4. PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Zara · keuntungan besar bagi MAP. Selain itu merek fashion asal...
Transcript of 4. PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Zara · keuntungan besar bagi MAP. Selain itu merek fashion asal...
52 Universitas Kristen Petra
4. PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Zara
Zara sebuah perusahaan fashion retail yang belakangan ini paling
berkembang dan dikenal masyarakat di dunia. Pada awalnya perusahaan ini
digagasi oleh grup inditex yang dimiliki oleh bisnis Spanyol Tycoon Amancio
Ortega. Kelompok ini brerlokasi di A Coruna, Galicia, Spanyol, dimana toko Zara
yang pertama dibuka pada tahun 1975.
Zara sendiri merupakan flagship store dari Inditex, yg juga memiliki
beberapa merek ternama lainnya seperti :Massimo Dutti , Pull and Bear , Oysho,
Uterqüe, Stradivarius dan Bershka. Zara sendiri hanya membutuhkan waktu
kurang lebih 2 minggu untuk mengembangkan produk-produk barunya dan
meluncurkan sekitar 10.000 design baru setiap tahunnya.
Dimulai dengan toko pertamanya, sekarang Zara memiliki sebanyak 1520
outlet dan kemudian tersebar ke seluruh dunia. Yang terpenting untuk dicatat
bahwa 75% dari total pendapatan adalah bagian dari penjualan didapat dari
penjualan internasional.
Zara mampu meraih hati konsumen lantaran memiliki cara kerja yang
berbeda dari kebanyakan merek lainnya. Sebagaimana pernah ditulis Majalah The
Economist edisi 18 Juni 2005, Zara bukannya menciptakan permintaan untuk tren
baru pada musim semi atau musim dingin dengan membuat pergelaran busana,
melainkan justru mempelajari permintaan para pelanggannya di seluruh jaringan
tokonya dan memproduksi desain yang sesuai dengan kebutuhan tersebut dalam
waktu yang relatif cepat. Ada 200 desainer yang bekerja di pusat produksi Zara di
Spanyol. Ke-200 orang ini kerap melakukan perjalanan keliling dunia untuk
melihat perkembangan tren fashion di negara-negara lain. Upaya ini dilakukan
agar bisa bergerak cepat dan lebih dulu menangkap perubahan pasar. Tak
mengherankan, Zara menjaditrend setter bagi industri fashion.
Zara juga memegang prinsip delivery on time. Proses produksi dimulai
dari desain, manufaktur, logistik, dan diakhiri dengan melakukan distribusi
53 Universitas Kristen Petra
(pengiriman) ke gerai Zara di seluruh dunia, waktu yang dibutuhkan hanya 10
hari. Dibandingkan dengan pesaing mana pun, waktu produksi sesingkat itu belum
ada yang menandingi. Proses pengiriman barang ke jaringan toko Zara di seluruh
dunia dilakukan serentak minimum dua kali seminggu (Swa, 23 Maret 2006).
Di Indonesia, PT Mitra Adi Perkarsa adalah pemegang lisensi Zara di
Indonesia. Sudah terdapat di tiga kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, dan
Surabaya dengan total 10 store. Di Jakarta terdapat di Plaza Indonesia, Pondok
indah mall 2, Kelapa gading mall, Taman anggrek mall, Senayan city, Grand
Indonesia, Plaza senayan, Central park. Sedangkan di Bandung terdapat di Paris
van Java dan Surabaya terdapat di Tunjungan Plaza Surabaya III
(http://www.map-indonesia.com/).
Untuk produk Zara, MAP mendatangkan langsung dari Spanyol dengan
model pembelian sistem putus, yang artinya jika ada produk Zara yang tidak
terjual maka hal tersebut menjadi resiko bisnis yang harus ditanggung oleh MAP.
Keberadaan Zara sendiri di Indonesia menjadi hal yang fenomenal bagi MAP,
karena di tahun awal keberadaannya Zara telah mendapatkan sambutan antusia
pasar fashion Indonesia. Sehingga keberadaan Zara dapat memberikan
keuntungan besar bagi MAP. Selain itu merek fashion asal Spanyol ini juga
memberikan pengaruh positif melalui gerai dan produknya yang eksklusif kepada
citra perusahaan MAP sebagai perusahaan jaringan ritel dan distributor merek-
merek global di Indonesia (Putri, 2008).
Store Zara Tunjungan Plaza didirikan pada tanggal 16 Agustus 2006. Store
ini mereupakan pertama dan satu-satunya di Surabaya. Di Tunjungan Plaza 3
lantai satu, Surabaya, Zara menempati area seluas 1.468,65 m2. Hadirnya gerai
baru Zara ini sekaligus untuk menjawab keinginan dan kebutuhan konsumen
dalam hal berbelanja (Swa, 16 Agustus 2006).
