4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster...

39
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Habitat C. quadricarinatus di Danau Maninjau Kualitas air merupakan fakror abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi biota akuatik termasuk C. quadricarinatus. Beberapa parameter kualitas air penting bagi kehidupan lobster air tawar dan diukur pada penelitian adalah pH, kandungan oksigen terlarut (mgL -1 ), suhu ( 0 C), turbiditas (NTU), alkalinitas (mgL -1 ), kesadahan (mgL -1 ), chemical oxygen demand (COD) (mgL -1 ), dan amonia (mgL -1 ). Pada semua pengamatan menurut waktu dan lokasi nilai suhu bervariasi dengan kisaran 26.8-29.3 0 C. Rata-rata turbiditas berkisar antara 4.5 sampai 9.75 NTU menurut stasiun dan 6.20-9.00 NTU menurut bulan pengukuran. Variasi oksigen terlarut per lokasi dan waktu cukup tinggi dengan nilai minimum 1.40 mgL -1 (Juli, Sungai Batang) dan maksimum 8.62 mgL -1 (Agustus, Sigiran) (Lampiran 5). Hasil pengukuran pH, suhu, turbiditas dan oksigen terlarut bervariasi menurut waktu dan lokasi pengukuran. Kisaran nilai parameter fisika di atas masih dalam batas yang bisa ditoleransi oleh C. quadricarinatus. Suhu optimum bagi C. quadricarinatus yaitu 22-30 0 C (Reynolds 2002); 23.9-29.4 0 C (Masser & Rouse 1997). pH perairan yaitu 6 merupakan nilai pH yang masuk dalam rentang nilai pH yang umum terdapat di danau yaitu 6-9 (Goldman & Horne 1998). Perairan dengan kisaran nilai pH 6-9 merupakan perairan yang bisa diperuntukkan untuk kegiatan budidaya perikanan (PP No 82 Tahun 2001) dan nilai pH yang direkomendasikan untuk penetasan C. quadricarinatus pada kegiatan budidaya oleh Rouse (1977) seperti diacu dalam Widha (2003) adalah 6.5-9; namun hasil penelitian Widha (2003) menunjukkan nilai pH pada penetasan adalah 5.9-6.5. Berdasarkan kandungan oksigen terlarut minimum dan maksimum Danau Maninjau termasuk ke dalam perairan kelas I-III dan masih bisa diperuntukkan untuk kegiatan budidaya perikanan menurut PP No.82 tahun 2001. Masser & Rouse (1997) juga melaporkan bahwa toleransi kandungan oksigen C. quadricarinatus adalah di atas 1 mgL -1 namun lobster dewasa masih bisa

Transcript of 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster...

Page 1: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Habitat C. quadricarinatus di Danau Maninjau

Kualitas air merupakan fakror abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan

reproduksi biota akuatik termasuk C. quadricarinatus. Beberapa parameter

kualitas air penting bagi kehidupan lobster air tawar dan diukur pada penelitian

adalah pH, kandungan oksigen terlarut (mgL-1), suhu (0C), turbiditas (NTU),

alkalinitas (mgL-1), kesadahan (mgL-1), chemical oxygen demand (COD) (mgL-1),

dan amonia (mgL-1). Pada semua pengamatan menurut waktu dan lokasi nilai

suhu bervariasi dengan kisaran 26.8-29.30C. Rata-rata turbiditas berkisar antara

4.5 sampai 9.75 NTU menurut stasiun dan 6.20-9.00 NTU menurut bulan

pengukuran. Variasi oksigen terlarut per lokasi dan waktu cukup tinggi dengan

nilai minimum 1.40 mgL-1 (Juli, Sungai Batang) dan maksimum 8.62 mgL-1

(Agustus, Sigiran) (Lampiran 5).

Hasil pengukuran pH, suhu, turbiditas dan oksigen terlarut bervariasi

menurut waktu dan lokasi pengukuran. Kisaran nilai parameter fisika di atas

masih dalam batas yang bisa ditoleransi oleh C. quadricarinatus. Suhu optimum

bagi C. quadricarinatus yaitu 22-300C (Reynolds 2002); 23.9-29.40C (Masser &

Rouse 1997). pH perairan yaitu 6 merupakan nilai pH yang masuk dalam rentang

nilai pH yang umum terdapat di danau yaitu 6-9 (Goldman & Horne 1998).

Perairan dengan kisaran nilai pH 6-9 merupakan perairan yang bisa diperuntukkan

untuk kegiatan budidaya perikanan (PP No 82 Tahun 2001) dan nilai pH yang

direkomendasikan untuk penetasan C. quadricarinatus pada kegiatan budidaya

oleh Rouse (1977) seperti diacu dalam Widha (2003) adalah 6.5-9; namun hasil

penelitian Widha (2003) menunjukkan nilai pH pada penetasan adalah 5.9-6.5.

Berdasarkan kandungan oksigen terlarut minimum dan maksimum Danau

Maninjau termasuk ke dalam perairan kelas I-III dan masih bisa diperuntukkan

untuk kegiatan budidaya perikanan menurut PP No.82 tahun 2001. Masser &

Rouse (1997) juga melaporkan bahwa toleransi kandungan oksigen C.

quadricarinatus adalah di atas 1 mgL-1 namun lobster dewasa masih bisa

Page 2: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

28

mentolerir kandungan oksigen 1 mgL-1. Kandungan oksigen optimum untuk

pertumbuhan C. quadricarinatus adalah >5 mgL-1 (Frost 1975, diacu dalam

Nystrom 2002). Selanjutnya C. quadricarinatus lebih menyukai perairan yang

relatif lebih keruh.

Sama halnya dengan nilai beberapa parameter lainnya, nilai alkalinitas dan

kesadahan pada habitat C. quadricarinatus di Danau Maninjau juga bervariasi.

Nilai alkalinitas berkisar antara 94.98 mgL-1 sampai 124.20 mgL-1. Kisaran nilai

kesadahan yaitu 37.33-42.67 mgL-1. Nilai alkalinitas dan kesadahan erat

kaitannya dengan kandungan kalsium di perairan. Nilai kesadahan tinggi

menggambarkan kandungan kalsium tinggi pula. Batas toleransi alkalinitas dan

kesadahan C. quadricarinatus cukup lebar yaitu 20-300 mgL-1. Wheatley &

Ayers (1995) seperti dikutip Reynolds (2002) menyatakan bahwa kalsium

merupakan elemen yang paling penting untuk pertumbuhan lobster. Kebutuhan

kalsium pada periode postmoult sangat tinggi untuk menggantikan kalsium yang

hilang saat moulting.

Selama bulan Juli-September nilai COD di Danau Maninjau sangat

bervariasi. Nilai COD minimum yaitu 5.19 mgL-1 di Sungai Tampang pada bulan

Agustus dan nilai maksimum 94.2 mgL-1 di Sungai Batang pada bulan September.

Nilai COD pada bulan September sangat tinggi dibandingkan bulan sebelumnya

di semua stasiun pengambilan contoh. Peningkatan nilai COD mencapai hampir

sepuluh kali lipat. Tingginya bahan organik perairan Danau Maninjau mulai

periode ini juga terlihat dengan adanya gumpalan menyerupai serbuk berwarna

hijau yang diduga kumpulan alga di perairan Danau Maninjau (Lampiran 6).

Boyd (1973) seperti dikutip kembali oleh Boyd (1982) menemukan bahwa di

perairan tambak fitoplankton merupakan faktor utama penyumbang COD.

Gumpalan yang mengandung minyak ini mulai tecatat oleh penulis sejak tanggal

13 Agustus 2011.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa pencemar bahan

organik di Danau Maninjau bersumber dari limbah domestik, limbah pertanian,

dan limbah KJA. Sebagai catatan bahwa sejak bulan Agustus di Danau Maninjau

telah mulai terjadi hujan ringan sampai hujan lebat. Hal ini diduga bisa

menyebabkan meningkatnya limbah pertanian yang tadinya tersimpan pada

Page 3: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

29

permukaan tanah tergerus dan terbawa air hujan ke perairan Danau. Selanjutnya

hujan lebat juga memungkinkan terjadinya pembalikan massa air danau yaitu

massa air di bawah kolom perairan yang kaya akan bahan organik sisa pakan KJA

naik ke permukaan dan sebaliknya. Jika berdasarkan nilai rata-rata COD maka

perairan Danau Maninjau termasuk ke dalam perairan kelas IV menurut PP No 82

tahun 2001. Kandungan amonia perairan Danau Maninjau berkisar antara 0.07

mgL-1 sampai 2.14 mgL-1. Rata-rata nilai amonia bulan Agustus-September <0.1

mgL-1 menunjukkan nilai amonia yang umum di perairan danau dan sungai pada

umumnya (Goldman & Horne 1998). Cherax quadricarinatus mampu

mentoleransi kandungan amonia sampai 1 mgL-1 dan nitrit 0.5 mgL-1 (Masser &

Rouse 1997).

Pencemaran baik bahan organik maupun logam berat dilaporkan

berpengaruh negatif terhadap populasi alami lobster air tawar, walaupun hal ini

masih berdasarkan hasil penelitian skala laboratorium (France 1986, diacu dalam

Nystrom 2002). Walaupun beberapa jenis lobster air tawar toleran terhadap

pencemaran namun bahan pencemar tersebut akan terakumulasi terutama pada

insang, eksoskleton, dan hepatopankreas (Alikhan et al. 1990, Anderson et al.

1997, Zaranko et al. 1997, diacu dalam Nystrom 2002). Bahan pencemar ini akan

diteruskan ke rantai makanan berikutnya termasuk jika dikonsumsi oleh manusia.

4.2 Struktur Populasi C. quadricarinatus di Danau Maninjau 4.2.1 Keragaman morfometrik

Studi mengenai morfometrik secara kuantitatif memiliki manfaat yaitu

dapat membedakan individu antar jenis kelamin atau spesies; menggambarkan

pola-pola keragaman morfometrik antarpopulasi maupun spesies; dan

mengklarifikasi hubungan filogenik (Strauss & Bond 1990). Hasil analisis ragam

menunjukkan bahwa dari enam karakter yang diuji hanya ada dua karakter yang

berbeda nyata (p<0.05) antarstasiun yaitu PKCL dan PAbCL. Empat karakter

lainnya PTCL, PDCL, LRCL, dan PTlCL sama di semua stasiun (p>0.05)

(Lampiran 7).

