5. PDRD UU 28 TAHUN 2009.pdf

41
PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH UU NOMOR 28 TAHUN 2009 UU NOMOR 28 TAHUN 2009 Presented by: Primandita Fitriandi, SST, Ak, BKP

Transcript of 5. PDRD UU 28 TAHUN 2009.pdf

  • PAJAK DAERAH &RETRIBUSI DAERAHUU NOMOR 28 TAHUN 2009UU NOMOR 28 TAHUN 2009

    Presented by:Primandita Fitriandi, SST, Ak, BKP

  • PAJAK DAERAH DAN DAERAH

    PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH

    kontribusi wajib kepada Daerah yangterutang oleh orang pribadi atau badan

    pungutan Daerah sbg pembayaranterutang oleh orang pribadi atau badanyang bersifat memaksa berdasarkanUUdengan tidak mendapatkan imbalansecara langsung dan digunakanuntuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

    pungutan Daerah sbg pembayaranatas jasa atau pemberian izin tertentuyang khusus disediakan dan/ataudiberikan oleh Pemerintah Daerahuntuk kepentingan orang pribadiatau badan

  • PAJAK DAERAH

    PAJAK PROVINSI PAJAK KABUPATEN/KOTA

    a. Pajak Kendaraan Bermotor;b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan

    Bermotor;

    a. Pajak Hotel;b. Pajak Restoran;c. Pajak Hiburan;d. Pajak Reklame;Bermotor;

    d. Pajak Air Permukaan; dane. Pajak Rokok

    d. Pajak Reklame;e. Pajak Penerangan Jalan;f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;g. Pajak Parkir;h. Pajak Air Tanah;i. Pajak Sarang Burung Walet;j. PBB Perdesaan dan Perkotaan; dank. BPHTB.

  • KETENTUAN UMUM

    Daerah dilarang memungut pajak selain jenisPajak tersebut.

    Jenis Pajak tersebut dapat tidak dipungutapabila potensinya kurang memadai

    dan/atau disesuaikan dengan kebijakanDaerah yang ditetapkan dengan Peraturan

    Daerah

    Khusus untuk Daerah yang setingkat denganKhusus untuk Daerah yang setingkat dengandaerah provinsi, tetapi tidak terbagi dalam

    daerah kabupaten/kota otonom, seperti DKIJakarta, jenis Pajak yang dapat dipungut

    merupakan gabungan dari Pajak provinsi danPajak kabupaten/kota

    PAJAK DAERAH

  • Objek Pajak kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasaiKendaraan Bermotor

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor

    Dasar pengenaan Nilai Jual Kendaraan Bermotor dan bobot yang mencerminkansecara relatif tingkat kerusakan jalan dan/ayau pencemaranlingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor

    PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

    Tarif Pajak a. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama palingrendah sebesar 1% dan paling tinggi sebesar 2%;

    b. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua danseterusnya tarif dapat ditetapkan secara progresif palingrendah sebesar 2% dan paling tinggi sebesar 10%.

    Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas namadan/atau alamat yang sama

  • Objek Pajak penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahanKendaraan Bermotor

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahanKendaraan Bermotor

    Dasar pengenaan Nilai Jual Kendaraan Bermotor

    BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

    Tarif Pajak a. penyerahan pertama sebesar 20%;danb. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%

    Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotorsebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,

    tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha

  • Objek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang disediakan ataudianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasukbahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air

    Subjek Pajak konsumen Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan Bahan BakarKendaraan Bermotor

    PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAANBERMOTOR

    Kendaraan Bermotor

    Dasar pengenaan Nilai Jual Bahan Bakar Kendaraan Bermotorsebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai

    Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%Khusus tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor untukbahan bakar kendaraan umum dapat ditetapkan palingsedikit 50% lebih rendah dari tarif Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor untuk kendaraan pribadi

  • Objek Pajak pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat melakukan pengambilandan/atau pemanfaatan Air Permukaan

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Permukaan

    Dasar pengenaan Nilai Perolehan Air Permukaandinyatakan dalam rupiah yang dihitung denganmempertimbangkan faktor-faktor berikut:a.jenis sumber air; lokasi sumber air; kualitas air;

    PAJAK AIR PERMUKAAN

    a.jenis sumber air; lokasi sumber air; kualitas air;b.tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;c.volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan;d.luas areal tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air; dane.tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan olehpengambilan dan/atau pemanfaatan air.

    Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%

  • Objek Pajak konsumsi rokok sigaret, cerutu, dan rokok daun

    Subjek Pajak Konsumen rokok

    Wajib Pajak pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokokyang memiliki izin berupa Nomor Pokok PengusahaBarang Kena Cukai

    Dasar pengenaan cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok

    PAJAK ROKOK

    Dasar pengenaan cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok

    Tarif Pajak sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok

  • Objek Pajak pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan pembayaran,termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang sifatnyamemberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitasolahraga dan hiburan

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran kepadaorang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel

    Dasar pengenaan jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel

    PAJAK HOTEL

    Tarif Pajak Paling tinggi 10% (sepuluh persen)

    Jasa penunjang adalah fasilitastelepon, faksimile, teleks,

    internet, fotokopi, pelayanancuci, seterika, transportasi, dan

    fasilitas sejenis lainnya yangdisediakan atau dikelola Hotel

    Tidak termasuk objek Pajak Hotel adalah:a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh

    Pemerintah atau Pemerintah Daerah;b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan

    keagamaan;d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo,

    panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis;e. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang

    diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum

  • Objek Pajak pelayanan yang disediakan oleh Restoran, meliputipelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yangdikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempatpelayanan maupun ditempat lain

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang membeli makanandan/atau minuman dari Restoran

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran

    PAJAK RESTORAN

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran

    Dasar pengenaan jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnyaditerima Restoran.

    Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%

    Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yangmencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga katering

  • Objek Pajak jasa penyelenggaraan Hiburan yang dipungut bayaran

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang menikmati Hiburan

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Hiburan

    Dasar pengenaan jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima olehpenyelenggara Hiburan.

    Tarif Pajak paling tinggi sebesar 35%Khusus untuk Hiburan berupa pagelaran busana, kontes kecantikan,diskotik, karaoke, klab malam,

    PAJAK HIBURAN

    permainan ketangkasan, panti pijat, dan mandi uap/spa, tarif PajakHiburan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 75%Khusus Hiburan kesenian rakyat/tradisional dikenakan tarif PajakHiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 10%

    Hiburan adalah semua jenistontonan, pertunjukan,

    permainan, dan/atau keramaianyang dinikmati dengan dipungut

    bayaran.

    Termasuk hiburan adalah:a. tontonan film; pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;b. kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya;c. Pameran; diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya;d. sirkus, akrobat, dan sulap; permainan bilyar, golf, dan boling;e. pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan;f. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness

    center); dan pertandingan olahraga.

  • Objek Pajak semua penyelenggaraan Reklame

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan Reklame

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Reklame

    Dasar pengenaan Nilai Sewa Reklame.

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 25%

    PAJAK REKLAME

    Reklame adalah benda, alat,perbuatan, atau media yang

    Termasuk reklame adalah:a. Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;perbuatan, atau media yang

    bentuk dan corak ragamnyadirancang untuk tujuan komersial

    memperkenalkan,menganjurkan, mempromosikan,

    atau untuk menarik perhatianumum terhadap barang, jasa,

    orang, atau badan, yang dapatdilihat, dibaca, didengar,

    dirasakan, dan/atau dinikmatioleh umum

    a. Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;b. Reklame kain;c. Reklame melekat, stiker;d. Reklame selebaran;e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;f. Reklame udara;g. Reklame apung;h. Reklame suara;i. Reklame film/slide; danj. Reklame peragaan.

  • Objek Pajak penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupunyang diperoleh dari sumber lain

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat menggunakan tenaga listrik

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan tenaga listrik

    Dasar pengenaan Nilai Jual Tenaga Listrik

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%

    PAJAK PENERANGAN JALAN

    Tidak termasuk objek Pajak Penerangan Jalan adalah:a. penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;b. penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh kedutaan, konsulat, dan

    perwakilan asing dengan asas timbal balik;c. penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan

    izin dari instansi teknis terkait; dand. penggunaan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

  • Objek Pajak kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat mengambil Mineral Bukan Logamdan Batuan

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengambil Mineral Bukan Logam danBatuan

    Dasar pengenaan Nilai Jual Hasil Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan

    PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DANBATUAN

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 25%

    asbes;batu tulis;batu setengah permata;batu kapur;batu apung;batu permata;bentonit;dolomit;feldspar;garam batu (halite);grafit;

    granit/andesit;gips;kalsit;kaolin;leusit;magnesit;mika;marmer;nitrat;opsidien;oker;

    pasir dan kerikil;pasir kuarsa;perlit;phospat;talk;tanah serap (fullers earth);tanah diatome;tanah liat;tawas (alum);tras;Yarosif;

    zeolit;basal;trakkit; danMineral Bukan Logamdan Batuan lainnyasesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

