5. ABSTRAK.pdf

1
iii ABSTRAK Utilities Boiler 52B-1 merupakan salah satu unit PLTU di PT. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap. Boiler ini memproduksi uap bertekanan tinggi dan bekerja pada temperatur 460°C dengan tekanan operasi 63,27 kg/cm². Telah terjadi kegagalan pada waterwall tube dengan kondisi bulging dan rupture menyerupai thick-lip. Diperlukan analisis kegagalan untuk mengetahui penyebab dan mekanisme kegagalan yang terjadi serta prediksi umur sisa untuk tube yang belum gagal agar dapat meminimalisir kerusakan serupa di masa yang akan datang. Metode yang dilakukan meliputi pengamatan visual (makroskopik), uji komposisi kimia, uji kekerasan vickers, dan uji metalografi. Hasil pengamatan visual menunjukkan tube mengalami bulging lokal 13% dengan bentuk pecah menyerupai thick-lip. Hasil komposisi kimia menunjukkan tube merupakan material SA192 sesuai standar. Hasil uji kekerasan menunjukkan tube mengalami kenaikan kekerasan menyebabkan material menjadi rapuh ( brittle) pada daerah yang gagal. Hasil uji metalografi menunjukkan adanya speroidisasi dan perambatan retak terjadi secara intergranular. Hasil analisa tegangan menunjukkan hoop stress 21306,07 Psi melebihi allowable stress 7900 Psi mengakibatkan tube pecah. Dari seluruh hasil yang diperoleh, kegagalan tube diakibatkan oleh pemanasan terus menerus dalam waktu yang lama ( long term overheating) dengan modus kegagalan bulging yang diikuti dengan pecah (rupture). Prediksi umur sisa tube yang belum gagal berdasarkan metode Toft-Mardsen adalah 9 tahun. Kata kunci : Analisis kegagalan, longterm overheating, speroidisasi, umur sisa Toft-Mardsen, water wall tube SA 192

Transcript of 5. ABSTRAK.pdf

Page 1: 5. ABSTRAK.pdf

iii

ABSTRAK

Utilities Boiler 52B-1 merupakan salah satu unit PLTU di PT. Pertamina

Unit Pengolahan IV Cilacap. Boiler ini memproduksi uap bertekanan tinggi dan

bekerja pada temperatur 460°C dengan tekanan operasi 63,27 kg/cm². Telah

terjadi kegagalan pada waterwall tube dengan kondisi bulging dan rupture

menyerupai thick-lip. Diperlukan analisis kegagalan untuk mengetahui penyebab

dan mekanisme kegagalan yang terjadi serta prediksi umur sisa untuk tube yang

belum gagal agar dapat meminimalisir kerusakan serupa di masa yang akan

datang. Metode yang dilakukan meliputi pengamatan visual (makroskopik), uji

komposisi kimia, uji kekerasan vickers, dan uji metalografi. Hasil pengamatan

visual menunjukkan tube mengalami bulging lokal 13% dengan bentuk pecah

menyerupai thick-lip. Hasil komposisi kimia menunjukkan tube merupakan

material SA192 sesuai standar. Hasil uji kekerasan menunjukkan tube mengalami

kenaikan kekerasan menyebabkan material menjadi rapuh (brittle) pada daerah

yang gagal. Hasil uji metalografi menunjukkan adanya speroidisasi dan

perambatan retak terjadi secara intergranular. Hasil analisa tegangan menunjukkan

hoop stress 21306,07 Psi melebihi allowable stress 7900 Psi mengakibatkan tube

pecah. Dari seluruh hasil yang diperoleh, kegagalan tube diakibatkan oleh

pemanasan terus menerus dalam waktu yang lama (long term overheating) dengan

modus kegagalan bulging yang diikuti dengan pecah (rupture). Prediksi umur sisa

tube yang belum gagal berdasarkan metode Toft-Mardsen adalah 9 tahun.

Kata kunci : Analisis kegagalan, longterm overheating, speroidisasi, umur sisa

Toft-Mardsen, water wall tube SA 192