4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

24
BAB I STANDAR GAMBAR TEKNIK A. Fungsi gambar teknik mesin dan standardisasi 1. Fungsi Gambar Teknik Mesin Gambar teknik adalah bahasa teknik dan pola penyampaian informasi seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu : a. Gambar Sebagai bahasa teknik Gambar teknik merupaka alat komunikasi orang teknik, atau merupakan bahasa orang-orang teknik. b. Gambar sebagai bahan informasi teknik Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang- orang pabrik atau orang dibengkel sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak atau orang-orang asing dengan bahasa lain. c. Gambar sebagai gagasan dan pengembangan Bila kita mempunyai suatu gagasan atau suatu ide teknik abstrak yang melintas dihati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan energi pasang surut air laut, membuat mesin dengan energi grafitas. 2. Standardisasi a. Pengertian fungsi standardisasi

Transcript of 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Page 1: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

BAB I

STANDAR GAMBAR TEKNIK

A. Fungsi gambar teknik mesin dan standardisasi

1. Fungsi Gambar Teknik Mesin

Gambar teknik adalah bahasa teknik dan pola penyampaian informasi seperti yang

telah dibahas pada bab diatas. Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga

golongan, yaitu :

a. Gambar Sebagai bahasa teknik

Gambar teknik merupaka alat komunikasi orang teknik, atau merupakan

bahasa orang-orang teknik.

b. Gambar sebagai bahan informasi teknik

Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari perancang dengan tepat

kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan,

pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-

orang pabrik atau orang dibengkel sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik atau

bengkel sub kontrak atau orang-orang asing dengan bahasa lain.

c. Gambar sebagai gagasan dan pengembangan

Bila kita mempunyai suatu gagasan atau suatu ide teknik abstrak yang

melintas dihati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan energi pasang surut air

laut, membuat mesin dengan energi grafitas.

2. Standardisasi

a. Pengertian fungsi standardisasi

Page 2: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mein antara lain para

siswa yang sedang belajar menggambar teknik. Oleh karena itu, supaya tidak teradi

kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar teknik.

b. Macam-macam standar

Negara-negara yang sudah mebuat standar antara lain :

1) Jepang (JIS)

2) Belanda (NEN)

3) Jerman (DIN)

4) Indonesia (SII), dan

5) Standar Internasional (ISO)

c. Standar ISO

ISO (Internasional Standardization for Organization) bertujuan untuk

menyatukan pengertian teknik, forum internasional dengan tujuan :

1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional

2) Memudahkan komunikasi teknik

3) Bagi negara-negara berkembang, memberi petunjuk-petunjuk praktis pada

persoalan khusus dalam bidang teknik.

d. Gambar Dengan Sistem ISO

Gambar teknik yang diharapkan akan memenuhi salah satu tujuan ISO,

Yaitu memudahkan komunikasi teknik. Dengan kata lain, yang akan dibahas dalam

buku ini yatu gambar teknik dengan sistem ISO.

B. Alat gambar dan penggunaannya

1. Alat-alat Gambar

Page 3: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

a. Cara menentukan ukuran kertas gambar

1) Macam-macam keras gambar menurut jenisnya

a) Kertas gambar untuk tata letak

Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih

biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat

mudah dihapus.

b) Kertas gambar untuk gambar asli

Gambar asli digambar diatas kertas kalkir, karena gambar cetak biru

(blueprint) atau cetak konak (contac print) dibuat langsung dari gambar

tesebut. Untuk gambar pensil dipergunakan kertas kalkir kasar, sedangkan

untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu kertas yang

dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk menggambar

pensil maupun tinta dan mudah dicetak kembali.

c) Film gambar

Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan unutk

gambar yang teliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh

memuai dan menyusut.

