4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

65
1 DEPARTEMEN DALAM NEGERI DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH TAHUN 2006 TAHUN 2006

description

ARTIKEL

Transcript of 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

Page 1: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

1111

DEPARTEMEN DALAM NEGERIDEPARTEMEN DALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAHDIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH

TAHUN 2006TAHUN 2006

DEPARTEMEN DALAM NEGERIDEPARTEMEN DALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAHDIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH

TAHUN 2006TAHUN 2006

Page 2: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

2222

Peserta pelatihan secara umum dapat Peserta pelatihan secara umum dapat

memahami dan menjelaskan prinsip dan memahami dan menjelaskan prinsip dan

teknis penyusunan rancangan peraturan teknis penyusunan rancangan peraturan

daerah tentang APBD dan rancangan daerah tentang APBD dan rancangan

peraturan kepala daerah tentang peraturan kepala daerah tentang

penjabaran APBD, proses evaluasi dan penjabaran APBD, proses evaluasi dan

penetapan APBD. penetapan APBD.

Peserta pelatihan secara umum dapat Peserta pelatihan secara umum dapat

memahami dan menjelaskan prinsip dan memahami dan menjelaskan prinsip dan

teknis penyusunan rancangan peraturan teknis penyusunan rancangan peraturan

daerah tentang APBD dan rancangan daerah tentang APBD dan rancangan

peraturan kepala daerah tentang peraturan kepala daerah tentang

penjabaran APBD, proses evaluasi dan penjabaran APBD, proses evaluasi dan

penetapan APBD. penetapan APBD.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :

Page 3: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

3333

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:

Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan secara khusus :Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan secara khusus : Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan rancangan Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan rancangan

peraturan daerah tentang APBD dengan benar.peraturan daerah tentang APBD dengan benar. Trampil menyusun rancangan peraturan daerah tentang Trampil menyusun rancangan peraturan daerah tentang

APBD beserta lampirannya.APBD beserta lampirannya. Mampu menjelaskan mekanisme pembahasan rancangan Mampu menjelaskan mekanisme pembahasan rancangan

peraturan daerah tentang APBD.peraturan daerah tentang APBD. Trampil menyusun rancangan peraturan kepala daerah Trampil menyusun rancangan peraturan kepala daerah

tentang penjabaran APBD beserta lampirannya. tentang penjabaran APBD beserta lampirannya. Mampu menjelaskan mekanisme evaluasi terhadap Mampu menjelaskan mekanisme evaluasi terhadap

rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala Daerah tentang penjabaran APBD.peraturan kepala Daerah tentang penjabaran APBD.

Mampu menjelaskan proses penetapan peraturan daerah Mampu menjelaskan proses penetapan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. penjabaran APBD.

Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan secara khusus :Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan secara khusus : Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan rancangan Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan rancangan

peraturan daerah tentang APBD dengan benar.peraturan daerah tentang APBD dengan benar. Trampil menyusun rancangan peraturan daerah tentang Trampil menyusun rancangan peraturan daerah tentang

APBD beserta lampirannya.APBD beserta lampirannya. Mampu menjelaskan mekanisme pembahasan rancangan Mampu menjelaskan mekanisme pembahasan rancangan

peraturan daerah tentang APBD.peraturan daerah tentang APBD. Trampil menyusun rancangan peraturan kepala daerah Trampil menyusun rancangan peraturan kepala daerah

tentang penjabaran APBD beserta lampirannya. tentang penjabaran APBD beserta lampirannya. Mampu menjelaskan mekanisme evaluasi terhadap Mampu menjelaskan mekanisme evaluasi terhadap

rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala Daerah tentang penjabaran APBD.peraturan kepala Daerah tentang penjabaran APBD.

Mampu menjelaskan proses penetapan peraturan daerah Mampu menjelaskan proses penetapan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. penjabaran APBD.

Page 4: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

4444

RANCANGAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH

TENTANG APBDTENTANG APBD

RANCANGAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH

TENTANG APBDTENTANG APBD

Page 5: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

5555

PEMBENTUKAAN RAPERDA APBDPEMBENTUKAAN RAPERDA APBDPEMBENTUKAAN RAPERDA APBDPEMBENTUKAAN RAPERDA APBD

Program legislasi daerah (prolegda) yg disusun Program legislasi daerah (prolegda) yg disusun secara terencana, terpadu dan sistematis. secara terencana, terpadu dan sistematis.

Dengan persetujuan bersama antara DPRD Dengan persetujuan bersama antara DPRD dengan Kepala Daerah.dengan Kepala Daerah.

Dimulai dari proses persiapan perumusan, Dimulai dari proses persiapan perumusan, pembahasan, pengesahan/penetapan, pembahasan, pengesahan/penetapan, pengundangan dan penyebarluasan pengundangan dan penyebarluasan (sosialisasi).(sosialisasi).

Raperda + Lampiran LampiranRaperda + Lampiran Lampiran

Program legislasi daerah (prolegda) yg disusun Program legislasi daerah (prolegda) yg disusun secara terencana, terpadu dan sistematis. secara terencana, terpadu dan sistematis.

Dengan persetujuan bersama antara DPRD Dengan persetujuan bersama antara DPRD dengan Kepala Daerah.dengan Kepala Daerah.

Dimulai dari proses persiapan perumusan, Dimulai dari proses persiapan perumusan, pembahasan, pengesahan/penetapan, pembahasan, pengesahan/penetapan, pengundangan dan penyebarluasan pengundangan dan penyebarluasan (sosialisasi).(sosialisasi).

Raperda + Lampiran LampiranRaperda + Lampiran Lampiran

Page 6: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

6666

PENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBD

Kriteria :Kriteria : Tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-Tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi.undangan yang lebih tinggi. Kepentingan Umum.Kepentingan Umum. Peraturan Daerah Lainnya.Peraturan Daerah Lainnya. Keserasian kebijakan nasional dan daerahKeserasian kebijakan nasional dan daerah Keserasian antara kepentingan publik dan aparaturKeserasian antara kepentingan publik dan aparatur

(Psl 185 UU 32/2004)(Psl 185 UU 32/2004)

Kriteria :Kriteria : Tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-Tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi.undangan yang lebih tinggi. Kepentingan Umum.Kepentingan Umum. Peraturan Daerah Lainnya.Peraturan Daerah Lainnya. Keserasian kebijakan nasional dan daerahKeserasian kebijakan nasional dan daerah Keserasian antara kepentingan publik dan aparaturKeserasian antara kepentingan publik dan aparatur

(Psl 185 UU 32/2004)(Psl 185 UU 32/2004)

Tujuan :Tujuan :MMemberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan emberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.

Tujuan :Tujuan :MMemberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan emberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.

Page 7: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

7777

URUTAN PENGERJAAN URUTAN PENGERJAAN URUTAN PENGERJAAN URUTAN PENGERJAAN

Penyiapan/pPenyiapan/penyusunan dokumen enyusunan dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD..Penyiapan/pPenyiapan/penyusunan dokumen enyusunan dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD..

Penyampaian seluruh dokumen Penyampaian seluruh dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD kepada kepada PPKDPPKD PPenyusunan enyusunan RaperdaRaperda tentang APBD dan tentang APBD dan

RaperRaper KDHKDH tentang tentang Penjabaran Penjabaran APBD.APBD.

Penyampaian seluruh dokumen Penyampaian seluruh dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD kepada kepada PPKDPPKD PPenyusunan enyusunan RaperdaRaperda tentang APBD dan tentang APBD dan

RaperRaper KDHKDH tentang tentang Penjabaran Penjabaran APBD.APBD.

Penyusunan Lampiran-lampiran Penyusunan Lampiran-lampiran RaperdaRaperda tentang tentang APBDAPBD (13 Lampiran)(13 Lampiran)..

Penyusunan Lampiran-lampiran Penyusunan Lampiran-lampiran RaperdaRaperda tentang tentang APBDAPBD (13 Lampiran)(13 Lampiran)..

Penyusunan batang tubuh Raperda tentang APBDPenyusunan batang tubuh Raperda tentang APBD

Penetapan RAPERDA ttg APBDPenetapan RAPERDA ttg APBD

Page 8: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

8888

ALUR DOKUMEN RAPERDA ALUR DOKUMEN RAPERDA ttg APBD & RAPERKADA ttg APBD & RAPERKADA ttg PENJABARAN APBDttg PENJABARAN APBD

ALUR DOKUMEN RAPERDA ALUR DOKUMEN RAPERDA ttg APBD & RAPERKADA ttg APBD & RAPERKADA ttg PENJABARAN APBDttg PENJABARAN APBD

RKA SKPD

RKA SKPD 3.2

RKA SKPD 3.1

RKA SKPD 2.1

RKA SKPD 2.2

RKA SKPD 1

RKA SKPD 2.2.1

SE KDH ttg Pedoman Penyusunan RKAS-SKPD

• KUA & PPA• Kode rekening

APBD• Tata cara

penyusunan format RKA-SKPD

• ASB• SPM• SB• Satuan Harga• Hal-hal lain yang

mendapatkan perhatian (prinsip efisiensi, efektifitas,tranparansi, akuntabilitas prestasi kerja (MTEF berlaku 2009)

LAMPIRAN I RAPERDA ttg APBD &

RAPERKADA ttg Penjabaran APBD

LAMPIRAN I RAPERDA ttg APBD &

RAPERKADA ttg Penjabaran APBD

LAMPIRAN II, III, IV, V,VII, VIII, IX, X,XI, XII,

XIII RAPERDA ttg APBD (dirinci sampai

jenis)

LAMPIRAN II, III, IV, V,VII, VIII, IX, X,XI, XII,

XIII RAPERDA ttg APBD (dirinci sampai

jenis)

