49994163 litosfer-dan-pedosfer

64
Litosfer Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer) Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra. Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu: a.Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km. b.Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3. c.Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Transcript of 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Page 1: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Litosfer

Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)

Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan

lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan

rata-rata 1200 km.

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu

dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir,

kerikil dan sebagainya.

Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di

bawah samudra.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:

a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan

nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.

b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut

juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat

jenisnya 5 gr/cm3.

c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan

1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Page 2: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Gambar : Struktur Lithospheric. Bagian Kiri Menunjukkan oceanic lithosphere; Bagian

kanan menunjukkan continental lithosphere. Digambar ulang oleh Keary and Vine (1996)

Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,

senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.

Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,

granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan

benua.

Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata

35km.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

- Kerak

benua :

merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian

atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang

merupakan benua.

- Kerak

samudra :

merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian

atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling

bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini

menempati dasar samudra

2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam

Page 3: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini

mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi

dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan

bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

 

BATUAN PEMBENTUK LITOSFER

Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen

(Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya ketiga macam batuan

tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma

adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.

1.      Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,

dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.

Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,

- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika

masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit,

dangabbro.

- Batuan Beku Gang/Korok

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan

permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses

pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak

semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku

korok.

- Batuan Beku Luar

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan

 

Page 4: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar

adalah : basalt,diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

2.      Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang

mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan

ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau

tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut

mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya

terdiri atas,

1.   Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik terdiri atas endapan pecahan atau penghancuran batuan,yang

ukurannya berbeda-beda seperti; pasir,tanah liat,batu lit,breksi,konglomerat.

2.   Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan

kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber

air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval

(kalsit).Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi

3.   Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik yang terbentuk dari bekas atau cangkang binatang atau tumbuhan.

Itulah sebabnya fosil dijumpai hanya pada batuan sedimen.

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas ,

1.   Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis

2.   Batuan Sedimen Glasial

3.   Batuan Sedimen Aquatis

4.   Batuan Sedimen Marine

3.      Batuan Malihan (Metamorf)

Page 5: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara

fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh

tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi

dalam pembentukan batuan metamorf adalah:

Terjadi dalam suasana padat

Bersifat isokimia

Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa

Terbentuknya tekstur dan struktur baru.

Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan

T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa.

Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan

diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress). Fluida

yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang

berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral

baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum

dijumpai pada daerah kovergensi lempeng.

Jenis-jenis metamorfosa adalah:

Metamorfosa kontak dominan pengaruh suhu

Metamorfosa dinamik dominan pengaruh tekanan

Metamorfosa Regional kedua-duanya (P dan T) berpengaruh

Fasies metamorfosis dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran

T dan P tertentu. Mineral-mineral itu disebut sebagai mineral index. Beberapa contoh

mineral index antara lain:

Staurolite: intermediate high-grade metamorphism

Actinolite: low intermediate metamorphism

Kyanite: intermediate high-grade

Silimanite: high grade metamorphism

Zeolite: low grade metamorphism

Epidote: contact metamorphism

Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan struktur. Struktur foliasi

terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan

orientasi mineral. Foliasi merujuk kepada kesejajaran dan segregasi mineral-mineral pada

batuan metamorf yang inequigranular.

Page 6: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Batuan metamorf befoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan atau berdasarkan

perkembangan foliasi. Urut-urutannya adalah: slate phyllite schist gneiss. Selain

menunjukkan besar butir dan derajat foliasi urut-urutan ini juga menunjukkan kandungan

mika yang semakin banyak dari kiri ke kanan. Salah satu ciri khas batuan metamorf yang

dapat teridentifikasi adalah kenampakkan kilap mika.

Sedangkan, untuk batuan metamorf non-foliasi contohnya adalah marmer, kuarsit dan

hornfels.

Sementara itu, untuk tekstur mineral pada batuan metamorfosa dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Lepidoblastik : terdiri dari mineral-mineral tabular/pipih, misalnya mineral mika

(muskovit, biotit)

Nematoblastik : terdiri dari mineral-mineral prismatik, misalnya mineral plagioklas, k-

felspar, piroksen

Granoblastik : terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional), dengan batas-

batas sutura (tidak teratur), dengan bentuk mineral anhedral, misalnya kuarsa.

Tekstur Homeoblastik : bila terdiri dari satu tekstur saja, misalnya lepidoblastik saja.

Tekstur Hetereoblastik : bila terdiri lebih dari satu tekstur, misalnya lepidoblastik dan

granoblastik

Bentuk permukaan Bumi

Tenaga Endogen

Bentuk permukaan bumi sebagaimana kita ketahui terdiri atas daratan dan lautan, dataran

tinggi dan dataran rendah, gunung, lembah, dsb. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor eksogen

dan endogen.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan

perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi

menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi

akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain

permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen

dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa. Vulkanisme

dibagi lagi menjadi plutonisme dan vulkan. Contoh dari plutonisme adalah sill, gang, lakolit,

batholit, dll. Sedangkan, tenaga vulkan sendiri dibagi lagi berdasarkan bentuk dan tipe

letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dibedakan menjadi bentuk perisai, strato,

Page 7: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

dan maar. Dan berdasarkan tipe letusannya, dibagi menjadi Hawai, Stromboli, Vulcano,

Merapi, St. Vincent, Peret, dan Pelle.

Gejala Tektonisme (gerak tektonik)

adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada

struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil

gerakan tekanan secara horizontal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi

berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal

dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah. Ada dua jenis

tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk

daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke

atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Ada dua Epirogenesa :

1.Gerak Epirogenetik

Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,

sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,

sehingga permukaan air laut terlihat turun.

2.Gerak orogenetik

Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan

karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung

dalam waktu yang singkat.

Pegunungan Lipatan (Folded Mountains)

Istilah pegunungan lipatan digunakan untuk suatu jenis pegunungan dengan struktur lipatan

yang relatif sederhana. Pada tahapan muda morfologinya masih menggambarkan adanya

lingkungan antiklin dan sinklin. Bila erosi melanjut maka pengikisan sungai lateral dapat

menajam ke hulu dan juga sepanjang puncak antiklin.

Pada tahapan dewasa pengikisan di puncak antiklin dapat melanjut, melebar ke arah dalam

sepanjang puncak antiklin dan akhirnya terbentuk lembah antiklin dengan kenampakan

morfologi terhadap struktur geologi menjadi terbalik (interved relief), bukit-bukit antiklin

(anticlinal ridges), dan lembah-lembah sinklin (sinclinal ridges), serta bukit-bukit yang

terbentuk oleh lapisan-lapisan yang miring searah disebut bukit-bukit homoklin (homoclinal

ridges). Pada tahapan tua, daerah pegunungan lipatan oleh pengikisan menjadi peneplane dan

sungai mengalir di dataran tersebut seolah tanda mengindahkan adanya lapisan lunak ataupun

keras.

