4.Isi Makalah Wewenang

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain. Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980). Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not). Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya.. Sehingga dalam praktik keperawatannya perawat juga harus mengetahui tentang tanggung jawab perawat serta wewenang perawat dalam lingkup praktik keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan wewenang ? 2. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab ? 1

description

makalah wewenang dalam keperawatan

Transcript of 4.Isi Makalah Wewenang

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980). Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not). Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya.. Sehingga dalam praktik keperawatannya perawat juga harus mengetahui tentang tanggung jawab perawat serta wewenang perawat dalam lingkup praktik keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan wewenang ?2. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab ?3. Apakah wewenang lulusan DIII keperawatan dalam pelayanan kesehatan ?4. Apakah tanggung jawab lulusan DIII keperawatan ?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian wewenang.2. Untuk mengetahui pengertian tanggung jawab.3. Untuk mengetahui apa sajakah wewenang lulusan DIII keperawatan dalam pelayanan kesehatan ?4. Untuk mengetahui tanggung jawab lulusan DIII keperawatan.

1.4 Manfaat1. Sebagai panduan pelaksanaan tanggung jawab dan wewenang perawat2. Sebagai informasi penting bagi tenaga kesehatan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Berkewajiban menanggung,memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.Ridwan Halim mendefinisikan tanggung jawab hukum sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksaan peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hukum diartikan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau berprilaku menurut cara tertentu tidak menyimpang dari pertaturan yang telah ada

2.2 Pengertian wewenang Wewenang adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas atau kewajiban tertentu. Wewenang merupakan dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan sesuatu kegiatan dari hasil pendelegasian atau pelimpahan tugas dari atasan ke bawahan. 2.3 Wewenang Lulusan DIII Keperawatan Pada Kepmenkes No. 1239/ Menkes/ SK/ XI/ 2001 khususnya pada pasal 15, 20,22,23, dan 27 mengatur tentang kewenangan perawat.Bunyi Pasal 15 : Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berwenang untuk :a. Melaksnakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,penetapan diagnosa keperawatan,perencanaan,melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.b. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir a meliputi : intervensi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan;c. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud huruf a dan b harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi;d. Pelayanan tindakan medic hanya dapatdilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari dokter.Bunyi Pasal 20 :a. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien, perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.b. Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk penyelamatan jiwa.Bunyi Pasal 22 :a. Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan keperawatan dalam bentuk kunjungan rumah.b. Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dalam bentuk kunjungan rumah harus membawa perlengkapan perawatan sesuai kebutuhan.Bunyi Pasal 23 :1. Perawat dalam menjalankan praktik perorangan sekurang- kurangnya memenuhi persyaratan :a. memiliki tempat praktik yang memenuhi syarat kesehatan;b. memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan maupun kunjungan rumah;c. memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi buku catatan kunjungan, formulir catatan tindakan asuhan keperawatan serta formulir rujukan;2. Persyaratan perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan standar perlengkapan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi.Bunyi Pasal 27 :a. Perawat wajib mengumpulkan sejumlah angka kredit yang besarnya ditetapkan oleh organisasi profesi.b. Angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikumpulkan dari kegiatan pendidikan dan kegiatan ilmiah lain.c. Jenis dan besarnya angka kredit dari masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh organisasi profesi.d. Organisasi profesi mempunyai kewajiban membimbing dan mendorong para anggotanya untuk dapat mencapai angka kredit yang ditentukan.

