5 cahaya

30
CAHAYA DAN LIGHT METER mang atto 2015

Transcript of 5 cahaya

Page 1: 5 cahaya

CAHAYA DAN LIGHT METER

mang atto 2015

Page 2: 5 cahaya

mang atto 2015

Cahaya secara umum merupakan energi berbentuk gelombang yang dapat di lihat secara kasat mata.

Fotografi adalah melukis dengan cahaya

Page 3: 5 cahaya

mang atto 2015

secara prinsip cahaya dalam fotografi ada dua prinsip yaitu :• Available Lightning

pengertian available lightning adalah memanfaatkan cahaya yang tersedia baik secara natural light maupun room light dengan pemotretan

• Artificial Lightningpengertian arificial lightning adalah memanfaatkan cahaya dengan menggunakan bantuan seperti penggunaan flash, studio light dan lain-lain.

Page 4: 5 cahaya

mang atto 2015

Dalam fotografi, arah cahaya jatuh ke subyek sangat mempengaruhi

bagaimana foto terlihat.

Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu sendiri sekaligus

menentukan kesan dan dimensi yang ingin ditimbulkan pada subyek

sehingga secara keseluruhan membentuk foto kita.

Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya

buatan (flash) bisa dibagi menjadi beberpa bagian,

Page 5: 5 cahaya

mang atto 2015

FRONT LIGHT

Front light artinya sumber cahaya ada di depan subyek yang di foto sehingga

biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Cahaya depan bisa

datang lurus terhadap subyek, seperti kalau kita menghadap ke matahari saat

sunrise di pantai.

Cahaya depan juga bisa membentuk sudut, seperti saat kita menghadap

matahari jam 10 siang. Dengan flash, kita bisa membuat front light tepat di

depan wajah atau membentuk sudut terhadap wajah. Mayoritas foto dihasilkan

dengan sumber cahaya yang ada di depan subyek.

Page 6: 5 cahaya

mang atto 2015

SIDE LIGHT

Cahaya mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Cahaya

samping ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak

dipakai pada foto arsitektur atau landscape. Pencahayaan dari

samping juga akan menguatkan tekstur sebuah subyek. Juga kalau

memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat kalau kita

menggunakan side light. Foto side light biasanya akan bagus saat

dipakai memotret hitam putih.

Page 7: 5 cahaya

mang atto 2015

BACK LIGHT

Back light terjadi saat kita memotret subyek dengan sumber

cahaya yang berasal dari belakangnya, dengan kata lain sumber

cahaya ada didepan kamera namun dibelakang subyek. Saat kita

memotret sebuah subyek yang membelakangi matahari, misalnya

memotret teman yang menghadap ke timur pada jam 4 sore maka

akan terjadi back light. Dengan membelakangi sumber cahaya,

seringkali kita menghasilkan siluet

Page 8: 5 cahaya

mang atto 2015

TOP LIGHT

Cahaya atas atau bawah jarang kita pakai karena

menghasilkan foto yang kurang bagus, contoh foto top

light adalah saat kita memotret saat jam 12 siang. Foto

wajah yang dibuat jam 12 siang akan menghasilkan

bayangan kantong mata yang membuat tampang teman

kita terlihat jelek.

Page 9: 5 cahaya

mang atto 2015

JENIS JENIS PENCAHAYAAN

Hi KeyLow KeyCandle LightSplitButterflyRembrandt

Page 10: 5 cahaya

mang atto 2015

HI KEY

Teknik ini bertolak belakang dengan low-key light dimana

pada teknik ini objek yang difoto bebas dari nuansa gelap.

Objek yang dipotret diberikan pencahayaan dari beberapa

sisi (umumnya 3 sisi; depan, samping kiri dan kanan)

sehingga objek terlihat terang secara keseluruhan.

Memberi kesan suasana perasaan yang baik/positif.

Page 11: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 12: 5 cahaya

mang atto 2015

LOW KEY

Merupakan elemen penting untuk menciptakan efek

chiaroscuro. Dominan unsur gelap dengan sedikit cahaya

terang di bagian tertentu dari objek yang dipotret. Teknik

ini memberikan kesan volume yang sangat terasa dari

objek. Selain itu juga dalam seni, memberikan kesan emosi

dan dramatis yang lebih dalam.

Page 13: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 14: 5 cahaya

mang atto 2015

CANDLE LIGHT

Teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak

pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber

cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan

dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan

untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin

memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena

sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.

