4. bab i epid

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembuatan makalah ini sebelumnya pihak Dosen memberikan Materi mengenai Masalah Kesehatan di Desa KJ Kec BBL Kab B. Membahas permasalahan dalam desa tersebut dimana berbagai faktor mempengaruhi berbagai macam terjadinya penyakit dalam masalah di desa tersebut. Mulai dari bagaimana sebuah penyakit bisa timbul,masuk nya penyakit kedalam tubuh kita lalu bagaimana perkembangan nya di dalam tubuh kita kemudian riwayat alamiyah suatu penyakit sampai kepada pencegahan dari penyakit penyakit tersebut. Untuk menulis Makalah ini, Penyusun membuat penjelasan mengenai konsep timbulnya penyakit dikarenakan : 1.1.1 Dapat memahamai berbagai model timbulnya penyakit. 1.1.2 Dapat lebih memahami bagaimana proses perjalanan penyakit dan perkembangannya dalam tubuh. 1.1.3 Dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit. 1.1.4 Dan dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit- penyakit tersebut. 1.2Perumusan masalah 1

description

Epidemiologi Dan Konsep Timbulnya Penyakit

Transcript of 4. bab i epid

Page 1: 4. bab i epid

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembuatan makalah ini sebelumnya pihak Dosen memberikan

Materi mengenai Masalah Kesehatan di Desa KJ Kec BBL Kab B.

Membahas permasalahan dalam desa tersebut dimana berbagai faktor

mempengaruhi berbagai macam terjadinya penyakit dalam masalah di desa

tersebut.

Mulai dari bagaimana sebuah penyakit bisa timbul,masuk nya penyakit

kedalam tubuh kita lalu bagaimana perkembangan nya di dalam tubuh kita

kemudian riwayat alamiyah suatu penyakit sampai kepada pencegahan dari

penyakit penyakit tersebut.

Untuk menulis Makalah ini, Penyusun membuat penjelasan mengenai

konsep timbulnya penyakit dikarenakan :

1.1.1 Dapat memahamai berbagai model timbulnya penyakit.1.1.2 Dapat lebih memahami bagaimana proses perjalanan penyakit dan

perkembangannya dalam tubuh.1.1.3 Dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit.1.1.4 Dan dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit

tersebut.

1.2 Perumusan masalah

Sehubungan dengan hal tersebut, maka beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan yang perlu diperhatikan adalah “Konsep Timbulnya Penyakit”. Rumusan masalah yang disajikan oleh penyusun antara lain :

1. Pemahaman mengenai berbagai Model timbulnya penyakit.

2. Mengenai apa saja riwayat alamiah timbulnya penyakit?

3. Sejauh mana penyakit yang telah masuk kedalam tubuh?

4. Bagaimana Cara mencegah penyakit?

1

Page 2: 4. bab i epid

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Dapat memahamai berbagai model timbulnya penyakit.2. Dapat lebih memahami bagaimana proses perjalanan penyakit dan

perkembangannya dalam tubuh.3. Dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit.4. Dan dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

1.4 Sistematika penulisan

Sesuai dengan materi yang penyusun bahas dalam penyusunan laporan kerja lapangan , penyusun membagi ke dalam empat bab yaitu sebagai berikut :BAB I : PENDAHULUAN

Penulisan dimulai dengan pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : DASAR DASAR TEORIDalam bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam menyusun Makalah. Meliputi rancangan penelitian, langkah-langkah penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB III : KESIMPULAN Dalam bab ini mengkaji mengenai konsep timbulnya penyakit

BAB IV : DAFTAR PUSTAKABab terakhir atau bab penutup yang berisikan daftar pustaka .

1.5 Konsep dasar epidemiologi

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap masalah kesehatan baik penyakit maupun non penyakit yang terjadi dalam masyarakat.

Secara etimologis, epidemiologi berati ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk . epidemiologi berasal dari bahasa yuniani, dimana epi = upon ( pada / tentang), demos = people (penduduk/ masyarakat) , logia = knowledge (ilmu pengetahuan).

