5. N - bappeda.banyuwangikab.go.id 5 - Analisisi dan... · Tidak semua permasalahan pendidikan...
Transcript of 5. N - bappeda.banyuwangikab.go.id 5 - Analisisi dan... · Tidak semua permasalahan pendidikan...
V-1
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
BBAABB
Pokok-pokok kebijakan strategis, program, sasaran, serta strategi
pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi 2011-2025
disusun dengan mempertimbangkan keadaan dan tantangan dalam lingkungan
strategis agar sasaran lima tahun ke depan lebih realistis dan konsisten dengan
prinsip-prinsip pengelolaan analisis lingkungan strategis yang dikaji, baik dari
tantangan internal maupun eksternal. Pada analisis situasi dikaji kekuatan dan
kesempatan serta hambatan dan ancaman yang terkait dengan (a) pemerataan dan
perluasan akses pendidikan, (b) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
keluaran pendidikan, dan (c) peningkatan tata kelola dan akuntabilitas.
5.1 Analisis Lingkungan Strategis
6.1.1 Lingkungan Internal
Kekuatan
1. Adanya kewenangan daerah dalam mengelola pendidikan
2. Tersedianya lembaga pendidikan yang cukup
3. Tersedianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
4. Adanya komitmen tenaga pendidikan yang tinggi
5. Adanya jumlah penduduk, usia sekolah yang tinggi.
6. Adanya kurikulum muatan lokal
7. Terwujudnya MOU Gubernur Jatim dan Bupati tentang penyediaan anggaran
untuk menjamin keberlanjutan program bantuan pendidikan bagi SD/MI dan
SMP/MTs serta SM/MA negeri dan swasta;
8. Adanya semangat jajaran pendidikan untuk selalu mengupayakan sosialisasi
dan pemantapan system pendidikan berdasarkan prinsip desentralisasi,
demokratis dan manajemen berbasis sekolah;
9. Tersedianya dana yang bersumber dari APBD, DAU maupun APBN dan dana
dekonsentrasi memungkinkan kegiatan Dinas Pendidikan Kab.Banyuwangi
dapat diselenggarakan sesuai dengan rencana.
V-2
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
10. Tersedianya fasilitas prasarana pendidikan yang tersebar di seluruh Kabupaten
Banyuwangi;
11. Tersedianya tenaga kependidikan, baik pada jalur sekolah maupun luar
sekolah;
12. Terprogram dan terlaksananya PLS (Pendidikan Luar Sekolah) berorientasi
pada aspek hidup dan kelangsungan kehidupan.
13. Telah melembaganya program-program PLS yang diprakrasai masyarakat
(Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Kursus, Kelompok Bermain, Taman
Penitipan Anak dll)
14. Terselenggaranya pembelajaran berbasis kompetensi dan sertifikasi/ uji
kompetensi bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sehingga dapat
mendorong siswa memiliki kompetensi dan siap pakai untuk bekerja.
15. Meningkatnya pendidikan SMK Kecil menjadi SMK standart
16. Terwujudnya MOU Gubernur Jatim dan Bupati tentang penyediaan anggaran
untuk pemberian bantuan rehab gedung SD/MI serta SMP/MTs dan SM/MA
negeri dan swasta
17. Tersedianya SMK di Banyuwangi yang potensial untuk dikembangkan menjadi
SMK berstandar nasional/ internasional
18. Semakin banyaknya SMK yang menyelenggarakan program Community
College bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri dan industri
nasional/internasional terstandar
19. Semakin banyaknya SMK yang berinisiatif melaksanakan re-engineering dalam
rangka penyesuaian penyediaan tamatan sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja
20. Semakin banyaknya SMK yang menyelenggarakan kelas wirausaha yang
didukung penyediaan modal bergulir siswa SMK
21. Diberlakukannya pembelajaran yang berorientasi kecakapan hidup
berdasarkan pendekatan broad based education serta MPMBS
22. Tersedianya lembaga PLB (Pendidikan Luar Biasa) bagi anak yang memiliki
kelainan maupun keistimewaan luar biasa yang dapat mendukung wajar
dikdas 9 tahun, dan penyiapan sumber daya manusia (SDM)
23. Terencananya jaringan teknologi komunikasi dan informasi untuk
pengembangan model pendidikan di masa depan
V-3
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
24. Adanya UPTD TK/SD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang berfungsi strategis
sebagai pengelola kegiatan strategis Dinas
25. Tersedianya dana untuk menjangkau sasaran kebutuhan sarana/prasarana
pendidikan secara keseluruhan baik sekolah negeri maupun sekolah swasta
Kelemahan
1. Kualitas SDM yang belum merata dan memadai
2. Masih banyaknya lembaga pendidikan formal dan non formal yang belum
memadai.
3. Belum Optimalnya Sistem Pengelolaan lembaga pendidikan.
4. Sararana dan Prasarana Pendidikan kurang memadai.
5. Kurangnya pemahaman terhadap akuntabilitas kinerja
6. Belum tersedianya dukungan data yang akurat tentang data pendidikan
terutama dari daerah terpencil
7. Kurang mantapnya koordinasi lintas bidang masing-masing
8. subdin dalam menyamakan persepsi kebijaksanaanpendidikan sekolah pasca
pelaksanaan otonomi daerah
9. Terpisahnya alokasi anggaran pendidikan antara sekolah umum, dengan
sekolah agama sehingga masih adanya program yang tumpang tindih
10. Terbatasnya fasilitas sarana prasarana pendidikan terutama untuk daerah
terpencil
11. Kurang meratanya penyaluran tenaga kependidikan/guru di sekolah terutama
daerah kota dan terpencil juga tenaga kependidikan PLB sesuai jurusannya
12. Belum tersedianya lembaga atau pusat ketrampilan bagi anak luar biasa
13. Belum seluruh tenaga kependidikan PLS memiliki kemampuan yang
memadai/profesional sesuai bidang tugas/ fungsi yang diembannya, sehingga
mengakibatkan hasil program belum optimal
14. Terbatasnya alokasi dana dari APBN dan APBD bagi penyelenggaraan
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) menyebabkan sasaran program PLS tidak
terlayani
15. Masih belum mantapnya kerjasama antara tamatan pendidikan kejuruan
dengan dunia usaha khususnya kompetensi yang diperlukan
16. Masih banyaknya SMK yang fasilitas pembelajaran praktek produktifnya belum
memadai/belum memenuhi standar minimal
V-4
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
17. Masih rendahnya animo lulusan SMP/MTs memilih program keahlian yang
berbasis pada potensi daerah dan pengembangan sumber daya alam
(pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kerajinan, kelautan).
5.1.2 Lingkungan Eksternal
Peluang
1. Berlakunya otonomi pendidikan Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999yang disempurnakan dengan UU no. 32 Tahun 2004
tentangpemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerahmemungkinkan untuk
memberdayakan masyarakat dalambidang pendidikan.
2. Terpenuhinya anggaran pendidikan minimal 20 %
3. Telah terbentuknya berbagai lembaga negeri dan swastadalam
pengembangan professional tenaga kependidikan.
4. Adanya komitmen bersama ekskutif dan legeslatif terhadappendidikan gratis
bagi masyarakat yang kurang/tidak mampu.
5. Adanya bantuan dana lewat BOS bagi seluruh lembagapendidikan
SD/MI.SMP/MTs dan BKM bagi siswa kurangmampu SMA/SMK/MA
6. Adanya penyetaraan, Diklat/Workshop bagi tenagakependidikan.
7. Adanya pengembangan lembaga pendidikan informal dannonformal dan
formal untuk anak usia dini (PAUD).
8. Adanya bantuan operasional sekolah untuk SLTANegeri/swasta
9. Adanya bantuan tambahan insentif untuk kesejahteraan guruSD,SMP,SMA dan
SMK Negeri/swasta
10. Diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional
11. Meningkatnya jumlah anak usia sekolah dapat tertampungsesuai jenjang
pendidikan. Seperti tertera pada indikator APK,APM, DAN APS
12. Mulai meningkatnya adanya pemahaman dan kesadaransosial masyarakat
akan pentingnya pendidikan baik sekolahumum maupun kejuruan, termasuk
pendidikan luar biasa
13. Munculnya sekolah-sekolah swasta umum yang menunjang peningkatan
angka partisipasi serta dioptimalkan sekolah terbuka
V-5
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
14. Masih adanya kemampuan individual anak yang dapat dikembangkan serta
adanya dukungan masyarakat sebagai wadah sosial untuk menampung anak
yang memiliki kelainan
15. Berkembangnya Pendidikan Luar Biasa yang di prakasai oleh masyarakat
dalam bentuk yayasan dan tersedianya Pendidikan alternative seperti sekolah
terpadu dan sebagainya
16. Besarnya jumlah sasaran PLS/garapan yang belum terjangkau oleh layanan
PLS karena berbagai factor penyebab
17. Banyaknya potensi PLS yang belum digali/dimanfaatkan secara optimal dalam
mendukung pelaksanaan programprogram PLS utamanya yang menyangkut
penyediaan sarana/prasarana dan sumber belajar
18. Potensi teknologi komunikasi sebagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan permasalahan permasalahan pendidikan
19. Semakin meningkatnya dukungan pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten
dalam pengembangan SMK
20. Semakin banyaknya pondok pesantren yang berminat menyelenggarakan
pendidikan SMK
Ancaman
1. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang bermutu.
2. Adanya pengaruh sosial politik Kabupaten Banyuwangi dengan daya tarik
sosial ekonomi yang tinggi disamping dapat mengundang keuntungan, juga
mendatangkan kerawanan dari masuknya berbagai kepentingan yang
mengalami proses demokrasi daerah Banyuwangi.
3. Pesatnya arus informasi global yang tidak terkendali Arus informasi global
yang sangat pesat akan mempengaruhi perekonomian daerah dimana aturan
perdagangan internasional menuntut kualifikasi produk yang tinggi sehingga
ini merupakan hambatan bagi pengusaha kecil yang tidak dapat bersaing
dipasar global.
