4. Sistem Respirasi Akper

50

description

respirasi

Transcript of 4. Sistem Respirasi Akper

Page 1: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 2: 4. Sistem Respirasi Akper

SISTEM RESPIRASI AKPER 2008

• Fungsi : mengambil O2 ( tarik nfas ) dan

mengeluarkan CO2 dan H20 ( meng-

hembuskan nafas ).

Terdiri dari : - bagian konduksi dan

- bagian respirasi.

Page 3: 4. Sistem Respirasi Akper

BAGIAN KONDUKSI

• Terdiri dari organ2 :• - Hidung• - Pharynx = faring• - Larynx = laring• - Trachea• - Bronchus + cabang2nya• - Bronchiolus sampai ke • - Bronchiolus terminalis

Page 4: 4. Sistem Respirasi Akper

BAGIAN RESPIRASI

• Terdiri dari :

• - Bronchiolus respiratorius

• - ductus alveolaris

• - Saccus alveolaris dan

• - Alveolus.

Page 5: 4. Sistem Respirasi Akper

HIDUNG

• Bagian2nya :• - Alae nasi = cuping hidung• - Vestibulum nasi = cavum nasi = • rongga hidung• - Septum nasi = sekat rongga hidung• - Concha nasalis : - superior• - medius • - inferior.

Page 6: 4. Sistem Respirasi Akper

ALAE NASI

• Alae nasi ini terdiri dari tulang rawan elastis yang dibungkus oleh kulit tipis.

• Kulit ini mempunyai rambut , kelenjar keringat dan kelenjar lemak , maka kulit hidung bisa terkena radang dari kelenjar lemaknya = acne = jerawat.

Page 7: 4. Sistem Respirasi Akper

VESTIBULUM NASI

• =Cavum nasi = rongga hidung, disini terdapat :

• - Kulit

• - Mucosa

• - Rambut = fibricae

• - Plexus venosus

• - Concha nasalis.

Page 8: 4. Sistem Respirasi Akper

continued

• Rongga hidung 1/3 bagian luar dilapisi kulit dan ada rambut2 = fibricae , untuk menyaring udara yang masuk / mengha- langi debu ikut masuk keparu.

• 2/3 bagian atas dilapisi mucosa dengan

• epithel berderet bercilia , cilia berfungsi untuk menghalau debu yang ikut masuk.

Page 9: 4. Sistem Respirasi Akper

SEL GOBLET = SEL PIALA

Sel goblet berbentuk piala, menghasilkan mucine = lendir, untuk menangkap debu yang ikut masuk udara nafas.

Bila ada radang = infeksi = rhinitis , produksi lendir akan berlebihan disebut sebagai pilek = selesma.

Page 10: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 11: 4. Sistem Respirasi Akper

CONCHA NASALIS

• Ada 3 : - superior

• - medius

• - inferior.

• Fungsi untuk turbulensi / putaran udara, supaya udara lebih lama mengalir lebih lama kontak dg vena2 menjadi hangat, walau berada dikutub udara tidak beku.

Page 12: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 13: 4. Sistem Respirasi Akper

REGIO OLFACTORY

• Letaknya diatas concha nasalis superior,

disini terdapat sel2 olfactory = sel2

untuk pembauan.

Bila ada rhinitis ( radang dari hidung ) ada udema dari mucosa cavum nasi ada rasa hidung tersumbat dan pembauan kurang tajam nafsu makan menurun / berkurang.

Page 14: 4. Sistem Respirasi Akper

Gb reg olf

Page 15: 4. Sistem Respirasi Akper

PHARYNX = FARING

• Rongga diposterior hidung, ada 3 bagian : - nasopharynx , yang berbatasan

dengan hidung.

- oropharynx , yang berbatasan dengan

mulut.

- laringopnarynx , yang berbatasan

dengan larynx.

Page 16: 4. Sistem Respirasi Akper

LARYNX = LARING

• Rongga / saluran dibawah faring.

Dibagian atas terdapat tonjolan tulang rawan = epiglotis , yang bekerja sebagai katup, supaya makanan dan udara nafas tidak salah jalan.

Bila fungsi epiglotis kurang bagus , orang akan tersedak , makanan / minuman bisa keluar dari hidung.

Page 17: 4. Sistem Respirasi Akper

Gb epgl

Page 18: 4. Sistem Respirasi Akper

CHORDA VOCALIS

• Didalam larynx ada lipatan mucosa yang membentuk chorda vocalis = pita suara.

Bila ada radang dilarynx = laringitis, pita suara akan terkena terjadi suara serak dan batuk yang menggonggong.

Terapi harus disertai istirahatnya pita suara / tidak boleh banyak berbicara.

Page 19: 4. Sistem Respirasi Akper

TRACHEA

Berupa tabung : pj 9 – 10 cm, dmt 2,5 cm

dindingnya ada tulang rawan bentuk C yg

terbuka dibag. posterior tetap terbuka.