  • Objek Pajak penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baikyang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupunyang disediakan sebagai suatu usaha, termasukpenyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan parkirkendaraan bermotor

    Wajib Pajak

    PAJAK PARKIR

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakantempat Parkir

    Dasar pengenaan jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayarkepada penyelenggara tempat Parkir

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 30%

  • Objek Pajak pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Tanah

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Tanah

    Dasar pengenaan Nilai Perolehan Air Tanah

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 20%

    PAJAK AIR TANAH

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 20%

    Tidak termasuk objek Pajak Air Tanah adalah:a. pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan

    pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan; danb. pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

  • Objek Pajak pengambilan dan/atau pengusahaan Sarang Burung Walet

    Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataumengusahakan Sarang Burung Walet

    Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataumengusahakan Sarang Burung Walet

    Dasar pengenaan Nilai Jual Sarang Burung Walet

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%

    PAJAK SARANG BURUNG WALET

    Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%

  • PAJAK BUMI DAN BANGUNANPEDESAAN DAN PERKOTAAN

    Memiliki, Mempunyai

    Memperolehmanfaatatas bangunan

    Memperolehmanfaatatas bumi

    ORANG PRIBADI/BADAN

    Memiliki,menguasaibangunan

    Mempunyaisuatu hakatas bumi

    WAJIB

    PAJAK

    Dikenakankewajiban

    Membayar pajak

    SUBJEK

    PAJAK

    KECUALI KAWASAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN USAHAPERKEBUNAN, PERHUTANAN DAN PERTAMBANGAN

  • BANGUNANBANGUNAN

    TERMASUK DALAM PENGERTIAN BANGUNAN ADALAH : Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel,

    pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengankompleks bangunan tersebut; Jalan tol;

    OBJEK PAJAK

    Jalan tol; Kolam renang; Pagar mewah; Tempat olah raga; Galangan kapal, dermaga; Taman mewah; Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak; Fasilitas lain yang memberikan manfaat.

  • Digunakan oleh Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial,

    kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk

    ADALAH OBJEK PAJAK YANG :

    OBJEK PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN PBB

    memperoleh keuntungan; Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu; Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah

    penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatuhak;

    Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbalbalik;

    Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditetapkan denganPeraturan Menteri Keuangan.

  • TAHUN PAJAK, SAAT, DANTEMPAT YANG MENENTUKAN

    PAJAK TERUTANG

    Tahun Pajak

    Adalah jangka waktu satu tahun takwim, yaitu dari tanggal 1 Januaris.d. 31 Desember.

    Saat yang menentukan pajak terutang

    Adalah menurut keadaan Objek pajak pada tanggal 1 Januari.

    Tempat Pajak Terutang :

    Adalah di wilayah daerah yang meliputi letak objek pajak

  • N J O P(Nilai Jual Objek Pajak)

    DASAR PENGENAAN

    Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli

    yang terjadi secara wajar

    NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Kepala Daerah, kecuali untuk daerah tertentuditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya

    Bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui :

    - perbandingan harga dengan Objek lain yang sejenis;atau

    - nilai perolehan baru; atau

    - Nilai Jual Objek Pajak pengganti.

  • NJOPTKPNJOPTKP

    Per Wajib Pajak;

    NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK

    PALING RENDAHRp 10.000.000 UNTUKSETIAP WAJIB PAJAK

    Per Wajib Pajak;Diberikan untuk bumi dan/atau bangunan;Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek pajak,

    yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu Objek pajak yangnilainya terbesar.

    DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DAERAH

  • TARIF PALING TINGGI

    0,3%0,3%0,3%0,3%

    CARA MENGHITUNG

    PBB = TARIF x (NJOP NJOPTKP)

  • CONTOH PENGHITUNGANCONTOH PENGHITUNGAN

    Agnes memiliki sebuah tanah seluas 5.000 m2. Harga pasar tanah adalah sebesar Rp 103.000per m2. Di atas tanah tersebut berdiri sebuah rumah seluas 200 m2. Biaya pembuatandiperkirakan sebesar Rp 2,2 juta per m2. Tentukan PBB apabila NJOPTKP di daerah tersebutditentukan sebesar Rp 10juta!

