4. UKK, Desember Pontianak

10
12/16/2012 1 Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP Jabatan : Direktur Standardisasi Produk Pangan Instansi : Badan Pengawas Obat dan Makanan Alamat Kantor : Jl.Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat Telp/Fax : 021-42875584/ 021-42875780 Email : [email protected] Riwayat Pendidikan S-1 : Gizi Masyarakat –IPB S-2 : Magister Profesional Teknologi Pangan Riwayat Pekerjaan 2008-sekarang : Direktur Standardisasi Produk Pangan 2001-2008 : Kasubdit Standardisasi Pangan Khusus 1998-2002 : Kasi. Pengaturan Produksi Makanan – Depkes RI CURRICULUM VITAE STANDAR PANGAN BAYI DAN ANAK Tetty H. Sihombing Direktorat Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan 15 Desember 2012 3 Topik Badan POM 2012 4 A • Pendahuluan B • Codex Alimentarius Commission C •Standar Pangan untuk Bayi dan Anak D •Pengawasan

description

koas anak

Transcript of 4. UKK, Desember Pontianak

Page 1: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

1

Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP

Jabatan : Direktur Standardisasi Produk Pangan Instansi : Badan Pengawas Obat dan Makanan Alamat Kantor : Jl.Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat Telp/Fax : 021-42875584/ 021-42875780 Email : [email protected] Riwayat Pendidikan • S-1 : Gizi Masyarakat –IPB • S-2 : Magister Profesional Teknologi Pangan Riwayat Pekerjaan • 2008-sekarang : Direktur Standardisasi Produk Pangan • 2001-2008 : Kasubdit Standardisasi Pangan Khusus • 1998-2002 : Kasi. Pengaturan Produksi Makanan – Depkes RI

CURRICULUM VITAE

STANDAR PANGAN BAYI DAN ANAK

Tetty H. Sihombing

Direktorat Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan

15 Desember 2012

3

Topik

Badan POM 2012 4

A • Pendahuluan

B • Codex Alimentarius Commission

C •Standar Pangan untuk Bayi dan Anak

D •Pengawasan

Page 2: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

2

Pendahuluan 1

5

Menjadi Institusi Pengawas Obat Dan Makanan

Yang Inovatif, Kredibel Dan Diakui Secara

Internasional Untuk Melindungi Masyarakat

6

Pusat : Jl Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat (10560) Daerah : Kantor Balai Besar/ Balai POM di Ibukota

Propinsi www.pom.go.id

Badan POM (komoditi)

Deputi Bidang Pengawasan

Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropik dan

Zat Adiktif

Deputi Bidang Pengawasan

Obat Tradisional, Kosmetik dan

Produk Komplemen

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan

Pangan dan Bahan Berbahaya

7

Direktorat

Penilaian

Keamanan

Pangan

Direktorat

Standardisasi

Produk

pangan

Direktorat

Inspeksi

dan

Sertifikasi

Pangan

Direktorat

Surveilen

dan

Penyuluhan

Keamanan

Pangan

Direktorat

Pengawasan

Produk

Bahan

Berbahaya

Komunikasi dan

Informasi dari

berbagai sumber

Data Risk

Analyasis,

peer-reviewer

jurnal

Data keadaan masyarakat Indonesia

(al pola konsumsi, kesehatan,

ekonomi)

Regulasi dan

Standar,

internasional,

regional, dll

Pembahasan komprehensif

bersama stakeholder

Pakar

dengan

kompetensi

sesuai

8

Rutinitas Standardisasi Produk Pangan

Kajian Ilmiah

Bagian dari

Risk Manager

Page 3: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

3

Codex Alimentarius Commission (CAC)

2

9

a. Sejarah

Badan POM 2012 10

• Kebutuhan harmonisasi standar pangan demi perlindungan konsumen dan menghilangkan barier perdagangan yang tidak perlu.