Hasil ini menunjukkan bahwa sulit untuk membedakan lobster dari setiap

stasiun secara morfometrik. Selanjutnya hasil analisis ini juga mengindikasikan

Page 4: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

30

bahwa lobster di Danau Maninjau saat ini terdiri dari populasi yang sama. Namun

tidak tertutup kemungkinan akan terbentuk sub populasi lobster di Danau

Maninjau. Hal ini karena keragaman genetik pada spesies yang sama tergantung

pada ukuran sub populasi lokal, lamanya sub populasi terisolasi, dan jumlah

migrasi yang terjadi (Allendorf & Ferguson 1990).

4.2.2 Tangkapan per satuan upaya/TPSU (catch per unit effort/CPUE)

Lobster air tawar C. qudricarinatus sebagai salah satu spesies asing di

Danau Maninjau telah terdistribusi di semua lokasi/stasiun pengambilan contoh

dengan kepadatan yang berbeda. Hal ini terlihat dari nilai TPSU yang berbeda

pada masing-masing stasiun. Nilai TPSU tertinggi sebesar 6.4 yaitu di stasiun

Sungai Batang kemudian diikuti Batu Nanggai, Sungai Tampang, Sigiran, Utara,

dan Bayur (Tabel 5). Kepadatan yang relatif lebih tinggi di Sungai Batang dan

Batu Nanggai disebabkan oleh beberapa hal yaitu kesesuaian habitat, ketersediaan

makanan, dan karena masuknya C. quadricarinatus di Danau Maninjau berawal

dari wilayah sekitar Sungai Batang-Batu Nanggai.

Tabel 5 Tangkapan per Satuan Upaya (TPSU) lobster pada masing-masing stasiun

Stasiun Tangkapan Per Satuan Upaya (TPSU) Bayur 1.0 Sungai Batang 6.4 Batu Nanggai 3.3 Sigiran 1.1 Sungai Tampang 1.1 Utara 1.2

Wilayah sekitar Sungai Batang-Batu Nanggai merupakan awal penyebaran

C. quadricarinatus di Danau Maninjau, sehingga sub populasi di wilayah ini lebih

mantap dan berkembang biak lebih banyak menurut fungsi waktu introduksi. Hal

ini didukung oleh kesesuaian habitat yaitu zona litoral dengan substrat berbatu

besar yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi lobster. Pepohonan di tepi

danau seperti akar pohon beringin yang terdapat di beberapa bagian seperti di

Sungai Batang, dapat berfungsi sebagai mikrohabitat dan daunnya sebagai sumber

makanan bagi C. quadricarinatus. Fielder & Thorne (1990) sebagaimana dikutip

Loya-Javellana et al. (1993) mengungkapkan bahwa C. quadricarinatus

Page 5: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

31

merupakan spesies lobster yang memerlukan naungan (shelter dependent) dalam

kebiasaan makan (feeding behavior) nya. Hal ini untuk mengurangi resiko

predasi. Selanjutnya Loya-Javellana et al. (1993) juga menemukan bahwa C.

quadricarinatus dewasa lebih memilih makanan berupa detritus. Oleh karena itu

kepadatan lobster di wilayah Sungai Batang-Batu Nanggai relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan stasiun lainnya.

4.2.3 Distribusi ukuran

Secara umum ukuran lobster jantan lebih besar dibandingkan lobster betina

(Gambar 10 dan Lampiran 9). Pada kelas ukuran lebih besar dari 57.87 mm

jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ukuran terbesar tidak

ditemukan lobster betina.

Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus jantan dan betina.

Ukuran panjang (dalam hal ini panjang karapas/CL, mm) dan bobot basah

total Cherax quadricarinatus yang ditemukan di Danau Maninjau beragam seperti

disajikan pada Gambar 11 dan Lampiran 8. Ukuran panjang minimum yang

tertangkap (CLmin) yaitu 14.9 mm dan ukuran maksimum (CLmax) 77.9 mm.

Selanjutnya bobot lobster minimum yang tertangkap yaitu 0.8 gram dan bobot

maksimum 110.9 gram. Lobster dengan rata-rata ukuran panjang terbesar yaitu di

Sungai Tampang diikuti Utara, Sungai Batang, Bayur, Sigiran, dan Batu Nanggai.

Selanjutnya rata-rata bobot lobster tertinggi terdapat di stasiun Sungai Tampang,

Bayur, Sungai Batang, Utara, dan Batu Nanggai.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

17.7623.4929.2234.9540.6846.4152.1457.87 63.6 69.3375.06

Frek

uens

i (%

)

Nilai tengah kelas ukuran panjang (mm)

Jantan

Betina

Page 6: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

32

Frek

uens

i (%

)

8070605040302010

30

20

10

0

8070605040302010

30

20

10

08070605040302010

Bayur S.Batang Batu Nanggai

Sigiran S.Tampang Utara

Bayur

50.22StDev 7.738N 210

Batu NanggaiMean 44.90StDev 10.10

Mean

N 216

SigiranMean 48.63StDev 7.567N 36

S.Tampang

49.30

Mean 56.12StDev 9.400N 38

UtaraMean 50.38StDev

StDev

8.868N 34

14.69N 23

S.BatangMean

Distribusi ukuran panjang (mm)

(a)

Frek

uens

i (%

)

100806040200-20

20

15

10

5

0

100806040200-20

20

15

10

5

0100806040200-20

Bayur S.Batang Batu Nanggai

Sigiran S.Tampang Utara

Bayur

30.19StDev 14.75N 190

Batu NanggaiMean 24.50StDev 15.35

Mean

N 178

SigiranMean 28.54StDev 11.79N 35

S.Tampang

32.59

Mean 41.29StDev 20.92N 24

UtaraMean 27.36StDev

StDev

17.79N 30

21.75N 22

S.BatangMean

Distribusi ukuran bobot (gram)

(b)

Gambar 11 Distribusi ukuran (a) panjang dan (b) bobot C. quadricarinatus pada masing-masing stasiun.

Berdasarkan distribusi dan rata-rata ukuran panjang dan bobot tersebut

terlihat bahwa secara umum ukuran bobot berkorelasi positif dengan ukuran

panjang. Bobot akan meningkat dengan meningkatnya ukuran panjang. Hal

Page 7: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

33

berbeda terdapat pada stasiun Utara dan Bayur. Rata-rata ukuran panjang lobster

di stasiun utara relatif lebih besar namun memiliki rata-rata bobot yang relatif

lebih kecil. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa lobster di stasiun Utara lebih

kurus. Hal ini terbukti dengan nilai faktor kondisi lobster di stasiun Utara yang

lebih kecil dari 1 dan lebih rendah dibandingkan faktor kondisi lobster di stasiun

lainnya. Selanjutnya rata-rata ukuran panjang lobster di stasiun Bayur lebih kecil

namun dengan rata-rata ukuran bobot lebih besar. Hal ini disebabkan karena

lobster yang tertangkap di stasiun Bayur didominasi lobster dengan ukuran

panjang lebih besar dari 50 mm. Lobster dengan ukuran panjang>50 mm

memiliki faktor kondisi yang cenderung naik dan lebih besar dari satu (Tabel 7).

4.3 Pertumbuhan C. quadricarinatus di Danau Maninjau 4.3.1 Pola pertumbuhan dan faktor kondisi

Hubungan panjang karapas dan bobot basah total dianalisis per stasiun dan

jenis kelamin (Tabel 6). Secara umum nilai koefisien regresi power dengan

panjang karapas sebagai peubah bebas dan bobot basah total sebagai peubah tak

bebas pada persamaan di atas bernilai lebih dari 90% kecuali pada stasiun Sigiran

untuk jenis kelamin jantan. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi power

sangat baik dalam menggambarkan hubungan antara panjang karapas dan bobot

basah total. Nilai b hubungan panjang karapas dan bobot basah total berkisar

antara 2.84-3.14. Setelah dilakukan uji t diketahui bahwa nilai b=3 artinya pola

pertumbuhan isometrik untuk jantan dan betina pada semua stasiun, namun

setelah dilakukan uji kehomogenan nilai b ( Lampiran 10) diketahui bahwa nilai b

jantan dan betina tidak sama di beberapa stasiun. Nilai b jantan dan betina tidak

sama (Fhitung>Ftabel) di stasiun Sungai Batang; Batu Nanggai; Sigiran; dan Sungai

Tampang, sedangkan nilai b jantan dan betina sama (Fhitung<Ftabel) di stasiun Bayur

dan Utara. Moutopoulos dan Stergiou (2002) diacu dalam Kharat et al. (2008)

menjelaskan bahwa perbedaan nilai b dapat disebabkan oleh perbedaan jumlah

dan variasi ukuran contoh yang diamati. Berdasarkan hasil tersebut diketahui

bahwa b jantan dan b betina tidak menduga β yang sama sehingga selanjutnya

analisis jantan dan betina tidak bisa digabung.

Page 8: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

34

Tabel 6 Hubungan panjang karapas (CL, mm) dan bobot basah total (W, gram) C. quadricarinatus pada masing-masing stasiun.

Lokasi Jenis

Kelamin Persamaan Hubungan Panjang Karapas-Bobot Basah Total

Pola Pertumbuhan (α=0,05)

Bayur J W=1.26x10-4 CL3.14 (R²=0.99; SEb=0.06; n=14;p<0.05) Isometrik

B W=1.38x10-4 CL3.10 (R²=0.99; SEb=0.13; n=9;p<0.05) Isometrik

Sungai Batang

J W=1.44x10-4 CL3.11 (R²=0.97; SEb=0.05; n=103;p<0.05) Isometrik

B W=2.74x10-4 CL2.93 (R²=0.94; SEb=0.08; n=87;p<0.05) Isometrik

Batu Nanggai

J W=1.59x10-4 CL3.09 (R²=0.96; SEb=0.07; n=85;p<0.05) Isometrik

B W=1.4x10-4 CL3.11 (R²=0.97; SEb=0.05; n=93;p<0.05) Isometrik

Sigiran J W=4.31x10-4 CL2.84 (R²=0.88; SEb=0.25; n=19;p<0.05) Isometrik

B W=2.37x10-4 CL2.98 (R²=0.99; SEb=0.09; n=16;p<0.05) Isometrik

Sungai Tampang

J W=1.18x10-4 CL3.17 (R²=0.96; SEb=0.23; n=9;p<0.05) Isometrik

B W=2.33x10-4 CL2.98 (R²=0.99; SEb=0.09; n=15;p<0.05) Isometrik

Utara J W=1.11x10-4 CL3.14 (R²=0.9; SEb=0.32; n=12;p<0.05) Isometrik

B W=1.98x10-4 CL3.01 (R²=0.97; SEb=0.13; n=18;p<0.05) Isometrik

Oleh karena itu untuk menggambarkan pola pertumbuhan C.

quadricarinatus di Danau Maninjau data pada semua stasiun digabung dan

dianalisis per jenis kelamin jantan dan betina (Gambar 12). Persamaan hubungan

panjang karapas-bobot basah total untuk lobster jantan adalah W=1.53x10-4 CL3.09

(R²=0.98;SEb=0.03; n=237; p<0.05) dengan nilai b 3.05-3.15 pada selang

kepercayaan (SK) 95% dan pola pertumbuhan alometrik (+).

