4 besaran arus dan tegangan
-
Upload
simon-patabang -
Category
Education
-
view
493 -
download
2
Transcript of 4 besaran arus dan tegangan
Besaran Arus dan Tegangan
Dalam ilmu listrik dikenal 2 jenis komponen :
1. Komponen aktif
2. Komponen pasif
• Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi.Misalnya sumber tegangan dan sumber arus.
Elemen pasif adalah elemen yang tidak dapat• Elemen pasif adalah elemen yang tidak dapatmenghasilkan energi tetapi menyerap energi. Misalnyaresistor, kapasitor, induktor, transitor, dll.
Kedua jenis komponen sangat penting untuk menentukanbesarnya arus dan tegangan dalam rangkaian listrik.
Definisi Arus dan Tegangan
• Arus adalah besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk
menggerakkan satu muatan selama t detik dari titik
potensial tinggi ke titik potensial rendah.
• Tegangan adalah besarnya tenaga yang dibutuhkan
untuk menggerakkan satu muatan sebesar satu
coulomb dari satu titik potensial tinggi ke titik
potensial rendah.
1. Arus dan Tegangan searah
Arus dan tegangan DC
mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan
waktu. Artinya besarnyawaktu. Artinya besarnya
selalu sama pada waktu
berbeda-beda.
2. Arus dan Tegangan bolak-balik
Arus dan tegangan bolak-balik mempunyai nilai yang
berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik
bentuk gelombang sinus dan selalu berulang dalam
perioda waktu tertentu (mempunyai perioda waktu : T).
Arus pada hambatan :
Tegangan pada hambatan :Tegangan pada hambatan :
• Maka jika beda potensial antara kedua titik sebesar 5
Volt, maka :
VAB = 5 Volt dan
VBA = -5 Volt
Daya Listrik
• Daya listrik berbanding lurus dengan arus dan teganganpada sebuah hambatan.
P = V. I atau P = I² R
1. Hukum Ohm
• Jika sebuah penghantar R dilewati oleh sebuaharus i maka pada kedua ujung penghantartersebut akan muncul beda potensial atautegangan V.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya• Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnyategangan pada sebuah bahan penghantar adalahberbanding lurus dengan arus yang mengalirmelalui bahan tersebut.
Secara matematis : V = I.R
Hukum Kirchoff I/Kirchoff’s Current Law
(KCL)
• Jumlah arus yang masuk pada suatu titik cabang atausimpul sama dengan Jumlah arus yang keluar dari titikcabang tersebut.
• Atau jumlah aljabar semua arus yang memasukisebuah titik caban atau node atau simpul sama dengannol.nol.
Secara matematis :
• Σ Arus pada satu titik percabangan = 0
• Σ Arus yang masuk titik cabang = Σ Arus yang keluartitik cabang
Contoh
Hukum Kirchoff II /
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
• Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup
samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada
masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilaimembentuk satu lintasan tertutup akan bernilai
samadengan nol.
• Secara matematis :
Contoh :
Contoh Soal
1. Tentukan v1 pada
rangkaian tersebut !
Jawaban : Hukum KVL
2. Tentukan v1 pada
rangkaian tersebut !
Jawaban : Hukum KVL
3. Tentukan nilai ieb dan vab !
Diketahui :
Icf = 3 A, Igd = 2 A, Ihd= 4A, Iei = 8A, Vac = 8V
Ditanyakan : Ieb, Vab
Hitung nilai arus i.
Tinjau tiap titik cabang :
Jawaban :
Hitung arus padatiap cabang, Σi = 0
Tinjau tiap titik cabang :
Iac = 8/2 = 4 A.
Titik c : Icd = iac – icf = 1A
Titik d : Ide = iac + igd + ihd = 7A
Titik e : ieb + iei – ide = 0
ieb = 7 - 8 = - 1 A
Hitung tegangan Vab
Hitung teganganpada tiap cabang.
Hitung tegangan Vab
ΣV = 0
Vab = Vac + Vcd + Vde + Veb
Vab = 8 + 4 + 56 – 6
Vab = 62 Volt
Vab = Vab + Icd x Rcd + Icd x Rde + Ieb x Reb
A. Resistor Hubungan Seri dan Paralel
1. Hubungan seri
• Salah satu terminal dari dua atau lebih hambatan R
tersambung dan membentuk garis lurus.
Besarnya arus yang lewat pada tiap hambatan R sama• Besarnya arus yang lewat pada tiap hambatan R sama
besar.
• Besarnya tegangan pada tiap hambatan R tidak sama.
Ditentukan oleh besarnya hambatan R, V = IR
Rangkaian Seri Resistor
Kesimpulan :
• Besarnya total hambatan Rseri Rs adalah :
Rs atau Rek = R1 + R2 + R3
• Besarnya tegangan pada tiap hambatan :
V1 = iR1, V2 = iR2, V3 = iR3V1 = iR1, V2 = iR2, V3 = iR3
• Besarnya arus yang melewati tiap hambatan
sama besar.
• Besarnya hambatan pengganti semakin besar
2. Hubungan paralel Resistor
• Jika dua atau lebih hambatandihubungkan dimana terminal darisemua hambatan terhubung padatitik yang sama dan membentukgaris lurus sebanyak hambatan yangada.ada.
• Tegangan pada semua hambatansama besar.
• Arus pada semua hambaran tidaksama besar, tergantung padabesarnya R. I = V/R
• Besarnya hambatan semakin kecil.
Rangkaian Paralel
Kesimpulan :
• Besarnya total hambatan Rparalel Rp atau Rek
adalah :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
• Besarnya arus pada tiap hambatan :
i1 = V/R1, i2 = V/R2, i3 = V/R3
• Besarnya tegangan pada tiap hambatan sama besar.
• Besarnya hambatan pengganti semakin kecil.
B. Pembagi Arus dan Tegangan
1. Rangkaian Pembagi Arus
• Pembagi arus menggunakan rangkaian paralel
• Arus yang masuk pada titik a akan terbagi ke tiap
cabang menuju ke tiap hambatan.
Besarnya arus pada tiap cabang R1, R2, dan R3• Besarnya arus pada tiap cabang R1, R2, dan R3
adalah :
Contoh :
1. Jika diketahui V= 10 volt
R1= 10 Ω, R2 = 5 Ω, R3 = 2
Ω. Hitunglah pembagian
arus pada tiap cabang.
Jawaban :
i1 = V/R1 = 10 /10 = 1 A
i2 = V/R2 = 10/5 = 2 A
i3 = V/R3 = 10/2 = 5 A
Jawaban :
i1 = i x (Rp/R1)
i2 = i x (Rp/R2)
i3 = i x (Rp/R3)
Hitung pembagian arus pada tiap
cabang :
2. Jika semua hambatan diparalel dan diketahui i=
10 A R1= 10 Ω, R2 = 5 Ω, R3 = 2 Ω. Hitunglah
pembagian arus pada tiap cabang.
i3 = i x (Rp/R3)
Cari Rparalel :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/10 + 1/5 + ½
1/Rp = (1 + 2 + 5)/10 = 8/10
Rp = 10/8 Ω
i1 = i x (Rp/R1) = 10 x (10/8)/10
i1 = 5/4 A
i2 = i x (Rp/R2) = 10 x (10/8)/5
i2 = 5/2 A
I3 = i x (Rp/R3) = 10 x (10/8)/2
I3 = 25/4 A
2. Rangkaian Pembagi Tegangan
• Pembagi tegangan menggunakan rangkaian Seri
• Tegangan masuk V sama dengan tegangan antaratitik a dan d yaitu Vad akan terbagi ke tiaphambatan menjadi V1, V2, dan V3.
• Besarnya tegangan pada hambatan pada R1, R2,dan R3 adalah :
(1)
dimana : (2)
Subsitusi pers (2) ke pers (1)
Contoh :
1. Jika sumber teganganmengalirkan arus i sebesar10A dan pada hambatan R1,R2, dan R3 yang dihubungkanseri. Bila R1=2Ω, R2=5 Ω, R3=10Ω, hitunglah besarnyategangan pada tiaptegangan pada tiaphambatan.Jawaban :
V1 = i x R1
V1 = 10 x 2 = 10 Volt
V2 = i x R2
V2 = 10 x 5 = 50 Volt
V3 = i x R3
V3 = 10 x 10 = 100 Volt
2. Sumber tegangan 20 Volt dicatu pada hambatan R1,
R2, dan R3 yang dihubungkan seri. Bila R1=2Ω, R2=5
Ω, R3= 10Ω, hitunglah besarnya tegangan pada tiap
hambatan.
Jawaban :
Rs = R1 + R2 + R3Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 2 + 5 + 10 = 17 Ω
V1 = (2/ 17) x 20 = 40/17 = 2,353 Volt
V2 = (5/ 17) x 20 = 100/17 = 5,882 Volt
V3 = (10/ 17) x 20 = 200/17 = 11,765 Volt
1. Rangkaian Pengukuran Arus
Pengukuran Arus dan Tegangan
Ampermeter A dihubungkan seri dengan beban
Cara mengukur arus
• Mengukur arus pada rangkaian seri dua buah resistor R1 dan
R2 dengan sumber tegangan V, harus dihubungkan seri
dengan rangkaian.
• Putuskan jalur penghubung rangkaian seperti pada gambar di
bawah kemudian hubungkan dengan alat ukur.
2. Rangkaian Pengukuran Tegangan
Voltmeter V dihubungkan paralel dengan beban
Cara mengukur Tegangan
pada tiap resitor yang
dihubungkan dengan sumber
tegangan V, seperti pada
gambar, maka Voltmeter
Cara mengukur Tegangan
gambar, maka Voltmeter
harus dihubungkan seri
dengan tiap resistor untuk
mendapatkan tegangan pada
tiap Resistor.
3. Rangkaian Pengukuran Daya
Pengukuran daya pada sebuah rangkaian sumber DCdilakukan dengan menggunakan Ampermeter danVoltmeter.
• Ampermeter dihubungkan seri dengan beban danVoltmeter dihubungkan paralel dengan beban.
• Ada 2 cara menghubungkan alat ukur dalam pengukurandaya pada rangkaian DC seperti ditunjukkan padadaya pada rangkaian DC seperti ditunjukkan padagambar berikut :