5. Overhead

38
5. Overhead Suatu overhead dapat dibandingkan dengan tanda terima suatu parsel yang berisi informasi tentang isi, kondisi, tipe, tanggal pos, berat dsb, dari parsel.

description

5. Overhead. Suatu overhead dapat dibandingkan dengan tanda terima suatu parsel yang berisi informasi tentang isi, kondisi, tipe, tanggal pos, berat dsb, dari parsel. overhead. Menjelaskan fungsi overhead. Menyebutkan macam-macam tipe overhead. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of 5. Overhead

Page 1: 5. Overhead

5. Overhead

Suatu overhead dapat dibandingkan dengan tanda terima suatu parsel yang berisi informasi tentang isi, kondisi, tipe, tanggal pos, berat dsb, dari parsel.

Page 2: 5. Overhead

overhead

Menjelaskan fungsi overhead. Menyebutkan macam-macam tipe overhead. Menyebutkan atribut overhead individual dan

menerangkan byte-byte-nya.

Page 3: 5. Overhead

5.2. Fungsi Overhead

Dalam SDH ada perbedaan antara,

Section Overhead (SOH). Path Overhead (POH).

Page 4: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Blok teratas suatu SOH disebut SOH regenerator.

Blok terbawah suatu SOH disebut SOH multipleks.

Page 5: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Page 6: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Framing Enam byte ini

mempunyai suatu rangkaian bit tetap dan digunakan sebagai sinyal batas frame untuk satu STM-1. A1 = 11110110; A2 = 00101000.

Page 7: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Identifikasi STM Setiap frame STM-1

diberi suatu nomer identifikasi (ID) sebelum dimultiplekskan menjadi suatu STM-N.

Selama demultipleks, ID digunakan untuk menentukan atau pengecekan posisi STM-1 individual.

Page 8: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte BIP-8 Seksi Regenerator

Byte B1 mengirim suatu kode parity yang digunakan untuk pemonitoran bit error pada bagian regenerator STM-1.

Byte B1 dikirim hanya dalam STM-1 #1 suatu STM-N.

Page 9: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Orderwire Dua byte ini menyediakan

kanal pelayanan dan dapat digunakan untuk komunikasi suara (64 Kbps untuk tiap saluran).

Byte E1 digunakan sebagai suatu kanal suara antara regenerator dan multiplekser (kanal omnibus).

Byte E2 digunakan hanya sebagai kanal suara antara multiplekser (kanal ekspres).

E1 dan E2 didefinisikan hanya dalam STM-1 #1 dari sinyal STM-N.

Page 10: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Kanal User Byte F1 dicadangkan

untuk operator jaringan dan dapat digunakan sebagai 64 kbps kanal auxiliary (misal komunikasi data lewat PC).

Byte ini juga hanya ditransmisikan dalam STM-1 #1 suatu sinyal STM-N.

Page 11: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Kanal Komunikasi Data DCC

Duabelas byte ini disediakan untuk transportasi pemonitoran dan kontrol data dalam suatu sistem manajemen jaringan.

Byte D1-D12 sebutan Kanal Komunikasi Data DCC.

Byte D1-D3(DCC-R) digunakan untuk komunikasi antara TMN dan multiplekser dan regenerator.

Byte D4-D12(DCC-M) hanya menangani komunikasi antara TMN dan multiplekser.

Page 12: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte BIP-24 Seksi Multiplekser

Tiga byte B2 mengirim suatu kode parity digunakan untuk pemonitoran error bit pada seksi multipleks. Semua byte B2 didefinisikan untuk transmisi suatu sinyal STM-N.

Page 13: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Bytes Proteksi Penyambungan Otomatis APS

Seluruh byte K1 seperti bit 1 sampai 5 dari byte K2 dapat digunakan untuk suatu pengotomatis, bi-direksional 1+1 dipindahkan ke suatu saluran stanby.

MUX2 mendeteksi error pada saluran dan menginisiasi(lewat byte K1) perpindahan dalam MUX1.

MUX1 menginisiasi(lewat byte K2) perpindahan dalam MUX2

Byte K1 dan K2 ditransmisi hanya dalam STM-1 #1 suatu sinyal STM-N

Page 14: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

AIS Seksi Multipleks (MS-AIS)

Far End Receive Failure Seksi Multipleks (MS-FERF)

Bit 6,7 dan 8 byte K2 berisi fungsi penunjuk error.

Jika bit ini diset “111” dan kemudian dikirim, penerima mengartikan pesan sebagai MS-AIS.

Jika bit ini diset “110” dan kemudian dikirim, penerima mengartikan pesan sebagai MS-FERF.

Page 15: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Pesan Status Sinkronisasi

Byte S1 digunakan untuk sinkronisasi suatu jaringan dan ditransmisi hanya dalam STM-1 #1- Pesan status sinkronisasi.

Byte ini menunjukkan kualitas clock datang dan kemudian mensinkronkan ke seluruh jaringan seperti dalam suatu reaksi berantai.

Page 16: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte MS-FERF Oleh pengevaluasian

3xB2, byte M1 dapat melaporkan kembali nomer kode parity yang cacat.

