5 MACRO ECONOMICS RABU 22 JULI 2020...di Indonesia kembali berjalan, BKPM memfasilitasi dengan...

1
Dengan ini diumumkan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS-T) Tahun Buku 2019 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada hari Jumat, 28 Agustus 2020 (selanjutnya disebut “Rapat”). Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK 15/2020), Panggilan untuk Rapat akan diumumkan pada hari Kamis, 6 Agustus 2020 melalui paling sedikit: 1. Satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; 2. Situs web penyedia e-RUPS; 3. Situs web Bursa Efek Indonesia (“BEI”); dan 4. Situs web Perseroan dalam 2 (dua) Bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Mengingat Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Corona Virus Disease (COVID-19) yang ditetapkan Pemerintah, maka penyelenggaraan Rapat dapat dilakukan secara elektronik dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Secara Elektronik (POJK 16/2020). Sebagai langkah preventif dan/atau pencegahan penyebaran wabah COVID-19, Perseroan menghimbau Pemegang Saham yang berhak untuk hadir dalam Rapat yang sahamnya dimasukan dalam penitipan kolektif KSEI, untuk memberikan kuasa kepada Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Ficomindo Buana Registrar melalui fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) dalam tautan https://akses.ksei.co.id/ yang disediakan oleh KSEI sebagai mekanisme pemberian kuasa secara elektronik dalam proses penyelenggaraan Rapat. Yang berhak menghadiri atau diwakili dalam Rapat adalah Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Rabu, 5 Agustus 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB atau pemilik rekening efek di Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham pada hari Rabu, 5 Agustus 2020. Setiap usul yang diajukan oleh pemegang saham akan dicantumkan dalam mata acara Rapat apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Usulan diajukan oleh 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Usulan tersebut diajukan secara tertulis dan telah diterima oleh Direksi Perseroan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan Rapat. 2. Usulan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud pada poin 1 diatas harus: a. Dilakukan dengan itikad baik; b. Mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. Menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara Rapat; d. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; dan e. Merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jakarta, 22 Juli 2020 Direksi Perseroan PT SLJ GLOBAL Tbk (“PERSEROAN”) Berkedudukan di Jakarta PENGUMUMAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

Transcript of 5 MACRO ECONOMICS RABU 22 JULI 2020...di Indonesia kembali berjalan, BKPM memfasilitasi dengan...

Page 1: 5 MACRO ECONOMICS RABU 22 JULI 2020...di Indonesia kembali berjalan, BKPM memfasilitasi dengan memberikan rekomendasi un-tuk mendatangkan kembali tenaga kerja ahli ke Indonesia. Pada

JAKARTA – Badan Koordina-si Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, 143 perusa-haan berpotensi untuk mere-lokasi investasi ke Indonesia, di antaranya tujuh perusahaan sudah hampir pasti relokasi, 17 masih berniat, dan 119 per-usahaan dinilai cukup potensial untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia.

“BKPM berhasil mengiden-tifikasi 143 perusahaan yang akan melakukan relokasi dari Tiongkok ke Indonesia,” un-gkap Direktur Pengemban-gan Promosi Investasi BKPM Alma Karma dalam Konferensi Tengah Tahun Institute for Development of Economics and Finance (Indef) secara virtual Selasa (21/7).

Dia merinci, dari jumlah terse-but, sebanyak 57 perusahaan be-rasal dari Amerika Serikat (AS), 39 perusahaan dari Taiwan, 25 perusahaan dari Korea Selatan, 21 perusahaan dari Jepang, dan 1 perusahaan dari Hong Kong. Bahkan, ia mengatakan, dari hasil identifikasi yang dilakukan, tujuh perusahaan sudah pasti melakukan relokasi atau diver-fisikasi ke Indonesia.

“Tujuh perusahaan yang bakal pindah ke Indonesia tersebut, nilai investasi yang direncanakan

mencapai US$ 850 juta. Bahkan ketujuh perusahaan ini berpo-tensi menyerap tenaga kerja hingga 30 ribu pekerja,” tutur dia.

Kemudian, terdapat 17 per-usahaan yang memiliki intensi relokasi atau diversifikasi ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 37 miliar dan dapat menyerap tenaga kerja hingga 112 ribu orang.

Terakhir, sebanyak 119 per-usahaan tercatat sebagai perusa-haan yang potensial dengan nilai investasi US$ 41,39 miliar. “Ini diperkirakan mampu menyerap 162 ribu pekerja. Kami ber-harap perlahan tapi pasti perusa-han-perusahaan ini bisa relokasi ke Indonesia,” tutur dia.