Pada awal perkembangannya , epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit . diawal sejarahnya , epidemiologi dianggap sebatas ilmu tentang epidemi yaitu penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia dalam suatu periode waktu tertentu, dengan

2

Page 3: 4. bab i epid

jumlah yang melebihi batas normal.dengan kata lain epidemi lebih menekankan kasus-kasus yang terjadi dalam jumlah yang luar biasa atau sering dikenal dengan istilah kejadian luar biasa (KLB).hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular atau infeksi saja ,tapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit tidak menular atau non-infeksi.

1.6 Sejarah dan perkembangan Epidemiologi

1.6.1 Tokoh Sejarah EpidemiologiDalam membahas sejarah perkembangan epidemilogi secara etis jika

kita membahas mengenai tokoh tokoh yang mengukir sejarah dalam perkembangan epidemiologi. Diantaranya yaitu :1. Hippocrates (460 BC- 377BC)

Hippocrates merupakan ahli epidemiologi pertama di dunia, karena dialah yang pertama mengajukan konsep analisis kejadian penyakit secara rasional dan juga memperkenalkan istilah epidemi dan endemi. Hipocrates mengemukakan beberapa teori yaitu penyakit terjadi karena adanya kontk dengan jasad hidup,penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang

2. Galen (129-199)Galen merupakan bapak psikologi ekperimental karena dia

mengajukan konsep bahwa status kesehatan berkaitan dengan temprament dan penyakit berhubungan dengan personality type (tipe kepribadian) dan lifestyle factors (faktor gaya hidup).

3. John snow John adalah penemu penyakit kholera. Dia menggunakan pendekatan

epidemiologis dengan menganalisis faktor tempat, orang, waktu untuk menganalisis masalah kholera sehingga di anggap sebagai the father of field epidemilogy.

1.6.2 Peristiwa Bersejarah Epidemiologi

1. Wabah Diare di LondonKasus kholera telah terjadi pada tahun 1854 di Broad

Street,London. Pada saat terjadi wabah disana sangat banyak korban meninggal dunia oleh agent kolera ini. Data yang ada telah mencatat sebanyak 500 orang meninggal dunia karena kholera.

3

Page 4: 4. bab i epid

Setelah diseleidiki hal tersebut terjadi karena air yang digunakan masyarakat. Wabah ini terjadi 30 tahun sebelum pasteur menemukan mikroba sebagai penyebab penyakit ,tetapi snow berani mengumumkan bahwa penyakit itu adalah suatu yang kotor dan berada dalam air.

2. Kisah rubella Kisah yang terbesit adalah wabah yang sangat luas terjadi di

AS pada tahun1935,1943 dan1964 dan di australia pada tahun 1940. Sebelum vaksin rubella diijinkan beredar pada tahun 1969, puncak insidensi rubella terjadi di AS setiap 6-9 tahun sekali. Selama tahun 1990-an,KLB rubella di AS terjadi di tempat kerja, pada institusi di masyarakat umum dan lingkungan lain di mana anak anak muda dan mereka yang berangkat dewasa berkumpul. virus rubella bertahan pada orang yang tidak di imunisasi.

3. Pandemi cacar dan eradikasinyaPada awal abad ke 17 penyakit yang mematikan bagi koloni-

koloni di AS adalah cacar. Di eropa cacar adalah penyakit endemi pada anak anak tetapi pada situasi yang lebih terisolir dalam koloni, epidemik yang berulang akan menghancurkan pemukiman.

Selama abad ke delapan belas prektek praktek suntik cacar (pertama kali dipromosikan oleh Greek Timotius tahun 1714) cukup berhasil dalam memnunda epidemi di koloni koloni amerika, walaupun praktek tersebut pada awalnya ditolak. Pada awal dari peran revolusi, tahun1776 cacar tiba di Boston. Kampanye yang herois penyuntikan terhadap 9152 orang yang tidak kebal cacar selama 3 hari, selama dilaksanakan. Sebenarnya hal tersebut menghasilkan kasus baru sebanyak 8114 dengan 165 kematian (1,8%), 232 infeksi alami pada mereka yang rentan juga belum pernah mendapat suntikan dan kematian menyumbang 33 (14,2%). Karena hal tersebut dua dekade kemudian muncul seseorang bernama Edward Jenner mendemonstrasikan kekebalan tubuh terhadap cacar. Pada saat itu surat untuk mempublikasikan yang dituju kepada Royal Society ditolak, tetapi beliau tetap mempublikasikan monograf klasiknya pada tahun 1798 dan namanya dikenal sebagai bapak vaksinasi.

