40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME -...

82
40 BAB IV KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME MUSSO DAN DIPA NUSANTARA AIDIT Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke- 19. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunisme. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar. Sebelum adanya komunisme perubahan pokok dibidang sosial sebagian besar dianggap sebagai perbuatan pemimpin-pemimpin besar politik, pembuat undang-undang dan kaum pelopor dalam perubahan- perubahan (Ebenstein, 2006:12). Marxisme lahir dari kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mengalami keterasingan pasca revolusi Industri. Marxisme sendiri menurut Marx adalah pembebasan manusia dari keterasingannya hanya dapat dilaksanakan lewat sebuah revolusi (Suseno, 2005:81). Marxisme terus berkembang dan dianggap sebagai paham yang memperjuangkan kelas buruh. Mengenai penelitian pemikiran komunisme di Indonesia tidak banyak dilakukan oleh para peneliti Indonesia. Para peneliti lebih banyak memfokuskan kajiannya pada peristiwa-peristiwa dan pemberontakan-pemberontakan komunisme. Sedangkan pemikiran tokoh komunisme kurang di ungkap. Pada dasarnya pemikiran komunisme mengacu kepada pemikiran Karl Marx yang kemudian dilanjutkan oleh Lenin. Namun pada pelaksanaanya, dapat disesuikan dengan kondisi dari setiap negara, begitu pun di Indonesia. Varian komunisme

Transcript of 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME -...

Page 1: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

40

BAB IV

KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME

MUSSO DAN DIPA NUSANTARA AIDIT

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan

ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-

19. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai

Komunisme. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau

yang lebih dikenal dengan proletar. Sebelum adanya komunisme perubahan pokok

dibidang sosial sebagian besar dianggap sebagai perbuatan pemimpin-pemimpin

besar politik, pembuat undang-undang dan kaum pelopor dalam perubahan-

perubahan (Ebenstein, 2006:12). Marxisme lahir dari kondisi sosial ekonomi

masyarakat yang mengalami keterasingan pasca revolusi Industri. Marxisme

sendiri menurut Marx adalah pembebasan manusia dari keterasingannya hanya

dapat dilaksanakan lewat sebuah revolusi (Suseno, 2005:81). Marxisme terus

berkembang dan dianggap sebagai paham yang memperjuangkan kelas buruh.

Mengenai penelitian pemikiran komunisme di Indonesia tidak banyak

dilakukan oleh para peneliti Indonesia. Para peneliti lebih banyak memfokuskan

kajiannya pada peristiwa-peristiwa dan pemberontakan-pemberontakan

komunisme. Sedangkan pemikiran tokoh komunisme kurang di ungkap. Pada

dasarnya pemikiran komunisme mengacu kepada pemikiran Karl Marx yang

kemudian dilanjutkan oleh Lenin. Namun pada pelaksanaanya, dapat disesuikan

dengan kondisi dari setiap negara, begitu pun di Indonesia. Varian komunisme

Page 2: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

41

yang diterapkan di Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan dengan konsep

aslinya yang berasal dari daratan Eropa. Meskipun tetap mempertahankan

berbagai prinsip dasar Marxisme (Edman, 2005:13). Begitupun dengan pemikiran

Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran mereka

dilandasi oleh pemikiran komunisme, namun pada perkembangannya mereka

menemukan corak komunisme masing-masing. Sebagai latar belakang untuk

memahami pemikiran komunisme dari Musso dan Aidit, akan dipaparkan terlebih

dahulu mengenai paham komunisme mulai dari pemikiran Marx, serta sejarah

perkembangannya di komunisme di Indonesia.

A. Pemikiran Komunisme

Pemikiran komunisme berasal dari pemikiran Karl Marx. Pemikiran Marx

kemudian berkembang menjadi Marxisme. Karl Marx dilahirkan di Trier, Prussia

pada 5 Mei 1818. Setelah lulus sekolah menengah, Marx kuliah di Fakultas

Hukum di Bonn. Namun tidak selesai, sebelum pindah ke Universitas Berlin dan

sibuk dengan filsafat. Setelah lulus Marx menjadi penulis di Koran Reinische

Zeitung Moses Hess. Pekerjaannya sebagai wartawan menyebabkan Marx

berkecimpung dalam politik praktis (Hadiwidjono, 1980:118).

Pemikiran Marx dipengaruhi oleh Hegel dan Feuerbach. Dari Hegel Marx

mendapatkan metode dialektika dan gagasan, bahwa ada ikatan yang erat antara

filsafat, sejarah dan masyarakat (Hadiwidjono, 1980:1919). Istilah dialektika

merujuk pada proses perubahan dan perkembangan, yang dianalisis melalui tiga

rangkai keadaan yang disebut tesis-antitesis-sintesis. Setiap perubahan dimulai

oleh tesis sebagai titik awal. Kemudian tesis dihadapkan dengan antitesis, sesuatu

Page 3: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

42

yang berbeda dari tesis namun saling berhubungan. Langkah ketiga adalah sintesis

dimana baik tesis dan antitesis dibatalkan dengan tahap sintesis, dalam tahap

sintesis ini dan diangkat menjadi suatu kesatuan relitas yang lebih tinggi (Beck

dikutip dari Patria & Arief, 1999:99). Maksudnya dalam konsep menjadi (sintesis)

terdapat konsep ada (tesis) dan tidak ada (antitesis), sehingga konsep ada ataupun

tidak ada dinyatakan batal atau ditiadakan (Tjahjadi, 2004:318). Secara garis besar

Marx mengikuti gagasan Hegel mengenai dialektika sejarah.

Dialektika dipandang sebagai asas revolusioner, sehingga dunia bukan

dipandang sebagai sesuatu yang terdiri dari hal-hal yang telah selelsai, melainkan

sebagai sesuatu yang terdiri dari proses-proses. Proses ini tidak terjadi secara lurus

tetapi secara spiral. Dalam filsafat Hegel – digunakan juga oleh Marx – perjalanan

sejarah adalah mengarah, meningkat dan berkembang menuju kemajuan. Hegel

manyatakan bahwa bila kita melihat sejarah dunia kita akan menemukan adanya

logika (keteraturan) dari berbagai kejadian yang selintas tampak kacau. Lintasan

sejarah menurut Hegel dapat dibaca sebagai wahyu ketuhanan yang bersifat

gradual dalam evolusinya menuju kesadaran-diri (self-consciousness), ditandai

dengan sebuah gerakan sistematis ,menuju tujuan-tujuan yang semakin lebih

tinggi (Cavalarro, 2004:142).

Selanjutnya perkembangan sejarah tidak linear lurus dan konsisten.

Sejarah berjalan melalui kemacetan, kekalahan, serangan balasan dan baru

mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan diri sendiri semangat sejarah hanya

dapat terjadi dengan merusak dirinya sendiri. Sejarah adalah skenario perjuangan

terus-menerus dan penghancuran diri sendiri dimana seluruh lembaga sosial yang

Page 4: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

43

ada dihancurkan dan dibangaun ulang (Bertein dikutip dari Sztompka, 1005:183).

Gagasan ini sesuai dengan teori perkembangan spiral, bahwa proses sejarah

bergerak ke belakang dan ke depan, tetapi ketika kembali ke keadaan

sebelumnnya kejadian ini sebenarnya telah terjadi di tingkat lebih tinggi. Setiap

perubahan lingkaran menghasilkan tindakan kemajuan, meski itu terjadi dengan

biaya kemunduran (Sztompka, 2005:1983).

Perkembangan sejarah pun tidak bertahap, lancar dan kumulatif, tetapi

berjalan melalui cara khusus, ketika kualitas dasar proses berubah secara radikal

(dan cepat) (Sztompka, 2005:183). Selanjutnya tahapan sejarah dapat dibagi

menjadi tiga bagian. Ketiga pola ini dapat diterapkan pada berbagai horizon

sejarah. Pada tingkat skala sejarah duni terluas, cerita tentang semangat. Tahap

pertama adalah prasejarah, kemudian perbudakan yang kemudian diikuti oleh

proses emansipasi menuju fase terakhir ketika semangat sejarah mencapai

kemerdekaan diri, perwujudan diri dan pengetahuan diri sepenuhnya. Menurut

Marx tahapan terakhir dari proses sejarah adalah komunisme modern, sedangkan

bagi Hegel tetanan terakhir adalah terbentuknya negara (Patria & Arief,

1999:100). Dalam dialektika sejarah Hegel faktor penggerak sejarah adalah

semangat (geist), sedangakan bagi Marx sejarah bukanlah perjalanan semangat

tetapi rentetan perubahan aktivitas manusia (Sztompka, 2005:184).

Sedangkan dari Feuerbach Marx mendapatkan marterialisme, bahwa

untuk menjelaskan hal-hal rohani dari jasmani, serta mencurahkan segala

perhatian kepada manusia yang hidup didalam masyarakat (Hadiwidjono,

1980:119). Menurut Feuerbach hanya alamlah yang berada, oleh karena itu

Page 5: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

44

manusia adalah makhluk alamiah. Segala sesuatunya didorong oleh nafsu alamiah,

yaitu dorongan untuk hidup, yang terpenting pada manusia bukan akalnya, tetapi

usahanya sebab pengetahuan hanyalah alat untuk menjadikan segala usaha

manusia berhasil (Hadiwidjono, 1980:117). Marx menilai bahwa materialisme

Feuerbach memiliki kekurangan yang fundamental seperti ditulis oleh Marx:

Kekurangan utama dari semua materialisme yang ada sampai sekarang-termasuk materialisme Feuerbach-ialah bahwa hal ihwal (Gegenstand), kenyataan, kepancainderaan, digambarkan hanya dalam bentuk benda (Objekt) atau renungan (Anschauung), tetapi tidak sebagai aktivitet pancaindera manusia, praktek, tidak secara subyektif. Karena itu terjadilah bahwa segi aktif, bertentangan dengan materialisme, dikembangkan oleh idealisme-tetapi hanya secara abstrak, karena, sudah barang tentu, idealisme tidak tahu akan aktivitet pancaindera yang nyata sebagai hal yang sedemikian itu. Feuerbach membutuhkan benda-benda kepancainderaan, yang benar-benar dibedakan dari benda-benda pikiran, tetapi dia tidak mengartikan aktivitet manusia itu sendiri sebagai aktivitet obyektif (gegenständliche). Oleh karena itu, dalam Hakekat Agama Kristen, dia memandang sikap teoritis sebagai Satu-satunya sikap manusia yang sejati, sedang praktek digambarkan dan ditetapkan hanya dalam bentuk permunculannya yang keyahudian dan kotor. Karena itu dia tidak menangkap arti penting aktivitet "revolusioner", aktivitet "kritis-praktis" (Marx, 1895 tersedia di http://www.Marxists.org/indonesia/archive/Marx &engels/ Tesis Tentang Feuerbach.htm. Bandung:21/11/2008). Kemudian Marx mulai membangun filsafat materialistisnya sendiri

sebagai kebalikan dari Hegel, memadukan antara pemikiran dialektika sejarah

Hegel dengan pemikiran materialisme Feuerbach (Hadiwidjono, 1980:123).

Perpaduan antara Feuerbach dan Hegel menyentuh tataran aplikasi (materi) tidak

dalam tataran teori (ide). Sehingga menurut Marx sejarah bukanlah perjalanan

semangat tetapi serentetan perubahan aktifitas manusia (Sztompka, 2005:184).

Pada akhirnya perpaduan pemikiran Hegel dan Feuerbach dalam Marx menjadi

Materialisme-historis (materialisme sejarah).

Page 6: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

45

Materialisme Historis adalah aspek fundamental dalam ideologi

komunisme. Materialisme Historis adalah teori sejarah empiris ataupun fisafat

sejarah spekulatis ciptaan Marx. Materialisme Historis adalah seperangkat

generalisasi sosiologi makro tentang sebab-sebab stabilitas dan perubahan dalam

berbagai masyarakat (Elser, 2000 : 141).

Inti dari konsep Materialisme Historis adalah tentang hukum

perkembangan masyarkat yang mengikuti hukum materialisme dialektika sebagai

aspek fundamentalnya. Materialisme Historis memiliki dua sisi keyakinan dimana

dalam satu sisi merupakan suatu teori umum tentang struktur dan dinamika dari

setiap cara produksi; dan pada sisi lainnya merupakan suatu teori tentang urutan

sejarah cara-cara produksi. Dimana yang pertama adalah membicarakan tentang

persamaan-persamaan yang terdapat dalam cara-cara produksi, dan yang kedua

berbicara tentang alasan mengapa perbedaan ini terjadi (Elser, 2000 : 142).

Materialisme Historis memandang gerak sejarah disebabkan oleh gerak manusia

itu sendiri. Artinya adalah bahwa manusia dalam hal ini menghasilkan cara

supaya tetap hidup (Tong, 2006:140). Dalam pandangan Materialisme Historis

faktor ekonomi menjadi faktor yang menentukan dalam geraka sejarah.

Menurut materialisme sejarah, masyarakat berkembang melalui suatu

tahapan yang bertingkat-tingkat, masing-masing tingkat punya struktur yang

berbeda-beda. Tingkat paling akhir adalah kapitalisme, ia harus digulingkan

melalui suatu revolusi yang dipimpin oleh kelas pekerja (Brewer, 1999:5).

Menurut Marxisme dorongan material – produksi dan reproduksi kehidupan

sosial– adalah pendorong utama sejarah. Sejarah digerakan oleh konflik kelas dan

Page 7: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

46

semua penciptaan intelektual melahirkan jejak-jejak perjuangan yang bersifat

materlial. Marx dan Engels berpendapat bahwa semua bentuk kehidupan sosial,

politik dan inelektual ditentukan oleh basis ekonomi yang bersifat kultural: ini

terdiri dari model produksi masyarakat tertentu – seperti masyarakat kuno,

masyarakat feodal, dan masyarakat kapitalis – dan terdiri dari kekuatan-kekuatan

dan hubungan-hubungan produksi – struktur-struktur kekuasaan yang ditentukan

oleh orang atau pihak yang menguasai alat-alat produksi – (Cavalarro, 2004:139).

Perubahan sosial bisa terjadi dengan merubah dasar dari sebuah tatanan. Menurut

Cavalarro perubahan-perubahan sosial bisa jadi hanya ditimbulkan dengan

mengubah basis (Cavalarro, 2004:139).

Dalam Materialisme Historis untuk dapat memahami faktor penggerak

dalam masyarakat kita harus mencari landasan material hidup kemasyarakatan,

yaitu cara berproduksi berang-barang material. Produksi sebagai keseluruhan

tidak pernah berhenti. Dalam produksi senantiasa timbul perubahan-perubahan

yang keluar dari kekuatan-kekuatan yang berproduksi. Perubahan-perubahan dan

kekuatan produksi ini membawa perubahan dalam hubungan berproduksi. Oleh

karena itu cepat atau lambat keadaan produksi harus disesuikan dengan kekuatan-

kekuatan berproduksi. Perkembangan yang terus-menerus dari kekuatan-kekuatan

yang berproduksi itu di dalam sejarah berjalan pertama-tama melalui perpindahan

dari masyraklat asali ke perbudakan yang klasik setelah itu sistem feodal dan

akhirnya ke masyarakat kapitalis (Hadiwidjono, 1980:122).

Berdasarkan teori Materialisme Historis menurut Engels keadaan awal

kehidupan manusia perkembangan manusia secara garis besar terdiri dari tiga

Page 8: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

47

tahapan yaitu masa keliaran (savagery), masa keganasan (barbarism) dan pada

masa peradaban (Nasbi, 2004:101). Pada masing-masing tahapan terbagi lagi

menajadi lima tahapan perkembangan masnusia menurut Marx, yaitu mulai dari

kondisi alamiah (komunisme purba), zaman perbudakan, zaman feoadal, zaman

kapitalisme, sosialisme (diktatur ploretariat) dan zaman komunisme mmodern

(stateless society) (Engels dikutip dalam Nasbi, 2004:101).

Pada kondisi alamiah manusia hidup secara damai, masyarakat pada masa

ini belum ada pelapisan sosial. Semua dalam keadaan sama rata (Nasbi,

2004:101). Hak milik tidak berada pada individu, kepemilikan bersifat kolektif.

Untuk memenuih kebutuhan manusia pada zaman ini bergantung pada alam.

Setiap manusia bekerja untuk kepentingan kelompok, untuk kemudian masing-

masing menerima sesuai dengan kebutuhan. Masa ini oleh Marx disebut sebgai

masa sosialisme purba (Engels dikutip dari nasbi, 2004:101).

Kehidupan manusia kemudian berevolusi naik pada tahapan yang lebih

maju. Zaman ini ditandai dengan perubahan proses produksi. Pada zaman ini

manusia mulai mengenal proses produksi berbasis tanah. Manusia mulai

mengolah tanah untuk memenuhi kebutuhan. Manusia mulai menetap dan

bercocok tanam, mulailah terjadi perubahan dalam model produksi. Seperti

dikatakan Engels pada masa ini muncul pelapisan sosial dari yang longgar sampai

yang nyata. Pada zaman tersebut sudah terjadi penaklukan wilayah. Masyarakat

mulai mengenal perbudakan. Pada titik ini dimulai tahapan baru kehidupan

manusia yang disebut zaman perbudakan. Dalam zaman ini terdapat beberapa

kelas sosial namun dua kelas yang saling bertentangan dimana yang satu tertindas

Page 9: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

48

dan yang lainnya menindas yaitu kelas budak dan kelas tuan. Dalam keadaan

pertentangan seperti ini, negara mulai muncul karena dibutuhkan untuk

mendamaikan konflik yang ada pada masyarakat (Engels dikutip dalam Nasbi,

2004:102).

Setelah zaman perbudakan manusia terus berevolusi menjadi zaman

feodal. Pada masa ini perbudakan telah hilang. Para pekerja mendapatkan bayaran

sebagai tenaga penggarap. Pada zaman feodal terjadi pula pertentangan dua kelas

yaitu kelas tuan tanah dan kelas petani penggarap. Pada zaman feodal, muncul

kelas baru yaitu kelas pedagang, terletak antara kelas tuan tanah dan petani.

Kaum ini kemudian mengorganisisr usahanya sehingga berbentuk perusahan dan

pabrik-pabrik. Kaum borjuasi yang masih berada pada masa feodalisme ini masih

berada dalam tahapan awal. Kapitalisme muda ini membutuhkan banyak tenaga

yang merdeka. Maksud merdeka disini adalah tenaga kerja tidak boleh terikat

dengan tanahnya, sehingga bisa bekerja penuh untuk kepentingan produksi

borjuasi (Engels dikutip dari Nasbi,2004:103).

Kelompok kapitalis juga menginginkan kebebasan dalam berpolitik guna

menajamin kemerdekaan dan kebebasan berusaha. Neagra juga dituntut untuk

melakukan penjagaan hak milik mereka. Pemerintahan bangsawan feodal terdesak

akhirnya harus memberikan konsensi dasar bagi keleluasaan kapitalis. Ketika

jumlah kapitalis semakin banyak, maka berlaku hukum perubahan kuantitas

menjadi perubahan kualitas. Produksi yang pada mulanya berbasis tanah

kemudian berganti menajdi produksi berbasis kapital (modal). Setelah revolusi

industri berhasil merubah masyarkat, maka zaman berganti dimana yang

Page 10: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

49

menentukan produksi bukan lagi sekedar kepemilikan tanah, melainkan lebih

terpusat pada kepemilikan modal. Ini yang disebut oleh Marx sebagai zaman

kapitaslis. Pada masa ini kelas-kelas sosial tereduksi sehingga tinggal dua kelas

saja dan saling bertentangan, yaitu kelas pemilik modal (kapitalis) dan kelas

pekerja (proletar) (Soseno, 1999:166).

Pada masa kapitalis ini pekerja berada dalam kekuasaan kapitalis.

Menurut Marx, ideologi kapitalis menuntut pekerja dan majikan untuk terfokus

kepada struktur kapitalisme yang dibangun atas hubungan pertukaran (Scmictt

dikutip dalam Tong, 2006:143). Ciri dari kapitalisme adalah adanya pemisahan

antara pemilik dan pekerja. Masyarakat terdiri dari kelas-kelas sosial yang

membedakan diri satu sama lain berdasarkan posisi dan fungsinya masing-masing

dalam proses produksi. Secara gasir besar, pada polala masyarakat kapitalis,

kelas-kelas sosial termasuk dalam salah satu dari kelompok kelas: kelas pemilik

(borjuis) dan kelas buruh (proletar). Kelas pertama hidup dari hasil penghisapan

kelas kedua. Kelas buruh yang hanya memiliki tenaga kerjanya sangat tergantung

pada kelas pemilik yang mengendalikan kerja mereka. Jadi ciri masyarakat

kapitalis adalah bahwa mereka terbagi dalam kelas atas dan kelas bawah, dan

struktur ekonominya tersusun sedemikian rupa sehingga yang pertama dapat

hidup dari penghisapan tenaga kerja yang kedua (Patria & Arief, 1999:104).

