4. KAJIAN Sinkronisasi Indikator Kinerja Riptek

12
Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 *) Pengajar pada Jurusan PWK Fakultas Teknik Undip Semarang Email: [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected] KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJA RPJMD DAN RKPD KOTA SEMARANG Samsul Ma’rif *) , Prihadi Nugroho *) , Mada Sophianingrum *) , Viradin Yogiesti, Renni Nur H. Abstract Instruments planning documents as the main reference in the construction, dynamically changing in accordance with the developments. In addition, the preparation of planning documents must also mutually sustained each other at the national, provincial and district/city planning documents as well as good long-term, mid-term, or yearly. Planning documents that integrates well certainly can produce implementative planning and can realize good planning and sustainable development. As stated in Law No. 25 of 2004 Article 2 paragraph 4 of the national development planning system, aiming to ensure the creation of integration, synchronization, and synergy both between regions, between space, time, among the functions of government and between central and local governments. The purpose of this paper to assess the synchronization of performance indicators RPJMD and RKPD Semarang. In this study expected to obtain input to improve the methods of planning an integrated and synergistic with each other so that the vision and mission of Semarang city development can be achieved according to the target set. Keywords: synchronization, synergy, planning document, Semarang Latar Belakang Hasil penyusunan rencana pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang nomor 9 tahun 2007 terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Kemudian, dalam Perda Kota Semarang no. 12 tahun 2011, dijelaskan bahwa RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. Ditetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atau tahunan (1 tahun). Setiap daerah (provinsi/kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dengan kajian ini diharapkan dapat diperoleh masukan guna memperbaiki metode perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis satu dengan yang lain sehingga visi dan misi pembangunan Kota Semarang dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Perumusan Masalah Dalam penyusunan RPJMD, tentunya mempertimbangkan kriteria-kriteria dalam menentukan data atau informasi yang dijadikan isu strategis, yaitu 1) Memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah; 3) Luasnya pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. Isu-isu strategis dalam pembangunan pada urusan perencanaan pembangunan daerah, yaitu adanya ketimpangan pertumbuhan wilayah, koordinasi lintas sektoral, dan keserasian pembangunan wilayah perbatasan. Isu strategis ini dalam penyelesaiannya diperlukan suatu perencanaan yang sinergis dan terintegrasi. Bertolak dari isu strategis di atas, laporan ini disusun untuk mengkaji sinkronisasi indikator kinerja RPJMD dan RKPD Kota Semarang. Dengan kajian ini diharapkan dapat diperoleh masukan guna memperbaiki metode perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis satu dengan yang lain sehingga visi dan misi pembangunan Kota Semarang dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sinkronisasi indikator kinerja RPJMD dan RKPD Kota Semarang guna mensinkronkan antara program masing-masing SKPD dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) SKPD. Adapun sasaran yang ingin dicapai, yaitu: Mengkaji kesesuaian rencana dan indikator kinerja pembangunan jangka

description

indikator kinerja

Transcript of 4. KAJIAN Sinkronisasi Indikator Kinerja Riptek

Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 *) Pengajar pada Jurusan PWK Fakultas Teknik Undip Semarang Email: [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected] KAJIAN SINKRONISASI INDIKATOR KINERJARPJMD DAN RKPD KOTA SEMARANG Samsul Marif*), Prihadi Nugroho*), Mada Sophianingrum*), Viradin Yogiesti, Renni Nur H. Abstract Instrumentsplanningdocumentsasthemainreferenceintheconstruction,dynamicallychangingin accordancewiththedevelopments.Inaddition,thepreparationofplanningdocumentsmustalsomutually sustainedeach other atthe national, provincial and district/city planning documents as well as good long-term, mid-term, or yearly. Planning documents that integrates well certainly can produce implementative planning and can realize good