4. makalah intrapartum

26
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah pencipta langit dan bumi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat iman dan kekuatan sehingga makalah pendidikan intrapatum dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan tugas mata kuliah keperawatan martenitas program studi S1 Keperawatan STIKES Mitra Bunda Persada Batam. Dalam satu minggu penulis mengumpulkan bahan sampai pada analisa data hingga makalah pendidikan intrapatum ini dapat diselesaikan. Penyusun makalah pendidikan intrapatum ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang tulus pada ibu sebagai pembimbing dan teman-teman dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah pendidikan intrapatum ini dapat dielesaikan. Sangat disadari makalah pendidikan intrapatum ini baik isi maupun tehnik penulisannya masih banyak kekurangan, oleh sebab itu sangat diharapkan saran dan 1

Transcript of 4. makalah intrapartum

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah pencipta langit dan bumi yang

telah melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat iman dan kekuatan sehingga

makalah pendidikan intrapatum dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan tugas mata

kuliah keperawatan martenitas program studi S1 Keperawatan STIKES Mitra Bunda

Persada Batam. Dalam satu minggu penulis mengumpulkan bahan sampai pada

analisa data hingga makalah pendidikan intrapatum ini dapat diselesaikan.

Penyusun makalah pendidikan intrapatum ini tidak mungkin dapat

diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu perkenankan

penulis menyampaikan terima kasih yang tulus pada ibu sebagai pembimbing dan

teman-teman dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah pendidikan

intrapatum ini dapat dielesaikan.

Sangat disadari makalah pendidikan intrapatum ini baik isi maupun tehnik

penulisannya masih banyak kekurangan, oleh sebab itu sangat diharapkan saran dan

perbaikan dari pembaca demi penyempurnaan makalah pendidikan intrapatum ini.

Batam, 6 oktober 2012

Kelompok

1

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................. i

Kata Pengantar....................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................................... 3

B. Tujuan umum............................................................................................. 3

C. Tujuan Khusus........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi...................................................................................................... 5

B. Tanda-tanda persalinan…………………………………………………….5

C. Faktor-faktor esensial dalam persalinan.....................................................6

D. Proses persalinan........................................................................................8

E. Mekanisme persalinan……………………………………………….…….8

F. Menghitung denyut jantung janin (DJJ)………………….......................9

G. Mengkaji kontraksi uterus (HIS)………………………………..…….….11

H. Pemeriksaan dalam (VAGINAL TOUCHER/VT)……………………..…12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………….……..17

B. Saran…………………………………………………………………….…17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..…18

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. lATAR BELAKANG

Peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu. Lahirnya anak tidak akan

datang begitu saja tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan anak

adalah peristiwa yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya.

Betapa tidak, karena melahirkan berarti mengadakan yang sebelumnya belum

ada. Begitu pula dengan persalinan berarti melahiran anak yang telah lama di

tunggu kedatangannya.

Dengan uraian diatas maka diperlukan bimbingan atau bantuan terhadap ibu

untuk mencapai penerimaan diri dalam menghadapi persalinan. Sedangkan

persiapan yang dimaksud adalah segala usaha yang ditujukan untuk kesiapan

ibu dalam menghadapi persalinan.

B. TUJUAN UMUM

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan

selama 30 menit, Ibu hamil primipara mampu menjelaskan macam-macam

persiapan persalinan.

C. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan,

ibu dapat:

1. Menjelaskan pengertian persalinan

2. Mengenal permasalahan tubuh ibu hamil menjelang persalinan

3. Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan

4. Mempersiapkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan

5. Mempersiapkan ibu mengenal komplikasi persalinan

3

6. Mempersiapkan ibu apa saja yang harus di bawa ke

NRS/Puskesmas/Bidan/pelayanan kesehatan

7. Mempersiapkan ibu memilih persalinan secara alami atau Seksio Sesaria

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI

Memasuki hari ke -280 usia kehamilan, janin mencapai kematangan dan siap

idup diluar uterus yang dinamakan persalinan di mulai. Persalinan merupakan

usaha kontra ksi otot uterus standar secara teratur dan ritmik.

Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servix, lahirnya bayi

dari rahim ibu.

B. TANDA-TANDA PERSALINAN

Ada dua macam tanda persalinan : tanda persalinan asli (true labor) tanda

persalinan palsu (false labor) uraian sebagai berikut :

Tanda-tanda persalinan asli (true labor) :

1. Kontraksi

a. terjadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang semakin lama

semakin berdekatan.

b. Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan

c. Dirasakan di punggung bagian bawah dan menyebar ebagian bawah

abdomen.

2. Serviks

a. Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang ditandai

dengan adanya perdarahan).

b. Perubahan keposisi anterior, sulit di tentukan tanpa pemeriksaan

vagina.

3. Janin

Bagian presentasi biasanya sudah berada di rongga pelvis (sering disebut

“lightening/dropping”). Keadaan ini meningkatkan kemudahan bernafas,

5

dan pada saat yang bersamaan kandung kemih akan tertekan akibat

dorongan bagian presentasi janin kearah rongga pelvis.

Tanda-tanda persalinan palsu (false labor) :

1. Kontraksi

a. Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar

b. Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi.

c. Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas “navel”.

2. Serviks

a. Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya

perdarahan.

b. Sering kali dalam posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa

pemeriksaan vagina.

3. Janin

Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.

C. FAKTOR – FAKTOR ESSENSIAL DAN PERSALINAN

Ada lima faktor byang mempengaruhi proses persalinan 5P yaitu:

passenger(janin dan placenta), passageway(jalan lahir), power, posisi ibu,

dan responpsikologis. Penjelasan sebagai berikut :

1. Passenger (janin dan placenta)

Bagaimana janin bergerak memasuki jalan lahir adalah akibat dari

beberapa faktor yang saling berhubungan, yaitu: ukuran kepela janin,

presentasi janin, perbandingan panjang axis antara ibu dengan janin,

postur janin dan posisi janin.

2. Passageway (Jalan lahir)

Jalan lahir terdiri dari tulang velpis dan jaringan lunak serviks, lantai

pelvis, dan intoritus (pembukaan eksternal vagina). Otot – otot pada

lantai pelvis memberikan kontribusi yang besar pada saat melahirkan

janin, sedangkan pelvis ibu berperan penting pada saat proses persalinan.

6

3. Power (tenaga)

Kontraksi volunter dan involubter harus dikombinasikan oleh ibu untuk

mendorong janin dan plasenta keluar dari uterus.

4. Posisi Ibu

Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomis fisiologis terhadap

persalinan. Posisi tersebut adalah : berdiri, berjalan, duduk dan

berjongkok. Posisi tersebut dapat mempercepat turunnya janin,

menurunkan tekanan terhadap tali pusat dan menurunkann tekanan pada

pembuluh darah (vena cava ascending dan vena cava descending)

ditulang belakang.

5. Respon psikologis

Kondisi ibu dan prilaku yang ditampilkan, akan menggambarkan tipe

dukungan yang dibutuhkan. Faktor - faktor yang perlu dikaji adalah sbb:

a. Interaksi verbal

b. Apakah ibu banyak bertanya ?

c. Apakah ibu bertanya langsung ata pasangannya untuk kebutuhannya?

d. Apakah ibu bbertanya kepada pasangannya/keluarga?

e. Apakah ibu bebas bertanya kepada perawat atau hanya berespon pada

saat ditanya ?

Bahasa tubuh

a. Apakah dia tampak rileks atau tegang ?

b. Bagaimana tingkat kecemasannya?

c. Bagaimana reaksi ibu saat disentuh oleh perawat atau keluarga?

d. Apakah ibu tampak sering mengubah posisinya atau diam saja?

e. Apakah ibu menghindari kontak mata?

f. Dimana pasangannya duduk?

g. Apakah ibu tampak lelah?

h. Bagaimana istrahat ibu pada hari-hari terakhir?

