47602755 Tugas Bahasa Indonesia Karya Ilmiah

19
TUGAS BAHASA INDONESIA KARYA ILMIAH OLEH : XI IPA 4 1. Adelin Calista Putri (01) 2. Devi Permatasari (09) 3. Ilham Afrianza (15) 4. Inne Nuvaria (18)

description

j

Transcript of 47602755 Tugas Bahasa Indonesia Karya Ilmiah

TUGAS BAHASA INDONESIAKARYA ILMIAH

OLEH : XI IPA 41. Adelin Calista Putri(01)2. Devi Permatasari(09)3. Ilham Afrianza(15)4. Inne Nuvaria(18)

Pengaruh Perubahan Jam Belajar di Sekolah Terhadap Siswa

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah Nya kami mampu menyelesaikan Tugas Makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Pengaruh Perubahan Jam Belajar di Sekolah Terhadap Siswa ini.Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat belajar dan membuat karya karya yang lebih baik lagi dan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca hasil karya ilmiah ini. Maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan karya ilmiah ini, kritik dan saran akan kami terima demi memperbaiki karya ilmiah ini untuk lebih baik.Terima kasih.

Tim Penyusun

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menyikapi banyaknya tanggapan pro dan kontra terhadap pelaksanaan program pemerintah yakni Full Day pada tingkatan sekolah mulai sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas ( SMA / sederajat ). Kami ingin mengulas dan menyampaikan apa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada program pendidikan tersebut serta dampak atau pengaruh yang terjadi.

Rumusan Masalaha. Tanggapan beberapa orang tentang program full dayb. Kelebihan dan kelemahan program full dayc. Dampak yang terjadi terhadap siswa, orang tua, serta tenaga pendidik dengan adanya program full day

Tujuan

Dari observasi yang kami buat dalam bentuk makalah karya ilmyah ini, kami berharap pembaca dapat dan mampu memberikan aspirasi ataupun kritik terhadap bab yang sedang kami ulas ini.

BAB IBeberapa Pendapat Tentang Program Full Day

Di tengah himpitan globalisasi yang sedang mendunia ini, sering kali ansumsi manusia berpendapat bahwa kita harus mampu bersaing dan menantang tantangan didepan yang berkaitan dengan perubahan proses globalisasi ini. Hal ini diantisipasi oleh lembaga besar di Indonesia dengan cara mereka sendiri. Adalah Departemen Pendidikan Nasional mempunyai wewenang dengan memberikan waktu tambahan belajar di sekolah yang sering kita dengar dengan istilah full day. Program baru Departemen Pendidikan yang memiliki tujuan untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Namun hal ini menimbulkan banyak komentar dari berbagai pihak di kalangan pendidikan dan masyarakat. Lewat makalah ini, kami mencoba memaparkan penjelasan tentang hal tersebut serta solusi yang dapat diambil.Dari beberapa komentar yang ada,pasti ada pihak yang setuju dan tidak setuju dengan program full day ini. Bagi mereka yang pro dengan ini menyatakan bahwa program ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Sedangkan bagi mereka yang kontra akan hal ini menyatakan bahwa program ini justru membuat siswa cenderung bosan untuk bersekolah dikarenakan jam belajar siswa di sekolah yang terlalu lama sehingga mereka merasa bila hal tersebut kurang efektif.

Berikut beberapa contoh komentar dari beberapa orang yang kami himpun dari status jejaring social yakni facebook. apa pendapat anda tentang adanya program Full Day ini ? Komentar : Saptari Winedar, orang tua siswa dan pendidikProgram ini cukup membantu karena kedua anak saya bisa belajar di sekolah dengan bimbingan serta pengawasan dari guru. Selain itu bisa membantu saya karena saya dan suami saya sedang bekerja.

Nina Fairuzi, pelajar SMU 78 JakartaKalo menurut aku program ini sebenarnya baik. Hanya saja pelaksanaannya yang belum merata dan belum ada konfirmasi tentang tujuan program ini. Jadi beberapa orang yang kurang mendukung adanya program ini karena tidak mengetahui maksut dan tujuannya.

Natasha Tita, pelajar SMPN 12 SurabayaSebaiknya program ini dihapuskan, karena dengan adanya jam belajar siswa yang bertambah membuat siswa merasa bosan di sekolah.

Asep Suhendar, Guru Seni SMAI Nur Hidayah SoloMenurut saya program ini kurang berjalan dengan baik. Karena saat jam jam pelajaran terakhir konsentrasi siswa menurun sehingga banyak siswa yang tertidur di kelas dan tidak memperhatikan apa yang sedang di jelaskan oleh guru masing masing pelajaran.

Dari beberapa contoh tanggapan terhadap program ini dapat kita ketaui bahwasanya program ini memerlukan pembenahan untuk lebih baik dan berjalan merata.

BAB IIKelebihan dan Kelemahan Program Full Day

Seperti yang telah kami bahas pada bab I bahwa program ini memiliki beberapa kelebihan dan juga beberapa kelemahan.Berikut beberapa ulasan tentang kelebihan dan kelemahan program Full Day.

KASUS 1Dalam kasus ini, pasangan suami istri yang sama sama bekerja mempunyai keuntungan karena mereka bisa mempercayakan proses pembelajaran putra / putri mereka sepenuhnya terhadap lembaga pendidikan ( sekolah ) tanpa takut anak mereka mengalami kesulitan memahami dikarenakan mereka tidak dapat membantunya karena sibuk bekerja. Namun dalam kasus ini ada sedikit kelemahan yakni anak anak cenderung bosan karena cara pembelajaran yang homogen. Selain itu, anak yang kurang memiliki waktu yang banyak bersama keluarga cenderung lebih dekat dengan misalnya pembantu rumah tangga atau orang orang yang selalu ada di sekitarnya.Jadi lebih baik bagi para orang tua yang sama sama bekerja tetap meluangkan waktu bagi mereka dan tetap membantu dalam proses pembelajaran anak yang di dapat di sekolah untuk di ulangi di rumah ( pengerjaan tugas rumah / PR ). Dan bagi tenaga pendidik diperlukan referensi untuk cara pengajaran yang berbeda sehingga siswa tidak bosan dengan keadaan di sekolah. Dengan begitu siswa tetap semangat belajar di sekolah dan mampu mendapatkan nilai maksimal serta mampu untuk berkompetensi dengan yang lainnya.