2) Cara menentukan ukuran kertas gambar

Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran

pokok dari kertas gambar diambil ukuran A0 yang mempunyai luas 1 m2 atau

1.000.000 mm2. Karena ukuran kertas A0 mempunyai luas x . y = 1.000.000 mm2,

dengan y = x 2 , maka :

x . y = 1.000.000 mm2

x.x 2 = 1.000.000

x2 = 2

000.000.1 = 707106,7

x = 7,707106 = 840,89 mm

Page 4: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Lebar Panjang

A0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm

A1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm

A2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm

A3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm

A4 210 mm 297 mm 20 mm 10 mm

UkuranUkuran

Sisi kiri C

y = 840,89 . 2 = 1189,19 mm

Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah distandar adalah ukuran A0

dangan panjang 1189 mm dan lebar 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk

mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tigga membagi dua, yaitu untuk

ukuran

a) A1 didapat dari A0 dibagi dua

b) A2 didapat dari A1 dibagi dua

c) A3 didapat dari A2 dibagi dua

d) A4 didapat dari A3 dibagi dua

Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar (ISO 216)

b. Jenis-jenis pencil dan penggunaannya

1) Pencil Gambar

Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan

oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang

masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan.

Tabel 2.2 Tingkat Kekerasan Pencil

Lunak Sedang Keras

Page 5: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

2B B 4H3B HB 5H4B F 6H5B H 7H6B 2H 8H7B 3H 9H

Keterangan :

H = Hard (keras)

B = Black (hitam)

HB = Half Black (setengah hitam)

F = Firm (teguh/kokoh)

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasan pensil

(semakin besar angkanya, maka pensilnya semakin keras). Sedangkan angka di

depan huruf B menunjukkan kelunakan pensil (semakin besar angkanya, maka

pensilnya semakin lunak).

2) Rapido/trek-pen

Bila diperlukan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta, maka

kita menggunakan rapido. Rapido ini ada dua macam, yaitu rapido dengan

mata/daun dapat diatur (trek–pen) dan rapido dengan ketebalan tetap (tergantung

dengan ketebalan yang di inginkan dengan ukuran yang bermacam-macam.

Kemiringan Ketegakan

Gambar 2.1 Trek-Pen

3) Cara menggunakan

Page 6: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 60° kearah tarikan

garis , dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan

ibu jari.

Gambar 2.2 Arah Tarikan Garis

c. Macam-macam penggaris

Untuk menggambar diperlukan bermacam-macam antara lain :

1) Penggaris/mistar garis segitiga (satu pasang)

- Mistar siku (900-450-450)

- Mistar siku (900-600-300)

Arah putaran

Pensil

Meja

gambar 600

Page 7: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 2.3 Segitiga (satu pasang)

- Cara Menggunakan Segitiga (satu pasang)

Gambar 2.4 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus

Gambar 2.5 Cara Menggambar Garis Tegak Lurus

2) Mistar T (teken hak)

Page 8: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 2.6 Mistar T

3) Mistar skala

Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik.

Pada umumnya panjang dari mistar skala ini adalah 300 mm. di samping ini

terdapat pula mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang

diperkecil

d. Macam-macam mal

1) Mal Huruf dan Angka

Mal huruf dan angka yaitu penggaris yang digunakan untuk membuat huruf

dan angka dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf dan angka dapat membuat

huruf dan angka dengan ukuran : 0.25, 0.35, 0.5, 0.7, 1.4 dan 2 mm.

Gambar 2.7 Mal Huruf dan Angka

2) Mal busur

Page 9: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium atau plastic. Biasanya

busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°

3) Mal Elip

Mal elips digunakan untuk membuat elips, misalnya gambar silinder,

cincin poros, dan bentuk-bentuk elips lainnya.

Gambar 2.8 Mal Elip

4) Sablon/mal bentuk

Untuk membuat gambar secara tepat dipergunakan mal-mal bentuk.

Masih ada macam-macam mal bentuk, seperti misalnya untuk menggambar

lambang-lambang dalam bidang elektronik, gambar mur dan lain sebagainya.

e. Penghapus dan pelindung penghapus

Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu

yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada penghapus yang dibuat dari

plastic. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang

tidak diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau

gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.

f. Jangka

1) Macam-macam jangka

a) Jangka besar (100-200 mm)

b) Jangka sedang (50-100 mm)

Page 10: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

c) Jangka kecil (5-50 mm)

d) Jangka orleon digunaka untuk membuat lingkaran yang berdiameter 1-5 mm

yang tidak dapat dibuat oleh jangka lain.

