4567 @9 111213 2021 2324· 252627 2829 30 31 OMarOApr C...

2
BANDUNG EKSPRES OSelasa 0 RabuO KamjsOJumat OSabtu 4567 @9 .10 111213 2021 ·22 2324· 252627 2829 30 31 I(asus Pailit _ r PT-TelkomselDira OMarOApr C)MeiOjuno.J;jfOAg~OSep .Okt ONovODes Pengadilan NTaga TakBerwenang BANDUNG-Putusan Pengadi- lan Niaga Jakarta Pusat yang me- njatuhkan pailit pada PTTelkom- sel dipertanyakan keabsahannya. Pasalnya, Pakar Hukum Kepa- ilitan Fakultas Hukum Unpad, Isis Ikhwansyah menegaskan bahwa sengketa antara PT Telkomsel dan PT PH terkait purchase order Voucher dan Kartu Perdana itu sesungguhnya merupakan per- kara perdata biasa, dan bukan perkara kepailitan. "Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tidak berwenang menangani ka- sus sengketa PT-Telkomsel de- ngan mitranya tersebut. Sengketa antara PT Telkomsel dan PT PHitu sesungguhnya merupakan per- kara perdata biasa. Bukan perkara kepailitan," kata Isis Ikhwansyah saat ditemui di Bandung, kerna- rin. Menurut Isis, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tidak memiliki kom- petensi untuk mengadili sengketa perdata. Itu menjadi kewenangan Pengadilan Negeri sehingga yang berhadapan adalah pihak peng- gugat dan pihak tergugat, head to head. Pembuktian kasus purcha- se order (PO) yang diajukan oleh PT PH kepada PT Telkomsel itu bersifat komplek dan tidak ber- sifat sederhana. Karena bersifat kornplek, rnaka Pengadilan Ne- .geri lah yang berwenang rnenga- . dili sengketa kedua pihak dengan mengacu sepenuhnya pada Per- janjian Kerja Sama (PKS) antara PT Telkomsel dan PT PJI. "Dari PKS itulah akan terlihat berdasarkan fakta, pihak mana yang benar dan pihak man a yang salah," jelasnya. Untuk itu, kata Isis, dalam kasus ini pihaknya melihat, PT PH ber- . usaha menggiring opini seolah- olah ini merupakan perkara ke- pailitan dengan menggandeng mitra PT Telkomsel yang lain (PT Extend Media Indonesia, red) se- hingga secara formil bisa meme- nuhi syarat-syarat Pasal2 VU No. 37/2004 ten tang Kepailitan. "Ketentuan itu me nyebutkan bahwa bila ada debituryang mem- punyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan penga- dilan," tutumya. Isis berpandangan, selama ini ada keteledoran hakim Penga- dilan Niaga. Mereka (para hakim itu, red) terkecoh pada syarat formil pengajuan perkara kepai- Kllplnl Humas Unpad 2012

Transcript of 4567 @9 111213 2021 2324· 252627 2829 30 31 OMarOApr C...

Page 1: 4567 @9 111213 2021 2324· 252627 2829 30 31 OMarOApr C ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/bandungekspres-20121008...bitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan

BANDUNG EKSPRESOSelasa 0RabuO KamjsOJumat OSabtu

4567 @9 .10 1112132021 ·22 2324· 252627 2829 30 31

I(asus Pailit_ • r

PT-TelkomselDira

OMarOApr C)MeiOjuno.J;jfOAg~OSep .Okt ONovODes

Pengadilan NTagaTakBerwenangBANDUNG-Putusan Pengadi-

lan Niaga Jakarta Pusat yang me-njatuhkan pailit pada PTTelkom-sel dipertanyakan keabsahannya.Pasalnya, Pakar Hukum Kepa-ilitan Fakultas Hukum Unpad, IsisIkhwansyah menegaskan bahwasengketa antara PT Telkomseldan PT PH terkait purchase orderVoucher dan Kartu Perdana itusesungguhnya merupakan per-kara perdata biasa, dan bukanperkara kepailitan."Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

tidak berwenang menangani ka-sus sengketa PT-Telkomsel de-ngan mitranya tersebut. Sengketaantara PTTelkomsel dan PT PHitusesungguhnya merupakan per-kara perdata biasa. Bukan perkarakepailitan," kata Isis Ikhwansyahsaat ditemui di Bandung, kerna-rin.Menurut Isis, Pengadilan Niaga