LAMPIRAN II RAPERKADA ttg

Penjabaran APBD (dirinci sampai rincian

obyek)

LAMPIRAN II RAPERKADA ttg

Penjabaran APBD (dirinci sampai rincian

obyek)

Page 9: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

9999

PENYUSUNAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKA-SKPDDOKUMEN RKA-SKPD

PENYUSUNAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKA-SKPDDOKUMEN RKA-SKPD

Page 10: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

10101010

RKA-SKPD2.1

RKA-SKPD2.2

RKA-SKPD3.1

RKA-SKPD1

RKA-SKPD3.2

RKA-SKPDRKA-SKPD

2.2.1

KodeKode Nama FormulirNama Formulir

RKA-SKPD RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja danBelanja danPembiayaan SKPDPembiayaan SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD11

Rincian Anggaran Pendapatan Rincian Anggaran Pendapatan SKPDSKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.12.1

Rincian Anggaran Belanja Tidak Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPDLangsung SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.22.2

Rekapitulasi Rincian Anggaran Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurutBelanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPDProgram dan Kegiatan SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD2.2.12.2.1

Rincian Anggaran Belanja Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut ProgramLangsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPDdan Per Kegiatan SKPD

RKA-SKPDRKA-SKPD3.13.1

Rincian Penerimaan Pembiayaan Rincian Penerimaan Pembiayaan DaerahDaerah

RKA-SKPDRKA-SKPD3.23.2

Rincian Pengeluaran Pembiayaan Rincian Pengeluaran Pembiayaan DaerahDaerah

ALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPDALUR PENGERJAAN RKA SKPD

Page 11: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

11111111

Form RKA-SKPD yang telah disusun oleh masing-masing SKPD ditandatangani Form RKA-SKPD yang telah disusun oleh masing-masing SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD dan selanjutnya disampaikan kepada PPKD.oleh Kepala SKPD dan selanjutnya disampaikan kepada PPKD.

Dokumen RKA-SKPD yang telah diterima oleh PPKD disampaikan kepada TAPD Dokumen RKA-SKPD yang telah diterima oleh PPKD disampaikan kepada TAPD untuk dibahas lebih lanjut.untuk dibahas lebih lanjut.

Pembahasan seluruh dokumen RKA-SKPD. Pembahasan yang dilakukan oleh Pembahasan seluruh dokumen RKA-SKPD. Pembahasan yang dilakukan oleh TAPD adalah untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, TAPD adalah untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimalbelanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal serta sinkronisasi serta sinkronisasi program dan kegiatan antar/lintas SKPD program dan kegiatan antar/lintas SKPD KUA, PPAS KUA, PPAS..

Penyempurnaan RAK-SKPD. Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD yang telah Penyempurnaan RAK-SKPD. Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD yang telah dilakukan oleh TPAD terdapat ketidaksesuaian, maka RKA-SKPD dikembalikan dilakukan oleh TPAD terdapat ketidaksesuaian, maka RKA-SKPD dikembalikan kepada Kepala SKPD yang bersangkutan, untuk penyempurnaan. kepada Kepala SKPD yang bersangkutan, untuk penyempurnaan.

Kepala SKPD setelah melakukan penyempurnaan RKA-SKPD, menyampaikan Kepala SKPD setelah melakukan penyempurnaan RKA-SKPD, menyampaikan kepada TAPD.kepada TAPD.

TPAD menyerahkan seluruh dokumen RKA-SKPD dan RKA-SKPD hasil TPAD menyerahkan seluruh dokumen RKA-SKPD dan RKA-SKPD hasil penyempurnaan kepada PPKD. Seluruh dokumen RKA-SKPD yang akan penyempurnaan kepada PPKD. Seluruh dokumen RKA-SKPD yang akan disampaikan kepada PPKD tersebut sudah ditandatangani oleh Kepala SKPD dan disampaikan kepada PPKD tersebut sudah ditandatangani oleh Kepala SKPD dan mendapatkan paraf/pengesahan dari TAPD dalam form RKA-SKPD yang tersedia. mendapatkan paraf/pengesahan dari TAPD dalam form RKA-SKPD yang tersedia.

PENYAMPAIAN DOKUMENPENYAMPAIAN DOKUMEN RKA-SKPD RKA-SKPD KEPADA KEPADA PPKDPPKD DALAM RANGKA PENYUSUNAN RAPERDA DALAM RANGKA PENYUSUNAN RAPERDA

APBDAPBD

PENYAMPAIAN DOKUMENPENYAMPAIAN DOKUMEN RKA-SKPD RKA-SKPD KEPADA KEPADA PPKDPPKD DALAM RANGKA PENYUSUNAN RAPERDA DALAM RANGKA PENYUSUNAN RAPERDA

APBDAPBD

Page 12: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

12121212

PENYUSUNAN PENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDRAPERDA TTG APBD

PENYUSUNAN PENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDRAPERDA TTG APBD

Page 13: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

13131313

PENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBD

Lampiran ILampiran I Ringkasan APBDRingkasan APBD

Lampiran IILampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan OrganisasiOrganisasi

Lampiran IIILampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan PembiayaanPendapatan, Belanja dan Pembiayaan

Lampiran IVLampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan KegiatanOrganisasi, Program dan Kegiatan

Lampiran VLampiran VRekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara

Lampiran VILampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per JabatanDaftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan

Lampiran VIILampiran VII Daftar piutang daerahDaftar piutang daerah

Lampiran VIIILampiran VIII Daftar penyertaan modal (investasi) daerahDaftar penyertaan modal (investasi) daerah

Lampiran IXLampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap DaerahDaerah

Lampiran XLampiran X Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnyaDaftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnya

Lampiran XILampiran XIDaftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran inianggaran ini

Lampiran XIILampiran XII Daftar dana cadangan daerahDaftar dana cadangan daerah

Lampiran XIIILampiran XIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerahDaftar pinjaman daerah dan obligasi daerah

Page 14: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

14141414

LAMPIRAN I LAMPIRAN I ((Ringkasan APBDRingkasan APBD ) )LAMPIRAN I LAMPIRAN I ((Ringkasan APBDRingkasan APBD ) )

1. Ringkasan APBD diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran I.

2. Teknis pengkompilasian dokumen ringkasan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ringkasan pendapatan daerah

Ringkasan pendapatan, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh pendapatan dalam form RKA-SKPD yaitu kelompok pendapatan dan jenis pendapatan yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Ringkasan belanja daerah. Ringkasan belanja daerah, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh belanja daerah dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok belanja dan jenis belanja yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Surplus/Defisit Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih besar dari jumlah anggaran belanja. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih kecil dari jumlah anggaran belanja, dan ditulis dalam tanda kurung

Ringkasan pembiayaan Ringkasan pembiayaan, diperoleh dengan merekapitulasi pembiayaan dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok pembiayaan dan jenis pembiayaan yang ada dianggarkan di SKPKD

Pembiayaan Netto Pembiayaan netto diisi dari selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan.

SILPA Tahun Berkenaan SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto dengan jumlah Surplus/Defisitdengan jumlah Surplus/Defisit

1. Ringkasan APBD diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran I.

2. Teknis pengkompilasian dokumen ringkasan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ringkasan pendapatan daerah

Ringkasan pendapatan, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh pendapatan dalam form RKA-SKPD yaitu kelompok pendapatan dan jenis pendapatan yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Ringkasan belanja daerah. Ringkasan belanja daerah, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh belanja daerah dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok belanja dan jenis belanja yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Surplus/Defisit Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih besar dari jumlah anggaran belanja. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih kecil dari jumlah anggaran belanja, dan ditulis dalam tanda kurung

Ringkasan pembiayaan Ringkasan pembiayaan, diperoleh dengan merekapitulasi pembiayaan dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok pembiayaan dan jenis pembiayaan yang ada dianggarkan di SKPKD

Pembiayaan Netto Pembiayaan netto diisi dari selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan.

SILPA Tahun Berkenaan SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto dengan jumlah Surplus/Defisitdengan jumlah Surplus/Defisit

Page 15: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

15151515

Page 16: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

16161616

LAMPIRAN II LAMPIRAN II ((Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan

OrganisasiOrganisasi ) )

LAMPIRAN II LAMPIRAN II ((Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan

OrganisasiOrganisasi ) )

Ringkasan Lampiran II ini diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran II, yang menguraikan pendapatan, belanja tidak langsung, belanja langsung dan penerimaan serta pengeluaran pembiayaan menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi.

Pengisian nomor kode, uraian urusan pemerintahan Pengisian nomor kode, uraian urusan pemerintahan daerah dan organisasi dicantumkan sesuai dengan daerah dan organisasi dicantumkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah, dengan kondisi dan kebutuhan daerah, dengan menyesuaikan terhadap kode yang baku (Lampiran menyesuaikan terhadap kode yang baku (Lampiran I Permendagri 13/2006)I Permendagri 13/2006)

Ringkasan Lampiran II ini diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran II, yang menguraikan pendapatan, belanja tidak langsung, belanja langsung dan penerimaan serta pengeluaran pembiayaan menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi.