4. Tingginya angka siswa putus sekolah, mengulang kelas
5. Belum optimalnya peran dan fungsi Komite sekolah terhadap penyelenggaraan
pendidikan
6. Perbedaan persepsi kebijaksanaan pendidikan antara kewenangan provinsi
dan kabupaten/kota dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pendidikan
V-6
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
7. Masih lemahnya penyediaan data dan informasi serta belum tuntas dan belum
dinamisnya program pemetaan pendidikan (school mapping)
8. Diberlakukannya pasar bebas yang menuntut kompetensi dan sertifikasi SDM
9. Munurunnya kemampuan orang tua siswa untuk membiayai pendidikan
anaknya khususnya masyarakat lapisan bawah (kurang beruntung)
10. Sulitnya menyadarkan masyarakat yang terbelakang akan arti pentingnya
belajar serta rendahnya pengetahuan dan kemampuan tutor terhadap metode
pendidikan khususnya metode pembelajaran orang dewasa
11. Jumlah anak berdasarkan jenis kelamin/usia untuk memperoleh pendidikan
sangat sulit terdeteksi, karena
12. tersebar tidak merata serta masih berlakunya budaya malu,bagi orang tua
untuk mendapatkan sekolah,
13. Sulitnya mendeteksi anak luar biasa terutama bagimasyarakat pedesaan
dengan apresiasi pendidikan rendah
14. Rendahnya kualitas lulusan sekolah/institut yangmenghasilkan siswa kejuruan
untuk memenuhi standart kerjaserta lemahnya etos kerja, disiplin dan
kemampuanberbahasa inggris dan matematika
15. Menurunnya kesadaran anak/siswa akan nilai luhur warisanseni dan budaya,
karena dapat mengakibatkan hilangnyajatidiri bangsa
16. Masih dirasakan adanya dikotomi penyelenggaraanpendidikan umum dan
pendidikan luar biasa
17. Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan penentukebijakan tentang arti
penting PLS
18. Makin tingginya tuntutan masyarakat dan dunia usaha/duniaindustri di era
global terhadap mutu lulusan pendidikansekolah dan luar sekolah
19. Secara geografis Banyuwangi masih banyak daerah terpencildan sulit
dijangkau
20. Tidak semua permasalahan pendidikan dapat ditanganidengan sistem
konvensional (sekolah)
V-7
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
5.1.3 Analsis Permasalahan
5.1.3.1 Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses
1. Rendahnya APK Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) terutama anak usia 2-4
tahun,
2. Rendahya Angka Partisipasi Kasar ( APK ) lebih-lebih APM ditingkat SLTP
dan tingkat sekolah menengah,
3. Rendahnya APK perempuan ( jender ) dibandingkan APK laki-laki pada
tingkat SLTP maupun Sekolah menengah,
4. Rendahnya angka melanjutkan pada tingkat SLTP dan SLT Belum
meratanya lembaga SLTA terutama lembaga negeri pada setiap kecamatan
Tabel 5.1 Data 5 Kecamatan APK terendah tingkat SLTP dan SLTA
V-8
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.2 APK Jender Tingkat SLTP dan SLTA Tahun 2008/2009
Tabel 5.3 Data Angka Melanjutkan SLTP Terendah pada 5 Kecamatan
Tahun 2008-2009
V-9
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.4 Data Angka melanjutkan SLTA pada 10 Kecamatan Terendah
Tahun 2008-2009
5.1.3.2 Peningkatan mutu pendidikan
(1) Tingginya angka putus sekolah dan mengulang pada tingkatSD,SLTP dan
SLTA.
(2) Tingginya tingkat kerusakan gedung terutama padagedung SD/MI dan
SMP/MTs.
(3) Rendahnya guru yang berijasah S-1.
(4) Masih kurang memadainya sarana/fasilitas penunjang pendidikan( ruang
perpustakaan , laboratorium ,Ruang UKS dan lapanganolah raga).
(5) Masih relatif rendahnya kesejahteraan tenaga kependidikan.
V-10
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Table 5.5 Data Angka Putus Sekolah dan Mengulang 2008/2009
V-11
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.6 Data Kondisi Ruang Kelas SD/SLTPTaun 2008/2009
V-12
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Table 5.7 Data Kondisi Ruang Kelas /SLTA Tahun 2008/2009
Tabel 5.8 Data keadaan guru berijasah S-1 keatas
Pada Sekolah Dasar ( SD)
V-13
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.9 Data Keadaan Guru Berijasah S-1 ke atas
Madrasah Ibtidaiyah
Tabel 5.10 Data keadaan guru berijasah S-1 keatas
Sekolah Menengah Pertama ( SMP)
Tabel 5.11 Data keadaan guru berijasah S-1 keatas
Madrasah Tsanawiyah ( MTs )
Tabel 5.12 Data keadaan guru beijasah S-1 keatas Data Sekolah Menengah Atas ( SMA )
V-14
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.13 Data keadaan guru berijasah S-1 keatas pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK )
Tabel 5.14
Data keadaan guru berijasah S-1 keatas Madrasah Aliyah (MA)
V-15
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.15 Data kepemilikan Ruang penunjang Pendidikan
Pada tingkat SMP 2008/2009
No Kecamatan Lemabaga SMP-MTs
Fasilitas SMP-MTs
Perpus Lap. OR
UKS Lab.
1 Pesanggaran 6 6 4 3 2
2 Bangorejo 6 4 5 2 6
3 Purwoharjo 11 7 8 7 8
4 Tegaldlimo 8 6 8 4 6
5 Muncar 19 12 14 8 22
6 Cluring 8 7 7 5 9
7 Gambiran 7 5 5 3 7
8 Glenmore 14 7 11 4 7
9 Kalibaru 6 7 3 2 8
10 Genteng 17 13 7 12 24
11 Srono 14 6 10 6 16
12 Rogojampi 12 8 9 5 8
13 Kabat 8 4 2 1 8
14 Singojuruh 3 1 2 1 2
15 Sempu 11 8 3 8 8
16 Songgon 7 4 3 3 6
17 Glagah 2 1 1 1 2
18 Banyuwangi 12 10 9 9 12
19 Giri 5 4 4 3 7
20 Kalipuro 13 7 8 5 9
21 Wongsorejo 10 4 6 2 6
22 Licin 4 3 2 0 4
23 Tegalsari 8 3 6 2 12
24 Siliragung 7 6 5 4 5
Jumlah 218 141 142 98 205
V-16
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.16 Data kepemilikan ruang penunjang
pada SMA/MA 2008/2009
5.1.3.3 Peningkatan Tata Kelola (Good Governance) dan Akuntabilitas
Publik
(1) Masih tingginya angka putus sekolah /mengulang ditinjau darisegi efisiensi,
(2) Tingginya angka rata-rata lama belajar tahun ( lulusan ),
(3) Banyaknya lembaga pendidikan terutama di tingkatpendidikan dasar yang
tidak rasional/tidak efisien ( lembagayang memiliki jumlah siswa < 96 ),
(4) Belum memadainya pelaksanaan akreditasi sekolah baiknegeri/swasta,
(5) Belum memadainya sumber daya manusia dan saranapenunjang
pendataan pendidikan, dan
(6) Kurang difungsikannya MKKS dan MKKG
V-17
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.17 Data Angka Putus Sekolah dan Mengulang 6 Kecamatan Tertinggi
Tabel 5. 18 Data Sekolah yang telah terakreditasi s-d
tahun 2007/2008
Sedangkan untuk sekolah nonformal terdapat beberapa yang menjadi
perhatian yaitu:
(1) Masih adanya penduduk usia produktif ( 10 th keatas) yangbuta huruf,
(2) Belum meratanya Pusat Kegiatan belajar Masyarakat,
(3) Belum optimalnya kegiatan kepemudaan melalui kegiatanpertukaran pemuda
antar propinsi, kader pemuda insiatorkelompok pemuda sebaya,
(4) Belum optimalnya pelaksanaan seleksi lomba sekolah Sehat,
(5) Belum optimalnya pembinaan kelompok belajar usaha (KBU),
V-18
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(6) Belum optimalnya pembinaan seni daerah pelajar,
(7) Belum optimalnya pembinaan olah raga pelajar, dan
(8) Belum optimalnya pengelolaan Pusat Kegiatan BelajarMasyarakat ( PKBM )
5.2 Arah Kebijakan Pendidikan
Arah pembangunan pendidikan di Kabupeten Banyuwangi harusrelevan
dengan perkembangan strategis pendidikan nasional. Pendidikan harus dibangun
dalam keterkaitannya secara fungsional dengan berbagai bidang kehidupan yang
memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Pembangunan
pendidikan tidak cukup hanya berorientasi pada SDM dalam rangka menyiapkan
tenaga kerja. Pembangunan pendidikan harus dilihat dalam perspektif
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan perlu diarahkan dalam
membangun seluruh potensi manusia agar menjadi subjek yang berkembang secara
optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Potensi
manusia Indonesia yang dikembangkan dalam rangka (1) memperteguh keimanan
dan ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti, atau moral, membentuk
kepribadian unggul, membangun kepemimpinan dan entrepreneurship, (2)
membangun kompetensi dan kemadirian ilmu pengetahuan dan teknologi, (3)
meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan
budaya, dan (4) meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesigapan
fisik serta keterampilan kinestetis.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, pendidikan adalah suatu usaha
yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju,
mandiri, dan modern. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi
merupakan bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh untuk
meningkatkan harkat dan martabat bangsa pada umumnya, khususnya bagi rakyat
di Bapupaten Banyuwangi. Keberhasilan dalam membangun pendidikan di sini akan
memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan pendidikan
nasional secara keseluruhan.
Pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi harus mampu
melahirkan insan-insan terpelajar yang mempunyai peranan penting dalam proses
perubahan sosial di dalam masyarakatnya. Pendidikan menjadi faktor penentu
dalam mendorong percepatan kemajuan masyarakat yang mengarah pada
pembentukan masyarakat terdidik. Masyarakat ini menjadi elemen penting dalam
V-19
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
memperkuat daya rekat sosial (social cohesion). Pendidikan dapat melahirkan
lapisan masyarakat terdidik yang menjadi kekuatan perekat sosial di dalam
masyarakat: keluarga, komunitas, perkumpulan masyarakat, dan organisasi sosial
yang kemudian menjelma dalam bentuk organisasi besar berupa lembaga negara.
Dengan demikian, pendidikan dapat memberikan sumbangan penting pada upaya
memantapkan integrasi sosial.
Di Kabupaten Banyuwangi, pendidikan merupakan usaha yang penting dan
efektif untuk mengajarkan norma, mensosialisasikan nilai, dan menanamkan etos di
kalangan warga masyarakat. Pendidikan juga dapat menjadi strategi untuk
memupuk kepribadian bangsa, memperkuat identitas nasional, dan memantapkan
jati diri bangsa. Dalam konteks ini, pendidikan dapat menjadi wahana strategis
untuk membangun kesadaran kolektif (collective conscience) sebagai warga dan
mengukuhkan ikatan-ikatan sosial, dengan tetap menghargai keragaman budaya,
ras, suku-bangsa, dan agama.