Ia merinci untuk mendorong investasi di bidang-bidang usaha prioritas, pemerintah juga mem-berikan insentif untuk menarik perusahaan melakukan relokasi.

“Saat ini kami memberikan insentif tax allowence, tax hol-iday, super deduction tax, dan fasilitas industri padat karya serta diberikan pembebasan bea masuk atas barang modal dan bahan baku industri bagi yang mulai melakukan kegiatan investasi,” tutur dia.

Rekomendasi Pada kesempatan yang sama,

Direktur Deregulasi Penana-man Modal BKPM Yul iot mengatakan, agar operasional perusahaan yang berinvestasi di Indonesia kembali berjalan, BKPM memfasilitasi dengan memberikan rekomendasi un-tuk mendatangkan kembali tenaga kerja ahli ke Indonesia.

Pada periode 24 April sampai 17 Juli 2020, kata dia, BPKM telah menerbitkan rekomendasi untuk mendatangkan 2.603 tenaga kerja ahli termasuk 155 investor untuk 457 perusahaan.

“Ada rekomendasi sebanyak 155 investor dalam rangka pen-jajakan kegiatan investasi, yang tentu ini merupakan fasilitas yang kita lakukan dalam rangka bagaimana menggerakkan in-vestasi baik yang existing dan con-cern beberapa investor lakukan untuk kegiatan investasi dan relokasi industri,” jelas Yuliot.

Selain itu, ia mengatakan, dari 457 per usahaan yang mendapatkan rekomendasi dari BKPM terdapat potensi nilai investasi yang digerakkan hingga mencapai Rp 859,7 tri-liun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 237.269 orang. “Jika digerakkan, tentu ini akan bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi tenaga kerja Indonesia,” kata Yuliot. (try)

RABU 22 JULI 2020

5 MACRO ECONOMICS

Rabu, 22 Juli 2020Ukr. 2 kolom x 140 mm BW

PENGUMUMANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

DAN LUAR BIASAPT DUTA ANGGADA REALTY Tbk

Bersama ini Direksi PT Duta Anggada Realty Tbk, selanjutnya disebut “Perseroan” akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2019 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) pada hari Jumat, tanggal 28 Agustus 2020 bertempat di Ruang Rapat Lantai 21, Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 21, Jakarta Selatan. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan maka Pemanggilan Rapat akan diumumkan melalui 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, eASY.KSEI, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan (www.dutaanggadarealty.com) pada tanggal 6 Agustus 2020. Para pemegang saham yang berhak menghadiri atau diwakili dalam Rapat adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan dan/atau pemilik saldo saham Perseroan pada sub rekening efek di penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Agustus 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB.Sesuai ketentuan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 bahwa pemegang saham baik sendiri-sendiri atau bersama-sama yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham Perseroan berhak memberikan usulan terkait agenda rapat termasuk melakukan penambahan agenda dengan ketentuan yang bersangkutan harus mengajukan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selaku penyelenggara RUPS selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan Rapat atau tanggal 30 Juli 2020 dengan disertai alasan dan bahan usulan mata acara Rapat, dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, 22 Juli 2020PT Duta Anggada Realty Tbk

Direksi

Dengan ini diumumkan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS-T) Tahun Buku 2019 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada hari Jumat, 28 Agustus 2020 (selanjutnya disebut “Rapat”).Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK 15/2020), Panggilan untuk Rapat akan diumumkan pada hari Kamis, 6 Agustus 2020 melalui paling sedikit:

1. Satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;2. Situs web penyedia e-RUPS;3. Situs web Bursa Efek Indonesia (“BEI”); dan4. Situs web Perseroan dalam 2 (dua) Bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Mengingat Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Corona Virus Disease (COVID-19) yang ditetapkan Pemerintah, maka penyelenggaraan Rapat dapat dilakukan secara elektronik dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Secara Elektronik (POJK 16/2020). Sebagai langkah preventif dan/atau pencegahan penyebaran wabah COVID-19, Perseroan menghimbau Pemegang Saham yang berhak untuk hadir dalam Rapat yang sahamnya dimasukan dalam penitipan kolektif KSEI, untuk memberikan kuasa kepada Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Ficomindo Buana Registrar melalui fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) dalam tautan https://akses.ksei.co.id/ yang disediakan oleh KSEI sebagai mekanisme pemberian kuasa secara elektronik dalam proses penyelenggaraan Rapat.Yang berhak menghadiri atau diwakili dalam Rapat adalah Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Rabu, 5 Agustus 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB atau pemilik rekening efek di Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham pada hari Rabu, 5 Agustus 2020. Setiap usul yang diajukan oleh pemegang saham akan dicantumkan dalam mata acara Rapat apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Usulan diajukan oleh 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Usulan tersebut diajukan secara tertulis dan telah diterima oleh Direksi Perseroan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan Rapat.