Bibawah bercabang 2 bonchus utama / bronchus extrapulmonar.

Percabangan ini disbt = bifurcatio trachealis.

Page 20: 4. Sistem Respirasi Akper

Gb cab2 bronc

Page 21: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 22: 4. Sistem Respirasi Akper

PERCABANGAN BRONCHUSBonchus utama = bronchus extrapulmonar

bronchus intrapulmonar bronchiolus bronchiolus terminalis bronchiolus respiratorius ductus alveolaris saccus alveolaris alveolus.

Tlg rawan ada di : trachea, bronchus extra dan intrapulmonar tetap terbuka.

Bronchiolus ada otot polos, bila kontraksi sempit timbul suara ( pd penjakit asma

bronchiale tbl suara saat expirasi ).

Page 23: 4. Sistem Respirasi Akper

PARU

Paru kanan terdiri 3 lobus, paru kiri 2 lobus.Paru dibungkus selaput = pleura, yang

terdiri 2 lapis : yang dalam = pleura visceralis yang menempel langsung pada jaringan ( parenchim ) paru.

Yang luar = pleura parietalis.Diantaranya ada ruang = cavum pleura yg

berisi cairan pleura paru bisa bergerak / kembang kempis tanpa tergesek.

Page 24: 4. Sistem Respirasi Akper

paru

Page 25: 4. Sistem Respirasi Akper

ALVEOLUS

Berupa kantong kecil2 yang terbuka disatu sisi, berisi udara konsistensi paru seperti spons.

Disini terjadi pertukaran gas O2 dari udara luar ( tarik nafas ) dan CO2 dari kapiler darah didinding alveolus.

Hembus nafas keluar CO2 dan H2O beri kaca ada embun / uap air.

Page 26: 4. Sistem Respirasi Akper

GB ALV

Page 27: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 28: 4. Sistem Respirasi Akper

APUNG PARU

Percobaan apung paru : ambil sedikit jar.paru masukkan keair mengapung

alv pernah berisi udara , orang pernah bernafas , orang pernah hidup.

Tenggelam alv tidak pernah berisi udara, orang tidak pernah bernafas , orang tidak pernah hidup.

Penting dibidang KK / FM untuk menen- tukan apakah orang pernah hidup.

Page 29: 4. Sistem Respirasi Akper

HILUS

Bagian tengah antara ke 2 paru yang ber- dekatan, terbentuk dari :

- Arteri dan vena pulmonalis - Arteri dan vena bronchialis - Bronchus + cabang2nya

- Pembuluh limfe - serabut saraf.

Page 30: 4. Sistem Respirasi Akper

MEDIASTINUM

Ruang dibagian bawah antara kedua paru , diatas diafragma, didepan vertebra thora-calis , ini berisi :

- oesophagus

- jantung

- saraf : nervus Vagus

- Pemb. darah besar :

Aorta + vena cava.

Page 31: 4. Sistem Respirasi Akper

Gb med

Page 32: 4. Sistem Respirasi Akper

NAFASINSPIRASI = tarik nafas m. intercos-talis

kontraksi costa > cembung diafargma turun rongga dada > besar tekanan udara turun udara masuk.

EXPIRASI = hembus nafas m. inter-costalis relaksasi costa < cembung diafragma kembali rongga dada < besar tekanan udara > besar udara keluar.

Page 33: 4. Sistem Respirasi Akper

RADANG

Hidung = RHINITIS pilek

Pharynx = PHARINGITIS

Larynx = LARINGITIS

Bronchus = BRONCHITIS

Jar paru = PNEUMONIA , sering karena kuman tuberculosis = sakit tbc.

Pleura = PLEURITIS : sicca , tdk ada cairan.

exudativa, ada cairan = sakit paru2 basah.

Page 34: 4. Sistem Respirasi Akper

SUARA NAFAS

Normal : - inspirasi : lebih keras dan lebih panjang - expirasi : lebih lemah dan lebih pendekPada asthma bronchiale : expirasi lebih

panjang dan ada suara ( wheesing )Pada tbc : expirasi lebih panjang, bila sudah

parah ada caverne ( jar paru rusak / berlubang ) batuk berdarah.

==//==

Page 35: 4. Sistem Respirasi Akper

Sekian

• Terima

• kasih

• atas

• perhatiannya

• selama

• mengikuti

• pelajaran.

Page 36: 4. Sistem Respirasi Akper

Soal Respirasi

1. Sebut organ2 bagian konduksi dan respirasi sistem pernafasan.

2. Udara yang masuk ke alveolus paru sudah bersih / disaring, hangat dan lembab, oleh siapa.

3. Dimana lokasi epiglotis dan apa fungsinya.

4. Apa beda pokok bronchus extra dan intra pulmonar.

5. Dimana tepatnya lokasi paru.

6. Ada berapa lobus paru kanan dan kiri.

7. Mengapa konsistensi paru seperti spons.

8. Apa peracobaan apung paru dan apa gunanya.

9. Apa pleura, ada berapa macam, apa fungsi pleura.

10. Dimana betul2 terjadi pertukaran gas O2 dan CO2

11. Mengapa pada asma bronchiale terjadi suara saat exp.

12. Apa beda inspirasi dan expirasi.

Page 37: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 38: 4. Sistem Respirasi Akper
Page 39: 4. Sistem Respirasi Akper

DARAH

Berupa cairan yang berada didalam jantung dan pembuluh darah baik arteri vena maupun kapiler.

