42720777 Proposal Penelitian

download 42720777 Proposal Penelitian

of 10

Transcript of 42720777 Proposal Penelitian

Proposal PenelitianGambaran Tingkat Kemandirian ADL Anak Berkebutuhan Khusus Di Klinik Precious Kidz Bandung

Disusun Oleh:Riza Agus Pratama (P2722 8008 039)

Politeknik Kesehatan SurakartaJurusan Okupasi Terapi2010

PROPOSAL PENELITIANPeneliti UtamaNama : Gelar Akademik:

Pangkat : Golongan :

Kelamin : Tanggal lahir :

Peneliti 1Nama : Riza Agus PratamaGelar Akademik:

Pangkat :Golongan :

Kelamin : Laki-lakiTanggal lahir : 24 Agustus 1990

Peneliti 2Nama : Gelar Akademik:

Pangkat : Golongan :

Kelamin : Tanggal lahir :

A. Judul PenelitianGambaran Tingkat Kemandirian ADL Anak Berkebutuhan Khusus Di Klinik Precious Kidz Bandung

B. Ruang Lingkup PenelitianBidang pediatrik tentang gambaran tingkat kemandirian adl anak berkebutuhan khusus di klinik Precious Kidz Bandung

C. Pernyataan & Pengesahan Pimpinan Institusi PendidikanNama InstitusiJurusan Okupasi Terapi Politeknik Kesehatan Surakarta

AlamatJl. Kapt. Adi Sumarmo, Tohudan, Colomadu, Karanganyar, 57173

Nama dan Tanda Tangan PimpinanKhomarun, M.OT

Pernyataan pimpinan InstitusiBersama ini, kami menyatakan bahwa proposal penelitian ini asli dan layak untuk diajukan dan kami menjamin terlaksananya penelitian ini.

Tanggal PengesahanTanggalT. Tangan pimpinan

D. Pernyataan PenelitiDengan ini kami : 1) menyatakan sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada huruf c) dan 2) menyatakan keaslian proposal penelitian ini.

Tanda tangan peneliti utamaTanggal

Tanda tangan peneliti 1Tanggal

Tanda tangan peneliti 2Tanggal

E. AbstrakActivities of Daily Living (ADL) adalah suatu aktivitas atau tugas yang dilakukan oleh seseorang setiap hari untuk memelihara dirinya sendiri (Tromby, 2002). Pada penelitian ini akan mendeskripsikan gambaran kemandirian ADL anak anak berkebutuhan khusus di klinik precious kidz Bandung.Penelitian ini berbentuk penelitian non-eksperimantal dengan jumlah sampel yang diambil 20 anak anak berkebutuhan khusus, dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengambilan data menggunakan Pediatric Assessment of Self-Care Activities. dan disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Rencana penelitian yang akan dilakukan dengan tahap: (1). perijinan dan perkenalan, (2). pemeriksaan, (3). pengumpulan data, (4). pengolahan data, dan (5). penjelasan hasil penelitian.

F. Latar Belakang MasalahAnak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda. (http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus 2:14 PM 12-Nov-10). Anak berkebutuhan khusus pada dasarnya membutuhkan pelayanan tertentu sesuai dengan apa yang dibutuhkannya Pelayanan tersebut dapat berbentuk pertolongan medik, latihan-latihan therapeutic, maupun program pendidikan khusus, yang bertujuan untuk membantu mereka mengurangi keterbatasannya dalam hidup bermasyarakat.

G. Kajian TeoriManusia merupakan makhluk individu dan social utk memenuhi kbtuhn sbg makhluk individu maka sangat penting bagi seseorang untuk menguasai keterampilan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri (smith & Allen, 1996). Mandiri merupakan keadaan dapat berdiri sendiri sehingga bebas dari ketergantungan orang lain (DEPDIKBUD, 1999). Kemandirian adalah saat dimana seseorang dapat melakukan sesuatu aktivitas sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain (Bonder, 1994). Menurut Mahoney yang dikutip Dewi, ADL merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kapasitas fungsional seseorang yang seringkali mencerminkan kualitas hidup. Activity Daily Living atau aktivitas keseharian adalah tugas occupational performance yang dilakukan orang setiap harinya meliputi berpakaian, makan, toilething, mandi, merias diri dan mobilitas dan lain sebagainya (Trombly,1989). ADL menurut Pdretti dan Rolley (2001) Activities of daily living dan instrumental Activities of daily living merupakan tugas dari self-care perawatan diri modalitas fugsional, komunikasi fungsional majaemen rumah dan kehidupan bermasyarakat yang menginginkan seorang individu mencapi kemandirian individu. ADL merupakan aktivitas dasar yang mendukung seseorang untuk bertahan hidup dan menikmati aktivitas perawatan diri seperti makan, mandi, berpakaian, BAK, BAB, berpindah tempat dan mempertahankan kontinensia (Bonder. Dkk, 1994), (Dowell. Dkk, 1987).Secara tradisional masyarakat melabel anak berkebutuhan khusus sebagai mereka yang memiliki kecacatan fisik (Alimin, 2000). Merurut Kirk dan Gallagher (1986) anak berkebutuhan khusus adalah anak yang berbeda dengan anak normal dalam karakteristik mental, kemampuan sensori, kemampuan berkomunikasi, tingkah laki sosial atau karakter fisik.

