4. Modul Suhu Kalor

30
Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 yang membahas tentang pengertian suhu dan kalor, penentuan skala suhu dan termometer, jenis-jenis skala suhu, dan jenis-jenis termometer. Pembelajaran ini dialokasikan 4 jam pembelajaran. 2. Menguasai pengaruh kalor terhadap zat, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 2 yang membahas tentang persamaan kalor (kalor jenis, kapasitas kalor), asas Black, perubahan wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, serta diagram perubahan wujud zat dihubungkan dengan suhu dan kalor, rumus pemuaian panjang, luas dan volum serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam pembelajaran. 3. Melakukan perhitungan yang berkaitan dengan suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 3 yang membahas tentang persamaan kalor dalam perhitungan, asas Black dalam perhitungan, perhitungan kalor dalam perubahan wujud zat melalui diagram, rumus pemuaian panjang, luas, dan volum. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam pembelajaran. 4. Mengenal cara perpindahan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 4 yang membahas tentang konduksi, konveksi, radiasi, konduktor dan isolator termal, kondensor dan radiator. Pembelajaran ini dialokasikan 4 jam pembelajaran. 5. Evaluasi untuk Menerapkan konsep suhu dan kalor dialokasikan 2 jam pembelajaran. Setelah mempelajari modul ini, kompetensi yang diharapkan adalah siswa dapat memahami dan menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan suhu dan kalor dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam memecahkan permasalahan-permasalahan perhitungan yang terkait. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini adalah pendekatan siswa aktif melalui metode: pemberian tugas, diskusi pemecahan masalah, serta presentasi. Guru merancang pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri ataupun bersama-sama. B. Prasyarat Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah mempelajari dan menguasai tentang besaran, lambang, dan satuannya, konversi satuan, volume, luas. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa a. Bacalah modul ini secara berurutan dari Kata Pengantar sampai Cek Kemampuan, pahami benar isi dari setiap babnya. b. Setelah Anda mengisi Cek Kemampuan, apakah Anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari modul ini? Apabila Anda menjawab YA, maka pelajari modul ini! c. Laksanakan semua tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi Anda berkembang sesuai standar.

description

modul suhu dan kalor

Transcript of 4. Modul Suhu Kalor

Page 1: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan

Belajar 1 yang membahas tentang pengertian suhu dan kalor, penentuan skala suhu dan termometer, jenis-jenis skala suhu, dan jenis-jenis termometer. Pembelajaran ini dialokasikan 4 jam pembelajaran.

2. Menguasai pengaruh kalor terhadap zat, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 2 yang membahas tentang persamaan kalor (kalor jenis, kapasitas kalor), asas Black, perubahan wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, serta diagram perubahan wujud zat dihubungkan dengan suhu dan kalor, rumus pemuaian panjang, luas dan volum serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam pembelajaran.

3. Melakukan perhitungan yang berkaitan dengan suhu dan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 3 yang membahas tentang persamaan kalor dalam perhitungan, asas Black dalam perhitungan, perhitungan kalor dalam perubahan wujud zat melalui diagram, rumus pemuaian panjang, luas, dan volum. Pembelajaran ini dialokasikan 6 jam pembelajaran.

4. Mengenal cara perpindahan kalor, yang terdiri dari satu kegiatan belajar, yaitu Kegiatan Belajar 4 yang membahas tentang konduksi, konveksi, radiasi, konduktor dan isolator termal, kondensor dan radiator. Pembelajaran ini dialokasikan 4 jam pembelajaran.

5. Evaluasi untuk Menerapkan konsep suhu dan kalor dialokasikan 2 jam pembelajaran. Setelah mempelajari modul ini, kompetensi yang diharapkan adalah siswa dapat memahami dan menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan suhu dan kalor dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memecahkan permasalahan-permasalahan perhitungan yang terkait. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini adalah pendekatan siswa aktif melalui metode: pemberian tugas, diskusi pemecahan masalah, serta presentasi. Guru merancang pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri ataupun bersama-sama. B. Prasyarat Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah mempelajari dan menguasai tentang besaran, lambang, dan satuannya, konversi satuan, volume, luas. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa

a. Bacalah modul ini secara berurutan dari Kata Pengantar sampai Cek Kemampuan, pahami benar isi dari setiap babnya.

b. Setelah Anda mengisi Cek Kemampuan, apakah Anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari modul ini? Apabila Anda menjawab YA, maka pelajari modul ini!

c. Laksanakan semua tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi Anda berkembang sesuai standar.

Page 2: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 2

d. Buatlah rencana belajar Anda dengan menggunakan format seperti yang ada dalam modul, konsultasikan dengan guru dan institusi pasangan penjamin mutu, hingga mendapat persetujuan.

e. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana kegiatan belajar yang telah Anda susun dan disetujui oleh guru dan institusi pasangan penjamin mutu.

f. Setiap mempelajari satu kompetensi dasar, Anda harus mulai dari menguasai pengetahuan pendukung (uraian materi), melaksanakan tugas-tugas, mengerjakan lembar latihan.

g. Dalam mengerjakan lembar latihan, Anda jangan melihat kunci jawaban terlebih dahulu sebelum mengerjakan lembar latihan.

h. Laksanakan Lembar Kerja untuk pembentukan psikomotorik skills, sampai Anda benar-benar terampil sesuai standar. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan guru Anda!

2. Peran Guru

a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melualui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan

siswa mengenai proses belajar siswa. d. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang

diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika

diperlukan g. Melaksanakan penilaian. h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan

merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

D. Tujuan Akhir Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar adalah siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian suhu 2. Merumuskan pengertian kalor melalui percobaan 3. Membedakan pengertian titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer 4. Menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer melalui demonstrasi 5. Mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu 6. Mengkonversi nilai suatu suhu ke dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin 7. Membedakan jenis-jenis termometer 8. Mengidentifikasi hubungan antara kalor, massa, dan perubahan suhu untuk menemukan

persamaan kalor 9. Merumuskan asas Black secara kualitatif dan kuantitatif 10. Mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat melalui demonstrasi 11. Menjelaskan diagram perubahan wujud zat dalam hubungannya dengan suhu dan kalor 12. Membedakan muai panjang, muai luas, dan muai volum dari contoh-contoh dalam kehidupan

sehari-hari 13. Merumuskan pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif

Page 3: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 3

14. Menghitung kalor dengan menggunakan persamaan kalor 15. Menghitung kalor yang dilepas atau diterima dengan menggunakan asas Black 16. Menghitung kalor yang diperlukan dalam perubahan wujud suatu zat 17. Menerapkan rumus pemuaian panjang, luas, dan volum dalam masalah fisika sehari-hari 18. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi melalui

contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari 19. Mengidentifikasi cara mengurangi perpindahan kalor 20. Mengemukakan alat-alat untuk mengurangi perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari E. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Belajar

Materi Pokok Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan 8.1 Memahami

konsep suhu dan kalor

Menjelaskan pengertian suhu dan kalor

Menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer

Mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu

Membedakan jenis-jenis termometer

Pengertian suhu dan kalor

Penentuan skala suhu dan termometer

Jenis-jenis skala suhu

Jenis-jenis termometer

Menyimak informasi dengan baik

Mengemukakan pendapat dengan baik

Melakukan perhitungan dengan baik dalam menyelesaikan soal.