Gambar : Alur Pembuatan SIPPDalam melaksanakan praktik keperawatan. Tindakan keperawatan meliputi intervensi keperawatan,observasi keperawatan, pendidikan, dan konseling kesehatan. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan penilaian dan pengetahuan klinis yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan status kesehatan klien. Observasi adalah tindakan pemantauan dan pencatatan perkembangan kondisi klien. Konseling adalah proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah pasien atau orang dekat (keluarga) pasien untuk meningkatkan atau mendukung koping penyelesaian masalah dan hubungan intrapersonal. Pendidikan kesehatan adalah pengembangan, pemberian intruksi dan pengalaman pembelajaran untuk memfasilitasi perkembangan adaptasi tingkah laku yang mendukung kesehatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas.Organisasi profesi PPNI menetapkan Tindakan Keperawatan yang didasarkan pada kebutuhan dasar manusia yang merupakan bidang garapan keilmuan keperawatan, sebagai berikut :

KEBUTUHAN INDIVIDUSesuai dengan lingkup kewenangan, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut :A. Memenuhi kebutuhan O2Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Mengatur posisi tidur2. Melaksanakan drainase postural, vibrasi dan perkusi dada.3. Pemberian oksigen dengan selang kanul dan inhalasi.4. Melakukan perawatan WSD (Water Sealed Drainage)5. Menyiapkan specimen (sputum, analisis gas darah)6. Melaksanakan manajemen ventilator7. Membantu pernapasan dalam dan batuk8. Melaksanakan pengisapan lendir (suction orofaring, rongga nasofaring)9. Melaksanakan resusitasi jantung paru 10. Perawatan trakeostomi 11. Menilai capiler refill12. Melaksanakan manajemen klien tersedak13. Melaksanakan teknik maneuver hemlick14. Memantau intermitten pressure pulmonal breathing (IPPB)15. Melaksanakan berbagai teknik pertolongan pasien tenggelam 16. Bronchial washing pada pasien yang terpasang ETT17. Melakukan perawatan preoperatif pada kasus pembedahan (mis. Latihan napas dalam)18. Melakukan perawatan intraoperatif pada kasus pembedahan (mis. Membebaskan jalan napas dengan kepala ekstensi)19. Melakukan perawatan pascabedah (mis. Membebaskan jalan napas dengan kepala ekstensi)20. Melakukan pemeriksaan terhadap tingkat kesadaran pasien baik secara kualitatif maupun kuantitatif21. Melakukan pemeriksaan kesehatan pada kebutuhan oksigen22. Melakukan dokumentasi keperawatan klien

B. Memenuhi kebutuhan nutrisiUntuk memenuhi kebutuhan nutrisi, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Memberi makan/minum melalui mulut.2. Memasang selang nasogastrik3. Memberi makan melalui selang nasogastrik4. Mencabut atau melepas selang nasogastrik5. Memberi makan atau minum pada bayi 6. Member makan melalui flowcare7. Member makan melalui lambung dan jejunum.8. Memberikan penyuluhan tentang diet9. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan10. Melakukan pemeriksaan antropometri11. Memantau status nutrisi12. Menghitung pemasukan makanan dan minuman13. Mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan kalori harian 14. Membuat suhu formula15. Melakukan perawatan preoperative sistem pencernaan (mis. Menyiapkan pasien puasa)16. Melakukan perawatan pascaoperatif sistem pencernaan (mis. Memantau/menolong muntah, membantu BAK/BAB)17. Melakukan perawatan post operatif sistem pencernaan (mis. Memantau/menolong muntah, memantau peristaltic usus).18. Memberikan nutrisi parenteral atau melalui sentral sesuai program medik.

C. Memenuhi Kebutuhan Integritas JaringanUntuk memenuhi kebutuhan integritas jaringan, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut,1. Mengobservasi keadaan jaringan kulit (dehidrasi, eviserasi).2. Melakukan perawatan luka.3. Membuang jaringan mati.4. Irigasi luka/draenase.5. Membalut luka (dengan verban dan verban elastic).6. Melakukan perawatan drainase luka.7. Melakukan perawatan gips.8. Memasang bidai.9. Melaksanakan fiksasi dan relaksasi.10. Melakukan pertolongan pertama luka.11. Melakukan perawatan luka bakar.12. Menjahit luka ( pada keadaan darurat ).13. Mengangkat jahitan.14. Melakukan perawatan preoperative sistem integument ( mis. Mencukur/ mengompres darah yang akan dioperasi ).15. Melakukan perawatan intraoperatif sistem integument ( mis. Melakukan instrumentator ).16. Melakukan perawatan pascaoperatif sistem integument ( mis. Memantau infeksi, perawatan luka ).