Page 8: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Daerah pegunungan lipatan umumnya berbukit-bukit terjal, dengan lembah-lembah yang

panjang, adanya perulangan antara lembah lebar dan lembah sempit akibat perbedaan

kekerasan batuan, adanya gawir terjal dan pegunungan landai pada hogbacks atau homoclinal

ridges. Daerah pegunungan lipatan yang terdiri dari batuan-batuan sedimen sering pula

mengandung nilai-nilai ekonomis seperti batugamping, batulempung, batupasir kuarsa,

gipsum, dan sebagainya.

Pegunungan Patahan (Block Mountains)

Pegunungan ini merupakan hasil deformasi oleh sesar. Pada tahapan muda pegunungan

patahan memperlihatkan gawir-gawir terjal yang memisahkan antara satu blok pegunungan

dengan blok yang lain atau antara blok pegunungan dengan blok lembah. Umumnya bidang

gawir tajam relatif rata, belum tersayat oleh lembah-lembah. Bentuk blok dapat persegi,

berundak, atau membaji tergantung kepada pola sesar.

Pada tahapan dewasa menyebabkan adanya pengikisan pada bagian muka atau punggungan

blok dengan beberapa kenampakan bagian muka dari blok masih lebih terjal dari pada bagian

punggungan, masih terlihat adanya kelurusan garis dasar sesar, adanya triangular facets yang

merupakan sisa-sisa bidang sesar setelah terkikis, adanya dataran aluvial berupa kipas aluvial

yang terletak berjajar dalam garis lurus sepanjang kaki bidang muka dan blok, serta

munculnya mata air. Pada tahapan tua, daerah pegunungan patahan menjadi mendatar dan

kehilangan bentuk simetrinya, dengan daerah aluvial yang meluas.

Pegunungan Kubah

Kubah diartikan sebagai struktur dari suatu daerah yang luas dengan sifat lipatan regional

dengan sudut kemiringan yang kecil. Ada beberapa sebab terjadinya kubah, antara lain oleh

intrusi garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi batuan beku seperti batolit. Bentuk

kubah,biasanya dijumpai pada gunungapi lava.Kubah lava merupakan bentukan dari leleran

lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya.Bentuk-

bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas lava. Dome Mountains, terbentuk ketika

batu cair mendorong keatas dari bawah bumi.

Dalam tahapan muda pegunungan kubah akan dikikis oleh sungai-sungai namun belum

dalam, bentuk kubah masih utuh, pengikisan dimulai di puncak dengan membentuk cekungan

erosi. Kadang-kadang inti kubah yang keras tampak di dasar cekungan erosi kubah. Pada

tahapan dewasa, pengikisan di puncak makin meluas dan mendalam. Undak-undak gawir

terbentuk sesuai dengan banyaknya lapisan-lapisan yang resistan, serta punggungan-

punggungan dengan lapisan miring (hogbacks) terbentuk.

Page 9: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Pada tahapan tua, mempunyai bentuk akhir dari pengikisan kubah akan membentuk

peneplane. Pola aliran annular hampir-hampir hilang. Kubah besar dan tinggi dihasilkan oleh

intrusi-intrusi batolit; yang lebih kecil dihasilkan oleh intrusi lakolit, dan berbentuk kubah

landai yang dihasilkan oleh sill. Kubah-kubah kecil dapat dihasilkan oleh intrusi garam atau

diapir lempung.

Inti kubah yang terdiri dari batuan kristalin sering memberi arti sebagai sumber mineral

logam; pertambangan sering dijumpai kubah-kubah garam tentunya memberi makna sebagai

sumber garam. Jika tidak berpotensi akan mineral, inti kubah yang bertekstur kasar sering

merupakan daerah hutan dan sekaligus merupakan daerah tadah hujan. Juga lereng-lereng

terjal dari hogbacks sebaiknya merupakan daerah hutan untuk mencegah longsoran dan untuk

tujuan konservasi air.

2.Gejala Vulkanisme (Vulkanik)

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut

vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan

sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.

Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang

terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya.

Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya

cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya

retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut

magma.

Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan

magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang

bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah

yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.

Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian

kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat

bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga

membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut

plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung

api), yaitu:

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan

suhu yang sangat lambat.

Page 10: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan

batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan

atasnya tetap rata.

Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.

Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer

dengan bentuk pipih atau lempeng.

Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.

Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur

magma sampai ke permukaan bumi.

Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi sentral,

yaitu:

Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang

sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan

deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma

keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National

Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.

Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan

membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius,

dan lain-lain.

Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi yaitu:

Gunung api perisai. Gunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer. Magma

yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini

berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan

Maona Kea di Kepulauan Hawaii.

Gunung api maar. Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang

dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api

ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas kawahnya

seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak mustahil menjadi sebuah

danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau Danau Eifel di Prancis.

Gunung api strato. Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan efusif

yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan

terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di

Page 11: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-

lain.

Tipe Letusan Gunung Api

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang

dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:

 

Letusan Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir

ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau

tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.

 

Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau

tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang

waktu letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan

material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius

(Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

Letusan Tipe Vulkano

Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan

padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman

dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di

Jawa Timur.

 

Letusan Tipe Merapi

Page 12: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya,

tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan

yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni

lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk)

atau sering disebut wedhus

gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.

Letusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang dilemparkan

pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan

kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh: Gunung

Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei

1980.

Letusan Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang

bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar.

Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.

Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini

mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat

berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent

yang meletus pada tahun 1902.

Bahan yang di keluarkan gunung api

Lava, Cairan magma pijar yang kental dan panas, keluar dengan cara erupsi efusif (lelehan).

Page 13: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Bahan Piroklastik atau batuan lepas, bahan rombakan berupa bongkah-bongkah volcano,

lapilli, dan debu gunung api, apabila endapan bahan lepas ini turun mengalir bersama aliran

air melalui permukaan lereng gunungapi, disebut Lahar.

Bahan-bahan berupa gas (‘ekskalasi’), dapat berupa Cl, HCl, CO2, H2S, H2SO4CH4, H2 dan

N2. Uap air terjadi karena persenyawaan H2 dan O2 dari atmosfera.

Tanda-tanda gunung api akan meletus

a. Tanda yang pertama

Terjadinya gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik. Kalau muncul gempa di daerah

gunung berapi, warga pun harus segera waspada.

b. Tanda yang kedua

Banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi suatu getaran

halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar. Ternyata mereka punya firasat

juga yah! Lihat aksi monyet dan burung yang langsung turun gunung saat Gunung Merapi

akan meletus.

c. Tanda ketiga,

Meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. Seperti yang terjadi pada Gunung

Krakatau, suhu di di sekitar Jawa Barat menjadi lebih panas. Cairan magma yang terdapat di

perut bumi sangat panas apalagi tekanan di daerah kawah gunung pun berubah jadi tinggi.

Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung, suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi

lebih panas.

d. Tanda keempat,

Mata air di sekitar gunung akan mongering. Lihat tanda gunung akan meletus poin ketiga.

e. Tanda kelima,

Tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.

Nah, kalau buat kamu yang tinggal di daerah gunung berapi, waspada yah, jika merasakan

tanda-tanda alam di atas.

Hasil (Material) dari letusan gunung berapi, diantaranya adalah :

- Gas vulkanik

Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain

Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida

(S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.

- Lava dan aliran pasir serta batu panas

Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan

melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental

Page 14: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-

macam batuan.

- Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar

sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.

- Abu letusan

Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena

sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer

jauhnya.

- Awan panas

Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat

batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C.

Awan panas (wedhus gembel) dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka

seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan.

Gejala Pasca Vulkanis

Gunung api melakukan aktivitasnya mulai kegiatan yang lemah, meningkat ke lebih kuat,

sampai pada suatu waktu mencapai puncaknya yaitu letusan. Namun sebuah gunung api

akhirnya akan berhenti dari kegiatannya. Gunung api seperti ini biasanya dinyatakan telah

mati. Gunung api yang dinyatakan mati bukan berarti hilang seluruh kegiatannya. Di sini

magma dalam periode pendinginan, masih tetap menunjukkan sisa kegiatannya. Kegiatan itu

sering disebut gejala pasca vulkanis. Pasca vulkanis ini dapat dibedakan dalam beberapa

bentuk gejala antara lain sumber gas, sumber air panas, sumber air mineral (mahdani), geyser

dan terbentuknya sebuah kawah akibat letusannya.

1. Sumber Gas

Gas yang dikeluarkan bisa berupa sumber gas belerang (solfatar), sumber gas uap air atau zat

lemas, dan sumber gas asam arang atau disebut mofet. Gas belerang banyak ditemukan di

kepundan gunung api. Sumber uap air (fumarol) yang keluar dengan tekanan tinggi dikenal

sebagai tenaga geotermal. Sumber uap air ini bisa digunakan untuk pembangkit tenaga listrik,

misalnya di Kamojang Jawa Barat, Dieng Jawa Tengah, dan lain-lain.

Sedangkan gas asam arang sangat berbahaya karena dapat mematikan mahluk hidup. Sumber

gas asam arang dapat muncul sembarang waktu di kepundan gunung api manapun. Oleh

karena itu biasanya petugas Dinas Pengawasan Gunung Api dari posnya di sekitar gunung,

bisa memantau secara terus menerus kegiatan gunung api tersebut, sehingga dapat

memperingatkan penduduk setempat ketika gunung mengeluarkan gas beracun tersebut.

Page 15: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Namun ada kalanya gas racun ini keluar secara tiba-tiba , seperti yang terjadi tahun 1979 di

kawah Timbangan dan Nila Dieng Jawa Tengah yang menewaskan sekitar 149 jiwa.

2. Sumber Air Panas

Air tanah berasal dari hujan yang meresap ke dalam tanah. Begitu pula di gunung api, air

hujan meresap ke dalam bergerak ke bagian yang lebih dalam dan mendekati batuan yang

masih panas (sisa kegiatan vulkanis). Akibatnya air menjadi panas, bahkan sampai mendidih.

Melalui celah-celah batuan di bagian bawah air itu keluar sebagai mata air panas. Misalnya,

sumber air panas di Garut dan Cianjur Jawa Barat, Baturaden Jawa Tengah, Tretes Jawa

Timur, dan di tempat lainnya.

3. Sumber Air Mineral

Seperti halnya sumber air panas, sumber air mineral terjadi karena pemanasan air oleh sisa

kegiatan vulkanik. Namun dalam sumber air ini terlarut zat kimia produk gunung api,

sehingga air itu mengandung belerang atau zat kimia lain. Sumber air mineral ini banyak

ditemukan di daerah sekitar gunung api yang aktif atau yang sudah istirahat, misalnya di

Maribaya dan Ciater sekitar gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat.

4. Geyser

Geyser adalah sumber mata air panas yang memancar secara berkala. Geyser terjadi karena

gas panas yang asalnya dari batuan magma memanaskan bagian bawah air yang terdapat

dalam celah di dalam bumi. Uap air yang terjadi tidak dapat mengadakan sirkulasi sampai ke

permukaan bumi sehingga terjadilah akumulasi uap air setempat. Ketika ada jalan keluar ke

permukaan bumi terjadilah pancaran air dengan suhu yang cukup tinggi. Contoh geyser yang

sangat terkenal terdapat di Yellow Stone National Park California Amerika Serikat.

5. Kawah

Suatu kawah terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang sangat kuat sehingga

menimbulkan sebagian dari bagian atas gunung berapi tersebut menghilang dan saat itu

terbentuklah sebuah kawah. Keindahan suatu kawah dapat dimanfaatkan sebagai suatu objek

wisata, contohnya: Kawah Ratu di gunung Tangkuban Parahu, Kawah Ciremai di gunung

Ciremai, dan Kawah Pu

Manfaat gunung api

Salah satu kekuatan alam yang paling merusak di bumi adalah gunung berapi.

Meskipun mereka telah menewaskan 200.000 orang sejak 1400, mereka juga menghasilkan

manfaat. Sebagai contoh, banyak dari bahan vulkanik memiliki kegunaan industri dan kimia

penting. Sebuah kaca alami yang berasal dari lava adalah batu apung, itu secara luas

digunakan untuk grinding dan polishing logam, batu, dan bahan lainnya. Ketika lava

Page 16: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

mengering dan membuat bentuk batu itu biasa digunakan dalam membangun jalan. abu

vulkanik yang telah lapuk sangat meningkatkan kesuburan tanah.

Material vulkanik memiliki sumber permata, Opal. Ini juga memiliki sumber logam,

emas, perak, molibdenum, tembaga, seng, timah, dan merkuri. Ketika gunung berapi meletus,

lava melepaskan beberapa gas yang sehat, termasuk karbon dioksida dan hidrogen. Ketika

oksigen bercampur dengan hidrogen, ia menciptakan uap air dan yang diawali siklus air.

Selain mempunyai bahaya ternyata ada beberapa manfaat adanya gunung api, antara lain

1) Menjadi daerah perangkap atau penangkap hujan

2) Memperluas daerah pertanian karena semburan dari abu vulkanik

3) Menyuburkan tanah, karena abu vulkanis yang sudah mengalami pelapukan banyak

mengandung

garam-garam dan mineral batuan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman atau

tumbuhan

4) Memperbanyak jenis tanaman budi daya (tanaman perkebunan), karena adanya bermacam-

macam zona

tumbuh-tumbuhan

5) Menjadi tempat wisata dan sanatorium, kerna udaranya yang sejuk dan menyegarkan serta

sedikit sekali polusinya

6) Menyebabkan letak mineral dekat dengan permukaan tanah, sehingga menjadi daerah

pertambangan.