Page 9: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

35

Gambar 12 Hubungan panjang karapas-bobot basah total C. quadricarinatus

jantan dan betina di Danau Maninjau

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot C. quadricarinatus jantan

lebih besar dibandingkan pertumbuhan panjang karapasnya. Persamaan hubungan

panjang karapas-bobot basah total lobster betina yaitu W=1.8x10-4 CL3.03

(R²=0.97;SEb=0.03; n=236; p<0.05) dengan nilai b 2.96-3.09 pada (SK) 95% dan

pola pertumbuhan isometrik. Pertumbuhan isometrik menunjukkan pertambahan

bobot seimbang dengan pertambahan panjangnya (Effendie 1997).

Pola pertumbuhan yang sama juga ditemukan pada jenis lobster air tawar

introduksi Pacifastacus leniusculus di sungai dataran rendah di Inggris dengan

nilai koefisien korelasi 0.99-1.00 (p<0.001) dengan nilai b 3.32 untuk jantan dan b

3.13 untuk betina (Guan & Wiles 1999). Selanjutnya hasil penelitian Elser et al.

(1994) menunjukkan bahwa Pacifastacus leniusculus jantan memiliki pola

pertumbuhan alometrik (+) dengan nilai b 3.04 dan betina tumbuh secara

isometrik dengan nilai b 2.53. Hal ini diduga karena chelae lobster jantan tumbuh

secara alometrik sedangkan pada lobster betina tumbuh secara isometrik dan

lobster betina lebih banyak menggunakan energinya untuk reproduksi namun

lobster jantan untuk massa tubuhnya (Mason 1975, diacu dalam Elser et al. 1994;

Elser et al. 1994). Selanjutnya hasil penelitian Gu et al. (1994) mengungkapkan

W = 1.53x10-4 CL3.09

R² = 0.98;SEb=0.03; n=237

0

20

40

60

80

100

120

0 20 40 60 80 100

Ber

at b

asah

tot

al (g

ram

)

Jantan

W = 1.8x10-4 CL3.03

R² = 0.97;SEb=0.03; n=236

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 20 40 60 80

Betina

Panjang karapas (mm)

Page 10: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

36

bahwa chelae berkontribusi sebesar 22.6±0.7% terhadap bobot total lobster jantan

dewasa dan 14.2±0.3% untuk lobster betina dewasa.

Chelae yang lebar dan cheliped yang panjang pada lobster jantan berguna

saat aktivitas reproduksi dan persaingan. Abdomen yang lebar dan panjang pada

lobster betina berfungsi untuk menyimpan telur dan melindungi juvenil yang baru

menetas (Hartnoll 1974 and Stein 1976 diacu dalam Gu et al. 1994). Hal ini juga

terlihat dari hasil regresi antara panjang total (peubah tak bebas, y) dan panjang

karapas (peubah bebas, x) (Gambar 13). Hubungan panjang karapas dan panjang

total dapat diwakili dengan baik menggunakan model regresi linear sederhana

dengan nilai koefisien regresi 99% untuk lobster jantan dan 97% untuk lobster

betina. Nilai kemiringan garis regresi untuk lobster jantan lebih kecil (2.1)

dibandingkan lobster betina (2.2). Hal ini menunjukkan bahwa panjang abdomen

lebih berkontribusi terhadap panjang total pada lobster betina dibandingkan

lobster jantan.

Gambar 13 Hubungan panjang karapas dan panjang total C.quadricarinatus di Danau Maninjau.

Faktor kondisi (FK)

Faktor kondisi pada dasarnya adalah membandingkan nilai bobot aktual

individu dengan berat teoritis individu. Jika bobot aktual lebih besar dari bobot

teoritis (FK>1) maka individu tersebut dapat dikatakan memiliki kondisi baik

TL = 2.1CL - 1.52(R² = 0.99; n=254)

020406080

100120140160180

0 50 100

Panj

ang

Tot

al (T

L,m

m)

Jantan

TL= 2.2CL - 3.2(R² = 0.97; n=244)

020406080

100120140160180

0 20 40 60 80

Betina

Panjang karapas (CL, mm)

Page 11: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

37

(montok) dan sebaliknya jika bobot aktual lebih kecil dibandingkan bobot teoritis

(FK<1) maka individu lobster tersebut dapat dikatakan kurus.

Faktor kondisi sesuai untuk membandingkan individu berbeda dalam

spesies yang sama. Faktor kondisi juga akan berbeda tergantung jenis kelamin,

musim, atau lokasi penangkapan (Ricker 1975); umur (Lagler 1970); dan King

(1995) menambahkan bahwa faktor kondisi pada ikan juga dipengaruhi oleh

tingkat kematangan gonad dan kelimpahan makanan. Berikut ini disajikan nilai

faktor kondisi pada masing-masing stasiun (Tabel 7):

Tabel 7 Nilai faktor kondisi lobster menurut stasiun Xi* Bayur S.Batang B.Nanggai Sigiran S.Tampang Utara 37.25 0.939±

0.0607 0.9980± 0.0808

0.9929± 0.1167

1.0483± 0.0725

0.9646 0.9600± 0.0811

43,65 0,916± 0,0291

1.0034± 0.0815

1.0306± 0.0970

1.1048± 0.0934

1.0474± 0.1480

0.9382± 0.0725

50.05 0.970± 0.1069

1.0122± 0.0991

1.0809± 0.3926

1.0262± 0.1032

0.9748± 0.0304

0.9222± 0.1849

56.45 0.991± 0.0315

1.0013± 0.1186

1.0067± 0.0757

1.0207± 0.1264

1.0228± 0.0857

0.9378± 0.1742

62.85 1.068± 0.0891

0.9973± 0.1074

1.0229± 0.1000

1.1093± 0.0121

0.9521 0.9365± 0.0722

*=nilai tengah kelas ukuran panjang

Kondisi lobster di stasiun Sungai Batang, Batu Nanggai, Sigiran, dan Sungai

Tampang dapat dikatakan baik/ montok dengan nilai FK>1, sedangkan kondisi

lobster di stasiun Bayur dan Utara Danau Maninjau dapat dikatakan kurus dengan

nilai FK<1 (Tabel 7). Stasiun Sigiran, Batu Nanggai, Sungai Tampang, dan

Sungai Batang merupakan stasiun dengan substrat zona litoral batuan besar

dengan kondisi kualitas air relatif lebih baik seperti kandungan oksigen rata-rata

>5 mgL-1 kecuali Sungai Batang dengan rata-rata oksigen 3.62 mgL-1. Kesadahan

Ca yang dapat menggambarkan kandungan ion kalsium perairan tertinggi 40.89

mgL-1 terdapat di stasiun Sigiran. Hal ini juga mempengaruhi kondisi lobster

karena kalsium merupakan ion yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan

lobster. Nilai amonia tertinggi yaitu 0.79 mgL-1 dan oksigen terendah 3.57 mgL-1

terdapat di stasiun Utara Danau Maninjau. Hal ini juga merupakan faktor yang

menyebabkan kecilnya faktor kondisi lobster di stasiun ini selain naungan (batu

besar dan akar pohon) yang relatif lebih rendah dibandingkan stasiun lainnya.

Page 12: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

38

4.3.2 Penambahan ukuran setelah pergantian kulit

Seperti dijelaskan oleh Chittleborough (1975) diacu dalam Widha (2003)

bahwa pertumbuhan krustasea didefinisikan sebagai pertambahan bobot dan

panjang tubuh yang terjadi secara berkala saat setelah pergantian kulit. Selama

penelitian berlangsung (akhir Mei-akhir September) tertangkap beberapa individu

dengan kulit masih lunak yang menandakan bahwa individu tersebut baru

mengalami pergantian kulit. Sebanyak satu individu baru moulting ditemukan

pada akhir Juni, dua individu pada awal Juli, serta dua individu pada akhir

September. Temuan ini dapat mengindikasikan waktu pergantian kulit C.

quadricarinatus di Danau Maninjau, namun hal ini perlu diklarifikasi dengan

waktu pengamatan yang lebih lama.

Pertumbuhan C. quadricarinatus dapat diukur melalui penambahan ukuran

setelah moulting (moult increment/MI) yaitu penambahan panjang karapas setelah

moulting yang diukur untuk masing-masing individu dan persentase penambahan

panjang karapas sebelum dan setelah moulting (percentage of premoult carapace

length/PCMI). Berikut ini pada Tabel 8 disajikan nilai MI dan PCMI C.

quadricarinatus:

Tabel 8 Penambahan ukuran setelah pergantian kulit

Satuan Jantan (n=2) Betina (n=4)

Kisaran panjang karapas sebelum moulting CL0 52.3 dan 53.3

40-51

Moult increment (MI) mm 2.7 3.59±0.90 Percentage of premoult carapace length (PCMI)

% 5.1 7.9±1.95

Nilai rata-rata MI dan PCMI C. quadricarinatus jantan lebih kecil

dibandingkan betina. Pola berbeda ditemukan pada nilai MI dan PCMI

Pacifastacus leniucus di sungai dataran rendah di Inggris dan danau di Finlandia

dimana nilai MI dan PCMI jantan lebih besar dibandingkan betina (Guan & Wiles

1999; Westman & Savolainen 2002). Nilai MI P. leniusculus jantan dan betina di

perairan sungai dataran rendah Inggris adalah 4.78±0.61 (n=303) dan 3.74±0.32

(n=140) sedangkan di Finlandia 5.3±1.3 dan 4.1±1.2. Hasil penelitian Guan &

Page 13: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

39

Wiles (1999) dan Westman & Savolainen (2002) juga menunjukkan bahwa nilai

PCMI akan menurun dengan meningkatnya panjang karapas baik pada lobster

jantan maupun pada lobster betina.