Dari segi ekonomi, pendidikan merupakan suatu usaha untuk menghasilkan
manusia-manusia yang andal sehingga penggerak pembangunan ekonomi. Oleh
karena itu, pendidikan harus mampu melahirkan lulusan-lulusan bermutu yang
memiliki pengetahuan, menguasai teknologi, dan mempunyai keterampilan teknis
dan kecakapan hidup yang memadai. Pendidikan juga harus dapat menghasilkan
tenaga-tenaga profesional yang memiliki kemampuan kewirausahaan, yang menjadi
salah satu pilar utama aktivitas perekonomian nasional. Bahkan peran pendidikan
menjadi sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing nasional dan
membangun kemandirian bangsa, yang menjadi prasyarat mutlak dalam memasuki
persaingan di era global.
Dari segi politik, pendidikan dapat dianggap sebagai upaya dalam
mengembangkan kapasitas individu untuk menjadi warga negara yang baik (good
citizens), yang memiliki kesadaran akan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, pendidikan harus dapat
melahirkan individu yang dapat membangun kekuatan bersama sebagai bangsa.
Dalam jangka panjang, pendidikan niscaya akan melahirkan lapisan masyarakat
terpelajar yang menjadi elemen pokok dalam upaya membangun masyarakat
madani. Dengan demikian, pendidikan merupakan usaha besar untuk meletakkan
landasan sosial yang kokoh bagi terciptanya masyarakat demokratis.
V-20
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Secara khusus, kebijakan pembangunan pendidikan di Kabupaten
Banyuwangi diarahkan pada hal-hal berikut ini.
(1) Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu
untuk memperoleh pendidikan melalui pemberian subsidi biaya pendidikan
kepada SD, SMP, SMA/SMK Negeri sedangkan Sekolah swasta diberikan
subsidi atau bea siswa.
(2) Meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas lulusan dan
peningkatan kualitas tenaga kependidikan serta peningkatan sarana
prasarana pendidikan.
(3) Peningkatan sarana dan prasarana belajar siswa, melalui pola bantuan
langsung ke sekolah (Block Grant).
(4) Peningkatan Profesionalisme Guru, melalui pemberian motivasi berupa: (a)
pemberian kesempatan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, (b) pemberian insentif mengajar, (c) pemberian penghargaan guru
berprestasi, (d)pemberian kompensasi lain, tidak saja berupa uang
melainkan kesempatan studi banding ke Luar Negeri bagi guru yang
berprestasi.
(5) Melakukan penataan kembali struktur kelembagaan dinas pendidikan yang
lebih mengarah pada efisiensi dan efektifitas baik dari sisi anggaran maupun
fungsi kelembagaan dengan melakukan regrouping beberapa sekolah pada
sekolah pendidikan dasar.
(6) Meningkatkan penyelenggaraan Pendidikan yang Berorientasi pada
Kecakapan Hidup (PBKH) atau skill berdasarkan paradigma Broad Based
Education (BBE).
(7) Memberdayakan orang tua siswa dan masyarakat yang mampu sebagai
stakeholder sekolah dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang
berbasis sekolah, dengan penciptaan iklim kelembagaan yang kondusif yang
memungkinkan terciptanya sekolah yang mandiri dan memiliki akuntabilitas
yang baik.
(8) Meningkatkan layanan pendidikan ketrampilan bagi anak luar biasa agar
dapat hidup mandiri.
(9) Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kualitas
lulusan dalam rangka memasuki dunia usaha dan dunia industri ( DU/DI )
V-21
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(10) Meningkatnya efisiensi penyelenggaraan pendidikan dengan
memberdayakan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik
sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, da
kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang
didukung oleh sarana dan prasarana untuk menciptakan system pendidikan
yang efektif dan efisien.
(11) Mewujudkan suatu system pendidikan yang terpadu sesuai dengan tuntutan
dunia kerja yang mengutamakan kerjasama/sinergi dengan masyarakat.
(12) Mengembangkan dan melembagakan pendidikan kecakapan hidup pada
berbagai lembaga dan satuan pedidikan baik pada jalur pendidikan sekolah
maupun pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan oleh pemerintah. Sejalan dengan prinsip BBE ( Broad Based
Education ).
(13) Melakukan pelatihan tutor yang berkualitas dan tanggap terhadap minat
warga belajar.
(14) Meningkatkan kesejahteraan tutor untuk memenuhi kebutuhan material dan
non material,
(15) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, pemuda, olahraga dan seni
(16) Tersedianya data pendidikan yang valid melalui pemetaan sekolah (school
mapping).
(17) Meningkatkan pelaksanaan penyelenggaraan kurikulum muatan local pada
SD dan SLTP
(18) Tersediaanya dana pendaping (sharing) dari Pemerintah Daerah dalam
rangka membiayai program-program pendidikan.
V-22
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
5.2.1 Program Pembangunan Kependidikan di Kabupaten Banyuwangi
5.2.1.1 Proyeksi Kinerja Kependidikan
Tabel 5.19
Proyeksi Siswa dan Kinerja Sistem Kependidikan pada Sekolah Taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar
Tabel 5.20 Proyeksi Siswa dan Kinerja Sistem Kependidikan
Pada Sekolah Menengah Pertama ( SMP) dan Madrasah Tsanawiyah ( MTs)
V-23
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.21 Proyeksi Siswa dan Kinerja Sistem Kependidikan
pada SMA, MA, dan SMK
5.2.1.2. Pendidikan yang diinginkan lima tahun kedepan
Berdasarkan hasil pencapaian kinerja siatem sebagaimana diuraikanpada bab
terdahulu, serta berdasarkan proyeksi data pendidikan 5(lima) tahun ke depan;
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsiDinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Banyuwangi yangmengacu pada Standart Pelayanan Minimal
(SPM) maka kondisipendidikan yang diinginkan untuk lima tahun kedepan
sebagaimanadalam indikator berikut ;
V-24
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.22 Proyeksi Pencapaian Indikator Pemerataan
Pendidikan Dasar Tahun 2009-2014
Tabel 5.23 Proyeksi Pencapaian Kinerja Indikator Pemerataan Pendidikan Menengah ( SLTP ) Tahun 2009-2014
V-25
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.24 Proyeksi Pencapaian Kinerja Indikator Pemerataan Pendidikan Menengah ( SLTA ) Tahun 2009-2014
Tabel 5.25 Proyeksi Pencapaian Kinerja Indikator
Peningkatan mutu Pendidikan dasar ( SD )
V-26
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.26 Proyeksi Pencapaian Kinerja Indikator Peningkatan
mutu Pendidikan Menengah ( SLTP )
Tabel 3.27 Proyeksi Pencapaian Kinerja Indikator
Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah Atas
V-27
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
5.2.2 Program Prioritas ( Milestones ) 2009-2013
Program prioritas serta tahapan pencapaian terget setiap tahun selama
2009-2013 tergambarkan dalam tabel berikut;
1) APK Pendidikan Anak Usia Dini 0-6 Tahun
Tabel 5.28
Proyeksi Target pencapaian Pendidikan Anak Usia Dini 2-4 Tahun
Tabel 5.29
Proyeksi Target Pencapaian Kinerja Pendidikan Anak Usia Dini usia 4-6 tahun (Paud Formal)
V-28
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Tabel 5.30 Proyeksi Target Pencapaian Kinerja
Penyandang Buta Aksarausia 16-44 Tahun
Tabel 5.31 Target Kinerja Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun
V-29
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 Tahun
Dalam rangka menindaklanjuti penuntasan Wajib BelajarPendidikan Dasar 9
Tahun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi wajib menyiapkan program menuju
WajibBelajar pendidikan Dasar 12 Tahun
Tabel 5.32 Rintisan Wajar 12 Tahun
Gedung SD/MI/SDLB,SMP/MTs/SMPLB dalam keadaan baik 100%
Tabel 5.33
Kondisi Gedung SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB
V-30
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Gedung SMA/SMK/MA/SMLB dalam keadaan baik 100 %
Tabel 5.34
Target Kinerja Kondisi Gedung SMA/SMK/MA/SMALB
Rasio Siswa SMK : SMA = 60 : 40
Tabel 5.35
Target Kinerja Rasio SMK : SMA/MA
V-31
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Guru berpendidikan S-1 = 80.60 % di Tahun 2014
Tabel 5.36 Guru berpendidikan S-1
Rintisan Sekolah Nasional Bertaraf Internasional
Tabel 5.37 Target Kinerja Rintisan Sekolah Nasional bertaraf Internasional
No.
Milestones
Target Kinerja
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1.
Rintisan Sekolah Nasional Bertaraf internasional (RSBI) minimal 1 sekolah
2. a. Rintisan SNBI tingkat SD
1 2 3 4 5 6 6
3. b. Rintisan SNBI tingkat SMP
1 3 3 4 5 6 6
4. c. Rintisan SNBI tingkat SMA
1 2 3 4 5 6 6
5. d. Rintisan SNBI tingkat SMK
2 2 4 5 6 7 7
V-32
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
5.3 Program dan Kegiatan
Berdasarkan prinsip pembangunan pendidikan di KabupatenBanyuwangi
serta berdasarkan target sebagaimana tersebut di atas, disusunprogram
pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi yang dilandasitiga pilar
pembangunan pendidikan nasional, yakni (i) pemerataan danperluasan akses
pendidikan, (ii) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing,dan (ii) governance,
akuntabilitas dan pencitraan publik. Programpembangunan di setiap satuan
pendidikan serta aspek pembangunanpendidikan yang lain diarahkan pada ketiga
perosalan pokok pembangunanpendidikan tersebut.Berdasarkan jenis dan tingkatan
satuan pendidikan, maka dalamkaitan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
pendidikan di KabupatenBanyuwangi disusun program-program pengembangan
pendidikan sebagaiberikut:
5.3 1 Program pemerataan dan perluasan akses pendidikan
Secara umum program pemerataan dan perluasan akses pendidikan
diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta
memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai
golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi
tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk di Kabupaten Banyuwangi untuk
dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era
global.Untuk itu, sampai dengan tahun 2014 dilakukan upaya-upaya sistematis
dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan mempertahankan APM-SD
pada tingkat 95%, memperluas SMP/MTs hingga mencapai APK 98,0% serta
menurunkan angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas hingga 5%.
Pemerataan dan perluasan akses akan dilakukan dengan mengupayakan
menarik semua anak usia sekolah yang sama sekali belum pernah sekolah, menarik
kembali siswa putus sekolah dan lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan.
Berbagai kegiatan berikut akan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan program
pemerataan dan perluasan.