7

Kemampuan persepsi

a. Apakah ibu memahami yang dikatakan perawat?

b. Apakah ada kendala bahasa?

c. Apakah karena kecemasannya sehingga perlu diberi penjelasan ulang?

d. Dapatkan ibu mengulang apa yang telah dikatakan atau memahami

yang telah dipergerakan.

Tingkat ketidaknyamanan

a. Bagaimana ibu mengekspresikan kondisi yang dialami saat itu?

b. Bagaimana reaksi ibu pada saat terjaadi kontraksi uterus?

c. Adakah ekspresi non verbal nyeri yang tampak?

d. Apakah ibu mengeluh kepada perawat atau pasangannya?

e. Dapatkah ibu menjelaskan tentang tingkat nyamannya?

D. PROSES PERSALINAN

Proses persalinan merupakan proses bergeraknya janin, plasenta, dan merman

keluar dari uterus dan melalui jalan lahir. Ada empat tahap prosess persalinan

yaitu : tahap pertama, dimulai dengan adanya kontraksi uterus dan diakhiri

dengan dilatasi servik sempurna. Tahap kedua, adalah tahap melahirkan bayi.

Tahap ketiga, yaitu dimulai sejak lahir dari bayi dilahirkan hingga plasenta

lahir yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase laten, fase aktif, dan ase transisi.

Tahap ke empat adalah tahap pemulihan setelah plasenta lahir kemudian ibu

milai menjalin hubunhan dengan bayinya.

E. MEKANISME PERSALINAN

Pada kondisi presentasi verteks (posisi normal) mekanisme persalinan terdiri

dari tujuh gerakan utama (the seven cardial) yaitu :

1. Engagement : saat kepala janin masuk ke rongga pelvis

8

2. Descent : kemajuan bagian presentasi ke rongga pelvis. Hal ini tergantung

pada tiga hal yaitu : (1) tekanan cairan amion, (2) tekanan langsung dari

kontraksi fundus pada janin, dan (3) kontraksi diafragma ibu dan otot

abdomen pada tahap kedua roses persalinan.

3. Fleksi : pada saat kepala janin turun dan mendapat tahanan dari serviks,

dinding pelvis, atau lantai pelvis, terjadilah fleksi secara normal dan dagu

semakin mendekat /bersentuhan dengan dada janin.

4. Rotasi internal : di mulai di spina ichialis dan terjadi sempurna apabila

bagian persentasi mencapai rongga pelvis bagian bawah.

5. Ekstensi : saat kepala janin mencapai perineum, terdefleksi di anterior

perineum. Bagian occiput lewat di simpisis pubis dulu, kemudian kepala

terekstensi : pertama occiput, kemudian wajah dan akhirnya dagu.

6. Restitusi dan rotasi eksternal setelah melahirkan kepala, kemudian di

lakukan rotasi singkat untuk menyesuaikan dengan posisi janin yang

masih ada di rongga pelvis. Rotasi eksternal terjadi pada saat bahu turun

dan di lakukan maneuver yang sama seperti pada saat melahirkan kepala.

7. Ekspulsi : setelah bahu di lahirkan kepala dan bahu di angkat ke atas

tulang pubis ibu, dan tubuh bayi di lahirkan dengan gerakan fleksi lateral

searah simpisis pubis. Bayi di lahirkan dengan sempurna. Ini adalah akhir

dari proses persalinan tahap kedua, dan catat waktu yang di perlukan

untuk proses ini.

F. MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN (DJJ)

Tujuan :

Untuk mengetahui kondisi janin : hidup atau meninggal ; distress (gawat

janin) atau tidak dengan menentukan prekuensi, keteraturan, serta perubahan

atau variasi DJJ yang terjadi.