planning and sustainable development. As stated in Law No. 25 of 2004 Article 2 paragraph 4 of the national development planning system, aiming to ensure the creation of integration, synchronization, and synergybothbetweenregions,betweenspace,time,amongthefunctionsofgovernmentandbetweencentral andlocalgovernments.Thepurposeofthispapertoassessthesynchronizationofperformanceindicators RPJMDandRKPDSemarang.Inthisstudyexpectedtoobtaininputtoimprovethemethodsofplanningan integrated and synergistic with each other so that the vision and mission of Semarang city development can be achieved according to the target set. Keywords: synchronization, synergy, planning document, Semarang Latar Belakang Hasilpenyusunanrencanapembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarangnomor9tahun2007terdiriatas RencanaPembangunanJangkaPanjangDaerah (RPJPD),RencanaPembangunanJangka MenengahDaerah(RPJMD),RenstraSKPD, RencanaKerjaPembangunanDaerah(RKPD), danRencanaKerja(Renja)SKPD.Kemudian, dalam Perda Kota Semarang no. 12 tahun 2011, dijelaskanbahwaRPJMDmerupakandokumen perencanaanpembangunandaerahsebagai landasandanpedomanbagipemerintahdaerah dalammelaksanakanpembangunanselama5 (lima)tahunterhitungsejaktahun2010sampai dengan2015danpelaksanaanlebihlanjut dituangkandalamRKPD.Ditetapkannya Undang-UndangNo.25Tahun2004tentang SistemPerencanaanPembangunanNasional mengamanatkanbahwasetiapdaerahharus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis,terarah,terpadudantanggap terhadapperubahan(Pasal2ayat2),dengan jenjangperencanaanjangkapanjang(25tahun), jangkamenengah(5tahun)maupunjangka pendekatautahunan(1tahun).Setiapdaerah (provinsi/kabupaten/kota)harusmenetapkan RencanaPembangunanJangkaPanjangDaerah (RPJPD),RencanaPembangunanJangka MenengahDaerah(RPJMD)danRencanaKerja PemerintahDaerah(RKPD).Dengankajianini diharapkandapatdiperolehmasukanguna memperbaikimetodeperencanaanyangsaling terintegrasidansinergissatudenganyanglain sehinggavisidanmisipembangunanKota Semarangdapattercapaisesuaitargetyang telah ditetapkan. Perumusan Masalah DalampenyusunanRPJMD,tentunya mempertimbangkankriteria-kriteriadalam menentukandataatauinformasiyangdijadikan isustrategis,yaitu1)Memilikipengaruhyang besar/signifikanterhadappencapaiansasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggungjawabpemerintahdaerah;3)Luasnya pembangunandaerah;5)Kemungkinanatau kemudahannyauntukdikelola;dan6)Prioritas janjipolitikyangperludiwujudkan.Isu-isu strategisdalampembangunanpadaurusan perencanaan pembangunan daerah, yaitu adanya ketimpanganpertumbuhanwilayah,koordinasi lintassektoral,dankeserasianpembangunan wilayahperbatasan.Isustrategisinidalam penyelesaiannyadiperlukansuatuperencanaan yang sinergis dan terintegrasi. Bertolakdariisustrategisdiatas, laporaninidisusununtukmengkajisinkronisasi indikatorkinerjaRPJMDdanRKPDKota Semarang.Dengankajianinidiharapkandapat diperolehmasukangunamemperbaikimetode perencanaan yang saling terintegrasi dan sinergis satudenganyanglainsehinggavisidanmisi pembangunanKotaSemarangdapattercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Tujuan Penelitian Tujuandaripenelitianiniadalahuntuk mengkajisinkronisasiindikatorkinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang guna mensinkronkan antaraprogrammasing-masingSKPDdengan IndikatorKinerjaKunci(IKK)SKPD.Adapun sasaran yang ingin dicapai, yaitu: Mengkajikesesuaianrencanadan indikatorkinerjapembangunanjangka Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 40 menengahyangtelahditetapkandengan rencana kerja pembangunan daerah Mengkajikesesuaiancapaianrencana kerjapembangunandaerahdengan indikatorkinerjapembangunanjangka menengah daerah Menentukantingkatsinkronisasi indikator kinerja RPJMD dan RKPD Metode Penelitian Tahapankegiatanpenelitianinidibagi menjadi 4 tahapan, yaitu sebagai berikut: 1.Tahapan Persiapan Tahapinimerupakantahapawalpenelitian yang dilakukan dengan menyiapkan proposal penelitianyangberisilatarbelakang penelitian,kajianteori,danmetodologi penelitian, serta pengumpulan data-data yang terkaitdenganpenelitianmelaluistudi literatur, dan juga penyiapan panduan survei untuk pengumpulan data.2.Tahapan Pengumpulan Data Tahappengumpulandatamerupakantahap pengumpulaninformasidandatamengenai RPJMDdanRKPDKotaSemarang,proses penyusunan RKPD serta implementasi dancapaianRKPD.Pengumpulaninformasiini dilakukanmelaluisurveisekunderke instansi/dinas/lembaga/badanyangterkait dengan penelitian ini. 3.Tahapan Analisis Merupakantahapanpengolahandatadan informasiyangtelahdikumpulkanguna menjawabmaksudpenelitianini.Teknik analisisyangdigunakandalampenelitianini adalahteknikanalisiskualitatifyangterdiri atasduatahapananalisis.Analisistahapan pertama yaitume-reviewkesesuaian rencana danindikatorkinerjapembangunanjangka menengahdaerah(RPJMD)denganrencana kerja pemerintah daerah serta implementasi capaiannya.Kemudiantahapananalisisyang kedua, yaitu menganalisis tingkat sinkronisasi indikatorkinerjaDaerahdenganindikator kinerjaprogramRKPDKotaSemarang dengan menggunakan pendekatan holistik. 