8.2 Menguasai pengaruh kalor terhadap zat.

Mengidentifikasi persamaan kalor

Memformulasikan asas Black secara kuantitatif

Mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat dari contoh dalam kehidupan sehari-hari

Menganalisa perubahan wujud zat secara kuantitatif melalui diagram

Merumuskan pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif

Persamaan kalor (kalor jenis, kapasitas kalor)

Asas Black Perubahan

wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Diagram perubahan wujud zat dihubungkan dengan suhu dan kalor

Rumus pemuaian panjang, luas dan volum serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Page 4: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 4

8.3 Melakukan perhitungan yang berkaitan dengan suhu dan kalor

Menerapkan persamaan kalor dalam perhitungan

Menerapkan asas Black dalam perhitungan

Menghitung kalor yang diperlukan dalam perubahan wujud suatu zat

Menerapkan rumus pemuaian panjang, luas, dan volum dalam masalah fisika sehari-hari

Persamaan kalor dalam perhitungan

Asas Black dalam perhitungan

Perhitungan kalor dalam perubahan wujud zat melalui diagram

Rumus pemuaian panjang, luas, dan volum

8.4 Mengenal cara perpindahan kalor

Membandingkan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.

Mengidentifikasi cara mengurangi perpindahan kalor

Konduksi Konveksi Radiasi Konduktor dan

isolator termal Kondensor

dan radiator

F. Cek Kemampuan

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Dapatkah Anda menjelaskan pengertian suhu dan kalor?

2. Dapatkah Anda menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer?

3. Dapatkah Anda mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu?

4. Dapatkah Anda membedakan jenis-jenis termometer?

5. Tahukah Anda mengenai persamaan kalor?

6. Tahukah Anda mengenai asas Black secara?

7. Dapatkah Anda mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat dari contoh dalam kehidupan sehari-hari?

8. Dapatkah Anda menganalisa perubahan wujud zat secara kuantitatif melalui diagram?

9. Tahukah Anda mengenai pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif?

10. Dapatkah Anda menerapkan persamaan kalor dalam perhitungan?

11. Dapatkah Anda menerapkan asas Black dalam perhitungan?

12. Dapatkah Anda menghitung kalor yang diperlukan dalam perubahan wujud suatu zat?

13. Dapatkah Anda menerapkan rumus pemuaian panjang, luas, dan volum dalam masalah fisika sehari-hari?

14. Dapatkah Anda membandingkan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi?

15. Tahukah Anda cara-cara untuk mengurangi perpindahan kalor?

Apabila Anda menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila Anda menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan tugas, tes formatif dan evaluasi yang ada pada modul!

Page 5: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 5

BAB II PEMBELAJARAN

A. Rancangan Belajar Siswa Sebagaimana telah diinformasikan dalam pendahuluan bahwa modul ini hanya sebagai sumber dari belajar yang dapat Anda pelajari untuk menguasai Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor. Untuk mengembangkan kompetensi Anda dalam Substansi non-instruksional, Anda perlu latihan. Aktifitas-aktifitas yang dirancang dalam modul ini selain mengembangkan kompetensi Fisika, juga mengembangkan kompetensi Substansi non-instruksional. Untuk itu maka dalam menggunakan modul ini Anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang. 1. Buatlah rencana belajar Anda berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh

guru, untuk menguasai Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor, dengan menggunakan format sebagai berikut:

No. Kegiatan Pencapaian Alasan perubahan bila diperlukan

Paraf

Tgl Jam Tempat Siswa Guru

2. Rumuskan hasil belajar Anda sesuai standar bukti belajar yang telah ditetapkan.

a. Untuk penguasaan pengetahuan, Anda dapat membuat suatu ringkasan menurut pengertian Anda sendiri terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan standar kompetensi yang telah Anda pelajari.

b. Tahapan pekerjaan dapat Anda tuliskan/gambarkan dalam diagram alir, yang telah dilengkapi dengan penjelasannya (siapa penanggung jawab setiap tahapan pekerjaan, siapa yang terlibat, kapan direncanakan, kapan direlisasikan, dan hasilnya apa).

c. Produk hasil praktik kegiatan di produksi dapat Anda kumpulkan berupa contoh benda kerja atau dalam bentuk visualisasinya (gambar, foto, dan lain-lain)

d. Setiap tahapan proses akan diakhiri, lakukanlah diskusi dengan guru pembimbing untuk mendapatkan persetujuan, dan apabila ada hal-hal yang harus dibetulkan/dilengkapi, maka Anda harus melaksanakan saran guru pembimbing Anda.

Mengetahui,

Guru Pembimbing

(.................................................)

Singaraja,..................................

Siswa,

(..................................................)

Page 6: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 6

B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 : KONSEP SUHU DAN KALOR

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan: 1) Menjelaskan pengertian suhu 2) Merumuskan pengertian kalor melalui percobaan 3) Membedakan pengertian titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer 4) Menentukan titik tetap atas dan titik tetap bawah suatu termometer melalui

demonstrasi 5) Mengidentifikasi jenis-jenis skala suhu 6) Mengkonversi nilai suatu suhu ke dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan

Kelvin 7) Membedakan jenis-jenis termometer

b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1

SUHU Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut termometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut sifat termometrik. Satuan suhu adalah derajat. Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa karena raksa memiliki beberapa kebaikan seperti: - segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur sehingga suhu air raksa

segera dapat sama dengan suhu benda yang diukur - dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah sampai yang tinggi sebab air raksa

memiliki titik beku pada 39oC dan titik didihnya pada suhu 357oC - tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti - pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap kenaikan suhu kecuali pada suhu

yang sangat tinggi - mudah dilihat karena air raksa mengkilap Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi sebab titik bekunya -144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik untuk mengukur suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang tinggi. Air tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0oC – 100oC), tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan memerlukan waktu lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala. Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.

KONSEP SUHU DAN KALOR

Page 7: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 7

Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan: a. Termometer Skala Celcius

Titik didih air 100oC sedangkan titik bekunya 0oC. Dari 0oC sampai dengan 100oC dibagi dalam 100 skala.

b. Termometer Skala Kelvin Titik didih air 373 K sedangkan titik bekunya 273 K, juga dibagi dalam 100 skala.

c. Termometer Skala Reamur Titik didih air 80oR sedangkan titik bekunya 0oR, dibagi dalam 80 skala.

d. Termometer Skala Fahrenheit Titik didih airnya sebesar 212oF sedangkan titik bekunya 32oF, dibagi dalam 180 skala.

Hubungan antara skala termometer yang satu dengan skala termometer yang lain adalah sebagai berikut: a. Hubungan antara skala Celcius dan Reamur

toC = 5/4 toR toR = 4/5 toC

b. Hubungan antara skala Celcius dan Fahrenheit toC = 9/5 toF + 32 toF = 5/9 (t – 32) oF

c. Hubungan antara skala Celcius dan Kelvin toC = t K – 273 t K = toC + 273

Termometer Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan angka. Secara umm termometer terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Prinsip dasar mengapa digunakannya zat cair sebagai pengisi termometer adalah karena zat cair mengalami perubahan volume seandainya suhu berubah. Beberapa jenis termometer dalam kehidupan sehari-hari antara lain: - Termometer klinis, digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Angka-angka

pada termometer klinis didesain dari 35oC sampai dengan 42oC. - Termometer dinding, umumnya dipasang tegak di dinding dan digunakan untuk

mengukur suhu ruangan. Skala termometer dinding didesain dari -50oC sampai dengan 50oC.

- Termometer Maksimum dan Minimum Six – Bellani, digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum di dalam rumah kaca yang dipakai untuk menanam tanaman sebagai bahan penelitian.

Kalorimeter Dengan menerapkan hukum kekekalan energi dapat dilakukan pengukuran-pengukuran kalor atau kalorimetri. Kalorimeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya kalor jenis dari suatu zat. Kalorimeter bekarja berdasarkan asas Black, yaitu besarnya kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.