Alat yang diperlukan :

1. Catatan keperawatan

9

2. Steteskop pinard, atau Doppler

3. Jam yang mempunyai jarum detikan

4. Selimut dan satu buah bantal

Pelaksanaan :

1. Persiapan

a. Baca catatan keperawatan dan medis klien

b. Siapkan alat

c. Cuci tangan

d. Membawa alat ke dekat klien, beri salam, identifikasi klien dengan

mengecek namanya

e. Beritahu prosedur yang akan dilakukan dan jelaskan tujuannya pada

klien atau keluarga

f. Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum memulai tindakan

2. Tekhnik plaksanaan

a. Jaga privasi tanyakan apakah klien sudah miksi, jika belum maka

anjurkan miksi terlebih dahulu.

b. Bantu klien baring di bed dengan satu bantal dibagian kepala, lutut

dapat diluruskan atau sedikit ditekuk

c. Buka bagian perut (dari px simpisis pubis), tutupi bagian yang tidak

termasuk area pemeriksaan dengan memakai selimut.

d. Palpasi Leopold

e. Letakkan stetoskop atau Doppler pada area yang ditentukan. Tanpa

menyentuh stetoskop (pinard), dengarkan DJJ

1) Pastikan DJJ dengan cara membedakannya dari denyut nadi ibu

melalui palpasi denyut nadi radial ibu.

2) Bila sudah yakin, hitunglah DJJ

3) Pada saat tidak ada his (untuk menentukan baseline DJJ) dengan

cara menghitung frekuensinya dalam 30 detik (kemudian dikalikan

10

2 untuk mendapatkan DJJ 1 menit ) atau hitung selama 1 menit

penuh.

4) Pada saat ada his dan diteruskan hingga 30 detik setelahnya (untuk

mengetahui respon fetus terhadap his).

5) Perhatikan apakah DJJ teratur atau tidak teratur

6. beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan

7. rapikan kembali : klien dan alat-alat

8. cuci tangan

9. mendokimentasikan hasilnya kedalam fhotograp dan catatan

perkembangan. Contoh : pencatatan pada catatan perkembangan :

pukul 08.30 DJJ 140 x/menit pada saat his.

G. Mengkaji kontraksi uterus (HIS)

Tujuan :

Memberikan data tentang frekuensi his, lamanya dan kekuatannya.

Alat yang digunakan :

1. Catatan keperawatan

2. Jam yang mempunyai jarum deetikan

Pelaksanaan :

1. Persiapan

a. Baca catatan keperawatan dan medis klien

b. Siapkan alat

c. Cuci tangan

d. Membawa alat ke dekat klien, beri salam, identifikasi klien dengan

mengecek namanya

e. Beritahu prosedur yang akan dilakukan dan jelaskan tujuannya pada

klien atau keluarga

f. Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum memulai tindakan

11

2. Tekhnik Pelaksanaan

a. Jaga privasi

b. Palpasi dapat dilakukan tanpa membuka baju

c. Letakkan telapak tangan pada area pundus (diatas pusar). Ketika

uterus mulai mengencang, perhatikan jam untuk diingat sebagai

timbulnya his.

d. Kekuatan his di nilai :

1) Ringan, lamanya his umumnya <20 detik

2) Sedang, lama his umumnya antara 20-40 detik

3) Kuat, lamanya his umumnya lebih dari 40 detik

e. Bila uterus sudah benar-benar berelaksasi lihat kembali jamnya.

Waktu dimulainya pengencangan uterus

f. Lanjutkan palpasi, dan perhatikan jam saat his berikutnya dating.

g. Beritahukan klien tentang hasil pemeriksaan

h. Rapikan kembali klien

i. Cuci tanagan

j. Mendokumentasikan

H. Pemeriksaan dalam

(VAGINAL TOUCHER/VT = VAGINA EXAMINATION/VE)

TUJUAN :

Memastikan apakah klien sudah intrapartum atau belum.