2) Menggunakan Jangka

Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.

Jangka mempunyai dua kaki, ujung kaki yang satu dari logam runcing yang

diperkuat dengan sekrup, sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan:

a) Ujung pensil

b) Trek pen

c) Jarum jangka, untuk membagi atau mengukur

d) Devider (jangka tusuk)

Page 11: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 2.9 Jangka

g. Papan/Meja Gambar

Gambar 2.10 Papan/Meja Gambar

Meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,

dimana tempat kepala mistar T digeser. Meja gambar dibuat dari kayu pohon cemara,

kayu pohon linde, kayu lapis (polywood) atau hardboard. Ukuran disesuaikan dengan

ukuran kertas.

h. Mesin gambar

Page 12: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 2.11 Mesin Gambar

Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar

lainnya, seperti busur derajat, panggarit-T, segi tiga, dan ukuran.

Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisma gerak seajajar yang

terdiri dari 4 batang penghubung, (link). Sepasang batang penghubung dipasang

secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang pula pada sebuah papan gambar.

Pada sepasang lain ditempatkan sepasang penggaris lurus, dan dapat diputar pada

sudut yang dikehendaki. Dengan alat-alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar dan

garis-garis tegak lurus dengan mudah.

2. Menyimpan Gambar

Untuk membuat suatu unit mesin, memerlukan beratus-ratus gambar, bahkah

berubu-rubu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor

(kondifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari

data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.

Page 13: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Selain gambar harus diberi nomor urut, gambar juga perlu disimpan dan diawetkan

sebagai data/informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan ini dapat dilakukan

dengan tiga macam :

a. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan; gambar yang

mempunyai ukuran besar dilipat seuai dengan teknik melipat gambar, diurutkan

sesuai dengan pengelompokannya, kemudian dibendel dalam satu file.

b. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar difoto diperkecil dan klisenya disimpan

pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.

c. Dewasa ini gambar dapat dibuat dengan computer, maka penyimpanan gambar pun

dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket, flasdisk, cd, dan hard disk.

3. Melipat Kertas Gambar

Gambar yang boleh dilipat adalah gambar cetakan, sedangkan gambar asli tidak

boleh dilipat tetapi boleh digulung dengan diameter minimal 40 mm.

Page 14: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 2.12 Melipat Kertas Gambar

4. Etiket (kepala Gambar)

Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat disisi kanan

bawah gambar.

Gambar 2.13 Etiket gambar (Kepala gambar)

C. Huruf, Garis, dan Kontruksi Geometris

1. Huruf dan Angka

a. Penulisan huruf dan angka tegak

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Page 15: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

[ ( ! ? : ” ; ’ - = + x : √ % & ) ] ∅

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

b. Penulisan huruf dan angka miring

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

[ ( ! ? : ” ; ’ - = + x : √ % & ) ] ∅

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

c. Ukuran Huruf Standar

Permbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandinan ukuran kertas ang

distandar, yaitu :

Contoh :

Jika huruf mempunyai tinggi h = 14 mm, berapa lebar hurufnya (x = lebar huruf) ?

Jawab :

h : x = atau

dengan h = 14 mm, maka : x = = 9,899 mm

Page 16: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

jadi lebar hurufnya adalah 9,899 mm dibulakan menjadi 10 mm

Tabel 3.1 Ukuran Huruf dan Angkah Standar

Sifat Huruf dan AnggkaPerbandingan

Type A Type BTinggi Huruf h h

Tiggi huruf kecil

Jarak antar huruf

Jarak antar garis

Jarak antarkata

Tebal huruf

(10/14) . h

(2/14) . h

(20/14) . h

(6/14) . h

(1/14) . h

(7/10) . h

(2/10) . h

(14/10) . h

(6/10) . h

(1/10) . h

d. Jarak Antarkata

Jika huruf standar type A, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/14) . 14 = 6 mm