Jakarta Pusat tidak memiliki kom-petensi untuk mengadili sengketa

perdata. Itu menjadi kewenanganPengadilan Negeri sehingga yangberhadapan adalah pihak peng-gugat dan pihak tergugat, head tohead. Pembuktian kasus purcha-se order (PO) yang diajukan olehPT PH kepada PT Telkomsel itubersifat komplek dan tidak ber-sifat sederhana. Karena bersifatkornplek, rnaka Pengadilan Ne-.geri lah yang berwenang rnenga- .dili sengketa kedua pihak denganmengacu sepenuhnya pada Per-janjian Kerja Sama (PKS) antaraPT Telkomsel dan PT PJI."Dari PKS itulah akan terlihat

berdasarkan fakta, pihak manayang benar dan pihak man a yangsalah," jelasnya.Untuk itu, kata Isis, dalam kasus

ini pihaknya melihat, PT PH ber- .usaha menggiring opini seolah-olah ini merupakan perkara ke-pailitan dengan menggandengmitra PT Telkomsel yang lain (PTExtend Media Indonesia, red) se-hingga secara formil bisa meme-nuhi syarat-syarat Pasal2 VU No.37/2004 ten tang Kepailitan."Ketentuan itu me nyebutkan

bahwa bila ada debituryang mem-punyai dua atau lebih kreditur dantidak membayar lunas sedikitnyasatu utang yang telah jatuh waktudan dapat ditagih, dinyatakanpailit dengan putusan penga-dilan," tutumya.Isis berpandangan, selama ini

ada keteledoran hakim Penga-dilan Niaga. Mereka (para hakimitu, red) terkecoh pada syaratformil pengajuan perkara kepai-

Kllplnl Humas Unpad 2012

Page 2: 4567 @9 111213 2021 2324· 252627 2829 30 31 OMarOApr C ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/bandungekspres-20121008...bitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan

titan yang mengharuskan adanyadua atau lebih kreditur dan meng-giring opini bahwa pembutiannyabersifat sederhana,

"Padahal saat saya pelajari ka-sus ini, masalah ini adalah pem-buktiannya bersifat kornplek, ka-rena itu mesti ditangani oleh Pe-ngadilan Negeri sebagai perkaraperdata biasa," katanya.

Menurutnya, jika ditangani olehPengadilan Negeri, kasus ini men-jadi kasus perdata biasa, sita ber-laku sesuai utang yang harus di-bayarkan kepada mitra. Tetapibila ditangani oleh PengadilanNiaga, sitanya bersifat umum a-tau sita massal. Inilah krusialnya.Pengertian Kepailitan berdasar-kan Pasal 1 angka 1 UU No. 37Tahun 2004 adalah sitaumumterhadap semua kekayaan de-bitor pailit yang pengurusan danpemberesannya dilakukan olehseorang kurator dibawah penga-wasan hakim pengawas sebagai-man a yang diatur oleh Undang-undang.

"Sangat besar peluang PT Tel-komsel bisa menang dalam kasasi

di MA. Syaratnya, pertarna, Parakuasa hukuin PT Telkomsel harusfokus pada syar at-syarat per-mohcnan, pailit oleh PT PH kePengadilan Niaga sehagai batalsecara hukum dengan men un-jukkan bahwa pembuktian per-kara purchase order ltu tidaksederhana, tetapi kornpleks, Se-hingga, perkara hanya bisa di-tangani pengadilan negeri. Titikfokusnya sebenarnya ada di situ,"paparnya.Dampaknya, sambung dia, du-

nia bisnis akan tidak kondusif. Bila .permohonan pailit seperti yangdiajukan PT PH ini terus terjadi.maka ini bisa menjadl presedenburukbagi dunia usaha.

"Bisa hancur dunia bisnis kita.Karena demikian mudahnya or-ang mengajukan permohonanpailit tanpa dasar hukum yangjelas. Ini merupakan kesalahanbesar dari para pernbuat UU No.37/2004' tentang Kepailitan. Se-lain itu, Pasal55 dan 56 dalam UUitu bersifat kontradiktif satu de-ngan yang l a in ny a ," pungkas-nya.(hen)