4.1.1. Visi Misi
Melalui model bisnis, Zara ingin membantu perkembangan berkelanjutan
masyarakat dan lingkungan dengan yang berinteraksi. Komitmen terhadap
54 Universitas Kristen Petra
lingkungan merupakan bagian dari kebijakan kelompok Inditex tanggung jawab
sosial perusahaan.
Beberapa tujuan dan tindakan yang dilakukan dalam rangka komitmen
lingkungan mereka, langsung terkait dengan toko dan pelanggan sebagai berikut :
a. Mengurangi produksi limbah dan mendorong daur ulang
Daur ulang gantungan dan tag keamanan yang dikumpulkan di toko-
toko dan diproses untuk diubah menjadi barang plastik lainnya, adalah
salah satu contoh pengelolaan limbah. Jutaan gantungan dan tag
keamanan diproses setiap tahun. Sebagai tambahan, baik kardus dan
plastik yang digunakan adalah hasil daur ulang.
b. Meningkatkan kesadaran di antara anggota tim
Komunikasi kampanye dan rencana pelatihan khusus multimedia untuk
meningkatkan kesadaran karyawan akan perlunya praktek-praktek
berkelanjutan seperti pemangkasan konsumsi energi, dengan
menggunakan transportasi berkelanjutan atau memodifikasi kebiasaan
perilaku.
c. Penggunaan kertas atau kantong plastik biodegradablePenggunaan
kertas atau kantong plastik biodegradable 90% dari tas Zara
memberikan kepada pelanggan adalah terbuat dari kertas. Namun
kantong plastik digunakan dalam minoritas kasus, pada waktu-waktu
tertentu seperti kampanye penjualan. Semua tas plastik yang mereka
gunakan adalah biodegradable yang mereka terurai melalui proses
biologis alami yang mencegah pencemaran lingkungan akibat plastik
tradisional.
d. Hasilkan didaur ulang informasi
Komitmen untuk menggunakan kertas dan bahan-bahan daur ulang
PEFC diperpanjang untuk bahan yang digunakan untuk informasi
pelanggan. Katalog fashion mereka dicetak di atas kertas dengan FSC /
PEFP MARK (menjamin sertifikat pengelolaan hutan lestari).
55 Universitas Kristen Petra
e. Menggunakan kain ekologi, seperti katun organik.
Zara Mendukung pertanian ekologis dan menggunakan katun organik
dalam produksi item yang dipilih dari pakaian (100 katun%, benar-
benar bebas pestisida, agen kimia dan pemutih). Dengan label khas
produk ini dapat diidentifikasi dengan sangat mudah di toko.
f. Memproduksi PVC-free sepatu
Penggunaan turunan minyak bumi Tidak atau bahan non-
biodegradable dalam memproduksi alas kaki
g. Kebijakan transportasi
Transportasi truk pengangkut pakaian membawa lebih dari 200 juta
potong pakaian per tahun dan menggunakan bahan bakar biodiesel 5%.
Langkah ini memungkinkan kita untuk mengurangi emisi CO2 ke
atmosfer lebih dari 500 ton.
h. Perlindungan hewan
Semua produk hewani, termasuk bulu kulit dijual di Zara eksklusif
berasal dari hewan dipelihara dalam bentuk ternak dan tidak pernah
dari hewan kurban.
4.1.2. Produk
Produk yang dijual sangat beragam, diklasifikasikan dalam beberapa
kategori, sebagai berikut :
a. Zara Woman
Menjual produk-produk trench coat, rok, kaos, kemeja, belt, baju
renang, kemeja,tas lengan, scarves, jaket. Ditujukan untuk wanita yang
suka bergaya klasik dan dewasa.
b. Zara trf/trava
Menjual produk-produk parkas, blazer,dress, rok,jeans, kaos, kemeja,
sepatu, tas lengan, dan aksesoris. Ditujukan bagi wanita yang suka
bergaya muda
c. Zara Man
56 Universitas Kristen Petra
Menjual produk-produk jaket, dasi, kemeja, kaos, celana panjang ,
jeans, topi, sepatu, tas, kaos lengan panjang. Area pria pun dibagi tiga,
yaitu sportif, model dan klasik.
d. Zara Basic
Menjual tanktop, kaos lengan panjang, kaos lengan pendek, celana
panjang, celana pendek. Ditujukan untuk wanita yang suka pakaian
kasual
e. Zara kids
Menjual produk-produk untuk anak usia 0-14 tahun meliputi kaos,
jaket, sepatu, parkas. Akan tetapi produk ini belum terdapat di store
Zara Tunjungan Plaza Surabaya (www.zara.com).