Page 8: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 8

Kalorimeter dibuat dari bejana yang sudah diketahui kalor jenisnya (ck) misalnya tembaga atau aluminium. Bejana ini dimasukkan ke dalam bejana yang lebih besar kemudian ditutup dengan kayu. Pada tutup ini dilengkapi dengan dua buah lubang, yang satu untuk termometer dan yang satunya untuk pengaduk. Supaya tidak ada panas yang hilang, di antara bejana yang kecil dan yang besar diletakkan gabus. Langkah-langkah penggunaan kalorimeter yaitu: - Kalorimeter dan pengaduknya ditimbang (mk) - Kalorimeter diisi air lalu ditimbang lagi. Hasilnya dikurangi dengan mk, maka diperoleh

massa air (ma). - Suhu kalorimeter berikut air dan pengaduknya diukur dengan termometer (ta = tk) - Bahan yang akan diukur kalor jenisnya ditimbang (mx) - Bahan dipanaskan kemudian diukur suhunya (tx) - Bahan yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam kalorimeter dan diaduk perlahan

kemudian diukur suhu campurannya (tcp) Dalam hal ini, yang melepaskan kalor adalah bahan yang akan dicari kalor jenisnya dan benda yang menerima kalor adalah air dan kalorimeter. Menurut hukum kekekalan energi: Qlepas = Qterima ....................................................................................................................(1) mx . cx . (tx – tcp) = mk . ck . (tcp – tk) + ma . ca . (tcp – ta) Dengan memasukkan harga-harga dari hasil pengukuran di atas maka kalor jenis bahan (cx) dapat dihitung.

c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 1

d. Tugas Kegiatan Belajar 1

Diskusikan bersama kelompokmu permasalahan-permasalahan berikut ini! 1. Bandingkanlah sifat termometrik ketiga zat cair di bawah ini! Manakah yang paling

baik digunakan sebagai cairan untuk mengisi termometer? a. Raksa b. Alkohol c. Air

Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Satuan suhu adalah derajat. Jenis-jenis skala suhu antara lain skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan angka. Kalorimeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya kalor jenis dari suatu zat.

pengaduk termometer

tutup kayu bejana kecil

bejana besar gabus

Gambar kalorimeter

Page 9: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 9

2. Lengkapi tabel di bawah ini!

Skala termometer

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik tetap atas 100o 373

Titik tetap bawah 0o

Panjang skala 180

3. Suatu benda diukur dengan menggunakan termometer Celcius menunjukkan angka 50oC. Sebuah termometer X memiliki titik tetap bawah 40oX dan titik tetap atas 240oX. Bila benda tersebut diukur dengan termometer X, berapa suhu yang ditunjukkan?

4. Berapakah suhu yang ditunjukkan jika benda pada soal no.3 diukur dengan menggunakan termometer: a. Reamur b. Fahrenheit c. Kelvin

e. Tes Formatif 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Explain the definition of the following terms:

a. Thermometric property b. Fixed point of thermometer c. Absolute zero temperature

2. An object has temperature of 25oC. Express the temperature of the object in the Reamur, Fahrenheit, and Kelvin scales!

3. The following table shows the freezing and boiling points of the liquids which are used in thermometers.

Liquid Freezing point (oC) Boiling point (oC)

Ethanol -114 78

Mercury -39 357

Toluene -95 111

a. Which liquid would not be suitable for measuring the boiling point of water?

Explain! b. Why mercury can not be used in a thermometer to measure a temperature of -

60oC? 4. An object has temperature of 362oF. Express the temperature of the object in the

Reamur, Celcius and Kelvin scales!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1

1. 2. 3. 4.

Page 10: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 10

g. Lembar Kerja Siswa 1 1) Lakukan kegiatan praktikum di bawah ini!

PRAKTIKUM SUHU DAN KALOR

Tujuan 1. Menemukan bahwa tangan/kulit tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu secara

akurat. 2. Menemukan bahwa kalor berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda

yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Alat dan Bahan Tiga buah ember/baskom yang masing-masing diisi air dingin, air hangat, dan air bersuhu sedang. Langkah kerja dan Pengamatan 1. Celupkan tangan kiri dalam baskom yang berisi air hangat. Catat apa yang kamu

rasakan! 2. Celupkan tangan kanan dalam baskom yang berisi air dingin. Catat apa yang kamu

rasakan! 3. Secara bersamaan angkat kedua tangan dari kedua baskom kemudian celupkan ke

dalam baskom yang berisi air bersuhu sedang. Catat apa yang dirasakan oleh tangan kiri dan tangan kananmu!

Pembahasan Lengkapilah tabel di bawah ini!

1. Bandingkan hasil yang kamu peroleh ketika tangan kiri dicelupkan ke dalam air hangat dengan keadaan ketika dicelupkan ke dalam air bersuhu sedang. Apakah hasilnya sama? Jelaskan!

2. Bandingkan hasil yang kamu peroleh ketika tangan kanan dicelupkan ke dalam air dingin dengan keadaan ketika dicelupkan ke dalam air bersuhu sedang. Apakah hasilnya sama? Jelaskan!

3. Dari hasil pengamatan di atas apakah tangan/kulit kita dapat dipakai untuk mengukur suhu?

4. Dari hasil pengamatan di atas bilamanakah akan terjadi perpindahan kalor?

Kesimpulan: ..................................

Keadaan air Tangan kiri Tangan kanan

Hangat ................................. -

Dingin - ..............................

Suhu sedang .................................. .............................

Page 11: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 11

2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan: 1) Mengidentifikasi hubungan antara kalor, massa, dan perubahan suhu untuk

menemukan persamaan kalor 2) Merumuskan asas Black secara kualitatif dan kuantitatif 3) Mengidentifikasi peristiwa perubahan wujud zat melalui demonstrasi 4) Menjelaskan diagram perubahan wujud zat dalam hubungannya dengan suhu dan

kalor 5) Membedakan muai panjang, muai luas, dan muai volum dari contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari 6) Merumuskan pemuaian panjang, luas dan volum secara kuantitatif

b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 2

Persamaan Kalor Pada saat memanaskan air dengan menggunakan kompor misalnya, maka api dari kompor memberikan kalor kepada air. Beberapa saat kemudian, air akan menjadi hangat dan akhirnya menjadi panas. Itu berarti air mengalami kenaikan suhu. Dari kejadian ini dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan pada suatu zat dapat menaikkan suhu zat tersebut. Jika air telah mencapai suhu 100oC (titik didih air) dan terus dipanaskan maka lama kelamaan air jumlah air akan semakin berkurang karena telah berubah menjadi uap atau dengan kata lain, jika suhu suatu zat telah mencapai titik didih maka kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah wujud. Semakin banyak jumlah air yang dipanaskan maka waktu yang diperlukan untuk memanaskan air semakin lama atau dengan kata lain kalor yang diperlukan semakin banyak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan sebanding dengan perubahan suhu suatu zat dan juga sebanding dengan massa zat. Secara matematis:

Q m . t

Untuk setiap zat, perbandingan antara besarnya kalor yang diperlukan dengan massa zat dan kenaikan suhu zat adalah konstan. Atau secara matematis:

tm

Q

.= c (konstan) .........................................................................................................(2)

Besaran ini berbeda antara zat yang satu dengan zat yang lain dan dilambangkan dengan c dan disebut kalor jenis zat. Jadi kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC. Dengan demikian satuan kalor jenis adalah J/kgoC. Persamaan dituliskan sebagai: Q = m . c . Δt ...................................................................................................................(3) Dimana: Q = banyaknya kalor (J) m = massa zat (kg)

PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT

Page 12: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 12

c = kalor jenis zat (J/kgoC) Δt = perubahan suhu zat (oC) Besaran m . c pada persamaan kalor di atas disebut dengan kapasitas kalor (C). Secara

matematis: C = t

Q ..........................................................................................................(4)