Mengetahui status lastic atau selaput ketuban apakah sudah pecah atau

belum ; memastikan pembukaan dan pendataan servix, bagian terendah, posisi

statis atau penurunan, adanya moulage atau molding bila bagian terendahnya

adalah kepala.

KONTRA INDIKASI : adanya perdarahan.

ALAT YANG DIPEPRLUKAN :

12

1. Hanschoen steril 1 pasang

2. Larutan lasic dalam wadah steril

3. kapas steril 5 buah dalam tempatnya

4. bengkok 1 buah

5. plastic atau tempat kotoran

PELAKSANAAN :

1. persiapan

a. Baca catatan keperawatan dan medis klien

b. Siapkan alat

c. Cuci tangan

d. Membawa alat ke dekat klien, beri salam, identifikasi klien dengan

mengecek namanaya

e. Beritahu prosedur yang akan dilakukan dan jelaskan tujuannya pada

klien atau keluarga

f. Beri kesempatan klien untuk bertanya sebelum memulai tindakan

2. Tekhnik pelaksanaan

a. Jaga privasi, lampu harus cukup terang.

b. Mintalah klien berbaring terlentang dengan satu bantal, lutut terlipat,

kedua tungkai terbuka. Tutupi bagian yang tidak perlu.

c. Pakai handscoen

d. bersihkan vulva dan perineum memakai kapas steril (antiseptik,

usahakan handscoend yang masuk kedalam vagina pada waktu VT

tidak menyentuh vulva atau perineum.

e. Regangkan kedua labia dengan tangan yang tidak lasic. Anjurkan klien

untuk menarik nafas dalam pelan sambil merilekskan perineumnya.

Pada saat tidak ada his, perlahan-lahan masukkan jari telunjuk dan jari

tengah kedalam vagina hingga menyentuh servix. Perhatikan ekspresi

wajah klien, minta maaf bila perasat menimbulkan nyeri.

13

14

f. Apabila tangan sudah masuk ke vagina jangan dikeluarkan sebelum

selesai seluruh pemeriksaan. Periksalah :

1) Pendataran dan pembukaan servix

2) Selaput ketuban : utuh, menonjol, atau sudah tak teraba/ pecah; bila

sudah pecah adalah prolaps tali pusat yang teraba lembek dan

15

berdenyut. Air ketuban : warna; jernih atau keruh, bau atau tidak,

mekoneum atau tidak.

3) Apa yang terjadi bagian terendahnya

4) Posisi, stasi, dan adanya molding kepala

5) Beritahukan pemeriksaan telah selesai, keluarkan jari dari vagina.

Perhatikan apakah ada cairan vagina, mekoneum, darah yang keluar

dari vagina setelah pemeriksaan

6) Bantu ibu kembali pada posisi yang nyaman. Lepaskan handscoen,

dan cuci tangan. Bereska lat-alat

7) Informasikan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga. Catat

hasilnya. Missal ; pukul 09.00, VT, pembukaan 8 cm, pendataran

100%, ketuban sudah pecah : jernih, tak ada mekoneum, kepela-

Hodge III (atau stasi 0), untuk kiri depan, moulase.

16

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa melahirkan

seorang bayi atau keturunan adalah hal yang ditunggu- tunggu oleh

keluarga,terutama bapak dan ibu. Untuk tim medis harus memberikan

perawatan yang optimal untuk perawatan pertolongan persalinan supaya

persalinan berjalan dengan baik semestinya.

B. SARAN

Untuk penyempurnaan makalah ini diharapkan bagi porum untuk meberi

saran atau pun memberikan tanggapan atas kekurangan dari makalah ini

agar diskusi dapat berjalan dengan lancar dan semestinya.

17

DAFTAR FUSTAKA :

Anderson ET & Mc farlene JM 2000, community as partner, philaelpia JB Lipincott,

Friedmann, MM. 1998. Family Nursing.

Nies, Ma, and Mc Ewen, 2001. Community health nursing

18