4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan

4
 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan Tanggal : 21 April 2010 | Oleh : Putu Sudayasa | Skip ke Komentar | Setelah menentukan visi pembangunan kesehatan yang ditunjang oleh misi pembangunan kesehatan, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, maka diperlukan juga suatu strategi khusus dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi umum yang dipergunakan dalam rangka menyelenggarakan misi pembangunan kesehatan tersebut, dalam upaya mencapai  Visi Indonesia Sehat 2010 adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan  Secara makro setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku sehat tersebut. Secara mikro, semua kebijakan pembangunan kesehatan yang sedang dan atau akan diselenggarakan harus dapat makin mendorong meningkatnya derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat. Didalam kerangka strategi ini perlu dilakukan kegiatan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan advokasi serta pelatihan sehingga semua sektor pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Profesionalisme Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika. Secara terus menerus ditingkatkan profesionalisme para petugas kesehatan serta profesionalisme di bidang manajemen pelayanan kesehatan. Didalam kerangka profesionalisme di bidang kesehatan, dilaksanakan penentuan standar kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi tenaga kesehatan, serta peningkatan kualitas lainnya. 3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)  Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehari-hari digalang peran serta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk peran serta dalam pembiayaan. JPKM pada dasarnya merupakan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat, sebagai wujud nyata peran serta masyarakat dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkaunan pelayanan kesehatan. Dalam kontek penataan subsistem pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif. 4. Desentralisasi Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk keberhasilan desentralisasi ini berbagai persiapan perlu dilakukan termasuk yang terpenting adalah persiapan perangkat organisasi serta sumber daya manusia. Perlu dilakukan analisis dan penentuan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah bidang kesehatan, penentuan kegiatan upaya kesehatan yang wajib dilakukan oleh daerah, pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, penempatan kembali tenaga kesehatan. (dirangkum dari berbagai sumber referensi pembangunan kesehatan ) 

Transcript of 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan

5/17/2018 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/4-strategi-pokok-dalam-pembangunan-kesehatan 1/4

 

4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan

Tanggal : 21 April 2010 | Oleh : Putu Sudayasa | Skip ke Komentar |

Setelah menentukan visi pembangunan kesehatan yang ditunjang oleh misi pembangunan

kesehatan, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, maka diperlukan juga suatu

strategi khusus dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi umum yang dipergunakan dalam

rangka menyelenggarakan misi pembangunan kesehatan tersebut, dalam upaya mencapai Visi

Indonesia Sehat 2010 adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan 

Secara makro setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan dapat

memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku sehat

tersebut. Secara mikro, semua kebijakan pembangunan kesehatan yang sedang dan atau akan

diselenggarakan harus dapat makin mendorong meningkatnya derajat kesehatan seluruhanggota masyarakat. Didalam kerangka strategi ini perlu dilakukan kegiatan sosialisasi,

orientasi, kampanye, dan advokasi serta pelatihan sehingga semua sektor pembangunan

berwawasan kesehatan.

2. Profesionalisme 

Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta melalui

penerapan nilai-nilai moral dan etika. Secara terus menerus ditingkatkan profesionalisme para

petugas kesehatan serta profesionalisme di bidang manajemen pelayanan kesehatan. Didalam

kerangka profesionalisme di bidang kesehatan, dilaksanakan penentuan standar kompetensi

bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi tenaga

kesehatan, serta peningkatan kualitas lainnya.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) 

Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehari-hari digalang peran

serta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk peran serta dalam pembiayaan. JPKM pada

dasarnya merupakan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi

sumber dana masyarakat, sebagai wujud nyata peran serta masyarakat dalam mempercepat

pemerataan dan keterjangkaunan pelayanan kesehatan. Dalam kontek penataan subsistem

pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih mengutamakan pelayanan promotif danpreventif.

4. Desentralisasi 

Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan

harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk keberhasilan

desentralisasi ini berbagai persiapan perlu dilakukan termasuk yang terpenting adalah

persiapan perangkat organisasi serta sumber daya manusia. Perlu dilakukan analisis dan

penentuan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah bidang kesehatan, penentuan

kegiatan upaya kesehatan yang wajib dilakukan oleh daerah, pengembangan sumber daya

manusia, pelatihan, penempatan kembali tenaga kesehatan. (dirangkum dari berbagai sumber referensi pembangunan kesehatan) 

5/17/2018 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/4-strategi-pokok-dalam-pembangunan-kesehatan 2/4

 

Saat ini perilaku masyarakat merupakan faktor utama yang menyebabkan masalah kesehatan

Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan mencapai tujuan pembangunan kesehatanyaitu derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya--melalui peningkatanketerjangkauan (accesiblity ), kemampuan (affordability ), kualitas (quality ) pelayanan

kesehatan--sehingga mampu mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalahdan tantangan dalam pembangunan kesehatan. 

Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagaikecenderungan pembangunan kesehatan ke depan--serta dalam mencapai sasaranpembangunan kesehatan yang tertuang dalam rencana pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara tahun 2006-2009--maka telahditetapkan visi dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2006-20011. Visi ituyaitu “menjadi penggerak pembangunan kesehatan menuju Sumatera Utara sehatmelalui pemberdayaan masyarakat dan kemitrausahaan swasta“. 

Sumatera Utara Sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Sumatera Utarahidup sehat secara fisik, sosial maupun mental--dengan memiliki kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk mengenali dan mengatasi permasalahankesehatan yang dihadapi. Sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baikyang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan--baik yangdisebabkan penyakit, akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidakmendukung untuk hidup sehat. 

Untuk mewujudkan visi ini maka Dinas Kesehatan mempunyai misi :1).Menggerakanpembangunan nasional berwawasan kesehatan. 2).Meningkatkan kualitas aparatur

kesehatan menuju pelayanan prima. 3).Memelihara dan meningkatkan kesehatanindividu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. 4).Memelihara danmeningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.5).Mendorong kemandirian masyarakat dan kemitrausahaan swasta dalam bidangkesehatan. 

Sebagai penjabaran tersebut, maka tujuan yang akan dicapai adalahterselenggaranya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan, berhasil gunadan berdaya guna serta serasi dan seimbang dalam rangka mencapai derajatkesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimanatercantum dalam Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN)tahun 2004-2009 serta RPJM Transisi Provsu 2006-2011 yaitu : 1).Meningkatnyaumur harapan hidup menjadi 69,2 tahun. 2).Menurunnya angka kematian bayimenjadi 26 per 1000 kelahiran hidup. 3).Menurunnya angka kematian ibu melahirkanmenjadi 275 per 100.000 kelahiran hidup. 4).Menurunnya prevalensi gizi kurangpada anak balita menjadi di bawah 20.0 %. 

Dalam kebijakan provinsi, pembangunan kesehatan dijelaskan bahwa kesehatanmerupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salahsatunya dengan meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses

pembelajaran dari, oleh untuk dan bersama masyarakat. Agar mereka dapatmenolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

5/17/2018 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/4-strategi-pokok-dalam-pembangunan-kesehatan 3/4

 

masyarakat, sesuai sosial budaya setempat--didukung kebijakan publik yangberwawasan kesehatan.

Menolong dirinya sendiri artinya, masyarakat mampu berperilaku mencegahtimbulnya ganggguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya--serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguankesehatan tersebut terlanjur datang. Banyak masalah kesehatan yang ada diSumatera Utara, termasuk timbulnya berbagai kejadian luar baiasa (KLB) yangdipengaruhi perilaku masyarakat.

Seperti KLB diare penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku masyarakat untukuntuk cuci tangan pakai sabun, minum air yang tidak dimasak serta buang air besartidak di jamban. KLB penyakit demam berdarah, karena perilaku masyarakat yangkurang peduli terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk dan kesehatanlingkungan, tingginya penyakit saluran pernafasan.TBC serta berbagai penyakitmenular lainnya juga karena perilaku masyarakat terhadap kebersihan rumah masih

rendah.

Demikian pula, perilaku masyarakat terhadap perawatan kehamilan, persalinan dannifas serta persalinan yang tidak ditolong petugas kesehatan menjadi penyebabtingginya angka kematian ibu dan bayi di Indoensia. Selain itu, masih banyak lagiperilaku masyarakat yang menyebabkan terjadinya KLB Polio, KLB Flu burung,meningkatnya jumlah penderita infeksi menular Seksual/HIV/AIDS.