D. Memenuhi Kebutuhan Cairan dan ElektrolitUntuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan pemasangan infuse sesuai program medik.2. Memantau infus yang terpasang.3. Mengganti balutan infus.4. Melepas infus.5. Melaksanakan transfuse darah sesuai program medic.6. Memberikan nutrisi parenteral.7. Memberikan nutrisi melalui sentral.8. Menentukan status hidrasi.9. Mengobservasi status asam basa.10. Irigasi lambung.11. Member penyuluhan / pendidikan kesehatan tentang keseimbangan cairan dan elektrolit.12. Mengukur asupan dan haluaran cairan dan elektrolit.

E. Memenuhi Kebetuhan Eliminasi ( Defekasi )Untuk memenuhi kbutuhan defekasi, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Membantu buang air besar di tempat tidur/kamar mandi.2. Melaukan perawatan kolostomi.3. Memberikan enema ( semprit gliserin )4. Memberikan supositoria.5. Memberikan huknah rendah/tinggi.6. Mengeluarkan fekal secara manual.7. Melakukan pemeriksaan rektal.8. Bowel training.9. Memberikan pendidikan kesehatan tentang masalah defekasi.10. Menyiapkan spesimen feses untuk pemeriksaan laboratorium.

F. Memenuhi Kebutuhan Istirahat dan Tidur Untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan penyuluhan tentng kebutuhan istirahat dan tidur.2. Menjaga keamanan klien.3. Melaksanakan teknik relaksasi.4. Memberikan latihan gerak dan ambulasi.5. Membantu terlaksananya aktivitas yang bervariasi.6. Menciptakan suasana tenang.

G. Memenuhi Kebutuhan Obat-ObatanUntuk memenuhi kebutuhan obat-obatan, perawat dan melakaukan tindakan sebagai berikut.1. Menghitung kebutuhan obat sesuai program medic.2. Menyimpan dan mengatur penggunaan obat.3. Menyiapkan dan memberi obat untuk klien sesuai program medic dan prinsip 5 benar dengan cara pemberian melalui : mulut, intrakutan, subkutan, intravena, intramuskuler, supositoria, inhalasi, tetes, bukal/palatum, subligua dan kulit.4. Memberi penyuluhan tentang obat-obatan.5. Mengkaji efek smping obat-obatan.6. Kolaborasi penanggulangan efek samping obat-obatan.7. Melakukan persiapan dan memberikan obat-obatan kemoterapi/obat-obatan steroid sesuai program medic.8. Memberi alogaritma klinis bagi perawat pada sarana pelayanan kesehatan dasar tahun 2001.

H. Memenuhi kebutuhan sirkulasi Untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Observasi tanda-tanda vital.2. Observasi adanya tanda-tanda perdarahan interna/eksterna3. Mengukur tekanan vena4. Mengukur tekanan vena sentral 5. Merawat CVP6. Memantautanda-tanda asites/edema7. Melakukan rekam jantung8. Menginterpretasikan hasil rekam jantung9. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostic (mis. Foto rontgen jantung/paru)10. Menyiapkan dan melakukan stress-exercise klien11. Menyiapkan dan melakukan perawatan klien pre, intra dan pascadialisis (haemo-peritoneal).12. Melakukan perawatan klien yang terpasang SB tube13. Memeriksa status neurologic dan GCS.14. Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.

I. Memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatanUntuk memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatan, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melakukan teknik isolasi Menggunakan sarung tangan steril/tidak steril Gaun pelindung, jas operasi, apron/celemek Cuci tangan Menggunakan tutup kepala dan masker2. Melakukan teknik pengikatan bagi klien gelisah3. Penggunaan bantal pasir4. Memasang pengaman pada tempat tidur5. Menyiapkan dan menggunakan tempat pembuangan alat-alat dan bahan bekas/sisa (disposal infeksius)

J. Memenuhi kebutuhan manajemen nyeriUntuk memenuhi kebutuhan manajemen nyeri, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melakukan teknik stimulasi : kutanneus, kontralateral, dan transkutaneus 2. Anticipatory guidance3. Teknik relaksasi biofeedback 4. Teknik distraksi 5. Teknik imajinasi terbimbing 6. Teknik hipnotis7. Teknik gate control8. Pemberian obat-obatan parenteral jenis narkotik.9. Melakukan massase 10. Memberikan kompres hangat dan kompres dingin.

K. Memenuhi kebutuhan aktivitas dan exerciseUntuk memenuhi kebutuhan aktivitas dan exercise, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Memindahkan klien dari dan ke tempat tidur2. Mengubah posisi Lateral Telungkup Sim Ortopnik Lutut-dada Litotomi3. Membantu klien dari posisi berbaring ke posisi duduk di tempat tidur4. Membantu klien dari posisi berbaring ke kursi roda5. Membantu klien jalan dengan menggunakan alat bantu6. Melatih rentang gerak sendi7. Membantu dan melatih ambulasi8. Memberikan pendidikan kesehatan tentang aktivitas dan latihan9. Mengajarkan mekanika tubuh yang tepat10. Mengajarkan kesejajaran tubuh yang tepat.

L. Memenuhi kebutuhan psikososial dan spiritualUntuk memenuhi kebutuhan spiritual dan psikososial, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan pengkajian tentang kebutuhan konsep diri.2. Melaksanakan penggunaan kelompok sebagai sistem pendukung aktivitas3. Melaksanakan pengajaran komunikasi asertif4. Menggunakan kelompok sebagai psikoterapi5. Mengajarkan teknik penguatan/koping6. Mengajarkan teknik komunikasi terapeutik interpersonal7. Melakukan teknik-teknik untuk menjadi pendengar aktif8. Memfasilitasi lingkungan yang asertif9. Melaksanakan cara menghargai sistem nilai dan keyakinan klien 10. Melaksanakan cara-cara untuk memfasilitasi klien yang sedang berduka11. Melakukan teknik-teknik peningkatan konsep diri yang meliputi harga diri, ideal diri, dan gambaran diri.12. Memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terapeutik, bimbingan rohani13. Membantu klien mengenal dan menerima kenyataan yang mengalami gangguan konsep diri 14. Mengobservasi perilaku/pikiran yang tidak realistis15. Melaksanakan terapi kelompokM. Memenuhi kebutuhan interaksi sosial Untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosial, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan interaksi sosial terapeutik 2. Melaksanakan teknik untuk menginterupsi sikap antisocial3. Melaksanakan teknik terapi modalitas (aktivitas kelompok terapi kerja, terapi millie, dll)4. Melaksanakan manajemen konflik5. Melaksanakan manajemen strees6. Melaksanakan manajemen klien menarik diri dan depresi7. Melaksanakan manajemen klien agresif8. Melakukan teknik komunikasi pada klien saat marah9. Mempersiapkan klien untuk psikoterapi10. Melakukan berbagai teknik untuk orientasi11. Melakukan observasi perilaku bunuh diri12. Melakukan observasi perilaku halusinasi13. Mengajar dalam berpikir realistis14. Mengajar klien mengenal perasaannya 15. Membimbing klien dalam mengekspresikan pikiran atau perasaan waham.16. Membimbing dalam mengurangi perilaku manipulasi.