• 1961 dan 1963, konferensi FAO dan World Health

Assembly (WHO) memutuskan pembentukan CAC. • Codex Alimentarius , kata Latin. Codex … code,

Alimentary … pangan kumpulan standar, pedoman dan cara yang baik/codes of practice terkait pangan.

b. Organisasi

Badan POM 2012 11

• CAC organisasi antar pemerintah, pusat di

Roma, dengan anggota 180 negara termasuk European Community sebagai anggota organisasi.

• Terdiri dari Commission (CAC), Task Force, Codex Committee, Coordinating Committee (Asia)

• Bekerja dalam Joint FAO/WHO Food

Standards Programme

c. Peranan

Badan POM 2012 12

• Mengumpulkan scientists, spesialis,regulators, organisasi konsumen dan industri internasional.

• Membantu negara berkembang yang infrastruktur dan

keahlian terbatas dalam penyiapan standar, pengawasan keamanan pangan.

• Dokumen Codex bersifat sukarela dan tidak mengikat.

Jika terdapat disputes dalam perdaganganan internasional, Codex dapat digunakan sebagai referensi WTO kesesusuaian dengan Codex mengurangi WTO Disputes Panel.

Page 4: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

4

c. Peranan

Badan POM 2012 13

• Membahas kebutuhan standar pangan untuk bayi dan anak :

- Formula Bayi - Makanan Pendamping ASI (Bubur, Biskuit) - Makanan Pendamping ASI formula khusus - Makanan Pendamping ASI untuk anak dengan berat badan kurang - Follow up Formula

d. Peranan Codex dalam melindungi kesehatan bayi dan anak

Badan POM 2012 14

Standar yang dihasilkan dikaitkan dengan:

Kriteria keamanan (kontaminan, bahan tambahan pangan, proses pengolahan)

Kriteria mutu (ingredient, komposisi, kandungan

gizi) Pencegahan kontaminasi

Pelabelan, klaim dan iklan.

Suatu Standar dapat terkait dengan beberapa

Committee: Nutrition and Foods for Special Dietary Uses (CCNFSDU)

Contaminants in Foods (CCCF)

Food Additives (CCFA)

Food Hygiene (CCFH)

Food Labeling (CCFL)

e. Output

Badan POM 2012 15

Standard for Infant Formula and Formulas for

Special Medical Purposes Intended for Infants (Codex Stan 72-1981,rev. 2007)

Standard for Processed Cereal-Based Foods for Infants and Young Children (Codex Stan 74, rev.2006)

Standard for Follow-up formula (Codex Stan 156-1987 rev.1989)

Code of Hygienic Practice for Powdered Formulae for Infants and Young Children (CAC/RCP 66-2008, rev 2009)

Guidelines for Formulated Supplementary Foods for Older Infants and Young Children (CAC/GL 8-1991 amendment 2010)

f. Codex documents and Indonesian Standard and Regulation

Badan POM 2012 16

Standard for Infant Formula and Formulas for Special Medical Purposes Intended for Infants (Codex Stan 72-1981,rev. 2007)

Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 ttg Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis Khusus

Page 5: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

5

Standar Pangan untuk Bayi dan Anak

3

17 Badan POM 2012 18

1. Demografi

• 0-4 years: around 20 millions,

• 5-9 years: around 20 millions

2. Isu kesehatan: kelompok rentan

• Indikator Kesehatan Nasional (Angka Kematian Bayi, kurang gizi, gizi buruk, stunting, obesitas dll)

• MDG’s goal: Goal 4: Menurunkan kematian anak

Beberapa hal terkait Bayi dan Anak di

Indonesia

Badan POM 2012 19

3. Keberadaan bayi dan anak di Indonesia mendorong produksi, perdagangan dan pemasaran produk bayi dan anak

variasi produk: serbuk, instant, siap konsumsi, berbagai rasa, kandungan zat gizi dan komponen lain, kemasan menarik, klaim, teknik pemasaran dan iklan

Badan POM 2012 20

4. Pengetahuan konsumen yang kurang dapat menyebabkan misleading

5. Standar dan Regulasi merupakan alat untuk perlindungan kesehatan konsumen

Peraturan Kepala Badan POM No.

HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011

tentang Pengawasan Formula Bayi dan

Formula Bayi untuk Keperluan Medis

Khusus

Page 6: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

6

PERATURAN KEPALA BADAN POM RI

TENTANG PENGAWASAN FORMULA BAYI DAN FORMULA BAYI

UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS

Formula Bayi adalah formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI) untuk bayi sampai umur 6 (enam) bulan yang secara khusus diformulasikan untuk menjadi satu-satunya sumber gizi dalam bulan bulan pertama kehidupannya sampai bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI).

Badan POM 2012 21

Berlaku untuk Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus yang diproduksi dalam bentuk cair dan/atau bubuk.

Persyaratan:

Mutu: ingredien, zat gizi

Keamanan: Cemaran, Bahan Tambahan

Pangan, Proses Produksi

Persyaratan Klaim, Label dan Iklan

Badan POM 2012 22

berbahan dasar susu sapi atau susu hewan lain atau campuran kedua susu tersebut dan atau bahan lain yang telah terbukti sesuai untuk makanan bayi.

Keamanan dan kecukupan kandungan zat gizi Formula Bayi harus terbukti secara ilmiah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Semua bahan harus bebas gluten.

Badan POM 2012 23

1. Mutu : Bahan Utama

Formula Bayi siap konsumsi harus mengandung energi tidak kurang dari 60 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal per 100 ml produk.

Kandungan zat gizi Formula Bayi siap konsumsi per 100 kkal harus memenuhi ketentuan nilai minimum, maksimum, atau ABA.

Protein :

dari susu sapi: 1,8 – 3,0 g /100 kkal

dari Isolat protein kedelai: 2,25 - 3,0 g/100kkal

Badan POM 2012 24

1. Mutu : zat gizi

Page 7: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

7

Lipida (Total lemak, Asam Linoleat, Asam ∂–Linolenat)

Karbohidrat 9 - 14 g per 100 kkal

Vitamin A, D3, E, K, Tiamin, Riboflavin, Niasin, Piridoksin, B12, Asam Pantotenat, asam folat, vitamin C, Biotin, Mineral

Trace Elements (besi, kalsium, fosfor , magnesium, natrium, klorida, kalium, mangan, Iodium, selenium, tembaga, Zat gizi lain: Seng, kolin, Myo-Inositol, L-Karnitin,

Badan POM 2012 25

Bahan lain yang dapat ditambahkan:

- Bahan yang secara normal terdapat dalam

ASI untuk menjamin sebagai sumber zat gizi satu-satunya bagi bayi atau untuk memberikan manfaat lain yang serupa dengan manfaat yang didapat oleh bayi yang mendapat ASI.

- Kelayakan dan keamanan zat-zat gizi terbukti secara ilmiah. Harus terkandung dalam jumlah yang cukup untuk memberikan manfaat yang diharapkan. Yang sudah diatur :Taurin, Nukleotida, DHA.

Badan POM 2012 26

Pengental , Pengemulsi, Pengatur Keasaman, Antioksidan, Gas Untuk Pengemas,

Badan POM 2012 27

2. Keamanan: Bahan Tambahan Pangan

Wajib menerapkan:

a. Cara Produksi yang Baik; dan

b. Sistem Pengendalian Bahaya Pada Titik Kritis

(Hazard Analysis and Critical Control

Point/HACCP).

• Dalam bahasa Indonesia.

• Nama produk “Formula Bayi”.

• Sumber protein dinyatakan dengan jelas.

• Jika tidak mengandung susu atau hasil olahnya, cantumkan tulisan “Tidak mengandung susu atau hasil olahnya” atau kalimat sejenis.