    NJOP TANAH = Rp 515.000.0005.000 m2 x Rp 103.000

    OLD5.000 m2 x Rp 103.000

    NJOP BANGUNAN = Rp 440.000.000200 m2 x Rp 2.200.000

    NJOP DASAR PENGENAAN = Rp 955.000.000NJOPTKP = Rp 10.000.000NJOP PERHITUNGAN PBB = Rp 945.000.000NJKP 20% = Rp 189.000.000PBB TERUTANG 0,5% = Rp 945.000

    NJOP TANAH = Rp 515.000.000NJOP BANGUNAN = Rp 440.000.000NJOP TOTAL = Rp 955.000.000NJOPTKP = Rp 10.000.000NJOP PBB = Rp 945.000.000PBB TERUTANG 0,3% = Rp 2.835.000

    NEW

  • BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN(BPHTB)

    PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAUBANGUNAN

    Pemindahan Hak Pemberian Hak Baru

  • Jenis Perolehan Hak atas Tanah dan/atau BangunanJenis Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

    Pemindahan Hak, karena :1. jual beli; 2. tukar-menukar;3. hibah; 4. hibah wasiat;5. waris;6. pemasukan dalam perseroan atau

    badan hukum lainnya;7. pemisahan hak yang mengakibatkan7. pemisahan hak yang mengakibatkan

    peralihan;8. penunjukan pembeli dalam lelang;9. putusan hakim yang mempunyai

    kekuatan hukum tetap;10. penggabungan usaha;11. peleburan usaha;12. pemekaran usaha;13. hadiah.

    Pemberian Hak Baru, karena :kelanjutan pelepasan hak;di luar pelepasan hak.

  • JENIS HAK ATAS TANAHJENIS HAK ATAS TANAH

    hak milik

    hak guna usaha

    hak guna bangunan

    OBYEK PAJAKOBYEK PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN BPHTBYANG TIDAK DIKENAKAN BPHTB

    Objek Pajak yang diperoleh :

    perwakilan diplomatik (asas timbal balik) : Negara untuk kepentingan umum

    29 Primanditas

    hak pakai

    hak milik atas satuanrumah susun

    hak pengelolaan

    Negara untuk kepentingan umum badan / perwakilan organisasi internasional orang pribadi/badan karena konversi hak /

    perbuatan hukum lain tanpa perubahan nama orang pribadi/badan karena wakaf untuk kepentingan ibadah

  • Nilai Perolehan Objek Pajak(NPOP)

    DASAR PENGENAANDASAR PENGENAAN

    HARGA TRANSAKSI NILAI PASAR Apabila NPOP tidak

    30

    HARGA TRANSAKSI

    - jual beli- Penunjukan pembelidlm lelang

    NILAI PASAR

    1) tukar-menukar2) hibah3) pemberian hak baru4) hibah wasiat5) waris6) penggabungan usaha7) peleburan usaha8) pemekaran usaha, dll.

    Apabila NPOP tidakdiketahui atau lebih

    rendah dari NJOP PBB

    NJOP PBB

    Besarnya NJOP PBBditetapkan oleh Menteri

    Keuangan dalam halbelum diketahui

  • Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena PajakNilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak(NPOPTKP)(NPOPTKP)

    paling rendahRp 60.000.000,00selain perolehan

    hak dari waris& hibah wasiat

    Paling rendah Rp 300.000.000,00untuk waris atau hibah

    wasiat bagi orang pribadiyg masih dalam hubungan

    keluarga sedarah dalam

    31 PrimanditasDapat diubah denganPeraturan Daerah

    & hibah wasiatkeluarga sedarah dalamgaris keturunan lurus,termasuk suami istri

  • TARIF BPHTBTARIF BPHTB

    5%

    Paling Tinggi

    BPHTB = ( NJOP - NPOPTKP ) x Tarif

    BPHTB = ( NPOP - NPOPTKP ) x Tarif

    CARA PENGHITUNGAN PAJAK

    a t a u

  • Contoh Penghitungan

    Pada tangal 10 Mei 2009 Ibu Santi membeli sebidang tanah dari Ibu Jamilahseluas 500 m2 yang di atasnya terdapat bangunan seluas 250 m2 dengan hargatransaksi menurut PPAT sebesar Rp 710.000.000. Diketahui NJOP PBB senilaiRp 650.000.000. NPOPTKP sebesar Rp 60.000.000.

    Besarnya BPHTB yang terutang:Besarnya BPHTB yang terutang:NPOP = Rp 710.000.000,-NPOPTKP = Rp 60.000.000,-

    = Rp 650.000.000,-BPHTB yang terutang5 % x Rp 650.000.000,- = Rp 32.500.000,-

  • jual beli tukar-menukar hibah pemasukan dlm perseroan/ badan

    hukum lainnya pemisahan hak yang mengakibatkan

    peralihan hadiah penggabungan usaha, peleburan

    usaha, pemekaran usaha

    sejak tgl dibuatdan ditandatanganinya

    akta

    SAAT PAJAK TERUTANG

    34

    waris hibah wasiat

    putusan hakim

    pemberian hak baru sbg kelanjutanpelepasan hak & di luar pelepasanhak

    sejak tgl diterbitkannya suratkeputusanpemberian hak

    sejak tgl penunjukan pemenang lelang

    sejak tgl putusan pengadilan yg tetap

    sejak tgl pendaftaran peralihan hak

    lelang

  • BAGI HASIL PAJAK PROVINSI

    PAJAK PROVINSI PROVINSI KAB/KOTA

    PKB dan BBN KB 70% 30%

    Pajak Bahan Bakar KB 30% 70%Pajak Bahan Bakar KB 30% 70%

    Pajak Rokok 30% 70%Pajak Air Permukaan 50% 50%

  • RETRIBUSI DAERAH

    JASA UMUM PERIZINAN TERTENTU

    a. Pelayanan Kesehatan;b. Pelayanan Kebersihan;c. Penggantian Biaya Cetak

    KTP dan Akta Catatan Sipil;d. Pelayanan Pemakaman dan

    a. Izin Mendirikan Bangunan;b. Izin Tempat Penjualan

    Minuman Beralkohol;c. Izin Gangguan;d. Izin Trayek; dan

    JASA USAHA

    a. Pemakaian KekayaanDaerah;

    b. Pasar Grosir dan/atauPertokoan;

    c. Pelelangan;Pengabuan Mayat;

    e. Parkir di Tepi Jalan Umum;f. Pelayanan Pasar;g. Pengujian Kendaraan

    Motor;h. Pemeriksaan Alat Pemadami. Penggantian By Cetak Peta;j. Penyediaan dan/atau

    Penyedotan Kakus;k. Pengolahan Limbah Cair;l. Pelayanan Tera/Tera Ulang;m. Pelayanan Pendidikan; dann. Pengendalian Menara

    Telekomunikasi.

    d. Izin Trayek; dane. Izin Usaha Perikanan.

    c. Pelelangan;d. dTerminal;e. Tempat Khusus Parkir;f. Tempat

    Penginapan/Pesanggrahan/VillRumah PotongHewan;

    g. PelayananKepelabuhanan;

    h. Tempat Rekreasi danOlahraga;

    i. Penyeberangan di Air; danj. Penjualan Produksi Usaha

    Daerah.

  • KETENTUAN UMUM

    PAJAK ROKOK BPHTBPBB

    UU NOMOR 28 TAHUN 2009 MULAI BERLAKU 1 JANUARI 2010

    KETENTUAN LAIN

    Mulai berlaku 1 Januari 2014 Menteri Keuangan bersama-sama dengan Menteri Dalam

    Negeri mengatur tahapanpersiapan pengalihan Bea

    Perolehan Hak atas Tanah danBangunan (BPHTB) sebagaiPajak Daerah paling lama 1

    (satu) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini

    Menteri Keuangan bersama-sama dengan Menteri Dalam

    Negeri mengatur tahapanpersiapan pengalihan Pajak

    Bumi dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan

    sebagai Pajak Daerah dalamwaktu paling lambat 31

    Desember 2013

  • Otak manusia

    Bisa bikin bingung kita kalau tidak disadari !!

  • Kecanggihan otak manusia..

    syaa tdiak dpaat pracya bhwaa syaa bsia mneegrti apa ynagsyaa bcaaKecggnhian oatk mnisua !Menuurt pleniitan di Uinervtias Cmabrigde, tdiak mslaaahMenuurt pleniitan di Uinervtias Cmabrigde, tdiak mslaaahdaalm urtuan abajd ynag ktia bcaa, ynag pntieng hruuf pretmaadan trekhair hruas pdaa tmeapt ynag teapt. Ssiayna gmpaangdan adna tteap bsia mmbceanya. Ini Kernaa oatk mnisua tdiakmmbecaa steiap hruuf, tteapi sleruuh ktaa. Hbeat kan ?

  • Kalau anda melihat ada yang berputar....silahkan tidur saja

  • COBA HITUNG ADA BERAPA TITIK HITAM ?