Perbedaan absolut rata-rata MI C. quadricarinatus dan P. leniusculus

diduga karena perbedaan jenis lobster, lokasi penelitian, dan metode yang

digunakan. Penentuan nilai MI dan PCMI oleh penulis lainnya menggunakan

metode mark-recapture yang tidak digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya

perbedaan pola antara jantan dan betina diduga karena perbedaan panjang karapas

jantan dan betina sebelum moulting. Ukuran lobster jantan relatif lebih besar

dibandingkan ukuran lobster betina. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa

PCMI akan menurun dengan meningkatnya panjang karapas. Jumlah contoh pada

penelitian ini sangat sedikit yaitu n=2 untuk jantan dan n=4 untuk betina dan

hanya mewakili sebagian kecil kelompok ukuran tertentu saja.

4.3.3 Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy

Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy (VBGF) C. quadricarinatus di

Danau Maninjau berdasarkan analisis frekuensi panjang (Lampiran 13) pada

penelitian ini adalah CLt=82 1-e -1.2(t+0.09) . Berikut ini adalah plot VBGF hasil

analisis menggunakan ELEFAN I (Gambar 14).

Gambar 14 Hasil analisis menggunakan ELEFAN I.

Page 14: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

40

Berdasarkan gambar tersebut dapat diduga bahwa C. quadricarinatus akan

menetas pada pertengahan September-Oktober. Hasil analisis selanjutnya pada

sub bab 4.4.2.c menunjukkan bahwa puncak pemijahan C. quadricarinatus selama

penelitian ini adalah pada bulan Agustus. Hasil penelitian Widha (2003)

menunjukkan bahwa telur lobster yang telah dipijahkan akan mengalami masa

inkubasi selama 29-33 hari sebelum menetas. Hal ini berarti bahwa C.

quadricarinatus di Danau Maninjau yang memijah pada Agustus akan menetas

sekitar bulan September. Setelah parameter K, L∞, dan t0 diketahui maka

didapatkan kurva ukuran panjang karapas terhadap umur sebagai berikut:

Gambar 15 Kurva pertumbuhan C. qudricarinatus di Danau Maninjau.

Berdasarkan kurva di atas diketahui bahwa C. quadricarinatus pada saat

menetas memiliki ukuran ±9 mm. Pada umur 2 bulan (0.17 tahun) panjang

karapas C. quadricarinatus adalah ±22.4 mm. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan

hasil penelitian Widha (2003) yang melaporkan bahwa lobster muda yang telah

mengalami moulting lima kali dengan umur 43-49 hari setelah penetasan akan

memiliki panjang 2-2.5 cm.

Nilai koefisien pertumbuhan (K) C. quadricarinatus di Danau Maninjau

dapat berbeda dengan jenis lobster air tawar dari lokasi berbeda pula (Tabel 9).

-5

5

15

25

35

45

55

65

75

85

0.00

0.17

0.33

0.50

0.67

0.83

1.00

1.17

1.33

1.50

1.67

1.83

2.00

2.17

2.33

2.50

2.67

2.83

3.00

Panj

ang

kara

pas

(mm

)

Umur (tahun)

Page 15: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

41

Tabel 9 Nilai parameter persamaan pertumbuhan von Bertalanffy K Lokasi penelitian Keterangan C. quadricarinatus 1.2 Danau Maninjau Penelitian ini C. quinquecarinatus Jantan 0.25 Australia barat daya Beatty et al. (2005) Betina 0.29 C. destructor 0.78 Australia barat Beatty et al. (2004b) C. cainii 0.42 Sungai Hutt, Australia

barat Beatty et al. (2004a)

C. lorentzi 0.81 Sungai Kalsafet,

Sorong, Papua Tapilatu (1996)

Pacifastacus leniusculus 0.47 Inggris selatan Hogger (1986) Procambarus clarkii Jantan 0.49 Jerman selatan Chucholl (2011) Betina 0.45

Nilai parameter kurvatur (koefisien pertumbuhan/K) C. quadricarinatus

relatif lebih besar dibandingkan beberapa spesies lainnya seperti C.

quinquecarinatus, C. cainii, C. lorentzi, Pacifastacus leniusculus, dan

Procambarus clarkii. Perbedaan nilai K ini disebabkan oleh perbedaan jenis

lobster sehingga memiliki strategi yang berbeda. Sebagai contoh Pacifastacus

leniusculus merupakan salah satu jenis lobster dengan strategi K-selected dengan

karakteristik memiliki umur panjang mencapai 10 tahun (Lindqvist et al. 1999,

diacu dalam Reynolds 2002). Bahkan spesies yang sama bisa jadi memiliki

strategi adaptasi berbeda.

4.4 Reproduksi C. quadricarinatus di Danau Maninjau 4.4.1 Rasio kelamin

Rasio kelamin jantan dan betina C. quadricarinatus menurut stasiun dan

bulan (waktu) terlihat bervariasi. Setelah dilakukan uji Chi-square diketahui

bahwa rasio kelamin C. quadricarinatus di Danau Maninjau adalah 1:1 pada

setiap stasiun dan bulan pengambilan contoh serta di Danau Maninjau secara

keseluruhan (Tabel 10 dan Lampiran 14).

Page 16: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

42

Tabel 10 Rasio kelamin C. quadricarinatus di Danau Maninjau Rasio kelamin jantan dan betina Lokasi Bayur 1:0.56 Sungai Batang 1:0.91 Batu Nanggai 1:1.07 Sigiran 1:0.89 Sungai Tampang 1:0.95 Utara 1:1.27 Gabungan (Danau Maninjau) 1:0.97 Waktu Mei 1:0.97 Juni 1:0.94 Juli 1:0.88 Agustus 1:0.97 September 1:1.07

Pada umumnya populasi lobster air tawar menunjukkan rasio kelamin jantan

dan betina yang sama, namun beberapa populasi lainnya menunjukkan nilai

berbeda (Reynolds 2002) seperti disajikan pada Tabel 11. Rasio lobster jantan

dan betina bisa berbeda tergantung musim. Jumlah lobster betina yang tertangkap

akan menurun saat musim kawin karena perbedaan aktivitas dan kemampuan

menangkap lobster betina pada musim kawin lobster (Reynolds 2002). Hal ini

karena lobster betina yang membawa telur akan mengurangi aktivitasnya sehingga

jarang tertangkap.

Tabel 11 Beberapa rasio kelamin lobster air tawar

Spesies Lokasi Rasio Jantan dan Betina Sumber

Cherax lorentzi Sorong, Irian Jaya

1.6:1 Tapilatu (1996)

Astacus astacus Danau Bronnen, Bavaris

1:1 Keller (1999a) diacu dalam Reynolds (2002)

Austropotamobius pallipes pallipes

Poitou-Charentes, Prancis

1:1.93 Grandjean et al. (2000)

Astacus astacus Gotland 3.2:1 (Desember-Juni)

Akefors (1999) diacu dalam Reynolds (2002)

Page 17: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

43

Cherax sp. merupakan salah satu jenis krustasea yang bersifat interseks

yaitu secara bersamaan memiliki karakteristik jantan dan betina. Selama

penelitian tidak ditemukan adanya individu C. quadricarinatus interseks di Danau

Maninjau. Hal ini sesuai dengan laporan Vazquez & Greco (2007) yang

menyatakan bahwa individu interseks belum pernah ditemukan di alam. Individu

interseks biasanya terkait dengan kondisi laboratorium atau kegiatan budidaya

seperti kepadatan, stress, dan proporsi jantan-betina. Persentase individu interseks

yang dibudidaya mencapai 2-4% (Brummett & Alon 1994, Medley & Rouse

1993, Thorn & Fielder 1991, diacu dalam Parnes et al. 2003) bahkan mencapai

17% (Medley & Rouse 1993, diacu dalam Parnes 2003).

4.4.2 Tingkat kematangan gonad a. Perubahan morfologi

Tingkat kematangan gonad adalah tahap tertentu perkembangan gonad

sebelum dan sesudah lobster memijah. Tingkat kematangan gonad dapat

ditentukan secara morfologis dan histologis. Tingkat kematangan gonad dapat

dicirikan dengan beberapa cara. Dasar yang dapat dipakai untuk menentukan

tingkat kematangan gonad yaitu dengan mengamati morfologi gonad antara lain

bentuk gonad, ukuran panjang gonad, berat gonad, dan perkembangan isi gonad

(Effendie 1997). Pada lobster air tawar tingkat kematangan gonad juga dapat

dilihat dari perubahan lebar endopod (indeks lebar endopod/EWI) (Sagi et al.

1996).

Identifikasi tingkat kematangan gonad C. quadricarinatus jantan mengacu

pada perubahan morfologi testis C. monticola ((BPPT-LBN LIPI 1983/ 1984,

diacu dalam Tapilatu 1996 & Widha 2003) dan C. lorentzi (Tapilatu 1996) seperti

terlampir pada Lampiran 11. Namun hasil penelitian Greco et al. (2007); Bugnot

& Greco (2009); dan An et al (2011) mengidentifikasi testis yang dimaksud oleh

Tapilatu (1996) sebagai bagian dari sistem reproduksi jantan yaitu vas deferens

(Gambar 16).

Page 18: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

44

Gambar 16 Sistem reproduksi C. quadricarinatus jantan (T=testis;

PVD=proximal vas deferens; MDV=middle vas deferens; DVD=distal vas deferens) (Greco et al. 2007).

Vas deferens terbagi menjadi tiga bagian yaitu proximal vas deferens

(PVD); middle vas deferens (MDV); dan distal vas deferens (DVD). PVD

memiliki karakteristik makroskopik yaitu ukuran halus, transparan, dan sangat

kusut (An et al. 2011); berwarna putih pucat mirip dengan testes dan sangat kusut

dengan diameter berkisar antara 0.3 sampai 0.6 mm (Greco et al. 2007).

Selanjutnya MVD berwarna putih, seperti berlipat lipat dan diameter berkisar

antara 1 mm sampai 2 mm (Greco et al. 2007); lebih tebal dibandingkan PVD,

kusut, dengan inclusions berwarna putih di dalamnya (An et al. 2011). DVD

memiliki ciri yaitu lurus, warna putih semakin padat, dan ukuran semakin lebar (6

mm) (Greco et al. 2007); tidak kusut seperti PVD dan MVD dan jauh lebih tebal

dibandingkan MVD yang mencapai ukuran 3 mm saat musim kawin (An et al.

2011).