1.6.3 Teori Perkembangan Epidemiologi

4

Page 5: 4. bab i epid

Epidemiologi merupakan suatu ilmu yang dinamis dan berkembang dari waktu ke waktu, dimana perkembangan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal :

1. Tentang zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit

Pada mulanya epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tapi juga hal hal lain baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dan penyakit/kesehatan serta masalah non kesehatan.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan LainnyaPengetahuan klinik kedokteran berkembang begitu pesat

disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi, ilmu perilaku. Perkembangan ilmu ini juga membantu perkembangan epidemiologi.

BAB IIDASAR-DASAR TEORI

2.1 Rancangan Penelitian

5

Page 6: 4. bab i epid

Dalam pembuatan Makalah ini sebelumnya pihak Dosen memberikan tema konsep timbulnya penyakit. Mengingat semakin banyaknya penyakit yang ada dewasa ini maka kami akan memulai dengan mempelajari konsep timbulnya penyakit maka kami akan mengambil judul tersebut sebagai objek yang akan dibahas dalam Makalah ini.

2.2 Langkah-langkah Penelitian

Dalam pembuatan Makalah ini penyusun melakukan langkah-langkah penelitian seperti mencari data-data dari membaca buku mengenai Epidemiologi Penyakit dan dari Internet yang menjadi refrensi.

2.3 Subjek Penelitian

Dalam pembuatan makalah ini penyusun membahas tentang konsep timbulnya penyakit mulai dari sejarah epidemiologi penyakit lalu perkembangannya, kemudian riwayat alamiah penyakit bagaimana penyakit-penyakit tersebut bisa muncul dan terakhir adalah langkah pencegahan penyakit-penyakit tersebut.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat singkat dan sementara sehingga data-data yang diperlukan sebaiknya telah diperkirakan dan bersifat aktual. Data-data yang dimaksud adalah data mengenai konsep timbulnya penyakit ,riwayat alamiah penyakit, metode munculnya penyakit dan juga cara pencegahan penyakit.

Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Penyusun dalam tugas akhir ini menggunakan metode Dokumentasi yaitu Suatu metode pengumpulan data dengan menelusuri arsip-arsip atau catatan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2.5 Metode Analisis Data

Dalam pembuatan makalah ini penyusun dapat menganalisis bahwa dalam kehidupan sehari hari konsep timbulnya penyakit sebenarnya

6

Page 7: 4. bab i epid

dianggap penting agar kita lebih memahami saat kita sakit atau bahkan bisa mencegah sebelum terpapar .

2.6Konsep Dasar Epidemiologi Penyakit

2.6.1 Segitiga Utama Epidemiologi

Host

Agen Lingkungan

Segitiga epidemiologi (Trial epidemiologi) merupakan konsep dasar mengenai gambaran tentang hubungan antara 3 faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu host (tuan rumah/ penjamu), agent (faktor penyebab) dan environment (lingkungan). Hubungan antara host, agent, environment merupakan satu kesatuan dinamis yang berada dalam keseimbangan (disequilibrium) pada seseorang yang sehat. Hubungan keseimbangan tersebut adalah:a. Manusia dalam keadaan sehat (penjamu, agen, dan lingkungan dalam

keadaan seimbang).b. Manusia menderita penyakit karena daya tahan tubuh berkurang.c. Manusia menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit

meningkat.d. Manusia menderita penyakit karena perubahan lingkungan

Komponen pada segitiga epidemiologi meliputi:1. Faktor Penjamu

Pejamu ialah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit.Yang termasuk dalam faktor penjamu :

a. GenetikaFaktor keturunan yang dapat mempengaruhi kesehatan. Misalnya: hemofilia, asma, buta warna, sickle cell disease.