Page 15: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 16: 5 cahaya

mang atto 2015

SPLIT LIGHT

Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting

dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari

keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis

foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan

bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa

misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya

Page 17: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 18: 5 cahaya

mang atto 2015

BUTTERFLY LIGHT

Butterfly lighting ato bisa disebut Clamshell Lighting, Glamor

Lighting, Beauty Lighting, atau Paramount Lighting. butterfly

light pada dasarnya terdiri dari satu sumber cahaya tunggal lurus

mengarah pada subyek, dan diangkat cukup tinggi untuk

membuat bayanga dibawah subyek. Hal ini menyebabkan sedikit

bayangan 'butterfly' muncul tepat dibawah hidung subyek.

Page 19: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 20: 5 cahaya

mang atto 2015

REMBRANDT LIGHT

Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis

pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi

bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt

menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata.

Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama  pelukis yang sering melukis

dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan

teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.

Page 21: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 22: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 23: 5 cahaya

mang atto 2015

METERING

Page 24: 5 cahaya

mang atto 2015

Setiap kamera SLR digital modern dari pabriknya dilengkapi dengan

teknologi bernama Metering Mode, Exposure Metering, Camera Metering

atau untuk lebih praktisnya kita sebut Metering yang sudah dirakit

didalamnya. Dalam artikel ini kita akan berusaha memahami apa itu

metering? bagaimana cara kerjanya serta beberapa kelemahan utama

yang harus kita hadapi (underexposed & overexposed). Dalam artikel

selanjutnya, lebih jauh kita pahami tentang mode metering

(matrix/evaluative, center weighted & spot metering).

Page 25: 5 cahaya

mang atto 2015

APA ITU METERING? APA GUNANYA?

Metering dipakai untuk mengukur cahaya yang dilihat oleh kamera (cahaya yang masuk ke lensa). Saat kita melihat obyek foto melalui viewfinder kamera, kondisi cahaya di obyek tersebut akan diukur oleh sistem metering. Tujuan utama dari sistem metering kamera adalah menghasilkan foto yang pas eksposure-nya .Metering melakukannya dengan menganalisa tingkat gelap terang sebuah obyek foto kemudian menentukan besarnya shutter speed, aperture serta ISO supaya hasil foto anda pas, tidak terlalu gelap ataupun tidak terlalu terang.

Page 26: 5 cahaya

mang atto 2015

Page 27: 5 cahaya

mang atto 2015

MATRIX ATAU EVALUATIVE METERING

Nikon menyebutnya sebagai mode matrix, sedangkan Canon menyebutnya sebagai mode evaluative. Cara kerjanya adalah kamera membagi seluruh obyek foto yang ada dalam viewfinder menjadi beberapa zona atau wilayah, kemudian masing-masing zona tadi diukur gelap terangnya. Kamera juga menekankan zona dimana anda meletakkan titik fokus sebagai zona yang penting, sehingga nilai gelap terang disini dianggap sebagai prioritas. Setelah semua informasi tadi terkumpul, kamera akan mencoba menentukan nilai eksposur yang pas.

Page 28: 5 cahaya

mang atto 2015

CENTER WEIGHTED METERING

Menggunakan keseluruhan area frame untuk menentukan nilai eksposur tidak selalu menghasilkan foto yang diinginkan. Bagaimana jika ingin memotret wajah dengan matahari ada dibelakangnya? Jika anda menggunakan mode matrix, kemungkinan besar wajah akan terlihat sangat gelap.

Mode ini mengukur refleksi cahaya disekitar titik tengah frame dan mengabaikan daerah disekitar sudut-sudut frame. Dengan begitu kamera hanya akan mengukur nilai eksposur di wajah (titik tengah viewfinder) dan mengabaikan nilai di area lain (sinar matahari yang jauh lebih terang). Dibandingkan dengan mode matrix, mode center weighted tidak melihat dimana kita meletakkan titik fokus, dia hanya melihat area disekitar titik tengah viewfinder

Page 29: 5 cahaya

mang atto 2015

SPOT /PARTIAL METERING

Spot metering hanya akan mengukur cahaya disekitar titik fokus dan mengabaikan cahaya didaerah lainnya, tepatnya hanya sekitar 3% dari keseluruhan obyek foto yang diukur. Sementara partial metering mengukur area yang sedikit lebih besar, sekitar 10% dari keseluruhan foto dan juga mengabaikan area lainnya.Kedua mode ini sama prinsip kerjanya. Mereka mengevaluasi satu zone tunggal dan menghitung eksposur murni berdasarkan hasil evaluasi tadi, sementara zone lainnya sama sekali tidak dihitung.

Page 30: 5 cahaya

Terima kasih

mang atto 2015