Jadi kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1oC dengan satuan J/oC. Apabila suatu zat dicampur dengan zat lain yang suhunya berbeda, maka antara kedua zat itu akan terjadi pertukaran kalor hingga tercapainya keseimbangan termal dimana suhu kedua zat akan sama. Black menemukan bahwa pada proses pencampuran ini, besarnya kalor yang dilepaskan oleh zat yang suhu awalnya lebih tinggi akan sama dengan besarnya kalor yang diterima oleh zat yang suhu awalnya lebih rendah. Black kemudian merumuskan asasnya yang berbunyi: kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Asas Black merupakan bentuk lain dari hukum kekekalan energi, yaitu banyaknya energi selalu tetap. Artinya, bila sebuah benda memberikan kalor kepada benda lain, maka kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Secara matematis: Q lepas = Q terima ...........................................................................................................(5) m1 . c1 . Δt1 = m2 . c2 . Δt2 m1 . c1 . (t1 – tcp) = m2 . c2 . (tcp – t2) Dimana: m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (J/kgoC) t = suhu awal zat (oC) tcp = suhu campuran/suhu akhir (oC) Perubahan Wujud Zat Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa kalor dapat mengubah wujud suatu zat. Tapi perubahan wujud ini tidak selalu memerlukan kalor dalam prosesnya namun ada juga perubahan wujud yang dalam prosesnya justru melepaskan kalor. Perubahan wujud zat dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan wujud yang terjadi pada suatu zat dimana zat tersebut dapat dikembalikan lagi ke wujud semula atau dalam proses perubahan itu tidak dihasilkan zat baru. Misalnya lilin jika dibakar akan meleleh dan ketika didinginkan maka akan kembali menjadi padat. Perubahan kimia adalah perubahan wujud zat dimana zat tersebut tidak dapat kembali ke wujud semula atau pada proses perubahan itu dihasilkan zat baru. Misalnya kertas yang dibakar akan menjadi arang dan tidak dapat kembali lagi menjadi kertas. Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai perubahan fisika. Perubahan fisika meliputi melebur, membeku, mengembun, menguap, dan menyublim. Melebur adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair sedangkan membeku adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Ketika melebur terjadi penyerapan kalor sedangkan ketika membeku terjadi pelepasan kalor. Untuk melebur ataupun membeku, suatu zat harus mencapai suatu suhu tertentu yang disebut titik lebur atau titik beku. Kalor dalam joule yang diperlukan untuk meleburkan 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya disebut kalor lebur. Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 kg zat cair membeku menjadi 1 kg zat padat pada titik bekunya disebut kalor beku. Untuk zat yang sama, titik lebur sama dengan titik bekunya dan kalor lebur sama dengan kalor bekunya. Secara matematis:

Page 13: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 13

L = m

Q atau Q = m . L .....................................................................................................(6)

Dimana: Q = kalor (J) m = massa zat (kg) L = kalor lebur/kalor beku (J/kg) Menguap adalah perubahan wujud zat dari zat cair menjadi gas dan sebaliknya mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Ketika menguap terjadi penyerapan kalor dan sebaliknya ketika mengembun terjadi pelepasan kalor. Zat cair dikatakan mendidih jika terjadi gelembung-gelembung uap di dalam seluruh zat cair dan dapat meninggalkan zat cair. Suhu zat ketika mendidih disebut titik didih. Banyaknya kalor dalam joule yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair menjadi 1 kg gas pada titik didihnya disebut kalor uap. Sebaliknya banyaknya kalor yang dilepaskan 1 kg gas ketika berubah menjadi zat cair disebut kalor embun. Untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embunnya. Secara matematis:

U = m

Q atau Q = m . U ..................................................................................................(7)

Dimana: Q = kalor (J) m = massa zat (kg) U = kalor uap/kalor embun (J/kg) Menyublim adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas tanpa melalui fase cair atau sebaliknya dari gas menjadi padat. Ketika zat padat berubah menjadi gas terjadi penyerapan kalor dan ketika gas menjadi zat padat terjadi pelepasan kalor. Contoh zat yang dapat menyublim adalah kapur barus, yodium, dan naftalin. Berikut ini adalah diagram perubahan wujud zat.

Keterangan: - Proses I

Pada proses ini kalor yang diberikan pada zat yang bersuhu A digunakan untuk menaikkan suhu hingga mencapai titik lebur. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q1 = m . c . Δt

- Proses II Pada proses ini, setelah zat mencapai titik lebur, kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah wujud zat yaitu melebur. Pada proses ini tidak ada perubahan suhu

titk lebur

titik didih

A

suhu (t)

kalor (Q)

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

I

II

III

IV

V

Page 14: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 14

pada zat tersebut atau suhu zat adalah tetap. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q2 = m. . L

- Proses III Setelah seluruh zat habis dilebur, kalor yang diberikan kembali digunakan untuk menaikkan suhu zat hingga mencapai titik didih. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q3 = m . c . Δt

- Proses IV Pada proses ini, setelah zat mencapai titik didih, kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah wujud zat yaitu mendidih. Pada proses ini tidak ada perubahan suhu pada zat tersebut atau suhu zat adalah tetap. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q4 = m. . U

- Proses V Setelah seluruh zat habis menjadi uap, kalor yang diberikan kembali digunakan untuk menaikkan suhu zat. Besarnya kalor yang diperlukan adalah Q5 = m . c . Δt

Jadi kalor total yang diperlukan pada peristiwa perubahan wujud zat di atas yaitu: Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5

Pemuaian Jika suatu zat diberikan kalor maka zat itu akan memuai atau bertambah besarnya tergantung pada jenis bahan, ukuran benda mula-mula, dan besarnya perubahan suhu atau kalor yang diberikan. Pemuaian ada tiga macam yaitu muai panjang, muai luas, dan muai volume. Zat padat mengalami ketiga pemuaian tersebut sedangkan zat cair dan gas hanya mengalami muai volume saja. Muai panjang dialami oleh zat padat yang luas penampangnya sangat kecil bila dibandingkan dengan panjangnya. Perubahan panjang per satuan panjang tiap derajat perubahan suhu disebut koefisien muai panjang zat padat. Secara matematis:

= tL

L

o . atau L = tLo .. .............................................................................(8)

Panjang akhir suatu benda yang mengalami muai panjang dirumuskan dengan: Lt = Lo + ΔL atau Lt = Lo (1 + α .Δt) Dimana: α = koefisien muai panjang (/oC) ΔL = perubahan panjang (m) Lo = panjang mula-mula (m) Lt = panjang akhir (m) Δt = perubahan suhu (oC) Koefisien muai luas suatu zat adalah perubahan luas per satuan luas tiap derajat perubahan suhu. Secara matematis:

= tA

A

o . atau A = tAo .. .............................................................................(9)

Luas akhir suatu benda yang mengalami muai luas dirumuskan dengan: At = Ao + ΔA atau At = Ao (1 + β .Δt) Dimana: β = koefisien muai luas (/oC) = 2α ΔA = perubahan luas (m2) Ao = luas mula-mula (m2) At = luas akhir (m2) Δt = perubahan suhu (oC) Koefisien muai volume adalah perubahan volume per satuan volume tiap derajat perubahan suhu. Secara matematis:

Page 15: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 15

= tV

V

o . atau V = tVo .. ............................................................................(10)

Volume akhir suatu benda yang mengalami muai volume dirumuskan dengan: Vt = Vo + ΔV atau Vt = Vo (1 + γ .Δt) Dimana: γ = koefisien muai volume (/oC) = 3α ΔV = perubahan volume (m3) Vo = volume mula-mula (m3) Vt = volume akhir (m3) Δt = perubahan suhu (oC)

c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 2

d. Tugas Kegiatan Belajar 2

Persamaan Kalor Diskusikanlah permasalahan-permasalahan di bawah ini bersama kelompokmu! 1. Pada kegiatan demonstrasi telah diperoleh kesimpulan bahwa kalor yang diberikan

dapat menaikkan suhu suatu zat. Bagaimana kenaikan suhu zat tersebut jika kalor yang diberikan diperbanyak?