Di samping perilaku masyarakat yang menyebabkan meningkatnya kasus penyakitmenular, juga masih banyak lagi perilaku masyarakat di Indonesia yang

menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit degeneratif atau penyakittidak menular. 

Misalnya penyakit jantung, kanker, diabetes mellitus, paru-paru dll. Ini disebabkanperilaku masyarakat yang tidak menerapkan gaya hidup sehat. Perilaku masyarakatyang tidak menerapkan makan dengan menu seimbang, tinggi serat rendah lemakserta melakukan aktifitas fisik setiap hari. 

Saat ini perilaku masyarakat merupakan faktor utama yang menyebabkan masalahkesehatan. Oleh sebab itu upaya pemberdayaan masyarakat agar mampuberperilaku hidup bersih dan sehat menjadi prioritas utama dalam program

kesehatan dalam mengantisipasi perilaku masyarakat yang belum menerapkanperilaku hidup dan sehat. Peran promosi kesehatan sangatlah penting.

Ruang lingkup penyelenggaraan program kesehatan tidak hanya berfokus padaperubahan perilaku masyarakat saja, tetapi juga merupakan upaya membangunkomitmen dan dukungan kongkrit dari para penentu atau pengambil keputusan--serta kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan termasuk swasta untuk peduli,berperan aktif dalam pembangunan berwawasan kesehatan.

Program kesehatan juga berperan dalam proses peningkatan kualitas pelayanankesehatan melalui peningkatan kapasitas petugas kesehatan agar lebih responsif

dalam memberdayakan kliennya sehingga mampu menjaga serta meningkatkankesehatannya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. 

5/17/2018 4 Strategi Pokok Dalam Pembangunan Kesehatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/4-strategi-pokok-dalam-pembangunan-kesehatan 4/4

 

Keberadaaan PTC Indrapura adalah merupakan bagian dari Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Utara--melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan, pendidikan danpenelitian dalam bidang upaya kesehatan masyarakat, manajemen kebijakanpembangunan kesehatan, manajemen puskesmas, promosi kesehatan danpemberdayaan masyarakat. 

Di sini dilakukan kegiatan yang secara terminologi melakukan supporting  padapenyelenggaraan dan pelaksanaan program kesehatan di Provsu. Ini merupakanpengamalan konsep penyehatan rakyat, yakni : seperti halnya dalam”five level of prevention ” dari level and Clark dalam bukunya Hanlon (1974), dimana pencegahantingkat pertama adalah “ health promotion” .

Dalam konsep lima tingkat pencegahan (five level of prevention), adalah :1).Promosi Kesehatan (Health Promotion). 2).Perlindungan khusus melalui imunisasi(specific protection). 3). Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment). 4). Membatasi atau mengurangi kecacatan (Disability limitation).

5).Pemulihan (Rehabilitation ). 

Fungsi PTC Indrapura adalah untuk memacu dan memicu program-programkesehatan di Sumatera Utara yang masih belum berjalan sesuai dengan harapanmelalui penyediaan sumber daya manusia dan penelitian. Dengan demikian PTCIndrapura harus dikemas ulang sesuai Surat Keputusan Gubsu terhadap TugasPokok dan Fungsinya serta dipertahankan agar mampu berperan lebih optmal diarustengah (mainstream ) pembangunan kesehatan Sumut. Sehingga jelas ke depan,program PTC Indrapura kesehatan tidak boleh lagi di tataran persimpangan lagi. 

Harus lebih profesional dengan memanfaatkan dan mengembangkan jabatanfungsional, miskin struktur tetapi kaya fungsi. Jika PTC Indrapura ini berhasildirevitalisasi dengan benar maka PTC ini dapat menjadi center of excellent  bagiSumut, karena keberadaan unit kerja teknis semacam itu sangat strategis namuntidak selalu ada di setiap provinsi. Seluruh program kerja PTC Indrapura seharusnyadidesign  berdasarkan fakta (evidence based) kebutuhan pengembangan programkesehatan yang proporsional agar dapat lebih profesiona.

Di sini peran dan fungsi bagian perencanaan program di tingkat Provsu seharusnyalebih faham dan mengerti terhadap penganggaran program kerja untuk mewujudkanproduktivitas yang tepat sasaran. ***** ( dr Candra Syafei, SpOG : Penulis adalah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara )