersama

serta tergabung dalam satu ikatan norma dan aturan organisasi berupaya

untuk mencapai tujuan bersama.

Page 7: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 64

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Profesi

Secara Etimologi, Profesi berasal dari kata bahasa latin “Profiteri”

yang berarti “ikrar di muka umum”. Dari kata ini terbentuklah kata

Professio yang berarti suatu kegiatan kerja yang dikerjakan atas dasar suatu

ikrar pengabdian. Dari kata Professio ini kemudian menjadi istilah Profession

yang berarti dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesianya berarti

Profesi. Pembahasan tentang profesi melibatkan beberapa istilah yang

berkaitan, yaitu profesi, profesionalitas, professional, profesionalisasi, dan

profesionalisme (Abin Syamsuddin Makmum,1999).

Profesionalitas menunjuk pada kualitas dan sikap pribadi

individu terhadap suatu pekerjaan. dalam konteks lainnya, profesionalitas

menunjuk pada ukuran tingkatan atau jenjang kualifikasi suatu profesi.

Profesional menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan

tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri.

Sedangkan dalam UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan seseorang

dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadi seseorang sebagai

professional. Sedangkan profesionalisme itu sendiri menunjuk pada (a)

derajat penampilan seseorang sebagai professional; tinggi, rendah,

sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja

berdasarkan standar yang paling ideal dari kode etik profesinya. Dalam

pemahaman yang berbeda profesionalisme juga dapat dinikmati sebagai

pandangan atau paham tentang keprofesian.

Adapun Departemen pendidikan dan Kebudayaan (1980),

mendefinisikan profesi sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan

lanjutan di dalam sains dan teknologi yang di gunakan sebagai perangkat

dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa profesi pada

dasarnya merupakan suatu pekerjaan berdasarkan basic sains dan

teknologi tertentu untuk itu dalam mendapatkannya diperlukan

pendidikan dan keahlian (skill) tertentu pula.

Komisi Kebijaksanaan NEA Amerika Serikat, menyebutkan

kriteria/ciri-ciri profesi dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:

Page 8: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 65

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

1. Profesi didasarkan atas sejumlah pengetahuan yang di khususkan

2. Profesi mengejar kemajuan dalam kemampuan para anggotanya

3. Profesi melayani kebutuhan para anggotanya (akan kesejahteraan dan

pertumbuhan

professional)

4. Profesi memiliki norma-norma etis

5. Profesi mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah di bidangnya

(mengenai perubahan-perubahan dalam kurikulum, struktur organisasi

pendidikan, persiapan professional, dst)

6. Profesi memiliki solideritas kelompok profesi.

Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang di

persyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

Kompetensi disini meliputi Pengetahuan, sikap, dan keterampilan

professional, baik yang bersifat pribadi, social, maupun akademis.

Dengan kata lain, pengartian guru professional adalah orang yang

memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan

sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan

kemampuan maksimal (kusnandar, 2007: 46).

Organisasi Profesi Guru (PGRI)

Kelahiran suatu organisasi profesi tidak terlepas dari motif yang

mendasarinya (Abin Syamsuddin, 1999:95), yaitu dorongan yang

menggerakan para professional untuk membentuk suatu organisasi

keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial,

politik, ekonomi, cultural, dan falsafah tentang system nilai. Namun pada

umumnya dilatarbelakangi oleh dua motif (Abin Syamsuddin, 1999:95), yaitu

motif intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, para professional terdorong

oleh keinginannya mendapatkan kehidupan yang layak, sesuai dengan

tugas profesi yang di embannya. Sedangkan secara ekstrinsik, mereka

terdorong oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi yang

semakin hari semakin kompleks.

Kedua motif tersebut sekaligus merupakan tantangan bagi

pengemban suatu profesi, yang secara teoris sangat sulit di hadapi dan

di selesaikan secara individual. Kesadaran atas realitas ini menyebabkan

para professional membentuk organisasi profesi. Organisasi pendidikan

merupakan wadah yang berfungsi menyelenggarakan proses pendidikan.

Fungsi tersebut adalah warna dari makna pendidikan yang luas dan

komperhensif. Organisasi pendidikan menurut model sisten pendidikan

Page 9: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 66

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

nasional Indonesia seperti tercantum dalam UUSPN Tahun 1989 sebagai

berikut:

1. Berdasarkan jenjangnya, terdiri dari organisasi pendidikan pra

sekolah/madrasah, pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah

(SMP/MTs) dan pendidikan tinggi (Universitas).

2. Berdasarkan jalurnya, terdiri dari organisasi pendidikan sekolah/

madrasah, dan pendidikan luar sekolah; dan

3. 3.Berdasarkan jenisnya, Yaitu organisasi pendidikan umum,

pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,

pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan

professional.

Bentuk organisasi profesi kependidikan begitu bervariasi di

pandang dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antara anggotanya

(Abin Syamsuddin, 1999:98). Menurutnya ada empat bentuk organisasi

profesi kependidikan yaitu:

1. Berbentuk persatuan (Union)

2. Berbentuk Federasi (Federation)

3. Berbentuk Aliansi (alliance)

4. Berbentuk Assosiasi (association)

Ditinjau dari kategorisasi keanggotaannya, corak organisasi profesi

kependidikan beragam pula. Corak organisasi profesi ini dapat di

bedakan berdasarkan : (1) Jenjang pendidikan dimana mereka bertugas

(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi); (2) Satuan

penyelenggara kelembagaan pendidikan (Negeri, dan Swasta); (3) Bidang

studi keahliannya; (4) Jender ( wanita dan pria); dan (5) Berdasarkan latar

belakang etis. Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi

kependidikan terbagi atas tiga kelompok, yaitu: (1) Organisasi profesi

kependidikan yang bersifat local (kedaerahan/ kewilayahan); (2)

Organisasi profesi kependidikan yang bersifat nasional; dan (3)

Organisasi kependidikan yang bersifat internasional. PGRI adalah

organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan

yang berfokus pada bidang keguruan. PGRI sebagai tempat

berhimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan lainnya merupakan

organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan

yang berdasarkan Pancasila, bersifat independen, dan non politik

praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan, dan

meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai semangat

kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir

batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun

Page 10: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 67

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

internasional. Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri

dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.

Adapun pengertian organisasi profesi guru itu sendiri adalah

perkumpulan yang berbadan hukum yang di dirikan dan di urus oleh

guru untuk mengembangkan professionalitas guru. Dengan bergabungnya

guru dalam suatu organisasi profesi guru di harapkan dapat membentuk

guru yang professional yang memiliki moral dan akhlak yang mulia.

Fungsi Organisasi Profesi (PGRI)

Setiap organisasi yang didirikan memiliki fungsinya masing-

masing. Adapun fungsi dari organisasi profesi berdasarkan Undang-

Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 42 yaitu memajukan

profesi, meningkatkan kompetensi, karir, wawasan pendidikan,

perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat

(Afnil Guza, 2008 : 19). Salah satu karateristik dari sebuah pekerjaan

professional yaitu adanya suatu orgaisasi profesi yang menaungi para

anggota dari profesi yang bersangkutan. Dalam organisasi profesi itulah,

para anggota profesi hidup dalam kebersamaan dan kesejawatan, bersatu

padu melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan profesi yang di

gelutinya. Organisasi profesi pada umumnya berpegang pada apa yang

di sebut Tridarma organisasi profesi, yaitu: (1) Ikut serta

mengembangkan ilmu dan teknologi profesi; (2) meningkatkan mutu

pelayanan kepada sasaran layanan; (3) Menjaga kode etik profesi (

Wikipedia/2009/professional/14 tanggapan ke “menanti peran aktif

organisasi profesi guru, konselor, dan pengawas sekolah”).

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa fungsi lain dari sebuah

organisasi profesi antara lain:

1. Memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi para anggotanya.

2. Secara continue mendorong dan memotivasi para paktisi profesi di

lapangan

3. Menjaga wibawa dan martabat profesi

4. Melayani anggotanya dari sisi kesejahteraan kehidupan bersama

dalam organisasi

5. Memberikan perlindungan hukum.

Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi

kependidikan, sekaligus juga memiliki fungsi tersendiri yang bermanfaat

bagi anggotanya. Adapun fungsi dari organisasi profesi kependidikan

adalah sebagai berikut:

Page 11: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 68

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

1. Fungsi Pemersatu

Yaitu organisasi profesi sebagai wadah pemersatu berbagai potensi

profesi dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan

masyarakat penguasa jasa kependidikan. Dengan mempersatukan

kompetensi tersebut diharapkan organisasi profesi kependidikan

memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan kebijakan dan

melakukan tindakan bersama, yaitu upaya untuk melindungi dan

memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi kependidikan itu

sendiri dan kepentingan masyarakat pengguna jasa profesi ini.

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional

Yaitu meningkatkan kemapuan professional para pengemban profesi

kependidikan ini. Kemampuan yang di maksud dalam konteks ini

adalah apa yang di sebut dengan istilah kompetensi yaitu kecakapan

atau kemampuan mengerjakan pekerjaan kependidikan. Guru yang

memiliki kemampuan atau kecakapan untuk mengerjakan pekerjaan

kependidikan disebut sebagai guru yang kompeten. Jabatan professional,

jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk menyatukan gerak

langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi

profesi. Bagi guru Indonesia, wadah ini telah ada yakni persatuan

guru republic Indonesia (PGRI) yang didirikan di Surakarta

tanggal 25 November 1945, sebagai perwujudan aspirasi guru

Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa. PGRI

bertujuan yakni mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan

profesiserta meningkatkan kesejahteraan mereka (basnun, 1986).

Dalam Pasal 7 AD/ART PGRI disebutkan bahwa PGRI

mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan

Pancasila.

3. Mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

4. Meningkatkan integritas bangsa dan menjaga tetap terjamin serta

terpeliharanya keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.

5. Melaksanakan dan mengembangkan Sistem Pendidikan Nasional.

6. Membina dan bekerja sama dengan Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi

dan Keahlian Sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela

menyatakan diri bergabung dan atau bermitra dengan PGRI.

Page 12: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 69

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

7. Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua

jenis, jenjang dan satuan pendidikan guna meningkatkan

pengabdian dan peranserta di dalam pembangunan nasional.

8. Mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya peningkatan

kualifikasi akademik, sertifikasi, akreditasi, sebagai lisensi bagi

pengukuhan kompetensi profesi guru.

9. Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru

Indonesia sesuai peraturan organisasi.

10. Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga

pendidikan, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dan

organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan

mutu pendidikan dan kebudayaan.

11. Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional

serta memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya

kebudayaan nasional.

12. Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI.

13. Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya

untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, pengabdian,

prestasi dan kerjasama.

14. Memelihara dan meningkatkan mutu keorganisasi PGRI.

Peran Organisasi Profesi Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan sangat tergantung pada

kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi guru itu sendiri

tidak terlepas dari peran PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi

profesi,dan organisasi ketenagakerjaan. PGRI mewadahi kaum guru dalam

upaya mewujudkan hak-hak asasinya sebagai pribadi,warga Negara, dan

pengemban profesi. Kinerja guru memang tidak terlepas dari system yang

menjadi keputusan pemerintah dipusat maupun di daerah. Untuk itu

organisasi guru (PGRI) diharapkan banyak berperan dalam membenahi

kinerja guru sehingga bisa menghasilkan SDM yang berkualitas baik

dari sisi penguasaan ilmu, budaya kerja, maupun sikap mental. Menurut

ketua PGRI bapak H.Syaepudin, S.Ag menyatakan bahwa kemandirian

guru sebagai salah satu syarat bagi terwujudnya kinerja pendidikan nasional

dan itu merupakan kepedulian utama organisasi guru (PGRI). PGRI juga

merupakan wadah rasa kesejawatan para guru untuk melakukan kegiatan

bersama mencapai kepentingan dan tujuan bersama,kepentingan

pendidikan nasional maupun profesionalisme guru.

Page 13: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 70

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

PGRI mempunyai peranan strategis dalam reformasi pendidikan

nasional. Kepada anggotanya PGRI berperan dan bertanggungjawab

untuk memperjuangkan dalam upaya mewujudkan serta melindungi hak-

hak asasi dan martabat guru khususnya dalam aspek profesional dan

kesejahteraannya. Untuk itu PGRI mengupayakan penggalangan persatuan

dan kesatuan para guru, meningkatkan kualitas profesionalisme, dan

secara konsisten terus memperjuangkan kesejahteraan para guru.

http://kafeguru.blogspot.com/2007/12/peran-pgri-dalam-meningkatkan.html

Sebagai mitra pemerintah dan masyrakat, PGRI berperan untuk

mensukseskan terwujudnya pendidikan nasional yang efektif. PGRI

memberikan masukan, evaluasi, koreksi secara konseptual kepada

pemerintah dan masyarakat. PGRI sebagai organisasi kesejahteraan

merupakan wadah perjuangan hak-hak asasi guru sebagai pekerja

terutama dalam kaitannya terwujudnya kesejaheraan disamping

pengembangan profesionalisme. Guru sebagai kelompok tenaga kerja

professional juga memerlukan jaminan pasti yang menyangkut hukum.