Pemberian bantuan biaya operasional. Bantuan biaya operasional
pendidikan diberikan dalam rangka membantu sekolah mencapai proses
pembelajaran secara optimal. Bantuan pembiayaan tidak membedakan sekolah
negeri maupun swasta, madrasah maupun sekolah umum.
V-33
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Penyediaan perpustakaan, buku teks pelajaran maupun nonteks pelajaran
yang tidak membedakan sekolah negeri dan swata, sekolah umum dan madrasah.
Diharapkan setiap siswa pada satuan pendidikan memperoleh buku teks pelajaran
dan satuan pendidikan memperoleh buku nonteks pelajaran.
Rehabilitasi ruang kelas yang rusak, merupakan upaya melaksanakan
penyediaan sarana penunjang pendidikan yang layak untuk pendidikan dasar (SD
dan SMP). Target rehabilitasi pada tahun 2007 mencapai sekitar 200 ribu ruang
kelas yang rusak berat dan 300 ribu ruang kelas yang rusak ringan pada SD; sekitar
9500 ruang kelas yang rusak berat dan lebih dari 23 ribu ruang kelas rusak ringan
pada SMP.
Unit sekolah baru dan RKB. Penyediaan prasarana pendidikan termasuk
pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB) diupayakan
dalam rangka pemerataan dan perluasan di tingkat SMP/MTs, untuk menampung
peningkatan jumlah lulusan SD/MI. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan di
tingkat SD dilakukan dengan memanfaatkan layanan pendidikan yang sudah ada.
Perintisan pendidikan dasar 9 tahun satu atap, merupakan langkah untuk
mendirikan SD-SMP satu atap atau SMP Khusus, yaitu penambahan tingkat kelas
(extended classes) untuk penyelenggaraan pendidikan menengah pertama pada
setiap SD negeri yang ada di daerah terpencil, serta berpenduduk jarang atau
terpencar. Untuk itu akan dilakukan pemetaan sekolah agar program Dikdas satu
atap dan SMP Terbuka dapat lebih optimal. Pada pendidikan luar biasa (PLB) upaya
pemerataan dan perluasan akses dilakukan dengan pengembangan sekolah terpadu
(SMP dan SMPLB) melalui pendidikan inklusif.
Penyelenggaraan kelas layanan khusus di sekolah dasar, merupakan layanan
pendidikan bagi anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) yang putus sekolah atau
sama sekali belum pernah sekolah dasar sampai tamat. Layanan pendidikan
dilaksanakan selama kurang satu tahun di luar kelas reguler pada sekolah dasar
yang ada sebagai transisi untuk memasuki kelas reguler. Target pada tahun 2009
ialah setiap penduduk usia sekolah dasar memperoleh layanan Dikdas
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan melalui
pembangunan USB, RKB, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran buku nonteks
pelajaran/bacaan lainnya dan sarana belajar. Perluasan USB SMA akan lebih
diarahkan untuk lebih banyak dilakukan oleh penyelenggara pendidikan swasta
dengan tetap memperhatikan standar nasional pendidikan.
V-34
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Sejalan dengan itu, penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang
lebih merata, bermutu, serta penyediaan biaya operasional pendidikan dan
beasiswa kepada anak yang kurang beruntung tetapi berprestasi, juga akan
dilakukan untuk mendukung perluasan.
Untuk daerah yang mampu mencapai APM SMP di atas 95% dan bermutu,
pemerintah mendorong daerah tersebut untuk proaktif melakukan inisiasi program
dan fasilitasi pendidikan universal 12 tahun dalam rangka memperluas partisipasi
pendidikan menengah. Target pada tahun 2009 sekurang-kurangnya satu
kabupaten/kota setiap provinsi melakukan perintisan pendidikan universal 12 tahun.
Pengembangan model layanan alternatif pendidikan akan dilakukan khusus
untuk daerah terpencil, daerah pedalaman, dan daerah tertinggal sebagai fasilitas
untuk menampung lulusan SMP di daerah tersebut. Perluasan penyelenggaraan
pendidikan kejuruan yang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bentuk
SMK, yaitu SMK besar di kawasan Industri, SMK kelas jauh di pesantren/institusi
lain, SMK di daerah perbatasan, SMK kecil di daerah terpencil dan perdesaan, SMA
terbuka, dan sekolah menengah terpadu.
Program pemerataan dan perluasan akses pendidikan juga diusahakan agar
dapat menurunkan angka putus sekolah, angka mengulang kelas, dan
meningkatnya proporsi siswa SMA/SMK/MA/MAK dan yang sederajat yang lulus
ujian nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah di sektor
manufaktur, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan, jasa
kemasyarakatan, pariwisata, TIK, pertanian, serta teknologi dan seni (konservatori
budaya) pemerintah akan meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang
diproyeksikan akan meningkat secara signifikan sampai dengan tahun 2014.
Berdasarkan jenis dan tingkatan satuan pendidikan, maka dalamkaitan
pemerataan dan perluasan akses pendidikan di KabupatenBanyuwangi disusun
program-program pengembangan pendidikan sebagaiberikut .
V-35
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
1) Program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Perluasan akses PAUD baik jalur formal maupun non formal, dengankegiatan
pokok strategis sebagai berikut.
(1) Peningkatan Unit Sekolah Baru (USB) dan penambahan Ruang Kelas Baru
(RKB) TK/RA;
(2) Peningkatan jumlah lembaga PAUD nonformal : KB, TPA dan lainlain;
(3) Pendanaan biaya operasional PAUD, bantuan/subsidi untuk TK/RA;
(4) Rehabilitasi Ruang Kelas TK/RA;
(5) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya PAUD
(6) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang masih terhambat
budaya, bahwa perempuan pun punya hak untuk mendapatkan akses
belajar dan berkembang;
(7) Pembinaan Posyandu sebagai lembaga PAUD.
Program Pendidikan Dasar di SD
Kegiatan pokok strategis yang direncanakan diantaranya sebagai berikut.
(1) Membangun dan merehab SDN di wilayah terpencil, serta menggabung
beberapa SDN yang sudah tidak efisien dan menutup SDN yang sudah
tidak memiliki siswa.
(2) Rehabilitasi Ruang Kelas SD baik negeri maupun swasta.
(3) Pemberian blockgrant bagi SD Inti.
(4) Bantuan/subsidi bagi SD swasta.
(5) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
(6) Pengangkatan guru kelas, guru mata pelajaran (agama, penjaskes,
bahasa Inggris dan muatan lokal).
(7) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang masih terhambat sosial
dan budaya akan pentingnya pendidikan.
Program Pendidikan Dasar di SMP
Kegiatan pokok strategis yang direncanakan sebagai berikut.
(1) Pembangunan USB SMP di wilayah tertentu (daerah yang APK nya masih
rendah).
(2) Pembangunan RKB SMP.
(3) Rehabilitasi Ruang Kelas SMP.
V-36
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(4) Pemberian blockgrant bagi SMP Standar Nasional.
(5) Bantuan/subsidi bagi SMP swasta.
(6) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
(7) Pengangkatan guru (mata pelajaran dan muatan lokal).
(8) Pengangkatan tenaga pendidikan, tenaga TU dan Perpustakaan.
(9) Pembangunan SMP Kecil, SD-SMP satu atap di wilayah terpencil.
(10) Mengoptimalkan penyelenggaraan SMP terbuka.
(11) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang masih terhambat
budaya dan sosial untuk dapat menyelesaikan pendidikan hingga minimal
SMP.
(12) Pembinaan, pemberian rekomendasi, dan izin operasional bagi pendirian
SMP swasta
Program Pendidikan Menengah di SMA
(1) Kegiatan pokok strategis yang direncanakan meliputi:
(2) Pembangunan RKB SMA.
(3) Rehabilitasi Ruang Kelas SMA.
(4) Pemberian dana berupa Bantuan Operasional Manajemen Mutu ( BOS),
(5) Pemberian blockgrant bagi SMA berstandar nasional bertaraf
internasional.
(6) Bantuan/subsidi berupa bea siswa bagi SMA Negeri/swasta.
(7) Perluasan pemberian bantuan khusus murid (BKM).
(8) Pengangkatan guru (mata pelajaran dan muatan lokal).
(9) Pengangkatan tenaga pendidikan, tenaga TU dan Perpustakaan.
(10) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang Wajib Belajar
Dikmen.
(11) Pembinaan, pemberian rekomendasi, dan izin operasional bagi pendirian
SMA swasta sesuai dengan pemetaan sekolah.
Program Pendidikan Menengah di SMK
Kegiatan pokok strategis yang direncanakan sebagai berikut.
(1) Pembangunan USB SMK.
(2) Pembangunan RKB SMK.
(3) Rehabilitasi Ruang Kelas SMK.
V-37
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(4) Pemberian subsidi Bantuan Operasional Manemen Mutu ( BOMM ),
(5) Pemberian blockgrant bagi SMK.
(6) Bantuan/subsidi bagi SMK swasta.
(7) Mengembangkan SMK terutama yang berbasis keunggulan lokal.
(8) Bantuan pendirian bengkel kerja dan ruang pamer (showroom)hasil
produksi.
(9) Perluasan pemberian BKM (Bantuan Khusus Murid) dan beasiswa,
(10) Pengembangan SMK berstandar nasional dan berstandar internasional.
(11) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang Sekolah Kejuruan,
dan
(12) Pembinaan, pemberian rekomendasi, dan izin operasional bagi pendirian
SMK.
Program Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Kegiatan pokok strategis yang direncanakan sebagai berikut.
(1) Memberika Rekomendasi Pendirian USB SLB dengan berbagaivariannya.
(2) Pembangunan RKB SLB.
(3) Rehabilitasi Ruang Kelas SLB.
(4) Penambahan sekolah inklusif di SD, SMP, SMA.
(5) Peningkatan bantuan biaya operasional sekolah inklusif.
(6) Bantuan/subsidi bagi SLB swasta.
(7) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
(8) Melengkapi fasilitas bagi penyelenggaraan Sekolah Inklusif bagi anak
berkebutuhan khusus.
Program Pendidikan Non Formal
Kegiatan pokok strategis yang direncanakan sebagai berikut.
(1) Bantuan dana penyelenggaraan Kejar Paket A/B/C.
(2) Melaksanakan program Kejar Paket A/B/C di pesantren dan di PKBM.
(3) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang masih terhambat
budaya bahwa perempuan pun punya hak untuk mendapatkan akses
belajar dan berkembang.
(4) Mengaktifkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) secara maksimal untuk
mencegah terjadinya Buta Aksara Kembali.