2. Usulan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud pada poin 1 diatas harus:a. Dilakukan dengan itikad baik;b. Mempertimbangkan kepentingan Perseroan;c. Menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara Rapat;d. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; dane. Merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

Jakarta, 22 Juli 2020Direksi Perseroan

PT SLJ GLOBAL Tbk(“PERSEROAN”)

Berkedudukan di Jakarta

PENGUMUMANKEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

RIUPS SLJ_Investor_.indd 1 21/07/20 12.13

Aturan Penggunaan CentrangKapal nelayan saat akan berlabuh setelah melaut di Tangerang, Selasa (21/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan, memberikan pelayanan yang sama bagi nelayan kecil ataupun besar. Larangan cantrang akan dicabut, tetapi ada aturan-aturan baru yang ditambahkan supaya keberadaan kapal cantrang tidak mengganggu nelayan pengguna alat tangkap lain.

SP/Ruht Semiono

JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan, ada penggunaan rekening pribadi dalam pengelolaan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada lima kementerian/lembaga (KL). Temuan ini telah dima-sukkan dalam Laporan Hasil Pe-meriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019.

“Hasil pemeriksaan menun-jukkan terdapat penggunaan rekening pribadi pada lima kementerian dan lembaga untuk pengelolaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja ne-gara sebesar Rp 71,78 miliar,” ucap Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam acara Media Workshop LHO atas LKPP 2019, Selasa (21/7).

Per tama, di Kementerian Per tahanan, terdapat dana APBN yang masuk ke rekening pribadi sebesar Rp 48,1 miliar yang terdapat di 62 rekening. Dari hasil pemeriksaan terlihat penempatan dana di rekening pribadi belum dilaporkan dan atau belum mendapat izin men-teri keuangan. “Karena jika ingin menggunakan uang APBN melalui rekening lain harus dilaporkan dan mendapatkan izin dari menteri keuangan,” ucap Agung.

Kedua, Kementerian Agama sebesar Rp 20,7 miliar berupa sisa uang tunai kegiatan per 31 Desember 2019 pada rekening pribadi dan/atau tunai dalam kelolaan pribadi pada 13 satker sebesar Rp 4,9 miliar. Dana kelo-laan disimpan tunai dan/atau pada rekening pribadi maupun

rekening yang tidak terdaftar di KPPN. “Ada 12 satker sebesar Rp 5,4 miliar dan pemindah-bukuan ke rekening pribadi pada 15 satker sebesar Rp 10,3 miliar,” ucap dia.

Ketiga, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ber upa pengembalian sisa belanja lang-sung (LS) dan tambahan uang persediaan (TUP) pada Bawaslu Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung sebesar Rp 2,9 miliar tidak disetorkan ke rekening Bawaslu provinsi melainkan disetorkan ke rekening pribadi atas nama FR.

“Menurut penjelasan (FR) rekeningnya hanya dipinjam bendahara untuk menampung sementara sisa belanja. Menurut pemeriksaan memang benar menunjukkan hanya menam-pung karena hanya 12 hari kal-ender. Dengan demikian tidak ada kerugian uang negara, tapi ada risiko,” ucap Agung.

Keempat , Kementer i an Lingkungan Hidup dan Ke-hutanan berupa uang negara atas hasil lelang sitaan kayu ilegal pada 2003 yang masih dis impan dalam rekening penampungan hasil lelang kayu sitaan atas nama pribadi pensiunan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan bendahara penerimaan periode 2012-2013.

Kelima, di Badan Pengawas Tenaga Nuklir berupa peng-gunaan rekening pribadi oleh koordinator kegiatan dalam mengelola uang kegiatan dan jangka waktu per tanggung-jawaban dana Belanja Lang-sung (LS). Ini belum ditetapkan

sehingga pengembalian sisa belanja melewati tahun.