Sebagai organisasi profesi, PGRI mempunyai kewenangan untuk:

1) Memetapkan dan menegakkan kode etik guru,

2) Memberikan bantuan hukum kepada guru,

3) Memberikan perlindunagn profesi guru,

4) Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru ,

5) Memajukan pendidikan nasional (UUGD, Pasal 42).

Dengan adanya organisasi profesi, setiap anggota mendapat

perlindungan dalam mewujudkan profesionalitasnya secara lebih terarah dan

efektif dalam suasana rasa aman dan kondusif. PGRI juga berperan untuk

mengkuatkan kesadaran baru, dengan membekali para anggotanya sebagai

profesionalis sejati. Adapun kesadaran akan profesionalis sejati ini terdiri

dari, yakni sebagai berikut :

• Expertise (keahlian)

Tuntutan keahlian digambarkan sebagai kemampuan personal yang

memiliki daya ganda, yakni disamping memiliki keunggulan kompetitif

(competitive adventage), sisi lain juga mempunyai keunggulan komparatif

(comparative adventage). Keunggulan kompetitif ini menuntut profesional

untuk menguasai kompetensi inti (core competence). Dalam dunia

pendidikan yang disyaratkan sebagai kompetensi inti adalah segenap

kemampuan yang meliputi :

1. Keunggulan dalam penguasaan materi ajaran (subject materi)

2. Keunggulan dalam penguasaan metodologi pengajaran (teaching

method).

Page 14: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 71

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

• Resposibility (tanggung jawab)

Tanggung jawab profesi pendidik disamping tuntutan bidang

akademik dengan perannya sebagai alih pengetahuan (transfer of

knowledge) secara bersamaan guru membawa beban moral, sebagai

pendidik moral.

• Corparateness (kesejawatan-jiwa korsa)

Profesionalisme selalu membutuhkan wahana untuk mempererat

persaudaraan sesama- profesi, yang dapat pula difungsikan sebagai sarana

sosialisasi pemikiran ataupun sebagai alat kontrol profesi. Jiwa korsa

dapat dijadikan wahana untuk membangun perlindungan profesi. Sebuah

realitas yang sulit dipungkir jika dalam menjalankan aktivitas profesinnya

mendapatkan gangguan, maka sebuah solidaritas akan membantu. Terkait

dengan ini, maka peran perlindungan terhadap anggota organisasi dapat

terealisasi.

Kompetensi Guru

Pengertian Kompetensi Guru

Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni “Competence

means fitness or ability” yang berarti kemampuan atau kecakapan.

Depdikbud (1982:51) menyebutkan kompetensi merujuk kepada kemampuan

melaksanakan sesuatu yang di peroleh melalui pendidikan atau latihan.

Dalam hubungannya dengan tenaga professional kependidikan, kompetensi

merujuk kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi

tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Majid (2005:6)

kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan mewujudkan kualitas guru

mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

pengetahuan dan profesioanl dalam menjalankan pungsinya sebagai seorang

guru. Diyakin Robotham (1996:27) kompetensi yang di perlukan oleh

seeorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal amaupun

pengalaman. Depdiknas (2004:7) merumuskan definisi kompetensi sebagai

pengetahuan keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direflekskan dalam

kebiasaan berfikir dan bertindak.

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh

sembarangan orang di luar bidang pendidikan. Guru juga diartikan sebagai

orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta

mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada

akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses

pendidikan. Dalam UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1)

Page 15: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 72

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

dinyatakan bahwa “ Guru adalah pendidik professional dengan tugas untuk

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Kompetensi guru adalah suatu faktor yang mempengaruhi tercapainya

tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah, namun kompetensi guru

tidak berdiri sendiri, tetapi di pengaruhi oleh latar belakang pendidikan,

pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar. Kompetensi guru dapat dinilai

penting sebagai alat seleksi dalam penerimaan calon guru, juga dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam rangka pembinaan dan pengembangan

tenaga guru. Selain itu juga penting dalam hubungannya dengan kegiatan

belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Kompetensi guru mencerminkan

tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti

jabatan guru yang menuntut suatu kompetensi tertentu. Kompetensi guru

profesional menurut pakar pendidikan seperti Soediarto menurut dirinya

sebagai seorang guru agar mampu menganalisis, mendiagnosis, dan

memprognosis situasi pendidikan.

Guru yang memiliki kompetensi professional perlu menguasai antara

lain:

a. Disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran

b. Bahan ajar yang di ajarkan

c. Pengetahuan tentang karateristik siswa

d. Pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan

e. Pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar

f. Penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran

g. Pengetahuan terhadap penilaian,dan mampu merencankan, memimpin,

guna kelancaran proses pendidikan.

Menurut Nana Sudjana (1989 :18) membagi kompetensi guru dalam

tiga bagian, yakni sebagai berikut:

1. Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual, seperti

penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,

pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan

tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentangadministrasi kelas,

pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan

tentang kemasyarakatan, serta pengetahuan umum lainnya.

2. Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapa dan kesediaan guru terhadap

berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap

Page 16: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 73

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

menghargai pekerjaannya dan mencintai serta memiliki perasaan

senang terhadap mata pelajaran yang di ajarkannya.

3. Kompetensi prilaku/performance, artinya kemampuan guru dalam

berbagai keterampilan/ berprilaku, seperti keterampilan mengajar,

membimbing, menilai,menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul dan

berkomunikasi dengan siswa, dll.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 10, bahwa

kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi social, dan kompetensi professional yang di peroleh melalui

pendidikan profesi.Menurut Suharsimi (1993: 239) yang di kutip oleh

Suwardi (2007:6) macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh guru,

antara lain:

1. Kompetensi professional, artinya guru yang harus memiliki

pengetahuan yang luas dari subject matter (bidang studi) yang akan

diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep

teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar.

2. Kompetensi personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga

mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti

memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan

kepemimpinan seperti yang di kemukakan oleh Ki Hajar Dewantara,

yaitu: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri

Handayani”.

3. Kompetensi social, artinya guru harus menunjukan atau mampu

berinteraksi social, baik dengan murid-muridnya maupun dengan

sesame guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.

4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang

berarti mengutamakan nilai-nilai saial dan nilai material.

Dalam kegiatan profesionalnya, guru harus memiliki kemampuan untuk

merencanakan program pembelajaran dan kemampuan untuk melaksanakan

pembelajaran. APKG merupakan alat pengukur kemampuan guru dalam

bentuk kompetensi yang bersifat generic essentials maka dalam hal ini APKG

hanya mengatur kompetensi yang dimiki atau dapat diasumsikan oleh guru.