• Informasi nilai gizi

• Tanggal kedaluwarsa

• Petunjuk penyimpanan

• Petunjuk penggunaan

Badan POM 2012 28

3. Klaim, Pelabelan dan Iklan

Page 8: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

8

• Memuat cara penyiapan dan pembuangan produk setelah disiapkan.

• Panduan untuk membersihkan dan sterilisasi peralatan.

• Cara menyiapkan dan menyajikan Formula Bayi al. penggunaan air dengan suhu tidak kurang dari 70°C.

• Kalimat “ASI adalah makanan terbaik untuk bayi anda” atau kalimat sejenis yang menyatakan keunggulan menyusui/ASI;

Badan POM 2012 29

Dilarang:

a. mencantumkan klaim gizi dan/atau klaim kesehatan pada label Formula Bayi;

b. mencantumkan klaim kesehatan pada label Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus;

c. mengiklankan kecuali diatur dalam peraturan lain.

Badan POM 2012 30

Standar lain:

Badan POM 2012 31

Makanan Pendamping ASI : - SNI 01-7111.1 – 2005 Makanan

Pendamping ASI Bubuk Instan - SNI 01-7111.2 – 2005 Makanan

Pendamping ASI Biskuit - SNI 01-7111.3 – 2005 Makanan

Pendamping ASI Siap Masak - SNI 01-7111.4 – 2005 Makanan

Pendamping ASI Siap Santap

Standar lain :

Badan POM 2012 32

2. Formula Lanjutan

Standard for Follow-up formula (Codex Stan 156-1987 rev.1989) Under revision, to be divided into two : 7 – 11 months and 1-3 years old

3. Pedoman

Peraturan Kepala BPOM RI Nomor Hk.03.1.23.12.11.10720 Tahun 2011 Tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik Untuk Formula Bayi Dan Formula Lanjutan Bentuk Bubuk

Page 9: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

9

Badan POM 2012 33

5. Peraturan tentang melamin :

Food Product Maximum Level

Powderd Infant Formula 1 g/ kg

Liquid infant formula ( as

consumed)

0.15 mg/kg

4. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan

Makanan Republik Indonesia Nomor

Hk.03.1.23.12.11.10720 Tahun 2011 Tentang Pedoman

Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik Untuk

Formula Bayi Dan Formula Lanjutan Bentuk Bubuk

Standar lain :

Pengawasan 4

34

Badan POM 2012 35

o Penilaian keamanan pangan (pre-market evaluation)

o Pengawasan produksi dan peredaran (post market control)

o Sertifikasi o Analisis laboratorium o Penelitian o Standar dan

Peraturan

BPOM RI MD …….. BPOM RI ML ……….

Kegiatan Badan POM

CONSUMER

GOVERNMENT

INDUSTRY/TRADE

The Integrated System is supported by the participation of all stakeholders

SHARED RESPONSIBILTY

SAFE FOOD FOR ALL

WHO, 1996

Food Legislation and Enforcement

Advice for Industry/Trade

Consumer Education

Information Gathering and

Research

Provision of

Health-Related Services

Educated and Knowledgeable Public

Discriminating and Selective Consumers

Safe Food Practices in the Home

Community Participation

Active Consumer Groups

Good Practices by Primary Producers

and Distributors

Quality Assurance and Control of

Processed Food

Appropriate Processes and

Technology

Trained Managers and Food Handler

Informative Labelling and Consumer

Education

36 Dit SPP-BPOM, 2011

Page 10: 4. UKK, Desember Pontianak

12/16/2012

10

PENUTUP Untuk bayi dan anak semua bertanggung jawab: * Para Pakar :TIM MITRA BESTARI, spesialis * Industri Pangan * Masyarakat : Konsumen * Pemerintah

Badan POM 2012 38

Direktorat Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 www.pom.go.id

[email protected]