Belum Ada KerugianAgung mengatakan, secara

ketentuan dan syarat hal ini memang tidak diperbolehkan. Temuan ini telah disampaikan BPK kepada instansi pemerin-tah dan saat ini terdapat reko-mendasi yang sudah dalam proses tindak lanjut. Sanksi yang akan dikenakan sesuai dengan peraturan dan sesuai dengan tingkat kesalahan yang dapat berupa sanksi administratif termasuk sanksi pidana apabila ada perbuatan yang dianggap melawan hukum dan ada niat jahat jika memang terjadi keru-gian negara.

“Sejauh ini saya belum lihat apakah ini ada kerugian neg-ara, karena ini pemeriksaan laporan keuangan. Dalam pe-meriksaan laporan keuangan belum secara khusus men-gungkap adanya kecurangan, tetapi kalau ada tentu akan diungkap,” ucap dia.

Pimpinan Auditorat Utama Keuangan Negara I BPK Hendra Susanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan pemantauan tindak lanjut. Serta berkoordinasi dengan Kemen-terian Pertahananan dan Ke-menterian Keuangan. Penye-lesaian akan dilakukan secara tripartit antara BPK dengan dua kementerian tersebut, sehingga penyaluran dana bisa dilakukan lewat rekening resmi.“Dari pemeriksaan yang dilakukan dana yang digunakan sudah dipertanggung jawaban serta sisa dana sudah dikembalikan,” kata Hendra. (ark)

JAKARTA – Menteri Keuan-gan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pejabat negara, eselon I, eselon II, dan pejabat yang setingkat dikecua-likan sebagai penerima pemba-yaran gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil (PNS), prajurit TNI, dan anggota Polri serta pener-ima pensiun. Untuk itu, akan dilakukan perubahan atas Per-aturan Pemerintah (PP) Nomor 35/2019 dan PP Nomor 38/2019

“Pelaksanaan kebijakan gaji ke-13 tahun 2020 akan dilak-ukan dengan melakukan pengu-bahan pada kedua PP tersebut, diakibatkan karena yang men-erima untuk gaji ke-13 adalah mereka yang di bawah level pe-jabat negara eselon I, eselon II, dan pejabat yang setingkatnya,” jelas Menkeu pada konferensi pers gaji ke-13 secara virtual, Selasa, (21/7). Pola ini sama dengan pemberian tunjangan hari raya (THR) 2020.

Anggaran yang disiapkan un-tuk membayar gaji ke-13 terse-but mencapai Rp 28,5 triliun. Dari total anggaran itu, Rp 14,6 triliun yang bersumber dari ang-garan pendapatan dan belanja negara (APBN) diperuntukkan bagi gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji sebesar Rp 6,73 triliun dan pensiun sebesar

Rp 7,86 triliun. “Sedangkan Rp 13,89 triliun untuk pembayaran ASN daerah melalui APBD,” papar Sri Mulyani.

Menurut dia, pembayaran gaji ke-13 akan dilakukan pada Agus-tus mendatang dan kebijakan ini telah ditampung dalam APBN 2020 yang pelaksanaannya mem-pertimbangkan situasi. “Pe-merintah menganggap, pelak-sanaan gaji ke-13 sama seperti THR, dilakukan untuk menjadi bagian dari stimulus ekonomi atau mendukung kemampuan masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan, terutama tahun ajaran baru,” ujar dia.

Pemerintah, kata Menkeu, segera mengeluarkan revisi regulasi tentang pemberian gaji ke-13 yaitu PP Nomor 35/2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Indonesia, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan dan PP Nomor 38/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pe-merintah Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pemberian Penghasilan Ketiga Belas Kepada Pimp-

inan dan Pegawai Nonpegawai Negeri Sipil pada Lembaga Nonstruktural.

Sri Mulyani mengatakan, Kemenkeu akan berkoordinasi dengan Kementerian Penday-agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-pan RB) untuk menyelesaikan perubahan dua PP tersebut. Se-hingga, pada Agustus nanti pem-berian gaji ke-13 bisa dijalankan. “Dalam pelaksanaannya kami akan terus memonitor terutama perubahan peraturan pelaksan-aan. Kami juga akan monitor pelaksanaan di daerah mulai Agustus nanti,” ucap dia.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, pemberian gaji ke-13 dilakukan dengan memper-timbangkan bahwa pada kuartal III- 2020 kondisi perekonomian sudah mulai pulih. Pada masa awal pandemi Covid-19, pemer-intah menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical dis-tancing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang menyebabkan penurunan per-mintaan, konsumsi masyarakat hingga ekspansi investasi dari per usahaan.“Semua sektor mengalami tekanan yang sangat dalam,” imbuh Sri Mulyani. (ark)

Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah siap siaga guna memitigasi risiko kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, menurut hasil kalkulasi lem-baganya, ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif pada kuartal II dan memasuki zona resesi pada kuartal berikutnya. “Pada kuartal II-2020 ekonomi diproyeksi tumbuh negatif di kisaran -3,26% yang merupakan skenario sedang, hingga -3,88% dalam skenario berat,” kata Tauhid dalam Konferensi Tengah Tahun (KTT) Indef, Selasa (21/7).