H. Perumusan MasalahBagaimana gambaran tingkat kemandirian ADL anak berkebutuhan khusus di klinik precious kidz bandung?

I. Tujuan PenelitianTujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Tingkat Kemandirian AKS Anak berkebutuhan khusus Di Klinik Precious Kidz Bandung.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengidentifikasi level kemandirian ABK di klinik Precious Kidz Bandung.

J. Manfaat Penelitian1. Bagi Jurusan:a. Sebagai pengembangan pendidikan 2. Bagi peneliti pribadi:a. Sebagai pembelajaran bagaimana melaksanakan sebuah penelitian deskriptif3. Bagi peneliti lain:a. Sebagai referensi saat melakukan penelitian di Klinik Precious Kidz Bandung4. Bagi sample:a. Sebagai tolok ukur kemampuan kemandirian ABK5. Bagi Profesi (Okupasi Terapi) di klinik Precious Kidz Bandung:a. Sebagai dasar untuk menentukan langkah kerja selanjutnya b. Serta tolok ukur pencapaian terapi

K. Desain & Metodologi Penelitiana. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif untuk mengetahui gambaran tingkat kemandirian AKS anak berkebutuhan khusus di klinik Precious Kidz Bandung. Dengan menggunakan instrument Pediatric Assessment of Self-Care Activities.

b. Metode Penelitianb.1. Jenis penelitianPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel di klinik Precious Kidz Bandungb.2. Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak berkebutuhan khusus di klinik Precious Kidz Bandungb.3. Pengambilan samplePengambilan sampel dalam penelitina ini menggunakan system random sampling dengan jumlah sampel 20 anak berkebutuhan khusus di klinik Precious Kidz Bandungc. Instrumen PenelitianInstrument atau alat pengukuran menggunakan pemeriksaan aktivitas kehidupan sehari-hari anak (Pediatric Assessment of Self-Care Activities). Dalam instrument Pediatric Assessment of Self-Care Activities berisi 9 aktivitas ADL, yaitu aktivitas keseharian yang meliputi pengaturan posisi saat di bed, saat reaching, feeding, utensils, toileting, hygiene, undressing (upper and lower body), dressing (upper and lower body), fasteners (unfastening and fastening). Nilai minimal instrument ini adalah (-)/(0) dan nilai maksimal dari instrument ini adalah (4). Dengan klasifikasi (-) tidak dapat dilakukan pemeriksaan, (0) tidak dapat melakukan sama sekali, (1) dapat melakukan tetapi perlu bantuan atau supervisi untuk menyelesaikan, (2) dapat melakukan tetapi dalam waktu lama, (3) mandiri dengan bantuan alat dan/atau teknik adaptasi, (4) mandiri.d. Prosedur PenelitianTahap 1 : perijinan dan perkenalan Pada tehap ini peneliti mengajukan perijinan terlebih dahulu ssekaligus menerangkan tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.Tahap 2 : tahap pemeriksaanPada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan ADL anak dengan menggunakan Pediatric Assessment of Self-Care Activities pada anak berkebutuhan khusus dengan mengisi form pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung terhadap pasien.Tahap 3 : pengumpulan dataData yang telah diperoleh selanjutnya dikumpulkan untuk diolah.Tahap 4 : pengolahan data Data yang telah terkumpul untuk selanjutnya di olah dengan menggunakan program SPSS Statistic 17.0 pada komputer windows.Tahap 5 : penjelasan hasil penelitianHasil pengolahan data dijabarkan dalam bentuk table dan grafik

L. Ethical Clearance

M. Daftar Publikasi dan Karya Tulis Peneliti

N. Daftar Rujukan Coley, I. L. 1978. Pediatric Assessment of Self-Care Activities. California: C.V. Mosby Company.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung.Depdikbud, 1986. Pedoman Guru Dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus 2:14 PM 12-Nov-10Hultgren, M. (2007). Children with Special Needs and Ethical Dilemmas in Pediatric Nursing. California: C. V. Mosby company.Kurniadi, D. Pengembangan Model Pelatihan Kecakapan Hidup Dalam Peningkatan Kemandirian Anak Tunalaras. Studi di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Bambu Apus Jakarta Timur.Muninggar, K. D. (2008). Hubungan Parenting Stress Dengan Persepsi Terhadap Pelayanan Family-Centered Care. FPSI UIReed, K. L. (2001). Quick of reference to occupational therapy. Texas: Aspen Publisher.Suparno, Purwanto.H, Purwanto E,(2005) Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Program Peningkatan Kualifikasi Akademik S1 PGSD Melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Berbasis ICT, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Jakarta.