2. Untuk memanaskan sejumlah air diperlukan kompor dengan nyala api sedang. Apa yang harus dilakukan jika jumlah air ditambah?

3. Apa yang dapat disimpulkan dari kasus pada no. 1 dan 2 di atas? 4. Jika jumlah kalor yang diperlukan dibandingkan dengan massa dan kenaikan suhu

zat itu maka akan diperoleh suatu besaran yang bernilai konstan. Disebut apakah besaran ini?

5. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis zat? 6. Tuliskan persamaan kalor dan satuannya! 7. Apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor? 8. Tuliskan rumus kapasitas kalor dan satuannya! 9. Bagaimana bunyi asas Black? 10. Tuliskan persamaan asas Black beserta keterangannya!

Persamaan kalor menyatakan kesebandingan jumlah kalor yang diperlukan dengan massa dan kenaikan suhu zat sesuai dengan jenis zat. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1oC dengan satuan J/oC. Asas Black menyatakan bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Perubahan wujud zat dapat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika meliputi melebur, membeku, mengembun, menguap, dan menyublim. Pemuaian ada tiga macam yaitu muai panjang, muai luas, dan muai volume.

Page 16: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 16

Perubahan Wujud Zat Diskusikanlah permasalahan-permasalahan di bawah ini bersama kelompokmu! 1. Klasifikasikanlah contoh-contoh perubahan wujud zat di bawah ini ke dalam

perubahan fisika dan perubahan kimia! - Air mendidih - Lilin dibakar - Es dipanaskan - Kertas dibakar - Kayu dibakar

2. Apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan perubahan kimia? 3. Meliputi apa saja perubahan fisika itu? Jelaskan dan berikan contohnya! 4. Apa yang dimaksud dengan kalor lebur dan kalor uap? 5. Tuliskan persamaan kalor lebur dan kalor uap beserta satuannya! 6. Jelaskan masing-masing proses pada diagram perubahan wujud zat di bawah ini!

7. Tuliskan persamaan kalor untuk masing-masing proses pada diagram perubahan wujud zat di atas!

8. Apa yang dimaksud dengan memuai? 9. Dibedakan menjadi apa sajakah pemuaian itu? Berikan masing-masing satu

contohnya!

10. Tuliskan persamaan panjang, luas, dan volume suatu benda setelah mengalami pemuaian!

e. Tes Formatif 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Ketika kita memanaskan sejumlah air maka............

a. semakin banyak jumlah air yang dipanaskan, semakin sedikit kalor yang diperlukan

b. semakin banyak jumlah air yang dipanaskan, semakin banyak jumlah kalor yang diperlukan

c. waktu yang diperlukan untuk mendidih tidak tergantung pada besar-kecilnya nyala api kompor

d. semakin besar nyala api kompor semakin sedikit peningkatan suhunya

titk lebur

titik didih

A

suhu (t)

kalor (Q) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

I

II

III

IV

V

Page 17: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 17

e. nyala api kompor tidak ada hubungannya dengan peningkatan suhu 2. If a certain substance has high spesific heat, then the substance is......

a. slow to boil b. quick to boil c. slow to melt d. quick to rise its temperature e. slow to rise its temperature

3. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1oC disebut dengan......... a. kalor jenis zat b. kapasitas kalor c. persamaan kalor d. melebur e. menyublim

4. Satuan kapasitas kalor adalah......... a. joule b. kelvin c. J/oC d. J/kgoC e. kg/oC

5. Asas Black menyatakan bahwa...... a. kalor dapat mengubah wujud zat b. kalor adalah energi yang berpindah c. kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah d. kalor yang diterima suatu benda sama besarnya dengan kalor yang dilepas e. kalor yang diterima suatu benda akan dilepas sama besar ke lingkungan

6. Pernyataan yang benar tentang perubahan wujud zat di bawah ini adalah....... a. perubahan wujud zat dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia b. perubahan fisika dapat menghasilkan zat baru c. perubahan kimia tidak dapat menghasilkan zat baru d. dalam perubahan fisika kalor selalu dilepas e. dalam perubahan fisika kalor selalu diterima

7. Yang termasuk perubahan kimia yaitu............. a. es mencair b. lilin meleleh c. air menguap d. kertas dibakar e. air membeku

8. Peristiwa di bawah ini yang tidak mengalami perubahan suhu yaitu......... a. air dipanaskan, es mencair b. es dipanaskan, air menguap c. es mencair, air menguap d. air dipanaskan, es dipanaskan e. air dibekukan, uap didinginkan

9. Di bawah ini yang merupakan aplikasi yang berkaitan dengan muai luas yaitu.......... a. udara dalam ban kendaraan tidak diisi terlalu penuh b. kabel listrik di jalan dipasang kendor c. tepi jendela kaca dibuat longgar d. rel kereta api dibuat putus-putus

Page 18: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 18

e. ujung jembatan yang terbuat dari baja diberi jarak 10. Di bawah ini, yang hanya mengalami muai volume yaitu.......

a. bensin b. baja c. besi d. kaca e. aluminium

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 2 1. 6. 2. 7. 3. 8. 4. 9. 5. 10.

g. Lembar Kerja Siswa 2 Lakukan pengamatan terhadap kegiatan di bawah ini!

DEMONSTRASI

KALOR DAN WUJUD ZAT Tujuan 1. Menemukan bahwa kalor dapat menaikkan suhu zat. 2. Menemukan bahwa kalor dapat mengubah wujud zat. Alat dan Bahan pembakar bunsen, kaki tiga, gelas kimia, termometer, spiritus, kertas lakmus, air, es batu, dan korek api. Langkah kerja dan Pengamatan 1. Air dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diukur suhu awalnya. 2. Gelas kimia yang berisi air dipanaskan dengan pembakar bunsen dan termometer

dipasang di atasnya. Suhu air dicatat setiap 2 menit selama 6 menit. 3. Sebongkah es dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian dipanaskan dengan

menggunakan pembakar bunsen. Perubahan yang terjadi diamati secara seksama. Pembahasan dan Kesimpulan 1. Lengkapi tabel di bawah ini! 2. Bagaimanakah suhu awal air jika dibandingkan dengan suhu air ketika dipanasi pada

tiap-tiap menit? 3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil pengamatan ini?

Air

Suhu awal Suhu pada menit ke -

2 4 6

Page 19: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 19

4. Apa yang terjadi ketika es dipanaskan? 5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil pengamatan ini?

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3

Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan: 1) Menghitung kalor dengan menggunakan persamaan kalor 2) Menghitung kalor yang dilepas atau diterima dengan menggunakan asas Black 3) Menghitung kalor yang diperlukan dalam perubahan wujud suatu zat 4) Menerapkan rumus pemuaian panjang, luas, dan volum dalam masalah fisika sehari-

hari

b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 3

Persamaan Kalor 1. Suatu benda menyerap energi sebesar 104 J sehingga suhu benda itu naik 25oC.