Pada masyarakat kapitalis kekuatan-kekuatan produksi dimiliki oleh

pribadi atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Pada akhirnya keadaan ini

menimbulkan sebuah pertentangan kelas antara pemilik kekuatan-keuatan

produksi dengan para pekerja yang tidak memiliki kekuatan produksi (modal).

Page 11: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

50

Itulah sebabnya maka sejarah dalam pandangan Materialisme Historis terdiri dari

peperangan kelas (Hadiwidjono, 1980:122). Pada akhirnya hanya ada dua kelas

saja yang saling bertentangan yaitu kaum kapitalis dan kaum proletar, yang

diperas tenaganya oleh kaum kapitalis. Pemerasan itu terjadi dengan apa yang

disebut ”nilai lebih” (Hadiwidjono, 1980:122).

Pada zaman kapitalis terjadi sebuah perubahan orientasi kerja. Pada

mulanya manusia bekerja untuk dirinya sendiri dengan mengolah alam kemudian

berubah menajadi bekerja untuk pemilik modal. Perubahan cara bekerja ini

menimbulkan sebuah patologi sosial. Pada dasarnya manusia itu harus bekerja

untuk memenuhi kebutuhannya. Pekerjaan itu tanda khas yang melekat pada

manusia. Pekerjaan itu tanda bahwa manusia adalah makhluk yang bebas dan

universal (tersedia di http://rumahkiri.net/index.php?option=com_content&task

=view&id= 1667&Itemid=122).

Marxis memandang kapitalisme sebagai hubungan kekuasaan yang

eksploitatif, menurut Marx, nilai komoditi apa pun ditentukan oleh besarnya

pekerjaan, atau pengeluaran energi dan intelegensia manusia aktual yang

dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah komoditi. Lebih tepatnya nilai komoditi

apapun juga adalah setara dengan pekerjaan langsung yang digabungkan dengan

komoditi oleh pekreja, ditambah kerjaan tidak langsung yang dicurahkan kepada

kepanjangan tubuh si pekerja – alat dan mesin yang dibuat oleh pekerjaan

langsung dari pekerja sebelum mereka. Karena semua komoditi bernilai tepat

sama dengan pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkannya dan karena

kekuatan bekerja pekrja dapat dijual beli, maka nilai dari kekuatan untuk bekerja

Page 12: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

51

seorang pekrja adalah biaya yang tepat untuk menghasilkan kekuatan bekerja itu

(makanan, pakaian dan tempat tinggal), serta untuk menjaganya agar dapat tetap

bekerja.

Pemilikan alat produksi oleh masyarakat, menurut Marx dapat

menciptakan suatu sistem baru dalam hubungan-hubungan produktif berdasarkan

produksi untuk penggunaan bersama. Hal ini berarti bahwa adanya saling

ketergantungan antara kelas pekerja dan kelas borjuis. Yang membedakan

keduanya adalah tingkat ketergantungannya, tingkat ketergantungan pekerja

terhadap kapitalis lebih tinggi dari pada ketergantungan kapitalis kepada pekerja.

Majikan mempunyai monopoli terhadap alat produksi. Karena itu pekerja harus

memilih antara diekploitasi atau tidak mempunyai pekerjaan (Thong, 2006:143).

Karena itu dengan keuntungan monopoli majikan dapat memaksa pekerja untuk

dapat bekerja dalam keadaan eksploitatif. Selain itu menurut Marx ideologi

kapitalis menuntun pekerja untuk terfokus kepda struktur kapitalisme yang

dibangun atas hubungan pertukaran. Sebagai akibat dari ideologi ini, pekerja

merasa bahwa tidak ada yang salah dalam pertukaran inheren dalam hubungan

pertukaran spesifik yang telah dimasukinya. Pekerja sendiri berfikir bahwa

mereka bekerja karena mereka tidak mempunyai alat produksi sendiri.

Marx sendiri mengartikan bekerja sebagai aktifitas fundamental manusia.

“aktifitas kehidupan’ yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup, reproduksi

dan evolusi masyarakat manusia dan ditujukan pada penaklukan dan pemanfaatan

alam (Sztompka, 2005:196). Karl Marx memahami manusia sebagai person yang

tidak boleh diperalat atau memperalat diri karena manusia adalah tujuan pada

Page 13: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

52

dirinya sendiri. Manusia adalah bebas dan universal. Manusia harus

merealisasikan dirinya dalam pekerjaan dan tidak boleh diperbudak oleh

pekerjaan. Karl Marx menyuarakan suatu masalah yang dirasakan manusia-

manusia modern yaitu keterasingannya dalam masyarakat teknologi. Keterasingan

kerja ini menyebar ke seluruh bidang kehidupan.ketidakmanusiawian manusia

sangat menonjol di bawah kondisi masyarakat berkelas (Sztompka, 2005:197).

Tetapi, ada perbedaan antara jumlah yang diberikan kepada pekerjaan

untuk kepasitas bekerjanya (kekuatan untuk bekerja) dan nilai yang sesungguhnya

dihasilkan yang oleh pekerja ketika mereka mencurahkan kapasitasnya ini

digunakan (Mendel, dikutip dalam Tong, 2006:142). Marx menamai nilai ini

sebagai nilai surplus, yang merupakan nilai lebih yang diambil oleh majikan

sebagai keuntungan. Karena itu, kapitalisme adalah sistem yang eksploitatif,

karena majikan membayar pekerja hanya untuk kekuatan bekerjanya, tanpa

membayar untuk pengeluaran sesungguhnya atas energi dan intelegensia manusia

yang diambil dan ditransfer menjadi komoditi yang dihasilkan mereka (Marx

dikutip dalam Thong, 2006:142).

Sebagai akibat dari adanya pembagian kelas yang dapat menimbulkan

kelas pekerja teralienasi dalam pekerjaannya. Pertama, manusia teralienasi dari

produk kerja mereka. Kedua, pekerja teralienasi dari diri sendiri karena ketika

pekerjaan dialami sebagai suatu tidak menyenangkan, maka pekerjaan itu dapat

mematikan. Ketiga, pekerja teralienasi dari manusia lain karena strujtur ekonomi

kapitalis memaksa pekerja untuk memandang satu sama lain sebagai pesaing

untuk memperoleh pekerjaan dan promosi. Keempat, pekerja teralienasi dari alam

Page 14: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

53

karena jenis pekerjaan yang mereka lakukan, serta kondisi kerja mereka membuat

mereka melihat alam sebagi hambatan terhadap kelangsungan hidup mereka.

Menurut Hadiwidjono ada dua kekuatan yang mendorong para kaum

kapitalis, yaitu a) keinginan untuk makin menambah milik mereka dan b)

persaingan diantara perusahaan-perusahaan (Hadiwidjono, 1980:122). Karena

keinginan untuk menambah milik itu para pengusaha menanamkan kapital mereka

guna memperluas perusahaan. Perluasan perusahaan-perusahaan itu dimaksudkan

agar supaya dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Akibatnya

segala perusahaan yang kecil dan lemah bangkrut, dan akibatnya perusahaan besar

dapat memonopoli komoditi pasar. Hal ini mengakibatkan disatu pihak terjadi

penimbunan kapital, sedang dipihak lain timbulah pengurasan buruh. Karena

semakin pesatnya mekanisasi maka makin murahlah harga tenaga kerja. Upah

buruh makin menurun, maka kesejahteraan buruh ikut menurun juga. Hal ini pada

akrhirnya melahirkan pertentangan kelas yang berbeda kepentingan.

Perbedaan kelas ini ditentukan oleh situasi kepemilikan dalam arti

kesamaan derajat kepemilikan alat produksi. Pemilikan alat produksi ini

menajamin pemuasan kebutuhan mereka. Karena itu pemilikan atau keterbatasan

pemilikan alat produksi adalah aspek penting dalam kehidupan manusia, hal ini

menentukan posisi individu dalam masyarakat. Sebaliknya ketiadaan pemilikan

alat produksi dan karena itu menimbulkan kepentingan untuk mengubah kondisi

sosial yang merugikan secara radikal, akan menciptakan ikatan sosial dikalangan

individu yang tidak memiliki kapital (Sztompka, 2005:200). Ikatan khas ini

Page 15: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

54

membagi anggota masyarkat menjadi dua golongan yang saling bertentangan,

kelas yang memiliki alat produksi dan kelas yang tak memiliki alat produksi.

Pertentangan dan penghisapan kelas pekerja oleh kapitalis memunculkan

solidaritas dan kesadaran kaum buruh. Seiring dengan kecenderungan kearah

polarisasi ini terdapat kecenderungan lain kearah perkembangan penguatan kelas

secara internal. Ini melahirkan kelas sebuah kesatuan yang utuh dalam kelas

karena individu dalam setiap kelas merasa bahwa kelas untuk dirinya sendri dan

mampu menyatukan dan memperjuangakan kepentingan bersama mereka.

Konflik antar kelas ini terdiri dari disebabkan oleh adanya perbedaan

kepentingan yang saling berlawanan. Pertama, adalah kontradiksi kepentingan

objektif antara golongan yang berpunya dan golongan tak berpunya. Kepentingan

golongan yang berpunya umumnya akan terwujud sedangkan golongan yang tidak

berpunya jauh lebih sukar untuk memenuhi kepentingannya. Hal ini disebut

“kontradiksi kelas”. Kedua kontradiksi kepentingan objektif itu kemudian

menimbulkan permusuhan, kecurigaan dan kebencian di kedua belah pihak. Tipe

hubungan ini disebut antagonisme kelas. Ketiga antagonisme kelas mungkin

terwujud di bidang ekonomi, sosial dan politik. Antagonisme yang telah

mengkristal dalam ketiga bidang kehidupan di atas mungkin diubah menjadi

tindakan kolektif anggota kelas yang ditunjukkan kepada angggota kelas yang

berlawanan (Sztompka, 2005:201).

Jika Pertentangan diantara kaum proletar dan borjuis semakin melebar.

Pertentangan tersebut memunculkan solidaritas dan akhirnya kesadaran kelas

kaum buruh. Oleh sebab itu kaum proletar menumbangkan kaum kapitalis melalui

Page 16: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

55

sebuah revolusi. Zaman akan berganti dan melangkah lebih jauh pada zaman

komunisme modern. Sebelum sampai pada masa komunisme modern, dimana

neagra tidak dibutuhkan lagi karena pertentangan kelas telah dihilangkan, maka

harus melalui fase antar, yaitu negara dibawah kekuasaan diktatur proletariat

(Nasbi, 2004:105). Pada waktu itu alat-alat produksi akan menjadi milik

masyarakat – negara –. Perubahan dasar di bidang sosial dan ekonomi tidaklah

mungkin kecuali dengan peperangan kelas, kekerasan dan revolusi (Ebensteim,

2006:19). Secara garis besar teori Marxis bersumber dari sifat humanisme, yang

menganggap sistem kapitalisme tidak berlaku adil terhadap masyarakat, oleh

sebab itu Marx menginginkan adanya sebuah kondisi dimana masyarakat dapat

berdampingan tanpa adanya perbedaan kelas, karena hidup berkelompok. Karl

Marx berpandangan bahwa suatu pengurangan penindasan di dalam sistem yang

ada (reformasi) tidaklah mungkin. Baginya, penindasan hanya dapat dipatahkan

dengan sebuah revolusi.

Inti dari pemikiran Marx adalah bahwa kehidupan yang paling baik adalah

sistem komuinsme dimana masyarakat hidup tanpa adanya negara. Negara

menurut Marx adalah alat untuk menjamin kedudukan kelas atas, yang fungsinya

secara politik meredam usaha-usaha kelas bawah untuk membebaskan diri dari

penghisapan oleh kelas atas. Sedangkan “superstruktur ideologis” – istilah Marxis

bagi pandangan moral, filsfat, hukum, agama, estetika dan lain sebagainnya –

berfungsi untuk memberikan legitimasi pada hubungan kekuasaan itu (Suseno,

1992:266). Selain itu, Marx berpendapat bahwa negara merupakan ekspresi politik

dari struktur kelas yang melekat dalam produksi. Sementara Hegel (dan filsuf lain,

Page 17: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

56

seperti Hobbes, Locke dan Rousseau) berpandangan bahwa negara adalah

representasi dari kolektifitas sosial yang berdiri diatas kepentingan tertentu kelas-

kelas dan menajmin bahwa persaingan antara individu-individu dan kelompok-

kelompok terpelihara secara teratur, ketika kepentingan seluruh kolektifitas osial

dilindungi dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh negara (Carnoy,

1984:47). Menurut Marx bukan merupakan kesepakatan dari seluruh masyarakat.

Marx menyuguhkan formulasinya tentang masyarakat kapitalis sebagai suatu

masyarakat kelas yang didominasi oleh borjuis, karenanya negara merupakan

ekspresi politik dari kelas dominan (Patria & Arief, 1999:105). Oleh sebab itu

negara harus dihancurkan melalui revolusi kelas buruh.

Pasca meninggalnya Marx dan Engels muncul berbagai interpetasi

mengenai teori yang mereka pikirkan. Salah satunya adalah penafsiran Lenin.

Lenin adalah orang yang pertama kali melakukan praksis terhadap teori-teori

Marx. Ia adalah pembentukan sekaligus pencetus sebuah negara yang diakuinya

sebagi perwujudan dari teori Marx yang murni (Nasbi, 2004:106).

Lenin, memgambil kesimpulan dari situasi di Rusia di mana tugas-tugas

revolusioner tampak jelas, menerangkan perlunya kelompok kader yang terdiri

dari kaum revolusionaris profesional, beda dengan kelompok propagandis seperti

yang dimiliki oleh Sosial Demokrat dan serikat-serikat buruh. Tanpa kader-kader

yang digembleng pemikiran-pemikiran dan metode Marxisme, partai-partai buruh

tidak akan dapat mempersatukan diri saat menghadapi kekalahan, apalagi

mempersiapkan diri untuk pengambil-alihan kekuasaan (tersedia dalam

http://www.Marxist.com/indonesia/PeriodePertamaPartaiKom.html diakses pada

Page 18: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

57

24/11/2008). Pemikiran Marxis Lenin dan Revolusi Bolsevik mempengaruhi

komunisme di Indonesia .

Pemikiran Marxisme menurut Lenin terdiri dari tiga sumber dan tiga

bagian Marxisme

Pertama Filsafat Marxisme jalah materialisme. Sepandjang sedjarah Eropa jang terbaru, dan terutama pada achir ahad kedelapanbelas di Perantjis, dimana terdjadi perdjuangan hidup-mati melawan tiap² matjam sampah zaman tengah, melawan feodalisme dalam badan² dan fikiran, terbukti bahwa materialisme adalah satu²nja filsafat jang- konsekwen, tjotjok dengan semua adjaran. Ilmu alam, bermusuhan terhadap tachajul, kemunafikan, dsb. Oleh karena itu, musuh² demokrasi mentjoba, dengan segenap tenaganja, untuk "menjangkal", untuk merusak dari dalam dan mentjemarkan materialisme, dan mempertahankan berbagai bentuk idealisme filsafat, jang kelandjutannja senantiasa, dengan satu atau lain tjara, mempertahahkan dan menjokong religi. Dua, Ekonomi poltik. Setelah Marx mengetahui bahwa sistim ekonomi adalah dasar tempat berdirinja politik sebagai susunan-atas, iapun mentjurahkan perhatiannja jang terbesar untuk mempeladjari sistim ekonomi ini. Tulisan Marx jang paling penting -- jaitu Kapital -- ditudjukan kepada studi tentang sistim ekonomi masjarakat modern, jaitu masjarakat kapitalis. Tiga Sosialisme Ilmu. sesudah feodalisme digulingkan, dan masjarakat kapitalis jang "merdeka" lahir dimuka bumi, diketahui bahwa kemerdekaan ini berarti suatu sistim penindasan dan penghisapan baru atas kaum pekerdja. Segera timbullah berbagai adjaran sosialis sebagai pentjerminan daripada penindasan ini dan sebagai protes terhadapnja. Tetapi sosialisme jang mula² adalah sasialisme utopi. Ia mengetjam masjarakat kapitalis, ia menghukum dan mengutuknja, memimpikan kehantjurannja, membikin gambaran jang fantastis tentang susunan jang lebih baik dan berusaha mejakinkan kaja tentang djahatnja penghisapan. Tetapi sosialisme utopi tidak bisa menundjukkan djalan keluar jang sebenarnja. Ia tak dapat menerangkan hakekat perbudakan upah dibawah kapitaiisme, ataupun menemukan hukum² perkembangannja, ataupun menemukan tenaga sosial jang sanggup mendjadi pentjipta masjarakat baru. (Lenin, 1913, teresedia dalam http://www.geocities.com/nurrachmi/Marxism/mdh.html diakses pada 24/11/2008). Lenin kemudian mempraktekan teori Marxisme diatas dalam revolusi

Rusia 1917 dan berhasil mendirikan Diktator Proletariat dengan nama Uni Soviet.

Page 19: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

58

Namun tidak pernah mencapai keadaan komunisme, seperti dicita-citakan Marx.

Uni Soviet kemudian runtuh pada tahun 1991.

B. Sejarah Komunisme Di Indonesia

Perkembangan awal komunisme di Indonesia dibawa oleh Hans Sneevliet.

Pada bulan Mei 1914 di Semarang mendirikan Indische Sociaal Democratische

Vereeninging (I.S.D.V). ISDV kemudian berganti nama menjadi Partai

Komunisme Indonesia (PKI) pada tahun 1920. PKI muncul sebagai organisasi

dalam perjuangan kebangsaan dan kelas. Pada pertengahan tahun 1920-an

pimpinan PKI mengalami pergeseran ke politik ultra-kiri, menggiring partai ini

menemui kegagalan total pada tahun 1923-26. Dalam setiap masa

perkembangnnya PKI selalu merubah arah perjuangannya sesui dengan arah yang

ditentukan Komintern. Seperti terjadi pada masa setelah tahun 1935, dimana

terdapat perubahan yang radikal di tubuh PKI. Komintern memerintahkan kaum

komunisme untuk bekerja sama dengan kapitalis melawan fasis (Gie, 1999:22).

Pada masa pendudukan Jepang gerakan komunisme di Indonesia bergerak

secara ilegal dan dibawah tanah. Berbagai kelompok didirikan seperi Gerakan

Anti Fasis, Gerakan Indonesia Merdeka dan Gerakan Indonesia Baru (Edman,

2005:39). Pasca kemerdekaan kaum Marxis terbagi menjadi tida partai Partai

Sosialis, PKI legal dan Partai Buruh. Pada akhirnya mereka bersatu dalam Bentuk

Gerakan Sayap Kiri kemudian berubah menjadi FDR (Edman, 2005:49). Namun

persatuan tersebut hanya berjalan beberapa bulan saja, pada bulan September

FDR/PKI melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia, namun

kembali gagal. Pada tahun 1951 PKI bengkit kembali dan melakukan konsolidasi

Page 20: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

59

sesama anggota partai. Pada masa 1951-1965 PKI berkembang pesat sebagai

partai besar dengan jumlah anggota sekitar 1.500.000 pada April 1964 (Sulistyo,

200:31). Namun PKI kembali terperosok kedalam pemberontakan pada tahun

1965 dan kembali gagal. Setelah tahun 1965 PKI dilarang oleh pemerintahan orde

baru dan paham komunisme dilarang dipelajari. Secara garis besar perkembangan

PKI dapat dibagi kedalam beberapa gerenasi, seperti ditulis Gut J. Pauker dalam

Peter Edman:

Generasi atau angkatan-angkatan yang ada dalam sejarah PKI dibagi-bagi sebagai berikut: Angkatan Pendiri adalah yang bekerja antara tahun 1920-1926; Angkatan 1926 adalah yang bekerja antara tahun 1926-1935; Angkatan anti Fasis adalah yang bekerja antara tahun 1935-1942; Angkatan Anti Jepang adalah yang bekerja antara atahun 1942-1945; Angakatan 1945 adalah yang bekerja antara tahun 1945-1948; Angkatan Jalan Baru adalah yang bekerja antara tahun 1948-1951; angkatan 1951 adalah yang bekrja antara tahun 1951-1954; Angkatan kongres nasional Kelima adalah yang bekerja antara tahun 1954-1959;Angkatan Kongres nasional keenam adalah yang bekerja antara tahun 1959-1962 (Pauker dikutip dalam Edman, 2005:20).

