47073593 Tuberkulosis Dan Gambaran Radiologis Nya

19

Transcript of 47073593 Tuberkulosis Dan Gambaran Radiologis Nya

Tuberkulosis (TB) --> infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

>95% infeksi paru mycobacterial O/bakteri ini

sisanya --> M.kansasii dan M.avium-inracellulare complex.

Transmisi-->droplet dari individu yang terinfeksi,setelah kontak langsung secara dekat dan berulang.

Seseorang yang belum pernah terpapar/tidak memiliki hipersensitifitas terhadap tuberculoprotein -->Tuberkulosis Primer.

Jika seseorang memiliki hipersensitifitas terhadap tuberculoprotein melalui infeksi sebelumnya /vaksinasi BCG --> Tuberkulosis Post-Primer.

Jika bentuk primer langsung berlanjut ke bentuk post-primer -->Tuberkulosis Primer Progresif.

pada umumnya subakut atau kronik penurunan berat badan, hilangnya nafsu makan, malaise, pyrexia, keringat malam, dan batuk produktif/nonproduktif disertai

haemoptysis. --> Skrining dapat dilakukan dengan Tes

Kulit (Mantoux atau Heaf Tests) ataupun dengan radiografi dada.

dicirikan >daerah kecil konsolidasi perifer (Fokus Ghon) dimana bakteri dari sini nantinya akan masuk ke nodus limfatik regional.

Kelainan Roentgen akibat penyakit ini dapat berlokasi di mana saja dalam paru-paru, namun sarang dalam parenkim paru-paru sering disertai oleh pembesaran kelenjar limfe regional (Kompleks Primer).

Temuan Radiologis 1. Konsolidasi terjadi di lobus manapun, homogen

dan luasnya ±10 mm sampai seluruh lobus. 2. Limfadenopati Merupakan manifestasi yang paling

sering timbul dengan/tanpa konsolidasi. Limfadenopati nodus limfe di hilus --

>menekan bronkus lobus atas -->atelektasis.

Atelektasis menetap walau sudah diterapi dengan obat anti tuberculosis menandakan stenosis bronkus.

3. Efusi Pleura Efusi pleura (pd tuberkulosis

primer) dapat terjadi baik pada anak-anak maupun remaja dan dewasa muda. Akumulasinya lambat dan tidak sakit sehingga efusi tampak besar. Efusi > unilateral

4. Tuberkulosis milier. Tuberkulosis milier > jarang terjadi komplikasi yang serius dan memberikan

gambaran nodul kecil (1-2 mm) multipel terpisah berbatas jelas yang tersebar merata pada kedua paru.

TB pada pasien yang telah memiliki hipersensitifitas terhadap tuberculoprotein sebagai akibat dari infeksi sebelumnya / vaksinasi BCG.

Temuan Radiologis Tuberkulosis post-primer dicirikan

dengan sifatnya yang kronis, pembentukkan kavitas, dan fibrosis.

Pembesaran kelenjar limfe pada post-primer jarang ditemukan.

Klasifikasi Tuberkulosis Post-Primer 1. Tuberkulosis Minimal - Tidak ada kavitas - Unilateral - Lesi terbatas oleh garis median, apeks,

iga 2 depan 2. Tuberkulosis lanjut sedang

- Unilateral / bilateral - Sarang yang bersifat bercak-bercak

≤ satu paru- Sedangkan bila ada lubang, diameternya

≤ 4cm- Konsolidasi homogen tidak melebihi luas 1

lobus

3. Tuberkulosis sangat lanjut : - Luas daerah yang dihinggapi oleh

sarang-sarang lebih daripada klasifikasi kedua di atas

- Kavitas diameter lebih dari 4 cm 4. Tuberkulosis tipe Chronic fibroid - Penarikan paru (karena fibrosis),

volume paru mengecil - ICS menyempit - Trachea dan hilus tertarik

Dapat terjadi dari tuberkulosis primer maupun post-primer.

menyerupai sebuah tumor. Pada hakekatnya tuberkuloma adalah suatu

sarang keju (caseosa) -->menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen bahkan bersifat tidak aktif.

Tuberkuloma memberikan gambaran nodule 10-15 mm

dapat muncul di lobus manapun, dapat single maupun multiple, berbatas jelas dan di dekatnya terdapat lesi satelit. Kalsifikasi dan kavitasi jarang terjadi.

1. Efusi Pleura meluasnya infiltrat primer langsung ke

pleura /melalui penyebaran homogen. Gambaran radiologisnya tampak

perselubungan padat dengan batas tegas yang konkaf sinus terisi dan biasanya ada tanda perdorongan jantung ke sisi yang sehat.

2. Penyebaran Milier Akibat penyebaran hematogen tampak

sarang-sarang berukuran 1-2 mm atau sebesar kepala jarum (millium), tersebar merata di kedua belah paru. Pada foto toraks dapat menyerupai gambaran ‘badai kabut’ (snow storm appearance). Dapat menyebar ke ginjal, tulang, sendi, meningens dan sebagainya.

3. Atelektasis Bronkus Stenosis bronkus dengan akibat

atelektasis lobus atau segmen paru yang bersangkutan sering menduduki lobus kanan (sindroma lobus medius).

4. Kavitasi (Lubang) Terjadi akibat melunaknya sarang keju.

Dinding kavitas sering tipis berbatas licin tetapi dapat juga tebal berbatas tidak licin.

Lubang kecil dikelilingi oleh jaringan pada pemeriksaan berulang (follow-up) dinamakan lubang sisa (residual cavity) dan menandakan suatu proses spesifik lama yang sudah tenang.

Pembesaran nodus limfatik pada tuberkulosis

Tuberkulosis milier

Tuberkulosis dengan efusi pleura

Tuberkuloma