454521030214bag 4. Potensial Red & Tab Potensial1

24
10/31/2013 Rahmayeni

Transcript of 454521030214bag 4. Potensial Red & Tab Potensial1

  • 10/31/2013 Rahmayeni

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Energi bebas dapat dinyatakan dalam bentuk perbedaan potensial. Cara ini dapat digunakan dlm memperkirakan reaksi redoks

    Setengah reaksi redoks:

    2H+(l) + 2e- H2(g)

    Zn(s) Zn2+

    (l) + 2e-

    Spesies yg dioksidasi dan direduksi ditulis dalam bentuk pasangan redoks. Untuk reaksi diatas H+/H2 dan Zn/Zn

    2+

    Masing-masing setengah reaksi dianggap memiliki Go

    Potensial Reduksi

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Untuk menentukan Go digunakan standar reaksi ion hidrogen dgn Go = 0

    2H+(l) + 2e- H2(g) G

    o = 0

    Zn2+ + H2(g) Zn(s) + 2H+

    (l) Go = +147 kJ/mol

    sehingga untuk reaksi :

    Zn2+(l)+2e- Zn(s) G

    o = +147 kJ/mol

    Energi bebas yg diukur secara elektrokimia

    dikonversikan ke persamaan:

    G = - n F E

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    2H+(l) + 2e- H2(g) E

    o= 0

    Zn2+ + H2(g) Zn(s) + 2H+

    (l) Eo= -0,76 V

    maka :

    2H+(l) + Zn(s) Zn2+

    (l) + H2(g) Eo= +0,76 V

    Reaksi dapat terjadi jika Go < 0 atau Eo > 0

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Pengukuran potensial dengan elektroda standar

  • 10/31/2013 Rahmayeni

  • 10/31/2013 Rahmayeni

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Penggunaan deret elektrokimia

    Kasus

    Diantara pasangan2 dlm tabel, ion permanganat (MnO4-

    ) biasanya digunakan dalam titrasi redoks. Yang mana

    dari ion-ion berikut ini yg dapat dioksidasi oleh MnO4-

    dlm asam? a. Fe2+ b. Cl- c. Ce2+

    Jawab :

    MnO4- Mn2+ E = 1,51 V

    Dari tabel potensial untuk Fe2+ = +0,77 ; Cl- = 1,36 dan

    Ce3+= 1,72 V. Dalam larutan asam MnO4- adalah zat

    pengoksidasi yg kuat, mengoksidasi ion-ion dgn

    potensial yg kurang positif. Jadi ion Fe2+ dan Cl- dapat

    dioksidasi sedangkan Ce3+ tidak.

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Persamaan Nernst

    Potensial reduksi standar merupakan petunjuk dari perubahan yang spontan pada kondisi standar. Untuk menentukan kecendrungan reaksi berlangsung kearah mana pada kondisi konstan, perlu diketahui tanda dan harga G pada kondisi tersebut. Untuk itu digunakan persamaan termodinamika sebagai berikut :

    G = Go + RT ln Q

    a OksA + b Red B a* Red A + b* Oks B

    Q = [Red A] a* [ Oks B] b*

    [OksA]a [Red B]b

    Reaksi adalah spontan pada kondisi G negatif. Jika G = - n F E maka persamaan

    G = Go + RT ln Q dapat diubah menjadi :

    E = Eo - RT/nF ln Q

    Ini merupakan persamaan Nernst.

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Pada keadaan setimbang E = 0 dan Q = K maka didapat :

    Eo = RT/nF ln K

    Jika E dianggap sebagai perbedaan dua potensial, Eo adalah perbedaan dua potensial standar. Potensial untuk masing-masing pasangan dapat ditulis sebagai berikut :

    E = Eo - RT/nF ln Q

    Q = [Red A] a* /[OksA]a

    Pada 25 oC persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih terpakai :

    Q log n

    0,059EE o

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Contoh: Berapa ketergantungan potensial

    reduksi H+/H2 terhadap pH jika tekanan

    hidrogen 1 bar dan temperatur 25 oC?

    Jawab:

    Setengah reaksi reduksi adalah :

    2 H+(aq) + 2 e- H2(g)

    Persamaan Nernst untuk pasangan ini

    adalah :

    -0,059 volt x pH

    2

    2o

    )H,(H ][H

    )P(Hlog

    2

    0,059EE

    2

    )H,(H 2E

    Ketergantungan potensial terhadap pH

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    1. Reaksi sel

    Diagram sel :

    Zn(s)|ZnCl2(aq)(0.25M)Cl2(g,1 atm)|Cl-(aq)(0.5M)

    Reaksi sel :

    Zn(s) + Cl2(g) Zn2+

    (aq)+ 2 Cl-(aq)

    a. Menghitung Eosel :

    Eosel = EoCl2/Cl- Eo Zn2+/Zn (lihat tabel)

    = 1,360 V (0,763)

    = 2,123 V

    b. Menghitung E sel cara 1:

    E sel = Eosel 0.0592 log Q

    n

    = 2.123 0.0592 log [Zn2+] [Cl-]2

    2 [Cl2]