Berapakah kalor jenis benda jika massanya 5 kg? Penyelesaian: Dik: Q = 104 J Δt = 25oC m = 5 kg Dit: c = ....? Jawab:

c = tm

Q

. =

25.5

10 4

= 80 J/kgoC

2. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2 kg air dari 10oC menjadi 60oC (kalor jenis air = 4200 J/kgoC)! Penyelesaian: Dik: m = 2 kg Δt = (60 – 10) oC = 50oC c = 4200 J/kgoC Dit: Q = ....? Jawab: Q = m . c . Δt = 2 . 4200 . 50 = 420 000 J = 420 kJ

3. Hitunglah banyaknya kalor yang dilepaskan jika 5 kg air didinginkan dari suhu 10oC menjadi 0oC! Penyelesaian: Dik: m = 5 kg Δt = (0 – 10) oC = -10oC c = 4200 J/kgoC Dit: Q = ....? Jawab:

PERHITUNGAN SUHU DAN KALOR

Page 20: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 20

Q = m . c . Δt = 5 . 4200 . (-10) = 210 000 J = 210 kJ 4. Suatu zat massanya 200 gram memiliki kapasitas panas 3 . 104 J/oC. Kemudian zat

dipanaskan sehingga suhunya naik dari 50oC menjadi 100oC. Berapa kalor yang diserap benda dan kalor jenis benda itu? Penyelesaian: Dik: m = 200 g = 0,2 kg C = 3 . 104 J/oC Δt = (100 – 50) oC = 50oC Dit: Q = ....? c = ....? Jawab: Q = C . Δt = 3 . 104 . 50 = 15 . 105 J

C = m . c c = m

C=

2,0

10.3 4

= 15 . 104 J/kgoC

Asas Black 1. Dalam kalorimeter yang kapasitas kalornya 1000 J/oC dimasukkan 100 gram air (c air

= 4200 J/kgoC). Pada mulanya suhu air dalam kalorimeter 30oC. Selanjutnya ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 gram tembaga yang kalor jenisnya 390 J/kgoC dan bersuhu 80oC. Berapa suhu akhir campuran itu? Penyelesaian: Dik: Ck = 1000 J/oC ma = 100 g = 0,1 kg c air = 4200 J/kgoC tk = ta = 30oC mt = 100 g = 0,1 kg c t = 390 J/kgoC tt = 80oC Dit: tcp = ....? Jawab:

Qlepas = Qterima mt . ct . (tt – tcp) = mk . ck . (tcp – tk) + ma . ca . (tcp – ta) 0,1 . 390 . (80 – tcp) = 1000 . (tcp – 30) + 0,1 . 4200 . (tcp – 30) 3120 – 39 tcp = 1000 tcp – 30 000 + 420 tcp – 12600 3120 + 30 000 + 12600 = 1000 tcp + 420 tcp + 39 tcp

1459 tcp = 45720 tcp = 1459

45720= 31,34oC

2. Sebuah botol yang kapasitas kalornya diabaikan berisi 150 gram air bersuhu 278 K. Ke dalam botol itu dimasukkan 800 gram logam yang suhunya 353 K. Setelah seimbang suhu akhir campuran itu 300 K. Berapakah kalor jenis logam itu jika kalor jenis air diketahui 4,18 . 103 J/kgK? Penyelesaian: Dik: ma = 150 g = 0,15 kg ta = 278 K ml = 800 g = 0,8 kg tl = 353 K tcp = 300 K c air = 4,18 . 103 J/kgK

Page 21: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 21

Dit: cl = ....? Jawab:

Qlepas = Qterima ml . cl . (tl – tcp) = ma . ca . (tcp – ta)

0,8 . cl . (353 – 300) = 0,15 . 4,18. 103 . (300 – 278) 42,4 cl = 13794

cl = 4,42

13794 = 325,33 J/kgK

Perubahan Wujud Zat 1. Jika kalor lebur es adalah berapakah kalor yang dperlukan untuk melebur 500 gram

es pada suhu 0oC agar menjadi seluruhnya menjadi air pada suhu yang sama? Penyelesaian: Dik: m = 500 g Les = 80 kal/g Dit: Q = ....? Jawab: Q = m . Les = 500 . 80 = 40.000 kal

2. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 300 gram es pada suhu -5oC agar menjadi uap pada suhu 100oC? Penyelesaian: Dik: m = 300 gram ces = 0,5 kal/g tes = -5oC Les = 80 kal/g cair = 1kal/goC U = 540 kal/g tuap = 100oC Dit: Qtotal = ....? Jawab: Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 Q1 = m . ces . Δt = 300 . 0,5 . (0 – (-5)) = 150 . 5 = 750 kal Q2 = m . Les = 300 . 80 = 24.000 kal Q3 = m . cair . Δt = 300 . 1 . (100 – 0) = 30.000 kal Q4 = m . U = 300 . 540 = 162.000 kal Qtotal = 750 + 24.000 + 30.000 + 162.000 = 216.750 kal

Pemuaian 1. Batang baja pada suhu 273 K panjangnya 100 cm. Jika koefisien muai panjang baja

1,1 . 10-5/K, berapa panjang baja pada suhu 378 K? Penyelesaian: Dik: t1 = 273 K Lo = 100 cm α = 1,1. 10-5/K t2 = 378 K Dit: Lt = ....? Jawab:

Lt = Lo (1 + α .Δt)

100

0

-5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q (joule)

t (oC)

Page 22: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 22

Lt = 100 (1 + 1,1 . 10-5 . 105) = 100 (1 + 1,155 . 10-3) = 100 (1 + 0,001155 ) = 100,1155 cm

2. Pelat besi luasnya 8 m2 dan suhunya 30oC, kemudian dinaikkan suhunya menjadi 100oC. Hitunglah luas pelat tersebut pada suhu 100oC jika koefisien muai panjang besi 1,1 . 10-5/K! Penyelesaian: Dik: Ao = 8 m2 t1 = 30oC t2 = 100oC α = 1,1. 10-5/K Dit: At = ....? Jawab: At = Ao (1 + β .Δt) At = 8 (1 + 2 . 1,1. 10-5 . 70) = 8 (1 + 0,00154) = 8 . 1,00154 = 8,01232 m2

3. Sebuah gelas pyrex yang mempunyai volum 300 cm3 pada suhu 20oC berisi penuh dengan air. Koefisien muai panjang pyrex adalah 0,000003/oC dan koefisien muai volum air 0,00021/oC. Berapa cm3 air akan tumpah apabila seluruhnya dipanasi sampai 70oC? Penyelesaian: Dik: Vo gelas = Vo air = 300 cm3 t1 = 20oC α = 0,000003/oC γ = 0,00021/oC t2 = 70oC Dit: Volum air yang tumpah = ...? Jawab: Vt air = Vo (1 + γ .Δt) = 300 (1 + 0,00021 . 50) = 300 + 1,0105 = 303,15 cm3 Vt gelas = Vo (1 + γ .Δt) = 300 (1 + 3 . 0,000003 . 50) = 300 . 1,00045 = 300,135 cm3 Volum air yang tumpah = Vt air – Vt gelas = 303,15 – 300,135 = 3,015 cm3

c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 3

Persamaan kalor menyatakan Q = m . c . ∆t, dimana Q = kalor (J), m = massa (kg), c = kalor jenis (J/kgoC), ∆t = perubahan suhu (oC). Asas Black secara matematis dirumuskan dengan: Qlepas = Qterima Dalam perubahan wujud zat dikenal adanya kalor laten yaitu kalor laten lebur atau Lf (sama dengan kalor laten beku) dan kalor laten uap Lv (sama dengan kalor laten embun). Dalam peristiwa pemuaian berlaku: Lt = Lo (1 + α .Δt) untuk muai panjang, At = Ao (1 + β .Δt) untuk muai luas, dan Vt = Vo (1 + γ .Δt) untuk muai volume.