4.RekomendasiTahaprekomendasimerupakantahapakhir dariseluruhrangkaiantahappenelitian. Tahaprekomendasiinimerupakanoutput penelitiandimanapenyusunannyamengacu darihasilanalisisyangtelahdilakukan. Rekomendasiyangdiharapkanpada penelitianiniberupaindikatorantarauntuk mensinkronkanantaraprogrammasing-masing SKPD dengan IKK SKPD. Kerangka Pikir Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012 Gambar 1Kerangka Pikir RuangLingkup,Prinsip,danPendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah BerpedomanpadaPermendagrinomor 54tahun2010tentangPelaksanaanPeraturan Kajian Pustaka: konsep, pendekatan, dan proses penyusunan RKPD Analisis Tingkat Sinkronisasi Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD Tingkat Sinkronisasi Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD Formulasi indikator antara untuk mensinkronkan antara program masing-masing SKPD dan IKK SKPD MAPPING ANALISIS KELUARAN Identifikasi kesesuaian RPJMD dan RKPDSinkronisasi Indikator Kinerja RPJMD & RKPD Permasalahan dan Isu Strategis Pembangunan Bagaimana tingkat sinkronisasi indikator kinerja RPJMD & RKPD Kota Semarang dalam Perencanaan Pembangunan? Identifikasi kerangka institusional penyusunan RKPD Kota Semarang Dokumen Perencanaan Kota Semarang (RPJMD, RKPD dan Renja SKPD) Review Realisai/Implementasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 41 PemerintahNomor8Tahun2008tentang Tahapan,TatacaraPenyusunan,Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,sebagaimanatertuangdalampasal2 bahwa ruang lingkup perencanaan pembangunan daerahmeliputitahapan,tatacarapenyusunan, pengendaliandanevaluasipelaksanaanrencana pembangunandaerahyangterdiriatasRPJPD, RPJMD,RenstraSKPD,RKPD,danRenja SKPD.Ruanglingkupperencanaan pembangunandaerahyangadaharusmemiliki prinsip satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunannasional,koordinasidan kerjasamaantarapemerintahdaerahbersama pemangkukepentingan,perencanaanyang terintegrasi,sertaperencanaanyangsesuai dinamikaperkembangansertakondisidan potensiyangdimiliki.Adapundalam permendagriinijugadiaturbahwadalam perumusanperencanaanpembangunandaerah dilakukansecaratransparan,responsif,efisien, efektif,akuntabel,partisipatif,terukur, berkeadilan,danberwawasanlingkungan.Oleh karenanya,dalampenyusunanperencanaan pembangunandaerahharusmencakupruang lingkup,menerapkanprinsip-prinsip,sertatata caraperumusansebagaimanayangtercantum dalam permendagri nomor54 tahun 2010 guna mewujudkan produk perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien serta berkelanjutan. Adapunpenyusunanprogram,kegiatan, alokasidanaindikatif,dansumberpendanaan harusberdasarkanpadapendekatankinerja, kerangkapengeluaranjangkamenengah,serta perencanaandanpenganggaranterpadu; kerangkapendanaandanpaguindikatif;dan urusan wajib yang mengacu pada SPM. Selain itu sebagaimanatercantumdalamPermendagri nomor54tahun2010,dalampenyusunan rencanapembangunandaerahmenggunakan datadaninformasiperencanaanpembangunan daerah serta mengacu pada rencana tata ruang. Datadaninformasiperencanaanpembangunan daerah yang dimaksud, yaitu: apenyelenggaraan pemerintahan daerah; borganisasidantatalaksanapemerintahan daerah; ckepaladaerah,DPRD,perangkatdaerah, dan pegawai negeri sipil daerah; dkeuangan daerah; epotensi sumber daya daerah; fproduk hukum daerah; gkependudukan; hinformasi dasar kewilayahan; dan iinformasilainterkaitdengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Alur Perencanaan Pembangunan DalampenyusunanRencana PembangunanTahunanDaerahKotaSemarang atau disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)implementasinyadimulaibulanJanuari sampaiAprilsetiaptahunnyaRencanaKerja PemerintahDaerah(RKPD)KotaSemarang disusunberdasarkanhasilMusrenbangTingkat Kota.PenyelenggaraanMusrenbangTingkat KotadidahuluidengankegiatanMusrenbang Kelurahan,MusrenbangKecamatandanForum SKPD.GambaralurpenyusunanRKPDserta waktupelaksanaanyadapatdilihatpadagambar berikut. Gambar 2Alur Proses Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Penjabaran RPJMD Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Musrenbang Kelurahan Musrenbang Kecamatan Rencana Awal RKPD Rencana Renja RKPD Program & Kegiatan SKPD Forum SKPD Renc. RKPD Musrenbang Kota Aspirasi Pemangku Kepentingan Pemb. daerah Renc. Akhir RKPD RKPD Perwal RKPD Menjadi Pedoman Penyusun RAPBD Sbg Pedoman dlm Penyesuaian Renja SKPD JanuariFebruariMaretApril 1 2 345 Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 42 PelaksanaanPerencanaanPembangunanDaerah KotaSemarangsebagaimanagambardiatas, memenuhi tiga prinsip berikut: 1.Prinsip Partisipatif (Participative) Prinsippartisipatifmenunjukkanbahwarakyat ataumasyarakatyangakandiuntungkanoleh (ataumemperolehmanfaatdari)perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. Dengan kata lainmasyarakatmenikmatifaedahperencanaan bukansemata-matadarihasilperencanaan, tetapi dari keikutsertaan dalam prosesnya. 2.Prinsip Kesinambungan (Sustainable) Prinsipinimenunjukkanbahwaperencanaan tidak hanya terdiri dari pada suatu tahap; tetapi harusberlanjutsehinggamenjaminadanya kemajuanterus-menerusdalamkesejahteraan danjangansampaiterjadikemunduran.Juga diartikanperlunyaevaluasidanpengawasan dalampelaksanaannyasehinggasecaraterus menerusdapatdiadakankoreksidanperbaikan selama perencanaan dijalankan. 3.Prinsip Keseluruhan (Holistic) Prinsipinimenunjukkanbahwamasalahdalam perencanaanpelasanaannyatidakdapathanya dilihatdarisatusisiatauunsurtetapiharus dilihatdariberbagaiaspekdandalamkeutuhan konsepsecarakeseluruhan.Dalamkonsep tersebut/unsuryangdikehendakiselainharus mencakup hal-hal diatas juga mengandung unsur yangdapatberkembangsecaraterbukadan demokratis. KajianKesesuaianIndikatorKinerjaRPJMD dan RKPD per Urusan Kajiankesesuaianiniuntukmengetahui tingkatkesesuaianantaraindikatorkinerjadan target,program,sertarencanakegiatandan realisasinyaberdasarkandokumenRPJMDKota Semarang,dengantargettahun2011;RKPDKota Semarangtahun2011;danLaporanKeterangan Pertanggungjawaban(LKPJ)WalikotaSemarang AkhirTahunAnggaran2011.Kajianpenilaianyang dilakukan dalam kajian kesesuaian ini berupa tingkat capaian kinerja, tingkat keberhasilan capaian, tingkat capaianRKPD,tingkatkesesuaianrealisasidan tingkateksistensidata.Adapunhasilrata-ratadari kajianyangtelahdilakukanyaitutingkatcapaian kinerjasebesar125,06%,tingkatkeberhasilan capaian77,32%,tingkatcapaianRKPD111,58%, tingkatkesesuaianrealisasi70,95%,dantingkat eksistensidata73,7%.Rata-ratatingkatcapaian kinerjasebesar125,06%berartibahwarata-rata indikatorkinerjadarikeseluruhanurusantelah mampumencapaibahkanmelampuitarget.Halini dikarenakan pada target beberapa indikator kinerja, memilikinilaiyangmampudicapaimelebihitarget, meskipunadabeberapaindikatoryangtidak mampumencapaitarget.Sedangkanrata-ratahasil tingkatkeberhasilancapaianmenghasilkannilai sebesar77,32%yangberartibahwadariindikator kinerjayangmemilikidatainformasiperihal pencapaiantargetnya,hanyasebesar77,32% indikatorkinerjayangmampumencapaisesuai targetnya.Adapunrata-ratanilaitingkatcapaian RKPDmenunjukkanangkasebesar111,58%,yang memilikimaknabahwacapaiantargetindikator kinerjayangsesuaidalamtargetRKPDhanya sebesar 111,58%. Rata-ratatingkatkesesuaianrealisasiantara implementasidarirencana-rencanakegiatandalam RKPDtahun2011,menunjukkanangkasebesar 70,95%. Hal ini memberikan gambaran bahwarata-rataurusan,kesesuaianantararencanakegiatan denganrealisasinyamaupunsebaliknya,hanya memilikitingkatkesesuaianrealisasisebesar 70,95%.Adapunrata-ratatingkateksistensidata yangmampumemberikangambaranketercapaian targetindikatorkinerja,hanyamampu menunjukkanangka73,70%.Haliniberartibahwa padapenyajiandatadaninformasiyangadamasih kurangoptimaldalammemberikangambaran perihal ketercapaian indikator kinerja. Untukmelihatpenilaiandarimasing-masing urusan,dapatdilihatpadaTabel1RekapKajian KesesuaianIndikatorKinerjaRPJMDdanRKPD per Urusan berikut. Tabel 1Rekap Kajian Kesesuaian Indikator Kinerja RPJMD dan RKPD per Urusan

No Urusan Tingkat Capaian Kinerja Tingkat Keberhasilan Capaian Tingkat Capaian RKPD Tingkat Kesesuaian Realisasi Tingkat eksistensi Data Temuan 1Pendidikan57.14%87.67%79.29%61.76%50.00%1. Ketidaksesuaian kegiatan yang terealisasi dengan program (dalam pelaporan LKPJ), tetapi kegiatan yang telah direalisasikan telah mampu menjawab semua program yang ada 2. Ketidaktersediaan data yang mampu menjawab capaian indikator kinerja 2Kesehatan102.71%38.89%98.76%93.75%100.00%Beberapa kegiatan dalam RKPD tidak terealisasi Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 43