Permasalahan gunung api

1.banyak korban pada saat letusan

2.Gempa saat letusan merusak bangunan

3.Aliran lava dapat menghanguskan apa saja

4.Awan panas (wedhus gembel) merupakan gas yang membahayakan.

3.Gejala Seismik

Page 17: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

`

Seismik adalah kegempabumian sedangkan seisme adalah semua yang berkaitan

dengan gempa bumi.Gempa bumi adalah gerakan gempa bumi atau kulit bumi secara tiba-

tiba yang bersumber dari lapisan kulit bumi atau lithosfer bagian dalam dan dirambatkan kulit

bumi ke permukaan bumi yang di sebabkan oleh patahan,retakan atau terpisahnya kulit bumi

dari semula sehingga sehingga di sebut gempa bumi dislokasi.Gempa di bedakan menjadi 3

yaitu:

Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu

menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya.

Gayangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang

dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya

kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.

Klasifikasi Gempa

Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa

bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.

(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh

tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat

sampai ke permukaan bumi.

(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya

dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat

setelah letusan.

(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami

runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah

yang runtuh.

Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.

(1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.

(2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis. Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada

tiga jenis gempa.

(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.

(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah

permukaan bumi.

(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.

Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.

(1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.

Page 18: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

(2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.

(3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.

Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.

(1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.

(2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan

tsunami.

Gelomabang gempa

Ada empat tipe gelombang seismik yang terbagi dalam dua katagori: gelombang badan (P

untuk primer; dan S untuk skunder) dan gelombang-gelombang permukaan (Love dan

Rayleigh).

Semua empat tipe gelombang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang badan menjalar

melalui bumi kearah luar dari titik pusat gempa bumi. Gelombang P adalah gelombang

longitudinal seperti gelombang bunyi. Gelombang-gelombang itu mempunyai laju hingga 14

km/s dan dapat melalui padatan, cairan dan gas. Karena bergerak lebih capat dari pada

gelombang S, gelombang P merupakan yang pertama tiba pada detektor gempa (sehingga

disebut "primer"). Gelombang S adalah gelombang geseran transversal yang menjalar dengan

laju        3,5 km/s. Gelombang ini hanya dapat menjalar melalui padatan karena cairan dan

gas tidak dapat menyokong tengan geser. Di bawah ini ditunjukan gambar bentuk gelombang

P dan gelombang S sebagai berikut:

Bila gelombang seismik P dan S direkam pada stasiun seismograf, selang waktu antara

kedatangan awal gelombang P dan kedatangan akhir gelombang S dengan mudah terbaca

Page 19: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

oleh seismograf. Selang waktu ini dapat dimasukan pada grafik waktu penjalaran, yang

memungkinkan jarak ke kedudukan perekam terbaca langsung dari grafik.

Parameter gempa yang dicatat oleh seismograf meliputi:

Tipe gelombang gempa P dan S

Waktu datang gelombang gempa

Amplitudo atau simpangan maksimum yang tercatat

Dari parameter yang tercatat oleh seismograf kita dapat menentukan jarak gempa, lokasi,

kekuatan, waktu terjadi dan kedalam suatu gempa.

Gambar di atas menyatakan gelombang gempa yang sampai ke pencatat stasiun gempa dan

juga menunjukan tipe-tipe gelombang yang tercatat pada seismograf di stasiun pencatat

gempa A, B dan c.

Gelombang

Pengertian Gelombang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang

yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang

dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang

tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang

longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam

waktu satu detik.

Jenis-Jenis Gelombang

1.      Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah

rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak

gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.

Page 20: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

2.      Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan

dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan

renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping

lalu dilepas.

3.Gelombag panjang

Gelombang yang merambat dari episentrum ke segala arah di permukaan bumi.Kerena

rambatna gelombang panjang berada di permukaan bumi maka di sebut juga gelombang

permukaan.

Garis atau area terkait dengan gempa

1. Hyposentrum,

berasal dari kata hypo berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi hyposentrum merupakan

pusat asal mulanya getaran gempa yang terdapat di bawah permukaan bumi, terdapat dua

macam getaran dalam hyposentrum yakni Gelombang Logitudinal (gelombang Primer) dan

Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)

2. Episentrum

Tempat dipermukaan bumi yang terdekan dengan hyposentrum (biasa disebut juga pusat

gempa di permukaan bumi)

3. Macroseisme

Wilayah Episentrum yang paling hebat menderita kerusakan

4. Microseisme

Getaran kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh seismograf (alat

pencatat getaran gempa).

5. Pleistoseista

Daerah yang dibatasi oleh Isoseista yang berada di sekitar episentrum yang paling banyak

mendapat kerusakan. Plestoseista dapatjuga diartikan sebagai garis khayal yang membatasi

tempat yang episentrumnya mengalami kerusakan paling hebat akibat gempa.

6. Isoseista

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya.

Page 21: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

7. Homoseista

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang sama mengalami

getaran gempanya.Kekuatan gempa dapat di ukur dengan seismometer atau

seismograf .Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur)

adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi

atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.Ada dua

jenis seismograf yaitu:

1.Seismograf horizontal,adalah seismograf yang mencatat gelombang gempa yang arahnya

mendatar

2.Seismograf vertikal,adalah seismograf yang mencatat gelombang gempa yang arahnya

vertikal

METODE PENENTUAN EPISENTRUM GEMPA

Episentrum gempa dapat ditentukan dengan:

1. METODE EPISENTRAL

Episentral ialah jarak episentrum atau pusat gempa di stasiun pencatat gempa. Untuk

menentukan episentrum  dengan menggunakan metode episentral diperlukan minimal tiga

stasiun pengamat yang mencatat kejadian gempa, sehingga dapat dihitung jarak episentral

masing-masing stasiun. Untuk menghitung jarak episentral digunakan rumus LASKA, yaitu:

Delta  =  ((S-P) – 1’) X 1.000 Kilometer)

Delta  = jarak episentral dari stasiun pengamat dalam satuan kilometer

S-P      = selisih waktu pencatatan antara gelombang  sekunder dan gelombang primer (dalam

menit)

1’        = 1 menit

Contoh:

Berdasarkan tiga buah stasiun pengamatan (A, B dan C) tercatat getaran gempa sebagai

berikut:

Stasiun A

Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 28.25

Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 30.40

Stasiun B

Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 30.15

Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 33.45

Stasiun C

Page 22: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 32.15

Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 36.15

Untuk menentukan jarak episentral masing-masing stasiun:

Delta A

((2. 30’ 40’’ – 2. 28’ 25’’) – 1’) X 1.000 km

= (2’ 15’’ – 1’) X 1.000 km

= 1’ 15’’ X 1.000 km (karena 1’ = 60’’ maka (1 X 1.000) + (15/60 X 1.000))

= 1.250 km

Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun A berjarak 1.250 km.

