5. Manajemen Persediaan
-
Upload
yopa-eka-prawatya -
Category
Documents
-
view
1.400 -
download
123
Transcript of 5. Manajemen Persediaan
Persediaan :
Merupakan bagian utama dari modal kerja
Persediaan meliputi 3 macam :1. persediaan bahan mentah (raw material)2. persediaan bahan setengah jadi (work in
process inventory)3. persediaan barang jadi (finish goods
inventory)
Tujuan memiliki persediaan :
1. untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan (bagi perusahaan manufaktur)
2. persediaan memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pembeli (bagi perusahaan dagang)
tujuan mengelola persediaan secara umum tujuan mengelola
persediaan adalah untuk menghindari terjadinya : stockout (kehabisan persediaan) dan overstock (keadaan terlalu banyak
persediaan)
Penentuan persediaan :
1. Monthly average (rata-rata bulanan)2. Moving monthly average 3. Penentuan batas minimum dan
maksimum persediaan yang lalu4. Inventory turnover (tingkat perputaran
persediaan)
Beberapa sistem pengawasan persediaan :
1. Jumlah persediaan dikaitkan dengan variabel tertentu
2. Mengkaitkan kapan harus memesan kembali dan jumlah yang dipesan dihubungkan dengan kebutuhan selama periode tertentu
3. Untuk persediaan barang jadi, diperlukan koordinasi antara bagian pemasaran dengan bagian produksi
ECONOMIC ORDER QUANTITY (METODE PEMBELIAN YANG EKONOMIS) Merupakan volume atau jumlah
pembelian paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian
Misalkan kebutuhan bahan baku selama 1 tahun : D
Pemakaian bahan dilakukan secara konstan
Perusahaan memesan Q satuan setiap kali pesan
Frekuensi pemesanan dalam 1 tahun :
Persediaan yang dimiliki perusahaan akan berkisar 0-Q
Rata-rata persediaan :
Bila biaya simpan persatuan dinyatakan sebagai i, maka Biaya simpan per tahun :
Q
D
2
Q
2
Qi
Bila setiap kali pesan dibutuhkan biaya sebesar o, maka )
Biaya pemesanan dalam satu tahun
Total biaya persediaan dalam 1 th Y = ( ) i + ( ) o
Q
Do
2
D
Reorder Point :
Saat tertentu dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali, sehingga datangnya pesanan akan bersamaan dengan habisnya bahan tersebut
Bila waktu yang dibutuhkan sejak bahan dipesan sampai dengan bahan sampai di perusahaan adalah n hari (disebut sebagai lead time)
Safety stock (Persediaan Besi)
Untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian baik dalam hal penggunaan maupun lead time, perusahaan perlu menetapkan persediaan keamanan
Contoh Soal
Kebutuhan bahan baku dalam 1 tahun sebesar 3.600 satuan, dengan harga Rp 50.000 per satuan. Kebiasaan perusahaan adalah melakukan pembelian setiap bulan sekali. Biaya simpan (termasuk biaya modal) berkisar 18% per tahun, sedangkan biaya setiap kali memesan sebesar Rp 200.000,-. Berdasarkan kebiasaan tsb, hitung biaya simpan, biaya pesan dan total biaya persediaan !
Jumlah yang dipesan setiap bulan = = 300 satuan
Nilai rata-rata persediaan = = Rp 7.500.000,-
Biaya simpan dalam satu tahun = Rp 7.500.000
x 0,18 = Rp 1.350.000,-
Biaya pesan dalam 1 th = Rp 200.000 x 12 = Rp 2.400.000,-
Total biaya persediaan = Rp 1.350.000+ Rp 2.400.000 = Rp 3.750.000,-
12
600.3
2
)000.50300( X
Misalnya kemudian perusahaan menerapkan model EOQ, berapa banyak biaya persediaan yang dapat dihemat oleh perusahaan ?
Q = = 400 satuan
Biaya pesan = x Rp 200.000,- = Rp 1.800.000,-
Biaya simpan = x0,18 = Rp 1.800.000,-
Total biaya persediaan = Rp 1.800.000 + Rp 1.800.000 = Rp 3.600.000,-
000.5018,0
000.200600.32
xRp
xRpx
400
3600
2
000.50400xRp
Misalnya perusahaan menerima tawaran quantity discount sebesar 2% apabila perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah minimal 1.000 unit setiap kali pembelian. Apakah perusahaan sebaiknya memanfaatkan tawaran tsb ?
Discount : 2% x 3.600 x Rp 50.000 = Rp 3.600.000,-
Biaya simpan : = Rp 5.400.000,- Biaya pesan : 3 x Rp 200.000= Rp 600.000,- Total biaya persediaan Rp 6.000.000,-
Sehingga tambahan biaya pemesanan Rp 6.000.000 – Rp 3.600.000 = Rp
2.400.000,- Biaya yang dapat dihemat Rp
1.200.000,-
000.5018,02
1200xRpx