Spermatozoa yang diproduksi di testis akan dikeluarkan melalui vas

deferens. Distal vas deferens (DVD) berfungsi sebagai tempat penampungan

Page 19: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

45

spermatophore. Spermatophore merupakan unit dengan ukuran mencapai 1 cm

yang di dalamnya terdapat kumpulan sperma. Spermatophore akan dikeluarkan

pada saat proses kawin dan ditempelkan pada sternum individu betina (Greco et

al. 2007; Greco & Nostro 2008 diacu dalam Bugnot & Greco 2009) (Lampiran

12). Lapisan pertama spermatophore mulai terbentuk di PVD dan lapisan kedua

mulai terbentuk di MVD. Bugnot & Greco (2009) menemukan bahwa pada

individu dengan ukuran bobot 8-15 gram belum ditemukan spermatophore dan

vas deferens sulit untuk dibedakan serta tipis. Pada individu dengan bobot di atas

20 gram spermatophore telah terbentuk dan vas deferens berwarna putih.

Selanjutnya Bugnot & Greco (2009) juga mengamati variasi bobot sistem

reproduksi yang merupakan gabungan testis dan vas deferens individu jantan

berdasarkan musim. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot sistem reproduksi

antara musim panas dan musim dingin tidak berbeda karena peningkatan bobot

vas deferens pada musim panas dan peningkatan bobot testis pada musim dingin.

Hal ini menunjukkan bahwa spermatozoa diproduksi pada satu musim dan

dikeluarkan pada musim lainnya melalui vas deferens. Selanjutnya Bugnot &

Greco (2009) mengukur nilai gonado index/GI (bobot sistem reproduksi/bobot

basah total tubuh *100), testicular index/TI (bobot testis/bobot basah total

tubuh*100), dan bobot vas deferens merupakan hasil pengurangan bobot sistem

reproduksi dengan bobot testis. An et al. (2011) juga menemukan bahwa diameter

DVD dapat mencapai 3 mm pada musim kawin.

Berdasarkan beberapa hasi penelitian di atas seperti fungsi vas deferens, ciri

morfologi vas deferens yang mengandung spermatophore dan peningkatan ukuran

vas deferens pada musim kawin maka dapat dikatakan bahwa bobot/ukuran vas

deferens juga dapat digunakan sebagai indikator kematangan gonad (kesiapan

memijah) C. quadricarinatus jantan. Selanjutnya yang dimaksud dengan IKG

individu jantan C. quadricarinatus pada penelitian ini adalah indeks vas deferens

(vas deferens index/VDI) yaitu bobot vas deferens/bobot basah total dan dikalikan

100.

Page 20: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

46

Indeks kematangan gonad jantan dan betina meningkat seiring dengan

perkembangan gonad. Nilai IKG jantan untuk TKG I, II, dan III masing-masing

adalah 0.35, 0.48, dan 0.66. Nilai IKG betina dengan TKG II, III, dan IV masing-

masing adalah 0.27, 1.54, dan 2.29.

Selanjutnya perkembangan gonad lobster terutama lobster betina selama

siklus reproduksi pertama juga tergambarkan pada perubahan morfologi lainnya

yaitu berdasarkan pertumbuhan pleopod (Sagi et al. 1996). Pada individu jantan

pada setiap tingkat kematangan gonad lebar endopod sama dengan lebar exopod

(EWI=1). Lebar endopod dan exopod berkorelasi erat dengan panjang karapas

(r=0.88), namun tidak berkorelasi dengan IKG (r=0.07). Berikut ini pada Tabel

12 disajikan lebar endopod dan nilai EWI C. quadricarinatus jantan pada tiap

TKG:

Tabel 12 Lebar endopod dan EWI C. quadricarinatus jantan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Rata-rata lebar endopod Keterangan I 0.45±0.07

EWI=1 II 0.73±0.14 III 1.05±0.22

Berbeda dengan lobster jantan nilai pertumbuhan endopod pada lobster

betina berbeda dengan pertumbuhan exopodnya. Pada lobster betina dengan

meningkatnya TKG nilai EWI juga meningkat seperti disajikan pada Tabel 12 di

bawah ini:

Tabel 13 Nilai EWI C. quadricarinatus betina

Betina Belum matang gonad Matang gonad

II III IV Rata-rata 1.45±0.34 1.96±0.35 2.07±0.35 Koefisien korelasi (r) dengan IKG 0.42 0.05 Koefisien korelasi (r) dengan panjang CL 0.53 0.13

Hasil tersebut menunjukkan bahwa endopod lebih lebar dibandingkan

exopod. Nilai EWI C. quadricarinatus betina di Danau Maninjau untuk yang

belum matang gonad dan sudah matang gonad berturut-turut adalah 1.45±0.34

mm dan 2.04±0.35 mm. Nilai ini lebih besar dibandingkan EWI C.

quadricarinatus budidaya yang dilaporkan oleh Sagi et al. (1996) masing-masing

Page 21: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

47

1.25±0.23 mm dan 1.8±0.2 mm. Indeks lebar endopod (EWI) berkorelasi positif

dengan indeks kematangan gonad dan panjang karapas. Korelasi EWI dengan

IKG dan CL pada individu belum matang gonad lebih erat dengan koefisien

korelasi masing-masing 0.42 dan 0.53 dibandingkan dengan IKG dan CL individu

yang sudah matang gonad yaitu 0.05 dan 0.13.

Berdasarkan nilai koefisien korelasi antara lebar endopod dengan IKG dan

CL untuk individu jantan serta koefiesien korelasi antara EWI dengan IKG dan

CL untuk individu betina diketahui bahwa pada dasarnya pertumbuhan pleopod

bekorelasi dengan pertumbuhan tubuh (panjang karapas). Pada individu jantan

pertumbuhan pleopod tidak berkaitan dengan perkembangan reproduksi, namun

pada individu betina sebelum mencapai matang gonad pertumbuhan pelopod juga

berkaitan dengan perkembangan reproduksi. Sagi et al. (1996) menjelaskan

bahwa pada masa perkembangan gonad pleopod mengalami perubahan pada

ukuran (panjang dan lebar) serta bentuk. Perubahan ini terkait dengan

perkembangan telur yang terjadi pada ovari. Setelah masa perkembangan gonad

selesai dan mencapai matang gonad ukuran endopod mencapai kira-kira dua kali

lipat exopod dan memiliki ovigerous setae. Perbandingan pleopod individu jantan

dan betina matang gonad seperti disajikan pada Gambar 17 di bawah ini:

(a) (b)

Gambar 17 Pleopod (a) individu jantan dan (b) individu betina matang gonad C. quadricarinatus.

Pertumbuhan pleopod individu betina terkait dengan fungsinya sebagai

tempat menempel telur pleopod dan juvenil (Gambar 18). Telur C.

quadricarinatus yang telah dibuahi akan menempel pada ovigerous setae lebih

Page 22: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

48

kurang selama sebulan sebelum menetas (Jones 1990, diacu dalam Sagi et al.

1996).

Gambar 18 Telur dan juvenil yang menempel pada pleopod.

Berdasarkan beberapa hasil pengamatan di atas maka ciri masing-masing

tingkat kematangan gonad C. quadricarinatus jantan dan betina di Danau

Maninjau seperti pada Tabel 14 dan Lampiran 15.

Tabel 14 Perubahan morfologi tahap perkembangan gonad C. quadricarinatus di Danau Maninjau

Betina* Jantan TKG Ciri morfologi ovarium TKG Ciri morfologi vas deferens I

Ovarium berbentuk seperti huruf H dan transparan. Panjang karapas rata-rata 25.30 mm; bobot rata-rata 2.80 gr; EWI rata-rata 1.45.

I

Vas deferens tampak transparan. Panjang karapas rata-rata 27.97 mm; bobot rata-rata 5.30 gr; IKG rata-rata 0.35; dan lebar endopod rata-rata 0.45.

II Ovarium berbentuk seperti huruf H dengan warna krem sampai oranye muda. Panjang karapas rata-rata 43.37 mm; bobot rata-rata 19.57 gr; IKG rata-rata 0.27; dan EWI rata-rata 1.45.

II Vas deferens berwarna abu-abu keputih-putihan. Panjang karapas rata-rata 46.64 mm; bobot rata-rata 25.52 gr; IKG rata-rata 0.48; dan lebar endopod rata-rata 0.73.

III Ovarium berbentuk seperti huruf H dengan warna oranye sampai oranye dengan beberapa telur berwarna hijau. Panjang karapas rata-rata 50.69 mm; bobot rata-rata 30.64 gr; IKG rata-rata 1.54; dan EWI rata-rata 1,96. Kisaran diameter telur 0.41-1.54 mm.

III Vas deferens berwarna putih susu. Panjang karapas rata-rata 52.94 mm; bobot rata-rata 37.27 gr; IKG rata-rata 0.66; dan lebar endopod rata-rata 1.05.

IV Ovarium berbentuk seperti huruf Y dengan warna hijau muda. Panjang karapas rata-rata 52.72 mm; bobot rata-rata 32.88 gr; IKG rata-rata 2.99; dan EWI rata-rata 2.07. Kisaran diameter telur 0.44-2.00 mm.

- -

*: modifikasi tingkat kematangan gonad C. quadricarinatus betina oleh Vazquez et al. (2008).

Page 23: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

49

b. Perkembangan histologis sistem reproduksi

Tahap perkembangan gonad dengan akurasi lebih tinggi dapat ditentukan

dengan pengamatan histologis gonad pada masing-masing tahap perkembangan.

Pada individu betina dengan tingkat kematangan gonad tahap I ditemukan oosit

primer dan dikelilingi oleh sel folikel berbentuk batang. TKG II masih

didominasi oleh oosit primer. Pada TKG III muncul oosit sekunder yang

menandakan bahwa gonad mulai matang gonad. Oosit sekunder merupakan sel

dengan ukuran terbesar dalam ovarium dan sitoplasma mengandung kuning telur.

TKG IV ditandai dengan ovarium yang didominasi oleh oosit sekunder. Pada

TKG IV gonad telah benar-benar matang. Gambar potongan melintang tahap

perkembangan gonad C. quadricarinatus betina secara histologis disajikan pada

Gambar 19.

TKG I* TKG II

TKG III TKG IV

Gambar 19 Potongan melintang gonad C.quadricarinatus. FC=follicle cells/sel folikel; PO=primary oocyte/oosit primer; SO=secondary oocyte/oosit sekunder; SH=sheath of the ovary/pelindung ovari; YG=yolk granule/butiran kuning telur; perbesaran mikroskop 4x10 kali (*=potongan melintang gonad C. quadricarinatus TKG I menurut Vazquez et al. (2008), karena pada penelitian ini gonad TKG I tidak terawetkan; scale bar=78µm).