N. Memenuhi kebutuhan tentang perasaan kehilangan, menjelang ajal, dan menghadapi kematianUntuk memenuhi kebutuhan tentang perasaan kehilangan, menjelang ajal dan menghadapi kematian, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan teknik komunikasi terapeutik sesuai fase kehilangan2. Melaksanakan cara-cara untuk menjadi pendengar aktif3. Melatih dalam menimbulkan rasa empati4. Melaksanakan perawatan menjelang ajal5. Melaksanakan perawatan pasien meninggal6. Melatih perasaan saling percaya antara perawat-klien7. Melatih komunikasi asertifO. Memenuhi kebutuhan seksualUntuk memenuhi kebutuhan seksual, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melakukan cara-cara/teknik untuk menciptakan lingkungan privasi2. Mengajarkan pola seksual yang sehat3. Mengajarkan perubahan fisiologis kehamilan 4. Mengajarkan pendidikan seks pada usia remaja, dewasa dan usia lanjut.5. Mengajarkan cara pemilihan kontrasepsi6. Menciptakan hubungan terapeutik dalam mendiskusikan masalah sekd7. Melaksanakan rujukan masalah seksualitas.8. Menerima konseling masalah seksual.9. Memperkenalkan alat-alat bantu dalam pemenuhan kebutuhan seks.

P. Memenuhi kebutuhan lingkungan sehat Untuk memenuhi kebutuhan lingkungan sehat, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Menyediakan objek yang menunjang kesehatan lingkungan2. Memodifikasi stimulus lingkungan yang sehat3. Menjaga stabilitas lingkungan4. Melakukan kolaborasi dan fasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang sesuai standar5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang parameter/indicator kesehatan lingkungan6. Melakukan control infeksi/pencegahan infeksi nosokomial7. Melaksanakan menajemen teknik isolasi penyakit infeksi8. Melaksanakan menajemen teknik isolasi dalam rangka pemberian kemoterapi dan penurunan sistem imun/kekebalan tubuh.Q. Memenuhi kebutuhan ibu hamil Untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil2. Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil Perubahan fisiologis ibu hamil Nutrisi ibu hamil Perawatan payudara Senam hamil Imunisasi Kebersihan diri Persiapan persalinan Perawatan bayi3. Mendengar denyut jantung janin4. Memantau keadaan janin5. Menyiapkan pemeriksaan USG sistem reproduksi.6. Melakukan pemeriksaan fisik bayi, umum, refleks7. Memandikan bayi8. Memakaikan pakaian bayi9. Mengatur suhu kamar dan tempat tidur bayi10. Merawat tali pusat bayi11. Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat12. Mengajarkan ibu cara menyusui (ASI)13. Mengajarkan ibu melakukan massase payudara14. Melakukan stimulasi tumbuh-kembang bayi15. Melakukan resusitasi jantung paru pada bayi16. Melaksanakan rujukan bayi baru lahir17. Menerima konsultasi bayi baru lahir.R. Memenuhi kebutuhan menopauseUntuk memenuhi kebutuhan pranikah, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut.1. Melaksanakan pendidikan kesehatan tentang perubahan fisiologis sistem reproduksi dan penanganan berbagai masalah menopause 2. Melaksanakan rujukan masalah menopause3. Menerima konsultasi masalah menopause.

2.4 Tanggung jawab Lulusan DIII Keperawatan Program pendidikan D3 Keperawatan di Indonesia sebagai pendidikan yang menghasilkan perawat profesional pemula. Pendidikan ini bertujuan mendidik peserta didik melalui proses belajar untuk menyelesainkan suatu kurikulum sehingga mempunyai cukup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menjalankan kewajibannya. Kewajiban tersebut meliputi:1. Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, khususmya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan yang mencakup: a. Menerapkan konsep, teori, dan prinsip ilmu humaniora, ilmu alam dasar, biomedik, kesehatan masyarakat, dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.b. Melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan secara tuntas melalui pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi keperawatan, implementasi, dan evaluasi, baik bersifat promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif kepada klien yang mempunyai masalah keperawatan dasar sesuai batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuannya, serta berlandaskan etika profesi keperawatan.c. Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara sistematis dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.d. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan berbagai bidang terkait dengan menerapkan prinsip manajemen dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang berorientasi pada pelayanan dan asuhan keperawatan.e. Melaksanakan sistem rujukan keperawatan dan kesehatan.