No Urusan Tingkat Capaian Kinerja Tingkat Keberhasilan Capaian Tingkat Capaian RKPD Tingkat Kesesuaian Realisasi Tingkat eksistensi Data Temuan 3Keluarga Berencana 87.80%25.00%87.80%76.92%57.14%Terdapat beberapa realisasi kegiatan yang tidak terdapat pada rencana kegiatan RPKD 4Ketenagakerjaan108.49%77.78%93.25%69.57%100.00%Ketidaksessuaian baseline indikator kinerja antara RKPD 2011 dengan RPJMD 2010-2015 Terdapat beberapa rencana kegiatan RKPD yang tidak terealisasi Terdapat beberapa realisasi kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan RKPD 5Kebudayaan100.00%100.00%100.00%79.07%75.00%Terdapat beberapa realisasi kegiatan yang tidak terdapat pada rencana kegiatan RPKD Terdapat satu indikator kinerja yang tidak memiliki data pendukung pencapaiannya 6Pemuda dan Olahraga 124.10%100.00%124.10%52.17%85.71%1. tidak tersedianya data kondisi kinerja awal sehingga sulit diketahui besarannya 2. antara indikator kinerja dan target tidak jelas3. terdapat beberapa rencana kegiatan RKPD yang tidak terealisasi 4. Terdapat beberapa realisaasi kegiatan yang tidak tertuang dalam rencana kegiatan RKPD 7Perpustakaan115.93%100.00%115.93%100.00%50.00%Ketidaktersediaan data yang mampu menjawab capaian indikator kinerja 8Perencanaan Pembangunan 16.67%16.67%16.67%53.66%75.00%1. Ketidaksesuaian rencana kegiatan dan realisasinya 2. Ketidaktersediaan data yang dapat menjawab capaian dari indikator kinerja 9Pertanahan80.00%80.00%80.00%100.00%100.00%10Kependudukan dan Catatan Sipil 103.05%80.00%102.38%80.00%55.56%1. Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 2. Terdapat indikator kinerja yang tidak ada target-nya sehingga akan sulit untuk mengetahui keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut 3. Ketidaktersediaan data yang mampu menggambarkan capaian indikator kinerja dari adanya realisasi RKPD 2011 11Kesbangpol dalam Negeri 58.13%50.00%51.33%52.05%92.86%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 12Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 100.00%100.00%100.00%56.25%33.33%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 13Statistik100.00%100.00%100.00%100.00%100.00%14Kearsipan100.00%100.00%78.33%54.55%75.00%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 15Koperasi dan UKM 81.91%80.00%68.95%84.21%100.00%1. Ketidaksesuaian kondisi kinerja awal yang sangat besar pada Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 44

No Urusan Tingkat Capaian Kinerja Tingkat Keberhasilan Capaian Tingkat Capaian RKPD Tingkat Kesesuaian Realisasi Tingkat eksistensi Data Temuan indikator akses permodalan sehinggaakan sulit untuk mencapai target (data 2010: 1237 KUMKM, sedangkan kondisi kinerja awal pada RPJMD: 2153 KUMKM) 2. ada ketidaksesuaian antara realisasi dan rencana kegiatan 16Penanaman Modal121.61%100.00%109.64%63.16%60.00%Ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi kegiatan RKPD 17Ketahanan Pangan107.23%100.00%142.02%76.92%100.00%Data lumbung pangan masyarakat, yang terdapat pada LKPJ dalam tingkat KK (bukan kelurahan) Catatan: penghitungan capaian kinerja dihitung dari data LKPJ dan beberapa data memiliki satuan yang berbeda dengan target, seperti data lumbung pangan masyarakat, data kelancaran akses pangan masyarakat miskin yang diperoleh dari hasil kompilasi data pemberian bantuan bagi keluarga rawan pangan, data fasilitasi warung desa/lumbung pangan masyarakat, dan fasilitasi pengembangan pekarangan terpadu 18Pertanian65.19%50.00%65.19%33.33%100.00% Terdapatnya program yang tidak terwadahi dalam rencana kegiatan RKPD, yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan, Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, dan Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD tahun 2011 yang terdapat pada RKPD 2013, menunjukkan ketidaksesuaian indikator kinerja pada RPJMD 19KehutananNo DataNo DataNo Data100.00%0.00%1. tidak tersedianya data yang dapat menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD tahun 2011 yang terdapat pada RKPD 2013, menunjukkan ketidaksesuaian indikator kinerja pada RPJMD 20Pariwisata92.37%60.00%92.37%56.52%83.33%ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dengan realisasi maupun sebaliknya 21Kelautan dan Perikanan 362.16%80.00%304.13%70.59%66.67%ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dengan realisasi maupun sebaliknya 2. kondisi kinerja awal dan target yang memiliki jumlah yang sangat berbeda dengan data yang tercantum di LKPJ 2011 3. Terdapat program yang tidak memiliki rencana kegiatan RKPD Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 45