KASUS 2Andi ( bukan nama sebenarnya ) sering dimarahi oleh guru karena jarang mengerjakan tugas rumah. Andi mengatakan bahwa dia susah untuk membagi waktu yang dimana dia baru pulang sekolah sore hari lalu mengerjakan tugas tugas yang harus dikumpulkan keesokan harinya. Dalam hal ini, Andi memiliki 2 pilihan yakni terus mengerjakan tugas hingga larut malam atau beristirahat tetapi tugasnya belum terselesaikan. Terkadang siswa mengalami stress dikarenakan pressing yang terjadi melalui tugas tugas yang ada walaupun telah diberikan waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler dan waktu bersama keluarga. Hal ini seharusnya dapat diselesaikan dengan baik jika saja aturan aturan dalam program full day terlaksana dengan baik. Contoh salah satunya adalah dalam program ini siswa tidak di bebankan dengan pekerjaan rumah. Karena jam belajar siswa yang cukup menyita waktu saat di sekolah sehingga siswa memilih untuk menggunakan waktu setelah pulang sekolah untuk beristirahat atau melakukan kegitan untuk sekedar me refresh kembali pikiran mereka. Namun hal itu sedikit terganggu dengan adanya tugas yang menumpuk dari guru bidang studi mereka. Hal ini tidak sepenuhnya menjadi kesalahan tenaga pendidik / guru. Disini peran guru BK ataupun orang tua sangat penting untuk membantu anak untuk belajar management waktu dengan baik. Sehingga mereka dapat membagi waktu antara sekolah, mengerjakan tugas, membantu orang tua, dan juga beristirahat.

Dari beberapa ulasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya program ini dapat terlaksana dengn baik apabila koordinasi antara siswa, orang tua, tenaga oendidik serta lembaga pendidikan ( sekolah ) harus tersusun dengan baik dan terorganisir sehingga semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan ataupun diuntungkan oleh program ini.

BAB IIIDampak Terhadap Siswa, Orang Tua, dan Tenaga Pendidik

Program pasti memiliki dampak yang terjadi terhadap siswa, orang tua, ataupun juga tenaga pendidik. Berdasarkan sumber yang ada kami mendapatkan informasi tentang persentase pendapat dan dampak yang terjadi.

.A. Hampir 78% siswa-siswi menganggap bahwa full-time scholl membuang-buang waktu,20 % siswa siswi menganggap ini bermanfaat dan 2% menganggap biasa saja.Dampaknya banyak siswa yang melakukan kegiatan bolos sekolah karena bosan dengan keadaan yang hanya bisa membuat mereka bosan di sekolah.

B. Hampir 63% wali murid berpendapat bahwa full-time school bermanfaat dan mampu membantu putra putrinya untuk memahami pelajaran di sekolah. 30% menyatakan bahwa full day justru mebuat siswa merasa tertekan karena adanya tugas yang tetap menumpuk. 7% lainnya beranggapan bahwa orang tua kehilangan waktu berkumpul bersama karena kegiatan serta tugas anak yang tidak dapan di tinggalkan.Dampaknya orang tua mulai kebingungan saat melihat anaknya stress karena tugas yang menumpuk dan kegiatan yang bertabrakan dengan jadwal perkumpulan keluarga ( rekreasi atau sekedar kumpul keluarga ). Sedangkan orang tua hanya bisa membantu sedikit dari beban yang di tanggung oleh anaknya.

C. 37% guru berpendapat full-time school kurang efektif karena banyak siswa yang kurang berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Dan 63% guru lainnya guru setuju karena dapat memberikan materi yang lebih banyak untuk mengejar deadline penyelesaian materi tiap tiap semesternya.Dampaknya banyak guru yang kewalahan untuk mengejar penyelesaian materi dikarenakan konsentrasi siswa yang mulai menurun sehingga guru harus mengulangi materi tersebut berkali kali.

KESIMPULAN

Dari semua yang telah kami paparkan di atas kami menyimpulkan bahwa Full Day school sejatinya sangat berguna bagi siswa-siswi di sekolah. Pasalnya, waktu belajar siswapun makin luas dengan adanya hal tersebut. Namun, proses penerapannyalah yang harus di revisi ulang. Dengan variasi cara belajar akan membuat siswa-siswi tak jenuh di kelas yang akan membuat proses penyerapan belajar siswa meningkat

PENUTUP

Demikian lah karya ilmiah ini kami buat. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Maaf apabila ada salah dalam penulisan nama, penjelasan ataupun cara penyampaian kami mohon maaf. Saran dan kritik kami terima dengan lapang dada. Sekian karya ilmiah ini kami buat. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKAAustin, Goerge T. E. Jasjfi. 1996. Pendidikan Bahasa. Jakarta:erlangga Kus Sri Martini. 1988. Arti peranan orang tua dalam proses belajar siswa. Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Soedjono. 2002.Langkah-langkah dan penjelasan ttentang proses pembuatan katya ilmiah. Jakarta: Erlangga

www.kompasmedia.com

www.kompasiana.com http://m.kompasiana.com/post/4cd6af5b9bc80b144e840300