2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan.a. Menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelola asuhan keperawatan.b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, penghargaan, dan pengawasan dalam mengelola asuhan keperawatan.c. Bertindak sebagai pemimpin baik formal maupun untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dari anggota-anggota tim kesehatan dalam mengelola asuhan keperawatan.d. Menggunakan berbagai stategi perubahan yang diperlukan untuk mengelola asuhan keperawatan.e. Menjadi contoh peran profesional dalam mengelola pelayanan/ asuhan keperawatan.

3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian di bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan.a. Mengidentifikasi masalah kesehatan maupun keperawatan berdasarkan gejala yang ditemukan dalam lingkungan kerjanya sebagai informasi yang relevan untuk kepentingan penelitian.b. Menggunakan hasil-hasil penelitian dan IPTEK kesehatan terutama keperawatan dalam pelayanan keperawatan sesuai standar praktik keperwatan melalui program jaminan mutu yang berkesinambungan.c. Menetapkan prinsip dan teknik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis dan kritis.4. Berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih klien.a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dan pelatihan dalam bidang keperawatan.b. Menetapkan prinsip pendidikan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan klien dalam memelihara kesehatannya.c. Mensintesis berbagai ilmu pengetahuan keperawatan dasar dan klinik dalam memberikan pendidikan kepada klien.

5. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan secara profesional. a. Menerapkan konsep-konsep profesional dalam melaksanakan kegiatan keperwatan.b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dengan menggunakan pendekatan ilmiah.c. Berperan sebagai pembaharu dalam setiap kegiatan keperawatan diberbagai tatanan pelayanan keperawatan atau kesehatan.d. Mengikuti perkembangan dan menerapkan IPTEK secara terus-menerus melalui kegiatan yang menunjang.e. Berperan serta secara aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan keperawan.6. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.a. Melaksanakan profesi keperawatan yang mengacu kepada kode etik keperawatan mencakup hubungan perawat dengan klien, perawat dengan perawat, perawat dengan profesi lain.b. Mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.c. Bertindak serasi dengan budaya masyarakat dan tidak merugikan kepentingan masyarakat.d. Berperan aktif dalam pengembangan organisasi profesi.e. Mengembangkan komunitas profesional.

7. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif dan terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan perannya.a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat di bidang kesehatan.b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang tersedia.c. Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.d. Memberi masukan kepada berbagai lembaga pemerintah dan nonpemerintah terhadap aspek yang berkaitan dengan keperwatan.Selain masalah peran, status perawat juga perlu mendapatkan perhatian dengan saksama. Posisi dan peran perawat sangat vital dan strategis. Perawat menjadi ujung tombak dan tulang punggung pelayanan sebuah rumah sakit. Di era globalisasi, kualitas kerja perawat pada sektor kesehatan harus ditingkatkan. Masyarakat semakin kritis dan menuntut pelayanan prima. Menurut Purwanto S. Wardono, perawat harus mampu memberi kontribusi positif bagi profesinya.Seorang perawat profesional harus memiliki dedikasi tinggi sedangkan saat ini, menurut Purwanto S. Wardono, praktik keperawatan belum mencerminkan pelayanan profesional karena masih menganut pola lama atau tradisional dan belum ada kompetensi pada jenjang pendidikan. Metode tugas juga belum mengacu pada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pasien. Rendahnya tingkat kepuasan pasien mengakibatkan hari perawatan menjadi lama.Untuk mengatasi masalah itu diperlukan restrukturisasi pelayanan. Pada awalnya, Purwanto S. Wardono mengatakan bahwa perawat disebut sebagai pembantu dokter. Kemudian meningkat menjadi mitra dokter. Dalam peraturan selalu berusaha sesuai tuntutan profesi keperawatan. Bagi seorang perawat tugas menghadapi pasien meski dikatakan rutinitas namun disadari sebagai wujud idealisme. Purwanto S. Wardono dengan tegas mengatakan bahwa kualitas akreditasi sebuah rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas keperawatan. Oleh karena itu, peningkatan mutu pelayanan rumah sakit identik dengan peningkatan layanan keperawatan. Peningkatan layanan keperawatan sama maknanya dengan pentingnya perhatian terhadap mutu dan produktivitas kerja tenaga keperawatan. Karena itu, pencapaian standar keperawatan yang profesional dan modern dirasa terus mendesak.Permenkes 647/2000 menegaskan bahwa keperawatan adalah sebuah profesi. Dengan status seperti ini, maka secara legal-formal dan keilmuan, ada pengakuan kesejajaran antara ilmu keperawatan dan ilmu kedokteran serta ada kewenangan yang berbeda antara perawat dan dokter.Status sebagai sebuah profesi ini, menuntut setiap perawat untuk mampu memberikan pelayanan prima kepadamasyarakat sesuai dengan misi perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan atau perawatan prima, paripurna, dan berkualitas bagi klien, keluarga dan masyarakat.Kepuasan pelayanan masyarakat kini sudah sampai pada upaya penegakan hukum. Dalam era reformasi hukum saat ini, setiap perawta wajib membuat catatan perawatan yang baik. dokumentasiitu sangat vital untuk menghadapi gugatan di peradilan. Saat ini muncul situasi masyarakat yang menuntut menyiapkan dokumen secara lengkap.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanTanggung jawab hukum sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksaan peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hukum diartikan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau berprilaku menurut cara tertentu tidak menyimpang dari pertaturan yang telah ada.Wewenang adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas atau kewajiban tertentu. Wewenang merupakan dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan sesuatu kegiatan dari hasil pendelegasian atau pelimpahan tugas dari atasan ke bawahan. Wewenang Lulusan DIII Keperawatan diatur pada Kepmenkes No. 1239/ Menkes/ SK/ XI/ 2001 khususnya pada pasal 15, 20,22,23, dan 27.Contoh tindakan sesuai dengan lingkup kewenangan, perawat dapat melakukan tindakan sebagai berikut :1. Memenuhi kebutuhan O22. Memenuhi kebutuhan nutrisi3. Memenuhi kebutuhan integritas jaringan4. Memenuhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit5. Memenuhi Kebetuhan Eliminasi ( Defekasi )6. Memenuhi Kebutuhan Istirahat dan Tidur 7. Memenuhi Kebutuhan Obat-Obatan8. Memenuhi kebutuhan sirkulasi 9. Memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatan10. Memenuhi kebutuhan manajemen nyeri11. Memenuhi kebutuhan aktivitas dan exercise12. Memenuhi kebutuhan psikososial dan spiritual13. Memenuhi kebutuhan interaksi sosial 14. Memenuhi kebutuhan tentang perasaan kehilangan, menjelang ajal, dan menghadapi kematian15. Memenuhi kebutuhan seksual16. Memenuhi kebutuhan lingkungan sehat17. Memenuhi kebutuhan ibu hamil18. Memenuhi kebutuhan menopause

3.2 SaranDengan di selesaikannya makalah ini, penulis mengetahui bahwa masih banyak kekurangan untuk itu penulis berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar dalam pembuatan makalah yang akan datang bisa lebih baik dari yang sekarang dan semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang Tanggung jawab dan Wewenang Perawat lulusan DIII.

DAFTAR PUSTAKAKusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Professional. Jakarta : EGC Sudarma, Momon. 2000. Buku Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika http://andiichalk.blogspot.com/2012/12/keputusan-menkesri-nomor.html diakses pada 29 November 2014 pada pukul 16.50 WIB22