Fungsi untuk mengantarkan O2 dari jantung kejaringan dan membawa kembali CO2 dari jaringan kejantung.

Volume darah : 5 liter atau

1/12 dari berat badan

Page 40: 4. Sistem Respirasi Akper

DARAH

Jaringan ikat khusus, karena fungsinya untuk mengankut O2 dan CO2.

Terdiri dari : - Sel2 eritrosit dan lekosit - Bahan interselular cair

disbt plasma = serum : - cairan jernih - warna kekuningan - seperti cairan jaringan

Page 41: 4. Sistem Respirasi Akper

PLASMA / SERUM

Composisi : - Air : 91% - Protein : 8% : Albumin, Globulin, Fibrinogen - Mineral : 0,9% : NaCl, Fe, Ca - Bahan2 organik : glucose, kholesterol - Gas : O2 , CO2 - Hormon : thyroid, parathy, estrogen - Antibody

Page 42: 4. Sistem Respirasi Akper

SEL2 DALAM DARAH

-Eritrosit = sel darah merah

Jumlah 4,5 -- 5,5 juta / mm3

- Lekosit = sel darah putih

jumlah 8000 / mm3 ( 6000 – 10.000 )

- Trombosit = blood platelets

jumlah 300.000 / mm3

Page 43: 4. Sistem Respirasi Akper

ERITROSIT

CIRI :- Bentuk : cakram biconcaf- Ukuran : 7 mikron- Inti : tidak ada- Umur : 110 – 120 hari

Dibentuk disumsum tulang yang merah, eri yang muda ukuran lebih besar dan masih

ber inti = reticulosit, untuk melihatnya perlu pengecatan khusus : Briliant cresil blue.

Page 44: 4. Sistem Respirasi Akper

KELAINAN

ANEMIA : - kurang eritrosit

- kurang hemoglobin

POLISITEMIA:

- eritrosit lebih dari normal mis pada orang2 yang tinggal didataran tinggi atau orang yang sakit jantung , sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap O2.

Page 45: 4. Sistem Respirasi Akper

LEKOSIT

Ada 2 macam : - granular

- agranular = non granular

Jumlah : 8000 / mm3 ( 6000 – 10.000 ).

Bila jumlah < 5000 / mm3 = lekopenia, misal nya pada penyakit thypoid fever.

Bila jumlah > 10.000 = lekositosis , misal pada penyakit infeksi

Bila jumlah > 25.000 leukemia.

Page 46: 4. Sistem Respirasi Akper

GRANULAR LEKOSIT

Dgn pengecatan WRIGHT atau GIEMSA , Berdasarkan warna granula ( bintik2 ) di - dalam sitoplasmnya :

- granula ungu = NETROFIL - granula merah = EOSINOFIL - granula biru = BASOFILBila sel masih muda ukuran lebih besar dan

inti masih menyatu = stab, bila tua inti berlobus = segmen

Page 47: 4. Sistem Respirasi Akper

HITUNG JENIS

= differential count = diff count : yaitu jumlah masing2 jenis lekosit dalam 100 butir.

Rata2 : - Netrofil : 66 ( 60 -70 ) %

- Eosinofil : 3 ( 1 – 4 ) %

- Basofil : 1 ( 1 – 3 ) %

- Limfosit : 25 ( 20 – 30 ) %

- Monosit : 5 ( 4 – 8 ) %

Page 48: 4. Sistem Respirasi Akper

AGRANULAR LEKOSIT

LIMFOSIT : - kecil , hampir = eritrosit - sedang - besar CIRI : - Bentuk bulat - Inti besar - Sitoplasma sedikitJumlahnya meningkat pada infeksi kronis.Pada leukemia bisa 50.000 – ratusan ribu.

Page 49: 4. Sistem Respirasi Akper

MONOSIT

CIRI : - Lekosit yang paling besar, bisa 15 mikron - Inti bentuk ginjal, dipinggir ( exentrik ) - Dalam sitoplasma ada vacuola2 ( rongga2 ).Fungsi lekosit untuk melawan kuman dgn jln

fagositosis ( dimakan ).

Page 50: 4. Sistem Respirasi Akper

TROMBOSIT

Bentukan kecil2 kira-kira 1/3 eritrosit

Jumlah 300.000 / mm3

Fungsi pada pembekuan darah

Bila jumlah kurang dari normal = trombositopenia, misalnya pada hemofilia ( penyakit kongenital ) dan pada demam berdarah.

==//==