Selanjutnya pada Gambar 20 disajikan perkembangan vas deferens secara

histologis. Pada vas deferens yang diidentifikasi sebagai TKG I secara morfologi,

FC

FC PO

SO

PO

FC

SO

YG

PO

Page 24: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

50

mulai terdapat spermatophore dengan spermatozoa di dalamnya. Pada individu

dengan TKG II dan III jumlah dan ukuran spermatophore meningkat. Selain

jumlah dan ukuran spermatophore, dengan meningkatnya TKG maka jumlah

spermatozoa yang terdapat dalam spermatophore juga meningkat.

TKG I TKG II

TKG III

Gambar 20 Penampang melintang vas deferens C. quadricarinatus. SC=sperm cord; SL=secondary layer; PL=primary layer; perbesaran mikroskop= 10x10 kali.

c. Ukuran pertama kali matang gonad (Length at first maturity/ LM)

Berdasarkan kurva logistik yang dihasilkan (Gambar 21 dan Lampiran 16)

diketahui bahwa ukuran pertama kali matang gonad C. quadricarinatus betina di

Danau Maninjau yaitu pada panjang karapas ±46.2 mm. Umur lobster pertama

kali matang gonad yaitu ±0.6 tahun (7.2 bulan). Hasil ini tidak jauh berbeda

dengan umur matang gonad lobster yang dipelihara yaitu pada umur 6-7 bulan

(Wiyanto & Hartono 2006). Berikut ini adalah kurva logistik proporsi individu

matang gonad :

SC

SL

PL

SC

SL

PL

SC

Page 25: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

51

Gambar 21 Kurva logistik proporsi kematangan gonad C. quadricarinatus di

Danau Maninjau.

Berdasarkan hasil pengamatan lobster contoh ditemukan bahwa pada nilai

tengah kelas ukuran panjang 34.1 mm sudah terdapat individu matang gonad

sebanyak 8%. Selanjutnya pada nilai tengah kelas ukuran 67.1 mm semua

individu lobster betina sudah matang gonad.

d. Perubahan temporal tingkat kematangan gonad

Variasi temporal komposisi tingkat kematangan gonad dapat

menggambarkan musim pemijahan. Komposisi tingkat kematangan gonad lobster

jantan dan betina secara temporal seperti disajikan pada Gambar 22. Berdasarkan

gambar tersebut diketahui bahwa persentase lobster jantan dan betina matang

gonad selama penelitian berlangsung (akhir bulan Mei-akhir bulan September)

relatif besar. Hal ini menandakan bahwa pada periode ini sebagian besar C.

quadricarinatus jantan dan betina siap untuk memijah. Berdasarkan jumlah

lobster betina TKG IV maka diduga pada rentang musim pemijahan ini puncaknya

terjadi pada bulan Agustus.

0

0.10.20.3

0.40.5

0.60.70.8

0.91

10 14 18 22 26 30 34 38 42 46 50 54 58 62 66 70 74 78 82 86 90

Prop

osi i

ndiv

idu

mat

ang

gona

d

Panjang karapas (mm)

Page 26: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

52

Gambar 22 Variasi temporal komposisi TKG C. quadricarinatus jantan dan

betina.

Pada habitat alaminya di Australia bagian utara musim pemijahan

berlangsung selama 6-7 bulan bahkan pada beberapa lokasi musim pemijahan

berlangsung sepanjang tahun (Herbert 1987, Sammy 1988, and Jones 1990, diacu

dalam King 1993). Selanjutnya King (1993) juga melaporkan bahwa pada kondisi

laboratorium dengan suhu antara 25-26 C0 dan fotoperiod 12 jam terang dan 12

jam gelap pemijahan berlangsung sepanjang tahun. Oleh karena itu C.

quadricarinatus betina di Danau Maninjau diduga dapat memijah sepanjang

tahun. Barki et al. (1997) seperti diacu oleh An et al. (2011) menyatakan bahwa

testis C. quadricarinatus mampu memproduksi spermatozoa matang secara

kontinu sehingga pada habitat alaminya yang hangat C. quadricarinatus dapat

bereproduksi sepanjang tahun. Berdasarkan hal ini diduga C. quadricarinatus di

Danau Maninjau juga dapat bereproduksi sepanjang tahun.

Pola pemijahan jenis lobster yang berbeda bisa berbeda pula. Sebagai

contoh musim pemijahan C. quinquicarinatus di selatan Australia terjadi pada

Agustus-Januari dengan puncaknya Agustus, Oktober, dan November (Beatty et

al. 2005a) sedangkan untuk C. destructor puncak musim pemijahannya adalah

3.33 0.006.56 3.23 6.76

63.33

13.33

26.23

46.77 35.14

33.33

86.67

67.21

50.0058.11

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%Pe

rsen

tase

Tin

gkat

Kem

atan

gan

Gon

adJantan

TKG I TKG II TKG III

0.005.26 1.89 0.00 0.00

53.57 42.1141.51

35.4841.67

7.14 15.7930.19

16.13

17.86

39.29 36.8426.42

48.3940.48

Betina

TKG I TKG II TKG III TKG IV

Bulan

Page 27: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

53

antara Oktober dan Januari (Whitnall 2000). Perbedaan musim pemijahan

disebabkan oleh perbedaan faktor lingkungan. Faktor lingkungan utama yang

menjadi pemicu pemijahan adalah suhu serta fotoperiod pada lobster yang

dipelihara. Cherax quadricarinatus akan memijah pada suhu yang hangat (22-

300C) dan laju pemijahan akan berkurang setengahnya pada suhu 220C

dibandingkan pada suhu 300C. Pada daerah tropis C. quadricarinatus dapat

memijah 3 sampai 5 kali dalam setahun (Reynolds 2002). Pada kondisi

laboratorium pemijahan ganda juga dapat terjadi antarpergantian kulit (King

1993).

4.4.3 Fekunditas dan diameter telur

Fekunditas merupakan aspek penting biologi reproduksi baik untuk tujuan

budidaya maupun pengelolaan perikanan. Pada lobster dikenal adanya fekunditas

ovari (FO) dan fekunditas pleopod (FP). Rata-rata fekunditas ovari C.

quadricarinatus di Danau Maninjau adalah 626±255 dengan fekunditas ovari

minimum 254 dan maksimum 1098. Rata-rata fekunditas pleopod adalah

383±173 dengan fekunditas minimum 224 dan maksimum 705. Nilai fekunditas

ovari dan fekunditas pleopod sangat beragam dengan nilai koefisien ragam

mencapai 40%. Jumlah telur pleopod lebih sedikit dibandingkan jumlah telur

ovari. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu kegagalan induk

mengeluarkan telur, kegagalan pembuahan, atau kegagalan menempelkan telur

pada pleopod seperti dilaporkan Mason (1977) dan diacu dalam Reynolds (2002).

Fekunditas (ovari dan pleopod) berhubungan dengan beberapa variabel

ukuran tubuh. Penulis mencoba membuat korelasi antara fekunditas ovari

terhadap beberapa variabel bebas sebagai berikut (Tabel 15):

Tabel 15 Persamaan regresi antara fekunditas ovari C. quadricarinatus dengan beberapa variabel bebas.

Variabel bebas (X) Persamaan regresi Koefisien regresi (R2) Panjang karapas (CL) FO=-648.93+23.78 CL 51.64% (p<0.05)

Bobot basah total (BT) FO=127.31+13.92 BT 62.99% (p<0.05)

Lebar endopod (EN) FO=-65.72+307.49 EN 39.15% (p<0.05) CL (X1) dan CL2 (X2) FO=1021.19-40.74CL+0.61CL2 53.87% (p<0.05)

Page 28: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

54

Hasil analisis menunjukkan bahwa fekunditas ovari lebih erat hubungannya

dengan bobot basah total dengan persamaan FO=127.31+13.92 BT (gr)

(R2=62.99%; p<0.05). Jika dihubungkan dengan panjang karapas maka model

yang lebih menggambarkan hubungan antara fekunditas ovari dan panjang

karapas adalah FO=1021.19-40.74CL(mm)+0.61CL2 (mm) (R2=53.87%; p<0.05).

Selanjutnya fekunditas ovari dipisahkan berdasarkan kelas ukuran bobot basah

total dan terlihat bahwa fekunditas ovari meningkat dengan meningkatnya bobot

basah total (Gambar 23).

Gambar 23 Rata-rata fekunditas ovari C. quadricarinatus terhadap bobot basah

total.

Sama halnya dengan fekunditas ovari fekunditas pleopod juga berhubungan

dengan variabel lainnya (Tabel 16). Berdasarkan hasil beberapa uji coba model

regresi didapat model yang dapat menggambarkan hubungan fekunditas pleopod

dengan variabel bebas lebar endopod yaitu FP=-2.27+163.76 EN (R2=60.41%;

p<0.05). Hal ini sesuai dengan fungsi endopod betina sebagai tempat menempel

telur yang telah dipijahkan.

Tabel 16 Persamaan regresi antara fekunditas pleopod C.quadricarinatus dengan beberapa variabel bebas.

Variabel bebas (X) Persamaan regresi Koefisien regresi (R2) Panjang karapas (CL) FP=-473.83+15.59 CL 44.39% (p>0.05)

Bobot basah total (BT) FP=81.79+7.94 BT 37.65% (p>0.05)

Lebar endopod (EN) FP=-2.27+163.76 EN 60.41% (p<0.05) CL (X1) dan CL2 (X2) FP=3068.89-115.94CL+1.21CL2 55.07% (p>0.05)

410 451 485

852934 879

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

16.95 25.75 34.55 43.35 52.15 60.95

Feku

ndita

s tot

al (

butir

)

Nilai tengah kelas ukuran bobot (gr)

Page 29: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

55

Selain morfologi lobster seperti panjang karapas dan lebar endopod,

fekunditas (ovari dan pleopod) lobster juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti

faktor lingkungan. Pada beberapa model di atas diketahui bahwa faktor lain

(seperti faktor lingkungan) menjelaskan keragaman fekunditas dengan persentase

cukup besar.