PKI mengalami perkembangan pesat pada tahun 1920-an, hal ini dterbukti

dari semakin banyaknya orang yang menghadiri kongres seperti ditulis Aidit

dalam Edman:

Pada sebuah kongres yang diselenggarakan di Kota Gede Yogyakarta pada Desember 1924, tercatat bahwa PKI memiliki 38 cabang dengan keanggotan sebanyak 1140 orang. Sedangkan Sarekat Rakyat memiliki 46 cabang dan kenggotaan sebanyak 31.000 orang . Jumlah ini lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah keanggotaan dalam Partai Komunisme Cina (PKC) (Aidit dikutip dalam Edman, 2005:19)

Gerakan komunisme di Indonesia dipengaruhi oleh pentingnya kaum

petani, meskipun kaum tani pada masa itu masih belum memiliki kesadaran akan

pentingnya pergerakan. Tidak mungkin suatu gerakan dapat berharap dirinya

Page 21: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

60

mempunyai pengaruh di tingkat nasional tanpa ia mampu menarik kaum petani.

Sebagian besar kaum petani tetap mengikuti adat dan agama, kelihatannya pasif

kalau ditindas, pemandangannya terbatas oleh kepentingan dan masalah

kehidupan desa, tidak dapat diharapkan menunjang program sosialis dengan

pemikiran yang termaju. Kaum petani hanya bisa memihak segi program sosialis

yang merefleksikan kepentingan kaum tani sendiri, dan memihak perjuangan

militan yang membantu tuntutan itu. Namun dukungan seperti itu juga biasanya

sporadis, ekspolsif, dan tidak lengkap, selaras dengan karakter kaum tani sendiri -

yaitu suatu kelas yang heterogen, produsen kecil yang terisolir, dan yang menurut

kepentingan sendiri. Oleh karena itu kaum petani mungkin memihak kaum buruh,

tetapi juga mungkin memihak demagogi kaum nasionalis, mistik agama atau

aliran lain yang menawarkan pemecahan segera bagi persoalan kongkrit yang

mereka hadapi. Namun peranan petani ini terabaikan oleh sebagian peneliti

pergerakan komunisme yang lebih terfokus pada gerakan buruh. Hal ini sesuai

pandangan Herbert Feith bahwa kita akan mengabaikan sekelompok masyarakat

dengan siapa kita telah menajalin hubungan yang demikian bermakna dimasa lalu

dan dari siapa kekuatan politik nyata kota selalu berasal, yakni masyarakat petani

Indonesia (Edman, 2005:16)

Perkembangan awal komunisme di Indonesia dibawa oleh Hans Sneevliet

(1883-1942). Sneevliet pada merupakan gerakan sosial demokrat Belanda. pada

mulanya ia meruapakan penganut mistik katolik namun kemudian beralih ke ide-

ide sosial demikratis yang revolusioner (Ricklefs,2005:260). Seevliet dengan

teman-temannya bangsa Belanda yang sepaham pada bulan Mei 1914 di

Page 22: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

61

Semarang mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeninging (I.S.D.V)

(Pringgodigdo, 1949:14). Pendirian ISDV menandai untuk pertama kalinya

muncul sebuah organisasi politik yang didirikan di Wilayah jajahan yang

berdasarkan pinisip-prinsip Marxis (Edman, 2005:19). Pada tanggal 23 Mei 1920

ISDV berubah nama menjadi Partai Komunis Hindia. Bulan Desember berganti

nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) (Pusponegoro & Notosusanto,

1984: 202). Secara garis besar perkembangan PKI sejak awal berdirinya selalu

dilingkupi oleh kontroversi. Namun yang menarik adalah tipe dari komunisme di

Indonesia, menurut Peter Edman komunisme di Indonesia memiliki varian

tersendiri, berbeda dengan konsep aslinya yang berasal dari daratan Eropa

(Edman, 2005:13). Pada masa awal berdirinya PKI sangat kental dengan pengaruh

Islam hingga muncul istilah islam komunisme yang dibawa oleh Haji Muhammad

Misbach (Peinggodigdo, 1994:31)

Sneevliet di Indonesia berusaha untuk meletakkan pondasi bagi PKI, ada

tiga segi: membentuk embrio kaum sosialis (dimulai dari para pekerja asing

berkebangsaan Belanda); membangun gerakan serikat buruh, dan melakukan

intervensi ke dalam gerakan nasionalis. Sneevliet juga memegang peran penting

dalam Serikat Staf Kereta Api dan Trem (VSTP). Sneevliet mengarahkan VSTP

kepada bagian besar buruh yang pribumi, dan pada saat bersamaan berusaha

menguatkan struktur organisasinya dengan menegaskan pentingnya pengurusan

cabang cabang yang baik, juga konperensi tahunan, penarikan sumbangan

anggota. Dalam jangka waktu singkat anggota serikat ini menjadi dua kali lipat,

dan sebagian besar pribumi. Kesuksesan VSTP meraih hormat bagi gerakan

Page 23: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

62

sosialis, dan memungkinkan Sneevliet merekrut para aktivis buruh ke dalam

ISDV (http://www.Marxist.com/indonesia/PeriodePertamaPartaiKom.html.

Bandung 24/11/2008). Yang terpenting di antaranya adalah Semaun, seorang

pemuda buruh perusahaan kereta api yang pada tahun 1916 (saat berusia 17

tahun), menjadi kepala Serikat Islam di Semarang, dan di kemudian hari menjadi

tokoh penting dalam PKI.

Sejak awal semangat revolusioner mengendalikan ISDV, sikapnya militan

terhadap isu-isu lokal (misalnya, kampanye mendukung seorang jurnalis

Indonesia yang diadili karena melanggar hukum pengendalian pers, dan juga

mengadakan rapat umum menentang persiapan perang yang dilakukan oleh

pemerintah Belanda) dan selain itu ISDV juga melibatkan diri dalam pergerakan

nasional. Pada tahap itu orang Eropa anggota ISDV Belanda boleh masuk

Insulinde sebagai anggota individual. Pimpinan Insulinde dan Sarekat Islam

bersifat kelas menengah, tetapi senang dan bersyukur menerima bantuan dari

ISDV, dan hanya kaum sosialis siap membantu pada saat itu (tersedia dalam

http://www.Marxist.com/indonesia/PeriodePertamaPartaiKom.html Bandung 24 /

11 /2008).

Dalam perkembangannya dalam ISDV sendiri terjadi perpecahan, orang-

orang yang tidak setuju dengan pandangan ISDV yang radikal mendirikan Partai

Sosial Demokrat Indonesia (ISDP) pada tahun 1916. ISDP langsung dekat dengan

pemimpin kelas menengah nasionalis. ISDP berpandangan bahwa Indoensia harus

menggunakan jalan evolusioner artinya dalam mencapai kemerdekaannya

Indonesia bertahap selangkah demi selangkah (Pringgodigdo, 1994:16).

Page 24: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

63

Pada tahun 1914 seorang pemuda Jawa buruh kereta api bernama Semaun

menjadi anggota ISDV. Semaun lahir pada 1899 di Mojokerto dan pada menajdi

ketua pertama PKI. Semaun merupakan bumiputra pertama yang menjadi

propagandis sarekat buruh (Shiraishi, 2005:134). Semaun adalah jenis pemimpin

pergerakan yang baru dalam pergerakan nasional. Pertama Semaun memulai

karirnya sebagai seorang propagandis Marxisme sekaligus cara mengorganissir

serikat dan memimpin pemogokan dari bimbingan Sneevliet, seorang aktivis

partai dan propagandis yang profesional. Kedua, ia bukan merupakan keturunan

priyayi, seperti tokoh pergerakan lainnya (Tjiptomangunkusumo atau

Tjokroaminoto).

Dalam usahanya memperoleh dukungan dari rakyat ISDV melakukan

infiltrasi organisasi lain. Anggota-anggota non-pribumi ISDV memasuki

organisasi serdadu angkatan Laut dan pegawai negeri Belanda. Sedangkan

anggota pribumi seperti Semaun dan Darsono memasuki Sarekat Islam. Hal ini

dilakukan karena ISDV tidak berakar pada masyarakat Indonesia (Pringgodigdo,

1994:28). Dalam kongres Sarekat Islam tahun 1916, Semaun menentang sikap

pengurus Sarekat Islam yang lembek dalam perjuangan.

Pada tahun 1917 terjadi perubahan pengurusan dalam tubuh Sarekat Islam.

Semaun menjadi pemimpin S.I menggantikan Moehamad Joesoef. Hal ini

memudahkan komunisme untuk bergerak lebih leluas untuk menanamkan

pengaruhnya pada tubuh Sarekat Islam (Pringgodigdo, 1994:28). Susunan

pengurus Sarekat Islam Cabang Semarang secara lengkap, seperti di tulis Gie

Ketua : Semaun Wakil Ketua : Noorsalam

Page 25: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

64

Sekretaris : Kadarisman Komisaris : Soepardi Aloei Jahja Adjoefri H. Boesro

Amathadi Moertodidjojo Kasrin (Gie, 1999:6)

Perubahan ini menandakan keberhasilan komunisme dalam mempengaruhi

tokoh-tokoh Sarekat Islam. Perubahan pengurusan ini adalah wujud pertama dari

perubahan gerakan Sarekat Islam Semarang. Dari gerakan kaum menengah

menjadi gerakan kaum petani dan buruh. perubahan ini dipengaruhi oleh keadaan

masyarakat Indonesia dan Semarang menjelang berakhirnya perang dunia I (Gie,

1999:7). Perubahan pola gerakan ini merupakan tonggak awal dari kelahiran

gerakan Marxis di Indonesia sekaligus perpecahan di tubuh Sareakat Islam.

Semaun pada tanggal 19 November 1917 melakukan perubahan redaksi

pada harian Sinar Hindia (kemudian berganti nama menjadi Sinar Djawa). Dalam

harian harian Hindia merupakan corong bagi pergerakan Sarekat Islam Semarang,

juga merupakan alat propaganda yang efektif. Sinar Djawa menjadi alat yang

efektif dalam menyebarluaskan pemikiran Semaun. Semaun menulis pendapatnya

tentang pergerakan Indonesia harus secara terang-terangan dan radikal. Menurut

Shiraishi ada tiga unsur di dalam pemikiran Semaun. Pertama, pembicaraannya

tentang orang bumi putera dan pemerintah memperlihatkan bahwa ia membangun

gagasannya dengan landasan yang diberikan oleh orang-orang IP bahkan smaun

lebih radikal dari pada IP. Semaun menyerang rust en orde kolonial. Menurut

semaun dalam pergerakan, bumiputra harus memiliki kekuatan untuk melawan

pihak kolonial (Shiraishi, 2005:139).

Page 26: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

65

Semaun sendiri menentang berbagai kebijakan Sarekat Islam dan

pergerakan pada masa itu. Sarekat Islam Semarang menentang Sarekat Islam

untuk ikut ambil bagian danam Indie Weebar, menentang gagasan untuk duduk di

Volkstraad dan dengan sengit menentang menyerang kepemimpinan Central

Sarekat Islam (CSI) (Ricklefs, 2005:262). Hal ini dikemudian hari menimbulkan

perpecahan dalam tubuh S.I.

Pada masa resesi tahun 1917, Semaun dan S.I cabang Semarang semakin

meraih simpati rakyat. Dimana para keadaan buruh semakin terpuruk dengan

adanya penurunan upah. Semaun berhasil memimpin serangkaian pemogokan.

Pemogokan pertama dilakukan oleh kaum pabrik perabotan, yang mempekerjakan

300 orang. Keberhasilan pemogokan ini memberi contoh bagaimana

mengorganisir sarekat buruh dan pemogokan. Tidak lama kemudian menyusul

dua pemogokan lainnya oleh buruh cetak yang dipimpin oleh SI Semarang.

Setelah dua pemogokan itu berhasil, kemudian disusul oleh pemogokan yang

diadakan oleh buruh perusahaan mesin jahit Singer, buruh bengkel mobil, serta

buruh transportasi kapal uap dan perahu. Pemogokan-demi pemogokan menyusul

Batavia, Surabaya dan Bandung dan buruh yang melakukannya menjadikan SI

Semarang sebagai pemimpin (Semaun dikutip dalam Shiraishi, 2005:140).

Pada tahun 1917 terjadi revolusi Bolsheviks di Rusia. Revolusi ini berhasil

mengulingkan kekuasaan Tsar Rusia dan menggantinya dengan dikator

proletariat. Ini mempengaruhi pergerakan kaum komunisme di Indonesia. Pada

tahun 1920 ISDV yang bergerak melalui Sarekat Islam Semarang berganti nama

Page 27: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

66

Menjadi Partai Komunisme Hindia dan pada tahun 1924 berganti nama menjadi

Partai Komunisme Indonesia (Ricklefs, 2005:265).

PKI kemudian mempropagandakan diri dengan ciri khas Indonesia.

Propaganda PKI kini menunjukkan bahwa partai ini telah menjadi benar-benar

bersifat Indonesia. PKI kurang menekankan dokrin-dokrin teoritis Marx dan

Lenin, melainkan lebih banyak berbicara dengan bahasa yang menarik bagi rakyat

Indonesia, khususnya kaum abangan (kaum muslim nominal) Jawa. Masyarkat

tanpa kelas dikemukakan sebagai penjelmaan kembali dari neagra Majapahit yang

diromantiskan, yang dipandang sebagai zaman persamaan derajat yang mulia

sebelum datangnya bangsa Belanda dan secara berarti, sebelum Islam. Ramalan-

ramalan yang bersifat mesianistis mengenai ratu Adil juga dimanfaatkan sebagai

daya tarik PKI (Ricklefs, 2005:265).

Sebagai akibat dari adanya perbedaan-perbedan mendasar antara SI dan

PKI maka muncul pertikaian diantara keduanya. PKI menilai bahwa SI di bentuk

untuk kepentingan kaum modal bangsa Indonesia dan bahwa SI memboroskan

uang yang diterimanya dari rakyat. Darsono menjelaskan, bahwa kaum

komunisme tidak akan melakukan pertumpahan darah tetapi akan bekerja dengan

usaha-usaha yang jujur (Pringgodigdo, 1997:31). Selain itu pada bulan November

1920 surat kabar PKI yang berbahsa Belanda, Het vrije wood (kata yang bebas),

menerbitkan tesis-tesis Lenin yang mengecam Pan-Islamisme dan Pan-Asianisme.

Akibatnya Sarekat Islam yang dipengaruhi oleh Agus Salim mennuduh bahwa

PKI anti Islam (Ricklefs, 2005:226). Dalam hal kapitalisme, Semaun dan kawan-

kawannya juga berbeda pendapat mengenai ”kapitalisme bumiputra” yang tidak

Page 28: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

67

jahat. Jadi tidak usah ditentang. Sidang CSI ke-2 akhirnya mengambil jalan

tengah, yaitu menantang kapitalisme baik. Isltilah kapitalisme jahat mengandung

pengertian adanya kapitalisme baik (Gie, 1999:28).

Upaya-upaya yang dilakukan oleh beberapa orang pemimpin untuk

menyelesaikan pertikain-pertikaian tersebut. Disiplin partai disetujui dalam

kongres SI pada bulan 1921. Dengan adanya disiplin partai tersebut maka seorang

anggota SI tidak mungkin lagi menjadi anggota patrai lain (walaupun ada

beberapa pengecualian, misalnya Muhammadiyah). Hal ini mengakibatkan

anggota-anggota PKI dikeluarkan dari SI.

Pada masa pergerakan pihak kolonial mengeluarkan sebuah aturan untuk

mengekang tokoh-tokoh pergerakan, aturan tersebut menyebutkan bahwa barang

siapa dengan sengaja perkataan atau dengan tanda-tanda atau dengan

pertunjukkan atau dengan cara-cara lainnya bertujuan untuk menimbulkan atau

menunjukkan perasaaan permusuhan benci atau mencela diantara berbagai

golongan rakyat Belanda atau penduduk Hindia Belanda akan dihukum: 63b)

dengan hukuman penjara 6 bulan sampai 6 tahun; 66b) dengan hukuman kerja

paksa di luar penjara (ranatai) selama 5 tahun. Kemudian pasal ini pada tahun

1918 dicabut dan diganti dengan pasal 154 dan pasl 156 yang lebih berat isinya.

Pasal 154 berbunyi barang saiapa mengeluarkan pernyataan di tempat umum yang

dapat menimbulkan perasaan permusuhan, benci kepada pemerintah di Netherland

atau Hindia Belanda dihukum penjara selama-selamanya 7 tahun atau denda

sebanyak-banyaknya 300 rupiah. Pasal 156 berbunyi barang siapa mengeluarkan

pernyataan di tempat umum yang dapat menimbulkan perasaan permusuhan,

Page 29: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

68

kebencian kepada beberapa golongan penduduk Hindia Belanda, dihukum penjara

selama-lamanya 4 tahun atau denda sebanyak-banyaknya 300 rupiah (Benda,

dikutip dalam Gie, 1999:23).

Berdasarkan aturan tersebut maka Semaun dan Tjokroaminoto dihukum.

Semaun meninggalkan Indonesia menuju Uni Soviet sedangkan Tjokroaminoto di

penjara (Ricklefs, 2005:226). Ditengah kekosongan pemimpin di PKI muncul Tan

Malaka. Tan Malaka berusaha untuk memulihkan kerjasama antara PKI dan SI.

Tan Malaka menekankan bahwa persatuan antara kaum muslimin dan komunisme

adalah syarat penting untuk melakukan revolusi sosial. Ia memberikan contoh

persatuan antara Bolshevisks dan umat Islam di Kaukasus, Persia dan Bukhara.

Menurut Tan Malaka hal tersebut membuktikan kesadaran umat islam di luar

Hindia Belanda untuk bersatu dengan komunisme dan melakukan perlawanan

pada musuh yang nayta (Fa’al, 2005:33). Menanggapi hal tersebut, Abdoel Moeis

mengatakan jika memang PKI dan SI bersatu maka propaganda komunisme harus

diganti dengan propaganda SI. Tanggapan tersebut diterima oleh Tan Malaka.

Namun pada sebuah pemogokan sarekat buruh pegadaian yang dilakukan Abdoel

Moeis, Tan Malaka, sebagai akibatnya Tan Malaka diasingkan (Ricklefs,

2005:266)

Awal tahun 1920-an merupakan periode kekalahan yang dialami gerakan

kaum buruh, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional. Pemogokan besar

dikalahkan, dengan puncaknya kalahnya pemogokan buruh kereta api pada tahun

1923 - di mana VSTP sebagai pejuang garis depan gerakan serikat buruh

mengalami kehancuran. Periode liberalisme etis jelas telah berakhir. Dalam

Page 30: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

69

periode ini semua pemimpin PKI berbangsa Belanda diusir, diikuti oleh

pengusiran para pemimpin pribumi yang penting (khususnya Semaun dan Tan

Malaka). Selepas tidak adanya Semaun dan Tan Malaka serta Darsono PKI

kehilangan arah partai.

Pemimpin pemimpin yang diasingkan memiliki pemahaman yang lebih

jernih atas situasi yang berlangsung, tetapi tanpa pengaruh efektif. Semaun, saat

itu berada di Belanda, terperangkap dalam persengketaan dan manuver-manuver

organisasional melawan Sneevliet dan bekas pemimpin PKI lain yang

berkebangsaan Belanda, membangkitkan tuduhan terhadap dominasi bangsa

Belanda dan mengedepankan masalah nasional untuk menentang usaha-usaha

mereka melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan PKI di Belanda. Semaun

memperingatkan adanya bahaya makar di Indonesia, tetapi pada saat hal itu terjadi

ia malah menyambutnya sebagai satu pemberontakan besar yang akan meluas.

Pendapat Tan Malaka di Cina jauh lebih terang. Ia tidak cuma secara konsisten

memperingatkan bahayanya aliran ultra kiri, namun juga berjuang secara aktif

melawannya, dan sebagian pimpinan menyetujui pendapatnya, dan mulai

membentuk blok melawan fraksi pro pemberontakan. Selama tahun 1926 badan

eksekutif PKI mengikuti aliran Tan Malaka dan Komintern, Situasi Perdebatan

utama di Konferensi Kedua Komintern tentang revolusi kolonial gagal

menerangkan situasi bagi PKI, terutama karena terpisah dari intenasional itu.

Tentang orientasi kepada gerakan nasionalis, banyak yang merasa bahwa

pendapat Lenin tidak bisa diterapkan di Indonesia akibat lemahnya borjuasi

nasional, dan tidak usah diperhatikan. Di sisi lain, PKI tidak puas dengan sikap

Page 31: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

70

Komintern terhadap gerakan Pan-Islam, yang terhadapnya SI berasosiasi. Posisi

Komintern bersifat kesahabatan terhadap buruh dan petani yang menganut Islam,

tetapi melawan gerakan Pan-Islam karena dianggap sebagai instrumen

imperialisme Turki, pemilik tanah luas dan ulama di negara Islam. Situasi

terlanjur sudah di luar kontrol Pada bulan Desember 1925 para pemimpin PKI

melakukan pertemuan di Prambanan dan memutuskan untuk melakukan

pemberontakan (Mcvey dikutip dalam Rambe, 2003:33).

Pemberontakan meletus pada tanggal 12 November 1926 di Banten,

Batavia dan Priangan. Pada tanggal 1 januari 1927 meletus pemberontakan di

Sumatera setelah pemberontakan di Jawa berhasil di tumpas. Pemberontakan

berhasil ditumpas oleh pemerintah Belanda, sekitar 1300 orang tertangkap;

beberapa orang ditembak. Sekitar 4.500 orang dijebloskan ke dalam penjara, dan

1308 orang dikirim ke kamp penjara Boven Digul, Papua (Ricklefs, 2005:272).

Sedangkan para pemimpinnya seperti Mosso dan Alimin melarikan diri ke Uni

Soviet.

Pergerakan PKI pada tahun 1926 sangat berbeda ketika Semaun dan

Darsono masih ada, Darsono menekankan bahwa revolusi yang diinginkan akan

timbul sebagai suatu buah yang telah masak daripada perjalanan tumbuh

masyarakat; revolusi itu pada waktunya tidaklah dapat dihindarkan akan tetapi

juga tidak bisa dibikin begitu saja. Kaum komunis haruslah terus-menerus

memperkuat diri supaya lawan menyerah sebab ketakutan dan supaya kapitalisme

hancur (Pringgodigdo, 1994:33).

Page 32: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

71

Pemberontakan 1926 dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Pemberontakan 1926 dipersiapkan sekitar satu minggu di atas perintah pemimpin

pusat PKI. Pemberontakan itu mungkin akan lebih hebat, setiap cabang organisasi

telah mempersiapkan dengan baik serta didukung oleh komitmen dan pengetahuan

tentang pemberontakan (revolusi-pen) (Pringgodigdo, 1994:37). Hal senada

diutarakan oleh Tan Malaka bahwa pemberontakan atau revolusi adalah hal yang

penting yang harus dipersiapkan dengan benar mulai dari massa yang ahrus

disadarkan serta menggorganisir sendiri proletar dan tani, inilah yang harusnya

dilakukan oleh PKI (Tan Malaka dikutip dalam Rambe, 2003:33). Oleh karena

tidak mendukung terhadap pemberontakan 1926 Tan Malaka dianggap sebagai

penghianat PKI dan dianggap sebagai musuh PKI. Dengan berakhirnya

pemberontakan 1926 maka berakhir pula perjalan PKI pada masa awalnya.

Perkembangan selanjutnya, PKI menghilang pasca pemberontakan 1926.

Anggota yang berhasil menyelamatkan diri dari aksi refresif pemerintah Belanda

berlindung dibawah sebuah organisasi yang berbasiskan di Belanda yang

beranggotakan para mahasiswa Indonesia, Perhimpunan Indonesia, termasuk Tan

Malaka, Semaun. Pada tahun 1929 sarekat-sarekat buruh yang beraliran kiri yang

masih tersisa kembali dihancurkan.

Pada bulan Juli 1932, PKI mengeluarkan program 18 pasal yang tiga

diantaranya menuntut kemerdekaan bagi Indonesia. Pasal tersebut adalah pasal 1,

14, dan 17. Isi pasal-pasal tersebut adalah 1) kemerdekaan penuh Indonesia.

Indonesia segera lepas dari Netherland. Untuk pemerintahan buruh dan tani. 14)

Tanah untuk kaum tani dan penyitaan terhadap tanah kaum imprealis, tuan tanah

Page 33: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

72

feodal serta lintah darat. 17) Penghapusan segera utang-utang sewa dan mindring

kaum tani (Gie, 1997:23).

Sejak saat itu hingga kepulangan Musso dari Moskow pada tahun 1935,

aktivitas kaum komunisme Indonesia bersifat kecil-kecilan saja (Edman,

2005:33). Musso secara rahasia masuk ke Indonesia dan mendirikan PKI ilegal,

atas inisiatif Musso kaum komunisme terhimpun kembali ke dalam organisasi

rakyat yang legal dengan nama Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Organisasi

ini didirikan dibawah kepemimpinan Amir Ajarifudin dengan bantuan beberapa

dari anggotanya adalah mereka yang pernah menjadi PKI Ilegal tahun 1935

(Andersson, dikutip dalam Edman, 2005:37). Tujuan pokok Gerindo yaitu

melawan bahaya fasis Jepang yang mengancam duni dan mengancam rakyat

Indonesia. Berdirinya Gerindo telah memberikan kekuatan baru kepada gerakan

kemerdekaan nasional. Dalam bulan Mei 1939 atas inisiatif Gerindo dan beebrapa

partai demokratis lainnya dibentuk Gapi (Aidit, 1953:14). Namun Gerindo

berumur singkat dan segera bubarkan oleh pemerintah.

Setelah tahun 1935, kaum komunisme tidak lagi menjalankan perjuangan

kelas serta tidak lagi menganjurkan revolusi sosial. Hal ini dikarena situasi dan

kepentingan Uni Soviet mengharuskan kaum komunisme bekerja sama dengan

golongan-golongan yang merupakan musuh komunisme seperti Islam dan

kapitalis untuk melawan fasisme. Perubahan drastis ini dengan sendirinya

memerlukan penjelasan bagi kader untuk dapat memahami kebijakan perputaran

politik Komintern. Keputusan ini sendiri berlaku bagi kaum komunisme di

Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa komunisme Indonesia di Negeri Belanda tidak

Page 34: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

73

lagi menuntut kemerdekaan sekarang juga, tetapi mengumandangkan slogan

Indonesia dan Netherland bekerja sama mempertahankan demokrasi terhadap

fasisme (Gie, 1997:22).

Memasuki jaman Jepang, gerakan kaum komunisme bergerak secara ilegal

.hanya terdiri dari 3 kelompok (cluster) di Jakarta dan Bandung. Kelompok

tersebut diantaranya: kelompok Prapatan 10, Fakultas Kedokteran yang cenderung

elitis dan kebarat-baratan, tempat Sutan Sjahrir memulai karir politiknya.

Kemudian Kelompok Menteng 31, Asrama Angkatan Baru Indonesia (AABI)

yang didirikan dibawah pengawasan Jepang, anggotanya diantaranya Cherul Saleh

dan Sukarni serta Aidit, Lukman dan Sjamsuddin Tjan. Berikutnya kelompok

Kaigun yang beranggotakan para politisi yang dekat dengan Laksamana Maeda.

Namun kelompok-kelompok asrama tersebut pada dasarnya tidak bermaksud

untuk memerangi kekuasaan impralis Jepang, melainkan hanya membuat agar

jepang memenuhi janji kemerdekaan Indonesia. (Anderson dikutip dalam

Edman,2005:38).

Selain itu organisasi gerakan bawah tanah lainnya dalah Djojobojo

dipimpin oleh Muhamad Jusuf yang merupakan anggota PKI ilegal. Selain itu

Gerakan Anti Fasis (Geraf) yang dipimpin oleh Widarta dan Gerakan Indonesia

Baru (GIB) yang dipimpin oleh Wikana. Gerakan-gerakan yang ada tidak

memberikan sebuah gerakan yang signifikan dalam perjuangan kaum komunisme.

Setiap gerakan dan organisasi bergerak masing-masing tidak ada saling

koordinasi. Namun gerakan-gerakan dan organisasi ini legal ini memeberikan

sumbangsih terhadap perkembangan PKI, seperti ditulis Lucas

Page 35: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

74

Tak ada yang perlu diragukan dari sejumlah kecil kasus yang dapat diketahui (dan terdapat banyak aksus yang tak dapat diketahui) bahwa pengalaman menajdi seorang kader dalam gerakan bawah tanah PKI selama pendudukan Jepang nantinya memberikan sumbangsih bagi perkembangan pergerakan PKI maupun serikat-serikat dagang. Masapendudukan Jepang tersebut adalah merupakan permulaan daripada sebuah babakan dari pada babakan komitmen di bawah tanah ini, sebuah hal penting yang sangat bersejarah yang mungkin tak pernah kita ketahui (Lucas dikutip dalam Edman, 2005:43)

Pada penghujung periode pendudukan Jepang, PKI belum terlihat mulai

mewujudkan dirinya sebagai sebuah organisasi massa. Meskipun semangat anti

Jepang dan anti Belanda di kalangan rakyat sedemikian menggelegak, meski pun

presentase politik partai sangatlah tiggi sebagai akibat sikap konsistennya pada

kebajikan anti fasis, meskipun situasi baik di dalam maupun di luar negeri

mendukung bagi sebuah revolusi (Edman, 2005:44).

Setelah pendudukan Jepang selesai dan Indonesia memerdekaan diri

dengan dibacakannya proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Revolusi

merupakan sebuah hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh berbagai elemen

bangsa, termasuk komunisme dalam mencapai kemerdekaan. Untuk pertama

kalinya di dalam kehidupan masyarakat Indonesia segala sesuatu yang serba

paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba. Tidaklah

mengherankan apabila yang muncul bukanlah sebuah bangsa yang utuh namun

pertarungan antara individu-individu dan kekuatan-kekuatan sosial yang

bertentangan (Ricklefs, 2005:318). Dalam keadaan seperti ini PKI muncul

kembali sebagai kekuatan baru. Dimana PKI menempatkan kader-kadernya dalam

pemerintahan, seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifudin.

Page 36: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

75

Pada tahun-tahun pertama revolusi, Indonesia belum sepenuhnya terlepas

dari imprealisme barat. Pihak Belanda berusaha untuk kembali berkuasa di

Indonesia. Pasca proklamasi Indonesia harus kembali berjuang mempertahankan

kedaulatan bangsa dengan berbagai cara. Cara yang diambil oleh pihak

pemerintah adalah dengan perundingan, sedangkan rakyat dengan perjuangn

bersenjata. Kedua perjuangan ini saling mengisi dalam perjuangan bangsa. Pada

masa perundingan-perundiangan tersebut, pertama-tama berhasil dicapai

persetujuan Linggarjati kemudian persetujuan Renville dan akhirnya menuju

pengakuan secara umum dan mendapat pengakuan Belanda atas kedaulatan

bangsa Indonesia (Edman, 2005:45).

Dalam tahun-tahun tersebut secara mencolok PKI diasosiasikan dengan

tipe perjuangan bersenjata diatas dengan sejumlah alasan, tak kurang diantaranya

adalah suatu sikap kurang mendapatkan dukungan bahwa suatu perjuangan

kemerdekaan mau menerima mereka yang berpandangan barat jika perjuangan

tersebut diaosiasikan dengan sikap komunisme. Meskipun demikian, PKI tetap

saja dapat berperan serta di dalam revolusi sebagai sebuah kekuatan yang bersatu

melawan imprealisme asing. Hal ini terbukti dari naiknya Sutan Sjahrir sebagai

perdana menteri yang pertama dan Amir Sjarifudin menjadi yang kedua.

Keduanya berperan dalam perundingan Linggarjati dan Renville.

Pada masa revolusi Indonesia, terdapat beberapa golongan yang beraliran

Marxis. Mereka dapat digolongkan kedalam tiga kelompok yang berbeda-beda:

Pertama, Mereka yang baru saja pulang dari Belanda, memiliki pengetahuan

tantang Marxis yang layak namun memiliki pengalaman yang sedikit tenatang

Page 37: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

76

kondisi masyarakat Indonesia. Kedua, golongan Boven Digul, merupakan anggota

PKI yang diasingakan oleh Belanda pasca pemberontakan 1926. Golongan ini

lebih banyak hidup di Australia selama perang. Kelompok ini memiliki

pengetahuan teoritik yang cukup baik namun terkadang terlalu jauh. Ketiga,

adalah kader produk lokal yang pendidikannya sangatlah terbatas dan karenanya

pengtahuan tentang Marxispun kurang. Kompleksitas keadaan lebih jauh lagi

dengan adanya tiga buah partai yang beraliran Marxis. Pertama, Partai Sosialis –

dimana Sjahrir dan Amir Sjarifudin menjadi anggotanya–. Umumnya mereka

bersifat kebarat-baratan, hal ini dikarenakan didalamnya terdapat anggota Marxis

Internasional dari negeri Belanda yang menjadi anggotanya. Partai ini memiliki

komitmen untuk menempuh jalan diplomasi dalam memperjuangkan

kemerdekaan. Kedua, PKI legal yang dipimpin oleh Mr. Jusuf dan juga Aidit.

Ketika pemerintah Republik Indonesia menganjurkan pendirian partai-partai Mr.

Jusuf menggunakan kesempatan Ini untuk membangun PKI secara legal. Pada 21

Oktober PKI secara resmi didirikan kembali dengan Mr. Jusuf sebagai

pemimpinnya (Gie, 1997:58). Selanjutnya adalah partai buruh, partai ini

didominasi oleh alumni pengasingan Digul yang baru pulang dari Australia dan

mereka yang baru saja pulang dari negeri Belanda (Edman, 2005:50).

Partai dan golongan yang beraliran Marxis berkoalisi dalam gerakan Sayap

Kiri. Pasca pengunduran diri Amir Sjarifudin sebagai perdana Menteri, gerakan

sayap kiri berubah menjadi Front Demokrasi Rakyat (FDR). Program FDR lebih

menekankan pada kepentingan buruh dan tani. Ini terlihat dari minimum program

yang dikeluarkan oleh FDR yaitu meminta agar penghasilan petani dan buruh

Page 38: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

77

diperbaiki dan rakyat diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan. Kepada

pengungsi, korban perang dan tentara hijrah supaya diberikan perawatan lebih

baik. Selain itu ide-ide FDR adalah memperjuangkan pertahanan rakyat dengan

mempersenjatai rakyat. Juga diadakan pembersihan-pembersihan agar terbina

negara merdeka yang bebas dari pengaruh Blok Barat (Gie, 1997:185). Pada masa

Kabinet Hatta, FDR dianggap sebagai anarki yang menggunakan kedaulatan

rakyat sebagi pembenaran atas aksi-aksi yang mereka lakukan.

Sejak kebinet Amir Sjarifudin jatuh, pihak FDR selalu berusaha untuk

merebut kembali kekuasaan, karena berdasarkan dokrin Lenin bahwa kekuasaan

negara adalah alat untuk mempermudah jalan menuju komunisme modern

berdasarkan teori dasar Marxis. FDR pada akhir bulan Februari 1948 merumuskan

rencana-rencana sebagai berikut, 1) kabinet preseidensial harus dibubarkan dan

ganti selekas-lekasnya menjadi kabinet parlementer. 2) Kebinet sekarang bukan

kabinet ahli, melainkan kabinet Masyumi yang ditutup-tutupi oleh wakil Presiden

Hatta. 3) Kabinet pasti tidak mampu melaksanakan empat programnya seperti

juga ia tidak memenuhi syarat. 4) FDR tidak mengizinkan Amir Sjarifudin

menjadi ketua delegasi dalam perundingan. Amir harus masuk kembali kedalam

kabinet sekurang-kurangnya sebagai Menteri Pertahanan (Gie, 1997:189-190).

Perjuangan FDR untuk merebut kekuasaan dari tangan nasional

mendapatkan dukungan dengan kedatangan Musso (mengenai pemikiran dan

pengaruhnya akan dibahas kemudian). Musso dengan resolusi Jalan Barunya

merubah tatanan politik Indonesia pada saat itu. Musso melakukan reorganisasi

dalam Konferensi PKI pada 27-28 Agustus 1948, dengan menempatkan Musso

Page 39: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

78

sebagai Sekretaris Jendral bersama dengan Maruto Darusman, Tan Ling Djie dan

Ngadiman. FDR makin radikal dengan kedatangan Musso dan mengancam

kedudukan pemerintah.

Untuk menghentikan perkembangan PKI pemerintah mulai melakukan

gerakan ofensif terhadap PKI. Tindakaan pertama ialah pelepasan Tan Malaka dan

tawanan-tawanan politik sayap kiri pada 17 Agustus. Tenaga-tenaga anti-FDR

makin bertambah kuat walaupun FDR dengan pimpinan Musso telah

menempatkan garis politik radikal, seperti dicita-dicitakan Tan Malaka. Dalam

beberapa hal, ide-ide grup yang tergabung GRR (Gerakan Revolusi Rakyat)

dengan FDR sama. Akan tetapi, karena persoalan-persoalan prinsipil (Stalinis

versus komunisme Nasional) dan emosional mereka saling bermusuhan.

Ketika PKI sedang mengambil haluan berputar, grup GRR berbicara

mengenai rahasia PKI bahwa PKI berkerja sama dengan Belanda untuk

menyiapkan Uni Indonesia Belanda. secara khusus Rustam Efendi berbicara

tetntang rahasia Setiajid dan Maruto Darusman sebagai orang-orang yang

bersepakat di belakang layar dengan pihak Belanda (Gie,1997:229). Rahasia itu

mengejutkan politisi Indonesia. Hal ini membuat kedudukan FDR semakin

terjepit. Dalam kedaan seperti ini tokoh-tokoh FDR, mengakui tuduhan Rustam

Effendi. Amir Sjarufudin mengakui bahwa ia pernah menerima uang dari van der

Plass sebanyak f 25.000 untuk menyusun gerakan bawah tanah. Hal ini ia lakukan

dalam rangka instruksi Komintern untuk melawan fasisme. Sedangkan Setiajid

mengakui bahwa ia bertanggung jawab terhadap ide Uni Indonesia-Belanda.

Page 40: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

79

setelah itu anggota-anggta partai Sosialis dan Partai buruh mengakui bahwa

mereka merupakan anggota rahasia PKI (Gie, 1997:230).

Pengakuan tokoh-tokoh PKI menimbulkan pengaruh yang besar. Apabila

sebelumnya Sayap Kiri/ FDR menjadi simbol kerevolusioneran, dengan adanya

pengakuan tersebut menjadi terbalik. Orang-orang Sayap Kiri yang menjadi

arsitek Renville dan Linggajati (Sjahrir dan Amir Sjarifudin) kemudian dicap

sebagai agen-agen Belanda di pemerintahan Indonesia. Meskipun begitu, rencana

organisasi Musso berjalan terus. Organisasi-organisasi massa PKI merencanakan

kongres koreksi dan merencanakan menempuh garis keras.

Pada masa itu PKI bergerak secara radikal. PKI mendorong dilakukannya

demonstrasi-demonstrasi dan pemogokan-pemogokan oleh kaum buruh dan

petani. Kaum tani didorong supaya mengambil alih ladang-ladang milik para tuan

tanah mereka di daerah Surakarta dan kemudian di daerah-daerah lainnya

(Ricklefs, 2005:344). Pada bulan September 1948 pertempuran terbuka antara

kekuatan-kekuatan bersenjata yang pro PKI dan pro-pemerintah meletus si

Surakarta. Pada tanggal 17 Setember Divisi Siliwangi berhasil memukul mundur

PKI dari kota Surakarta. PKI kemudian mundur menuju Madiun dan kemudian

bergabung dengan satuan-satuan pro-PKI lainnya untuk menghadapi serangan

yang dilancarkan oleh pemerintah.

Pada tanggal 18 September para pendukung PKI merebut tempat-tempat

yang strategis di daerah Madiun dan membunuh tokoh-tokoh pro-pemerintah dan

mengumumkan melalui radio bahwa pemerintahan Front Nasional telah terbentuk

(Ricklefs, 2005:344). Pada tanggal 19 September 1948, pemerintah RI di Madiun

Page 41: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

80

ditumbangkan oleh FDR/PKI. Dengan tumbangnya pemerintah Republik

Indonesia di Madiun, FDR membentuk pemerintahan baru dengan bentuk Front

Nasional, yaitu membentuk pemerintahan dari bawah. Pemerintah Indonesia

bersikap keras.