Sedangkan pada kuar tal III-2020, lanjut dia, ancaman per tumbuhan ekonomi neg-atif juga masih membayangi perekonomian Indonesia. Hal ini, diindikasikan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indone-sia yang negatif di kisaran -1,3% (skenario sedang) hingga -1,75% (skenario berat). “Waspada dan siap siaga memitigasi kemun-gkinan resesi ekonomi menjadi pilihan kebijakan yang tidak terelakkan,” tandas dia.

Di sisi lain, Indef melihat wa-bah Covid-19 menjadi momen koreksi atas rapuhnya pijakan perekonomian akibat terlalu bergantung kapada negara lain. Oleh karena itu, Indef mendo-rong aspek kemandirian eko-

nomi harus menjadi arus utama dalam menata arsitektur eko-nomi Indonesia pascapandemi, agar cita-cita kesejahteraan bisa diwujudkan.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak besar bagi perekonomian yang sudah mulai tercermin dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020. Padahal, wabah Covid-19 baru meluas pada Maret 2020.

“Dengan melihat capaian ekonomi pada triwulan I-2020 dan dinamika indikator lainnya, beberapa lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ter-gerus pada 2020. Ini menggam-barkan satu hal, yakni pereko-nomian Indonesia berada dalam posisi yang sulit,” tutur dia.

Indef mengungkapkan, pan-demi Covid-19 membuat kon-sumsi rumah tangga turun signifikan dan memengaruhi investasi karena adanya ketidak-pastian. Hal ini pun memicu ter-hentinya usaha. “Hal ini penting untuk memenuhi target capaian realisasi investasi 2020 sebesar Rp 817,2 triliun. Investasi juga perlu diarahkan ke sektor-sektor strategis utamanya yang padat karya,” ucap dia.

Perbaiki ICOR Selain itu, Tauhid meman-

dang pemerintah dan semua stakeholders harus memperbaiki ICOR di bawah angka pertum-buhan ekonomi, di mana sangat berpengaruh terhadap keter-tarikan para investor karena terkait dengan biaya investasi.

Selain itu, pemerintah perlu melakukan pemetaan distribusi investasi regional dan sektoral berdasarkan potensi investasi berbasis sumber daya alam (SDA) dan kekuatan pasar domestik, hilirisasi industri, industri substit-usi impor (ISI), dan pemanfaatan berbagai fasilitas infrastruktur yang sudah dibangun.

Di masa pandemi, Indef me-lihat, pemerintah harus mem-

fokuskan dan memilah investasi pada sektor riil berbasis industri manufaktur yang berdaya saing. “Untuk antisipasi terjadinya resesi yang semakin mend-alam pada kuartal III hingga IV-2020, peran BKPM menjadi sangat strategis, terutama dalam menciptakan nilai tambah dan pasar kerja di tengah pandemi Covid-19,” pungkas dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan strategi agar In-donesia terhindar dari resesi seperti yang dialami Singapura, mencermati pertumbuhan eko-nomi dalam negeri yang dipre-diksi minus 4,3% pada triwulan kedua 2020. “Triwulan kedua itu puncak dari pandemi khususnya April dan Mei 2020, kita ber-sama mencegah wabah dengan PSBB,” kata dia.

Adapun strategi itu sinergi kuat antara BI, pemerintah, otoritas terkait dan dunia usaha di antaranya dengan menerap-kan protokol kesehatan ketika membuka sektor ekonomi agar tetap produktif tapi tetap aman. Strategi kedua, kata dia, mem-percepat realisasi anggaran untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Oleh Triyan Pangastuti

JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan, ekonomi Indonesia tumbuh negatif pada kuartal II-2020 dan bisa menjadi penanda Indonesia bakal masuk zona resesi.

Hadi
Typewritten text
INVESTOR DAILY HALAMAN 5 - MACRO ECONOMICS
Hadi
Typewritten text
RABU, 22 JULI 2020