Pengisian nomor kode, uraian urusan pemerintahan Pengisian nomor kode, uraian urusan pemerintahan daerah dan organisasi dicantumkan sesuai dengan daerah dan organisasi dicantumkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah, dengan kondisi dan kebutuhan daerah, dengan menyesuaikan terhadap kode yang baku (Lampiran menyesuaikan terhadap kode yang baku (Lampiran I Permendagri 13/2006)I Permendagri 13/2006)

Page 17: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

17171717

Page 18: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

18181818

LAMPIRAN IIILAMPIRAN III ((Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan

PembiayaanPembiayaan ) )

LAMPIRAN IIILAMPIRAN III ((Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan

PembiayaanPembiayaan ) )1. Penyusunan Lampiran III dikompilasi dari :

Seluruh RKA-SKPD 1 (Rincian anggaran pendapatan SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.1 (Rincian anggaran belanja tidak langsung SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.2 (Rincian anggaran belanja langsung SKPD menurut program/kegiatan).

RKA-SKPD 3.1 (penerimaan pembiayaan).

RKA-SKPD 3.2 (pengeluaran pembiayaan).

2. Pencantuman nomor kode rekening dan uraian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan hanya untuk yang dianggarkan dimasing-masing SKPD berkenaan (Apabila tidak dianggarkan di masing-masing SKPD jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan tidak perlu dicantumkan dalam lampiran).

3. Pencantuman kode rekening dan susunan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dianggarkan di masing-masing SKPD disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.I sampai dengan A .IX Permendagri 13/2006)

4. Pada kolom 4 (Dasar Hukum ) dicantumkan dasar hukum penganggaran pendapatan, belanja daerah dan pembiayaan daerah baik berupa peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya yang dapat dijadikan sebagai payung hukumnya.

1. Penyusunan Lampiran III dikompilasi dari :

Seluruh RKA-SKPD 1 (Rincian anggaran pendapatan SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.1 (Rincian anggaran belanja tidak langsung SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.2 (Rincian anggaran belanja langsung SKPD menurut program/kegiatan).

RKA-SKPD 3.1 (penerimaan pembiayaan).

RKA-SKPD 3.2 (pengeluaran pembiayaan).

2. Pencantuman nomor kode rekening dan uraian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan hanya untuk yang dianggarkan dimasing-masing SKPD berkenaan (Apabila tidak dianggarkan di masing-masing SKPD jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan tidak perlu dicantumkan dalam lampiran).

3. Pencantuman kode rekening dan susunan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dianggarkan di masing-masing SKPD disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.I sampai dengan A .IX Permendagri 13/2006)

4. Pada kolom 4 (Dasar Hukum ) dicantumkan dasar hukum penganggaran pendapatan, belanja daerah dan pembiayaan daerah baik berupa peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya yang dapat dijadikan sebagai payung hukumnya.

Page 19: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

19191919

Page 20: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

20202020

LAMPIRAN IVLAMPIRAN IV((Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan

Daerah, Organisasi, Program dan KegiatanDaerah, Organisasi, Program dan Kegiatan))

LAMPIRAN IVLAMPIRAN IV((Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan

Daerah, Organisasi, Program dan KegiatanDaerah, Organisasi, Program dan Kegiatan))

Penyusunan Lampiran IV dilakukan dengan merekapitulasi seluruh Form RKA-SKPD 2.2 (Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Pencantuman kode dan susunan Uraian Urusan, Organisasi, Program dan Kegiatan berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.I dan A .VII Permendagri 13/2006).

Penyusunan Lampiran IV dilakukan dengan merekapitulasi seluruh Form RKA-SKPD 2.2 (Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Pencantuman kode dan susunan Uraian Urusan, Organisasi, Program dan Kegiatan berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.I dan A .VII Permendagri 13/2006).

Page 21: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

21212121

Page 22: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

22222222

LAMPIRAN VLAMPIRAN V ((Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan

Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan NegaraKerangka Pengelolaan Keuangan Negara) )

LAMPIRAN VLAMPIRAN V ((Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan

Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan NegaraKerangka Pengelolaan Keuangan Negara) )

Penyusunan Lampiran V dilakukan dengan menselaraskan urusan daerah dalam form Lampiran IV dengan fungsi Pengelolaan Keuangan Negara.

Kode dan klasifikasi Belanja Daerah yang digunakan dalam rangka keselarasan dan keterpaduan pengelolaan Keuangan Negara dimulai berdasarkan urutan fungsi Keuangan Negara yang terdiri dari 11 fungsi. Untuk fungsi pertahanan dan fungsi agama berhubung bukan merupakan kewenangan daerah tidak perlu diselaraskan.

Rekapitulasi anggaran belanja yang dicantumkan untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara mencakup: belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja Tidak langsung terdiri dari belanja pegawai dan belanja non pegawai (bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan keuangan dan belanja tidak terduga). Belanja non pegawai hanya dianggarkan dalam urusan pemerintahan umum sehingga diklasifikasikan dalam fungsi pelayanan umum.

Pencantuman kode dan susunan uraian urusan pemerintahan daerah dan fungsi Pencantuman kode dan susunan uraian urusan pemerintahan daerah dan fungsi berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.VI Permendagri 13/2006)baku (Lampiran A.VI Permendagri 13/2006)

Penyusunan Lampiran V dilakukan dengan menselaraskan urusan daerah dalam form Lampiran IV dengan fungsi Pengelolaan Keuangan Negara.

Kode dan klasifikasi Belanja Daerah yang digunakan dalam rangka keselarasan dan keterpaduan pengelolaan Keuangan Negara dimulai berdasarkan urutan fungsi Keuangan Negara yang terdiri dari 11 fungsi. Untuk fungsi pertahanan dan fungsi agama berhubung bukan merupakan kewenangan daerah tidak perlu diselaraskan.

Rekapitulasi anggaran belanja yang dicantumkan untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara mencakup: belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja Tidak langsung terdiri dari belanja pegawai dan belanja non pegawai (bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan keuangan dan belanja tidak terduga). Belanja non pegawai hanya dianggarkan dalam urusan pemerintahan umum sehingga diklasifikasikan dalam fungsi pelayanan umum.

Pencantuman kode dan susunan uraian urusan pemerintahan daerah dan fungsi Pencantuman kode dan susunan uraian urusan pemerintahan daerah dan fungsi berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah serta disesuaikan dengan kode yang baku (Lampiran A.VI Permendagri 13/2006)baku (Lampiran A.VI Permendagri 13/2006)

Page 23: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

23232323

Page 24: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

24242424

Pendidikan Pendidikan KesehatanKesehatan

Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Perumahan Perumahan

Penataan Ruang Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan

Perhubungan Perhubungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

PertanahanPertanahanKependudukan dan Catatan Sipil Kependudukan dan Catatan Sipil

Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Sosial Sosial Tenaga Kerja Tenaga Kerja

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Penanaman Modal Penanaman Modal

Kebudayaan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Pemuda dan Olah Raga

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pemerintahan UmumPemerintahan Umum

Kepegawaian Kepegawaian Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

StatistikStatistikKearsipan Kearsipan

Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan Informatika

URUSAN PILIHANURUSAN PILIHANPertanian Pertanian

Kehutanan Kehutanan Energi dan Sumberdaya MineralEnergi dan Sumberdaya Mineral

Pariwisata Pariwisata Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan

Perdagangan Perdagangan PerindustrianPerindustrianTransmigrasiTransmigrasi

• Pelayanan umumPelayanan umum

• Pertahanan *)Pertahanan *)

• Ketertiban dan ketentramanKetertiban dan ketentraman

• EkonomiEkonomi

• Lingkungan hidupLingkungan hidup

• Perumahan dan fasilitas umumPerumahan dan fasilitas umum

• KesehatanKesehatan

• Pariwisata dan budayaPariwisata dan budaya

• Agama *)Agama *)

• PendidikanPendidikan

• Perlindungan sosialPerlindungan sosial

URUSAN WAJIBURUSAN WAJIBURUSAN PEMERINTAHAN DAERAHURUSAN PEMERINTAHAN DAERAHURUSAN PEMERINTAHAN DAERAHURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH FUNGSI KEUANGAN NEGARAFUNGSI KEUANGAN NEGARAFUNGSI KEUANGAN NEGARAFUNGSI KEUANGAN NEGARA

Page 25: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

25252525

LAMPIRAN VILAMPIRAN VI ((Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per

Jabatan)Jabatan)

LAMPIRAN VILAMPIRAN VI ((Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per

Jabatan)Jabatan)

Penyusunan dan pengisian daftar jumlah pegawai per golongan dan per jabatan (eselon dan non eselon) diperoleh dari data masing-masing SKPD dan diverifikasi oleh biro/badan/bagian kepegawaian.

Penyusunan dan pengisian daftar jumlah pegawai per golongan dan per jabatan (eselon dan non eselon) diperoleh dari data masing-masing SKPD dan diverifikasi oleh biro/badan/bagian kepegawaian.

Page 26: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

26262626

Page 27: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

27272727

LAMPIRAN VIILAMPIRAN VII( ( Daftar piutang daerahDaftar piutang daerah ) )

LAMPIRAN VIILAMPIRAN VII( ( Daftar piutang daerahDaftar piutang daerah ) )

Daftar piutang daerah adalah daftar tentang jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Daftar piutang daerah berisi uraian rincian piutang, tahun pengakuan piutang, jumlah piutang sampai dengan tahun n-2, perkiraan penambahan tahun n-1 (diisi apabila terjadi penambahan piutang), perkiraan pengurangan tahun n-1 (diisi apabila terjadi pengurangan piutang) dan perkiraan saldo akhir tahun n-1.

Daftar piutang daerah adalah daftar tentang jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Daftar piutang daerah berisi uraian rincian piutang, tahun pengakuan piutang, jumlah piutang sampai dengan tahun n-2, perkiraan penambahan tahun n-1 (diisi apabila terjadi penambahan piutang), perkiraan pengurangan tahun n-1 (diisi apabila terjadi pengurangan piutang) dan perkiraan saldo akhir tahun n-1.