Musso pada hari-hari pertama pemerintahan Front Nasional berbicara

tentang perebutan kekuasaan negara oleh rakyat dari tangan pemerintah Sokarno-

Hatta (Gie, 1997:249). FDR/PKI mengganti istilah Republik Indonesia dengan

Republik kerakyatan. Gerakan-gerakan FDR/PKI hanya terjadi di Madiun dan

Pati saja, di daerah lain tidak ada perlawanan rakyat dan pemberontakan prajurit

progresif. Bahkan PKI Bojonegoro, Sumatera dan Banten tetap setia kepada

pemerintahan Soekarno-Hatta.

Untuk menumpas gerakan FDR/PKI pemerintah Indonesia mulai

melakukan gerakan militer. Opereasi merebut Madiun dilakukan dua arah dari

barat dan timur. Pasukan Front Nasional terdesak, pada tanggal 31 Oktober 1948

Musso ditembak mati disebuah kamar mandi di Desa Balong (Gie, 1997:268).

Sedangkan kelompok Pada 28 November 1948 Amir Sjarifudin, Kolonel

Soedjono, maruto darusman, Sajogo dan anggota PKI lainnya ditangkap. Dengan

ditangkapnya para tokoh Front Nasional maka berakhirlah pemberontakan PKI di

Madiun.

Pada tahun 1951 PKI kembali bangkit dengan dipimpin oleh Dipa

Nusantara Aidit. Aidit menjalankan suatu politik yang bebeda dengan garis

perjuangan komunisme, dima Aidit melakukan sebuah tindakan kompromistis

dengan pihak lain. Walaupun cara ini bertentangan dengan komunisme, namun

Page 42: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

81

starategi ini dapat membawa PKI ke puncak kejayaan. Namun PKI kembali

tergelicir oleh ajarannya sendiri, revolusi. PKI kembali melakuakn pemberontakan

terhadap pemerintah Indonesia, dan kembali gagal.

Setelah peristiwa Madiun, PKI kembali vakum. Seiring dengan perubahan

kondisi politik, pertahanan, ekonomi dan budaya Indonesia pasca pengakuan

kedaulatan Belanda atas Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar pada 27

Desember 1949. Masa setelah Peristiwa Madiun merupakan masa dimana PKI

berusaha untuk mencari jalan guna menjadikan Indonesia sebagai diktator

proletariat. Pada tahun 1951 PKI dipimpin oleh Aidit sampai tahun 1965. Pada

masa ini merupakan masa keemasan PKI. Pada masa ini PKI membentuk diri

sebagai partai massa dengan basis petani (Edman, 2005:51). Pada masa

Demokrasi Parlementer (1950-1959) PKI bertindak sebagai oposisi pemerintahan.

Dalam setiap kabinet yang dibentuk oleh pemerintah tokoh-tokoh PKI tidak

pernah menduduki kabinet.

Pada tahun 1954, kongres kelima memutuskan PKI menerapkan suatu

strategi yang disebut kerja di kalangan Musuh (KKM). Artinya partai menerapkan

strategi yang dikenal dengan singkatan MKTBP, Metode Kombinasi Tiga Bentuk

Perjuangan. Metode tersebut terdiri dari tiga bentuk perjuangan, yaitu (1) perang

gerilya di desa-desa, khususnya oleh buruh tani dan miskin (2) aksi revolusioner

oleh kaum buruh khususnya buruh transportasi di kota-kota (3) kerja intensif di

dalam angkatan bersenjata (Sulistyo, 2000:34).

Pada pemilu tahun 1955, melahirkan empat partai besar dimana PNI (Partai

Nasionali Indonesia) memperoleh suara 22,3%, Masyumi (Majelis Syuro

Page 43: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

82

Muslimin Indonesia) memperoleh suara20,9%, NU (Nahdatul Ulama)

memeproleh suara 18,4% dan PKI (Partai Komunisme Indonesia) memproleh

16,4%. perolehan keempat partai tersebut mengakibatkan terjadinya persaingan

antara partai yang kemudian menjadi antar partai. Sehingga setiap kabinet yang

terbentuk tidak bertahan lama, posisi PKI selalu menjadi oposisi dari kabinet.

Pada masa Demokrasi Parlementer ini PKI tidak pernah menempatkan tokohnya

dalam kabinet.

Kegagalan Demokrasi Parlementer membuat Presiden Soekarno

mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya kembali ke Undang-undang dasar

1945. Dekrit Presiden ini melahirkan Demokrasi Terpimpin (1959-1965). Pada

masa Demokrasi Terpimpin di dalam perpolitikan Indonesia persaingan ideologi

tidak terlalu kentara. Namun yang terjadi adalah perebutan pengaruh. Selama

tahun-tahun pertama Demokrasi Terpimpin suatu perimbangan kekuatan yang

agak stabil manun sekaligus juga goyah dikembangkan diantara tiga pusat utama

yaitu presiden, kepemimpinan Angkatan Darat dan PKI. dengan intensifikasi

perjuangan pembebasan Irian Barat di tahun 1960, iklim politik yang ditimbulkan

pada saat itu memang mampu menunjang kekuasaan-kekuasaan politik utama

untuk mengadakan konsolidasi (Crouch, 1999:46).

Menurut Crouch persaingan kekuatan terjadi antara Angkatan darat dan

Presiden Soekarno (Crouch, 1999:47). Kedua pihak saling mengonsolidasi

kekuatannya masing-masing. Soekarno kemudian merapat ke PKI untuk meraih

dukungan rakyat. Pimpipinan Angkatan Darat menganggap bahwa PKI sebagai

lawan mereka sesungguhnya dan ingin membatasi potensi partai itu untuk

Page 44: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

83

berkembang. Karena soekarno mengakui PKI sebgai salah satu unsur dari

Nasakom maka rencana-rencana untuk mengamati perkembangan PKI mulai

dilakukan dibeberapa kalangan Angkatan Darat. Soekarno yang menyadari

kebutuhannya akan dukungan kuat PKI dari tekanan tentara. Selain itu didasarkan

oleh perasaan anti komunisme yang amat dalam di kalangan perwira Angkatan

Darat yang mungkin dapat terpancing untuk mengambil langkah-langkah drastis.

Pada masa ini PKI menjadi faktor penentu dari pertentangan antara Soekarno dan

Angkatan Darat. PKI dibiarkan meneruskan kegiatan-kegiatan sebagai partai yang

legal dan para pendukungnya telah memeproleh bagian untuk menduduki kursi-

kuris di badan-badan perwakilan. Pada masa ini PKI melakukan jalan parlementer

untuk mendapatkan kekuasaan negara (Crouch, 1999:51).

Kesempatan perlindungan dari Presiden Soekarno dimanfaatkan PKI untuk

memperbanyak anggotanya. Pada masa ini PKI berhasil memperluas anggotanya

dari hanya 8.000 orang pada tahun 1952 menjadi tiga juta orang pada tahun 1964.

Selain itu organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan PKI mengalami lonjakan

jumlah anggota. Dalam dekade yang sama, anggota organisasi pertani di bawah

PKI, Barisan tani Indonesia (BTI), berkembangd ari 800.000 (Septemebr 1963)

menajdi 1.500.000 orang pa April 1964. Pada saat yang sama, organisasi sayap

pemudanya Pemuda Rakyat beranggotakan 2.000.000 orang, sedangkan

organisasi sayap perempuannya Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)

beranggotakan 1.750.000 orang (Sulistyo, 2000:31). Hal ini diakibatkan oleh

propaganda yang dilakukan oleh PKI mengenai tiga penyebab kesengsaraan

rakyat. Selain itu PKI menempatkan diri sebagai partai yang paling peduli dengan

Page 45: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

84

kesengsaraan rakyat, sehingga para petani dan kaum buruh menjadi anggota PKI.

namun kelemahannya adalah landasan komunisme para petani dan buruh ridak

memadai.

Pertentangan antara Soekarno dan Angkatan Darat yang melibatkan PKI

berakhir pada pemberontakan 30 September percobaan kudeta yang dilakukan

oleh pasukan Cakrabirawa, dan PKI dituduh sebagai dalang dari kudeta. Pasca

peristiwa kudeta tersebut anggota PKI dibantai oleh pihak TNI dan masyarakat

yang tidak menyukai PKI, khusunya orang Muslim. Pada hari-hari setelah

pemberontakan terjadi pembantai massal anggota-anggota PKI. Menurut laporan

CIA yang dikutip dalam Sulistyo bahwa selama enam minggu, tentara Indoneisa

terlibat dalam suatu gerakan besar melawan PKI. Anggota dan simpatisan PKI

dikumpulkan dan ditawan oleh tentara; sementara yang lain dibersihkan dari

berbagai posisi pemerintahan daerah dan di jawa Tengah pengikut PKI dilaporkan

ditembak ditempat oleh tentara. Tentara sangat mempertaruhkan prestise dan

masa depan ploitiknya dengan gerakan ini. Tentara ingin melarang dan

melumpuhkan partai ini untuk selama-lamanya, tetapi sikapnya terhadap

Marxisme jauh lebih rumit daripada sekedar anti komunisme (CIA dikutip dalam

Sulistyo, 2000:41)

Pembantaian massa PKI, selain dilakukan oleh tentara juga dilakukan oleh

mayarakat di seluruh Indonesia. Seperti ditulis Crouch setelah pada tanggal 18

Okrober di Bayuwangi Selatan terjadi suatu bentrokan besar antara pendukung-

pendukung PKI dengan pemuda-pemuda Ansor yang dibantu oleh pemuda

Marhaen dari PNI. Kira-kira 35 mayat ditemukan pada tanggal 18 Oktober dan 62

Page 46: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

85

orang dikuburkan bersama-sama beberapa hari kemudian (Crouch, 1999:163).

Pembantaian massal anggota-angota PKI berlangsung selama satu tahun dalam

kurun waktu antara tahun 1965-1966 (Sulistyo, 2000:77). Jumlah korban

diperkirakan mencapai 500.000 hingga 600.000 jiwa (Sulistryo, 2000:43). Pasca

pembantaian massal PKI dilarang oleh pemerintah Orde Baru.

C. Pemikiran Musso tentang Komunisme

1. Sejarah Kehidupan Musso

Musso dilahirkan di Desa Pagu kota Kediri pada tahun 1897. Pada mulanya

Musso adalah anggota Sarekat Islam Batavia bersama Alimin, Musso terlibat

dalam peristiwa Sarekat Islam Afdeling B di Bandung. Nemun setelah itu, Musso

menganut pemikiran Stalinis dalam menekankan bahwa hanya boleh ada satu

partai dalam kelas buruh (Ricklefs, 2005:344). Musso merupakan salah satu

pimpinan PKI pada pemebrontakan 1926. Musso merupakan tokoh penting dalam

pemberontakan 1926 dan pemberontakan 1948. Pasca pemberontakan 1926

Musso melarikan diri ke Uni Soviet. Musso kemudian kembali ke Indonesia pada

tahun1935 untuk mendirikan PKI ilegal dan bergerak dibawah tanah. Musso

berperan dalam menghidupkan kembali PKI, karena tokoh-tokoh yang ia bina

pada masa 1935 berperan besar dalam Revolusi Indonesia dan pemberontakan

1948. Musso merupakan orang yang keras, seperti dikatakan oleh Darsono dalam

Gie bahwa Musso adalah orang yang senang ”amuk-amukan” (Gie, 1997:6).

Musso dididik di sekolah guru di Jakarta dan bersahabat dengan Alimin.

Selama masa pendidikannya, ia menajadi murid kesayangan Dr. Hazeu

(penasehat urusan bumiputra) dan teosofis D. Van Hinloopen Labberton. Musso

Page 47: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

86

pernah tinggal di rumah Tjokroaminoto bersama Alimin, Soekarno serta

Kartosuwiryo. Sebagai Individu, ia merupakan orang yang cerdas, organisatoris

serta penulis politik yang baik. Musso adalah seorang yang keras dan tegas

bahkan kadang-kadang nekat. Ketika terjadi peristiwa Sarekat Islam afdeling B, ia

ikut didalamnya sehingga membuatnya dipenjara. Selama dipenjara, ia mengalami

perlakuan-perlakuan yang menyakitkan hati. Dari sinilah kegetirannya kepada

Belanda makin bertambah. Ia menolak memberikan keterangan apapun mengenai

Tjokroaminoto dalam hubungan Sarekat Islam Afdeling B. Di penjara pula ia

berkenalan dengan teman-teman komunisnya senasib yang melakukan

pemberontakan Sarekat Islam Afdeling B di Bandung. Didalam penjara pula ia

mendapatkan pemebelajaran mengenai komunisme secara intensif dari anggota

komunis lainnya. Meskipun demikian, ia tidak segera pro-PKI. Dalam

pertentangan Semaun dan Agus Salim/Abdoel Muis ia dianggap pro

Tjokroaminoto. Ia membagi-bagikan kesetiaan politiknya kepada ISDV (PKI), SI

dan Insulinde. Sekeluar dari penjara, van Hinloopen Labberton berniat

mengirimnya ke Jepang untuk mengajar dan sebagai asistennnya. Akan tetapi,

pemerintah Jepang menolaknya, dengan alasan bahasa Inggris Musso kurang

memadai. Selain itu sikap dan catatan penjaran merintanginya (Gie, 1997:8).

Musso ikut dalam rapat kilat Prambanan. Rapat Prambanan merencankan

pemberontakan. Namun rencana tersebut tidak berjalan lancar. Bahkan Pada

Januari 1926 Musso ditangkap oleh Belanda, namun Musso menghilang dan

melarikan diri ke Singapura. Disana bersama Alimin dan Subakat, Musso

merundingkan kembali Keputusan Prambanan. Musso kemudian pergi ke

Page 48: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

87

Moskow untuk membeicarakan keputusan Prambanan, sedangkan Alimin menuju

Filiphina untuk menemui Tan Malaka. Tan Malaka tidak menyetujui

pemberontakan. Ketika Musso menghadap Stalin, Stalin menolak ide

pemberontakan sebagai hasil dari rapat Prambanan. Namun hasil pertemuan

Musso dengan Stalin terlambat tersampaikan kepada pengurus di Jakarta. Hal ini

dikarenakan Musso ditahan selama 3 bulan untuk diindoktrinasi dengan

teoriperjuangan revolusioner. Setelah tiga bulan Musso bertemu kembali dengan

Stalin, tetapi Stalin tetap melarang terjadinya pemberontakan (Gie, 1997:14)

Hal ini tidak membuat Musso menyerah. Seperti ditulis oleh Gie bahwa

sebagai orang yang keras Musso tidak menyerah begitu saja. Dalam rapat di

Singapura telah diputuskan bahwa jika kiranya Komintern menolak keputusan ini,

mereka akan melakukan perjuangan bergerilya. Satu yang menjadi kendala adalah

bagaimana cara mengirimkan keputusan ini ke Indonesia. Musso meminta

Semaun untuk memberikan nama kontak grup komintern di Indonesia, Dr. Kwa

Thoen Sioe tetapi ditolak. Musso tidak menyerah kemudian membujuk asisten

Semaun, Iwa Kusumasumantri. Setelah mendapat alamat kontak Dr. Kwa Tjoen

Sioe di jakarta, Musso mengirim telegram. Tidak jelas apakah telegram iutu

sampai atau tidak. Pasca pemberontakan 1926 Musso pergi ke Uni Soviet untuk

memperdalam komunisme. Selain itu Musso menjadi petugas Komintern (Gie,

1997:14). Selama di Uni Soviet Musso hidup menetap di Praha, Chekoslovakia.

Disana ia melihat komunisme berkembang seperti yang diterapkan di Uni Soviet,

yaitu kelas buruh merupakan fondasi utama dari partai komunis. Setelah ia

Page 49: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

88

kembali ke Indonesia pengalamannya di Luar negeri mempengaruhi pemikiran

komunis Musso.

Pada tahun 1935 Musso kembali ke Indonesia untuk membentuk kembali

PKI yang telah hancur pasca pemeberontakan 1926. Atas inisiatif Musso, yang

secara rahasia kembali ke Indonesia PKI didirikan kembali secara ilegal dan

bergerak secara underground. Selain untuk mendirikan kembali PKI kembali

Musso diberi mandat koleh komintern untuk membawa garis komintern. Atas

inisiatif pimpinan kaum komunis jang sudah terhimpun kembali didirikan

organisasi rakyat yang legal dengan nama Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).

Gerindo bertujuan untuk melawan bahaya fasisme Jepang yang mengancam

Indonesia (Aidit, 1953:14).

Ketika Musso datang kembali ke Indonesia, ia memusatkan pekerjaannya

di Kota Surabaya. Kemudian membentuk CC PKI baru, terdiri dari Musso,

Pamudji, Azis Sukajat dan Djiko Soedjono. Kelompok ini dikenal sebagai

kelompok PKI 35. PKI 35 berjalan dengan lancar. Pada tahun 1938 konsolidasi

dalam tubuh PKI terbongkar oleh Belanda. anggota PKI 35 ditangkap dan dibuang

ke Boven Digul. Seisanya tidak dapat bekerja secara efektif. Sedangakan Musso

sendiri kembali ke Moskow.

Pada masa setelah Revolusi Indonesia, Musso kembali lagi ke Indonesia

pada 13 Agustus 1948 dengan menyamar sebagai Soeparto sekretaris Seripno

Duta besar Indonesia untuk Uni Soviet. Ketika bertemu dengan Seokarno, mereka

saling berpelukan. Mereka saling mengenal ketika sama-sama belajar ditempat

Tjokroaminoto. Seperi ditulis oleh seorang wartawan yang dikutip oleh Gie:

Page 50: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

89

”Soekarno memeluk Musso dan Musso memeluk Soekarno. Mata berlinang,

kegembiraan ketika itu rupanya tidak dapat mereka keluarkan dengan kata-kata.

Hanya dengan pandangan mata dan roman muka mereka menggambarkan

kegembiaraan. Sesudah penyambutan selesai, barulah Bung Karno berkata: Lho,

kok masih awet muda?. Jawab Musso: O, ya. tentu saja ini memang semangat

Moskow, semangat Moskow selamanya muda”. Menurut Bung Karno Musso

adalah orang yang suka berkelahi dan jago pencak silat. Kalau berpidato ia

nyincing lengan bajunya (Gie, 1997:218).

Kedatangan Musso memiliki arti politis yang penting bagi gerakan

komunisme di Indonesia. Ia datang pertama akli ke Indonesia pada 1935, ketika

komintern mengubah garis politiknya secara drastis. Garis co dengan kapitalis

karena andanya ancaman fasisme. Pada 1947, komintern meninggalkan garis

lunak dan kembali kepad garis keras. Musso kembali menjadi utusan komintern

untuk Indonesia. Setelah kembali Musso melakukan pembicaraan dengan tokoh-

tokoh FDR/PKI untuk memeberi tahukan garis politik Kominter yang berubah.

Kemudan ia mengajukan rencana-rencana baru yang drastis. Musso yang datang

bagaikan juru selamat kaum komunisme Indonesia. Pada saat komunisme sedang

dalam keadaan frustasi pasca mundurnya Amir Sjarifudin sebagai perdana

menteri. Pada 11 Agustus1948 ia tiba, pada 13 Agustus Musso bertemu dengan

Soekarno, kemudian 16 Agusuts menyampaikan pesan-pesan dalam menyambut

17 Agustus. Pada tanggal 26-27 Agusuts mengikuti kongres PKI tempat ia

mengajukan tesis tentang Jalan Baru untuk Republik Indonesia dan Musso

Page 51: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

90

sekretaris Jenderal PKI bersama Maruto Darusman, tan Ling Djie dan

Ngadiman.(Gie, 1997:220).

Pada tanggal 18 September Musso melakukan pemberontakan terhadap

republik Indonesia. Musso mendirikan pemerintahan Front Nasional di Madiun.

Namun pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengerahkan gerakan militer untuk menumpas

Pemberontakan FDR/PKI di Madiun. Pergerakan TNI membuat pasukan-pasukan

pemberontak terpecah-pecah.

Setelah pasukan pemberontak terkepung dan terpecah, Musso mengembara

seorang diri. Pada 31 Oktober 1948, ketika ia sedang berjalan kaki di Desa Balong

ia dihentikan oleh dua orang petugas keamanan desa mereka mencurigai Musso.

Musso diminta untuk menunjukkan surat-surat keterangan. Namun Musso secara

tiba-tiba menembak pemeriksa. Musso kemudian melarikan diri dengan sebuah

dokar. Musso pindah dan menodong penumpang-penumpang dalam mobil.