Adapun penyusunan Alat Pengukuran Kemampuan Guru, meliputi:

a. Kemampuan membuat perencanaan pengajaran yang meliputi:

1. Perencanaan pengorganisasian bahan pengajaran

2. Perencanaan pengolahan kegiatan belajar mengajar

3. Perencanaan pengelolaan kelas

4. Perencanaan penggunaan media dan sumber belajar

5. Perencanaan penilaian hasil belajar

Page 17: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 74

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

b. Untuk kemampuan mengajar dalam kelas meliputi:

1. Menggunakan metode, media, dan bahan latihan

2. Berinteraksi dengan siswa

3. Mendemontrasikan khazanah metode mengajar

4. Mendorong dan mengalahkan ketertiban siswa dalam kelas

5. Mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran

6. Mengorganisasikan waktu, ruang, bahan perlengkapan

7. Melakukan evaluasi hasil belajar

c. Kemampuan mengadakan hubungan antara pribadi siswa meliputi:

1. Membantu mengembangkan sikap positif dapa diri siswa

2. Bersikap terbuka dan luwes terhadap siswa dan orang lain

3. Menampilkan kegairahan dan kesanggupan dalam kegiatan belajar

mengajar serta dalam peajaran yang di ajarkan.

Ada beberapa indikator yang di jadikan karekteristik guru yang di nilai

kompeten secara professional, yakni:

1. Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik

2. Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat

3. Mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah

4. Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di

kelas

Gary dan Margeret (Mulyasa.2008:21) mengemukakan bahwa guru

yang efektif dan kompeten secara professional memiliki karakteristik,

sebagai berikut:

1. Memiliki memampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif

2. Kemampuan mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran

3. Memiliki kemampuan memberikan umpan balik (feed back) dan

penguatan (reintorcement)

4. Memiliki kemampuan untuk peningkatan diri

.

Komponen dan Indikator Standar Kompetensi

Sebagai acuan dalam mengukur pencapaian standar kompetensi guru,

Direktorat Ketenagaan Ditjen Depdiknas dalam Suwardi (2007:4) telah

merumuskan komponen dan indikator standar kompetensi guru. Menurut

rumusan tersebut, standar kompetensi guru memiliki tiga komponen yaitu :1)

Komponen pengelolaan pembelajaran, 2) Komponen pengembangan potensi,

3) Komponen penguasaan akademik. Masing-masing kompetensi mencakup

seperangkat pengetahuan. Selain ketiga komponen kompetensi tersebut, guru

sebagai pribadi yang utuh harus juga memiliki sikap dan kepribadian yang

Page 18: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 75

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

positif, dimana sikap dan kepribadian tersebut senantiasa mendasari dan

melekat pada setiap komponen kompetensi yang menunjang profesi guru.

Secara rinci masing-masing komponen tersebut diuraikan Suwardi

(2007:10) memiliki kompetensi sebagai berikut :

1. Komponen pengelolaan pembelajaran memiliki kompetensi;

a. Penyusunan rencana pembelajaran

b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar

c. Penilaian prestasi belajar peserta didik

d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta

didik

2. Komponen pengembangan potensi memiliki kompetensi

pengembangan profesi

3. Komponen penguasaan akademik mengandung kompetensi terdiri

atas ;

a. Pemahaman wawasan kependidikan

b. Penguasaan bahan kajian akademik

Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

mendeskripsikan keempat kompetesi guru tersebut antara lain:

1. Kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurannya

meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

b. Pemahaman tentang peserta didik

c. Pengembangan kurikulum atau silabus

d. Perancangan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

g. Evaluasi hasil belajar

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya

2. Kompetensi kepribaian sekurang-kurangnya mencakup

kepribadian:

a. Beriman dan bertakwa

b. Berakhlak mulia

c. Arif dan bijaksana

d. Demokratis

e. Mantap

f. Berwibawa

g. Stabil, dewasa, jujur, sportif

Page 19: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 76

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

h. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

i. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri

j. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagaian

dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi

untuk:

a. Berkomunikasi lisan, tertulis / isyarat secara santun

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan impormasi secara

fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,

tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua

atau wali sisiwa

d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan

mengindahkan norma-norma dan nilai yang berlaku

e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangan

kebersamaan

4. Kompetensi professional merupakan kemampuan guru dalam

menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi,dan

seni budaya yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan

standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran.

b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang

relevan, seara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran.

Khusus dalam perumusan standar komptensi guru terlebih dahulu

perlu dikaji, dianalisis dan dibahas secara mendalam semua aspek yang

berkaitan dengan tugas dan fungsi guru. Tim Penyusun Standar

Kompetensi Guru Pemula (SKGP) merumuskan kompetensi guru dalam 4

(empat) rumpun yaitu: (1) Penguasaan Bidang Studi; (2) Pemahaman

tentang Peserta Didik; (3) Penguasaan Pembelajaran yang mendidik; dan

(4) Pengembangan Kepribadian dan Keprofesionalan.

Kompetensi Guru IPS

Kompetensi profesional guru dalam melakukan pembelajaran

khususnya bidang studi IPS diharapkan dapat berdampak positif pada

pengembangan prilaku siswa dalam proses belajar mengajar yang meliputi

berbagai aspek baik kognitif, afektif dan psikomotorik, untuk itu peran

seorang guru sangat penting sekali dalam menciptakan proses belajar yang

efektif dan optimal sehingga dapat membentuk prilaku siswa kearah lebih

Page 20: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 77

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

baik dan tidak melakukan penyimpangan prilaku khususnya dalam proses

pembelajaran. Melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup

dengan tantangannya. Dan diharapkan selanjutnya mereka kelak mampu

bertindak dan berprilaku secara rasional dalam memecahkan masalah-

masalah social yang di hadapinya karena IPS memusatkan perhatiannya pada

hubungan antara manusia dan pemahaman sosial.

Menurut Aris Suherman dkk (2007:115), tujuan-tujuan pendidikan IPS

antar lain ialah untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan

keterampilan-keterampilan dan mengembangkan sikap-sikap dan nilai-nilai

pada siswa-siswa, kesemuanya adalah tujuan pendidikan yang esensinya

adalah aspek kognitif dan efektif.

Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Muhammad

Numan (2001:263), mengatakan tujuan pembelajaran IPS yang di

klasifikasikan dalam tujuan instruksional bahwa mempelajari IPS diharapkan

dapat terjadi perubahan prilaku yang akan dicapai yang beriorentasi pada apa

yang akan di capai atau prilaku apa yang dirumuskan dalam taksonomi tujuan

pendidikan dari Benjamin Bloom.

Menurut Aris Suherman (2004:6), bahwa manfaat mempelajari IPS

adalah:

a. Supaya para siswa dapat mensistemtisasikan bahan, informasi dan

atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan

lingkungannya menjadi lebih bermakna

b. Supaya para siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai

masalah social secara rasional dan bertanggung jawab.

c. Supaya para siswa dapat mempertinggi rasa toleransi dan

persaudaraan di lingkungan sendiri dan antara manusia.

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa dengan mempelajari IPS

dapat memperolah pengatahuan, keterampilan dan sikap yang meliputi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Untuk itu berdasarkan uraian di atas jelas bahwa melalui pengajaran

IPS disertai guru yang kompeten dalam bidangnya diharapkan dapat

mengembangkan prilaku belajar siswa baik kognitif, afektif, psikomotorik.

Hal ini merupakan tugas guru professional yang merupakan bagian integral

dalam proses pembelajaran yang efektif sehingga menciptakan lingkungan

belajar yang baik, pemberian materi pembelajaran lebih baik sehingga di

Page 21: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 78

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

harapkan dapat mencegah masalah prilaku yang dialami murid dalam proses

pembelajaran.

Dalam hal ini kompetensi guru IPS dapat ditinjau dari empat aspek,

antara lain:

1. Merencanakan program pembelajaran

Kemampuan merencanakan program pembelajaran

merupakan muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan

dasar, dan pemehaman yang mendalam tentang objek belajar dan

situasi pembelajaran

Kemampuan dalam merencanakan program pembelajaran

dapat di lihat dari kemampuan

a. Merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran

b. Merencanakan pengolahan kegiatan pembelajaran

c. Merencanakan pengelolaan kelas

d. Merencanakan penggunaan media dan sumber pembelajaran

e. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan

pembelajaran (Depdikbud, 1985:87)

2. Melaksanakan proses pembelajaran

Pada tahap ini selain memerlukan pengetahuan tentang

pembelajaran juga memerlukan keterampilan membuka dan

menutup pembelajaran, keterampilan memilih dan menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat, keterampilan memilih dan

menggunakan media pembelajaran, keterampilan mendorong

keterlibatan sisiwa dalam proses pembelajaran.

Menurut Hasibuan, dkk (1988:121-125) kemampuan

membuka pelajaran meliputi: kemampuan menarik perhatian siswa

dan kemampuan menumbuhkan motivasi siswa. Kemampuan

menaik perhatian siswa dapat dilakukan dengan gaya mengajar guru

yang bervariatif, member acuan dan membuat kaitan antara pokok

bahasan yang akan dipelajari dengan pengetahuan maupun

pengalaman yang telah dimiliki siswa serta dengan mengadakan

pre-test . sedangkan untuk menutup pelajaran dapat dilakukan

dengan mengadakan post-test maupun dengan merangkum kembali

bahan pelajaran yang baru dipelajari.

3. Menilai kemajuan proses pembelajaran

Kemampuan melaksanakan penilaian kemajuan proses

pembelajaran dapat dilihat dari: kemampuan melakukan penilaian

selama proses pembelajaran berlangsung, baik secara lisan, tertulis

maupun dengan pengamatan, kemapuan memilih alat evaluasi yang

tepat, kemampuan menyusun alat evaluasi yang bervariatif.

Page 22: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 79

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

4. Menguasai bahan pelajaran

Guru yang professional harus menguasai bahan pelajaran

yang akan diajararkannya. Penguasaan bahan pelajaran akan

member pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Seperti

dikemukakan oleh Peters (Nana Sudjana, 2001:22) bahwa: “proses

dan hasil belajar sisiwa tergantung pada penguasaan guru atas mata

pelajaran yang diampunya dan keterampilan mengajarnya”.

Penelitian dalam bidang pendidikan kependudukan di Indonesia

menunjukan bahwa 32,58% dari hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh penguasaan guru dalam hal materi pelajaran ( Dedi Supriadi,

2002:22-23).

Menurut Bloom yang di kutip dari Martinis Yamin (2007:5) hasil

pendidikan berupa perubahan prilaku atau tingkah laku meliputi bentuk

kemampuan yang diklasifikasikan dalam tiga aspek terutama dalam bidang

studi IPS yakni sebagai berikut:

1. Kognitif

Dalam aspek ini yakni merangsang kemampuan berpikir,

kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang

berkaitan dengan perolehan pengetahuan, pengenalan,

pemahaman, penentuan dam penalaran yang berkaitan dengan

pengetahuan sosial.

a. Pengetahuan

Siswa dituntut untuk mampu mengingat informasi yang

telah diterima seperti: fakta, terminology,rumus, strategi

pemecahan masalah yang di hadapi dalam masalah-

masalah sosial.

b. Pemahaman

Pada tahap ininberhubungan dengan kompetensi yang

menjelaskan pengetahuan yang telah diketahui, dalam hal

ini diharapkan siswa untuk menyebut kembali yang telah

didengar dengan kata-kata sendiri khususnya materi

bidang studi IPS

c. Penerapan

Merupakan kompetensi dalam penerapan informasi

berkaitan dengan IPS yang telah dipelajari kedalam situasi

atau konteks yang lain atau baru

d. Analisis

Dalam hal ini siswa dapat menunjukan hubungan diantara

berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan

Page 23: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 80

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah

dipelajari.

e. Sintesis

Siswa mampu mengkombinasikan bagaian atau elemen

kedalam satu kesatuan atau struktur yang lebih besar.

f. Evaluasi

Siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang

nilai suatu gagasan, metode, benda dengan menggunakan

kriteria tertentu dalam IPS.

2. Afektif

Kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap,

drajat, penerimaan atau penolakan terhadap suatu subjek

a. Pengenalan

Siswa mengenal, bersedia menerima dan memperhatikan

berbagai stimulus. Pembelajaran yang dilakukan pada

tingkat ini merupakan perlakuan terhadap siswa untuk

bersikap psif,sekedar mendengar dan memperhatikan saja.

b. Pemberian respon

Reaksi terhadap suatu gagasan, benda atau system nilai.

Siswa diharapkan mampu menunjukan prilaku yang

diminta seperti berpartisipasi, patuh dan memberikan

tanggapan secara sukarela bila diminta.

c. Penghargaan terhadap nilai

Siswa diharapkan mampu berprilaku secara konsisten

sesuai dengan suatu nilai meskipun tidak ada pihak lain

yang meminta atau menghapuskan.

d. Pengorganisasian

Siswa diharapkan mampu untuk mengorganisasi nilai yang

dipilihnya kedalam suatu nilai dan menentukan hubungan

diantara nilai tersebut.

e. Pengalaman

Siswa bukan saja telah mencapai prilaku pada tingkat

lebih rendah, tetapi telah mengintegrasikan nilai tersebut

kedalam filsafat yang lengkap dan meyakinkan, dan

prilakunya akan selalu konsisten dengan filsafat hidupnya.