4.1.3. Logo
Gambar 4.1 Logo Zara
Sumber : www.zara.com
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian
4.2.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan kemampuan instrument penelitian (kuesioner)
mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap secara tepat variabel-
variabel yang diteliti. Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item
pertanyaan (indikator) yang membentuk variabel penelitian yaitu Customer
Satisfaction yang terdiri dari Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3),
Brand Preference (X4) terhadap Repurchase Intention (Y). Untuk mengukur
validitas digunakan korelasi product moment pearson. Jika r hitung > r tabel
terjadi validitas yang nyata dan bersifat positif. Sehingga variabel yang digunakan
dalam penelitian dinyatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS 13,0.
57 Universitas Kristen Petra
Berikut adalah hasil pengujian validitas atas keempat variabel dalam
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Uji Validitas Kuisioner
Variabel Koefisien Korelasi r tabel Keterangan
Product (X1)
1 0,801 0,119 Valid
2 0,832 0,119 Valid
3 0,819 0,119 Valid
Service (X2)
1 0,864 0,119 Valid
2 0,814 0,119 Valid
3 0,867 0,119 Valid
Store Environment (X3)
1 0,858 0,119 Valid
2 0,894 0,119 Valid
3 0,868 0,119 Valid
Brand Preference (X4)
1 0,882 0,119 Valid
2 0,892 0,119 Valid
3 0,833 0,119 Valid
4 0,880 0,119 Valid
Repurchase Intention
(Y)
1 0,841 0,119 Valid
2 0,889 0,119 Valid
3 0,859 0,119 Valid
58 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 4.1 disimpulkan bahwa
semua indikator yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel
Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), Brand Preference (X4), dan
Repurchase Intention (Y) telah valid. Hal ini diidentifikasi berdasarkan nilai
koefisien korelasi yang lebih besar dari r kritis 0,119 (df=270, α=0,05).
4.2.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban yang diberikan responden
terhadap pertanyaan adalah konsisten. Untuk mengukur reliabilitas digunakan
nilai Cronbach Alpha. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka variabel penelitian
dikatakan reliabel. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
13,0. Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel
penelitian:
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Masing-Masing Variabel
Variabel Penelitian Cronbach
Alpha Keterangan
Product (X1) 0,746 Reliabel
Service (X2) 0,805 Reliabel
Store Environment (X3) 0,843 Reliabel
Brand Preference (X4) 0,895 Reliabel
Repurchase Intention (Y) 0,826 Reliabel
Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa besarnya Cronbach Alpha pada
variabel Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), Brand Preference
(X4) terhadap Repurchase Intention (Y) lebih besar dari 0,60, hal ini berarti
kelima varibel tersebut dapat dinyatakan telah reliabel.
59 Universitas Kristen Petra
4.3. Analisis Karakteristik Responden
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai karakteristik pengunjung store
di Tunjungan Plaza Surabaya yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Karakteristik responden ini, dibagi atas 4 bagian yaitu berdasarkan jenis kelamin,
frekuensi rata-rata berkunjung ke store Tunjungan Plasa, produk yang sering
dibeli, dan asal muasal mengetahui produk Zara.
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 132 48,5%
Perempuan 140 51,5%
Total 272 100%
Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa mayoritas pengunjung store di
Tunjungan Plaza Surabaya yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
pengunjung dengan jenis kelamin perempuan. Dimana produk Zara untuk kaum
perempuan memang lebih banyak dibanding dengan produk untuk kaum pria. Dan
perempuan juga memiliki kecenderungan lebih senang berbelanja dibandingkan
laki-laki.
Tabel 4.4 Frekuensi Kunjungan
Rata-Rata Kunjungan Frekuensi Persentase
0 kali 9 3,3%
1 kali 93 34,2%
2 kali 85 31,3%
3 kali 44 16,2%
4 kali 40 14,7%
Lainnya 1 0,4%
Total 272 100%
60 Universitas Kristen Petra
Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berkunjung ke
store Zara di Tunjungan Plaza Surabaya sebanyak 1 dan 2 kali tiap bulannya. Hal
ini juga akan mempengaruhi pemberian informasi pada pertanyaan berikutnya,
karena bisa jadi informasi yang mereka berikan kurang tepat karena responden
dalam 1 bulan hanya berkunjung 1 hingga 2 kali ke store Zara Tunjungan Plaza.
Tentu saja ketepatan informasi yang diberikan berbeda dengan mereka yang
sering berkunjung. Di sini saya juga member pilihan jawaban untuk kunjungan 0
kali dalam satu bulan, hal ini bukan berarti responden tidak pernah ke store Zara
Tunjungan Plaza sama sekali akan tetapi mereka bisa saja dalam 3 bulan hanya 1
kali berkunjung ke store Zara Tunjungan Plaza, karena screening yang saya
berikan adalah untuk mereka yang telah berkunjung dan melakukan pembelian
dalam 3 bulan terakhir dan pertanyaan untuk pertanyaaan ini adalah kunjungan
dalam 1 bulan.
Tabel 4.5 Produk yang Dibeli
Baju
Jumlah Pembeli
Baju Lainnya
Coat 14 6
Jacket 36 24
Blazer 30 15
Shirt 127 55
T-Shirt 76 42
Blouse 11 5
Tanktop 30 14
Celana/Rok
Jumlah Pembeli
Celana / Rok Lainnya
Jeans Panjang/Pendek 113 3
Legging 16 2
Rok panjang/pendek 14 5
61 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5 Produk yang Dibeli (Sambungan)
Aksesoris dan lainnya
Jumlah Pembeli
Aksesoris Lainnya
Perhiasan imitasi 14 4
Syal 17 6
Kaos kaki 7 0
Sabuk 56 15
Dompet 34 14
Sarung tangan 1 1
Kaca mata 14 5
Parfum 9 5
Tas 17 7
Lain-lain 12 3
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa untuk jenis baju, produk yang
paling banyak dibeli oleh responden adalah shirt, dimana dari 127 yang membeli
shirt ternyata 55 orang diantaranya juga membeli produk lainnya, sedangkan
produk yang paling jarang dibeli adalah blouse, akan tetapi dari 11 orang yang
membeli blouse 5 orang diantaranya juga membeli produk yang lain. Untuk jenis
celana/rok, produk yang paling banyak dibeli adalah jeans panjang/pendek,
dimana dari 113 orang yang membeli jeans panjang/pendek hanya 3 orang saja
yang juga membeli produk lain. Sedangkan produk yang paling jarang dibeli
adalah rok panjang/pendek, dimana dari 14 orang yang membeli rok
panjang/pendek 5 orang diantaranya juga membeli produk lain.
Berdasarkan Tabel di atas juga dapat diketahui bahwa untuk jenis aksesoris
dan lainnya, produk yang paling banyak dibeli adalah sabuk, dimana 56 orang
yang membeli sabuk 15 orang diantaranya juga membeli produk lainnya.
Sedangkan produk yang paling jarang dibeli adalah sarung tangan, dimana hanya
62 Universitas Kristen Petra
1 orang saja yang membeli sarung tangan, akan tetapi 1 orang tersebut juga
membeli produk lain. Jika dilihat secara keseluruhan maka dapat disimpulkan
bahwa produk yang paling banyak dibeli adalah shirt dan produk yang paling
jarang dibeli adalah sarung tangan.
Tabel 4.6 Asal-Muasal Mengetahui Produk Terbaru Zara
Asal-Muasal Frekuensi Persentase
Kunjungan Langsung 199 73,2%
Orang Tua/Saudara/Teman 44 16,2%
Website Resmi Zara 23 8,5%
Lainnya 6 2,2%
Total 272 100%
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dapat
mengetahui adanya produk-produk terbaru Zara dikarenakan ia berkunjung
langsung ke store Zara. Hal ini dikarenakan kebiasaan orang Indonesia yang baru
memiliki rasa percaya ketika melihat barangnya secara langsung, padahal
sebenarnya Zara selalu update produk terbaru di website resminya.
4.4. Deskriptif Penilaian Responden
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui penilaian dari responden
di lapangan atas pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner. Penilaian diketahui
berdasarkan nilai rata-rata penilaian yang diperoleh untuk setiap pernyataan dari
kuesioner.
Untuk mengetahui penilaian berdasarkan nilai rata-rata terlebih dahulu
dilakukan penyusunan kriteria penilaian, dimana harus diketahui interval kelas
untuk rata-rata yang dicari dengan rumus sebagai berikut:
Interval kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 5-1 = 0,80
Jumlah kelas 5
(4.1)
63 Universitas Kristen Petra
Dengan interval kelas 0,80 kemudian disusun kriteria penilaian rata-rata
jawaban responden yang disajikan pada Tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Kategori Mean dari Skor Jawaban Tiap Kategori pada variabel customer
satisfaction
Interval Kategori
4,20 < a =< 5,00 Sangat puas
3,40 < a =< 4,20 Puas
2,60 < a =< 3,40 Netral
1,80 < a =< 2,60 Tidak puas
1,00 < a =< 1,80 Sangat tidak puas
Tabel 4.7 Kategori Mean dari Skor Jawaban Tiap Kategori pada variabel brand
preference, repurchase intention, dan rata-rata keseluruhan
Interval Kategori
4,20 < a =< 5,00 Sangat baik
3,40 < a =< 4,20 Baik
2,60 < a =< 3,40 Netral
1,80 < a =< 2,60 Tidak baik
1,00 < a =< 1,80 Sangat tidak baik
4.4.1. Analisis Deskriptif Variabel Product (X1)
Hasil analisis deskriptif jawaban responden pada variabel Product (X1)
beserta nilai rata-rata untuk tiap item pertanyaan dapat dilihat dari tabel berikut :
64 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Product (X1)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
1
Saya merasa puas
dengan kualitas produk
Zara
0 6 58 169 39 1057 3,8860 Puas
2
Saya merasa puas
dengan variasi/pilihan
model dari produk Zara
0 8 74 163 27 1025 3,7684 Puas
3
Saya merasa puas
dengan kelengkapan atau
ketersediaan ukuran dan
warna dari produk Zara
0 14 75 135 48 1033 3,7978 Puas
Rata-rata keseluruhan 3,8174 Baik
Tanggapan responden pada indikator 1 mengenai Product (X1) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,8860 yang masuk kategori puas. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa kualitas produk Zara dirasa
memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 2 mengenai Product (X1) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,7684 yang masuk kategori puas. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa variasi/pilihan model dari
produk Zara dirasa memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 3 mengenai Product (X1) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,7978 yang masuk kategori puas. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa kelengkapan atau
ketersediaan ukuran dan warna dari produk Zara dirasa memuaskan.
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Customer Satisfaction atas
Product di store Zara Tunjungan Plaza tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai rata-rata jawaban responden pada variabel Product sebesar 3,8174.
4.4.2. Analisis Deskriptif Variabel Service (X2)
Hasil analisis deskriptif jawaban responden pada variabel Service (X2)
beserta nilai rata-rata untuk tiap item pertanyaan dapat dilihat dari tabel berikut :
65 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Service (X2)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
1 Saya merasa puas dengan
keramahan staff store Zara 3 21 116 117 15 936 3,4412 Puas
2
Saya merasa puas dengan
pengetahuan akan produk
(product knowledge) dan
kesigapan staff store Zara
dalam melayani
2 14 96 137 23 981 3,6066 Puas
3
Saya merasa puas dengan
ketanggapan dan kesigapan
staff store Zara dalam melayani
5 30 109 108 20 924 3,3971 Netral
Rata-rata keseluruhan 3,4816 Baik
Tanggapan responden pada indikator 1 mengenai Service (X2) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,4412 yang masuk kategori puas. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa keramahan staff store dirasa
memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 2 mengenai Service (X2) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,6066 yang masuk kategori puas. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa pengetahuan akan produk
(product knowledge) dan kesigapan staff store Zara dalam melayani konsumen
dirasa memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 3 mengenai Service (X2) diperoleh
nilai rata-rata sebesar 3,3971 yang masuk kategori netral. Hal ini mengindikasikan
sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa ketanggapan dan kesigapan
staff store Zara dalam melayani dirasa tidak memberi pengaruh atau netral.
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Customer Satisfaction atas
Service di store Zara Tunjungan Plaza tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai rata-rata jawaban responden pada variabel Service sebesar 3,4816.
66 Universitas Kristen Petra
4.4.3. Analisis Deskriptif Variabel Store Environment (X3)
Hasil analisis deskriptif jawaban responden pada variabel Store
Environment (X3) beserta nilai rata-rata untuk tiap item pertanyaan dapat dilihat
dari tabel berikut :
Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Store
Environment (X3)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
1
Saya merasa puas dengan
suasana (lighting dan desain
interior) di store Zara
0 9 61 136 66 1075 3,9522 Puas
2 Saya merasa puas dengan
display produk di store Zara 0 9 58 138 67 1079 3,9669 Puas
3
Saya merasa puas dengan
penataan dan lay out dari
store Zara
1 12 71 124 64 1054 3,8750 Puas
Rata-rata keseluruhan 3,9314 Baik
Tanggapan responden pada indikator 1 mengenai Store Environment (X3)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,9522 yang masuk kategori puas. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa suasana
(lighting dan desain interior) di store Zara dirasa memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 2 mengenai Store Environment (X3)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,9669 yang masuk kategori puas. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa display
produk di store Zara dirasa memuaskan.
Tanggapan responden pada indikator 3 mengenai Store Environment (X3)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,8750 yang masuk kategori puas. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa penataan
dan lay out dari store Zara dirasa memuaskan.