Page 23: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 23

d. Tugas Kegiatan Belajar 3 Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! Persamaan Kalor dan Asas Black 1. Berapa kalor jenis suatu zat, jika suatu benda mempunyai massa 100 gram

mengalami kenaikan suhu sebesar 8oC ketika diberi kalor sebesar 400 kalori? 2. Berapa joule kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500 gram tembaga dari 25oC

menjadi 75oC jika kalor jenis tembaga 0,09 kal/ goC? 3. A 500 gram body absorbs heat 400 calorie so that its temperature increases 4oC.

Determine the spesific heat of that body! 4. Berapa banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mendinginkan 10 kg air dari 20oC

menjadi 10oC jika kalor jenis air 1 kal/goC? 5. Sebuah benda heterogen mempunyai kapasitas kalor 2000 J/K mengalami kenaikan

suhu sebesar 20 K, berapa jumlah kalor yang diterima benda tersebut? 6. Suatu bejana gelas massanya 300 gram berisi air panas yang massanya 540 gram

pada suhu 90oC. Kemudian ke dalam bejana ini dituangkan 600 gram air dingin yang suhunya 30oC. Jika diketahui kalor jenis gelas 0,20 kal/ goC, berapakah suhu akhir campuran itu?

7. Batang timah 400 gram dipanaskan sampai suhu 100oC, kemudian dimasukkan ke dalam bejana gelas yang massanya 100 gram dan berisi air sebanyak 200 gram pada suhu 20oC. Kalor jenis gelas 0,20 kal/ goC, berapakah kalor jenis timah jika suhu akhir campuran itu 24,2oC?

Perubahan Wujud Zat dan Pemuaian 1. Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg es pada suhu 0oC agar

seluruhnya habis menjadi air jika kalor lebur es = 3,36 . 105 J/kg? 2. Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg air pada suhu 100oC agar

seluruhnya habis menjadi uap jika kalor uap air = 2,27 . 106 J/kg? 3. Calculate the amount of heat required to melt 100 grams ice 15oC into water 30oC, if

cwater = 4200 J/kgK, cice = 2100 J/kgK, and Lf ice = 336000 J/kg! 4. Berapa joule kalor diperlukan untuk melebur 1 kg timah hitam yang suhunya 27oC jika

titik leburnya 327oC, kalor leburnya 2,5 . 104 J/kg dan kalor jenisnya 1,3 . 102 J/kgK? 5. Untuk mengubah 5 gram air dari 25oC menjadi uap air 150oC diperlukan kalor 3.200

kalori. Kalor jenis uap air panas 0,5 kal/goC. Berapakah kalor uap air pada suhu 100oC?

6. Suatu batang logam yang terbuat dari aluminium panjangnya 2 m pada suhu 30oC. Bila koefisien muai panjang aluminium 25 . 10-6/oC, berapakah panjang batang aluminium tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 50oC?

7. Plat besi luasnya 4 m2 pada suhu 20oC. Berapakah luasnya bila suhunya dinaikkan menjadi 100oC dan koefisien muai panjang besi 11 . 10-6/oC?

8. Sebuah kelereng yang terbuat dari kaca dengan koefisien muai panjang 3.10-6/oC.

Diameter kelereng tersebut 2 cm pada suhu 0oC. Jika volum kelereng = 3

3

4R ,

berapakah volum kelereng tersebut jika dipanaskan hingga mencapai suhu 100oC? 9. Pada sebuah gelas kaca yang volumnya 500 ml penuh berisi alkohol pada suhu

10oC. Apabila α kaca = 3.10-6/oC, γ alkohol = 11.10-4/oC dan gelas tersebut dipanaskan sehingga suhu gelas dan alkohol mencapai 50oC, berapa banyakkah alkohol akan tumpah?

Page 24: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 24

e. Tes Formatif 3

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Sebuah pemanas listrik menghasilkan kalor 2000 J untuk 1,2 kg air tiap sekon. Jika

suhu air naik sebesar 50 K selama 2,5 menit, hitunglah kapasitas kalor pemanas tersebut! (cair = 4200 J/kgK)

2. Calculate the heat required to increase the temperature of -10oC ice into 45oC if mice = m mwater = 200 grams, Lf ice = 80 cal/g, cice = 0,5 cal/goC and cwater = 1 cal/goC!

3. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara kenaikan suhu dan kalor yang diserap oleh 50 gram es. Kalor jenis es 0,5 kal/goC dan kalor lebur es 80 kal/g. Tentukan nilai Q2 dalam grafik!

4. 100 gram es (-5oC) dicampur dengan 200 gram air (30oC) pada tekanan 1 atm. Jika ces = 0,5 kal/goC dan Lf es = 80 kal/g, serta hanya terjadi pertukaran kalor antara es dan air, tentukan keadaan akhir campuran!

5. A 100 gram piece of metal (97oC) is immersed into 250 grams water (25oC) so that the final temperature of water changes into 29,5oC, calculate the spesific heat of metal!

6. A railway track made of 100 m steel (α = 1,1 x 10-5/oC), calculate its length increment at temperature -15oC and at temperature 50oC!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3

1. 2. 3. 4. 5. 6.

g. Lembar Kerja Siswa 3 Diskusikanlah permasalahan-permasalahan di bawah ini bersama kelompokmu! 1. Jelaskan mengapa kawat telepon dan kabel udara dibiarkan kendor pada musim

panas! 2. Jelaskan mengapa gelas kaca yang tebal akan retak jika dituangi air mendidih! 3. Berikan 3 (tiga) contoh pemanfaatan pemuaian zat dan berikan penjelasannya!

t (oC)

100

0

es 1000 Q2 Q (kal)

Page 25: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 25

4. Kegiatan Belajar 4

a. Tujuan Kegiatan Belajar 4

Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, Anda diharapkan: 1) Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi

melalui contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari 2) Mengidentifikasi cara mengurangi perpindahan kalor 3) Mengemukakan alat-alat untuk mengurangi perpindahan kalor dalam kehidupan

sehari-hari

b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 4

Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik atau melakukan perubahan wujud. Satuan kalor adalah kalori atau disingkat kal. Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 10C. James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris, mempelajari hubungan antara timbul dan hilangnya kalor terhadap perubahan energi mekanik. Melalui percobaan yang dilakukan berulang kali akhirnya diperoleh hubungan sebagai berikut:

1 kal = 4,2 joule 1 kkal = 4.200 joule 1 joule = 0,24 kal

Perpindahan kalor dari suatu benda terjadi jika ada perubahan atau perbedaan suhu, sedangkan jika suhunya sama akan terjadi keseimbangan yang berarti tidak ada perpindahan kalor atau energi. Perpindahan kalor dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu perpindahan kalor secara :

Konduksi (hantaran) Konduksi adalah proses transformasi panas di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali. Contoh konduksi terjadi pada besi yang salah satu ujungnya dipanaskan. Untuk mencegah konduksi pada barang-barang rumah tangga yang terbuat dari logam yaitu dengan menambahkan bahan isolator seperti plastik pada pegangan sendok, panci, dan lain-lain.

Konveksi (aliran) Konveksi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain melalui perpindahan massa zat cair atau gas yang dipanasi dari tempat satu ke tempat yang lain. Hanya terjadi pada zat cair dan gas. Contoh penerapan konveksi antara lain cerobong asap, pengisian gas freon, obat nyamuk, minyak wangi, dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya konveksi terutama pada bangunan biasanya dipasang plafon di bagian bawah atap bangunan.

Radiasi (pancaran) Radiasi adalah transformasi energi panas lantaran gelombang elektromagnetik, tidak ada zat perantara yang memegang peranan dalam proses pemindahan ini.

PERPINDAHAN KALOR

Page 26: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 26

Contoh : radiasi sinar matahari. Untuk mencegah terjadinya radiasi misalnya pemakaian kostum anti radiasi, rumah dicat putih agar memantulkan kembali kalor radiasi matahari.

c. Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 4

d. Tugas Kegiatan Belajar 4

Diskusikan bersama kelompokmu permasalahan-permasalahan berikut ini! 1. Pada suhu ruang, mengapa sebatang logam terasa lebih dingin dibandingkan dengan

kayu ketika disentuh? 2. Mengapa memakai selimut dapat menghangatkan tubuh Anda di malam yang dingin? 3. Mengapa arus konveksi dapat terjadi di dalam air?

e. Tes Formatif 4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Mengapa arah angin pantai berubah pada siang hari dan malam hari? 2. Mengapa pakaian berwarna cerah lebih nyaman dipakai di musim panas daripada

pakaian berwarna gelap?

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 4 1. 2.

g. Lembar Kerja Siswa 4 Kerjakan tugas di bawah ini bersama kelompokmu! Berikan contoh-contoh perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari serta cara-cara mengurangi perpindahan kalor!

Perpindahan kalor dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah proses transformasi panas di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali. Konveksi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain melalui perpindahan massa zat cair atau gas yang dipanasi dari tempat satu ke tempat yang lain. Radiasi adalah transformasi energi panas lantaran gelombang elektromagnetik, tidak

ada zat perantara yang memegang peranan dalam proses pemindahan ini.

Page 27: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 27

BAB III

EVALUASI

I. EVALUASI STANDAR KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Suatu zat suhunya 343 K. Jika suhu tersebut dinyatakan dalam derajat Fahrenheit maka besarnya adalah......... a. 84oF c. 112oF e. 158oF b. 96oF d. 124oF

2. Suatu thermometer X dipakai untuk mengukur suhu air mendidih yaitu 120oX dan pada es yang sedang mencair bersuhu -5oX. Untuk suhu 24oC, termometer X menunjukkan skala...... a. 20oX c. 30oX e. 40oX b. 25oX d. 36oX

3. Jika α = koefisien muai panjang, β = koefisien muai luas, γ = koefisien muai volume, hubungan yang benar dari ketiga besaran tersebut adalah........ a. γ = 2β = 3α c. γ = 3β = 3/2 α e. γ = 2/3 β = 3α b. γ = 3β = 2α d. γ = 3/2 β = 3α

4. Sebuah benda pada suhu 0oC panjangnya 1 m. Jika koefisien muai panjangnya 0,0005/oC, panjang benda pada suhu 30oC adalah...... a. 101,5 cm c. 108 cm e. 115,6 cm b. 105,3 cm d. 113,5 cm

5. Sebuah silinder gelas yang volumnya 2 L dan suhunya 0oC dipanaskan hingga bersuhu 40oC. Apabila koefisien muai panjang gelas 9.10-6/oC, volum gelas menjadi........ a. 2,00216 L c. 200,216 L e. 20021,6 L b. 20,0216 L d. 2002,16 L

6. Jika kalor lebur suatu zat 80 kal/g maka kalor yang diperlukan untuk melebur 10 kg zat tersebut adalah....... a. 8 J c. 4,2 .10-3 J e. 1,92.103 J b. 800 J d. 3,36.106 J

7. Es bermassa 100 gram pada suhu -10oC dipanaskan hingga menjadi air pada suhu 20oC. Jumlah kalor yang diberikan adalah......... a. 105 kkal c. 1,05 kkal e. 1050 kkal b. 10,5 kkal d. 0,105 kal

8. Ke dalam 50 gram air yang bersuhu 40oC dimasukkan es sebanyak 10 gram. Bila suhu es mula-mula 0oC, maka suhu akhir campuran itu adalah........ a. 20oC c. 40oC e. 60oC b. 30oC d. 50oC

9. Berikut ini yang bukan merupakan penerapan radiasi kalor adalah......... a. termos es c. Alat pemanggang roti e. Ventilasi kamar b. efek rumah kaca d. Pendiangan kamar

10. Berikut ini adalah penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, kecuali......... a. pendingin ruangan c. Katup udara kompor e. Angin darat b. cerobong asap d. Efek rumah kaca

Page 28: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 28

II. KUNCI JAWABAN EVALUASI STANDAR KOMPETENSI 1. c 6. 2. 7. 3. d 8. 4. a 9. e 5. 10. d

Page 29: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 29

GLOSARIUM

Absolute zero temperature/Suhu mutlak nol

The lowest possible temperature of a body or the temperature at which hypothetically all molecular motion of a body ceases, that is equal to 0 K. Suhu terendah benda yang paling mungkin atau suhu ketika secara hipotesis gerak molekuler suatu benda berhenti, yaitu sama dengan 0 K.

Boiling point/Titik didih Temperature at which liquid boils or the temperature at which a liquid turns to gas. Suhu ketika cairan mendidih atau suhu ketika suatu cairan berubah menjadi gas. Coefficient of expansion/Koefisien muai

The change in length, area, or volume of a material per unit length, area, or volume that accompanies a change in temperature of one degree. Perubahan panjang, luas, atau volum suatu bahan tiap satuan panjang, luas, atau volum yang menyertai perubahan suhu sebesar satu derajat.

Conduction/Konduksi The movement of energy (particularly heat or electricity) through something. Pergerakan energi (khususnya kalor dan listrik) melalui sesuatu. Convection/Konveksi

The circulatory movement of heat in a liquid or gas resulted from regions of different temperatures and densities. Pergerakan sirkulasi kalor pada zat cair atau gas yang dihasilkan dari daerah yang berbeda suhu dan massa jenis.

Expansion/Pemuaian An increase in the dimensions of something (length, area, or volume) caused by rise in temperature or decrease in pressure. Sebuah penambahan dimensi sesuatu (panjang, luas, volume) yang disebabkan oleh kenaikan suhu atau pengurangan tekanan.

Freezing Point/Titik beku Temperature at which something freezes or the temperature at which a liquid solidifies Suhu ketika sesuatu membeku atau suhu ketika suatu cairan membentuk zat padat. Heat/Kalor

A form of transferred energy that flow from one part of a substance to another or from one body to another caused by difference in temperature. Suatu bentuk energi yang mengalir dari satu bagian zat ke bagian yang lain atau dari sebuah benda ke benda yang lain yang disebabkan oleh perbedaan suhu.

Heat Capacity/Kapasitas kalor The quantity of heat required to raise the temperature of one mole or gram of a substance by one degree Celcius. Ukuran kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu mol atau satu gram zat sebesar satu derajat Celcius.

Latent Heat/Kalor laten The heat that is absorbed or emitted when a substance undergoes a physical phase change but that does not make the substance change temperature. Kalor yang diserap atau dipancarkan ketika suatu zat mengalami suatu perubahan fisis tetapi tidak menyebabkan zat berubah suhu.

Melting Point/Titik lebur The temperature at which a substance changes from a solid to a liquid form.

Page 30: 4. Modul Suhu Kalor

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja| 30

Suhu ketika suatu zat berubah bentuk dari padat menjadi cair. Radiation/Radiasi The emission of energy of heat in the form of electromagnetic waves. Pancaran energi atau kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Spesific Heat/Kalor jenis

The amount of heat needed to raise the temperature of one gram of a substance by one degree, usually measured in joule/kilogram kelvin Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat, biasanya diukur dalam joule/kilogram kelvin

Temperature/Suhu The degree of heat of an object expressed as hotness or coldness relative to something else. Derajat panas suatu benda yang dinyatakan sebagai panas atau dingin relatif terhadap sesuatu.