Page 28: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

28282828

Page 29: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

29292929

LAMPIRAN VIIILAMPIRAN VIII ((Daftar penyertaan modal (investasi) daerahDaftar penyertaan modal (investasi) daerah) )

LAMPIRAN VIIILAMPIRAN VIII ((Daftar penyertaan modal (investasi) daerahDaftar penyertaan modal (investasi) daerah) )

Memberikan informasi mengenai penggunaan aset guna memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, dividen, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam satu tahun anggaran.

Daftar penyertaan modal memuat tahun penyertaan modal, nama Badan/Lembaga/Pihak Ketiga, dasar hukum penyertaan modal (investasi) daerah, bentuk penyertaan modal (investasi) daerah, jumlah penyertaan modal (investasi) daerah, jumlah modal yang telah disertakan sampai tahun anggaran lalu, Penyertaan modal tahun ini, Jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun ini, sisa modal yang belum disertakan, jumlah modal (investasi) yang akan diterima kembali tahun ini, jumlah sisa modal (investasi) yang disertakan sampai dengan tahun ini.

Memberikan informasi mengenai penggunaan aset guna memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, dividen, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam satu tahun anggaran.

Daftar penyertaan modal memuat tahun penyertaan modal, nama Badan/Lembaga/Pihak Ketiga, dasar hukum penyertaan modal (investasi) daerah, bentuk penyertaan modal (investasi) daerah, jumlah penyertaan modal (investasi) daerah, jumlah modal yang telah disertakan sampai tahun anggaran lalu, Penyertaan modal tahun ini, Jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun ini, sisa modal yang belum disertakan, jumlah modal (investasi) yang akan diterima kembali tahun ini, jumlah sisa modal (investasi) yang disertakan sampai dengan tahun ini.

Page 30: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

30303030

Page 31: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

31313131

LAMPIRAN IXLAMPIRAN IX ((Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset

Tetap DaerahTetap Daerah ) )

LAMPIRAN IXLAMPIRAN IX ((Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset

Tetap DaerahTetap Daerah ) )

Daftar ini digunakan untuk menjelaskan perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah.

Judul diisi dengan daftar daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah tahun anggaran yang direncanakan

Menguraikan jenis aset tetap daerah, saldo aset tetap daerah 2 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset tetap yang akan bertambah sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset tetap yang akan berkurang sampai dengan 1 tahun sebelu tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan saldo aset tetap pada akhir tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Mengisi jumlah seluruh saldo aset tetap sampai dengan 2 tahun terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset tetap yang akan bertambah samapai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan jumlah aset tetap samapai dengan satu tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset tetap sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Daftar ini digunakan untuk menjelaskan perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah.

Judul diisi dengan daftar daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah tahun anggaran yang direncanakan

Menguraikan jenis aset tetap daerah, saldo aset tetap daerah 2 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset tetap yang akan bertambah sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset tetap yang akan berkurang sampai dengan 1 tahun sebelu tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan saldo aset tetap pada akhir tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Mengisi jumlah seluruh saldo aset tetap sampai dengan 2 tahun terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset tetap yang akan bertambah samapai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan jumlah aset tetap samapai dengan satu tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset tetap sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Page 32: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

32323232

Page 33: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

33333333

LAMPIRAN XLAMPIRAN X((Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset

lainnyalainnya))

LAMPIRAN XLAMPIRAN X((Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset

lainnyalainnya))

Menyusun daftar mengenai perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain.

Judul diisi dengan daftar daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain tahun anggaran yang direncanakan.

Menguraikan jenis aset lain-lain, saldo aset lain-lain 2 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset lain-lain yang akan bertambah sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset lain-lain yang akan berkurang sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan saldo aset lain-lain pada akhir tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Mengisi jumlah seluruh saldo aset lain-lain sampai dengan 2 tahun terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset lain-lain yang akan bertambah samapai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan jumlah aset lain-lain sampai dengan satu tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset lain-lain sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Menyusun daftar mengenai perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain.

Judul diisi dengan daftar daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain tahun anggaran yang direncanakan.

Menguraikan jenis aset lain-lain, saldo aset lain-lain 2 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset lain-lain yang akan bertambah sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan aset lain-lain yang akan berkurang sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan saldo aset lain-lain pada akhir tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Mengisi jumlah seluruh saldo aset lain-lain sampai dengan 2 tahun terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset lain-lain yang akan bertambah samapai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan jumlah aset lain-lain sampai dengan satu tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset lain-lain sampai dengan 1 tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.

Page 34: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

34343434

Page 35: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

35353535

LAMPIRAN XILAMPIRAN XI ((Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya

yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran inidalam tahun anggaran ini))

LAMPIRAN XILAMPIRAN XI ((Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya

yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran inidalam tahun anggaran ini))

Penyusunan daftar untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yaitu: tahun anggaran n-1 dan tahun anggaran n-2, yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

Penyusunan daftar untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yaitu: tahun anggaran n-1 dan tahun anggaran n-2, yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

Page 36: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

36363636

TAHUN PERTAMATAHUN PERTAMATAHUN PERTAMATAHUN PERTAMA

Page 37: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

37373737

TAHUN KEDUATAHUN KEDUATAHUN KEDUATAHUN KEDUA

Page 38: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

38383838

LAMPIRAN XIILAMPIRAN XII ((Daftar dana cadangan daerahDaftar dana cadangan daerah))

LAMPIRAN XIILAMPIRAN XII ((Daftar dana cadangan daerahDaftar dana cadangan daerah))

Memberikan informasi mengenai dana yang disisihkan Memberikan informasi mengenai dana yang disisihkan guna menampung kebutuhan yang memerlukan dana guna menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.tahun anggaran.

Daftar dana cadangan memuat: tujuan pembentukan Daftar dana cadangan memuat: tujuan pembentukan dana cadangan, dasar hukum pembentukan (dengan dana cadangan, dasar hukum pembentukan (dengan peraturan daerah), jumlah dana cadangan yang peraturan daerah), jumlah dana cadangan yang direncanakan, Saldo awal, Jumlah transfer dari kas direncanakan, Saldo awal, Jumlah transfer dari kas daerah, jumlah transfer ke kas daerah, saldo akhir.daerah, jumlah transfer ke kas daerah, saldo akhir.

Memberikan informasi mengenai dana yang disisihkan Memberikan informasi mengenai dana yang disisihkan guna menampung kebutuhan yang memerlukan dana guna menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.tahun anggaran.

Daftar dana cadangan memuat: tujuan pembentukan Daftar dana cadangan memuat: tujuan pembentukan dana cadangan, dasar hukum pembentukan (dengan dana cadangan, dasar hukum pembentukan (dengan peraturan daerah), jumlah dana cadangan yang peraturan daerah), jumlah dana cadangan yang direncanakan, Saldo awal, Jumlah transfer dari kas direncanakan, Saldo awal, Jumlah transfer dari kas daerah, jumlah transfer ke kas daerah, saldo akhir.daerah, jumlah transfer ke kas daerah, saldo akhir.

Page 39: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

39393939

Page 40: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

40404040

LAMPIRAN XIIILAMPIRAN XIII ((Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah)Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah)

LAMPIRAN XIIILAMPIRAN XIII ((Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah)Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah)

Menyajikan informasi pinjaman yang mengakibatkan Menyajikan informasi pinjaman yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain, sehingga manfaat yang bernilai uang dari pihak lain, sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

Daftar pinjaman daerah memuat informasi sumber Daftar pinjaman daerah memuat informasi sumber pinjaman daerah, dasar hukum pinjaman atau obligasi pinjaman daerah, dasar hukum pinjaman atau obligasi daerah, tanggal/tahun perjanjian/obligasi, jumlah daerah, tanggal/tahun perjanjian/obligasi, jumlah besaran pinjaman daerahyang dicantumkan dalam besaran pinjaman daerahyang dicantumkan dalam surat perjanjian pinjaman, jangka waktu pinjaman, surat perjanjian pinjaman, jangka waktu pinjaman, persentase bunga yang dikenakan atas pokok persentase bunga yang dikenakan atas pokok pinjaman, tunjuan penggunaan pinjaman, jumlah pinjaman, tunjuan penggunaan pinjaman, jumlah besaran cicilan pokok, bunga dan denda dsb.besaran cicilan pokok, bunga dan denda dsb.

Menyajikan informasi pinjaman yang mengakibatkan Menyajikan informasi pinjaman yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain, sehingga manfaat yang bernilai uang dari pihak lain, sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

Daftar pinjaman daerah memuat informasi sumber Daftar pinjaman daerah memuat informasi sumber pinjaman daerah, dasar hukum pinjaman atau obligasi pinjaman daerah, dasar hukum pinjaman atau obligasi daerah, tanggal/tahun perjanjian/obligasi, jumlah daerah, tanggal/tahun perjanjian/obligasi, jumlah besaran pinjaman daerahyang dicantumkan dalam besaran pinjaman daerahyang dicantumkan dalam surat perjanjian pinjaman, jangka waktu pinjaman, surat perjanjian pinjaman, jangka waktu pinjaman, persentase bunga yang dikenakan atas pokok persentase bunga yang dikenakan atas pokok pinjaman, tunjuan penggunaan pinjaman, jumlah pinjaman, tunjuan penggunaan pinjaman, jumlah besaran cicilan pokok, bunga dan denda dsb.besaran cicilan pokok, bunga dan denda dsb.