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Customer Satisfaction atas
Store Environment di store Zara Tunjungan Plaza tergolong baik. Hal ini
67 Universitas Kristen Petra
ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada variabel Store
Environment sebesar 3,9314.
4.4.4. Analisis Deskriptif Variabel Brand Preference (X4)
Hasil analisis deskriptif jawaban responden pada variabel Brand
Preference (X4) beserta nilai rata-rata untuk tiap item pertanyaan dapat dilihat
dari tabel berikut :
Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Brand Preference
(X4)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
1
Untuk produk fashion,
saya lebih menyukai
merek Zara dibandingkan
dengan merek lainnya
4 19 105 118 26 959 3,5257 Setuju
2
Ketika memakai produk
fashion, saya lebih sering
memakai merek Zara
daripada merek lainnya
7 32 108 109 16 911 3,3493 Baik
3
Saya memilih produk
fashion merek Zara karena
saya yakin merek Zara
memenuhi keinginan dan
selera saya
3 20 85 135 29 983 3,6140 Baik
4
Jika membeli produk
fashion, saya cenderung
membeli merek Zara
dibandingkan merek
lainnya
8 26 94 118 26 944 3,4706 Baik
Rata-rata keseluruhan 3,4899 Baik
Tanggapan responden pada indikator 1 mengenai Brand Preference (X4)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5257 yang masuk kategori baik. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa produk
fashion merek Zara lebih disukai dibandingkan dengan merek lainnya.
68 Universitas Kristen Petra
Tanggapan responden pada indikator 2 mengenai Brand Preference (X4)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,91 yang masuk kategori baik. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa produk
fashion merek Zara lebih sering dipakai daripada merek lainnya.
Tanggapan responden pada indikator 3 mengenai Brand Preference (X4)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,71 yang masuk kategori baik. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa produk
fashion merek Zara lebih dipilih karena yakin merek Zara akan memenuhi
keinginan dan selera konsumen.
Tanggapan responden pada indikator 4 mengenai Brand Preference (X4)
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,71 yang masuk kategori baik. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa konsumen
cenderung membeli produk fashion merek Zara dibandingkan merek lainnya.
Secara keseluruhan responden menilai bahwa Brand Preference produk-
produk di store Zara Tunjungan Plaza tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai rata-rata jawaban responden pada variabel Brand Preference sebesar 3,80.
4.4.5. Analisis Deskriptif Variabel Repurchase Intention (Y)
Hasil analisis deskriptif jawaban responden pada variabel Repurchase
Intention (Y) beserta nilai rata-rata untuk tiap item pertanyaan dapat dilihat dari
tabel berikut :
Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Repurchase
Intention (Y)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
1
Saya akan membeli ulang
produk sejenis pada store
Zara jika membutuhkan
produk tersebut lagi
2 15 85 146 24 991 3,6434 Baik
2
Jika ada kebutuhan
membeli produk fashion
lain, saya juga akan
membelinya pada store
Zara
2 15 105 127 23 970 3,5662 Baik
69 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Responden dan Mean Mengenai Repurchase
Intention (Y) (Sambungan)
No. Pertanyaan STS TS BS S SS Total Mean Kategori
3
Saya tertarik untuk
membeli produk-
produk terbaru dari
Zara
1 14 70 116 71 1058 3,8897 Baik
Rata-rata keseluruhan 3,6998 Sangat
baik
Tanggapan responden pada indikator 1 mengenai Repurchase Intention
(Y) diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,6434 yang masuk kategori setuju. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa responden
akan membeli ulang produk sejenis pada store Zara jika membutuhkan produk
tersebut lagi.
Tanggapan responden pada indikator 2 mengenai Repurchase Intention
(Y) diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5662 yang masuk kategori setuju. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa jika ada
kebutuhan membeli produk fashion lain, responden juga akan membelinya pada
store Zara.
Tanggapan responden pada indikator 3 mengenai Repurchase Intention
(Y) diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,8897 yang masuk kategori setuju. Hal ini
mengindikasikan sebagian besar responden memiliki penilaian bahwa responden
tertarik untuk membeli produk-produk terbaru dari Zara.
Secara keseluruhan responden menilai bahwa minat responden untuk
melakukan pembelian ulang di store Zara Tunjungan Plaza tergolong tinggi. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada variabel
Repurchase Intention sebesar 3,7998.
70 Universitas Kristen Petra
4.5. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang dihasilkan tidak bias untuk diintepretasikan. Pengujian asumsi klasik
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13,0.
a. Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi (hubungan) antara
variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak
menunjukkan adanya multikolinieritas. Pendeteksian ada atau tidaknya
multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.