b. Umur

7

Page 8: 4. bab i epid

Faktor umur dapat mempengaruhi kesehatan karena kecenderungan penyakit menyerang pada umur tertentu. Misalnya: usia balita dan usia lanjut rentan terkena penyakit. Usia balita rentan terkena penyakit karena pada usia balita sistem pertahanan tubuhnya belum stabil, sedangkan pada usia lanjut sistem pertahanan tubuhnya sudah menurun.

c. Jenis Kelamin (gender)Jenis kelamin mempengaruhi kesehatan karena ada jenis penyakit yang lebih cenderung kesalah satu jenis kelamin (hanya ditemukan pada laki-laki atau hanya ditemukan pada wanita saja). Misalnya: kanker prostat pada laki-laki, kanker serviks pada wanita.

d. Etnis/ Ras/ Warna kulitEtnis/ ras/ warna kulit mempengaruhi kesehatan karena terdapat jenis penyakit yang hanya menyerang ras kulit tertentu. Misalnya perbedaan status kesehatan pada ras kulit putih dan ras kulit hitam. Ras kulit putih memiliki resiko terkena penyakit kanker kulit dibandingkan ras kulit hitam.

e. Keadaan Fisiologi TubuhKeadaan fisiologi tubuh merupakan keadaan dimana tubuh dapat berfungsi secara normal. Keadaan fisiologi yang mempengaruhi status kesehatan misalnya: pubertas, kehamilan, stress, kelelahan, keadaan gizi.

f. Keadaan ImunologisKeadaan imunologis merupakan keadaan pertahanan tubuh atau kekebalan tubuh yang dapat berperan secara aktif maupun pasif. Misalnya: kekebalan karena adanya infeksi sebelumnya, memperoleh antibodi dari ibu atau dari pemberian vaksinasi.

g. Perilaku/ KebiasaanPerilaku/ kebiasaan berdasarkan gaya hidup, hubungan antar pribadi, rekreasi, dan personal hygiene.

h. Penyakit sebelumnyaPenyakit sebelumnya dapat mempengaruhi status kesehatan karena ada penyakit yang sudah pernah terkena kemudian dapat semakin parah akibat dari serangan kedua atau ada juga penyakit yang sudah sembuh maka resiko kekambuhannya relatif lebih kecil bahkan tidak terjadi lagi.

2. Faktor Agen

8

Page 9: 4. bab i epid

Agen (faktor penyebab) adalah suatu unsur, organisme atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya.Yang termasuk faktor agen adalah:

a. Faktor Nutrisi (gizi)Faktor nutrisi dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam bentuk keadaan kelebihan gizi atau kekurangan gizi. Bentuk kelebihan gizi diantaranya adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah, tingginya kadar glukosa, dan kelebihan dalam mengkonsumsi vitamin tertentu. Bentuk kekurangan gizi adalah pada saat defisiensi lemak, protein, dan vitamin.

b. Faktor KimiaFaktor kimia dapat menyebabkan timbulnya penyakit karena adanya zat-zat tertentu yang berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan tubuh menjadi keracunan. Misalnya asbes, kaebon monoksida, kobalt atau zat alergen.

c. Faktor FisikFaktor fisik dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam bentuk fisik maupun benda yang dapat dilihat oleh mata dan terdefinisi oleh pikiran. Misalnya: suhu, trauma mekanik (pukulan, tabrakan, jatuh), debu, radiasi.

d. Faktor BiologisFaktor biologis dapat menyebabkan timbulnya penyakit dimana faktor biologis ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu:1) Bakteri, seperti mycobacterium tuberculosis, treponema

pallidum, strptococus pneumoniae.2) Virus, seperti smallpox, mumps, polio, measels.3) Protozoa, seperti plasmodium malariae, disentri amoebae.4) Fungi (jamur), seperti Taenia pedis, Histoplasma camsulatum.5) Metazoa, seperti cacing gelang, cacing tambang,

Schistosomiasis.