V-38
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
5.3.2 Program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
Secara umum progam, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa
depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi rakyat di
Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing sumber daya manusia yang
dihasilkan. Mutu pendidikan jugadilihat dari meningkatnya penghayatan dan
pengamalan nilai-nilaihumanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta
berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi
estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur
dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang
memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam
berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Banyuwangi
diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang
mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). Sesuai dengan SNP, pendidikan
harus memenuhi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pemerintah
mendorong dan membimbing satuan-satuan pendidikanuntuk mencapai standar
yang diamanatkan oleh SNP. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai
dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan,
mulai dari PAUD, Dikdas, pendidikan menengah (Dikmen).
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan memperluas inovasi
pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun nonformal dalam rangka
mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat
usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik. Pengembangan
proses pembelajaran pada PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar lebih
memperhatikan prinsip perlindungan dan penghargaan terhadap hak-hak anak
dengan lebih menekankan pada upaya pengembangan kecerdasan emosional,
sosial, dan spiritual dengan prinsip bermain sambil belajar. Peningkatan mutu
pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin memperhatikan
pengembangan kecerdasan intelektual dalam rangka memacu penguasaan ilmu
V-39
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
pengetahuan dan teknologi di samping memperkokoh kecerdasan emosional, sosial,
dan spritual peserta didik.
Permasalahan mutu pendidikan dipengaruhi oleh mutu masukan dan mutu
proses. Mutu masukan pendidikan dapat dilihat dari kesiapan murid dalam
mendapatkan kesempatan pendidikan. Kenyataannya,masih banyak murid yang
tidak siap karenasebagian menderita kekurangan gizi, kecacingan, ataupun kondisi
kesehatan dan kebugaran jasmani yang tidak mendukung. Di samping itu, ada pula
perilaku negatif peserta didik yang berdampak pada kesehatan dan proses belajar
mengajar seperti perilaku merokok dan penyalahgunaan obat terlarang. Selain itu,
mutu pendidkan juga komponen masukan pendidikan lain yang secara signifikan
berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan. Komponen itu meliputi (1)
ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai baik secara
kuantitas dan kualitas, maupun kesejahteraannya,(2) prasarana dan sarana belajar
yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal,(3) pendanaan
pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran, dan (4)
proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.
Kualifikasi pendidik ditinjau dari ijazah tertinggi menunjukkan keragaman.
Pada jenjang TK dan SD pendidik dengan kualifikasi sarjana (S1) persentasenya
masih sangat kecil. Sebagian besar pendidik pada TK adalah mereka yang
berpendidikan di bawah D1, sedangkan untuk SD mayoritas pendidikan berlatar
belakang D1 dan D2. Untuk jenjang pendidikan tinggi, persentase pengajar dengan
ijazah sarjana (S1) lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan kondisi yang kurang baik
dibandingkan dengan ijazah pendidik pada SMA dan SMK dengan latar belakang S1
lebih dari 60%.
Masalah guru atau pendidik lainnya adalah masih terdapatnya kesenjangan
guru dilihat dari keahliannya. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang
keahliannya (mismatch) yang masih banyak terjadi terutama pada jenjang SM
swasta dan MA.
Program kegiatan yang mendasar dan sistematis dalam peningkatan mutu
pendidikan adalah pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem
penilaian. Pengembangan model kurikulum perlu memperhatikan potensi peserta
didik, karakteristik daerah, serta akar sosiokultural komunitas setempat,
perkembangan Iptek, dinamika perkembangan global, lapangan kerja, lingkungan
budaya dan seni, dan lain-lain. Pada jenjang Dikdas muatan kecakapan dasar (basic
V-40
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
learning contents) perlu ditekankan pada kecakapan berkomunikasi (membaca,
menulis, mendengarkan, dan menyampaikan pendapat, dan sebagainya),
kecakapan intrapersonal (pemahaman diri, penguasaan diri, evaluasi diri, tanggung
jawab, dan sebagainya), kecakapan interpersonal (bersosialisasi, bekerja sama,
mempengaruhi/mengarahkan orang lain, bernegosiasi, dan sebagainya),
kemampuan mengambil keputusan (memahami masalah, merencanakan, analisis,
menyelesaikan masalah, dan sebagainya).Dalam rangka perluasan pendidikan
kecakapan hidup,perlu dilaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung
pengenalan dasar kewirausahaan dan kepemimpinan, pengenalan dan
pengembangan etika, penanaman dasar apreasi terhadap estika dan lingkungan
hidup.
Kapasitas profesi pendidik juga akan ditingkatkan agar mereka mampu
membawakan proses pembelajaran efektif, sesuai dengan standar kompetensi
pendidik yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran efektif diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, dan mengasyikkan untuk
mendorong peserta didik berpartisipasi aktif, berinisiatif, kreatif, dan mandiri, sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan kematangan psikologis.
Pengembangan mutu dan keunggulan pendidikan dasar, juga disertai
dengan program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat.
Dengan demikian dapat tercipta siswa yang sehat dan bugar, serta sekolah yang
memenuhi standar sekolah sehat.
Sarana dan bahan belajarseperti perpustakaan, media pembelajaran,
laboratorium bahasa/IPA/matematika, alat peraga pendidikan, buku pelajaran, dan
buku nonteks pelajaran/buku bacaan lain yang relevan perlu dikembangkan.
Pemerintah akan melaksanakan pengembangan naskah buku pendidikan dan
melakukan pengendalian mutu buku teks pelajaran dan buku nonteks
pelajaran/bacaan lainnya yang relevan. Dengan mempertimbangkan pesatnya
perkembangan pemanfaatan ICT dalam berbagai sektor kehidupan, pemerintah
akan terus mengembangkan pemanfaatan ICT untuk sistem informasi persekolahan
dan pembelajaran termasuk pengembanganpembelajaran secara elektronik(e-
learning). Hingga tahun 2009, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah (a)
merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan internet, yang menghubungkan
sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan intranet sebagai
sarana dan media komunikasi, dan informasi intern sekolah; (b) merancang dan
V-41
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi
persekolahan, manajemen persekolahan, konten-konten pembelajaran; (c)
merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia
interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool; (d) mengoptimalkan
pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang
peningkatan mutu pendidikan; dan (e) mengimplementasikan pemanfaatan TIK
secara bertahap untuk memudahkan manajemen pendidikan pada SMP dan
sekaligus untuk mendukung proses pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia.
Karena keterbatasan dana pemerintah, program wajib belajar belum dapat
ditingkatkan sampai jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu, pendidikan
kecakapan hidup (keterampilan praktis) diberikan kepada lulusan SMP/MTs yang
tidak dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi agar mereka dapat bekerja
dan melakukan kegiatan produktif di masyarakat.
Pemerintah daerah Banyuwangi perlu mendorong pengembangan KTSP
setiap lembaga pendidikan atau kelompok kecil lembagai sehingga sekolah dapat
mengembangkan potensi, mengembangkan bahan ajar, model pembelajaran, dan
sistem evaluasi/penilaian menuju standar nasional dan internasional. Semua bagian
dari sistem dan muatan pembelajaran dikembangkan untuk mencapai pembelajaran
yang bermakna dan efektif. Pada jenjang pendidikan menengah, penekanan
muatan kecakapan dasar (basic learning contents) mendapat porsi yang menurun,
sedangkan muatan akademik dan keterampilan hidup meningkat.
Dalam rangka pendidikan kecakapan hidup, pemerintah daerah hendaknya
melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung tumbuhnya pribadi siswa, yang
berjiwa kewirausahaan, kepemimpinan, beretika, serta memiliki apresiasi terhadap
estetika dan lingkungan hidup.
Guna mendorong siswa berprestasi, pemerintah daerah juga perlu
melaksanakan program pembinaan dan fasilitasi untuk mempersiapkan anak-anak
yang berprestasi istimewa mengikuti kompetisi tingkat nasional atau internasional
seperti olimpiade sains dan matematika bagi siswa, sedangkan bagi siswa SMK
berprestasi mengikuti promosi keterampilan siswa (PKS) tingkat nasional, dan World
Skill Competition (WSC) tingkat internasional.
Pemerintah daerah perlu melakukan peningkatan jumlah SMK secara
proporsional termasuk upaya penataan bidang keahlian dan program studi di SMK
serta fasilitas magang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Penataan ini
V-42
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
dilakukan agar lulusan sekolah menengah kejuruan dapat makin memadai untuk
memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Pengembangan mutu dan keunggulan sekolah menengah juga diarahkan
untuk mendorong sekolah potensial menuju kategori di atas SNP. Sekolah seperti ini
akan terus dikembangkan menjadi sekolah berkeunggulan nasional dan
internasional. Pengembangan sekolah berkeunggulan pada pendidikan menengah
ditargetkan paling tidak 6 SMA/SMK pada kabupaten Banyuwangi menjadi sekolah
berkeunggulan tingkat provinsi dan nasional pada tahun 2014. Pemerintah daerah
dapat bekerja sama dengan lembaga yang relevan untuk pengembangan
keunggulan lokal, agar para lulusan dapat bersaing secara global. Salah satu
orientasi pencapaian standar internasional adalah mendorong sekolah untuk dapat
memperoleh sertifikat ISO. Pengembangan mutu dan keunggulan sekolah juga
disertai dengan program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah
sehat. Dengan demikian, dapat tercipta siswa yang sehat dan bugar, serta sekolah
yang memenuhi standar sekolah sehat.
Untuk mengantisipasi banyaknya lulusan SMA yang tidak dapat meneruskan
ke pendidikan tinggi, pemberintah daerah perlu merencanakan pendidikan
kecakapan hidup yang diberikan pada siswa SMA. Untuk peserta yang berasal dari
keluarga miskin tetapi berpotensi, pemerintah daerah perlu memberikan subsidi
beasiswa.
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah kejuruan dilakukan
dengan mengembangkan program studi/jurusan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, antara lain teknologi pengolahan dan pengemasan makanan, teknologi
otomotif modern, telematika, hotel dan restoran, bidang kelautan, seni etnik dan
kerajinan, industri manufaktur, serta teknologi pertanian nilai tinggi. SMK di setiap
daerah juga didorong untuk mengembangkan program studi yang berorientasi pada
keunggulan lokal, baik pada aspek keterampilan maupun kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan akan diberikan untuk membekali lulusan SMK mampu
mengembangkan sendiri lapangan kerja bagi dirinya. Pengembangan kecakapan
berwirausaha akan dilakukan seluas-luasnya untuk mendorong tumbuhnya
wiraswastawan sebanyak-banyaknya, yang selain menjadi wahana kemandirian
berusaha bagi pelaku-pelakunya, juga memberikan dampak makro yang sangat
positip bagi pengembangan ekonomi nasional.