3. Psikomotorik

Kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota

badan yang berkaitan dengan gerakan fisik seperti : kegiatan

praktik, demontrasi dari sebuah materi pelajaran khususnya

bidang studi IPS

Page 24: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 81

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

a. Meniru

Siswa apat meniru prilaku yang dilihatnya.

b. Manipulasi

Siswa diarapkan dapat melakukan suatu prilaku tanpa

bantuan visual, dalam hal ini prilaku tersebut masih

dilakukan secara kaku.

c. Ketetapan gerakan

Siswa diharapkan mampu melakukan suatu prilaku tanpa

menggunakan contoh visual maupun petunjuk tertulis dan

melakukannya denga lancer, tepat, seimbang dan akurat.

d. Naturalisasi

Siswa diharapkan mampu melakukan gerakan secara

spontan dan otomatis. Pelajar melakuakn ini tanpa berfikir

lag dan teratur secara berurutan.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian

Waktu penelitian di laksanakan selama 6 bulan, yakni mulai dari

tanggal 15 Mei sampai dengan 15 Oktober 2012.

Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian bertempat di kantor

PGRI Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, yang berada di Jalan Raya

Ligung No 28 Kecamatan Ligung – Majalengka 45456.

Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian. Suharsimi Arikunto (1998 : 15). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh Guru yang menjadi anggota PGRI

khususnya guru IPS di kecamatan Ligung kabupaten Majalengka yang

berjumlah 21 Guru.

Page 25: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 82

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Sampel

Sampel penelitian adalah “sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dapat mewakili seluruh populasi” (Suharsimi Arikunto, 1998 :

117). Pengambilan sampel ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(1989 : 107) menyatakan bahwa : “…Untuk sekedar ancer-ancer maka

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitian ini merupakan penelitian populasi, yakni 21 Guru. Jika subjeknya

lebih dari 100 maka di ambil antara 10-15% atau20-25 %.

Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis ke lokasi penelitian atau objek penelitian di

kantor PGRI kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka untuk

memperoleh gambaran secara umum tentang peran yang di lakukan oleh

PGRI dalam meningkatkan kompetensi guru anggota PGRI khususnya

guru IPS di kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

b. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab

langsung dengan ketua PGRI di Kecamatan Ligung Kabupaten

Majalengka mengenai peran PGRI dalam meningkatkan kompetensi guru

PGRI khususnya guru IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

c. Angket

Sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh

informasi dari responden mengenai peran yang di lakukan PGRI dalam

meningkatkan kompetensi guru. Angket ini disebarkan kepada guru

anggota PGRI khususnya guru IPS di kecamatan Ligung Kabupaten

majalengka yang berjumlah 21 Guru.

Tabel 1

Bobot skor masing-masing alternatif jawaban angket

(Amirul Hadi dan Haryono, 1998 :99)

No Alternatif Jawaban Bobot Skor

1. A 3

2. B 2

3. C 1

Page 26: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 83

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Tabel 2

Interpretasi skor angket (Riduan & Akdon, 2006 : 18)

Skor Interpretasi

0% - 20% Sangat lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Tinggi

81% - 100% Sangat Tinggi

Jumlah

d. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dengan jalan memanfaatkan sumber-sumber

kepustakaan, baik melalui penelusuran kepustakaan dan

penelaahannya guna menggali teori-teori dasar dan konsep yang

telah di kemukakan oleh para ahli mengenai masalah yang di teliti.

Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul maka data tersebut dikelompokan menjadi dua

yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan

logika, atau untuk menganalisis data yang berhubungan dengan

kategorisasi atau sifat sesuatu.

b. Data kuantitatif dianalisa dengan menggunakan metode statistik

untuk menguji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adaah

regresi parsial dengan bantuan program microsoft office excel 2007.

Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan peran organisasi

profesi keguruan (PGRI) dan pengaruhnya terhadap peningkatan

kompetensi guru IPS di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa regresi

linier parsial. Analisa regresi linier parsial, adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = Peningkatan kompetensi guru IPS.

X = Peran organisasi profesi keguruan (PGRI).

a = Konstanta.

b = Koefisien regresi.

Page 27: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 84

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Uji Korelasi

Uji koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui berapa

besar hubungan variabel independen pada model regresi dalam

menjelaskan variabel dependen ®. Dimana rxy = koefisien korelasi

antara variabel x dan variabel y yang dikorelasikan, besarnya

koefisien korelasi dapat dikategorikan sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto, 2007 : 69).

a. Antara 0,80 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

b. Antara 0,60 sampai dengan 0,80 = tinggi

c. Antara 0,40 sampai dengan 0,60 = cukup

d. Antara 0,20 sampai dengan 0,40 = rendah

e. Antara 0,00 sampai dengan 0,20 = sangat rendah.

Uji Determinasi

Dalam perhitungan statistik koefisien determinasi untuk

mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen pada model

regresi terhadap variabel dependen R2.

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis sebagai langkah terakhir dalam

perhitungan analisis data dengan menghitung besarnya nilai thitung

dengan ttabel, maka dilakukan uji signifikasi korelasi terhadap

variabel dependen dengan independen dengan membandingkan nilai

thitung dengan ttabel. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho diterima bila thitung ≤ ttabel

Ho diterima bila thitung ≥ ttabel

Uji Validitas

Perhitungan Validitas Item Soal Uji Coba Variabel X

Hasil perhitungan validitas untuk soal nomor selanjutnya

disajikan dalam tabel berikut ini:

Page 28: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 85

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Tabel 3

Hasil Perhitungan Validitas Item Soal

No Item rxy rtabel Keterangan

1 0.625 0,433 Valid

2 0.757 0,433 Valid

3 0.843 0,433 Valid

4 0.441 0,433 Valid

5 0.502 0,433 Valid

6 0.509 0,433 Valid

7 0.721 0,433 Valid

8 0.721 0,433 Valid

9 0.447 0,433 Valid

10 0.778 0,433 Valid

Perhitungan Validitas Item Soal Uji Coba Variabel Y

Tabel 4

Hasil Perhitungan Validitas Item Soal

No Item rxy rtabel Keterangan

1 0.669 0,433 Valid

2 0.607 0,433 Valid

3 0.741 0,433 Valid

4 0.790 0,433 Valid

5 0.849 0,433 Valid

6 0.784 0,433 Valid

7 0.741 0,433 Valid

8 0.671 0,433 Valid

9 0.604 0,433 Valid

10 0.620 0,433 Valid

Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan dengan metoda genap ganjil dengan cara

memilah butir pertanyaan menjadi dua bagian genap dan ganjil dan

dihitung korelasinya.