No Urusan Tingkat Capaian Kinerja Tingkat Keberhasilan Capaian Tingkat Capaian RKPD Tingkat Kesesuaian Realisasi Tingkat eksistensi Data Temuan tetapi ada realisasi kegiatannya. 22Perdagangan99.49%75.00%99.49 50.79%55.56%Terdapatnya program yang tidak terwadahi dalam rencana kegiatan RKPD dan realisasinya 23Perindustrian567.36%100.00%345.12%66.67%80.00%ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dengan realisasi maupun sebaliknya Cat: Hasil evaluasi realisasi RKPD tahun 2011 yang terdapat pada RKPD 2013, menunjukkan ketidaksesuaian indikator kinerja pada RPJMD 24Pekerjaan Umum110.49%75.00%110.49%74.89%100.00%Ada beberapa rencana kegiatan yang tidak terwadahi oleh realisasi kegiatan maupun sebaliknya terdapat beberapa realisasi kegiatan yang tidak dapat mewadahi rencana kegiatan 25Perumahan97.14%97.14%97.14%81.82%75.00%Ada beberapa rencana kegiatan yang tidak terwadahi oleh realisasi kegiatan maupun sebaliknya terdapat beberapa realisasi kegiatan yang tidak dapat mewadahi rencana kegiatan 26Perhubungan201.87%90.00%201.87%50.55%90.00%Terdapat rencana kegiatan yang tidak terealisasi 27Penataan Ruang87.50%50.00%87.50%69.23%50.00%Terdapat beberapa indikator kinerja yang tidak memiliki data yang mampu memberikan gambaran 28Lingkungan Hidup97.89%66.67%97.89%58.49%75.00%Terdapat beberapa indikator kinerja yang tidak memiliki data yang mampu memberikan gambaran 29Energi dan Sumberdaya Mineral 80.00%50.00%80.00%25.00%100.00%Tidak terdapatnya rencana kegiatan pada program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan tetapi terdapat realisasi kegiatan 30Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 75.00%75.00%75.00%27.27%100.00% Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 31Sosial100.00%100.00%100.00%28.95%83.33%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 32Komunikasi dan Informasi 119.21%75.00%119.21%12.50%66.67%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi 33Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 101.35%85.71%101.35%61.26%30.43%Terdapat ketidaksesuaian antara rencana kegiatan RKPD dan realisasi Rata-Rata125.06%77.32%111.58%70.95%73.70% Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012 Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 46 KajianSinkronisasiIndikatorKinerja DaerahdanIndikatorKinerjaProgram Kota Semarang KajiananalisissinkronisasiIndikator KinerjaDaerah(IKD)danIndikatorKinerja Program(IKP)KotaSemaranginiakandibahas mengenaikesesuaianantaraindikatorkinerja daerahdenganindikatorkinerjaprogramKota Semarangtahun2012.Kajiananalisisini sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut. Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012 Gambar 3Kerangka Kajian Sinkronisasi Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja Program Kajiansinkronisasiyangdilakukan,menganalisis secarakeseluruhankesesuaianantaraindikator kinerjadaerahyangmerupakanketetapandari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010denganindikatorkinerjaprogramKota Semarang,terutamaRKPDKotaSemarangtahun 2012. Berdasarkanhasilkajiansecarakeseluruhan dalamupayasinkronisasiIndikatorKinerjaDaerah (IKD)denganIndikatorKinerjaProgram(IKP) dalamRKPDtahun2011,ditemukanbeberapaIKP yangtelahsesuaidenganIKDdanIKPtidaksesuai denganIKD.KetidaksesuaianantaraIKDdengan IKPyangada,ditemukan3(tiga)tipologidari ketidaksesuaiannya, yaitu 1.IKP tidak mampu menjawab IKD 2.IKP tidak sesuai dengan IKD 3.IKPtidaksesuaidenganIKDtetapidapat terjawab dari program IKP tersebut. Adapundarihasilkesesuaiandanketidaksesuaian yangadaantaraIKDdanIKP,dalamupaya identifikasisinkronisasinyaditemukan5(lima) tipologigunapenyesuaian.Berikutinitipologi sinkronisasi IKD dan IKP, yaitu 1.IKD terjawab atau sama dengan IKP, 2.IKDdapatterjawabdariadanyagabungan beberapaIKDyangada,contohnyayaitu IKDangkaharapanhidupdapatterjawab darikeseluruhanIKDkesehatanyang meliputipelayanan,sarana&prasarana, kesehatanlingkungan,sertapemberdayaan masyarakat. 