    = 2.123 0.0592 log [0,25] [0.5]2

    2 1

    = 2. 159 V

    Mencari E sel

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    2. Reaksi elektroda

    Katoda : Cl2 + 2e- 2Cl-

    Ek = 1.360 0.0592 log [0.5]2

    2 1

    = 1.378 V

    Anoda : Zn2+ + 2e- Zn(s)Ea = 0.763 0.0592 log 1

    2 [0.25]

    = 0.781 V

    E sel = Ek Ea

    = 1.378 V ( 0.781 V)

    = 2.159 V

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Kestabilan reaksi redoks dalam air

    Untuk menentukan kestabilan suatu spesies

    dlm air harus diperhatikan semua

    kemungkinan seperti : pelarut, zat terlarut itu

    sendiri, zat terlarut lainnya, disporposinasi

    dan O2 terlarut

    Air dapat berfungsi sebagai pengosidasi

    Spesies yg stabil dalam air harga Eonya

    terletak diantara ke dua garis ini

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Potens

    ial

    r

    e

    d

    u

    k

    s

    i

    2

    -2

    0,0

    -0,5

    1,23

    0,4

    0 7 14

    pH

    -1,23

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Pengoksidasian air

    Eo = negatif

    M(s) + H2O(l) M2+

    (l) + H2(g) + 2OH-(l)

    M(s) + 2H+

    (l) M2+

    (l) + H2(g)

    M = logam blok s selain Be, logam blok d

    deret pertama

    Jika potensial standar untuk mereduksi ion

    logam menjadi logam berharga negatif,

    logam-logam mengalami reaksi oksidasi

    dalam larutan asam 1 M

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Eo = negatif

    2 H2O(l) 4H+

    (l) + O2 + 4e- Eo= -1,23V

    4H+(l) + O2 + 4e- 2 H2O(l) E

    o= +1,23V

    Contoh:

    Eo(Co3+,Co2+) = +1,82V, akan direduksi oleh air

    4Co3+(l) + 2 H2O(l) 4Co2+

    (l) + O2 + 4H+

    (l)

    Eo= +1,82 V-1,23V = +0,59V

    Pereduksian air

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Disporposinasi

    Reaksi disproporsionasi yaitu suatu reaksi dimana

    satu unsur mengalami oksidasi maupun reduksi

    dalam suatu persamaan reaksi.

    Eo(Cu2+,Cu) = +0,52V

    Eo(Cu2+,Cu+) = +0,16V

    Keduanya terletak dalam kestabilan medan air. Ion

    Cu+ tidak mereduksi atau mengoksidasi air, ion Cu+

    tidak stabil dalam air, dapat mengalami

    disporpsinansi (bilangan oksidasi serentak dinaikan

    dan diturunkan)

    Cu+(l) + Cu2+

    (l) Cu2+

    (l) + Cu(s)

    Eo = 0,52 0,16 = 0,36V

    reaksi terjadi secara termodinamik K= 1,3.106

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Contoh lain :

    Buktikan bahwa ion Mn(VI) tidak stabil dan

    mengalami disporposinasi menjadi Mn(II) dan

    Mn(VII)

    Jawab:

    5MnO42-

    (l) + 8H+ 4MnO4

    -(l) + Mn

    2+ + 4H2O(l)

    Uraian reaksi :

    MnO42-

    (l + 8H+ + 4e- Mn2+ + 4H2O

    Eo = +1,75V

    4MnO4-(l) + 4e

    - 4MnO42-

    (l)

    Eo = +0,56V

    Eo total = 1,75 0,56 V = +1,19V

    berarti reaksi disporposinasi dapat berlangsung dgn sempurna

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Diagram Frost

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    34.0

    52.016.02CuCuCu

    02.0

    41.0277.032.2-2

    4

    FeFeFeFeO

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    Persamaan Nernst

    The Nernst equation allows us to predict the cell potential for

    voltaic cells under conditions other than standard conditions

    of 1M, 1 atmosphere, 25C.

    The effects of different temperatures and concentrations

    may be tracked in terms of the Gibbs free energy change DG.

    This free energy change depends upon the temperature

    and concentrations according to

    R = gas constant

    T = temperature in Kelvins

    Q = thermodynamic reaction quotient

    F = Faraday's constant

    n = number of electrons transferred

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    where DG is the free energy change under standard

    conditions and Q is the thermodynamic reaction quotient.

    The free energy change is related to the cell potential Ecell

    by

    so for non-standard conditions

    or

  • 10/31/2013 Rahmayeni

    OVER POTENSIAL

    In electrochemistry,overpotential is the difference in the electric potensial of an electrode with no current flowing through it,at equilibrium,and with a current flowing

    The operating potential of an anode is always more positive than its equilibrium potential,while the operating potential of a cathode is always more negative than its equilibrium potential. The overpotential increases with increasing current density.

    The value of the overpotential also depends on the inherent speed of the electrode reaction : a slow reaction (with small exchange current density) will require a larger overpotential for a given current density than a fast reaction (with large exchange current density)