Jika huruf standar type B, tinggi 14 mm maka jarak antarkata (6/10) . 14 = 8,4 mm

e. Tebal huruf

Jika kita menggunakan tinggi huruf h = 7 mm, maka :

Untuk huruf type A, tebal hurufnya (1/14) . 7 = 0,5 mm

Untuk huruf type B, tebal huruf atau pena yang dipakai (1/10) . 7 = 0,7 mm

2. Macam-Macam Garis dan Kegunaannya

a. Garis tebal kontinu

Page 17: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

b. Garis tipis kontinu

c. Garis kontinu bebas

d. Garis gores tipis

e. Garis sumbu

3. Kontruksi Geometris

a. Membagi Gari Sama Panjang

1) Gambarkan garis A-B (sembarang)

2) Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1 dengan titik A sebagai pusatnya

3) Dengan tidak merubah jangka (r1=r2) lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di B,

sehingga berpotongan di C dan D

4) Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE=EB

Page 18: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 3. 1 Membagi Gari Sama Panjang

b. Membagi sudut sama besar

1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan

titik A sebagai pusat dengan jari-jari

sembarang R yang memotong kaki sudut

AB dan AC di titik-titik P dan Q.

2) Buat dengan P dan Q sebagai pusat busur

lingkaran dengan jari-jari sebarang R2 dan

R3 (R2 = R3) yang sama besar. Kedua

busur lingkaran tersebut berpotongan di T.

3) Tarik garis AT maka sudut BAT = sudut TAC.

c. Mebagi sudut siku-siku mejai tiga bagian sama besar

1) Lingkaran sebuah busur lingkaran dengan

titik A sebagai pusat dengan jari-jari

sembarang R dan busur lingkaran ini

memotong kaki sudut AB di P dan kaki

sudut AC di Q.

2) Buat dengan jari-jari R dan busur

lingkaran dengan titik pusat P dan Q

T

Gambar 3. 2 Membagi sudut sama besar

Gambar 3.3Membagi siku-siku mejadi tiga bagian sama besar

Page 19: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

kedua busur lingkaran ini memotong

busur yang pertama di titik-titik R dan S.

3) Tarik garis AR dan AS, maka sudut BAR

= sudut RAS = sudut SAC.

d. Memindahkan sudut

1) Buat busur lingkaran dengan A sebagian pusat dengan jari-jari sembarang R yang

memotong kaki-kaki sudut AB dan AC di n dan m

2) Buat pula busur lingkaran dari A1 dengan jari-jari R1 (R = R1) yang memotong

kaki sudut A1 C1 di m1

3) Buat busur lingkaran dari titik m dengan jari-jari r = nm

4) Buat pula busur lingkaran dengan jari-jari r1 = r dari titik di m1 busur ini memotong

busur yang pertama ( jari-jari R1) di titik n

5) Tarik garis A1 n1 yang merupakan kaki sudut A1 B1Maka sudut B1 A1 C1 = sudut

BAC

Page 20: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

Gambar 3. 4 Memindahkan sudut

e. Segi lima beraturan

Ditentukan lingkaran dengan pusat M

1) Tarik garis tengah melalui titik M

memotong lingkaran di titik A dan titik B

2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik

B. Perpotongan busur tersebut ditarik

garis memotong lingkaran di titik C dan D

serta melalui titik M

3) Kemudian buat busur yang sama pada titik

M dan titik B. Perpotongan busur tersebut

ditarik garis hingga memotong di titik E

4) Hubungkan garis dari titik E dan titik D

5) Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik F

6) Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan

7) Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk

segi lima beraturan

8)

f. Segienam beraturan

Ditentukan lingkaran dengan pusat M

1) Tarik garis tengah melalui titik M

memotong lingkaran di titik A dan titik B

Gambar 3.5 Segilima beraturan

Page 21: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

2) Buat busur yang sama dari titik A dan titik

B sepanjang AM = BM memotong

lingkaran

3) Hubungkan titik potong yang terdapat

pada lingkaran tersebut sehingga

tergambarlah segi enam beraturan

g. Segitujuh braturan

1) Tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusatdi O

2) Tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B

3) Buat garis tegak lurus AB melalui O

hingga berpotongan di P dan panjang ke

atas

4) Dengan cara lukisan, garis AB di bagi tuju

bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’,

3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’