Delta B

= (( 2. 33’ 45’’ – 2. 30’ 15’’) – 1’) X 1.000 km

= (3’ 30’’ – 1’) X 1.000 km

=2’ 30’’ X 1.000 km

(2 X 1.000) + (30/60 X 1.000)

= 2.500 km

Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun B berjarak 2.500 km

Delta C

= ((2. 36’ 15’’ – 2. 32’ 15’’) – 1’) X 1.000 km

= (4’ – 1’) X 1.000 km

= 3’ X 1.000 km

= 3.000 km

Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun C berjarak 3.000 km

2. METODE HOMOSEISTA

Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat di permukaan bumi yang

mencatat getaran gelombang seismic yang pertama pada waktu yang sama. Misalnya stasiun

A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada pukul 15: 11. 06, maka pada peta, ketiga

stasiun tersebut terletak pada satu homoseista.

TENAGA EKSOGEN

Tenaga eksogen

yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak

bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang

terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk

permukaan bumi.

Page 23: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:

* Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.

* Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan

sebagainya.

* Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga

eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi.

Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-

mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah

hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil

pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk

timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang

pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan

yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di

daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil

akibat tiupan angin.

Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi.

Contoh tenaga eksogen adalah: angin,air mengalir.

Pelapukan

Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses

pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media

penghancuran, berupa:

Sinar matahari

Air

Gletser

reaksi kimiawi

kegiatan makhluk hidup (organisme)

Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :

Page 24: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Pelapukan Mekanik

Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi

bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan

oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu

Pelapukan Kimiawi

Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai

batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi

dan proses hidrolisis.

Pelapukan Organik

Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar

tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).

Erosi

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi

dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air

sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya

yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi

gletser (glasial)'

Tahapan dalam Erosi Air

Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai

dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.

Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.

Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya

berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh :                              1. warna air yang mengalir

berwarna

coklat                                                                                                                                             

                                           2. warna air yang terkikis menjadi lebih

pucat                                                                                                                                              

                                      3. kesuburan tanah berkurang

Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur

pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air

Page 25: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

'Erosi 'parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila

erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah

sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :

tebing sungai semakin dalam

lembah semakin curam

pembentukan gua

memperbesar badan sungai

Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang  terbentuk antara lain : 

Batu jamur

Ngarai

Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :

Dinding pantai yang curam

relung ( lekukan pada dinding tebing)

gua pantai

batu layar

Denudasi

Denudasi atau tanah longsor (land slide).Denudasi adalah pengelupasan batuan induk yang

telah mengalami proses pelapukan.Denudasi biasanya terjadi di lereng-lereng pengunungan

kerena denudasi sangat di pengaruhi olehgaya berat batuan itu sendiri.Denudasi terjadi secara

mendadak,dang sangat cepat.

Peristiwa yang hampir sama dengan denudasi adalah tanag menyerap (soil creep).bedanya

soil creep bergerak lambat dan dalam waktu yang lama pada lereng yang tidak begitu curam.

Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media

air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai

adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai,

sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah

pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.

Sedimentasi Fluvial

Sungai merupakan pelaku efektif dalam proses erosi. Dengan demikian, sungai juga

merupakan pelaku efektif dalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang

diangkut sungai dan diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai

Page 26: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

inilah yang disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain bantaran

sungai, delta, meander (aliran sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut

sedimen lakustrin.

Bentuk - Bentuk Sedimentasi

Sedimentasi sungai

Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini biasanya

berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar sungai. Bahkan

endapan sungai ini sangat baik dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau pengaspalan jalan.

Oleh karena itu tidak sedikit orang yang bermata pencaharian mencari pasir, kerikil, atau batu

hasil endapan itu untuk dijual.

Sedimentasi Danau

Di danau juga bisa terjadi endapan batuan. Hasil endapan ini biasanya dalam bentuk delta,

lapisan batu kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut sedimen

limnis.

Sedimentasi Darat

guguk pasir di pantai berasal dari pasir yang terangkat ke udara pada waktu ombak memecah

di pantai landai, lalu ditiup angin laut ke arah darat, sehingga membentuk timbunan pasir

yang tinggi. Contohnya, guguk pasir sepanjang pantai Barat Belanda yang menjadi tanggul

laut negara itu. Di Indonesia guguk pasir yang menyerupai di Belanda bisa ditemukan di

pantai Parang Tritis Yogyakarta.

Sedimentasi Laut

Sungai yang mengalir dengan membawa berbagai jenis batuan akhirnya bermuara di laut,

sehingga di laut terjadi proses pengendapan batuan yang paling besar. Hasil pengendapan di

laut ini disebut sedimen marin

Jenis Sedimen Laut

Sedimen Terigen Pelagis

Hampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis terdiri atas materi-materi yang

berukuran sangat kecil. Ada dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan pelagis. Pertama

dengan bantuan arus turbiditas dan aliran grafitasi. Kedua melalui gerakan es yaitu materi

Page 27: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

glasial yang dibawa oleh bongkahan es ke laut lepas dan mencair.

Sedimen Biogenik Pelagis

Dengan menggunakan mikroskop terlihat bahwa sedimen biogenik terdiri atas berbagai

struktur halus dan kompleks. Kebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa fitoplankton dan

zooplankton laut.

Jenis-jenis Sedimentasi

Lithougenus Sedimen

Sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up land. Material ini

dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai dan

atau arus laut dan akan terendapkan jika energi tertrransforkan telah melemah.

Biogeneuos Sedimen

Sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti cangkang dan rangka

biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami dekomposisi.

Hidreogenous Sedimen

Sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air laut dan membentuk

partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh

dan sedimen jenis ini adalah magnetit, phosphorit dan glaukonit

Cosmogerous Sedimen

Sedimen yang berasal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara atau

angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa , aktifitas gunung api atau

berbagai partikel darat yang terbawa angin.

Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi

hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun

volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.

a) Klasifikasi Batuan Sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan

sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :

Page 28: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.

contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga

angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.

c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnya

morena, drimlin

Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan

bermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-

lompat (saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution).

Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi

menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,

dolomit, napal, dan sebagainya.

b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya

endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun

(aeolis), dan sebagainya.

c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,

misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona (bathymetric

zone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut,

Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m, Zona

Neritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).