Fekunditas ovari dan fekunditas pleopod dapat berbeda menurut

jenis/spesies lobster, lokasi, dan waktu. Berikut ini adalah perbandingan nilai

fekunditas ovari dan fekunditas pleopod C. quadricarinatus di Danau Maninjau

terhadap hasil penelitian lainnya:

Tabel 17 Fekunditas beberapa jenis lobster air tawar No Jenis lobster air tawar Fekunditas Sumber

1 C. quadricarinatus (Danau Maninjau)

626±255 (FO) 383±173 (FP)

Penelitian ini

2 C. quinquecarinatus (Australia bagian selatan)

81.7±5.9 (FO) 77.1±13.8 (FP)

Beatty et al. (2005)

3 C. lorentzi (Sungai Kalsafet, Sorong, Irian Jaya) 61-71 (FP) Tapilatu (1996)

4 C. cainii (Australia bagian selatan)

443 (FO) 286 (FP)

Beatty et al. (2003)

5 C. destructor (Australia)

a) Antara 100-300 (FP) untuk lobster muda dan mencapai 1000 (FP) untuk lobster tua b) 210,2±9,24 (FO)

a) Whitnall (2000) b) Beatty et al. (2004b)

6 Astacus leptodactylus leptodactylus (Esch., 1852) (Danau Keban Dam, Turki)

318 (FP) Diolah dari Harligou et al. (2004)

7 Austropotambius pallipes pallipes (Prancis)

165 (FP maksimum) Grandjean et al. (2000)

8 Pacifastacus leniusculus (sungai dataran rendah Inggris)

158±104 (FP) Guan&Wiles (1995)

Secara umum fekunditas lobster air tawar jenis Cherax lebih besar

dibandingkan jenis lainnya. Lebih lanjut C. quadricarinatus di Danau Maninjau

sebagai spesies asing memiliki fekunditas paling tinggi. Reynolds (2002)

menyatakan bahwa perbedaan fekunditas pleopod pada masing-masing jenis

lobster dibatasi oleh morfologi masing-masing jenis. Selanjutnya Abercrombie et

Page 30: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

56

al. (1992) seperti dikutip Harlioglu et al. (2003) menyatakan bahwa variasi

fekunditas disebabkan oleh perbedaan faktor lingkungan dan genetik. Sebagai

contoh rata-rata jumlah telur lobster di danau yang terdapat di Irlandia dengan

suhu lebih hangat dan mesotrofik 40% lebih tinggi dibandingkan dengan produksi

telur di sungai dengan suhu dingin (O’Keeffe 1986, diacu dalam Reynolds 2002).

Rhodes & Holdich (1982) sebagaimana diacu Reynolds (2002) juga melaporkan

bahwa produksi telur lobster pada sebuah sungai di Inggris 31% lebih tinggi

dibandingkan lobster di waduk yang dalam.

Fekunditas antarstasiun pengambilan contoh terlihat sangat beragam yaitu

829 (Bayur); 611 (Sungai Batang); 342 (Batu Nanggai); 377 (Sigiran); 738

(Sungai Tampang); dan 681 (Utara). Ukuran bobot lobster contoh pada stasiun

Batu Nanggai dan Sigiran relatif paling kecil dibandingkan ukuran bobot lobster

contoh di stasiun lainnya yaitu 14.6 gram dan 24.4 gram. Sebagai pembanding

rata-rata bobot lobster contoh di stasiun lainnya yaitu 46.4 gram (Bayur); 44.8

(Sungai Tampang); 38.5 (Sungai Batang); dan 25.2 (Utara). Seperti diketahui

sebelumnya bahwa fekunditas berhubungan dengan ukuran bobot lobster. Hal ini

menyebabkan rata-rata fekunditas pada masing-masing stasiun juga beragam.

Setelah dilakukan analisis ragam diketahui bahwa fekunditas pada tiap stasiun

tidak berbeda nyata (p>0.05) (Lampiran 117).

Diameter telur lobster TKG III dan IV berkisar antara 0.41 sampai 1.54 mm

dan 0.44 sampai 2 mm (Lampiran 18). Distribusi diameter telur pada masing-

masing TKG III dan IV disajikan pada Gambar 24 berikut:

Page 31: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

57

Gambar 24 Distribusi ukuran diameter telur C. quadricarinatus TKG III dan

TKG IV.

Berdasarkan Gambar 24 di atas terlihat ada indikasi bahwa diameter telur

TKG III dan TKG IV memiliki puncak lebih dari satu. Diamater telur TKG III

paling tidak memiliki puncak pada nilai tengah 0.84 mm dan 1.2 mm.

Selanjutnya diameter telur TKG IV memiliki puncak pada nilai tengah 0.80 mm;

1.08 mm; dan 1.64 mm. Hal ini menandakan bahwa pada tingkat kematangan

gonad yang sama terdapat lebih dari satu populasi ukuran telur. Hasil yang sama

juga ditemukan oleh Sagi et al. (1996) dan menyatakan bahwa perbedaan ukuran

telur merupakan hal yang mungkin terjadi selama proses perkembangan dan

pematangan telur. Perkembangan dan pematangan (akumulasi protein kuning

telur) sebagian gonad diperlambat dan sebagian lainnya dipercepat melalui

pengaturan hormon.

4.5 Alternatif pengelolaan C. quadricarinatus di Danau Maninjau 4.5.1 Potensi C. quadricarinatus sebagai spesies invasif di Danau Maninjau

Lobster air tawar C. quadricarinatus sebagai spesies asing di Danau

Maninjau berpotensi memberi dampak negatif pada ekosistem tersebut dengan

menjadi spesies invasif. Lodge et al. (2006) sebagaimana dikutip Belle & Yeo

(2010) mendefinisikan spesies invasif sebagai spesies yang mampu

0

5

10

15

20

25

30

35

0.48

0.60

0.72

0.84

0.96

1.08

1.20

1.31

1.43

1.56

Frek

uens

i (%

)TKG III

0

5

10

15

20

25

30

35

0.52

0.66

0.80

0.94

1.08

1.21

1.36

1.49

1.64

1.78

1.92

2.06

TKG IV

Nilai tengah ukuran diameter telur (mm)

Page 32: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

58

mempertahankan populasinya pada ekosistem alami atau semi alami dan

berpengaruh negatif secara ekonomi, lingkungan, atau bahkan kesehatan manusia.

Gherardi (2010) menyatakan bahwa terdapat tiga tahap suatu spesies asing bisa

menjadi spesies invasif yaitu :

1. Masuknya spesies asing ke suatu ekosistem dengan berbagai cara baik

sengaja ataupun tidak;

2. Populasi spesies asing mantap di ekosistem baru; dan

3. Menyebar.

Berdasarkan tahapan tersebut di atas maka C. quadricarinatus di Danau

Maninjau telah melewati ketiga tahap tersebut. Cherax quadricarinatus telah

masuk ke Danau Maninjau secara sengaja oleh orang tertentu dengan tujuan yang

tidak jelas dan tanpa melakukan analisis resiko terlebih dahulu. Sampai saat ini

populasi C. quadricarinatus di Danau Maninjau sebagai spesies asing bisa

dikatakan sudah mantap. Hal dapat dilihat dari a) beragamnya ukuran (panjang

dan bobot) lobster yang tertangkap; b) mampu bereproduksi/memperbanyak

populasi. Cherax qudricarinatus juga telah menyebar ke hampir seluruh Danau

Maninjau sehingga populasinya tidak hanya berkembang di daerah awal

introduksi. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan bahwa C. quadricarinatus

tertangkap di seluruh stasiun pengambilan contoh yang mewakili keragaman

habitat di Danau Maninjau walaupun dengan kepadatan berbeda.

Selanjutnya potensi C. quadricarinatus menjadi spesies invasif dapat

dianalisis berdasarkan kriteria yang diajukan oleh Baker (1974) untuk

mengidentifikasi spesies invasif seperti dikutip Geiger et al. (2005) dan disajikan

pada Tabel 18. Walaupun spesies invasif tidak memiliki semua karakter tersebut

di atas, namun semakin banyak karakter yang dimiliki maka potensi untuk

menjadi spesies invasif semakin besar. Cherax quadricarinatus di Danau

Maninjau memiliki tujuh dari sembilan karakter yang ada. Empat diantara

karakter tersebut pada tingkat yang tinggi dan tiga lainnya sedang.

Tabel 18 Analisis potensi C. quadricarinatus menjadi spesies invasif di Danau Maninjau

Page 33: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

59

No Karakteristik biologi spesies invasif C.quadricarinatus di Danau Maninjau Sumber

1 Kemampuan menyebar tinggi melalui telur atau larva yang berenang

- Reynolds (2002)

2 Kemampuan reproduksi secara seksual dan aseksual

- Reynolds (2002)

3 Fekunditas tinggi +++ Penelitian ini

4 Berumur pendek dan waktu perkembangan juvenil singkat

++ Reynolds (2002)

5 Kemampuan adaptasi terhadap tekanan lingkungan tinggi

+++ Penelitian ini dan Masser & Rouse (1997)

6 Toleransi terhadap keragaman lingkungan tinggi

+++ Masser & Rouse (1997)

7 Permintaan untuk kebutuhan manusia tinggi

++ Penelitian ini

Karakteristik tambahan

8 Omnivor ++ Loya-Javellana et al. (1993)

9 Brood care +++ Reynolds (2002) Keterangan (-) absen (+) rendah (++) sedang (+++) tinggi

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa C. quadricarinatus memiliki

potensi besar menjadi spesies invasif di Danau Maninjau. Atribut lainnya yang

meningkatkan potensi C. quadricarinatus menjadi spesies invasif adalah peluang

membawa penyakit. Dalam review yang disampaikan oleh Longshaw (2011)

dinyatakan bahwa penyakit yang pernah dilaporkan pada C. quadricarinatus dapat

disebabkan oleh virus dan bakteri. Umumnya penyakit pada C. quadricarinatus

ditemukan pada kegiatan budidaya yang berasal dari Australia. Pada C.

quadricarinatus menimbulkan pengaruh berbeda mulai dari yang tidak

menyebabkan penyakit sama sekali sampai yang dapat menyebabkan kematian

massal. Beberapa virus yang pernah ditemukan adalah Cherax quadricarinatus

bacilliform virus (CqBV), Cherax quadricarinatus parvo like virus (CqPlV),

Cherax quadricarinatus parvovirus of Bowate et al. (2002), Cherax

quadricarinatus reolike virus (CqRV), dan Cherax Giarda-like virus (CGV).

Bakteri yang pernah dilaporkan yaitu Coxiella cheraxi dan Vavraia parastacida.

Keberhasilan spesies asing tidak hanya terkait dengan atribut yang dimiliki

oleh spesies asing tersebut akan tetapi juga terkait dengan kerentanan habitat yang

didiami terhadap spesies invasif. Gherardi (2006) seperti dikutip oleh Gherardi

Page 34: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

60

(2010) menyampaikan beberapa atribut terkait kerentanan suatu habitat terhadap

spesies invasif. Beberapa atribut tersebut adalah a) kesesuaian iklim; b) habitat

yang sudah terganggu; c) keanekaragaman hayati rendah; d) tidak adanya

predator; e) adanya relung kosong; dan f) rendahnya konektivitas jejaring

makanan.

Cherax quadricarinatus merupakan jenis lobster air tawar yang distribusi

aslinya meliputi Australia bagian utara dan Papua New Guinea. Daerah tersebut

merupakan daerah dengan suhu hangat dan ini sesuai dengan suhu perairan di

Indonesia dan Danau Maninjau khususnya. Seperti disebutkan pada bagian

pendahuluan bahwa terdapat 13 jenis ikan yang sebelumnya telah ada di Danau

Maninjau dan menurut informasi masyarakat beberapa diantaranya telah punah

yaitu ikan supareh, mujair, dan ideh-ideh. Hasil penelitian Sulastri et al. (2009)

menunjukkan jejaring makanan di Danau Maninjau seperti disajikan pada Gambar

25. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka C. quadricarinatus dewasa akan

berkompetisi dengan beberapa biota pemakan detritus lainnya yaitu serangga,

Rasbora argyrotaenia, Hampala macrolepidota, Osteochilus hasselti, Pomacea,

Psylopsis sp., dan udang. Cherax quadricarinatus fase juvenil akan berkompetisi

untuk zooplankton dengan Rasbora argyrotaenia dan Mystus nemurus. Hal ini

menunjukkan indikasi akan terjadinya kompetisi C. quadricarinatus dengan biota

lain di Danau Maninjau.

Informasi lainnya bahwa ada tiga predator di Danau Maninjau yaitu

Rasbora argyrotaenia, Hampala macrolepidota, Mystus nemurus, dan Oxyeleotris

marmorata. Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan jenis ikan yang ikut

tertangkap dengan alat tangkap rago saat menangkap lobster air tawar. Beberapa

ikan betutu yang tertangkap dilihat isi lambungnya dan diketahui bahwa C.

quadricarinatus tidak ditemukan dalam lambung ikan betutu. Doupe et al. (2004)

melaporkan bahwa C. quadricarinatus yang diintroduksi di Danau Kununura,

Australia barat ditemukan dalam organ pencernaan 2 jenis ikan dari 19 jenis ikan

yang diteliti yaitu salmon catfish dan silver cobbler. Cherax quadricarinatus

ditemukan dalam jumlah sangat sedikit masing-masing 2.84% dan 7.97%. Doupe

Page 35: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

61

et al. mengajukan tiga kemungkinan akan hal ini yaitu 1) jumlah lobster yang

sedikit; 2) predasi lobster yang bersifat oportunis; dan 3) waktu pengambilan

contoh. Saat ini jumlah C. quadricarinatus di Danau Maninjau relatif banyak

dengan penyebaran di sekeliling danau. Oleh karena itu sejauh ini diduga bahwa

keberadaan predator C. quadricarinatus di Danau Maninjau hampir tidak ada,

namun hal ini memerlukan pengujian lebih lanjut.

Beberapa informasi di atas menggambarkan kerentanan Danau Maninjau

terhadap spesies asing C. quadricarinatus. Di sisi lain, C. quadricarinatus juga

memiliki karakter lain yang mengurangi potensi invasifnya dibandingkan spesies

lobster air tawar invasif lainnya. Karakter tersebut yaitu sifat meliang C.

quadricarinatus yang tergolong pada kelompok tersier (Vazquez & Greco 2007).

Cherax quadricarinatus membuat liang yang sederhana dan tidak dalam serta

tidak secara permanen menempati liangnya.

4.5.2 Potensi C. quadricarinatus meningkatkan perikanan di Danau Maninjau Masuknya C. quadricarinatus tidak hanya memiliki potensi dampak negatif,

namun juga telah berdampak positif dengan meningkatnya perikanan di Danau

Maninjau di tengah tangkapan ikan asli yang terus mengalami penurunan.

Pertumbuhan dan reproduksi lobster yang relatif bagus menunjukkan bahwa C.

quadricarinatus mampu beradaptasi dan sesuai dengan lingkungan Danau

Maninjau. Jika terbukti tidak berdampak negatif maka dari sudut pandang

perikanan keberadaan lobster di Danau Maninjau perlu dikelola agar produksinya

dapat berkelanjutan. Saat ini harga lobster air tawar di pasar lokal Maninjau

masih sangat murah yaitu Rp. 25 000,- per kilogram dibandingkan harga pasaran

di Jakarta yang mencapai seratus ribu rupiah. Hal ini disebabkan rendahnya

konsumsi lobster air tawar oleh masyarakat lokal karena berbagai alasan, seperti

bentuk lobster yang kurang disukai dan minimnya pengetahuan mengenai cara

memasak lobster. Oleh sebab itu lobster tangkapan nelayan biasanya dijual ke

pedagang pengumpul dan selanjutnya dijual ke kota Padang atau Jakarta.

Page 36: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

62

4.5.3 Pengelolaan C. quadricarinatus di Danau Maninjau

Berdasarkan potensi dampak yang ada maka alternatif pengelolaan C.

quadricarinatus di Danau Maninjau juga dapat dibedakan menjadi dua opsi yaitu

untuk menghilangkan populasinya jika menjadi spesies invasif atau

mempertahankan populasinya untuk meningkatkan perikanan.

a. Pengelolaan spesies invasif

Pada dasarnya pengelolaan sumberdaya alam termasuk spesies invasif

sangat terkait dengan pengelolaan sumberdaya manusia. Hasil penelitian

Eiswerth et al. (2011) mengungkapkan beberapa faktor yang menentukan

kesadaran dan pengetahuan spesies invasif akuatik yaitu tingkat partisipasi dalam

rekreasi berbasis perairan, tingkat kunjungan ke perairan danau lain, kepemilikan

kapal, keterlibatan dalam kelompok/organisasi terkait danau, dan tingkat

pendidikan. Berdasarkan analisis faktor penentu tersebut dapat diketahui bahwa

pada intinya yang menentukan adalah tingkat pengetahuan masyarakat akan

bahaya spesies invasif dan tingkat kepentingannya terhadap danau tersebut.

Cherax quadricarinatus bukanlah satu-satunya spesies asing di Danau Maninjau,

contoh lainnya adalah ikan betutu.

Oleh karena itu secara umum hal pertama yang perlu dilakukan adalah

membuat masyarakat Danau Maninjau mengetahui, mengenal, dan menjaga

Danau Maninjau. Proses ini bisa dilakukan melalui lembaga pendidikan formal

seperti pendidikan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah dan pesantren yang terdapat

di selingkar Danau Maninjau. Selain itu pendistribusian informasi juga bisa

dilakukan melalui kelompok nelayan dan kelompok pembudidaya ikan di Danau

Maninjau.

Page 37: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

63

Gambar 25 Jaring-jaring makanan ikan di D. Maninjau

Oreochromis niloticus

Hampala macrolepidota

Oxyeleotris marmorata

Mystus nemurus

Psylopsis sp. Rasbora argyrotaenia

Serangga Udang Pomacea Limnea

Corbicula

Zooplankton

Tumbuhan air Detritus/ Serasah Fitoplankton

Produsen sekunder

Produsen primer

Osteochilus hasselti

Page 38: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

64

Gherardi (2010) menyatakan tiga langkah penanganan spesies asing

mengacu pada konvensi keragaman hayati yaitu:

1. Pencegahan introduksi atau translokasi;

2. Jika spesies asing sudah terlanjur masuk ke suatu ekosistem dan

terdeteksi menjadi spesies invasif maka harus dilakukan tindakan

pemusnahan dengan cepat;

3. Jika sumberdaya terbatas maka yang perlu dilakukan adalah dengan

pengurangan bertahap dan pengontrolan.

Saat ini C. quadricarinatus telah menjadi spesies asing dengan populasi

mantap di Danau Maninjau sehingga langkah selanjutnya yang mungkin

dilakukan adalah langkah No 2. dan 3. Cherax quadricarinatus masuk ke Danau

Maninjau tanpa adanya analisis resiko terlebih dahulu. Saat ini belum bisa

dipastikan apakah spesies asing ini telah menjadi spesies invasif di Danau

Maninjau. Hal tersebut karena C. quadricarinatus bisa dikatakan relatif baru di

Danau Maninjau sehingga dampak nyata terhadap ekosistem misalnya perubahan

habitat, kompetisi, dan predasi terhadap spesies asli belum terlihat. Oleh karena

itu berdasarkan beberapa fakta di atas maka langkah yang mungkin dilakukan

dalam rangka upaya pengelolaan C. quadricarinatus di Danau Maninjau adalah

pemantauan. Pemantauan perlu dilakukan secara kontinu dan selain itu perlu

untuk mengumpulkan informasi dari semua pihak yang terkait langsung dengan

Danau Maninjau. Jika C. quadricarinatus menjadi spesies invasif maka

pengurangan bertahap dapat dilakukan dengan melakukan penangkapan secara

intensif sampai ukuran terkecil terutama pada puncak musim pemijahan (Agustus)

menggunakan segala jenis alat tangkap yang memungkinkan.

b. Pengelolaan perikanan

Berbagai definisi mengenai pengelolaan perikanan telah dikemukakan oleh

banyak pihak. Leopold (1933) seperti diacu von Geldren (1966) menyatakan

bahwa pengelolaan perikanan adalah seni dan ilmu menghasilkan hasil ikan

tahunan yang berkelanjutan untuk tujuan rekreasi dan komersial, selanjutnya

Allison (1996) menyatakan bahwa pengelolaan perikanan bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan manusia, sebagai sumber pendapatan, dan menjaga kualitas

lingkungan. Pengelolaan perikanan menurut UU No 31 Tahun 2004 tentang

Page 39: 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · dapat membedakan individu antar ... jumlah lobster jantan lebih banyak dan pada kelas ... Gambar 10 Distribusi ukuran C. quadricarinatus

65

Perikanan Bab I Pasal 1 adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi

dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan

keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum

dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh

pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan

produktivitas sumber daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati.

Langkah teknis yang dapat dilakukan dalam menetapkan regulasi yang

akan diterapkan yaitu pembatasan ukuran mata jaring alat tangkap, pembatasan

jenis alat tangkap, pengaturan musim dan wilayah dimana aktivitas penangkapan

tidak diijinkan (Welcomme 2001). Oleh karena untuk mempertahankan populasi

C. quadricarinatus di Danau Maninjau langkah teknis yang dapat dilakukan

adalah menangkap lobster dengan ukuran tidak lebih kecil dari ukuran pertama

kali matang gonad yaitu ±46.2 mm; membatasi penangkapan pada puncak musim

pemijahan yaitu bulan Agustus.