Jika nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas. Berikut adalah nilai Tolerance dan VIF yang
dihasilkan model regresi:
Tabel 4.13 Nilai Tolerance dan VIF
Variabel Penelitian Tolerance VIF
Product (X1) 0,621 1,611
Service (X2) 0,722 1,385
Store Environment (X3) 0,674 1,483
Brand Preference (X4) 0,607 1,648
Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance
variabel Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), dan
Brand Preference (X4) bernilai lebih besar dari 0,10. Demikian pula
nilai VIF semuanya kurang dari 10. Hal ini mengindikasikan tidak
terjadi multikolinieritas sehingga asumsi non multikolinieritas
terpenuhi.
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik tidak menunjukkan adanya gejala
heteroskedastisitas. Pengujian ada atau tidaknya heteroskedastisitas
71 Universitas Kristen Petra
dapat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman
antara variabel independen dengan residual regresi. Kriteria
pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi korelasi > 0,05
(α=5%), maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dan
jika nilai signifikansi korelasi < 0,05 (α=5%), maka dapat disimpulkan
bahwa terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji korelasi Rank Spearman menggunakan alat bantu
komputer dengan program SPSS 13,0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Uji Korelasi Rank Spearman Variabel-Variabel Independen dengan
Residual
Variabel Penelitian
Koefisien Korelasi
Rank Spearman
Signifikansi
Product (X1) 0,010 0,864
Service (X2) 0,005 0,940
Store Environment (X3) 0,029 0,637
Brand Preference (X4) 0,030 0,618
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai
signifikansi keempat variabel independen bernilai lebih dari 0,05
sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada taraf
signifikan (α) 5%.
c. Normalitas
Analisis regresi membutuhkan asumsi residual berdistribusi
normal. Untuk menguji normalitas digunakan normal probability plot.
Apabila titik-titik pada normal probability plot menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka disimpulkan
bahwa residual model regresi berdistribusi normal. Hasil uji normalitas
residual menggunakan normal probability plot adalah sebagai berikut:
72 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.2. Normal Probability Plot
Sumber : Lampiran
Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal,
sehingga asumsi normalitas residual terpenuhi.
Untuk memastikan hasil pendugaan secara visual tersebut tepat
atau tidak, maka perlu dilakukan Pengujian normalitas menggunakan
uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika
nilai signifikansi uji Kolmogorov Smirnov > 0,05 (α=5%), maka data
berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi uji Kolmogorov
Smirnov < 0,05 (α=5%), maka data tidak berdistribusi normal.
Hasil uji Kolmogorov Smirnov menggunakan alat bantu komputer
dengan program SPSS 13,0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas
Variabel
Nilai Keterangan
Z Signifikansi
Unstandardized Residual 0,532 0,940 Berdistribusi normal
73 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji
Kolmogorov Smirnov dari Unstandardized Residual model regresi lebih besar dari
0,05, maka dapat disimpulkan data mengikuti distribusi normal, sehingga asumsi
normalitas terpenuhi pada tingkat signifikan 5%.
4.6. Analisa Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi menunjukkan bahwa
asumsi-asumsi yang mendasari analisis regresi telah terpenuhi, sehingga hasil
analisis regresi tidak bias untuk diintepretasikan. Analisis regresi linier berganda
dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor Customer Satisfaction yang
terdiri-dari Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), dan Brand
Preference (X4) terhadap Repurchase Intention (Y). Pengolahan data dilakukan
dengan alat bantu komputer program SPSS 13,0.
4.6.1. Model Persamaan Regresi
Dari pengolahan data diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Repurchase Intention = 0,248 + 0,204 Product + 0,053 Service + 0,141 Store
Environment + 0,553 Brand Preference + e
Penjelasan dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut :
a. Nilai konstanta sebesar 0,248 artinya apabila variabel Product, Service,
Store Environment, dan Brand Preference tidak berpengaruh sama
sekali (bernilai nol) maka Repurchase Intention akan bernilai 0,248.
b. Nilai koefisien regresi variabel Product adalah sebesar 0,204, artinya
jika Product meningkat satu satuan maka Repurchase Intention juga
akan meningkat sebesar 0,204 dengan anggapan variabel Service, Store
Environment, dan Brand Preference tetap. Tanda positif pada nilai
koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara Product
dengan Repurchase Intention.
c. Nilai koefisien regresi variabel Service adalah sebesar 0,053, artinya
jika Service meningkat satu satuan maka Repurchase Intention juga
74 Universitas Kristen Petra
akan meningkat sebesar 0,053 dengan anggapan variabel Product,
Store Environment, dan Brand Preference tetap. Tanda positif pada
nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara
Service dengan Repurchase Intention.
d. Nilai koefisien regresi variabel Store Environment adalah sebesar
0,141, artinya jika Store Environment meningkat satu satuan maka
Repurchase Intention juga akan meningkat sebesar 0,141 dengan
anggapan variabel Product, Service, dan Brand Preference tetap.
Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan
yang searah antara Store Environment dengan Repurchase Intention.
e. Nilai koefisien regresi variabel Brand Preference adalah sebesar 0,553,
artinya jika Brand Preference meningkat satu satuan maka Repurchase
Intention juga akan meningkat sebesar 0,553 dengan anggapan variabel
Product, Service, dan Store Environment tetap. Tanda positif pada nilai
koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara Brand
Preference dengan Repurchase Intention.
Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai korelasi (R) sebesar 0,815, hal ini
menunjukkan korelasi (hubungan) yang kuat faktor Product (X1), Service (X2),
Store Environment (X3), Brand Preference (X4) terhadap Repurchase Intention
(Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut:
Tabel 4.16 Nilai Korelasi (R) dan Nilai Koefisien Determinasi (R Square)
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,815 0,664 0,659 0,39835
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square)
yang diperoleh sebesar 0,664 hal ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor
Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), Brand Preference (X4)
terhadap Repurchase Intention (Y) adalah sebesar 66,4%, sedangkan sisanya
sebesar 33,6% merupakan kontribusi dari faktor lainnya.
75 Universitas Kristen Petra
4.6.2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat digunakan uji F. Jika F hitung
F tabel atau nilai signifikansi F < alpha 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya variabel bebas secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika F hitung < F tabel atau
nilai signifikansi F > alpha 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
variabel bebas secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
Hasil uji F antara variabel faktor Customer Satisfaction yang terdiri-dari
Product (X1), Service (X2), Store Environment (X3), dan Brand Preference (X4)
terhadap Repurchase Intention (Y) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 83,721 4 20,930 131,902 0,000
Residual 42,367 267 0,159
Total 126,088 271
Uji F antara variabel Customer Satisfaction yang terdiri-dari Product (X1),
Service (X2), Store Environment (X3), dan Brand Preference (X4) terhadap
Repurchase Intention (Y) menghasilkan nilai signifikansi F sebesar 0,000 < alpha
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
simultan (bersama-sama) faktor Customer Satisfaction yang terdiri-dari Product
(X1), Service (X2), Store Environment (X3), dan Brand Preference (X4) terhadap
Repurchase Intention (Y).
4.6.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial (individual)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat digunakan uji t. Jika t hitung t
tabel atau nilai signifikansi t < alpha 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima,
76 Universitas Kristen Petra
artinya variabel bebas secara parsial (individual) berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau nilai
signifikansi t > alpha 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel
bebas secara parsial (individual) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
Hasil uji t antara variabel Customer Satisfaction atas Product (X1), Service
(X2), Store Environment (X3), dan Brand Preference (X4) terhadap Repurchase
Intention (Y) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients t hitung t tabel Sig.
B Std. Error
Konstanta 0,248 0,185 1,345 0,180
Product (X1) 0,204 0,054 3,817
1,96889
0,000
Service (X2) 0,053 0,43 1,237 0,217
Store Environment (X3) 0,141 0,43 3,318 0,001
Brand Preference (X4) 0,553 0,42 13,188 0,000
Uji t antara variabel Product dengan variabel Repurchase Intention
menghasilkan nilai t sebesar 3,817. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel 1,96889,
maka diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial (individual) Product berpengaruh signifikan terhadap Repurchase
Intention.
Uji t antara variabel Service dengan variabel Repurchase Intention
menghasilkan nilai t sebesar 1,237. Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel 1,96889,
maka diputuskan H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial (individual) Service berpengaruh tidak signifikan terhadap
Repurchase Intention.
Uji t antara variabel Store Environment dengan variabel Repurchase
Intention menghasilkan nilai t sebesar 3,318. Nilai tersebut lebih besar dari t tabel
1,96889, maka diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat
77 Universitas Kristen Petra
disimpulkan bahwa secara parsial (individual) Store Environment berpengaruh
signifikan terhadap Repurchase Intention.
Uji t antara variabel Brand Preference dengan variabel Repurchase
Intention menghasilkan nilai t sebesar 13,188. Nilai tersebut lebih besar dari t
tabel 1,96889, maka diputuskan H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial (individual) Brand Preference berpengaruh
signifikan terhadap Repurchase Intention.