3.IKDdapatterjawabdariprogramIKPatau gabungan beberapa program IKP 4.IKDterjawabdarigabunganbeberapa program dari lintas urusan atau SKPD 5.IKDtidakterjawabolehIKPmaupun programsehinggaharusdisusunprogram baru atau dilakukan penyesuain program. Hasildarirekapitulasikajiansinkronisasi padaIKDdanIKPmenunjukkanbahwatipologi sinkronisasiterbesarpadatipologiIKDtidak terjawab oleh IKP maupun program sehingga harus disusunprogrambaruataudilakukanpenyesuaian program(tipologi5),denganpersentasesebesar 35,05%.Adapuntipologisinkronisasiterkecil sebesar6,07%berupatipologiIKDdapatterjawab dariadanyagabunganbeberapaIKDyangada (tipologi2).Adapununtukketigatipologilainnya, yaitutipologisinkronisasiIKDterjawabatausama IKP tidak sesuai dengan IKD IKP tidak sesuai dengan IKD tetapi terjawab dari program IKP IKD tidak terjawab oleh IKP maupun program Review Indikator Kinerja Daerah Review Indikator Kinerja RKPD IKD = IKPIKD IKP Indikator Antara Identifikasi Sinkronisasi Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja ProgramIKD terjawab dari / atau gabungan IKD IKD terjawab dari/ atau gabungan program IKP IKD terjawab/ sama dengan IKP IKD terjawab dari atau gabungan program dari lintas SKPD/ urusan IKD tidak terjawab IKP maupun program sehingga dilakukan penyesuaian program Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 47 denganIKP(tipologi1)sebesar29,44%,tipologi sinkonisasiIKDdapatterjawabdariprogramIKP ataugabunganbeberapaprogramIKP(tipologi3) sebesar22,43%,dantipologisinkonisasiIKD terjawabdarigabunganbeberapaprogramdari lintas urusan atau SKPD (tipologi 4) sebesar 7,01%. Secaradiagramhasiltersebutdapatdilihatpada gambar berikut. Selain itu, dari hasil kajian sinkronisasi IKD dan IKP menunjukkanbahwaupayasinkronisasiIKDdan IKPpadamasing-masingurusandapatdilakukan melaluilebihdarisatutipologisinkronisasi.Oleh karena itu, dari hasil rekapitulasi kajian sinkronisasi IKDdanIKPberdasarkanpengkategoriantipologi sinkronisasi menunjukkan bahwa upaya sinkronisasi IKD dan IKP dilakukan dengan tipologi sinkronisasi 1sebanyak18urusan(43,9%dari41urusan), sinkronisasi dilakukan dengan tipologi sinkronisasi 2 sebanyak8urusan(19,51%dari41urusan), sinkronisasidilakukandengantipologi3sebanyak 15urusan(36,59%dari41urusan),sinkronisasi dilakukandengantipologi4sebanyak5urusan (12,2%dari41urusan),dansinkronisasidilakukan dengantipologi5sebanyak23urusan(56,1%dari 41urusan).Adapunurusan-urusanpadamasing-masingtiopologisinkronisasidapatdilihatpada tabel berikut. Tabel 2Hasil Rekapitulasi Kajian Sinkronisasi IKD dan IKP Berdasarkan Pengkategorian Tipologi Tipologi SinkronisasiUrusan Tipologi 1: IKD terjawab atau sama dengan IKP Kesehatan; Fokus Seni dan Budaya; Pekerjaan Umum; Perencanaan Pembangunan Daerah; Perhubungan; Lingkungan Hidup; Sosial; Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; Kebudayaan; Pemuda dan Olahraga; Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; Ketahanan Pangan; Kearsipan; Perpustakaan; Pertanian; Pariwisata; serta FasilitasiIklim Berinvestasi. Tipologi 2: IKD dapat terjawab dari adanya gabungan beberapa IKD yang ada Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perumahan; Perhubungan; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan; serta Fasilitas Wilayah / Infrastruktur. Tipologi 3: IKD dapat terjawab dari program IKP atau gabungan beberapa program IKP Pendidikan; Kesehatan; Kemiskinan; Angka Kriminalitas; Perhubungan; Pemuda dan Olahraga; Komunikasi dan Informatika; Perpustakaan; Pertanian; Energi dan Sumber Daya Mineral; Kelautan dan Perikanan; Perdagangan; Perindustrian; Fasilitas Wilayah / Infrastruktur; serta FasilitasiIklim Berinvestasi. Tipologi 4: IKD terjawab dari gabungan beberapa program dari lintas urusan atau SKPD Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi; Komunikasi dan Informatika; Kehutanan; Fasilitas Wilayah / Infrastruktur; serta FasilitasiIklim Berinvestasi. Tipologi 5: IKD tidak terjawab oleh IKP maupun program sehingga harus disusun program baru atau dilakukan penyesuain program Kesehatan; Fokus Seni dan Budaya; Pekerjaan Umum; Perumahan; Penataan Ruang; Lingkungan Hidup; Pertanahan; Kependudukan dan Catatan Sipil; Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; Sosial; Ketenagakerjaan; Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; Penanaman Modal; Kebudayaan; Pemuda dan Olahraga; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; Ketahanan Pangan; Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan; Statistik; Kemampuan Otonomi Daerah; Fasilitas Wilayah / Infrastruktur; serta Sumber Daya Manusia. Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012 Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2012 Gambar 4 Hasil Rekapitulasi Kajian Sinkronisasi IKD dan IKP Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 48 Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkanhasilkajianyangtelah dilakukandalampenelitianKajianSinkronisasi IndikatorKinerjaRPJMDdanRKPDKota Semarang,makadapatditarikbeberapa kesimpulan, yaitu 1.Darihasilkajiankesesuaianindikator kinerjaRPJMDdanRKPD,rata-rata tingkat kesesuaian antara rencana kegiatan denganrealisasikegiatanRKPDsebesar 70,95%danrata-ratatingkateksistensi datayangmampumemberikangambaran capaian indikator kinerja sebesar 73,70%. 2.Temuan yang diperoleh setelah melakukan kajiankesesuaianindikatorkinerjaRPJMD dan RKPD, yaitu-Ketidaksesuaiankegiatanyang terealisasidenganprogram(dalam pelaporanLKPJ),tetapikegiatanyang telahdirealisasikanmampumenjawab semua program yang ada; -Ketersediaandatayangtidakmampu menjawabtingkatcapaianindikator kinerja,baikdatayangtidaktersedia maupun satuan data yang berbeda; -Ketidaksesuaianantararealisasi kegiatandenganrencanakegiatan RKPD; -Ketidaksesuaianbaselineindikator kinerjaantaraRKPD2011dengan RPJMD2010-2015,sehinggabeberapa indikatorkinerjasulitmencapaitarget danbeberapaindikatorlainsangat mudahmencapaitargetatautelah mampumencapaitargetsampai beberapa tahun ke depan; -Tidakterealisasinyabeberaparencana kegiatan RKPD; -Ketidakjelasanantaraindikatorkinerja dantargetsehinggasulituntuk diketahui peningkatan capaiannya; -Terdapatbeberapaprogramdalam RPJMDyangtidakterwadahidalam rencana kegiatan RKPD 3.Kajian identifikasi dalam upaya sinkronisasi IKDdanIKP,ditemukan5(lima)tipologi dalam penyesuaiannya, yaitu a.IKD terjawab atau sama dengan IKP; b.IKDdapatterjawabdariadanya gabunganbeberapaIKDyangada, contohnyayaituIKDangkaharapan hidupdimanadapatterjawabdari keseluruhanIKDkesehatanyang meliputipelayanan,saranadan prasarana,kesehatanlingkungan,serta pemberdayaan masyarakat; c.IKDdapatterjawabdariprogramIKP atau gabungan beberapa program IKP; d.IKDterjawabdarigabunganbeberapa program dari lintas urusan atau SKPD; e.IKDtidakterjawabolehIKPmaupun programsehinggaharusdisusun programbaruataudilakukan penyesuain program Adapunrekomendasiberdasarkanhasildan temuan kajian, yaitu 1.TerkaitdenganRPJMD,diperlukankajian ulangperihalkondisikinerjaawaldan targetdariindikatorkinerjaRPJMD sehinggatargetindikatorkinerjadapat dicapai dengan baik dan optimal. 2.DalampenyusunanRKPDdiperlukan sinkronisasiantaraindikatorkinerjadan programdalamRPJMDdenganindikator kinerja,program,danrencanakegiatan RKPDsehinggaperencanaandan realisasinyadapatberjalanefektifdan efisiensertamampumencapaitarget-target pembangunan secara optimal. 3.DalampenyusunanRPJMDdanRKPD, diperlukansinkronisasidenganIndikator KinerjaDaerah(IKD)sehinggaindikator kinerja program yangada dapat menjawab semua capaian IKD. 4.Diperlukankoordinasiyangbaikantar SKPDkarenaterdapatbeberapaIKD dimanacapaiannyamerupakanhasildari beberapaprogramlintasurusanatau SKPD.AdanyakoordinasiantarSKPDini dimaksudkanagarperencanaan pembangunandanrealisasinyadapat berjalanefektifdanefisiensertasaling mendukungdanmeminimalisiradanya tumpang tindih tanggungjawab. DAFTAR PUSTAKA Riptek Vol. 6, No.2, Tahun 2012, Hal.: 39 - 50 49 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) WalikotaSemarangAkhirTahun Anggaran 2011. PeraturanDaerahKotaSemarangNo.9Tahun 2007tentangTataCarapenyusunan Rencana Pembangunan Daerah. PeraturanDaerahKotaSemarangNo.12 Tahun2011tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD)KotaSemarangTahun2010-2015. PerubahanPeraturanWaliKotaSemarangNo. 15Tahun2010tentangRencanaKerja PemerintahDaerah(RKPD)Kota Semarang Tahun 2011. PeraturanMenteriDalamNegerinomor54 tahun2010tentangPelaksanaan PeraturanPemerintahNomor8Tahun 2008tentangTahapan,Tatacara Penyusunan,Pengendalian,danEvaluasi PelaksanaanRencanaPembangunan Daerah. PeraturanMenteriDalamNegerinomor32 tahun2012tentangPedoman Penyusunan,PengendaliandanEvaluasi RencanaKerjaPembangunanDaerah Tahun 2013. PeraturanPemerintahNo.8tahun2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, PengendaliandanEvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.PeraturanWalikotaKotaSemarangNomor20 Tahun2011tentangRencanaKerja PemerintahDaerah(RKPD)Kota Semarang Tahun 2012. SuratEdaranMenteridalamNegerinomor 050/200/II/BANGDA/2008tentang PedomanPenyusunanRencanaKerja Pembangunan Daerah (RKPD). Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.Kajian Sinkronisasi Indikator KinerjaRPJMD dan RKPD Kota Semarang (Samsul Marif dkk) 50