V-43
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Dengan mempertimbangkan pesatnya perkembangan pemanfaatan TIK
dalam berbagai sektor kehidupan, pemerintah daerah perlu terus mengembangkan
pemanfaatan TIK untuk sistem informasi persekolahan dan pembelajaran termasuk
pengembangan e-Learning. Hingga tahun 2014, langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah (a) merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan
dan mengolah data dan informasi persekolahan, manajemen persekolahan, muatan
(content) pembelajaran; (b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran
berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan
learning tool; (c) mengimplementasikan pemanfaatan TIK secara bertahap untuk
memudahkan manajemen pendidikan pada SMA dan SMK dan sekaligus untuk
mendukung proses pembelajaran di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan jenis dan tingkatan satuan pendidikan, dalamkaitan
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan diJawa Timur disusun
program-program pengembangan pendidikansebagai berikut,
1) Program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
(1) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan sistem penilaian.
(2) Bantuan pengembangan media belajar, alat bermain dan alat pendidikan.
(3) Pelaksanaan akreditasi bagi TK/RA.
(4) Sertifikasi dan uji kompetensi pendidik TK/RA.
(5) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran (terutama
model pembelajaran Beyond Centres and Circles Time) bagi guru
KB/TPA/TK/RA.
(6) Bantuan penyusunan modul pembelajaran etika dan budi pekerti luhur.
Program Pendidikan Dasar di SD
(1) Pengembangan dan pelaksanaan KTSP.
(2) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan sistem penilaian.
(3) Bantuan pengadaan perpustakaan dan penambahan koleksi bagi SD.
(4) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Buku.
(5) Membangun laboratorium komputer bagi SD dan atau melengkapi sarana
laboratorium sains.
(6) Membangun Ruang Perpustakaan SD.
(7) Pengadaan Mebelair SD.
V-44
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(8) Bantuan pengembangan media belajar, dan alat pendidikan.
(9) Bantuan pembinaan dan pelaksanaan akreditasi bagi SD.
(10) Pengembangan SD inti.
(11) Perintisan SD bertaraf internasional.
(12) Pengembangan muatan lokal bahasa using.
(13) Pemberian beasiswa bagi siswa SD berprestasi.
(14) Pemilihan siswa SD teladan.
(15) Olympiade sains dan matematika bagi siswa SD baik di tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional.
(16) Lomba kreativitas bagi siswa SD.
(17) Pelatihan penulisan karya ilmiah (berbasis PTK dan lain-lain) bagi guru.
(18) Lomba penulisan karya ilmiah bagi guru SD.
(19) Lomba kreativitas bagi guru SD.
(20) Pemilihan guru SD teladan tingkat Kabupaten, Provinsi Jawa Timur dan
pengirimannya dalam lomba tingkat nasional.
(21) Penyelenggaraan Porseni tingkat SD se Kabupaten dan se Provinsi Jawa
Timur.
(22) Bantuan untuk sertifikasi (kuliah) dan uji kompetensi pendidik SD.
(23) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini
berlandaskan transformative learning dan paradigm learn-unlearn-relearn.
(24) Diklat penggunaan ICT (termasuk e-learning) bagi guru/tenaga
pendidikan dan Kepala Sekolah.
(25) Peningkatan penerimaan insentif bagi guru/tenaga kependidikan.
(26) Pelaksanaan UAN silang penuh baik lokasi maupun pengawasan.
(27) Monitoring dan evaluasi serta supervisi pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran di SD.
Program Pendidikan Dasar di SMP
(1) Pengembangan dan pelaksanaan KTSP.
(2) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan system penilaian.
(3) Bantuan pengadaan perpustakaan dan penambahan koleksi bagi SMP.
(4) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Buku.
(5) Membangun laboratorium komputer bagi SMP dan atau melengkapi
sarana laboratorium sains serta laboratorium bahasa.
V-45
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(6) Bantuan pengembangan media belajar dan alat pendidikan.
(7) Bantuan pembinaan dan pelaksanaan akreditasi bagi SMP.
(8) Pengembangan SMP SSN.
(9) Perintisan SMP bertaraf internasional dimulai dari penerapan bilingual.
(10) Pengembangan muatan lokal bahasa Jawa di SMP.
(11) Pemberian beasiswa bagi siswa SMP berprestasi.
(12) Pemilihan siswa SMP teladan.
(13) Olympiade sains dan matematika bagi siswa SMP baik di tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional.
(14) Lomba kreativitas bagi siswa SMP.
(15) Pelatihan penulisan karya ilmiah (berbasis PTK dan lain-lain) bagi guru.
(16) Lomba penulisan karya ilmiah bagi guru SMP.
(17) Lomba kreativitas bagi guru SMP.
(18) Pemilihan guru SMP teladan tingkat Kabupaten, Provinsi Jawa Timur dan
pengirimannya dalam lomba tingkat nasional.
(19) Penyelenggaraan POPDA tingkat SMP se Kabupaten dan se Provinsi Jawa
Timur.
(20) Bantuan untuk sertifikasi (kuliah) dan uji kompetensi pendidik SMP.
(21) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini
berlandaskan transformative learning dan paradigm learn-unlearn-relearn.
(22) Diklat penggunaan ICT (termasuk e-learning) bagi guru/tenaga
pendidikan dan Kepala Sekolah.
(23) Kursus bahasa Inggris bagi guru SMP.
(24) Peningkatan penerimaan insentif bagi guru/tenaga kependidikan.
(25) Pelaksanaan UAN silang penuh baik lokasi maupun pengawasan.
(26) Monitoring dan evaluasi serta supervisi pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran SMP.
Program Pendidikan Menengah di SMA
(1) Pengembangan dan pelaksanaan KTSP.
(2) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan system penilaian.
(3) Bantuan Opraesional Menejemen Mutu ( BOMM),
(4) Bantuan pengadaan perpustakaan dan penambahan koleksi bagiSMA.
V-46
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(5) Pengadaan laboratorium komputer bagi SMA dan ataumelengkapi sarana
laboratorium sains serta laboratorium bahasa.
(6) Pembangunan Pusat Kegiatan Sumber Belajar SMA,
(7) Bantuan pengembangan media belajar, dan alat pendidikan.
(8) Bantuan pembinaan dan pelaksanaan akreditasi bagi SMA.
(9) Pengembangan SMA standart nasional.
(10) Perintisan SMA nasional berstandar internasional denganpenerapan
bilingual.
(11) Pengembangan muatan lokal di SMA berbasis potensi daerah.
(12) Pemberian beasiswa bagi siswa SMA berprestasi.
(13) Pemilihan siswa SMA teladan.
(14) Olympiade sains, matematika, lomba English conversation, bagi siswa
SMA baik di tingkat lokal, regional, nasional dan atau internasional.
(15) Lomba kreativitas bagi siswa SMA.
(16) Mengikuti OSN tingkat Provinsi,Nasional dan internasional,
(17) Olimpiade Olah raga Siswa Nasional ( OOSN) tingkat Prop.Nasional dan
iternasional,
(18) Pelatihan penulisan karya ilmiah (berbasis PTK dan lain-lain) bagi guru.
(19) Lomba penulisan karya ilmiah bagi guru SMA.
(20) Pemilihan guru SMA teladan tingkat Kabupaten, Provinsi Jawa Timur dan
pengirimannya dalam lomba tingkat nasional dengan sosialisasi intensif.
(21) Penyelenggaraan POPDA tingkat SMA se Kabupaten dan se Provinsi Jawa
Timur.
(22) Bantuan untuk sertifikasi (kuliah) dan uji kompetensi pendidik SMA.
(23) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini
berlandaskan transformative learning dan paradigma learnunlearn-
relearn serta falsafah pendidikan terkini lainnya.
(24) Diklat penggunaan ICT (termasuk e-learning) bagi guru/tenaga
pendidikan dan Kepala Sekolah.
(25) Peningkatan penerimaan insentif bagi guru/tenaga kependidikan.
(26) Pelaksanaan UAN silang penuh baik lokasi maupun pengawasan.dan
(27) Monitoring dan evaluasi serta supervisi pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran SMA.
V-47
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Program Pendidikan Menengah di SMK
(1) Pengembangan dan pelaksanaan KTSP.
(2) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan system penilaian.
(3) Bantuan pengadaan perpustakaan dan penambahan koleksi bagi SMK.
(4) Bantuan pembelian buku ajar standar.
(5) Membangun laboratorium komputer bagi SMK dan atau melengkapi
sarana, laboratorium bahasa, bengkel kerja dan showroom.
(6) Pembangunan Pusat Sumber Belajar SMK.
(7) Bantuan pengembangan sarana prasarana pendidikan.
(8) Bantuan pembinaan dan pelaksanaan akreditasi bagi SMK.
(9) Pengembangan SMK berstandar nasional dan standar internasional.
(10) Pengembangan muatan lokal di SMK berbasis potensi daerah.
(11) Pemberian beasiswa bagi siswa SMK berprestasi, miskin, dan yang masuk
pada program keahlian khusus.
(12) Pemilihan siswa SMK berprestasi melalui lomba kompetensi siswa.
(13) Lomba Kompetensi Siswa (skill olympic) bagi siswa SMK baik di tingkat
lokal regional maupun nasional.
(14) Lomba kreativitas bagi siswa SMK.
(15) Pelatihan penulisan karya ilmiah (berbasis PTK dan lain-lain) bagi guru.
(16) Lomba penulisan karya ilmiah bagi guru SMK.
(17) Lomba kreativitas bagi guru SMK.
(18) Pemilihan guru SMK teladan tingkat Kabupaten, Provinsi Jawa Timur dan
pengirimannya dalam lomba tingkat nasional dengan sosialisasi intensif.
(19) Penyelenggaraan POPDA tingkat SMK se Kabupaten dan se provinsi Jawa
Timur.
(20) Bantuan untuk sertifikasi (kuliah) dan uji kompetensi pendidik SMK.
(21) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini
berlandaskan konsep teaching factory dan paradigma learnunlearn-
relearn serta falsafah pendidikan terkini lainnya.
(22) Diklat penggunaan ICT (termasuk e-learning) bagi guru/tenaga
pendidikan dan Kepala Sekolah.
(23) Diklat teknologi dan pengolahan produk potensi daerah bagi guru muatan
lokal.
(24) Revitalisasi peralatan praktik.
V-48
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(25) Kursus bahasa Inggris bagi guru SMK.
(26) Peningkatan penerimaan insentif bagi guru/tenaga kependidikan.
(27) Pelaksanaan UAN silang penuh baik lokasi maupun pengawasan.
(28) Monitoring dan evaluasi serta supervisi pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran SMK.
(29) Meningkatkan kemitraan sekolah dengan DUDI yang dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Daerah yang mengikat.
Program Sekolah Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
(1) Pengembangan dan pelaksanaan KTSP.
(2) Pengembangan bahan ajar, model pembelajaran dan system penilaian.
(3) Bantuan pengadaan perpustakaan dan penambahan koleksi bagi SLB.
(4) Bantuan pembelian buku ajar standar.
(5) Bantuan pengembangan media belajar, dan alat pendidikan.
(6) Bantuan pendampingan akreditasi bagi SLB.
(7) Pemberian beasiswa bagi siswa SLB berprestasi.
(8) Pemilihan guru dan siswa SLB teladan.
(9) Lomba kreativitas bagi siswa SLB.
(10) Pelatihan penulisan karya ilmiah (berbasis PTK dan lain-lain) bagi guru.
(11) Lomba penulisan karya ilmiah bagi guru SLB.
(12) Lomba kreativitas bagi guru SLB.
(13) Pemilihan guru SLB teladan tingkat Kabupaten, Provinsi Jawa Timur dan
pengirimannya dalam lomba tingkat nasional.
(14) Penyelenggaraan Porseni tingkat SLB se Kabupaten dan se Provinsi Jawa
Timur.
(15) Bantuan untuk sertifikasi (kuliah) dan uji kompetensi pendidik SLB.
(16) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini
berlandaskan transformative learning/evolutionary learning dan
paradigma learn-unlearn-relearn.
(17) Diklat penggunaan ICT (termasuk e-learning) bagi guru/tenaga
pendidikan dan Kepala Sekolah.
(18) Kursus bahasa Inggris bagi guru SLB.
(19) Peningkatan penerimaan insentif bagi guru/tenaga kependidikan,
V-49
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(20) Monitoring dan evaluasi serta supervisi pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran di SLB.
(21) Penambahan jumlah sekolah inklusif di SD, SMP dan SMA.
(22) Pengadaan kelas akselerasi di SD, SMP dan SMA.
Program Sekolah Non Formal
(1) Bantuan pengadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan penambahan
koleksinya.
(2) Bantuan block grant TBM, life skill, kesetaraan, dan beasiswa.
(3) Bantuan pengembangan media belajar, dan alat pendidikan.
(4) Bantuan pendampingan dalam penyusunan modul tematik dan bahan
ajar.
(5) Diklat pengembangan konsep dan metodologi pembelajaran terkini.
(6) Pendampingan penyusunan modul kewirausahaan.
(7) Peningkatan penerimaan insentif bagi tutor.
(8) Pelaksanaan evaluasi formatif dan tahap akhir.
(9) Monitoring dan evaluasi serta pendampingan pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran di PLS.
5.3.3 Program Tata Kelola dan Akuntabilitas
Sejak pemerintah pusat melakukan perintisan dalam mengembangkan
berbagai model desentralisasi pengelolaan pendidikan, pemerintak daerah
kabupaten perlu mencoba menerapkan kebijakan pendidikan dalam kerangka
desentralisasi, misalnya melalui (a) penetapan mekanisme bantuan bagi perbaikan
dan pengembangan satuan pendidikan, (b) penguatan proses akuntabilitas dan
education governance, (c) penetapan sistem keuangan dan perencanaan sekolah,
dan (d) pengembangan kapasitas (capacity building) tingkat kabupaten, kecamatan,
sampai dengan satuan pendidikan.
Pengembangan kapasitas dewan pendidikan (DP) dan komite sekolah (KS),
serta komite PLS merupakan kegiatan yang akan terus dilakukan dalam rangka
pemberdayaan partisipasi masyarakat untuk ikut bertanggungjawab mengelola
Dikdas. Berfungsinya kedua kelembagaan tersebut secara optimal akan
memperkuat pelaksanaan prinsip good governance dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan.
V-50
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Pengembangan kapasitas juga akan terus dilakukan terhadap para pengurus
sekolah atau satuan pendidikan nonformal lainnya untuk meningkatkan kemampuan
manajerial dan leadership menuju otonomi pengelolaan. Kegiatan ini, bersama
dengan penguatan DP/KS/komite PLS, merupakan bagian dari upaya penerapan
MBS dan manajemen berbasis masyarakat (MBM) secara maksimal.
Pengembangan EMIS (education management information systems) sebagai
sistem pendukung manajemen akan dilakukan untuk menunjang keberhasilan
upaya mengukur sejumlah indikator penting perluasan, mutu, dan efisiensi sesuai
dengan standar nasional Dikdas. Termasuk dalam kemampuan EMIS ialah
menggunakan indikator-indikator tersebut untuk memetakan SD/SMP atau satuan
pendidikan lainnya yang masuk dalam kategori sekolah di atas SNP sesuai dengan
SNP, dan di bawah SNP pada masing-masing daerah dan wilayah. Selain itu, EMIS
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas data dan informasi
pendidikan. Kondisi in sangat kondusif untuk pelaksanaan fungsi komunikasi publik
dalam rangka mengembangkan pencitraan yang positif.
Peningkatan tata kelola dan akuntabilitasdilakukan dalam kerangka sistem
dan mekanisme selalu dikaitkan dengan isu-isu partisipasi masyarakat, MBS, dan
pengembangan kapasitas. Perluasan partisipasi masyarakat perlu didorong lebih
luas dengan melibatkan dunia usaha dalam pengelolaan pendidikan kejuruan.
Partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan tampaknya masih
perlu diupayakan, baik dalam rangka perluasan maupun peningkatan mutu
pendidikan. Namun, dalam rangka mengatasi meningkatan akses pendidikan,
partisipasi masyarakat perlu dikendalikan. Untuk itu, kemampuan dan kemauan
untuk melakukan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, sangat
strategis untuk memberikan citra kelembagaan yang positif, yang selanjutnya akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pengelola. Masyarakat juga
diharapkan untuk proaktif dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi anggaran
penyelenggaraan pendidikan.
1) Program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
(1) Pembinaan administrasi kinerja TK, TPA dan KB.
(2) Pengadaan komputer untuk kelancaran administrasi.
(3) Diklat MBS bagi Kepala Sekolah.
V-51
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(4) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas TK.
(5) Sosialisasi terpadu tentang pentingnya peranan PAUD.
Program Pendidikan Dasar di SD
(1) Pembinaan administrasi kinerja SD.
(2) Pengadaan komputer untuk kelancaran administrasi.
(3) Pemberian BOMM (Bantuan Operasional Managemen Mutu) secara
selektif berdasar data akurat.
(4) Pendataan Nomor Induk siswa Nasional.
(5) Diklat MBS bagi Kepala sekolah dan Yayasan.
(6) Menerapkan pola rekruitmen Kepala Sekolah secara ketat dan objektif
berdasarkan kompetensi dan kinerjanya melalui diklat calon Kepala
Sekolah, dan
(7) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas SD.
Program Pendidikan Dasar di SMP
(1) Pembinaan administrasi kinerja SMP.
(2) Pengadaan komputer untuk kelancaran administrasi.
(3) Pemberian BOMM (Bantuan Operasional Managemen Mutu)secara selektif
berdasar data akurat.
(4) Diklat MBS bagi Kepala Sekolah.
(5) Pendataan Nomor Induk siswa Nasional.
(6) Menerapkan pola rekruitmen Kepala Sekolah secara ketat dan objektif
berdasarkan kompetensi dan kinerjanya melalui Diklat Calon Kepala
Sekolah, dan
(7) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas SMP.
Program Pendidikan Menengah di SMA
(1) Pembinaan administrasi kinerja SMA.
(2) Pendataan Nomor Induk siswa Nasional.
(3) Pengadaan komputer untuk kelancaran administrasi.
(4) Pemberian BOMM (Bantuan Operasional Managemen Mutu) secara
selektif berdasar data akurat.
(5) Diklat MBS bagi Kepala Sekolah.
V-52
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
(6) Menerapkan pola rekruitmen Kepala Sekolah secara ketat dan objektif
berdasarkan kompetensi dan kinerjanya melalui Diklat Calon Kepala
Sekolah,
(7) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas SMA.
Program Pendidikan Menengah di SMK
(1) Pembinaan administrasi kinerja SMK.
(2) Pengadaan komputer untuk kelancaran administrasi.
(3) Pemberian BOMM (Bantuan Operasional Managemen Mutu) secara
selektif berdasar data akurat.
(4) Diklat MBS bagi Kepala sekolah.
(5) Pendataan Nomor Induk siswa Nasional.
(6) Menerapkan pola rekruitmen Kepala Sekolah secara ketat dan objektif
berdasarkan kompetensi dan kinerjanya melalui Diklat Calon Kepala
Sekolah.
Program Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (SLB)
(1) Pembinaan administrasi kinerja SLB.
(2) Pemberian BOMM (Bantuan Operasional Managemen Mutu)secara selektif
berdasar data akurat.
(3) Diklat MBS bagi Kepala sekolah.
(4) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas SLB.
Program Pendidikan Non Formal (PLS)
(1) Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan administrasi kinerja PLS.
(2) Pengadaan kendaraan untuk kelancaran kegiatan PKBM.
(3) Diklat supervisi dan pengawasan bagi Pengawas PLS.
5.4. Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah Tahun 2011-2025
Rencana pembangunan pendidikan jangka menengah ini dimaksudkan
sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan pembangunan pendidikan jangka
menengah yang perlu ditekankan di Kabupaten Banyuwangi. Rencana ini berguna
V-53
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
menjadi tolok ukur tercapainya visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang diturunkan menjadi program kerja yang realistis, terintegrasi, dan
berkesinambungan.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi antara periode 2011—2025, ada tiga tema
strategis pembangunan pendidikan meliputi (1) penguatan pelayanan dan
modernisasi, (2) daya saing regional dan nasional, dan (3) daya saing internasional.
Ketiga tema strategis ini dikaitkan dengan tantangan utama pembangunan
pendidikan yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu,
relevansi, dan daya saing dan (3) peningkatan tata kelola dan akuntabilitas. Setiap
tema strategis pembangunan pendidikan di atas, akan diturunkan dalam program
kerja dinas pendidikan dan kebudayaan sesuai kebijakan pembangunan jangka
menengah. Berikut adalah jabaran mengenai rencana pembangunan jangka
menengah yang telah ditetapkan untuk periode 2011—2025.