Page 29: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 86

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Tabel 5

Uji Realibilitas variabel X

No Butir Genap

2 4 6 8 10 Y

1 2 2 2 2 2 10

2 3 2 3 3 3 14

3 3 2 3 3 3 14

4 3 3 3 3 3 15

5 2 2 3 3 3 13

6 3 2 3 3 3 14

7 3 3 3 3 3 15

8 2 2 3 2 2 11

9 2 2 3 3 2 12

10 3 2 2 3 3 13

11 3 2 3 3 3 14

12 3 3 2 2 2 12

13 3 3 3 2 3 14

14 3 3 3 3 3 15

15 3 3 3 3 3 15

16 2 2 2 2 2 10

17 3 2 3 3 2 13

18 3 2 2 2 2 11

19 3 3 2 3 3 14

20 3 3 3 3 3 15

21 2 2 3 3 3 13

No Butir Ganjil

1 3 5 7 9 Y

1 2 2 2 2 2 10

2 3 2 2 3 3 13

3 3 3 3 3 3 15

4 3 3 2 3 3 14

Page 30: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 87

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

5 3 2 2 3 3 13

6 3 3 3 3 3 15

7 3 3 3 3 2 14

8 2 2 2 2 2 10

9 2 2 3 3 3 13

10 3 3 3 3 2 14

11 3 3 3 3 3 15

12 3 2 2 2 2 11

13 3 3 3 3 3 15

14 3 3 2 3 3 14

15 3 3 2 3 3 14

16 3 2 2 2 2 11

17 3 3 3 3 3 15

18 3 2 3 3 3 14

19 3 3 3 3 3 15

20 3 3 3 2 3 14

21 3 2 2 2 3 12

R xy 0.7298

R gg 0.8438

Dengan demikian rgg adalah rgg = 2 x r dengan nilai 0,8438 dengan

1 + r

nilai r 5% r tabel (5%, 21) sebesar 0,433 maka 0,8438 > 0,433 maka

handal.

Tabel 6

Uji Realibilitas variabel Y

No Butir Genap

2 4 6 8 10 Y

1 3 3 3 3 2 14

2 3 2 3 3 3 14

3 3 3 3 3 3 15

Page 31: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 88

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

4 3 3 3 3 3 15

5 3 3 3 3 3 15

6 3 2 2 2 3 12

7 3 3 3 3 3 15

8 2 2 2 3 2 11

9 3 3 2 3 2 13

10 3 3 3 3 3 15

11 3 3 3 3 3 15

12 2 2 3 2 3 12

13 3 3 3 3 3 15

14 3 3 3 3 3 15

15 3 3 3 3 3 15

16 3 2 2 2 2 11

17 3 3 3 3 3 15

18 3 2 3 3 3 14

19 3 3 3 3 3 15

20 3 3 3 3 3 15

21 3 3 3 3 3 15

No Butir Ganjil

1 3 5 7 9 X

1 3 3 2 3 3 14

2 3 3 3 3 3 15

3 3 3 3 3 3 15

4 3 3 3 3 3 15

5 3 3 3 3 2 14

6 3 2 2 2 3 12

7 3 3 3 3 3 15

8 3 2 1 2 2 10

9 2 3 2 3 2 12

10 3 3 3 3 2 14

11 3 3 3 3 3 15

12 3 2 2 2 2 11

Page 32: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 89

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

13 3 3 3 3 3 15

14 3 3 2 3 3 14

15 3 3 3 3 2 14

16 2 2 2 2 2 10

17 3 3 3 2 3 14

18 3 2 2 2 2 11

19 3 3 3 3 3 15

20 3 2 3 3 3 14

21 3 2 3 2 3 13

R xy 0.8685

Rgg 0.9296

Rtabel Lihat tabel r

Dengan demikian rgg adalah rgg = 2 x r dengan nilai 0,9296 dengan

1 + r

nilai r 5% r tabel (5%, 21) sebesar 0,433 maka 0,9296 > 0,433 maka

handal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sampel Penelitian.

PGRI Cabang Kecamatan Ligung terletak di wilayah kecamatan

Ligung tepatnya di sebelah gedung Sekolah Dasar (SD) 1 Negeri Ligung

kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka. PGRI Cabang Ligung. Sejarah

berdirinya PGRI Cabang Kecamatan Ligung tidak tertulis secara tersurat

dalam sebuah dokumen.

Sejarah berdirinya PGRI Cabang Kecamatan Ligung disetarakan

dengan berdirinya Organisasi Keguruan PGRI secara nasional dan

perkembangannya pun sangat pesat dilihat dari jumlah anggota PGRI yang

dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kondisi sosial budaya PGRI yaitu

sangat akrab, solid, dan saling membantu dalam segala hal baik dalam hal

organisasi maupun kedinasan.

Page 33: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 90

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Keadaan Anggota dan Pengurus

Anggota PGRI Cabang Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka

propinsi Jawa Barat berjumlah 180 orang. Adapun kepengurus PGRI

Cabang Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka masa bakti 2010-2015

terdiri dari dewan penasehat, pengurus harian dan sekertaris bidang.

Sarana dan Fasilitas

Sarana dan fasilitas yang terdapat di PGRI Cabang kecamatan Ligung

cukup memadai.

Kegiatan Pembinaan Kompetensi Guru

PGRI cabang Ligung Kabupaten Majalengka, dalam melakukan

perannya sebagai organisasi keguruan yakni pembinaan kompetensi guru

hanya sebagai fasilitator saja. Sedangkan yang melaksanakan berbagai

kegiatan pembinaan kompetensi guru PGM (persatuan guru madrasah) dan

MGMP

Adapun kegiatan-kegiatan yang di lakukan PGRI meliputi:

• Pertemuan dengan seluruh pengurus PGRI diadakan setiap 2 bulan

sekali secara rutin

• Mengadakan sosialisasi kesetiap sekolah,setiap tahunnya.

• Menyelenggarakan peringatan HUT PGRI di kecamatan yang di

hadiri seluruh anggota PGRI.

Kompetensi Guru

Kompetensi guru PGRI di kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka

perkembangannya sangat signifikan dengan melihat pendidikan guru IPS,

sebagai berikut:

• Pendidikan PGA/SPG sekitar 5%

• Pendidikan D2 sekitar 25%

• Pendidikan S1 sekitar 50%

• Pendidikan S2 sekitar 10%

Analisa Data Regresi Linier Parsial

Menentukan hubungan antara peran organisasi profesi keguruan

(PGRI) dan pengaruhnya terhadap peningkatan kompetensi guru IPS di

Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, dengan menggunakan program

microsoft office excel 2007.