5) Ukur dengan jangka dari A ke 1’

(A1’=r2)dan lingkarkan r2 tersebut dengan

titik pusat di A hingga berpotongan

dengan perpanjangan AB di E

6) Ukur dengan jangka ari O ke E (OE=r3) dan glingkarkan r3 tersebut dengan titik

pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G

7) Tarik Garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H

8) Ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh

Gambar 3.6 Segienam beraturan

Gambar 3.7 Segitujuh beraturan

Page 22: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

9) Pindahkan s=H3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat

segitujuh beraturan.

h. Elips

1) Bagilah sumbu AB dalam 4 bagian sama

panjang, maka diperoleh titik M1, M2, dan

M3

2) Buatlah lingkaran 2, 2, dan 3 dengan jari-

jari ¼ panjang sumbu dengan titik pusat

lingkaran M1, M2, dan M3

3) Ketiga lingkaran tersebut saling

berpotongan di titik C, D, E, dan F

4) Tarik garis M1C, M1E, dan M3D, M3F

yang memotong keliling lingkaran di titik

G, H, I, dan J

5) Garis M2C dan M3D berpotongan di titik N1, sedangkan M1E dan M3F

berpotongan di titik N2

6) Titik N1 dan N2 sebagai pusat dari busur lingkaran Bh dan IJ

i. Parabola

1) Buatlah garis bantu sejajar arah tegak 10

bagian dengan jarak yang sama

2) Buat juga garis bantu sejajar arah

mendatar 5 bagian sama panjang

Gambar 3.8 Elips

Page 23: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

3) Jarak garis mendatar lebih lebar daripada

jarak arah tegak

4) Hubungkan dari titik 0 tepi ke titik 1, 2, 3,

4, dan 5 tengah atau juga hubungkan garis

dari titik 5 tengah ke titik 1, 2, 3, 4 tepi

5) Hasil tarikan garis tersebut akan dipotongkan dengan garis tegak yaitu 01, 51

dengan garis tegak A, garis 02, 52 dengan garis tegak B, garis 03, 53 dengan garis

tegak C dan garis 04, 54 dengan garis D serta sebagai puncaknya garis E5

6) Perpotongan garis-garis tersebut merupakan titik penghubung dalam pembuatan

garis parabola.

j. Menggambar Hiperbola

1) Buatlah sumbu X dan Y

2) Buatlah lingkaran pusat C dan bujur

sangkar

3) Tarik garis menyilang melalui sudut

diagonal dari bujur sangkar

4) Pada sumbu X berpotongan di V dan V1

5) Tentukan pusat putaran hiperbola F dan

F1 dengan jarak dari V dan V1 setengah

jarak jari-jari lingkaran sehingga FV =

F1V1

6) Tentukan titik A, A1, A2, A3, dan A4 pada sumbu X

7) Jarak AA1 = A1A2 = A2A3 = A3A4

Gambar 3.9 Parabola

Gambar 3.10 Hierbola

Page 24: 4.1 menjelaskan standar menggambar teknik

8) Buatlah busur dari titik F dengan jarak AV di potongan busur dari titik F1 dengan

jarak AV1, kemudian dibalik dari titik F‘ dengan jarak AV di potongan busur dari

titik F dengan jarak AV1

9) Dan seterusnya jarak busur A1V dan A1V1, A2V dan A2V1, A3V dan A3V1, dan

yang terakhir A4V dan A4V1, pusat putarannya bergantian dari titik F dan F1

10) Hasil perpotongan dihubungkan membentuk gambar hiperbola