5.4.1. Tahap Penguatan Layanan dan Modernisasi Bidang Pendidikan Periode
2011—2015
Tema strategis pada tahap pertama periode 2011—2015 ditekankan pada
peningkatan mutu pelayanan, sehingga menjadi landasan dalam persaigan. Setelah
rasio kebutuhan dan sediaan sarana dan prasarana pendidikan telah optimal, fokus
selanjutnya diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan agar relevan dan berdaya
saing. Sasaran dan program-program kerja yang terkait harus mampu menjawab
tuntutan mutu pendidikan.
Strategi penguatan pelayanan ini merupakan tonggak peralihan fokus atau
penekanan dari pembangunan ke arah mutu atau aspek kualitas. Seiring akses
pendidikan yang semakin mudah dan akuntabilitas publik yang semakin transparan,
mutu layanan pendidikan akan menciptakan para penggerak pembangunan menuju
V-54
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
ke arah visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi yang aman,
adil, dan sejahtera. Sasaran-sasaran pendukungnya antara lain implementasi dan
operasi yang optimal terhadap tata nilai dan koordinasi kerja yang telah terstruktur.
Pada tahap ini pula, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Banyuwangi diharapkan dapat menjadi tolok banding (benchmark) atau teladan di
antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah lainnya. Lima tahun pertama dari
rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) bertujuan untuk mempersiapkan
dan menciptakan insan dari Kabupaten Banyuwangi yang cerdas dan kompetitif
dalam tatanan masyarakat lokal untuk mempersiapkan persaingan regional,
nasional, dan global. Oleh karena itu, fokus kebijakan diarahkan pada penguatan
layanan dan modernisasi.
Peningkatan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan terus dilakukan
dalam rangka mengoptimalkan peningkatan mutu pendidikan, sehingga dapat
meningkatkan layanan. Modernisasi sarana dan prasarana pendidikan terus
diupayakan agar dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara global. Dengan demikian kualitas layanan pendidikan menjadi lebih
meningkat.
Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana merupakan syarat
kegiatan strategis. Rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana pendidikan
yang rusak dan ketinggalan zaman perlu mendapat perhatian. Dengan demikian
dapat meningkatkan keamanan/keselamatan, kenyamanan, dan kualitas proses
pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas lulusan. Selain itu,
untuk mencapai mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan perlu
dikembangkan sarana dan prasarana pendidikan terutama buku pelajaran dan buku
penunjang laboratorium, perpustakaan, ruang praktik, sarana olahraga, sarana
ibadah, dan sarana pendidikan lainnya.
V-55
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
Salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Kabupaten
Banyuwangi adalah cakupan geografisnya yang luas. Hal ini memerlukan
modernisasi pada sistem dan jaringan informasi. Di sini perlu digunakan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai. Luasnya wilayah Kabupaten
Banyuwangi dan sebaran penduduknya dapat didekatkan dengan jaring-jaring
teknologi informasi. Dengan modernisasi penggnai TIK dapat memajukan daerah-
daerah pinggiran yang tertinggal, sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu.
Dengan demikian, pemantapan model pendidikan berbasis TIK dan telematika
untuk peningkatan perluasan akses pada sekolah terpencil secara menyeluruh di
Kabupaten Banyuwangi melalui pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan
pendidikan (pembelajaran jarak jauh, broad casting radio dan tv pendidikan)
Modernisasi penggunaan TIK juga dapat meningkatkan sistem pengawasan
pada implementasi program-program pendidikan. Jika pelaksanaan pendidikan
dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang tangguh, tantangan untuk
mewujudkan sistem tata kelola yang sehat, efisien, dan akuntabel akan lebih mudah
tercapai. Citra dinas pendidikan dan kebudayaan akan menjadi lebih bagus. Oleh
sebab itu, program pengadaan dan pemanfaatan TIK perlu terus dikembangkan.
Perencanaan, proses, dan evaluasi kerja yang sesuai dan
berkesinambungan akan mewujudkan transformasi rakyat Kabupaten Banyuwangi
menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan. Kesepakatan dan komitmen
terhadap tata nilai, terbentuknya sistem dan prosedur kerja, tersusun dan tertatanya
produk aturan dan struktur organisasi, meningkatnya akuntabilitas publik, dan
sasaran-sasaran lainnya yang relevan akan sangat diperlukan guna mendukung
tema strategis pada tahap ini.
Tolok ukur keberhasilan penguatan layanan dan modernisasi pada akhir
tahun 2015 antara lain tercermin pada pemenuhan standar nasional pendidikan
secara memadahi. Standar yang perlu dipenuhi mencakup: (a) standar isi, (b)
V-56
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
standar proses. (c) standar kompetensi lulusan, (d) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (e) standar sarana dan prasarana, (f) standar pengelolaan, (g)
standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian pendidikan. Jika standar ini belum
terpenuhi pada akhir tahun 2016, maka fokus kebijakan tetap diorientasikan pada
pemenuhan standar tersebut.
5.4.2. Tahap Daya Saing Regional dan Nasional Periode 2016—2020
Sesuai dengan Visi Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,
pada tahun 2025 menjadikan pendidikan nasional mampu berkompetesi secara
global. Oleh karena itu, pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi tahun
2016—2020 perlu mendukung visi tersebut. Untuk itu fokus, pembangunan
pendidikan di Kabupaten Banyuwangi diarahkan pada pembenahan kualitas
pendidikan sehingga memiliki daya saing regional Jawa Timur dan daya saing
nasional. Standar mutu yang berkesinambungan pada tahap ini diharapkan relevan
dengan pasar regional dam nasional. Standar tersebut harus berdasarkan pada
tolok ukur yang objektif dan realistis.
Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan
kebutuhan pasar menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai daya saing
yang diinginkan. Kegagalan dalam menciptakan mutu pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan atau yang tidak memiliki daya saing hanya akan mencetak
angka pengangguran baru. Oleh karena itu, penjaminan mutu, akreditasi satuan
atau program pendidikan perlu terus dikembangkan. Semua itu dilakukan dengan
memperhatikan program yang berhubungan dengan kemudahan akses pendidikan
dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaannya.
Pada tahap pembangunan pendidikan tahun 2016—2020 ini dicanangkan
pencapaian nilai kompetitif secara regional Jawa Timur dan nasional. Setelah pada
V-57
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
RPJM lima tahunan sebelumnya, pencapaian tingkatan mutu pendidikan telah
relevan dan memiliki daya saing di tingkat regional Jawa Timur dan nasional.
Tonggak-tonggak keberhasilan dalam rentang waktu lima tahunan
merupakan bagian dari rencana jangka menengah pembangunan pendidikan tahun
2011 sampai dengan 2025. Tonggak-tonggak keberhasilan mengejewantahkan
kebijakan strategis proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang
berkesinambungan sesuai dengan kondisi yang ada (existing condition) untuk
mewujudkan kondisi yang diharapkan (excepted condition). Semua tantangan dari
segi akses, mutu, dan akuntabilitas pun dapat terjawab oleh program-program kerja
yang relevan dengan kebijakan pada tiap tahap. Dengan demikian, visi insan di
Kabupaten Banyuwangi yang cerdas dan kompetitif berdasarkan sistem pendidikan
yang berkeadilan, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dapat
terwujud pada tahun 2025.
Keberhasilan pada tahap ini ditunjukkan oleh indikator peningkatan kualitas
pendidikah sehingga yang menyamai kualitas pendidikan papan atas. Sekolah-
sekolah telah memenuhi standar sekolah nasional. Para peserta didik mempunyai
prestasi yang unggul pada tingkat regional Jawa Timur dan nasional. Di samping
itu, prestasi siswa dalam bidang akademik dan nonakademik dapat bersaing dalam
pelbagai gelar prestasi, misalnya pemilihan siswa teladan di Jawa Timur dan
nasional, sekolah berprestasi, juara pelbagai mcam lomba pendidikan tingkat
regional dan nasional. Selain itu, nilai ujian nasional para siswa harus munjukkan
kelompok atas di tingkat regional Jawa Timur dan nasional. Dengan demikian siswa
dapat berkompetisi dalam mencari pekerjaan dan studi lanjut.
5.4.3. Tahap Daya Saing Internasional Periode 2021—2025
Pada tahap periode pembangunan pendidikan nasional tahun 2021-2025
dicanangkan pencapaian nilai kompetitif secara internasional. Setelah pada RPJM
V-58
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
lima tahunan sebelumnya, pencapaian tingkatan mutu pendidikan nasional
Indonesia telah relevan dan memiliki daya saing di tingkat regional Jawa Timur dan
nasional, maka pada periode ini tingkatan yang ingin dicapai berkelas dunia.
Semakin mengglobalnya jasa, termasuk jasa pendidikan maka sudah
seharusnya Kabupaten Bwanyuwangi dapat menyelenggarakan program
pendidikan skala nasional dengan mutu internasional. Dengan demikian
pembangunan pendidikan dapat memenuhi harapan bangsa Indonesia. Aspek
sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat terus terjaga keserasiannya di negeri
sendiri.
Dengan menuju terciptanya standar mutu pendidikan berkelas internasional,
pendidikan harus memenuhi tandar internasional, citra yang kuat dan mewakili visi
pembangunan pendidikan bangsa Indonesia. Di sini sekolah-sekola dapat berkerja
sama yang erat dengan bangsa-bangsa lain terutama di bidang pendidikan.
Tonggak-tonggak keberhasilan (milestones) dalam rentang waktu lima
tahunan ini merupakan bagian dari rencana jangka menengah pembangunan
pendidikan tahun 2011 sampai dengan 2025. Tonggak-tonggak keberhasilan
merealisasi kebijakan strategis proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi
yang berkesinambungan sesuai dengan kondisi yang ada (existing condition) untuk
mewujudkan kondisi yang diharapkan (excepted condition). Keberhasilan tahap ini
tetap berorientasi pada tantangan dari segi akses, mutu, dan akuntabilitas pun
dapat terjawab oleh program-program kerja yang relevan dengan kebijakan pada
tiap periode. Dengan demikian, visi rakyat yang cerdas dan kompetitif berdasarkan
sistem pendidikan yang berkeadilan, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat lokal dan global dapat terwujud pada tahun 2025.
Indikator keberhasilan pada tahap dapat dilihat dengan semakin
meningkatnya sekolah bertarap internasional. Artinya, sekolah di Kabupaten
Banyuwangi telah memenuhi standar pendidikan internasional. Semakin
V-59
5.
AN
ALIS
IS
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
ND
IDIK
AN
Master Plan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi - 2011
meningkatnya komptensisi siswa dalam ujian internasiolan PISA dan PIRLS. Selain
itu, sekolah-sekolah telah bekerja sama dengan lembaga di luar negeri, sehingga
sekolah di Kabupaten Banyuwangi dapat menarik minat siswa dari luar negeri.