Page 34: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 91

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Tabel 7

Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Peran Organisasi Profesi

Keguruan (PGRI) Korelasinya Terhadap Peningkatan

Kompetensi Guru IPS

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics

Multiple R 0.722077

R Square 0.521395

Adjusted R

Square 0.496205

Standard

Error 2.148423

Observations 21

ANOVA

df SS MS F

Significanc

e F

Regression 1 95.53937

95.5393

7

20.6986

8

0.0002191

1

Residual 19 87.69873

4.61572

3

Total 20 183.2381

Coefficient

s

Standard

Error t Stat P-value Lower 95%

Intercept 8.538422 4.19925

2.03332

1 0.05623

-

0.2507097

7

X Variable 1 0.714504 0.157048 4.54958

0.00021

9

0.3857979

6

R/Multiple R = 0,72

R2/R Square = 0,52

Berdasarkan tabel di atas dapat di buat persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y = 8.538422 + 0.714504 X1

Page 35: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 92

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Nilai konstanta sebesar 8.538422 berarti variabel Kompetensi Guru IPS

adalah sebesar 8.538422 satuan dengan asumsi variabel peran organisasi

keguruan (PGRI) adalah sebesar nol. Koefisien nilai X1 sebesar 0.714504

berarti jika terjadi kenaikkan variabel peran organisasi keguruan (PGRI)

sebesar satu satuan maka akan menaikkan variabel Kompetensi Guru IPS

sebesar 0.714504 satuan, dengan asumsi bahwa variabel lain tetap pada

tingkat kepercayaan 95 persen.

Analisa Koefisien Korelasi

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar

R/Multiple R = 0,72 artinya hubungan variabel peran organisasi keguruan

(PGRI) dengan variabel Kompetensi Guru IPS tinggi/ kuat dan positif.

Analisa Koefisien Determinasi

Dari perhitungan diatas ternyata R2/R Square = 0,52 artinya pengaruh

antara variabel X (peran organisasi keguruan (PGRI)) terhadap variabel Y

(Kompetensi guru IPS) sebesar 52%, sedangkan sisanya 48% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis sebagai langkah terakhir dalam perhitungan

analisa data, maka dilakukan uji signifikasi korelasi dengan membandingkan

thitung dengan ttabel. Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai thitung =

13,528 dengan derajat kebebasan (dk) 21, dk = n-2 atau 21-2 dan ttabel dengan

taraf nyata 0,05 = 2,86 karena thitung > ttabel ( 13,528 > 2,86 ) , maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil hipotesa yang dihasilkan ada hubungan

yang signifikan antara peran PGRI dengan Kompetensi Guru IPS.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil penelitian maka

penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran organisasi profesi keguruan (PGRI) dan pengaruhnya

terhadap peningkatan kompetensi guru IPS di kecamatan Ligung

Kabupaten Majalengka Kompetensi guru PGRI di kecamatan

Page 36: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 93

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Ligung Kabupaten Majalengka perkembangannya sangat signifikan

dengan melihat pendidikan guru IPS, sebagai berikut:

• Pendidikan PGA/SPG sekitar 5%

• Pendidikan D2 sekitar 25%

• Pendidikan S1 sekitar 50%

• Pendidikan S2 sekitar 10%

2. Hubungan variabel peran organisasi keguruan (PGRI) dengan

variabel Kompetensi Guru IPS signifikan karena thitung > ttabel

(13,528 > 2,86 ) , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil

hipotesa yang dihasilkan ada hubungan yang signifikan antara

peran PGRI dengan Kompetensi Guru IPS.

3. Pengaruh antara variabel peran organisasi keguruan (PGRI))

terhadap variabel kompetensi guru IPS sebesar 79%, sedangkan

sisanya 21% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Saran-Saran

1. Untuk PGRI sebagai oranisasi profesi guru yang menaungi

seluruh guru, hendaknya melaksanakan fungsinya sesuai dengan

fungsi PGRI yang tertera dalam UUD Guru dan Dosen No 14 Tahun

2005 Pasal 42 dalam peningkatan kompetensi guru, bukan hanya

sebagai fasilitator tetapi sebagai pelaksana, sehingga fungsi PGRI

dapat terlaksana dan guru memiliki 4 standar kompetensi yakni

kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial

dan kompetensi professional.

2. Untuk pihak yang berminat melakukan penelitian ulang terhadap

penelitian ini, sebaiknya tidak hanya mengukur peran PGRI tetapi

juga perlu adanya pengukuran terhadap MGMP. Karena dalam

peningkatan kompetansi guru PGRI hanya sebagai fasilitator.

DAFTAR PUSTAKA

Amirul, Hadi dan Haryono, 1998, Metodologi Penelitian Pendidikan.

Bandung : CV Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi, 2007, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :

Bumi Aksara.

------------------------ , 1998, Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 37: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 94

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Bafadal, Ibrahim, 2003, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

B.Uno, Hamzah, 2011, Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989.

Engkoswara dan Husna Asmara, 1995, Pendidikan dan Prospeknya

Terhadap Pembangunan Bangsa Dalam PJP (Ilmu dan Organisasi

Profesi Kependidikan). Jakarta : ISPI.

E.Mulyasa, 2008, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul, 2006, Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhammad, Arin, 2009, Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurdin,Syafuddin, 2003, Basyiruddin Usman. Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press.

Nusantara, Surya, 2007, Definisi dan Manfaat Organisasi. Posted by Darwis.

Riduan & Akdon, 2006, Rumus dan Data dalam Aflikasi Statistik.

Bandung : Alfabeta.

Samana, A., 1994, Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta : Kanisius.

Suherman, Aris, dkk., 2007, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

(P.IPS). Cirebon:Pangger Press.

Sobary Sutikno, 2006, Pendidikan Sekarang dan Masa Depan “Suatu

Refleksi Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang Bermakna”. Nusa

Tenggara Barat: NTP Press.

Sudijono, Anas, 2003, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Page 38: 5. PENGARUH ANTARA PERAN ORGANISASI PROFESI … filekuat antara peran PGRI terhadap peningkatan kompetensi guru IPS. Sedangkan pengaruh peran yang dilakukan oleh organisasi profesi

H a l a m a n | 95

JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 1 NO. 1 September-Desember 2012

Syamsuddin, Abin dan Nanang Budiman, 1999, Profesi Keguruan 2. Jakarta

Universitas Terbuka.

Trianto, 2010, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan

Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Yamin, Martinis, 2006, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia.

Jakarta: Gaung Persada Press.

………….., Profesionalisme Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 2006.

http://sitimasruroh.blogspot.com/2009/11/kompetensi-guru.html

http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-kompetensi-guru.htm

http://www.pgri.or.id/Sejarah.html

http://tunas63.wordpress.com/2008/11/28/sejarah-singkat-lahir-pgri-

persatuan-guru-republik-indonesia/

http://search.4shared.com/q/BBQD/1/books_office/+PGRI+MENINGKATK

AN+KOMPETENSI+GURU#

http://kangnas.info/profesionalisme-guru-dan-peran-pgri/