Pedosfer

PEDOSFER adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya

proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang

menempati bagian paling atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang

terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang

menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi,

sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah

disebut pedogenesa.

Pengertian Tanah

Jooffe dan Marbut, dua ahli ilmu tanah asal Amerika serikat mendefinisikan tanah sebagai

tubuh alam (natural body) dimana ia terbentuk dan berkembang sebagai akibat dari

Page 29: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

kerjasama antara gaya-gaya alam (natural force) terhadap bahan-bahan alam (natural

material) yang ada di permukaan bumi.

Tanah juga merupakan medium bagi pertumbuhan tanaman. Tanah dalam kadar tertentu

menyediakan unsur hara dan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini

nantinya diubah menjadi persenyawaan organik karbohidrat, lemak, protein dan lain-lain,

setelah melewati proses penyerapan oleh akar tanaman.

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah antara lain:

• Iklim

Unsur-unsur iklim yang utama mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah Suhu dan

Curah Hujan.

• Organisme (vegetasi, jasad renik)

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah seperti:

a. Membuat proses pelapukan

b. Membantu proses pembentukan humus

c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah hal ini terlihat pada daerah beriklim

sedang seperti di Eropa dan Amerika

d. Memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap

sifat-sifat tanah.

• Bahan induk

Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

• Topografi atau relief

Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah.

• Waktu

Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian

yang terus menerus.

Komposisi Tanah

Secara umum komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu; bahan mineral,

bahan organik, udara dan air tanah. Kadar komposisi tanah ini nantinya akan berpengaruh

terhadap bentuk, warna, tekstur dan kesuburan tanah.

Contohnya untuk tanah dengan tekstur lempung berdebu (tanaman tumbuh dengan baik di

atasnya) tersusun atas 25% udara, 25% air, 45% bahan mineral dan 5% bahan organik.

Air dan Udara tanah

Page 30: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Setiap tanah memiliki ruang pori-pori (pore space), yang nantinya akan diisi oleh udara dan

air. Komposisi air dan udara dalam pori-pori tanah tidak selalu sama atau berubah-ubah.

Perbandingan tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.

Keberadaan air dan udara dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan

mikroba tanah. Pada tanah yang subur dan gembur serta ditumbuhi dengan baik oleh

tanaman, biasanya ruang pori-pori mencapai 50%. Dengan perbandingan antara air dan udara

1:1. Perbandingan ini bisa berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan faktor lingkungan

lainnya.

Air sangat berperan dalam menjaga kesegaran atau vigoritas tanaman. Selain itu air juga

berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara, sehingga dapat diserap dengan mudah oleh

tanaman. 

Bahan Mineral

Mineral inorganik adalah sumber hara potensial serta dapat menyediakan hampir semua

unsur hara kecuali nitrogen bagi pertumbuhan tanaman. Mineral inorganik ini berasal dari

pecahan-pecahan batu-batuan yang berukuran sangat kecil. Sehingga ada yang berukuran

sangat kecil seperti liat dan ada juga yang berukuran agak besar (kasar) seperti pasir dan

kerikil.

Kolloid (partikel/butiran) liat berukuran sangat halus sekali bahkan tidak bisa dilihat dengan

mata telanjang. Untuk melihatnya, para ahli ilmu tanah biasanya menggunakan mikroskop

elektron. Dan untuk mengetahui jenis dan sifat-sifat kolloid ini digunakan sinar-X atau

metoda lain.

Bahan Organik

Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang sangat mudah lapuk. Ia merupakan sumber

utama unsur nitrogen (N) di dalam tanah. Sedangkan hasil pelapukan dari bahan organik

sangat penting yaitu humus. Humus ini nantinya bersama kolloid liat akan berfungsi sebagai

bahan aktif yang merupakan gudang penyimpan atau pelepasan unsur hara bagi tanaman.

Pengaruh Sistem Budidaya Pertanian Terhadap Komposisi Tanah

Dalam sistem budidaya pertanian, pengolahan tanah merupakan suatu hal yang penting.

Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah agar lebih gembur sehingga

mudah ditembus oleh akar tanaman dan menambah unsur hara melalui pemupukan.

Page 31: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Proses budidaya terus menerus sepanjang tahun akan mempengaruhi komposisi tanah,

terutama komposisi bahan organik dan bahan mineral. Campuran koloid organik dan koloid

liat yang umumnya terdapat pada lapisan tanah bagian atas lama kelamaan akan menipis.

Baik tergerus oleh aliran air maupun melalui proses penyerapan oleh tanaman yang

dibudidayakan. Proses pemupukan sedikit banyak mensubstitusi kekurangan tersebut.

Meskipun pada akhirnya tidak akan sebaik komposisi tanah awal.

KONSEP PEDON DAN PROFIL TANAH

Pedon adalah suatu lajur tubuh tanah mulai dari permukaan lahan sampai batas terbawah

(bahan induk tanah). Pedon merupakan volume terkecil yang dapat disebut tanah dan

mempunyai ukuran tiga dimensi. Luas pedon berkisar antara 1-10 m2. Kumpulan dari pedon-

pedon disebut polipedon. Luas polipedon minimum 2 m2, sedangkan luas maksimumnya

tidak terbatas. Profil tanah atau penampang tanah adalah bidang tegak dari suatu sisi pedon

yang mencirikan suatu lapisan-lapisan tanah, atau disebut Horizon Tanah. Setiap horizon

tanah memperlihatkan perbedaan, baik menurut komposisi kimia maupun fisiknya.

Kebanyakan horizon dapat dibedakan dari dasar warnanya. Perbedaan horizon tanah

terbentuk karena dua faktor yaitu pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air atau

pencucian tanah (leached) dan karena proses pembentukan tanah. Proses pembentukan

horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Adapun

yang dimaksud solum adalah kedalaman efektif tanah yang masih dapat dijangkau oleh akar

tanaman. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah

adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R (Bed Rock).

STRUKTUR DAN TEKSTUR TANAH

Struktur Tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir

tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda yaitu sebagai

berikut:

1. Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.

2. Prisma (Prosmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.

3. Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.

4. Gumpal bersudut (Angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah.

5. Gumpal membulat (Sub angular blocky), ditemukan pada horizon B pada daerah iklim

basah.

6. Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.

7. Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.

Page 32: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Tekstur Tanah menunjukkan kasar halusnya tanah yang didasarkan atas perbandingan

banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah. Untuk menentukan tekstur tanah

terdapat 12 kelas dalam segi tiga tekstur tanah.

SISTEM KLASIFIKASI TANAH

Sistem klasifikasi tanah (alami) yang ada di dunia ini terdiri atas berbagai macam. Sebab

banyak negara yang menggunakan sistem klasifikasi yang dikembangkan sendiri oleh negara

tersebut. Nama golongan tanah dengan membubuhkan kata sol merupakan singkatan dari kata

latin solum.

JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA

Sebagian besar jenis tanah di Indonesia merupakan tanah vulkanis. Walau demikian, jika

lebih dikhususkan lagi maka jenisnya sangat beraneka ragam yang antara lain,

1. Tanah Gambut atau tanah organik

2. Aluvial

3. Regosol

4. Litosol

5. Latosol

6. Grumosol

7. Podsolik Merah Kuning

8. Podsol

9. Andosol

10. Mediteran Merah Kuning

11. Hidromorf Kelabu (gleisol)

12. Tanah Sawah (Paddy soil)

KERUSAKAN TANAH DAN DAMPAK BAGI KEHIDUPAN

Kerusakan Tanah yang terjadi saat ini merupakan dampak pemanfaatan lingkungan yang

tidak terkontrol sehingga mengakibatkan terjadinya krisis lingkungan. Dampak yang sangat

terasa dalam kehidupan manusia adalah berkurangnya lahan subur yang menjadikan semakin

menipisnya lahan yang bisa dijadikan lokasi produksi kebutuhan agraris manusia.

Pemanfaatan tanah

Lahan Kritis dan Lahan Potensial

 

            

Lahan kritis

Page 33: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola, produktivitas lahan kritis

sangat rendah. Bahkan, dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit

daripada biaya pengelolaannya. Lahanini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan

untuk usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah.

             Faktor- Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara lain sebagai berikut:

· Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan.

· Genangan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa.

· Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan,

dan daerah yang miring. Masswasting adalah gerakan masa tanah menuruni lereng.

· Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan

kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring, atau bahkan di dataran

rendah.

· Masuknya material yang dapat bertahan lama kelahan pertanian (tak dapat diuraikan oleh

bakteri) misalnya plastic. Plastik dapat bertahan ± 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat

mengganggu kelestaian kesuburan tanah.

· Pembekuan air,biasanya terjadi daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi.F

Pencemaran, zat pencemar seperti pestisida dan limbah pabrik yang masuk ke lahan pertanian

baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian baik melalui

aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.Beberapa jenis

pestisida dapat bertahan beberapa tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu

kesuburan lahan pertanian.

        Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlakuan perbaikan, maka keadaan itu akan

membahayakan kehidupan manusia, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dari

itu, lahan kritis harus segera diperbaiki. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh

adanya lahan kritis tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan, yaitu

melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan kritis di Indonesia.

            

             Upaya penagggulangan lahan kritis dilaksanakan sebagai berikut.

1. Lahan tanah dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan, peternakan, dan

usaha lainnya.

2. Erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras-teras pada lereng bukit.

3. Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahan hutan.

4. Perlu reklamasi lahan bekas pertambangan.

5. Perlu adanya usaha ke arah Program kali bersih (Prokasih).

Page 34: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

6. Pengolahan wilayah terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai (DAS).

7. Pengembangan keanekaragaman hayati.

8. Perlu tindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang mengarah pada terjadinya

lahan kritis.

9. Menghilangkan unsure-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian,

misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang sangat diharapkan.

10. Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau

secara tepat dan terus-menerus.

11. Guna menggemburkan tanah sawah, perlu dikembangkan tumbuhan yang disebut Azola.

12. Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna menurunkan zat pencemaran yang ada pada

lahan pertanian. Eceng gondok dapat menyerap pat pencemar dan dapat dimanfaatkan untuk

makanan ikan. Namun, dalam hal ini kita harus hati-hati karena eceng gondok sangat mudah

berkembang sehingga dapat menggangu lahan pertanian.

 Lahan potensial

             Lahan potensial adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika

diolah akan mempunyai nilai ekonimis yang besar karena mampunyai tingkat kesuburan yang

tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Lahan potensian

merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu

harus ditangani dan dikelola secara bijak. Daerah diluar jawa banyak memiliki daerah

produktif yang sangat potensial, tetapi belum atau tidak dimanfaatkan sehingga daerah ini

dikenal dengan daerah yan sedang tidur.

 

             Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, tekanan terhadap tanah semakin

meningkat. Hutan di luar pualu jawa di ubah menjadi lahan pertanian, kawasan

pertambangan, dan perkebunan. Sementara itu, lahan pertanian di pulau Jawa diubah menjadi

kawasan pemukiman dan industri serta waduk. Kehutanan, pertambangan, dan pertanian juga

dapat membuat tanah menjadi tidak produktif untuk kegiatan ekonomi lebih lanjut.

 

             Program untuk meningkatkan produksi pangan dan perluasan pemukiman dalam

skala besar-besaran telah memberikan kontribusi dalam pembukaan hutan dan belukar. Hal

ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktivitas lahan, serta

hilangnya habitat. Walaupun sejumlah kawanan alami, baik daratan maupunhutan, telah

dilindungi dari dampak kegiatan manusia melalui penetapannyasebagai cagar alam dan taman

nasional, sejumlahbesar lahan masih belum diusahakan oleh manusia secara optimal.

Page 35: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

 

             Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

hidp manusia. Maka dari itu, harus ditangani secara bijaksana dalam pemanfaatan lahan

potensial dan jangan sampai malah merusak lingkungan.

Lahan potensialtersebar di tiga wilayah utama daratan, yaitu di daerah pantai, dataran rendah,

dan dataran tinggi. Lahan-lahan di wilayah pantai didominasi oleh tanah alluvial (tanah hasil

pengendapan). Tanahini cukup subur karena banyak mengandung mineral-mineral yang

diangkut bersama lumpur oleh sungai kemidian diendapkan di daerah muara sungai.

 

             Mulai dataran pantai sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut merupakan areal

lahan dataran rendah. Bila curah hujannya cukup memadai, zona dataran rendah ini

merupakan wilayah lahan hutan hujan tropis yang sangat subur.

             Mulai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut merupakan wilayah tanah tinggi,

kondisi wilayahnya merupakan lahan bergelombang, berbukit-bukit sampai daerah

pegunungan. Bagi daerah-daerah tanah tnggi yang dipengaruhi oleh gunung berapi,kondisi

lahannya di dominasi oleh tanah vulkanik yang subur yang terkandung mineral haranya

cukup tinggi.   

 

             Daerah pegunungan yang memiliki curah hujan tinggi, merupakan daerah yang rawan

erosi tanah. Selain proses erosi, di daerah-daerah yang memiliki crah hujan tinggi keadaan

tanahnya biasanya berwarna merah kecoklatan (pucat), karena unsure-unsur hara dan

humusnya banyak tercuci dan terhanyutkan oleh air hujan. Jenis tanah ini kurang subur.

Conth tanah yang sudah banyak mengalami pencucian di antaranya tanah latosol dan tanah

podzolik serta tanah laterit.