Page 41: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

41414141

Page 42: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

42424242

PENYUSUNAN PENYUSUNAN BATANG TUBUH BATANG TUBUH RAPERDA APBDRAPERDA APBD

PENYUSUNAN PENYUSUNAN BATANG TUBUH BATANG TUBUH RAPERDA APBDRAPERDA APBD

Page 43: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

43434343

Substansi rancanganSubstansi rancangan peraturan daerah peraturan daerah tentang APBDtentang APBD

Substansi rancanganSubstansi rancangan peraturan daerah peraturan daerah tentang APBDtentang APBD

Judul. Judul diisi dengan Rancangan Peraturan Daerah, nomor, tahun Judul. Judul diisi dengan Rancangan Peraturan Daerah, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, dan menuliskan tentang nama peraturan daerah pengundangan atau penetapan, dan menuliskan tentang nama peraturan daerah (dalam hal ini APBD Provinsi/Kabupaten/Kota) yang ditulis dengan huruf kapital (dalam hal ini APBD Provinsi/Kabupaten/Kota) yang ditulis dengan huruf kapital yangdiletakkan di tengah margin tanpa diakhiri tanda baca.yangdiletakkan di tengah margin tanpa diakhiri tanda baca.

Mencantumkan frase dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang ditulis seluruhnya Mencantumkan frase dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang ditulis seluruhnya denga huruf kapital yang diletakkan di tengah margin.denga huruf kapital yang diletakkan di tengah margin.

Mencantumkan jabatan pembentuk peraturan daerah, yang ditulis seluruhnya Mencantumkan jabatan pembentuk peraturan daerah, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca dengan huruf kapital yang diletakkan tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma.koma.

Konsideran. Konsiteran diawali dengan kata menimbang, yaitu menyebutkan uraian Konsideran. Konsiteran diawali dengan kata menimbang, yaitu menyebutkan uraian pokok-pokok pikiran yang melatarbelakangi dan alasan pertimbangan perlunya pokok-pokok pikiran yang melatarbelakangi dan alasan pertimbangan perlunya melaksanakan ketentuan pasal atau beberapa pasal peraturan perundang-undangan melaksanakan ketentuan pasal atau beberapa pasal peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan Daerah tentang APBD. yang memerintahkan pembentukan Peraturan Daerah tentang APBD.

Dasar hukum. Dasar hukum diawali dengan kata mengingat, yaitu: dengan Dasar hukum. Dasar hukum diawali dengan kata mengingat, yaitu: dengan mencantumkan dasar hukum yang melandasi pembentukan Peraturan Daerah.mencantumkan dasar hukum yang melandasi pembentukan Peraturan Daerah.

Memutuskan dicantumkan kata frase Dengan Persetujuan Bersama antara DPRD Memutuskan dicantumkan kata frase Dengan Persetujuan Bersama antara DPRD dan Kepala Daerah diikuti dengan nama daerah, yang ditulis seluruhnya dengan dan Kepala Daerah diikuti dengan nama daerah, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapitan dan diletakkan di tengah marjin. huruf kapitan dan diletakkan di tengah marjin.

Menetapkan, yaitu dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD diikuti Menetapkan, yaitu dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD diikuti dengan nama daerah. Kata menetapkan dicantumkan sudah kata memutuskan yang dengan nama daerah. Kata menetapkan dicantumkan sudah kata memutuskan yang disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, yang ditulis dengan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, yang ditulis dengan huruf awal kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua. Nama yang tercantum huruf awal kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua. Nama yang tercantum dalam judul Peraturan Daerah dicantumkan lagi setelah kata menetapkan serta dalam judul Peraturan Daerah dicantumkan lagi setelah kata menetapkan serta ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

Judul. Judul diisi dengan Rancangan Peraturan Daerah, nomor, tahun Judul. Judul diisi dengan Rancangan Peraturan Daerah, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, dan menuliskan tentang nama peraturan daerah pengundangan atau penetapan, dan menuliskan tentang nama peraturan daerah (dalam hal ini APBD Provinsi/Kabupaten/Kota) yang ditulis dengan huruf kapital (dalam hal ini APBD Provinsi/Kabupaten/Kota) yang ditulis dengan huruf kapital yangdiletakkan di tengah margin tanpa diakhiri tanda baca.yangdiletakkan di tengah margin tanpa diakhiri tanda baca.

Mencantumkan frase dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang ditulis seluruhnya Mencantumkan frase dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang ditulis seluruhnya denga huruf kapital yang diletakkan di tengah margin.denga huruf kapital yang diletakkan di tengah margin.

Mencantumkan jabatan pembentuk peraturan daerah, yang ditulis seluruhnya Mencantumkan jabatan pembentuk peraturan daerah, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca dengan huruf kapital yang diletakkan tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma.koma.

Konsideran. Konsiteran diawali dengan kata menimbang, yaitu menyebutkan uraian Konsideran. Konsiteran diawali dengan kata menimbang, yaitu menyebutkan uraian pokok-pokok pikiran yang melatarbelakangi dan alasan pertimbangan perlunya pokok-pokok pikiran yang melatarbelakangi dan alasan pertimbangan perlunya melaksanakan ketentuan pasal atau beberapa pasal peraturan perundang-undangan melaksanakan ketentuan pasal atau beberapa pasal peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan Daerah tentang APBD. yang memerintahkan pembentukan Peraturan Daerah tentang APBD.

Dasar hukum. Dasar hukum diawali dengan kata mengingat, yaitu: dengan Dasar hukum. Dasar hukum diawali dengan kata mengingat, yaitu: dengan mencantumkan dasar hukum yang melandasi pembentukan Peraturan Daerah.mencantumkan dasar hukum yang melandasi pembentukan Peraturan Daerah.

Memutuskan dicantumkan kata frase Dengan Persetujuan Bersama antara DPRD Memutuskan dicantumkan kata frase Dengan Persetujuan Bersama antara DPRD dan Kepala Daerah diikuti dengan nama daerah, yang ditulis seluruhnya dengan dan Kepala Daerah diikuti dengan nama daerah, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapitan dan diletakkan di tengah marjin. huruf kapitan dan diletakkan di tengah marjin.

Menetapkan, yaitu dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD diikuti Menetapkan, yaitu dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD diikuti dengan nama daerah. Kata menetapkan dicantumkan sudah kata memutuskan yang dengan nama daerah. Kata menetapkan dicantumkan sudah kata memutuskan yang disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, yang ditulis dengan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, yang ditulis dengan huruf awal kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua. Nama yang tercantum huruf awal kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua. Nama yang tercantum dalam judul Peraturan Daerah dicantumkan lagi setelah kata menetapkan serta dalam judul Peraturan Daerah dicantumkan lagi setelah kata menetapkan serta ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

Page 44: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

44444444

HHal-hal yang diatur dalam rancangan peraturan al-hal yang diatur dalam rancangan peraturan daerahdaerah ttg APBD ttg APBD, antara lain, antara lain : :HHal-hal yang diatur dalam rancangan peraturan al-hal yang diatur dalam rancangan peraturan daerahdaerah ttg APBD ttg APBD, antara lain, antara lain : :

1. Penetapan jumlah anggaran pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

2. Uraian lebih lanjut atas anggaran pendapatan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan.

3. Uraian lebih lanjut atas anggaran belanja daerah yang dirinci sampai dengan jenis belanja daerah.

4. Uraian lebih lanjut atas anggaran pembiayaan daerah yang dirinci sampai dengan jenis pembiayaan daerah.

5. Pencantuman daftar lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah.

6. Menegaskan bahwa Peraturan Daerah tentang APBD perlu dijabarkan lebih lanjut dengan penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD dengan Peraturan Kepala Daerah.

7. Masa pemberlakuan Peraturan Daerah tentang APBD

1. Penetapan jumlah anggaran pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

2. Uraian lebih lanjut atas anggaran pendapatan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan.

3. Uraian lebih lanjut atas anggaran belanja daerah yang dirinci sampai dengan jenis belanja daerah.

4. Uraian lebih lanjut atas anggaran pembiayaan daerah yang dirinci sampai dengan jenis pembiayaan daerah.

5. Pencantuman daftar lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah.

6. Menegaskan bahwa Peraturan Daerah tentang APBD perlu dijabarkan lebih lanjut dengan penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD dengan Peraturan Kepala Daerah.

7. Masa pemberlakuan Peraturan Daerah tentang APBD

Page 45: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

45454545

Lanjutan….Lanjutan….Lanjutan….Lanjutan….

•Penetapan Peraturan Daerah, dengan membubuhkan tanda tangan Kepala Daerah/Pejabat yang berwenang.

•Diundangkan dalam lembaran daerah, dengan mengisi tanggal, bulan dan tahun pengundangan dan membubuhkan tanda tangan Sekretaris Daerah.

•Penempatan dalam lembaran daerah, dengan mengisi nomor dan tahun dalam Lembaran Daerah.

•Penetapan Peraturan Daerah, dengan membubuhkan tanda tangan Kepala Daerah/Pejabat yang berwenang.

•Diundangkan dalam lembaran daerah, dengan mengisi tanggal, bulan dan tahun pengundangan dan membubuhkan tanda tangan Sekretaris Daerah.

•Penempatan dalam lembaran daerah, dengan mengisi nomor dan tahun dalam Lembaran Daerah.

Page 46: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

46464646

PENYAMPAIAN, PENYAMPAIAN, SOSIALISASI SOSIALISASI

(PENYEBARLUASAN)(PENYEBARLUASAN) DAN PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN

RARAPERDAPERDA APBD APBD

PENYAMPAIAN, PENYAMPAIAN, SOSIALISASI SOSIALISASI

(PENYEBARLUASAN)(PENYEBARLUASAN) DAN PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN

RARAPERDAPERDA APBD APBD

Page 47: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

47474747

PENYAMPAIAN PENYAMPAIAN RARAPERDAPERDA APBD APBD PENYAMPAIAN PENYAMPAIAN RARAPERDAPERDA APBD APBD

Setelah Setelah RaperdaRaperda APBD beserta lampirannya APBD beserta lampirannya disusun oleh disusun oleh PPKDPPKD, disampaikan kepada , disampaikan kepada KDHKDH..