Page 17: 5. Overhead

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Tidak semua byte suatu SOH ditransmisikan dalam sinyal SDH termultiplekskan.

Sinyal batas frame A1 dan A2 setiap frame STM-1 ditransmisikan dalam sinyal multipleks (STM-4).

Identifikasi STM-1 C1 dari setiap frame STM-1 ditransmisi dalam sinyal multipleks.

Byte B2 setiap frame STM-1 dikirim dalam sinyal multiplek

Page 18: 5. Overhead

5.4. Path Overhead

Page 19: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

Page 20: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

J1 Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte J1,

setiap jalur dapat diberi suatu pelacak. Pelacak memungkinkan jalur ditelusuri melalui jaringan SDH.

Ini sangat penting untuk cross connect terkontrol lewat koneksi.

Page 21: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

B3 Byte Jalur BIP-8 Byte B3 mengirim kode

parity suatu VC-4. Byte ini dihasilkan di awal jalur dan dievaluasi hanya ada akhir jalur.

Pemonitoran error bit menurut suatu prosedur parity.

Page 22: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

C2 Byte Label Sinyal Byte C2 menunjukan tipe

dan komposisi informasi atribut VC-4.

Page 23: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

G1 Byte Status Jalur Byte G1 digunakan untuk

pelaporan kegagalan dari jalur akhir ke jalur awal, diset dalam POH arah berlawanan.

Bit 1-4 berisi nomer blok defektif terdeteksi oleh byte B3 yang diterima.

Bit 5 berisi suatu indikator alarm dan dikembalikan dalam arah berlawanan jika tidak valid diterima di VC-4. Bit 5 diset “”1” jika ada :

Sinyal tidak valid. AIS Kesalahan jalur terhubung.

Page 24: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

F2 Byte Jalur Kanal User Byte F2 (64 kbps)

didefinisikan untuk keperluan komunikasi untuk penyedia jaringan.

Page 25: 5. Overhead

5.4.1 Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

H4 Byte Indikator Multiframe

Fungsi bit 7 dan 8 sebagai suatu label frame untuk suatu multiframe TU-12.

Bit 7 dan 8 = tanda “00” di awal suatu multiframe TU-12 di VC-4 berikutnya

Page 26: 5. Overhead

5.4.1. Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

Z3,Z4,Z5 Byte Cadangan 3 byte POH VC-4 ini

dicadangkan untuk keperluan masa datang yang mana ITU-T belum mendefinisikan.

Page 27: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

Page 28: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

J1 Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte J1,

setiap jalur dapat diberi suatu pelacak. Pelacak memungkinkan jalur ditelusuri melalui jaringan SDH.

Ini sangat penting untuk cross connect terkontrol lewat koneksi.

Page 29: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

B3 Byte Jalur BIP-8 Byte B3 mengirim kode

parity suatu VC-3. Byte ini dihasilkan di awal jalur dan dievaluasi hanya ada akhir jalur.

Pemonitoran error bit menurut suatu prosedur parity.

Page 30: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

C2 Byte Label Sinyal Byte C2 menunjukan tipe

dan komposisi informasi atribut VC-3.

Page 31: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

G1 Byte Status Jalur Byte G1 digunakan untuk

pelaporan kegagalan dari jalur akhir ke jalur awal, diset dalam POH arah berlawanan.

Bit 1-4 berisi nomer blok defektif terdeteksi oleh byte B3 yang diterima.

Bit 5 berisi suatu indikator alarm dan dikembalikan dalam arah berlawanan jika tidak valid diterima di VC-3. Bit 5 diset “”1” jika ada :

Sinyal tidak valid. AIS Kesalahan jalur terhubung.

Page 32: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

F2 Byte Jalur Kanal User Byte F2 (64 kbps)

didefinisikan untuk keperluan komunikasi untuk penyedia jaringan.

Page 33: 5. Overhead

5.4.2. Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

Z3,Z4,Z5 Byte Cadangan 3 byte POH VC-3 ini

dicadangkan untuk keperluan masa datang yang mana ITU-T belum mendefinisikan.

Page 34: 5. Overhead

5.4.3. Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

Page 35: 5. Overhead

5.4.3. Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

V5 Byte jalur BIP-2, Label sinyal dan status jalur

Byte V5 digunakan untuk pemonitoran error bit, deteksi sinyal dan indikasi status jalur pada VC-12.

Bit 1 dan bit 2 membawa kode parity VC-12. Ini ditimbulkan di awal jalur dan dievaluasi di akhir jalur.

Bit 3 diset “1” dan dikembalikan pada arah berlawanan jika satu atau lebih error dideteksi lewat BIP-2= PATH FEBE.

Bit 5 – 7 menunjukkan tipe dan komposisi atribut informasi VC-12

Bit 8 alarm indikator

Page 36: 5. Overhead

5.4.3. Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

J2 Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte

J2, setiap path daapat diberi suatu pelacak yang memungkinkan jalur ditelusuri dalam jaringan itu

Ini penting untuk keperluan cross connect terkontrol lewat koneksi

Page 37: 5. Overhead

5.4.3. Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

Z6 – Z7 Byte Cadangan

Page 38: 5. Overhead

5.4.3. Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

Pada gambar berikut area yang dipengaruhi overhead.