Mereka adalah pasukan-pasukan batalion Sunandar. Walaupun mereka bersenjata,

mereka tidak sempat bertindak. Ketika Musso menstarter mobil tersebut tidak

menyala. Kemudian prajurit-prajurit yang sebelumnya ditodong oleh Musso balik

menodong dan meminta Musso menyerah. Namun Musso tidak menyerah dan

berkata ”Engkau tahu, siapa saya? Saya Musso. Engkau baru kemarin jadi prajurit

dan berani meminta supaya saya menyerah, walaupun bagaimana saya tetap

merah-putih.’’ Karena prajurit tersebut tidak bermaksud menembak mati Musso,

Musso melarikan diri ke desa terdekat. Musso bersembunyi di sebuah kamar

mandi dan menolak menyerah. Akhirnya ia ditembak mati oleh pasukan Kapten

Page 52: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

91

Sumadi. Mayatnya dibawa ke Ponorogo, dipertontonkan kemudian dibakar (Gie,

1997:267-268).

2. Musso dan Komunisme di Indonesia

Pemikiran komunis Musso dipengaruhi oleh pengalamannya hidup di

negara Komunis,Uni Soviet dan Cekoslovakia. Dari kedua negara tersebut ia

memperoleh gambaran sebuah neagra komunis didirikan dan dijalankan. Oleh

sebab itu Musso berusaha menerapkan komunisme di Indonesia dengan meniru

dari Uni Soviet dan Cekoslovakia tanpa melilhat kondisi Indonesia.

Pemikiran komunisme Musso secara garis besar tergambar dalam resolusi

yang ia susun pada tahun 1948. Resolusi jalan baru merupakan sebuah selfkritik

terhadap perjuangan komunisme di Indonesia (Aidit, 1953:23). Seperti tertulis

dalam kata pengantar resolusi tersebut bahwa Jalan Baru

Djalan Baru” adalah dasar dari fikiran Kawan Musso, seorang seniman revolusioner bangsa Indonesia, seorang Kawan jang djudjur, ichlas, tadjam dan berani. Musso mempuniai tjaranja sendiri dalam melawan imperialisme dan melawan Musuh² Rakjat, jaitu tjara jang keras, tjara jang tidak kenal ampun atau tjara Musso. “Djalan Baru” menggambarkan pada kita apa jang dinamakan tjara Musso itu. Setjara singkat: “Djalan Baru” adalah perdjuangan jang tidak mengenal ampun terhadap oportunisme “Kiri” dan Kanan didalam dan diluar partai (Musso, 1948:1). Ide besar dari Musso yang merupakan garis komintern adalah Front

Nasional. Untuk dapat menyelesaikan revolusi nasional maka diperlukan

persatuan dari berbagai unsur dari semua golongan yang ada. Kaum komunisme

sudah semestinya bersatu dengan angggota-anggota partai dan organisasi-

organisasi lain dalam wadah Front Nasional (Gie, 1997:24).

Page 53: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

92

Menurut Musso telah terjadi disorientasi dari komunisme di Indonesia.

Kebijakan baru komintern tidak dijalankan oleh komunisme di Indonesia. Seperti

ditulis dalam jalan baru:

Dalam tahun 1935 PKI dibangunkan kembali setjara illegal atas inisiatif Kawan Musso. Selandjutnja PKI ilegal inilah jang memimpin perdjuangan anti-fasis selama pendudukan Djepang. Kesalahan pokok dilapangan organisasi jang dibuat oleh PKI ilegal jalah, tidak dimengertinja perubahan² keadaan politik didalamnegeri sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebenarnja pada saat itulah, PKI harus melepaskan bentuknja jang ilegal dan muntjul dalam masjarakat Indonesia Merdeka dengan terang²an (Musso, 1948:3).

Pertama, ide Front Nasional menurut Musso kesalahan revolusi Indonesia

karena bersifat defensif. Ia kemudian mengutip Engels yang menyatakan bahwa

revolusi akan gagal jika tidak diadakan perubahan radikal (Gie, 1997:226).

Sementara revolusi Indonesia tidak menggunakan perubahan seperti ini. Kedua

adalah pimpinan revolusi tidak berada di tengah kelas yang paling revolusioner

yaitu kelas buruh. Ketiga adalah bahwa hanya ada satu partai Marxis dalam satu

negara. Hal ini merujuk pada terpecahnaya partai komunisme menajadi beberapa

partai. Adanya tiga partai buruh sampai sekarang (PKI Ilegal, PBI, dan partai

sosialis) yang semuanya dipimpin oleh Parati Komunisme Ilegal, mengakui dasar-

dasar Marxisme –Leninisme dan sekarang tergabung dalam Front Demokrasi

Rakyat serta menjalankan aksi bersama ebrdasarkan program bersama, telah

mengakibatkan ruwetnya gerakan buruh. Hal ini menurut Musso menimbulkan

suatu kesulitan bagi gerakan komunisme.

Di kalangan prajurit, kaum Komunisme mempunyai pengaruh penting.

Akan tetapi karena adanya tiga Partai kaum buruh, maka kaum proletar dan kaum

Page 54: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

93

tani yang bersenjata ini dalam prakteknya tidak bersikap loyal terhadap PKI dan

dengan demikian simpati golongan prajurit pada Komunisme tidak dapat

diperluas. Di lapangan organisasi, PKI tidak mempunyai akar yang kuat dan

dalam di kalangan prajurit. Semua keruwetan dalam lapangan organisasi juga

menyebabkan tidak kuatnya PKI dalam gerakan sosial dan kebudayaan seperti

olahraga, kesenian, baik dalam lapangan organisasi maupun dalam lapangan

ideologi. Jadi menurut Musso Jalan satu-satunya untuk memperbaiki kesalahan

pokok itu dengan cara radikal ialah mengadakan hanya satu Partai yang legal dari

kelas buruh. Hal Ini berarti dihapuskannya pimpinan PKI yang illegal. Adapun

cara mewujudkan fusi ini dengan Menurut Musso adalah sebagi berikut :

1. Membersihkan PKI dari anasir-anasir yang tidak baik.

2. Membentuk Komite Fusi yang berkewajiban:

a. Mendaftar anggota-anggota PBI dan Partai Sosialis yang dapat

diusulkan dengan segera menjadi anggota PKI.

b. Menyiapkan masuknya anggota-anggota lainnya yang masih kurang

maju dengan memberi kepada mereka, kewajiban untuk mempelajari

buku-buku Marxisme-Leninisme, kursus-kursus, pekerjaan yang

tertentu

3. Setelah semua ini selesai, lalu mengadakan Kongres Fusi daripada ketiga

Partai, dimana ketiga Partai dilebur menjadi satu dengan memakai nama

Partai Komunisme Indonesia dan dipilih Central Comite yang baru secara

demokratis.

Page 55: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

94

Hal ini menghalangi kemajuan dan perkembangan kekuatan organisasi

kelas buruh, juga sangat menghalangi meluasnya dan mendalamnya ideologi

Marxisme-Leninisme yang konsekuen. Hal menerangkan bahwa Musso lebih

mementingkan sebuah gerakan yang berdasar pada ideologi Marxisme-Leninis

dibandingakan dengan tujun komunisme sebenarnya. Hal ini terjadi karena Musso

bersifat dogmatis dalam menjalankan Marxisme. Semuanya bermaksud

memperhebat perlawanan terhadap penyerang-penyerang fasis, musuh yang

paling berbahaya pada waktu itu, bukan saja bagi negeri-negeri kapitalis dan

imperialis tetapi juga bagi Uni Soviet, bagi gerakan buruh revolusioner di negeri-

negeri kapitalis dan imperialis dan bagi gerakan revolusioner dari rakyat di negeri

jajahan. Setelah perang dunia II berakhir dengan hancurnya ketiga negeri fasis

tadi, maka bagi Partai-Partai Komunisme di negeri-negeri kapitalis dan imperialis

dan bagi perjuangan revolusioner di negeri-negeri jajahan sudah tidak ada alasan

lagi untuk melanjutkan kerjasama dengan pemerintahnya masing-masing. Apalagi

sesudah ternyata, bahwa kaum borjuis sudah mulai menggunakan cara-cara untuk

menindas gerakan kemerdekaan di negeri jajahannya (Musso, 1948:9). Dengan

politik luar negeri sepert ini, politk luar negeri yang diterapkan oleh Musso sangat

pragmatis dan terkadng opurtunis. Politik partai komunisme menjadi sangat

Soviet dan komintern.

Selain itu Menurut Musso perlu ditegaskan, bahwa politik reformis yang

berasal dari luar negeri ini justru memberi kesempatan berkembangnya aliran

reformis yang menguasai politik luar negeri Republik dan yang dipimpin oleh

kaum sosialis kanan (Sutan Syahrir). Politik reformis ini dapat dinyatakan dengan

Page 56: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

95

dua hal : 1) Mencari keuntungan dan bantuan dengan kerjasama, bukan dengan

golongan anti-imperialis melainkan dengan golongan imperialis. Yaitu dengan

menggunakan pertentangan-pertentangan di antara imperialisme Inggris dan

Amerika dan di antara imperialisme Inggris dan imperialisme Belanda. Pada

permulaannya imperialisme Inggrislah yang diajaknya bermain-mata. Dasar

daripada politik reformis ini diletakkan dalam Manifestasi Politik Pemerintah

Republik November 1945. 2) Menghadapi imperialisme Belanda tidak dengan

perjuangan revolusioner dan anti-imperialis, melainkan dengan politik reaksioner

atau politik kompromis yang bersemboyan: "bukan kemenangan militer yang

dimaksudkan, melainkan kemenangan politik". Jadi bukannya perjuangan dengan

senjata yang diutamakan, melainkan perjuangan politik, sedangkan, imperialisme

Belanda terus-menerus berusaha memperkuat tenaga militernya (Musso, 1948:11).

Berhubung dengan kesalahan-kesalahan yang mengenai azas dalam

lapangan organisasi seperti tersebut diatas dan menarik pelajaran dengan sebaik-

baiknya dari kejadian di Yugoslavia, maka rapat Polit-Biro PKI memutuskan

untuk mengadakan perubahan yang radikal, yang bertujuan supaya :

1. Selekas-lekasnya mengembalikan kedudukan PKI sebagai pelopor kelas

buruh.

2. Selekas-lekasnya mengembalikan tradisi PKI yang baik pada waktu

sebelum dan selama perang dunia ke-II.

3. PKI mendapat hegemoni (kekuasaan yang terbesar) dalam pimpinan

Revolusi Nasional ini.

Page 57: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

96

Menurut Musso kaum Komunisme yang membiarkan berkembangnya

politik reaksioner ini, telah membuat dua kesalahan : 1) Melupakan pelajaran teori

revolusioner, bahwa Revolusi Nasional anti-imperialis sudah menjadi bagian dari

Revolusi Proletar dunia. Kesimpulannya menurut Musso ialah, bahwa Revolusi

Nasional di Indonesia harus berhubungan erat dengan tenaga-tenaga anti-

imperialis lainnya di dunia, yaitu perjuangan revolusioner di seluruh dunia, baik

di negeri-negeri jajahan atau negeri setengah jajahan, maupun di negeri-negeri

kapitalis-imperialis. 2) Kesalahan yang kedua ialah, bahwa kaum komunisme

tidak cukup dimengerti perimbangan kekuatan antara Uni Soviet dan imperialisme

Inggris-USA, setelah Uni Soviet berhasil dengan sangat cepatnya menduduki

seluruh Tung Pai (Mancuria).

Dalam pemikiran luar negeri Musso berpendapat bahwa Indonesia harus

berhubungan dengan Uni Soviet dalam berbagai bidang. Selanjutnya menurut

Musso Uni Soviet merupakan sekutu yang cocok dengan bangsa Indonesia untuk

melawan imprealisme. Selain itu Musso juga menganjurkan PKI untuk melakuakn

hubungan dengan gerakan-gerakan anti imprealisme di Asia, Eropa dan Amerika,

terutama dengan masyarakat Belanda yang progresif (Musso, 1948:17).

Sikap anti imperalisme Musso tercermin dari pidatoya pada saat peristiwa

Madiun, yang secara tendensius menyerang Soekarno sebagai antek Jepang dan

dianggap sebagai penjahat Trotskyis, seperti dikutip dalam Fa’al:

Apakah maksud Soekarno cs, eks pedagang-pedagang romusha, telah melepaskan penjahat Trotskyis Tan Malaka cs yang telah mencoba merobohkan kepresidenannya? Dalam tiga tahun ini teranglah pula bahwa Soekarno-hatta ex romusha verkoper, quisling telah menajlankan politik kepitulasi terhadap Belanda, inggris dan sekarang juga akan menjual Indonesia dan rakyat Indonesia kepada imprealism Amerika. Bolehkah

Page 58: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

97

orang-orang ssemacam itu bilang bahwa mereka mempunyai hak yang sah untuk memerintah republic kita? Rakyat Indonesia tidak butuh. Rakyat belum lupa semboyan-semboyan Soekarno. Emreka mengerti bahwa kaum dagang romusha tidak becus memrintah Negara. Ooleh karena itu rakyat madiun dan daerah-daerah sekarang akan melepaskan diri dari budak-budak imprelais itu . Soekarno dalam membudak Jepang telah bilang ‘untuk inggris:Linggis, Untuk Amerika: Setrika. Rakyat belum lupa. Bukan Soekarno, bukan Hatta yang melawan Belanda, inggris dan Amerika . ttapi rakyat Indonesia, sendiri (Musso dikutip dalam Fa’al, 2005:57)

Hal yang penting dalam politik dalam negeri bagi PKI, bahwa PKI harus

dapat menghalangi hubungan antara pemerintah dengan Imprealisme, yang akan

membawa Indonesia kepada keterpurukan. Selanjutnya PKI harus juga berusaha,

selekas-lekasnya melikwidasi segala kelemahan Revolusi. Kelemahan itu ialah :

Kelas buruh dengan pelopornya, yaitu PKI, belum memegang hegemoni pimpinan

Revolusi Nasional. Untuk mewujudkan hegemoni ini maka perlu sekali dipenuhi

syarat-syarat yang penting, yaitu adanya organisasi Partai yang rapi dan kuat yang

meliputi tiap-tiap pabrik, perusahaan, bengkel, kantor, kampung dan desa, dengan

anggota dan kader-kader bagian yang sebagian besar terdiri dari kaum, buruh dan

tani-pekerja. Pimpinan Revolusi Nasional, walaupun hegemoninya harus ada di

tangan kelas buruh, harus diwujudkan oleh PKI bersama-sama dengan partai-

partai atau elemen-elemen lain yang progresif berdasarkan sebuah program

nasional yang revolusioner, yang disetujui oleh bagian terbesar daripada rakyat.

Dengan demikian dapat terbentuk suatu pimpinan revolusi yang seiya-sekata dan

yang erat bekerja bersama dengan dan disokong oleh seluruh rakyat atau setidak-

tidaknya oleh sebagian terbesar daripadanya. Hingga sekarang Revolusi Nasional

belum melandasi alat-alat kekuasaan negara yang lama, yang jiwa, susunan

ataupun cara bekerjanya masih sangat berbau penjajahan. Dalam hal ini PKI tidak

Page 59: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

98

boleh melupakan pelajaran Marx yang mengatakan, bahwa kewajiban tiap

revolusi ialah menghancurkan alat kekuasaan negara yang lama dan menyusun

alat kekuasaan negara yang baru.

Pemikiran Musso komunisme Musso secara umum tertuju pada komintern.

Menurut Ricklsefs Musso adalah seorang penganut Stanlinis dalam menekankan

bahwa hanya ada satu partai kelas buruh. hal ini membuktikan bahwa Musso

merupakan seorang dogmatis dari komunisme dan komintern. Seperti dalam

pidatonya kertika baru datang dari Moskow 1948, Musso memuji-muji Rusia

(Gie, 1997:215). Gambaran lain mengenai pemikiran Musso adalah ketika ia

kembali ke Indonesia pada tahun 1935, ia ditugaskan untuk membawa garis

komunisme baru yang menentang fasisme (Gie, 1997:23). Selain itu dengan

melihat pola pergerakan Musso tidak membumi maksudnya adalah Musso kurang

memahami masyarakat Indonesia. Ini makin menegaskan bahwa Musso

merupakan seorang dogmatis Marxis.

D. Pemikiran Aidit Tentang Komunisme

1. Sejarah Kehidupan Aidit

Dipa Nusantara Aidit, atau D.N. Aidit lahir pada 30 Juli 1923 di kampung

Pagarlarang Tanjung Pandang pulau Belitung. Nama kecil Aidit adalah Ahmad

Aidit. Aidit merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Ayah Aidit adalah

Abdulah Aidit merupakan seorang pejabat dalam dinas kehutanan dan kemudian

menjadi seorang anggota parlemen dari Masyumi pada tahun 1951 (Edman,

2005:60). Selain itu Abdullah Aidit seorang pemimpin gerakan pemuda di

Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda dan setelah merdeka pernah

Page 60: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

99

menjadi anggota DPR (Sementara) mewakili rakyat Belitung. Abdullah Aidit juga

pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan Nurul Islam yang berorientasi

kepada Muhammadiyah. Aidit mendapatkan pengaruh Marxisme dari Mr. Jusuf.

Aidit sangat menghormati Mr. Jusuf sebagai gurunya dan sebagai seorang

komunisme yang baik. Aidit sering berdiskusi dengan Wikana dalam persoalan-

persoalan politik maupun hal lainnya.

Aidit berhasil menyelesaikan sekolah tingkat HIS dan sekolah dagang

Manengah Pertama (SDMP) di kempung halamannya. Aidit kemudian dikirim ke

Jawa setelah menyelesaikan pendidikannya di HIS dan ditemani oleh pamannya

A. Rachman pada tahun 1936. Pada tahun 1939 Aidit menjadi seorang pemimpin

dalam Persatuan Timur Muda (PTM). Ditahun yang sama Aidit bergabung dengan

Barisan Muda Gerindo dan setahun setelahnya Aidit menjadi salah seorang

pemimpinnya bersama-sama dengan Wikana, Ismail Widjaja dan A.M Hanafi.

Pada usia tujuh belas tahun Ahmad Aidit merubah namanya menjadi Dipa

Nusantara Aidit.

Pada masa pendudukan Jepang Aidit menjadi Ketua Gerakan Indonesia

Merdeka bersama Lukman dan Sidik Kertapati dalam kepengurusan. Selanjutnya

Aidit mendirikan barisan buruh Indonesia bersama dengan grup Menteng 31.

Aidit dan Lukman melalui gerakan-gerakan pemuda/buruh di Jakarta ikut aktif

memimpin pengisian kemerdekaan Indonesia bersama-sama gerakan pemuda

lainnya.

Aidit ikut berperan dalam melawan pemerintahan Jepang. Pada tahun 1942

Aidit terpilih untuk menduduki posisi wakil ketua dalam Persatuan Buruh

Page 61: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

100

Angkutan dan kemudian menjadi pemimpin dalam sekolah Politik generasi Baru

sampai dengan tahun 1943. Pada tahun yang sama pada saat ia baru masuk

kedalam keanggotaan PKI, Aidit mendirikan Gerakan Indonesia Merdeka

(Gerinbom), sebuah organisasi anti fasis yang bergerak di bawah tanah.

Organisasi ini ditumpas oleh pemerintahan Jepang pada tahun 1942-1943. pada

tahun 1944 Aidit bergabung dengan Angkatan Muda (AM) dan kemudian dengan

Asrama Angkatan Baru Indonesia (AABI), sebuah sekolah pendidikan politik

yang didirikan oleh departemen propaganda dalam pemerintahan militer Jepang.

Disini Aidit mendapatkan kuliah dari para tokoh penting dalam pergerakan

nasional, seperti Soekarno, Hatta dan Amir Sjarifudin. Aidit kemudian bergabung

ke dalam barisan Pelopor (BP) yang merupakan organ para aktivis yang tergabung

dalam Hokokai. Barisan Pemuda kemudian berganti nama menajadi barisan

Pelopor Istimewa (BPI). BPI merupakan pasukan pengawal Soekarno.

Kedeakatan dengan Soekarno ini memberikan pengaruh besar terhadap sikap

nasionalis Aidit (Edman, 2005:63).

Aidit berperan serta dalam perumusan kemerdekaan Indonesia. Pada awal

1945 Aidit menjadi seorang aktivis dalam Pemuda Angkatan Baru (PAB), sebuah

organisasi yang separuh ilegal yang bertujuan untuk membuka jalan bagi

dilakukannya proklamasi kemerdekaan (Edman, 2005:64). Pada akhir September

1945, Aidit bersama Lukman dan Sidik Kertapati ditangkap oleh Kempentai

Jepang karena ikut mengorganisasian rapat umum Ikada 19 September 1945.

Mereka dimasukan ke penjara Jatinegara. Seminggu kemudian, mereka berhasil

melarikan diri dengan bantuan kepala penjara. Pada bulan November Aidit

Page 62: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

101

tertangkap oleh tentara Inggris dan ditahan di penjara Glodok. Mereka diserahkan

kepad tenatra Belanda yang mebuang mereka ke pulau Onrust selama tujuh bulan

(Gie, 1997:58).

Setelah lepas dari Penjara Onrust, Aidit pada pertengahan 1946 datang ke

Solo. Disana mereka bertemu dengan Nyoto dari PKI Besuki. Lukman ditemui

lagi setelah lepas dari penjara. Aidit menghabiskan sebgain besar waktunya pada

periode 1946-1948 dengan berkutat dalam berbagai aktivitas organisasi partainya.

Pada kongres keempat yang diselenggarakan di Solo terpilih menjadi Committe

Central (CC) atau pengurus pusat dan ia terpilih menjadi ketua Fraksi

Komunisme dan menjadi anggota sidang KNIP. Pada bulan September 1948 ia

terpilih menajdi politbiro partai setelah bekerja sebagai sekretaris dalam dewan

eksekutif Front Demokrasi Rakyat (FDR). Pada saat terjadi Peristiwa Madiun

1948 Aidit melarikan diri ke Singapura. Aidit diangkat sebagai pemimimpin PKI

pada tahun 1951. Pengambilalihan kepemimpinan dalam PKI yang dilakukan oleh

kelompok Aidit memunculkan berbagai perubahan besar dalam sejarah perjalanan

partai.

Pada tahun 1951-1965 Aidit menjadi ketua CC PKI.. Ketika kembali ke

Indonesia pada awal 1950-an. Situasi Indonesia sudah sejak jauh berbeda.

Sukarno membuka pemahaman rekonsiliasi terhadap seluruh komponen yang ada

dalam kehidupan bernegara dari kelompok ideologi manapun, untuk

mempertahankan bersama keutuhan dan kemerdekaan dari neo-kolonialisme dan

imperialisme (Nekolim). Anjuran Sukarno tersebut, membuka ruang bagi tokoh-

tokoh PKI muda untuk membangun kembali organisasinya. PKI yang sempat

Page 63: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

102

dibangun oleh tokoh tua, Alimin dan Pono. Kemudian berhasil direbut oleh tokoh

yang lebih muda: Aidit, Nyono, Waluyo dan lain lain. Jabatan tertinggi dalam

kepartaian yaitu Sekretaris Djendral dipegang oleh D.N Aidit.

Dibawah pimpinan D.N Aidit, PKI mulai menggalakkan kembali

membangun kinerja organisasinya. PKI menjelaskan kepada komponen bangsa

lainnya bahwa partainya adalah partai kader yang mengedepankan Indonesia yang

bermartabat. Aidit rajin membangun organisasinya secara sistematis, dengan masa

garapannya meliputi masa tani dan buruh terutama yang berasal dari status sosial

menengah-kebawah. Secara khusus Aidit menyebut partainya sebagai partai

ploretariat, partainya rakyat banyak. Untuk membela partainya terhadap peristiwa

madiun 1948. Aidit kemudian menulis pembelaan partainya lewat tulisan

Menggugat peristiwa Madiun, sebuah tulisan yang isinya menyebutkan bahwa

saat itu PKI adalah pihak yang diprovokasi oleh Hatta dan menjadi korban.

Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunisme Internasional

(Komintern), Aidit mengikuti paham Marhaenisme Soekarno dan membiarkan

partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan.

Sebagai dukungannya terhadap Soekarno, ia berhasil menjadi menjadi Sekjen PKI

hingga Ketua. Di bawah kepemimpinannya PKI menjadi partai komunisme ketiga

terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan RRT. Ia mengembangkan sejumlah

program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani,

Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Lekra.

Dibawah pimpinan Aidit PKI mengalami kemajuan pesat. Pada tahun

1952, setahun setelah Aidit mengambil laih pimpinan partai, PKI hanya memiliki

Page 64: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

103

anggota kurang dari 8.000 orang. Pada tahun 1964 PKI mengklaim memiliki tiga

juta anggota (Sulistyo, 2000:31). Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI

berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program

mereka untuk rakyat kecil di Indonesia. Dalam dasawarsa berikutnya, PKI

menjadi pennyeimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik

Islam dan militer.

Pada tahun 1965, PKI menjadi partai politik terbesar di Indonesia dan

menjadi semakin berani dalam memperlihatkan kecenderungannya terhadap

kekuasaan. Pada tanggal 30 September 1965, terjadilah tragedi nasional yang

dimulai di Jakarta dengan diculik dan dibunuhnya enam orang jenderal dan

seorang kapten. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai Peristiwa G-30-S/PKI. Pada

tanggal 30 September satu batalyon pengawal istana yang dipimpin oleh Letnan

Kolonel Untung, satu batalyon dari Divisi Deponegoro, satu batalyon dari Divisi

Brawijaya dan orang-orang sipil dari pemuda rakyat PKI meninggalkan pangkalan

udara Halim. Mereka pergi untuk menculik Nasution, Ahmad Yani, Parman dan

empat jenderal senior angkatan darat lainnya dari rumah-rumah mereka di Jakarta

(Ricklefs, 2005:427).

Pihak militer melakukan tindakan refresif dalam menumpas

pemberontakan ini. Aidit sendiri melarikan diri ke Yogyakarta (Ricklefs,

2005:429). Kemudian tertangkap di Solo pada tanggal 22 November 1965

(Pusponegoro & Notosusanto, 1993:401) lalu dibawa oleh sebuah batalyon

Kostrad ke Boyolali dan ditembak mati.

Page 65: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

104

2. Aidit dan Komunisme di Indonesia

Aidit merupakan salah satu kader produk lokal. Secara garis besar

pemikiran komunisme Aidit berbeda dengan dasar ideologi Marxisme. Pada bulan

Januari 1951 Aidit mulai memimpin PKI, bersama Lukman, Nyoto dan

Soedisman. Aidit menekankan bahwa Marxisme adalah suatu pedoman untuk

bertindak, bukannya dogma yang kaku. Kepemimpinannya membawa suatu

pragmatisme baru bagi PKI yang memungkinkan partai ini segera menajdi salah

satu partai politik terbesar, pada mulanya basis PKI terutama adalah kaum buruh

perkotaan dan perusahaan pertanian yang diorganisasikan melalui federasi Serikat

SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), yang sepenuhnya

dikendalikan oleh PKI. Kemudian partai ini melebarkan sayap kesektor-sektor

kemasyarakatan lainnya, termasuk kaum tani yang menjadikannya kehilangan

banyak sifat proletariat.

Pada masa Aidit PKI berhasil meraih anggota yang begitu besar yaitu pada

tahun 1964 PKI memiliki anggota sekitar tiga juta orang (Sulistyo, 2000:31).

Menurut Hermawan Sulistyo hal ini dikarena PKI pada masa Aidit melancarkan

strategi yang radikal dan agresif sehingga menarik lebih banyak pengikut dan

simpatisan dalam waktu singkat. Kedua PKI mengubah taktiknya dari perjuangan

bersenjata menjadi front kesatuan (Sulistyo, 2000:32).

Aidit berpendapat bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang bersifat

semi kolonial dan semi feodal seperti ditulis Aidit

Atas dasar persetudjuan KMB pada tanggal 27 Desember 1949 dilakukan apa jang dinamakan ”penjerahan kedaulatan” oleh Netherland kepada Indonesia. Persetudjuan KMB ini, sebagaimana djuga persetudjuan Linggardjati dan Renville adalah persetudjuan kolonial, tidak dibikin dalam

Page 66: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

105

perundingan atas dasar kedudukan jang sama. Ini kelihatan dari isi persetudjuan KMB jang hina itu. Dengan diterimanja persetudjuan KMB oleh pemerintah Indonesia kaum imprealis Belanda berhasil mempertahankan pengawasanja atas Indonesia. Indonesia mendjadi anggota dari apa jang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dibawah naungan Ratu Belanda (Aidit, 1953:27). Dalam memandang pemerintah Aidit bersifat pragmatis dengan tetap

berpedoman pada Marxisme-Leninisme dengan disesuikan dengan kondisi yang

ada.

Dalam menentukan sikap politikja PKI senantiasa berpedoman pada Marxisme-Leninisme dan berdasarkan perimbangan kekuatan sosial jang ada. PKI wadjib senantiasa memperhitungkan keadaan sosial jang tidak stabil di Indonesia. Berdasarkan inilah PKI bisa mempujai tiga matjam sikap terhadap pemerintah-pemerintah sebelum demokrasi rakjat. Pertama, djika pemerintah itu sangat reaksioner seperti pemerintahHatta, Natsir dan Sukiman, PKI memobilisasi seluruh rakjat untuk mendjatuhkan pemerintah reaksioner itu dan untuk mendirikan pemerintahan jang madju atau agak madju. Kedua, djika pemerintah itu agak madju seperti pemerintah Wilopo dalam waktu-waktu ketika ia dibentuk, PKI bisa memberikan sokongannja sampai batas-batas jang tertentu, walaupun PKI sendiri tidak ikut didalamja. Ketiga, djika pemerintah itu adalah front persatuan, artija pemerintah jang terdiri dari elemen-elemen demokratis termasuk partai komunisme, seperti pemerintahan-peremrintahan Republik Indonesia selama Revolusi Rakjat 1945-1948, dengan sendirinja PKI memberikan sokongganja (Aidit, 1953:46).

Namun konsep-konsep Marxime oleh Aidit di Indonesiakan dengan konsep

tiga sebab kesengsaraan rakyat. Pertama, para impralis, terutama imprealism

Amerika, merupakan musuh utama rakyat progresif di seluruh dunia. Kedua, di

desa-desa terdapat tujuh setan, yaitu: (1) setan tuan tanah yang menolak

melaksanakan ketentuan-ketentuan Undang-undang pokok agraria (UUPA) dan

undang-undang bagi hasil (UUBH); (2) Setan Pejabat yang membela kepentingan

setan tuan tanah; (3) setan tengkulak yang memeras para petani; (4) kapitalis

birokrat yang menyalahgunakan kekuasaanya untuk memeprkaya diri dengan cara

Page 67: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

106

mengeksploitasi petani; (5) bandit desa yang menjadi antek dan kaki tangan tuan

tanah; (6) rentenir; (7) penghisap darah rakyat yang menjebak petani menjadi

pengutang sumur hidup. Ketiga, dikota-kota ada tiga setan kota, sipil dan militer,

yaitu: (1) kaum kapitalis birokrat; (2) para penggelap (3) pejabat korup (Sulistyo,

2000:39-40).

Orientasi perjuangan Aidit lebih pada perbaikan kehiduapn kelas buruh

dalam jangka pendek. Jadi, dia menyatakan bahwa kaum komunis dapat berkerja

sama dengan kaum borjuis kecil-kecilan dan kaum borjuis nasional melawan kelas

borjuis komprador dan kelas feodal. Akan tetapi partai politik yang didukung oleh

borjuis pribumi adalah partai Masyumi yang para pemimpinnya bersikap anti

komunisme. Oleh karena itu PKI menganggap bahwa Masyumi merupakan

borjuis komprador. PNI yang lebih bersifat birokratis daripada borjuis ternyata

lebih dapat menerima rayuan PKI dan oleh karenanya PNI diidentifikasikan oleh

Aidit sebgai partai kaum borjuis nasional. Ketika Nahdatul Ulama memisahkan

diri dari Masyumi maka Aidit merasa lega untuk memandang NU sebagai partai

borjuis, yang dalam bebrapa hal memang demikian adanya. Strategi Aidit dalam

mencari sekutu di aliran-aliran politik lainnya mengandung arti bahwa sebenarnya

PKI menyesuaikan diri dengan srtuktur sosial yang didalamnnya kesetiaan

budaya, agama, dan ploitik bersifat vertikal datau komunal daripada horizontal

seperti pada masyarakat yang sadar kelas. Dengan menyesuaikan diri dengan cara

ini, maka pada dasarnya PKI menghalangi setiap usaha merangsang suatu

kesadaran yang lebih besar yang akan mengabaikan kesetiaan komunal dan partai

yang ada.

Page 68: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

107

Salah satu penyesuaian yang dilakukan oleh Aidit adalah dengan mengikuti

Pemilihan Umum pada masa Demokrasi Parlementer. Hal ini dilakukan sebagai

upaya menyesuikan perjuangan politik, terutama dalam kaitannya dengan masih

berlangsungnya perjuangan dalam meraih hegemoni di dalam koridor kekuasaan

politik di Indonesia. Seperti ditulis oleh Aidit bahwa PKI pada masa Demokrasi

Parlementer ambil bagian membangunkan semangat rakyat untuk aktif dan

sungguh-sungguh menghadapi pemilihan umum yang akan datang (Aidit,

1954:20). Selanjutnya Aidit menjelaskan bahwa pemilu bukan

Melalui pemilihan umum ini kami tidak bertudjuan untuk mentciptakan sebuah revolusi baru, namun kami hanya berdjuang demi kebebasan-kebebasan berdomkrasi jang lebih luas lagi, demi terwujudnya sebuah pemerintahan jang demokratis yang tidak bertindak sewenang-wenang terhadap gerakan rakyat, sebagian demi menciptakan sebuah situasi yang menjanjikan pembangunan gerakan rakjat tersebut dalam mempertahankan kemerdekaan nasional, perdamaian, demokrasi dan kehidupan yang lebih baik...pemilihan umum tersebut tidak akan mengambil peranan revolusi (Aidit, 1955:211). Strategi Aidit bersifat defensif, karena PKI secara luas tidak dipercaya oleh

banyak pihak dikalangan elite politik dan militer. Tujuan utamanya adalah

melindungi partai dari pihak yang mengharapkan kehancurannya, apapun

penyesuaian-penyesuain teoritis atau aliansi-aliansi politik yang mungkin di

tuntutuntuk itu. Aidit sangat berhasil mempertahankan PKI selama hampir lima

belas tahun, tetapi usaha ini membawa partai ini ke jalan yang aneh. Akhirnya,

apa yang dipertaruhkan lebih merupakan masa depan PKI sebagai suatu organisasi

daripada masa depan kelas butuh atau komunisme sebagai ideologi politik.

Bagaimanapun juga sebagain besar lawan-lawan partai ini memandangnya

sebagai sikap ideologi yang ekslusif dan ancaman. Menurut keyakinan mereka

Page 69: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

108

diakibatkan oleh sikap komunisme terhadap agama dan dominsi elite militer dan

politik yang masih mapan. Aidit berfikir untuk mempertahankan partai maka

harus berkolaisi, ketika PNI memutuskan untuk keluar dari koalisi (Ricklefs,

2005:397). Aidit memutuskan untuk mencari dukungan Sukarno. Partai menjadi

semakin besar namun mengorbankan suatu yang fundamental yaitu sifat

militannya.

Ideologi bagi Aidit tidak relevan untuk masyarakat pada masa itu yang

melarat. Maka untuk lebih membumikan Marxis-Leninis maka Aidit memutuskan

untuk bekerja bersama rakyat. Seperti ditulis Edman, Aidit menekankan bahwa

sebenarnya rakyat tidak menginginkan perbaikan-perbaikan dalam banyak hal

dalam kehidupan mereka. Mereka menginginkan tahu, mereka menginginkan

jamu mereka menginginkan kecap, mereka menginginkan tempe dan sebagainnya

(Leclerc dikurip dalam Edman, 2005:77). Disini dapat dipilih adanya suatu

pendangkalan nilai ideologi dan Aidit lebih mementingkan aspek praktis dan

berfikir jangka pendek.

Aidit berpandangan perlunya mengorganisasikan sebuah front nasional

bersatu yang akan digunakan mencapai tujuan PKI secara lebih efektif. Aidit

menilai bahwa untuk dapat memperjuangkan komunisme partai harus

dipertahakan, oleh sebab itu Aidit melakukan berbagai cara untuk tetap bertahan

salah satunya adalah dengan berkoalisi dan berperlemen. Dengan alasan untuk

dapat mempertahankan partai dari kehancuran maka PKI harus menyesuikan diri

dengan kondisi yang ada. Meskipun sangat diperlukan pada tingkat praktikal,

akan tetapi dengan pendekatan ini penerapan secara konsisten ideologi Marxisme

Page 70: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

109

dan Leninis terpaksa juga tidak dapat dilakukan, yang pada akhirnya memaksa

PKI untuk berkompromi dengan situasi.

Bagi Aidit keharusan untuk melakukan kompromi bukan suatu masalah

yang serius, ia bahkan lebih melihatnaya sebagai hanya sebuah penyesuaian

ideologi Marxisme Leninisme dengan situasi Indonesia, seperti dikatakn oleh

Aidit dalam Edman bahwa menerapkan prinsip-prinsip Marxisme-Leninisme

dalam keadaan yang nyata di negara atau dengan kata lain melakukan

Indonesianisasi terhadap Marxisme-Leninisme dan dengan berpijak pada landasan

tersebut akan ditentukan secara kreatif bentuk kebijakan dan taktik perjuangan

dan bentuk organisai partai (Aidit dikutip dalam Edman, 2005:102). Politik

kompromi ini tercermin juga dalam pemilu tahun 1955, diamana NU memperoleh

suara yang sama dengan PKI, namun Aidit dapat mentolelir karena dalam pidato-

pidato tokoh NU menunjukkan sebuah sikap toleransi. Menurut Aidit kerjasama

dengan partai-partai yang berideiologi Islam dan Nasionalis, seperti dikatakan

Aidit

Adalah keliru djika kaum komunisme nmenolak kerdjasama dengan semua partai dan semua pemimpinnja Nasionalis dan Islam. Sebalikjalah jang benar kita harus tidak henti-hentija mentjari kontak-kontak untuk mengadakan kerdjasama jang erat berdasarkan suatu program kongkrit jang tertentu (Aidit, 1954:29)

Pada masa Demokrasi terpimpim (1960-1965) PKI di bawah

kepemimpinan Aidit masih menjalankan politik kompromi. Kegagalan PKI untuk

menjadikan diri sebagai partai kuat dan untuk mengatasi lawan politiknya,

memaksa PKI untuk kembali berkompromi. Pada demokrasi terpimpin PKI

berkoalisi dengan Presiden Soekarno.

Page 71: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

110

Dalam usahanya mencapai tujuan komunisme maka PKI mengusulkan

adanya land reform atau revolusi agraria. Land reform ini bertujuan untuk

menghapuskan dua buah sistem hukum yang berbeda yang berlaku di Indonesia

yakni sistem hukum adat dan sistem hukum barat. Dibawah undang-undang

agraria yang berlaku tersebut praktik-praktik hukum barat akan ditinggalkan

sepenuhnya dan hanya sistem hukum dan hanya sistem adat yang akan diterapkan

(Edman, 2005:150) Mortimer mengemukakan bahwa dalam upaya pengenalan

undang-undang pokok agraria kembali PKI memainkan kegemaranya, yakni

politik konsensus atau lebih tepatnya politik penyelamatan diri.

Permasalahan yang harus dihadapi oleh PKI dalam menjalankan land

reform adalah kepemilikan tanah secara perorangan sebagai suatu hal yang

penting dalam berlanjutnya pemberlakuan isntrumen-instrumen tradisional dalam

hal kepemilikan tanah. Dengan kata lain kepermilikan tanah berkaitan dengan

unsur tradional masyarakat. Unsur tradisonal sulit dihilangkan dalam masyarakat.

Situasi ini memaksa dilakukannya interpretasi yang berbeda. Menurut Aidit

untuk mengatasi masalah ini dengan menghilangkan feodalisme, untuk menuju

kepada penghapusan feodalisme maka salah satu caranya adalah dengan land

reform. Seperti digambarkan oleh Aidit bahwa sebagian besar dari para buruh

tani, dengan berdasarkan berbagai pengalaman mereka setelah kemenangan

revolusi agraria, akan sampai pada kesimpulan bahwa menggabungkan tanah

sempit dan segala perlengkapan yang mereka miliki ke dalam sebuah pertanian

kolektif besar yang lebih luas yang mencakup wilayah yang luas dan mendapatkan

bantuan dari nengara dalam bentuk traktor-traktor, mesin-mesin permanen dan

Page 72: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

111

alat-alat pertanian lainya. Dengan kata lain, para buruh tani kita akan mengikuti

pola pertanian kolektif tersebutyang merupakan jalan menuju pembangunan

masyarakat sosialis. Berbagai pengalaman para petani, yang didukung oleh

kepemimpinan dan berbagai pelatihan yang dilakukan oleh partai akan menyadari

akan hal tersebut sehingga mereka secara sukarela akan meninggalkan prinsip-

prinsip kepemilikan tanah secara perseorangan (Aidit, 1959:116).

Selain kepada buruh dan petani Aidit juga menaruh perhatian pada nelayan.

Menurut Aidit, buruh nelayan dan nelayan miskin bekerjasama dengan para

nelayan menengah adalah kekuatan-kekuatan penggerak revolusi dan oleh karena

itu juga harus dibangkitkan, diorganisasikan dan dimobilisasi ke dalam aksi-aksi

untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik dan kebebasan-kebebasan

berdemokrasi, dan dalam perjuangan untuk menyelesaikan kemerdekaan nasional.

Selain dengan cara pendekatan dan pemberian pengarahan kepada petani,

PKI juga berusaha dalam parlemen. Pada akhir tahun 1957 dan 1958 PKI berhasil

meloloskan undang-undang yang didalamnya mencakup banyak tuntutan yang

telah menjadi tuntutan PKI selama ini (Edman, 2005:1946). Undang-undang yang

pertama adalah undang-undang tentang pembagian hasil panen yang merupakan

versi kedua dari sebuah undang-undang yang diajukan ke pada parlemen oleh PKI

dan para anggotanya yang duduk di parlemen. Versi pertama undang-undang ini

menuntut adanya pembatasan biasaya sewa tanah sampai dengan 10% atau

setinggi-tingginya 30% dari nilai seluruh hasil panenan dan yang memberikan

bentuk perlindungan keamanan lainnya bagi para penyewa dan para petani

penyewa yang membayar sewanya dengan hasil panenan namun undang-undang

Page 73: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

112

ini gagal diloloskan. Undang-undag ini kemudian direvisi dan pembagian hasil

panena minimun dengan perbandingan 50:50 dan berbagai kesepakatan lainnya

yang menguntungkan para penyewa tanah, versi kedua ini kemudian diterima

sebagai undang-undang. Namun, Usaha land reform yang dilakukan PKI tidak

berjalan dengan lancar. Petani yang menjadi terpecah belah dan hanya

mementingkan tanah mereka. Hal ini dikarenakan PKI melupak aspek yang

penting dalam gerakan Marxis, yaitu pandangan militan dikalangan petani

terhadap upaya pencapaian tujuan-tujuan mereka.

Aidit dalam usahanya merebut kekuasaan tidak pernah menggunakan

kekerasan bersenjata. Seperti diugkapkan oleh Mortimer meskipun orang-orang

komunisme telah memikirkan jalan menuju ke puncak, penggunaan kekerasan

massa sebagai bagian dari rencana mereka tak pernah lagi dilakukan sejak tahun

1951. (Mortimer, 1972:64). Semua dilakukan dengan cara damai dengan cara

berkompromi dengan pihak lain. Seperti pada penyelesaian konflik land reform,

pertikaian dengan Masyumi, berkoalisi dengan Soekarno, semua dilakukan

dengan kompromi. Bahkan dengan melanggar dasar dari ideologi Marxis -Leninis

sendiri. Namun hal itu bagi Aidit tidak terlau dianggap serius, karena menurut

Aidit rakyat tidak butuh ideologi Marxis-Leninis yang rakyat butuhkan adalah

sebuah realitas. Namun disini Aidit mengambil sebuah langkah besar dengan

mengorbankan segi radikal dari gerakan komunisme demi hal yang praksis.

Sehingga hal ini menimbulkan partai merubah orientasi partai, partai hanya

berfikir untuk menyelesaikan persolah buruh dan tani dengan instan. Pada intinya

Page 74: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

113

komunisme Aidit adalah komunisme kompromi. Politik kompromi Aidit berakhir

pada pemberontakan 1965.

Pemikiran komunisme Aidit yang menempuh jalan damai dalam menuju

puncak kekuasaannya, dimana dengan menempuh jalan itu PKI telah melakukan

sesuatu yang bertentangan dengan banyak hal dalam teori-teori tradisional

Marxisme dan Leninisme dan sangat bertentangan dengan pendekatan komunisme

kaum Maois. PKI gagal menyelesaikan sejumlah persoalan oportunisme kanan

dan adanya persekutuan dengan kaum borjuasi nasional menyebabkan Partai

Komunisme Indonesia pada masa Aidit melenceng dari landasan fundamental

Marxisme-Leninisme. Aidit lebih bergerak seperti gerakan revisionis dimana

dalam usaha merebut kekuasaan negara melakukan parlemen daripada Marxisme-

Leninisme.

E. Perbandingan Pemikiran Musso dan Aidit

Perbedaan pemikiran Musso dan Aidit disebabkan oleh perbedaan

pengalaman keduanya menegnai komunisme. Musso yang pernah hidup di Uni

Soviet dan Chekoslovakia setelah pemberontakan 1926, banyak belajar dan

mellihat bagaimana negara komunis di jalankan. Sedangkan Aidit merupakan

produk lokal, yang tidak pernah hidup di negara komunis dalam waktu lama.

Perbedaan ini pada akhirnya mempengaruhi cara pandang keduanya terhadap

komunisme. Dimana Musso memandang penting paham komunis dipahami oleh

para buruh, sedangkan Aidit memandang bahwa perbaikan kondisi ekonomi kaum

buruh dan petani lebih penting daripada pemahaman terhadap komunisme.

Page 75: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

114

Pemikiran komunisme Musso dan Aidit memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan pemikiran tersebut disebabkan oleh perbedaan latar belakang

pemahaman komunisme. Musso belajar komunisme di Uni Soviet, sedangakan

Aidit memahami komunisme di Indonesia. Perbedaan latar belakang komunisme

ini menyebabkan perbedaan cara pandang dalam mempraktekan komunisme di

Indonesia. Musso yang belajar di Uni Soviet begitu memahami teori Marxis

namun tidak memahami kondisi di Indonesia. Sedangkan Aidit sebaliknya tidak

terlalu memahami teori Marxis tetapi mengerti kondisi di Indonesia sehingga ia

berusaha untuk meng-Indonesiakan teori komunisme. Kondisi politik, pertahan

keamanan, sosial ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia yang berbeda turut

mempengaruhi pola pikir Musso dan Aidit.

Secara garis besar pemikiran Musso dan Aidit dapat dibedakan dari

tataran teori dan praktek. Pada tataran teori Musso memandang penting

pemahaman akan ideologi Marxis-Leninis (komunisme). Ideologi Marxis-Leninis

merupakan sebuah ilmu yang tinggi dan harus dipelajari oleh kaum komunisme.

Ideologi meneguhkan keyakinan, menajamkan kewaspadaan, membesarkan

keberanian dan memudahkan pekerjaan partai. Menurut Musso partai Komunisme

yang benar-benar berdasar pada pelajaran Marx, Engels, Lenin dan Stalin tidak

mudah jatuh dalam kebingungan dan bagaimanapun juga sulitnya keadaan dan

suasana politik Partai komunisme. Musso menganjurkan kepada setiap anggota

komunisme untuk memabca dan mempelajari secara sistematis teori revolusioner

dan diwajibkan mengadakan kursus-kursus dikalangan buruh dan kaum tani.

Supaya buruh dan tani dapat mempraktekan teori komunisme. Teori yang tidak

Page 76: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

115

dihubungkan dengan massa, tidak dapat merupakan kekuatan, akan tetapi

sebaliknya teori yang direlisasikan merupakan kekuatan yang kuat (Musso,

1948:25). Sedangakan Aidit memandang bahwa sebenarnya rakyat tidak

menginginkan teori-teori Marxis-Leninis. Sebaliknya mereka justru menginginkan

perbaikan-perbaikan dalam benyak hal dalam kehidupan mereka. Menurut Aidit

di Indonesia dan Asia Tenggara belum penting untuk membicarakan sistem

Komunisme, yang penting bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara adalah

kemerdekaan nasional dan perdamaian (Aidit dikutip dalam Edman2005:88).

Perbedaan dalam tataran teori berdampak pada pelaksanaan komunisme di

Indonesia. Musso memperlihatkan sebuah pandangan yang tegas mengenai

pergerakan dan arah perjuangan komunisme. Musso berpandangan bahwa

kemerdekaan dan perubahan sosial masyarakat Indonesia hanya dapat dilakukan

dengan cara revolusi. Musso menganggap bahwa revolusi 1945 merupakan

revolusi Demokratis borjuis. Musso mengatakan bahwa kaum komunisme tidak

boleh melupakan bahwa kewajiban PKI dalam tingkatan penyelesaian Revolusi

Nasional atau Revolusi Demokratis Borjuis Tipe Baru, sebagai tingkatan

persediaan untuk revolusi selanjutnya, yaitu revolusi sosialis atau revolusi proletar

(Musso, 1948:23). Artinya bahwa revolusi nasional Indonesia merupakan bagian

dari revolusi proletar dunia yang dipimpin oleh Uni Soviet. Musso mengatakan

bahwa revolusi akan gagal jika tidak dilakukan perubahan secara radikal. Selain

itu Menurut Musso pemimpin dari revolusi adalah kelas buruh. Pendorong

Revolusi Nasional sekarang ini ialah Rakjat progresif dan anti-imperialis

Page 77: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

116

seluruhnja terutama sekali kelas buruh sebagai pemimpinnya dan kaum tani

sebagai sekutu kelas buruh (Musso, 1948:23).

Musso tidak menyetujui langkah kaum reformis yang melakukan

kerjasama dengan kaum imprealis. Menurut Musso kaum reformis ini hanya

Mencari keuntungan dan bantuan dengan kerjasama, bukan dengan golongan anti-

imperialis melainkan dengan golongan imperialis. Kaum reformis menggunakan

pertentangan-pertentangan di antara imperialisme Inggris dan Amerika dan di

antaranya ada Belanda. Dasar daripada politik reformis ini diletakkan dalam

Manifes Politik Pemerintah Republik November 1945. Kaum reformis menurut

Musso menghadapi imperialisme Belanda tidak dengan perjuangan yang

konsekuen revolusioner dan anti-imperialis, melainkan dengan politik reaksioner

atau politik kompromis yang bersemboyan: "bukan kemenangan militer yang

dimaksudkan, melainkan kemenangan politik". Jadi bukannya perjuangan dengan

senjata yang diutamakan, melainkan perjuangan politik, sedangkan, imperialisme

Belanda terus-menerus berusaha memperkuat tenaga militernya (Musso:

1948:11).

Sedangkan Aidit memilih untuk melakukan kompromi terhadap kondisi

Indonesia. Secara tidak langsung Aidit telah melakukan kerjasama dengan pihak

imprealis, karena Indonesia pada masa demokrasi liberal bekerja sama dengan

pihak Amerika dan Inggris. Pada masa demokrasi liberal Aidit memutuskan untuk

berjuang di dalam parlemen. Hal ini menyebabkan PKI tidak dapat menerapkan

ideologi Marxis-Leninis secara konsisten. Menurut Aidit keharusan untuk

melakukan kompromi bukan merupakan sebuah hal yang serius ia memandang

Page 78: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

117

bahwa hal tersebut merupakan proses proses penyesuaian ideologi Marxis-Leninis

dengan kondisi Indonesia, seperti ditulis Aidit:

...menerapkan prinsip-prinsip Marxisme-Leninisme dalam keadaan njata di negara kita atau dengan kata lain melakukan proses Indonesianisasi terhadap Marxisme-Leninisme dan dengan berpijak pada landasan tersebut akan ditentukan secara kreatifuntuk kebijakan dan taktik perjuangan dan bentuk organisasi partai kita (Aidit, 1963:85-89) Pada masa demokrasi terpimpin PKI melakukan kompromi dengan ikut

serta dalam pemerintahan parlementer. Meskipun sistem pemerintahan

parlementer ini adalah suatu sistem pemerintahan yang bersifat borjuis. Dalam hal

ini Aidit menekankan bahwa PKI akan mempertahankan sistem demokrasi

parlementer bukan hanya karena sistem politik tersebut lebih baik daripada sistem

politik yang jelas-jelas diktatorial yang borjui, tetapi juga karena sistem ini

berkaitan secara langsung dengan perjuangan massa rakyat demi kepentingan

sehari-hari mereka dan demi sebagain tuntutan kaum buruh dan tani (Aidit,

1959:310). Namun PKI selama demokrasi parlementer tidak pernah masuk

kedalam kaninet. PKI bergerak diluar kabinet dan menajdi oposisi. Kegiatan PKI

hanyalah terbatas untuk mendukung atau mengkritik kabinet yang ada dalam

pemerintahan. Pada masa demokrasi parlementer PKI mengikuti sebuah pemilihan

umum. Dengan mengikuti pemilihan umum dan ikut serta dalam pemerintahan

parlementer Aidit telah memasukan PKI kedalam gerakan kaum reformis. Hal ini

berbeda dengan pandangan Musso bahwa perubahan harus dilakukan secara

radikal.

Pada masa demokrasi terpimpin PKI kembali melakukan kompromi. PKI

mendekati Soekarno sebagai Presiden. PKI menggunakan kekuasaan aprlemen

Page 79: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

118

untuk mewujudkan kesejahteraan kaum buruh dan tani, sebagai contoh Aidit

mengusulkan diiadakanya land reform (reformasi agraria). Tujuan land reform di

Indonesia adalah untuk menghapuskan dua buah sistem hukum yang berbeda yang

berlaku di Indonesia, yakni sistem hukum adat dan sistem hukum barat. Dibawah

undang-undang agraria yang baru, praktik-praktik hukum barat akan ditinggalkan

seenuhnya dan hanya sistem hukum adat yang diterapkan.

Perbedaan cara bergerak antara Musso dan Aidit mengakibatkan

perbedaan garis komunisme. Musso menggunakan garis komunisme Uni Soviet

dan patuh kepada Komintern (Komunisme Internasional). Sedangakan Aidit

mengikuti gerak kaum reformis menggunakan cara politik dan negara untuk

mencapai sosialisme. Walaupun Aidit masih menggunakan Marxis-Leninis

sebagai pegangan partai. Musso berpendapat bahwa kaum komunisme Indonesia

Dalam perjuangannya melawan imperialisme, PKI harus menghubungkan diri

dengan gerakan-gerakan anti-imperialis di Asia, di Eropa dan di Amerika,

terutama sekali dengan rakyat negeri Belanda yang progresif, yang sebagian besar

dari mereka dipimpin oleh CPN. Tujuan PKI ialah mendirikan Republik Indonesia

berdasarkan Demokrasi rakyat, yang meliputi seluruh daerah Indonesia dan yang

bebas dari pengaruh imperialisme serta tentaranya.

Dalam politiknya luar negerinya Musso memihak kepada Uni Soviet dan

menganjurkan PKI untuk melakukan hubungan langsung antara Republik

Indonesia dengan Soviet Uni dalam segala lapangan. Menurut Musso Uni Soviet

adalah sekutu yang semestinya dari rakyat Indonesia yang melawan imperialisme

oleh karena Uni Soviet memelopori perjuangan melawan blok imperialis yang

Page 80: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

119

dipimpin oleh Amerika Serikat. Cukup jelas bagi kita bahwa Amerika Serikat

membantu dan mempergunakan Belanda untuk menekan Republik kita yang

demokratis. PKI harus menerangkan kepada rakyat banyak, bahwa pengakuan Uni

Soviet membawa kebaikan semata-mata, sebab Uni Soviet sebagai negara kaum

buruh tidak mungkin bersifat lain daripada anti-imperialis. Dengan demikian Uni

Soviet tidak mempunyai kepentingan lain terhadap Indonesia kecuali membantu

Indonesia dalam perjuangannya yang juga bersifat anti-imperialis

(Musso1948:16). Sedangakan Aidit lebih mendekati komunisme Cina. PKI pada

masa Aidit melakukan gerakan long march yang identik dengan gerakan

komunisme Mao Tse Tung, namun tidak berhasil memobilisasi massa.

Persamaan antara Musso dan Aidit adalah mengenai pentingnya

pembentukan Front Nasional untuk mencapai tujuan komunisme. Namuan

terdapat perbedaan antara konsepsi Front Nasional yang dipikirkan Musso dan

Aidit. Front Nasional yang dibentuk Musso merupakan gabungan dari semua

anasir-anasir partai lain tanpa memandang ideologi, dan dipimpin oleh PKI.

Sedangkan konsepsi Aidit adalah bahwa PKI melakukan koalisi dengan Partai lain

untuk mempertahankan posisi politiknya.

Menurut Musso Front Nasional harus disusun dari bawah yang disokong

oleh semua Partai dan golongan serta orang-orang yang progresif

(Musso,1948:23). Aidit memandang Front Nasional merupakan konsep yang

penting dalam perjuangan, walaupun pertentangan partai belum dapat diatasi.

Kemudian Musso berpendapat bahwa bahwa Partai kelas buruh tidak dapat

Page 81: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

120

menyelesaikan sendiri revolusi demokrasi burjuis ini dan oleh karena itu PKI

harus bekerja bersama dengan partai-partai lain.

Kaum Komunisme sudah semestinya berusaha mengadakan persatuan

dengan anggota-anggota partai dan organisasi-organisasi lain. Satu-satunya

persatuan semacam itu ialah Front Nasional. Dalam menyusun ini PKI harus

mengambil inisiatif dan dalam Front Nasional itu PKI harus juga memainkan

peranan penting. Ini tidak berarti, bahwa kaum Komunisme memaksa partai lain

atau orang lain supaya mengikutinya, melainkan PKI harus meyakinkan dengan

secara sabar kepada orang-orang yang tulus hati, bahwa satu-satunya jalan untuk

mendapat kemenangan ialah membentuk Front Nasional yang disokong oleh

semua rakyat yang progresif dan anti-imperialis. Tiap-tiap Komunisme harus

yakin benar-benar, bahwa dengan tidak adanya Front Nasional kemenangan tidak

akan datang. Front Nasional harus disusun dari bawah, semua anggota partai-

partai yang sudah menyetujui Front Nasional seharusnya memasukinya, secara

individual. Selain daripada itu diberi juga kesempatan kepada beribu orang yang

tidak berpartai dan yang progresif turut serta dalam Front Nasional. Komite-

komite Front Nasional, baik di daerah maupun di pusat, harus dipilih secara

demokratis dari bawah. Front Nasional semacam ini, sekali berdiri, tidak akan

mudah hancur, bahkan tidak terlalu bergantung lagi kepada kehendak pemimpin-

pemimpin partai. Front Nasional semacam itu memungkinkan juga pengurangan

perselisihan politik dan juga memperkecil adanya oposisi sampai pada batas

minimum (Musso, 1948:23). Sedangkan menurut Aidit dalam perjuangan

membentuk sebuah Front Nasional, PKI harus dapat memepertahankan

Page 82: 40 KOMPARASI PEMIKIRAN KOMUNISME - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_034872_bab_iv.pdf · Musso dan Aidit tentang komunisme. Secara fundamental pemikiran

121

independensinya baik secara politis ideologis maupun organisatoris (Aidit,

1959:175). Selanjutnya menurut Aidit sebelumnya masyarakat disatukan terlebih

dahulu berdasarkan kelas-kelas yang ada. Menurut Aidit Front Nasional harus

berlandaskan pada persatuan kaum buruh dan kaum Tani. Tanpa penyatuan kaum

buruh dan kaum petani menurut Aidit Front Nasional tidak akan berhasil.

Djika persatuan kuat dan kebidjakan benar-benar dituntun oleh partai komunis kemudian djaminan yang pasti akan kekuatan Front Nasional yang bersatu akan segera dilakukan. Dengan cara yang sama kekuatan Front Nasional yang bersatu tersebut dapat dipastikan akan dapat memantapkan persatuan antara kaum buruh dan kaum tani dan hal ini juga berarti memeperkuat dan meningkatkan kemampuan Partai Komunis. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Radical Concentratie, PPPKI, GAPI, Konsentrasi Nasional dan timbul karena fron-fron tersebut tidak berlandaskan pada penyatuan yang kuat antara kaum buruh dan kaum petani (Aidit, 1959:54)

Pemikiran komunisme Musso dan Aidit memiliki tujuan yang sama yaitu

mensejahterakan rakyat. Namun jalan yang diambil oleh Musso dan Aidit

berbeda. Musso mengambil jalan radikal menentang pemerintah. Sedangkan Aidit

mengambil jalan berpolitik dan berkompromi dengan pemerintah. PKI pada masa

Aidit mengikuti Pemilihan umum dan ikut serta dalam pemerintahan parlemnter.