RaperdaRaperda tentang APBD beserta lampirannya tentang APBD beserta lampirannya disampaikan disampaikan KDHKDH kepada DPRD paling lambat kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan.direncanakan.

Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Keuangan.Keuangan.

Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Setelah Setelah RaperdaRaperda APBD beserta lampirannya APBD beserta lampirannya disusun oleh disusun oleh PPKDPPKD, disampaikan kepada , disampaikan kepada KDHKDH..

RaperdaRaperda tentang APBD beserta lampirannya tentang APBD beserta lampirannya disampaikan disampaikan KDHKDH kepada DPRD paling lambat kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan.direncanakan.

Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Keuangan.Keuangan.

Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Page 48: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

48484848

Rancangan peraturan daerah tentang APBD Rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut sebelum disampaikan atau diajukan tersebut sebelum disampaikan atau diajukan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan adalah kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan adalah dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dalam penganggaran. dalam penganggaran.

Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan dan memberikan informasi mengenai hak dan dan memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan. direncanakan.

Rancangan peraturan daerah tentang APBD Rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut sebelum disampaikan atau diajukan tersebut sebelum disampaikan atau diajukan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan adalah kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan adalah dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dalam penganggaran. dalam penganggaran.

Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan dan memberikan informasi mengenai hak dan dan memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan. direncanakan.

SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)

Page 49: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

49494949

LANJUTAN …LANJUTAN … LANJUTAN …LANJUTAN …

Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan waktu yang tersedia. dan waktu yang tersedia.

Media yang dapat digunakan untuk Media yang dapat digunakan untuk sosialisasi mengenai rancangan peraturan sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut antara lain daerah tentang APBD tersebut antara lain melalui media massa, siaran radio lokal, melalui media massa, siaran radio lokal, televisi dan media komunikasi lainnya. televisi dan media komunikasi lainnya.

Sosialisasi dilaksanakan oleh sekretaris Sosialisasi dilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerahkeuangan daerah

Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan waktu yang tersedia. dan waktu yang tersedia.

Media yang dapat digunakan untuk Media yang dapat digunakan untuk sosialisasi mengenai rancangan peraturan sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut antara lain daerah tentang APBD tersebut antara lain melalui media massa, siaran radio lokal, melalui media massa, siaran radio lokal, televisi dan media komunikasi lainnya. televisi dan media komunikasi lainnya.

Sosialisasi dilaksanakan oleh sekretaris Sosialisasi dilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerahkeuangan daerah

Page 50: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

50505050

Rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD dibahas untuk memperoleh persetujuan bersama.

Tata cara dan proses pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib DPRD.

Proses pembahasan rancangan tersebut menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Kesepakatan Bersama.

Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.

Dalam hal KDH dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat/pelaksana tugas KDH dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD yang menandatangani persetujuan bersama.

Rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD dibahas untuk memperoleh persetujuan bersama.

Tata cara dan proses pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib DPRD.

Proses pembahasan rancangan tersebut menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Kesepakatan Bersama.

Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.

Dalam hal KDH dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat/pelaksana tugas KDH dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD yang menandatangani persetujuan bersama.

PEMBAHASANPEMBAHASAN RARAPERDAPERDA APBD APBD PEMBAHASANPEMBAHASAN RARAPERDAPERDA APBD APBD

Page 51: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

51515151

Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat 1 1 (satu) bulan(satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan dilaksanakan (awal bulan desember).(awal bulan desember).

Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam dituangkan dalam Surat/Berita Acara Persetujuan BersamaSurat/Berita Acara Persetujuan Bersama yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.DPRD.

Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka yang menandatangani berhalangan tetap, maka yang menandatangani persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD.sementara DPRD.

Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat 1 1 (satu) bulan(satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan dilaksanakan (awal bulan desember).(awal bulan desember).

Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam dituangkan dalam Surat/Berita Acara Persetujuan BersamaSurat/Berita Acara Persetujuan Bersama yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.DPRD.

Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka yang menandatangani berhalangan tetap, maka yang menandatangani persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD.sementara DPRD.

Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala DaerahDaerah

Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala DaerahDaerah

Page 52: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

52525252

PENYUSUNAN RANCANGAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERKADAPERKADA TENTANG PENJABARAN TENTANG PENJABARAN

APBD APBD

PENYUSUNAN RANCANGAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERKADAPERKADA TENTANG PENJABARAN TENTANG PENJABARAN

APBD APBD

Penyusunan Raper KDH tentang Penyusunan Raper KDH tentang Penjabaran APBD dPenjabaran APBD dilakukan setelah ilakukan setelah diperoleh kesepakatan atau persetujuan diperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama terhadap peraturan daerah bersama terhadap peraturan daerah tentang APBD yang dituangkan dalam tentang APBD yang dituangkan dalam surat/Berita Acara.surat/Berita Acara.

Penyusunan Raper KDH tentang Penyusunan Raper KDH tentang Penjabaran APBD dPenjabaran APBD dilakukan setelah ilakukan setelah diperoleh kesepakatan atau persetujuan diperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama terhadap peraturan daerah bersama terhadap peraturan daerah tentang APBD yang dituangkan dalam tentang APBD yang dituangkan dalam surat/Berita Acara.surat/Berita Acara.

Page 53: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

53535353

LAMPIRAN I (LAMPIRAN I (Ringkasan Ringkasan Penjabaran APBDPenjabaran APBD ) )

LAMPIRAN I (LAMPIRAN I (Ringkasan Ringkasan Penjabaran APBDPenjabaran APBD ) )

1. Ringkasan APBD diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran I.

2. Teknis pengkompilasian dokumen ringkasan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ringkasan pendapatan daerah

Ringkasan pendapatan, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh pendapatan dalam form RKA-SKPD yaitu kelompok pendapatan dan jenis pendapatan yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Ringkasan belanja daerah. Ringkasan belanja daerah, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh belanja daerah dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok belanja dan jenis belanja yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Surplus/Defisit Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih besar dari jumlah anggaran belanja. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih kecil dari jumlah anggaran belanja, dan ditulis dalam tanda kurung

Ringkasan pembiayaan Ringkasan pembiayaan, diperoleh dengan merekapitulasi pembiayaan dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok pembiayaan dan jenis pembiayaan yang ada dianggarkan di SKPKD

Pembiayaan Netto Pembiayaan netto diisi dari selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan.

SILPA Tahun Berkenaan SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto dengan jumlah Surplus/Defisitdengan jumlah Surplus/Defisit

1. Ringkasan APBD diperoleh dengan mengkompilasi seluruh dokumen ringkasan (form RKA-SKPD) yang selanjutnya dituangkan di dalam Lampiran I.

2. Teknis pengkompilasian dokumen ringkasan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ringkasan pendapatan daerah

Ringkasan pendapatan, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh pendapatan dalam form RKA-SKPD yaitu kelompok pendapatan dan jenis pendapatan yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Ringkasan belanja daerah. Ringkasan belanja daerah, diperoleh dengan merekapitulasi seluruh belanja daerah dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok belanja dan jenis belanja yang ada dianggarkan di SKPD berkenaan.

Surplus/Defisit Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih besar dari jumlah anggaran belanja. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih kecil dari jumlah anggaran belanja, dan ditulis dalam tanda kurung

Ringkasan pembiayaan Ringkasan pembiayaan, diperoleh dengan merekapitulasi pembiayaan dalam form RKA-SKPD yaitu: kelompok pembiayaan dan jenis pembiayaan yang ada dianggarkan di SKPKD

Pembiayaan Netto Pembiayaan netto diisi dari selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan.

SILPA Tahun Berkenaan SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto SILPA Tahun Berkenaan diisi dari selisih antara jumlah Pembiayaan Netto dengan jumlah Surplus/Defisitdengan jumlah Surplus/Defisit

Page 54: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

54545454

LAMPIRAN II LAMPIRAN II (P(Penjabaran APBD menurut enjabaran APBD menurut organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan, belanja dan obyek, rincian obyek pendapatan, belanja dan pembiayaanpembiayaan ) )

LAMPIRAN II LAMPIRAN II (P(Penjabaran APBD menurut enjabaran APBD menurut organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan, belanja dan obyek, rincian obyek pendapatan, belanja dan pembiayaanpembiayaan ) )

Seluruh RKA-SKPD 1 (Rincian anggaran pendapatan SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.1 (Rincian anggaran belanja tidak langsung SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.2 (Rincian anggaran belanja langsung SKPD menurut program/kegiatan).

RKA-SKPD 3.1 (penerimaan pembiayaan). RKA-SKPD 3.2 (pengeluaran pembiayaan)

Seluruh RKA-SKPD 1 (Rincian anggaran pendapatan SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.1 (Rincian anggaran belanja tidak langsung SKPD).

Seluruh RKA-SKPD 2.2 (Rincian anggaran belanja langsung SKPD menurut program/kegiatan).

RKA-SKPD 3.1 (penerimaan pembiayaan). RKA-SKPD 3.2 (pengeluaran pembiayaan)

Page 55: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

55555555

EVALUASI APBDEVALUASI APBD EVALUASI APBDEVALUASI APBD

Evaluasi APBD bertujuan untuk tercapainya Evaluasi APBD bertujuan untuk tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian antara kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur kepentingan publik dan kepentingan aparatur serta untuk meneliti sejauh mana APBD tidak serta untuk meneliti sejauh mana APBD tidak bertentangan dengan kepentingan umum, bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya yang berlaku di daerah daerah lainnya yang berlaku di daerah bersangkutan. bersangkutan.