 

             Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan potensial

dilaksanakan antara lain dengan cara berikut.

1. Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia.

2. Menciptakan keserasian da keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan dalam

wilayah tertentu.

3. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak

pencemaran.

4. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentinganmanusia.

Page 36: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

5. Memisahkan penggunaan lahan untuk permukiman, industry, pertanian, perkantoran, dan

usaha-usaha lainnya.

6. Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengaliahn hak atas tanah untuk

kepentingan umum dan peraturan perpajakan.

7. Melakukan pengkajian terhadap kebijakan tata ruang, perijinan, dan pajak dalam kaitannya

dengan konversi penggunaan lahan.

8. Menggnakan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan

sengkedan di aderah pegunungan.

9. Perlu usaha pemukiman penduduk dan pengendalian peladang berpindah.

10. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan daerah di sekitar lautan.

Tekstur dan Kesuburan Tanah

             Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul

atau ada tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang

tidak terkena erosi. Akan tetap,ibila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang

miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-

injakan binatang.

            

             Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya baik, yaitu butir-butir

tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna

untuk makanan tumbuh-tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-

garaman.

 

             Tekstur tanah menunjukkan proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah.

Rentangan ukuran partikel yan terbesar dapat dijumpai dalam kelompok tamah lempung

(clay) yang diameter partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hamper

sebesar molekul. Struktur tanah adalah susunan butir-butir suatu tanah. Pada umumnya,

komposisi tanah terdiri dari 90% bahan mineral, 1-5% bahan organik, 0,9% udara dan air.

            

             Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi

mineral dan batuan /  bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentkan tanah lokal, serta

umur relatif tanah.

 

             Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah

dapat menentukan atau bepengaruh dalam beberapa hal berikut.

Page 37: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

· Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai.

Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah

mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat

ditingkatkan.

· Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar

bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya

presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.

· Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi

kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat

plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklimtrpis

basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.

 

           Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-

pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat  /  lambatnya perembesan

air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat

perembesan air.

          

           Ketebalan atau solum tanah menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan

sampai ke batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang

terpindahkan. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup

proses pengatusan dan pengaliran air yan berada dalam tanah atau permukaan tanah yang

menggenang .

 

           Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang baik, tekstur halus,

kemiringan lereng 1-2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan

produktivitas. Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar dan bila diusahakan

hambatan. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, drainase buruk, tekstur tanah sangat

halus atau sangat kasar, dan berlereng curam adalah terbatas dan bila lahan itu digunakan

banyak hambatannya.

Dilihat dari segi kesuburannnya, tanah dibedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan

sangat tua.

· Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum

banyak sehingga belum subur.

Page 38: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

· Tanah Dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat

banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian.

· Tanah Tua, berciri unsur  atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sangat

berkurang.

· Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah

sangat sedikit, bahkan hamper habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai

tanah yang mati. Tanah ini sagat tidak subur

           Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang

diperlukan tanah adalah: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.

           Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna

atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makana tanaman di dalam

tanah,dapat digunakan pupuk. Berdasarkan asal (sususnan) senyawanya ada dua macam

pupuk.

· Pupuk Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman , hewan,

dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat

menyepar air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk

perkembangan akar atau biji.

· Pupuk Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi dua

jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk nitrogen (N)

yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk,

yaitu pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis,

ringan, mudah larut, dan cepat bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu

diperhatikan :potensi tanah, jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.

Page 39: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

ISTILAH-ISTILAH GEOMORFOLOGI

Peristilahan disusun dengan mempertimbangkan aspek yang sering dipergunakan dalam

peta dan mempunyai nama sangat khas yang disusun berdasarkan abjad.

Bentang alam (landscape)

panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi dalam dimensi

yang lebih luas dari terain.

Bentuk lahan (landform)

komplek fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang

dipengaruhi oleh kegiatan manusia.

Bentukan asal (morphologic origin)

terbentuknya bentang alam didasarkan atas genesa (mulajadi).

Denudasi (denudation)

proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.

Elemen geomorfologi (geomorphologic element)

bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan

genesanya.

Erosi (erosion)

serangkaian proses yang menyebabkan sejumlah material bumi atau batuan

terkikis, diangkut dan dipindahkan ke tempat lain di permukaan bumi.

Fluvial (fluvial)

Page 40: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan

pengendapan material di permukaan bumi.

Gaya endogen (endogenous force)

tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergerakan,

patahan, perlipatan dan vulkanisma di permukaan bumi.

Gaya eksogen (exogenous force)

tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di

permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.

Geomorfologi (geomorphology)

adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang

mempengaruhinya.

Hogbek (hogkback)

punggungan pebukitan atau pegunungan dengan puncak tajam dibentuk oleh

lapisan batuan yang keras dan lereng agak curam.

Kars (karst)

bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu

gamping sehingga membentuk bentang alam yang khas.

Kuesta (cuesta)

bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan

lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang

curam memotong bidang perlapisan.

Marin (marine)

aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan

pengendapan di lingkungan laut.

Mesa (mesa)

bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan

lapisan batuan datar yang keras sebagai penutupnya.

Morfodinamis (morphodynamics)

bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,

angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,

lahan kritis (badlands).

Morfoerasi (morphoerosion)

adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi

bentuk lahan suatu wilayah.

Page 41: 49994163 litosfer-dan-pedosfer

Morfogenesa (morphogenesis)

bentuk bentang alam yang diklasifikasikan berdasarkan atas mulajadi (genetic)

dan perkembangan bentuk lahan serta proses yang terjadi padanya.

Morfologi (morphology)

ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.

Morfokonservasi (morphoconservation)

pelestarian alam berdasarkan parameter bentuk lahan.

Morfokronologi (morphochronology)

hubungan aneka ragam bentuk lahan dan prosesnya.

Morfometri (morphometry)

aspek kuantitatif geomorfologi suatu daerah, misal: kecuraman lereng, ketinggian,

kekasaran terrain.

Morfografi (morphography)

aspek diskriptik geomorfologi suatu area, misal: dataran, pebukitan, pegunungan,

plato.

Morfostruktur aktif (active morphostructure)

bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang

dinamis termasuk gunungapi, tektonik (lipatan dan sesar), misal: gunungapi,

punggungan antiklin dan gawir sesar.

Morfostruktur pasif ( passive morphostructure)

bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur

batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan

kubah.

Pelapukan (weathering)

proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih

kecil atau lunak karena proses fisika, kimiawi dan biologi.

Penampang geomorfologi (geomorphologic cross section)

adalah irisan tegak bentuk lahan yang mencerminkan hubungan konfigurasi

bentang alam.

Penutup lahan (land cover)

Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.

Terain (terrain)

bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik

tertentu.

Page 42: 49994163 litosfer-dan-pedosfer