3. Faktor LingkunganLingkungan adalah semua faktor diluar individu yang meliputi lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi. Yang termasuk faktor lingkungan adalah:

a. Lingkungan fisik, misalnya pada struktur bumi, tanah, iklim, air, dan sebagainya.

b. Lingkungan biologis, misalnya orang yang tinggal dilingkungan padat, fauna (sebagai sumber protein), dan flora (sebagai sumber bahan makanan).

9

Page 10: 4. bab i epid

c. Lingkungan sosial, misalnya a-sosial, lingkungan kerja, keadaan sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam, perang, banjir), urbanisasi, keadaan perumahan.

d. Lingkungan ekonomi, misalnya kemakmuran, status ekonomi.

2.6.2 Karakteristik Segitiga Utama Epidemiologi

Ketiga karakteristik pada segitiga utama epidemiologi, yaitu:1. Karakteristik Penjamu

Karakteristik penjamu diantaranya adalah:a. Resistensi

Resistensi adalah kemampuan penjamu untuk bertahan dari infeksi dan mempunyai mekanisme pertahanan dalam menghadapinya.

b. ImunitasImunitas adalah kemampuan penjamu untuk mengembangkan respon imunologis yang didapatnya, baik secara alamiah maupun non alamiah sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu.

c. Infektifnes (Infectiouness)Infektifnes adalah kemampuan penjamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit pada orang lain karena kuman yang berada dalam tubuh dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.

2. Karakteristik AgenKarakteristik agen diantaranya adalah:a. Infektivitas

Infektivitas adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan penjamu untuk dapat tinggal dan memperbanyak diri dalam jaringan penjamu karena biasanya diperlukan organisme dalam jumlah tertentu untuk menimbulkan infeksi didalam penjamunya.

b. PatogenesitasPatogenesitas adalah kemampuan organisme untuk menimbulkan reaksi patologis setelah terjadinya infeksi pada diri penjamu yang diserang.

c. VirulensiVirulensi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan reaksi patologi yang berat dan berkemungkinan menyebabkan kematian atau sering juga virulensi dikenal sebagai tingkat keganasan agen.

10

Page 11: 4. bab i epid

d. ToksisitasToksisitas adalah kemampuan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis sebagai upaya untuk merusak jaringan dan menyebabkan timbulnya penyakit.

e. InvasitasInvasitas adalah kemampuan organisme untuk masuk kedalam penjamu dan menyebar setelah memasuki jaringan.

f. AntigenisitasAntigenisitas adalah kemampuan organisme untuk merangsang antibodi dalam penjamu.

3. Karakteristik LingkunganKarakteristik lingkungan diantaranya adalah:a. Topografi

Topografi berkaitan dengan situasi lokasi atau lingkungan tertentu, baik yang terbentuk secara natural maupun buatan manusia yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya penyebarann suatu penyakit.

b. GeografisGeografis adalah keadaan yang berhubungan struktur geologi bumi yang berhubungan dengan timbulnya penyakit.

2.6.3 Kejadian Penyakit dalam Masyarakat

Beberapa istilah kejadian penyakit dalam masyarakat, diantaranya adalah :1. Endemis

Endemis adalah keadaan dimana penyakit terjadi secara menetap, tidak cepat menghilang, dan jumlah orang yang terinveksi cenderung tidak bertambah secara luar biasa pada masyarakat dalam tempat atau populasi tertentu.Contohnya: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Balikpapan merupakan kasus endems selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2007-2009.

2. EpidemiEpidemi adalah timbulnya penyakit karena adanya kasus baru pada suatu populasi, periode waktu tertentu dengan laju yang melampaui laju ekspektasi (dugaan) atau jumlah yang melebihi jumlah normal atau yang biasa.

11

Page 12: 4. bab i epid

Contohnya: Tahun 2002 terjadi epidemi chikungunya di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah).

3. PandemiPandemi adalah epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas dan mencakup proporsi populasi yang banyak.Contohnya: Pandemi flu burung terjadi di Indonesia pada tahun 2009 dan sudah menyebar ke seluruh dunia.

4. KasusKasus adalah seseorang yang menderita penyakit yang telah melakukan diagnosis, jadi bukan sekedar terinfeksi.Contohnya: Orang dikatakan memiliki kasus TBC setelah dokter menegakkan diagnose orang tersebut terinfeksi TBC berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosik.

5. Kasus IndeksKasus indeks adalah kasus pertama yang diperoleh atau mendapat perhatian dalam suatu laporan kejadian wabah/ penyakit atau penelitian.Contohnya: Flu Asiatik dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889 di Bukhara, Rusia.

6. Kasus PrimerKasus primer adalah kasus pertama yang menjadi sumber penyebaran penyakit menular yang terjadi didalam sebuah komuniti.Contohnya: Flu babi pertama kali menyebar di Meksiko tahun 1976.

2.6.4 Segitiga Distribusi Epidemiologi

Segitiga distribusi epidemiologi memiliki 3 faktor, yaitu faktor manusia (person), faktor tempat (place), dan faktor waktu (time) yang sering dikenal dengan PPT (person, place, time). Ketiga faktor tersebut berguna untuk menggambarkan adanya perbedaan dalam keterpaparan agen dan kepekaan penjamu.

Perbedaan ini dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai sumber, agen yang bertanggung jawab, transmisi dan penyebaran suatu penyakit.1. Faktor Manusia (Person)

Faktor manusia adalah faktor individu yang mempengaruhi keterpaparan yang mereka dapatkan dan kepekaan terhadap penyakit. Manusia yang mudah terpapar dan peka terhadap penyakit dapat menyebabkan manusia tersebut mudah jatuh sakit.

2. Faktor Tempat (Place)Faktor tempat adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik geografis, misalnya: RT/RW, provinsi, negara, region, dan lain-lain.

12

Page 13: 4. bab i epid

3. Faktor Waktu (Time)Faktor waktu adalah waktu kejadian penyakit yang dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan maupun tahun. Informasi waktu dapat menjadi pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat.

2.7 Konsep Penyebab Penyakit

Setelah mengetahui tentang pengantar epidemiologi ada baiknya kita mengetahui konsep penyebab penyakit. Agar lebih faham mengenai bagaimana penyakit masuk dalam tubuh berkembang lalu menimbulkan efek yang tidak nyaman bagi individu yang terpapar. berikut akan dibahas mengenai teori terjadinya penyakit. beberapa teori yang pernah di kemukakan antara lain :

A. Teori contagion

Sebuah teori yang berkembang karena pada masa nya terjadi penyakit menular akibat adanya kontak langsung.kesimpulan teori ini bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak langsung antara satu orang dengan orang lain.

B.Teori Hippocratic

Berbeda dengan contagion teori hippocratic berpendapat bahwa penyakit yang timbul pada individu disebabkan oleh gaya hidup si individu dan didukung oleh lingkungan yang bermasalah.

C. Teori Miasmatic

Teori ini menekankan bahwa penyebab timbulnya sakit dikarenakan uap dari sesuatu yang membusuk atau limbah yang mengenang yang dilambangkan ketika individu yang menghirup uap dari limbah tersebut maka akan terpapar .

D. Teori Epidemic

Dalam teori epidemic sesuai dengan namanya maka teori ini menekakan bahwa penyakit terjadi berhubungan dengan cuaca dan faktor geografi (tempat).

13

Page 14: 4. bab i epid

E. Germ Theory

Teori yang terkenal dengan sebutan teori kuman. Hal ini karena didukung dengan kemajuan tekhnologi yaitu mikroskop yang mampu mengidentifikasi mikroorganisme. Germ theorymenyimpulkan bahwa kuman atau mikroorganisme lah yang menyebabkan timbul penyakit.

F. Multicausa Theory

Teori multicaisa ini mengemukakan bahwa penyakit terjadi karena hasil interaksi dari berbagai faktor,misalnya faktor interaksi lingkungan yang berupa faktor biologis, kimiawi,ekonimi dan sosial yang memepengaruhi terjadinya penyakit.

Kesimpulannya jika multicausa teori penyakit disebabkan oleh benerapa faktor pendukung.

2.7.1 Konsep Penyebab Penyakit (Kausa)

1. Kausa Mutlak

Yang dimaksud adalah suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan suatu penyakit tertentu. contoh untuk terjadinya TBC pasti karena adanya Mycobacterium Tuberberculosis.

2. Kausa Esensial

Suatu penyebab yang harus ada untuk memungkinkan terjadinya suatu penyakit. contohnya kausa esensial penyakit diare adalah lingkungan yang tidak bersih.

3. Kausa Sufisien

Suatu penyebab yang terdiri dari beberapa penyebab yang saling mendukung sampai terjadi nya suatu penyakit. seperri contohnnya kausa sufisien penyakit tipes yaitu karena terlalu memforsir dalam bekerja, pola makan yang tidak teratur lalu karena adanya microbacterium salmonella typosa. jadi ada beberapa faktor yang saling dukung dalam terjadinya penyakit ini .

2.8 Model Hubungan Penyebab Penyakit

Diantara faktor penyebab dan penyakit digambarkan dalam dua model yaitu

14

Page 15: 4. bab i epid

1. Single cause atau Single effect Model

Model ini menyatakan bahwa penyakit disebabkan karena satu penyebab. contohnya kolera timbul dikarenakan adanya vibrio cholerae.

2.Multiple Cause atau Multiple Effect Model

Dalam model ini menyatakan bahwa penyakit disebabkan oleh beberapa penyebab yang berinteraksi satu dengan lainnya. Contohnya diare yang disebabkan oleh Invasi Escherichia coli bukan satu satunya penyebab terjadinya diare yapi di dukung oleh lingkungan yang tidak bersih.

Pada dasar nya Epidemiologi cenderung menggunakan model Multiple Cause sesuai dengan konsep multikausa dimana terjadinya penyakit diakibatkan oleh berbagai faktoe yang saling berinteraksi.

2.9 Hubungan Penyebab Dengan Penyakit

Dalam pembahasan selanjutnya sangat perlu untuk mengetahui proses terjadinya penyakit. Untuk apa dipelajari? agar kita bisa memahami dan mencegah penyakit tersebut. faktor yang berkaitan dengan terjadinya penyakit menciptakan sebuah model yang disebut " Jaringan Kausal " atau jaringan sebab akibat.

menurut model tersebut perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan diantara mereka yang pada akhirnya penyakit tersebut bertambah atau berkurang. Dalam model ini penyakit tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor melainkan akibat dari serangkaian prosea sebab akibat oleh karenanya kita dapat mencegah penyakit dengan memutus rantai pada berbagai titik.

2.10 Riwayat Alamiah Penyakit

a. Definisi Riwayat Alamiah Penyakit

15

Page 16: 4. bab i epid

Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara alamiah tanpa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya (suatu penyakit berlangsung secara natural).

b. Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit

1) Tahap Prepatogenesis

Tahap prepatogenesis memiliki ciri-ciri:a. Seseorang dalam keadaan sehat tapi memiliki kemungkinan

terkena agen penyakit.b. Terjadi interaksi antara penjamu, agen, dan lingkungan. Dimana

agen masih diluar tubuh pejamu, dan mengembangkan potensi infektifitasnya sehingga siap menyerang pejamu.

c. Belum adanya tanda-tanda sakit selama daya tahan dari tubuh penjamu masih kuat.

2) Tahap Patogenesis

Tahap patogenesis meliputi:a) Tahap inkubasi

Tahap inkubasi adalah tahap tenggang waktu masuknya bibit penyakit kedalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit. Tahap inkubasi memiliki ciri-ciri:1. Belum adanya tanda-tanda sakit yang khas dari penyakit.2. Tiap penyakit memiliki masa inkubasi yang berbeda-beda, baik

itu beberapa jam, hari, minggu, bulan, maupun bertahun-tahun. Pengetahuan mengenai lamanya inkubasi berguna untuk informasi diagnosis. Setiap penyakit memiliki masa inkubasi tersendiri dan pengetahuan akan masa inkubasi ini dapat digunakan untuk identifikasi jenis penyakit.

b) Tahap dini

Tahap dini memiliki ciri-ciri:1. Munculnya gejala penyakit yang kelihatan ringan.2. Adanya gangguan patologis sehingga terjadi masalah

kesehatan walaupun penyakit masih dalam masa sub klinik.3. Penjamu masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari.

16

Page 17: 4. bab i epid

4. Diharapkan diagnosis sudah dapat diketahui secara pasti sedini mungkin, karena bila diobati secara tepat akan sembuh, namun bila dibiarkan akan bertambah sakit.

c) Tahap lanjut

Tahap lanjut memiliki ciri-ciri:1. Gejala penyakit semakin jelas dan mungkin akan bertambah

berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya.2. Penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang

jelas, diagnosis relatif mudah untuk ditegakkan sehingga diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

3) Tahap Pasca Patogenesis/ Tahap Akhir

Tahap pasca patogenesis adalah berakhirnya perjalanan penyakit. Ada 5 keadaan setelah berakhirnya penyakit, yaitu:a) Sembuh sempurna

Keadaan dimana bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, fungsi dan bentuk tubuh kembali seperti sebelum sakit.

b) Sembuh dengan cacatKeadaan dimana bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi fungsi dan bentuk tubuh tidak kembali seperti sebelum sakit, meninggalkan bekas atau gangguan permanen (cacat).

c) KarierKeadaan dimana perjalanan penyakit seolah-olah berhenti, gejala penyakit tidak tampak tetapi bibit penyakit masih ada dalam penjamu dan penyakit dapat timbul kembali saat daya tahan tubuh penjamu menurun.

d) Penyakit tetap berlangsung secara kronikKeadaan dimana perjalanan penyakit tampak berhenti, gejala penyakit tidak berubah, tidak bertambah berat atau ringan.

e) Berakhir dengan kematianKeadaan dimana perjalanan penyakit berhenti dan pejamu meninggal dunia

c. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit

Manfaat riwayat alamiah penyakit adalah untuk:

17

Page 18: 4. bab i epid

1) DiagnostikMasa inkubasi dilakukan untuk menentukan jenis penyakit yang terjadi.Misalnya: jika terjadi suatu KLB (Kejadian Luar Biasa).

2) Tindakan PencegahanDengan mengetahui riwayat alamiah penyakit, rantai perjalanan penyakit tersebut dapat diketahui sehingga dengan mudah mencari titik potong dalam upaya pencegahan penyakit.

3) Terapi atau PengobatanTerapi atau pengobatan ini sebaiknya dilakukan pada tahap lebih awal agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak terjadi keterlambatan dalam menangani penyakit.

2.11 5 tingkat pencehgahan penyakit

2.8.1 Health PromotionSaat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan :

1. Penyuluhan/pendidikan kesehatan2. Rekreasi sehat3. Olahraga teratur 4. Perhatian terhadp perkembangan kepribadian

2.8.2 SPECIFIC PROTECTION Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan tubuh:

1. imunisasi2. Pelindung khusus : Helm, tutup telinga3. Perbaikan lingkungan4. Mengurangi penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan:

pengawet, pewarnadll.

2.8.3 EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENTDilakukan bila pejamu sakit, setidak – tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan)

18

Page 19: 4. bab i epid

Mencegah orang lain tertular. Misal : Case finding, skrining survei penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll.

2.8.4 DISABILITY LIMITATION(Pembatasan kecacatan / kelemahan )

Dilakukan waktu pejamu sakit / sakit berat de ngan tujuan mencegah cacat lebih lanjut,

fisik, sosial maupun mental. Misal : Amputasi pada ganggren karena DM, pada penyakit - penyakit menahun diatasi gang guan mental maupun sosialnya.

2.8.5 REHABILITATION

Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi diri nya sendiri,

mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi/fisiologi. Misal : Fisioterapi pada

kelumpuhan supaya tidak timbul kontraktur/atropi, psikoterapi pada gangguan mental.

BAB III

PENUTUP

19

Page 20: 4. bab i epid

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit muncul karena

gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan

menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan

secara berkala.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa

penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu,

agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup

sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.

20