Evaluasi APBD bertujuan untuk tercapainya Evaluasi APBD bertujuan untuk tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian antara kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur kepentingan publik dan kepentingan aparatur serta untuk meneliti sejauh mana APBD tidak serta untuk meneliti sejauh mana APBD tidak bertentangan dengan kepentingan umum, bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya yang berlaku di daerah daerah lainnya yang berlaku di daerah bersangkutan. bersangkutan.

Page 56: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

56565656

Pengesahan MDN

(30 Hari)

Pengesahan MDN

(30 Hari)

DPRDDPRD DPRDDPRD Dibahas bersamaDPRD & Pemda

Dibahas bersamaDPRD & Pemda

PenyampaianRAPERDA APBD &

RAPERGUBAPBD

(3 hari)

PenyampaianRAPERDA APBD &

RAPERGUBAPBD

(3 hari)

Membuat RAPERGUB

Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)

Membuat RAPERGUB

Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)

MDN(15 hari) MDN(15 hari)

Hasil Evaluasi Hasil

Evaluasi

Sesuaidgn UU Sesuaidgn UU

Tdk Disempurnakan

Tdk Disempurnakan

MDN membatalkanBerlaku Pagu APBD

Sebelumnya

MDN membatalkanBerlaku Pagu APBD

Sebelumnya

GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan

PER-GUBPER-GUB

PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI & PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI & PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI & PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI & PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

Setuju Setuju

RAPERDA APBD

RAPERDA APBD

RAPERGUBPENJABARAN APBD

RAPERGUBPENJABARAN APBD

GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan

PERDA & PERDA & PER-GUBPER-GUB

Penyempurnaan(7 Hari)

Penyempurnaan(7 Hari)

MelewatiBatas WKT

Evaluasi

MelewatiBatas WKT

Evaluasi

Tidak Setuju Tidak Setuju

Tdk SesuaiDgn UU

Tdk SesuaiDgn UU

Page 57: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

57575757

DPRDDPRD DPRDDPRD Dibahas bersamaDPRD & Pemda

Dibahas bersamaDPRD & Pemda

PenyampaianRAPERDA APBD &RAPERBUP/WAL

APBD(3 hari)

PenyampaianRAPERDA APBD &RAPERBUP/WAL

APBD(3 hari)

Membuat RAPERBUP/WAL

Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)

Membuat RAPERBUP/WAL

Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)

Pengesahan Gubernur(30 Hari)

Pengesahan Gubernur(30 Hari)

Hasil Evaluasi Hasil

Evaluasi

Sesuaidgn UU Sesuaidgn UU

Tdk Disempurnakan

Tdk Disempurnakan

GUB membatalkanBerlaku Pagu APBD

Sebelumnya

GUB membatalkanBerlaku Pagu APBD

Sebelumnya

Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan PER-BUP/WALPER-BUP/WAL

PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD

PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD

Setuju Setuju

RAPERDA APBD

RAPERDA APBD

RAPERBUP/WALPENJABARAN APBD RAPERBUP/WAL

PENJABARAN APBD

Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan

PERDA & PERDA & PER-BUP/WALPER-BUP/WAL

Penyempurnaan(7 Hari)

Penyempurnaan(7 Hari)

MelewatiBatas waktu

Evaluasi

MelewatiBatas waktu

Evaluasi

Laporan kpdMDN

Laporan kpdMDN

GUBERNURGUBERNUR(15 hari)

GUBERNURGUBERNUR(15 hari)

Tidak Setuju Tidak Setuju

Tdk SesuaiDgn UU

Tdk SesuaiDgn UU

Page 58: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

58585858

NONO URAIANURAIAN WAKTUWAKTU KETERANGANKETERANGAN

A.A. APBDAPBD

1.1. Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD Akhir bulan MeiAkhir bulan Mei

2.2. Penyampaian Rancangan KUA kepada Penyampaian Rancangan KUA kepada Kepala DaerahKepala Daerah

Awal bulan JuniAwal bulan Juni 1 bulan1 bulan

3.3. Penyampaian Rancangan KUA dari Kepala Penyampaian Rancangan KUA dari Kepala Daerah kepada DPRDDaerah kepada DPRD

Pertengahan bulan JuniPertengahan bulan Juni 3 minggu3 minggu

4.4. KUA disepakati antara Kepala Daerah KUA disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRDdengan DPRD

Minggu pertama bulan Juli Minggu pertama bulan Juli

5.5. Penyusunan Rancangan PPASPenyusunan Rancangan PPAS 1 minggu1 minggu

6.6. Penyampaian Rancangan PPAS ke DPRD Penyampaian Rancangan PPAS ke DPRD Minggu kedua bulan Juli Minggu kedua bulan Juli 3 minggu3 minggu

7.7. PPAS disepakati antara Kepala Daerah PPAS disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRDdengan DPRD

Akhir bulan Juli Akhir bulan Juli

8.8. Penetapan Pedoman penyusunan RKA-Penetapan Pedoman penyusunan RKA-SKPD oleh Kepala DaerahSKPD oleh Kepala Daerah

Awal bulan AgustusAwal bulan Agustus 1 minggu1 minggu

9.9. Penyampaian Raperda APBD kepada DPRD Penyampaian Raperda APBD kepada DPRD Minggu pertama bulan OktoberMinggu pertama bulan Oktober 2 bulan2 bulan

10.10. Pengambilan keputusan bersama DPRD Pengambilan keputusan bersama DPRD dan Kepala Daerah terhadap RAPBDdan Kepala Daerah terhadap RAPBD

Paling lama 1 (satu) bulan sebelum Paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang tahun anggaran yang bersangkutan (awal bulan bersangkutan (awal bulan Desember)Desember)

11.11. Penetapan hasil evaluasiPenetapan hasil evaluasi 15 hari kerja (pertengahan bulan 15 hari kerja (pertengahan bulan Desember)Desember)

12.12. Penetapan Perda tentang APBD & Raper Penetapan Perda tentang APBD & Raper KDH tentang penjabaran APBD bila sesuai KDH tentang penjabaran APBD bila sesuai hasil evaluasihasil evaluasi

Akhir Desember (31 Desember)Akhir Desember (31 Desember)

Jadwal Penyusunan & Penetapan Jadwal Penyusunan & Penetapan APBDAPBD

Jadwal Penyusunan & Penetapan Jadwal Penyusunan & Penetapan APBDAPBD

Page 59: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

59595959

NONO URAIANURAIAN WAKTUWAKTU KETERANGANKETERANGAN

13.13. Penyempurnaan sesuai hasil evaluasi Penyempurnaan sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja7 hari kerja Akhir bulan Akhir bulan DesemberDesember

14.14. Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi 7 hari kerja setelah 7 hari kerja setelah hasil evaluasi dari hasil evaluasi dari Menteri Dalam Menteri Dalam Negeri/GubernurNegeri/Gubernur

15.15. Penghentian dan pencanutan pelaksanaan Penghentian dan pencanutan pelaksanaan Perda tentang APBD bersama DPRDPerda tentang APBD bersama DPRD

7 hari kerja7 hari kerja Awal bulan JanuariAwal bulan Januari

16.16. Penetapan keputusan pimpinan DPRD tetang Penetapan keputusan pimpinan DPRD tetang penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian hasil penyempurnaan berdasarkan hasil hasil penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasievaluasi

3 hari kerja setelah keputusan 3 hari kerja setelah keputusan ditetapkanditetapkan

17.17. Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBDDaerah tentang penjabaran APBD

31 Desember31 Desember

18.18. Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernurkepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur

7 hari kerja 7 hari kerja

B.B. DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBDDALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD

1.1. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah kepada Menteri Dalam Daerah kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur dalam hal DPRD tidak Negeri/Gubernur dalam hal DPRD tidak mengambil keputusan bersama terhadap mengambil keputusan bersama terhadap Raperda tentang APBD sampai dengan batas Raperda tentang APBD sampai dengan batas waktu yang ditetapkan undang-undang.waktu yang ditetapkan undang-undang.

Paling lama 15 hari kerja setelah Paling lama 15 hari kerja setelah Raperda tidak disetujui DPRD Raperda tidak disetujui DPRD (pertengahan bulan Desember)(pertengahan bulan Desember)

2.2. Pengesahan Menteri Dalam Negeri/Gubernur Pengesahan Menteri Dalam Negeri/Gubernur terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah

Paling lama 30 hari kerja Paling lama 30 hari kerja (pertengahan bulan Januari)(pertengahan bulan Januari)

1 bulan1 bulan

C.C. APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRDAPBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD

1.1. Penyampaian rancangan KUA dan PPAS kepada Penyampaian rancangan KUA dan PPAS kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur bagi daerah Menteri Dalam Negeri/Gubernur bagi daerah yang belum memiliki DPRD yang belum memiliki DPRD

Pertengahan bulan JuniPertengahan bulan Juni

2.2. Persetujuan Menteri Dalam Negeri/GubernurPersetujuan Menteri Dalam Negeri/Gubernur Minggu pertama bulan JuliMinggu pertama bulan Juli 15 hari15 hari

3.3. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD Daerah tentang APBD

30 hari kerja sejak KUA dan PPAS 30 hari kerja sejak KUA dan PPAS disahkan Menteri Dalam disahkan Menteri Dalam Negeri/GubernurNegeri/Gubernur

Minggu pertama Minggu pertama bulan Agustusbulan Agustus

Page 60: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

60606060

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI DAERAH YG ALAT KELENGKAPAN DPRD BELUM DAERAH YG ALAT KELENGKAPAN DPRD BELUM

TERBENTUKTERBENTUK

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI DAERAH YG ALAT KELENGKAPAN DPRD BELUM DAERAH YG ALAT KELENGKAPAN DPRD BELUM

TERBENTUKTERBENTUK

Penyusunan dan penetapan APBD dilakukan oleh Penyusunan dan penetapan APBD dilakukan oleh Kepala Daerah apabila belum memiliki DPRD yang Kepala Daerah apabila belum memiliki DPRD yang mekanisme dan kriterianya mengacu pada ketentuan mekanisme dan kriterianya mengacu pada ketentuan perundang-undangan. Penyusunan dan penetapan perundang-undangan. Penyusunan dan penetapan APBD ini umumnya dialami oleh daerah-daerah APBD ini umumnya dialami oleh daerah-daerah pemekaran atau faktor lainnya terutama yang pemekaran atau faktor lainnya terutama yang sebabkan alat kelengkapan DPRDnya belum dibentuk.sebabkan alat kelengkapan DPRDnya belum dibentuk.

Oleh karena itu, mekanisme penetapan APBD yang Oleh karena itu, mekanisme penetapan APBD yang ditempuh oleh kepala daerah tidak dilakukan atas ditempuh oleh kepala daerah tidak dilakukan atas dasar persetujuan bersama dengan DPRD. Namun dasar persetujuan bersama dengan DPRD. Namun ditempuh dengan berpedoman pada ketentuan Psl 187 ditempuh dengan berpedoman pada ketentuan Psl 187 ayat (1) UU 32/2004 dan Pasal 117 Permendagri Nomor ayat (1) UU 32/2004 dan Pasal 117 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.13 Tahun 2006.

Penyusunan dan penetapan APBD dilakukan oleh Penyusunan dan penetapan APBD dilakukan oleh Kepala Daerah apabila belum memiliki DPRD yang Kepala Daerah apabila belum memiliki DPRD yang mekanisme dan kriterianya mengacu pada ketentuan mekanisme dan kriterianya mengacu pada ketentuan perundang-undangan. Penyusunan dan penetapan perundang-undangan. Penyusunan dan penetapan APBD ini umumnya dialami oleh daerah-daerah APBD ini umumnya dialami oleh daerah-daerah pemekaran atau faktor lainnya terutama yang pemekaran atau faktor lainnya terutama yang sebabkan alat kelengkapan DPRDnya belum dibentuk.sebabkan alat kelengkapan DPRDnya belum dibentuk.

Oleh karena itu, mekanisme penetapan APBD yang Oleh karena itu, mekanisme penetapan APBD yang ditempuh oleh kepala daerah tidak dilakukan atas ditempuh oleh kepala daerah tidak dilakukan atas dasar persetujuan bersama dengan DPRD. Namun dasar persetujuan bersama dengan DPRD. Namun ditempuh dengan berpedoman pada ketentuan Psl 187 ditempuh dengan berpedoman pada ketentuan Psl 187 ayat (1) UU 32/2004 dan Pasal 117 Permendagri Nomor ayat (1) UU 32/2004 dan Pasal 117 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.13 Tahun 2006.

Page 61: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

61616161

Lanjutan …Lanjutan … Lanjutan …Lanjutan …

Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan PPAS. PPAS.

Penyusunan dilakukan untuk sinkronisasi dan Penyusunan dilakukan untuk sinkronisasi dan keterpaduan sasaran program dan kegiatan keterpaduan sasaran program dan kegiatan dengan kebijakan pemerintah dibidang dengan kebijakan pemerintah dibidang keuangan negara dan menjaga kelangsungan keuangan negara dan menjaga kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, serta pelayanan pembangunan daerah, serta pelayanan masyarakat di daerah.masyarakat di daerah.

Dikonsultasikan kepada Mendagri untuk Prov, Dikonsultasikan kepada Mendagri untuk Prov, Gub untuk Kab/Kota-Gub untuk Kab/Kota- SE Pedoman SE Pedoman penyusunan RKA-SKPD.penyusunan RKA-SKPD.

Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan PPAS. PPAS.

Penyusunan dilakukan untuk sinkronisasi dan Penyusunan dilakukan untuk sinkronisasi dan keterpaduan sasaran program dan kegiatan keterpaduan sasaran program dan kegiatan dengan kebijakan pemerintah dibidang dengan kebijakan pemerintah dibidang keuangan negara dan menjaga kelangsungan keuangan negara dan menjaga kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, serta pelayanan pembangunan daerah, serta pelayanan masyarakat di daerah.masyarakat di daerah.

Dikonsultasikan kepada Mendagri untuk Prov, Dikonsultasikan kepada Mendagri untuk Prov, Gub untuk Kab/Kota-Gub untuk Kab/Kota- SE Pedoman SE Pedoman penyusunan RKA-SKPD.penyusunan RKA-SKPD.

Page 62: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

62626262

Lanjutan …Lanjutan … Lanjutan …Lanjutan …

Langkah-langkah Penyusunan Raper KDH tentang Langkah-langkah Penyusunan Raper KDH tentang APBD:APBD:

menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS.menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS. Rancangan KUA dan rancangan PPAS Rancangan KUA dan rancangan PPAS

dikonsultasikan kepada Menteri Dalam Negeri dikonsultasikan kepada Menteri Dalam Negeri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.

KUA dan rancangan PPA yang telah KUA dan rancangan PPA yang telah dikonsultasikan dijadikan pedoman penyusunan dikonsultasikan dijadikan pedoman penyusunan RKA-SKPD. Tata cara penyusunan dan urutan RKA-SKPD. Tata cara penyusunan dan urutan pengerjaan RKA-SKPD sesuai dengan Modul 4.pengerjaan RKA-SKPD sesuai dengan Modul 4.

RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPD RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPD disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD.peraturan kepala daerah tentang APBD.

Langkah-langkah Penyusunan Raper KDH tentang Langkah-langkah Penyusunan Raper KDH tentang APBD:APBD:

menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS.menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS. Rancangan KUA dan rancangan PPAS Rancangan KUA dan rancangan PPAS

dikonsultasikan kepada Menteri Dalam Negeri dikonsultasikan kepada Menteri Dalam Negeri bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.bagi provinsi dan gubernur bagi kabupaten/kota.

KUA dan rancangan PPA yang telah KUA dan rancangan PPA yang telah dikonsultasikan dijadikan pedoman penyusunan dikonsultasikan dijadikan pedoman penyusunan RKA-SKPD. Tata cara penyusunan dan urutan RKA-SKPD. Tata cara penyusunan dan urutan pengerjaan RKA-SKPD sesuai dengan Modul 4.pengerjaan RKA-SKPD sesuai dengan Modul 4.

RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPD RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh SKPD disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD.peraturan kepala daerah tentang APBD.

Page 63: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

63636363

Lanjutan …Lanjutan … Lanjutan …Lanjutan …

Teknis penyusunan rancangan peraturan Teknis penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD berlaku tata kepala daerah tentang APBD berlaku tata cara dan urutan pengerjaan penyusunan cara dan urutan pengerjaan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD.rancangan peraturan daerah tentang APBD.

Rancangan peraturan kepala daerah tentang Rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD dapat dilaksanakan setelah APBD dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Menteri memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri bagi APBD Provinsi dan Dalam Negeri bagi APBD Provinsi dan Gubernur bagi APBD Kabupaten/Kota.Gubernur bagi APBD Kabupaten/Kota.

Teknis penyusunan rancangan peraturan Teknis penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD berlaku tata kepala daerah tentang APBD berlaku tata cara dan urutan pengerjaan penyusunan cara dan urutan pengerjaan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD.rancangan peraturan daerah tentang APBD.

Rancangan peraturan kepala daerah tentang Rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD dapat dilaksanakan setelah APBD dapat dilaksanakan setelah memperoleh pengesahan dari Menteri memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri bagi APBD Provinsi dan Dalam Negeri bagi APBD Provinsi dan Gubernur bagi APBD Kabupaten/Kota.Gubernur bagi APBD Kabupaten/Kota.

Page 64: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

64646464

ALUR DOKUMEN RAPER ALUR DOKUMEN RAPER KDH ttg APBDKDH ttg APBDALUR DOKUMEN RAPER ALUR DOKUMEN RAPER KDH ttg APBDKDH ttg APBD

RKA SKPD

RKA SKPD 3.2

RKA SKPD 3.1

RKA SKPD 2.1

RKA SKPD 2.2

RKA SKPD 1

RKA SKPD 2.2.1

SE KDH ttg Pedoman Penyusunan RKAS-SKPD

• KUA & PPA• Kode rekening

APBD• Tata cara

penyusunan format RKA-SKPD

• ASB• SPM• SB• Satuan Harga• Hal-hal lain yang

mendapatkan perhatian (prinsip efisiensi, efektifitas,tranparansi, akuntabilitas prestasi kerja (MTEF berlaku 2009)

LAMPIRAN I Raper KDH ttg APBD

LAMPIRAN I Raper KDH ttg APBD

LAMPIRAN II, III, IV, V,VII, VIII, IX, X,XI, XII,

XIII Rper KDH ttg APBD (dirinci sampai

jenis)

LAMPIRAN II, III, IV, V,VII, VIII, IX, X,XI, XII,

XIII Rper KDH ttg APBD (dirinci sampai

jenis)

Page 65: 4. Paparan Teknis Raperda Ok Banget

65656565

S E K I A NS E K I A N&&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

S E K I A NS E K I A N&&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH