4 Arithmatic Logic Unit (ALU)
-
Upload
zufardhiyaulhaq -
Category
Documents
-
view
1.021 -
download
164
description
Transcript of 4 Arithmatic Logic Unit (ALU)
Kompetensi dasar
2
Memahami Arithmatic Logic Unit (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
Menerapkan operasi aritmatik dan logik pada Arithmatic Logic Unit
Materi PokokArithmatic Logic Unit (ALU)Rangkaian half dan full adder Rangkaian penjumlah dan pengurang (Ripple Carry Adder)Arithmatic Logic Unit (TTL ALU)
Arithmatic Logical Unit (machine language)merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang
bertugas menghitung dan membandingkan.ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmatika dan
unit logika boolean.ALU menjalankan operasi penjumlahanan,
pengurangan, dan operasi-operasi sederhana lainnya pada input-outputnya, dengan demikian memberikan suatu hasil pada register output.
ALU sendiri merupakan suatu kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen perangkat elektronika termasuk di dalamnya sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana logic gate ini berfungsi untuk melaksanakan perintah dasar matematika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate inilah yang dapat melakukan perintah perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah “add” untuk menambahkan bilangan, atau “devide” atau pembagian dari suatu bilangan.
5
Fungsi Arithmetic Logic Unit
6
1. Melakukan suatu proses data yang berbentuk angka dan logika, seperti data matematika dan statistika
2. Melakukan keputusan dari operasi sesuai dengan instruksi program yaitu operasi logika (logical operation).
3. Melakukan perhitungan aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program
4. Membantu Control Unit saat melakukan perhitungan aritmatika (ADD, SUB) dan logika (AND, OR, XOR, SHL, SHR)
Rangkaian Kombinasional
7
A. Rangkaian Penjumlahan [ Adder]1.Half Adder menjumlahkan dua bit2.Full Adder [FA] menjumlahkan tiga bit3.Pararel Binary Adder menjumlahkan banyak bit
B. Rangkaian Pengurangan [Subtractor]1.Half Subtractor [HS]2.Full Subtractor [FS]3.Pararel Subtractor
A. Rangkaian Penjumlahan [ Adder]
8
1. Half Adder menjumlahkan dua bit2. Full Adder [FA] menjumlahkan
tiga bit3. Pararel Binary Adder
menjumlahkan banyak bit
Rangkaian Penjumlahan [Adder]
9
Half AdderRangkaian dasar penjumlah yang dipakai untuk menambah 1‐bit bilangan biner dengan masukkan dua input (A dan B)Rangkaian mempunyai dua keluaran : Sum (hasil jumlah) dan Carry (simpan)
Tabel Half Adder Penjumlahan Setengah
10
∑= sum, C0 = Carry out
Masukan Keluaran
A + B ∑ C0
0 + 0 0 00 + 1 1 01 + 0 1 01 + 1 0 1
Penjumlahan digir biner
Jumlah Di SimpanXOR AND
Rangkaian logika
12
Persamaan outputnya : Sum = ∑ m [1,2]
A
11
B
AB AB
AB
B
= AB + AB = A BCarry = ∑ m [3] = AB
Rangkaian logikanya
Rangkaian Penjumlahan [Adder]
13
Full Adder [FA] (penjumlahan lengkap)Rangkaian penjumlah yang dipakai untuk menambahkan 1‐bit bilangan biner dengan masukkan tiga input (A, B dan Cin).
Blok diagram :
14
Simbol blok
Keluaran
Masukan
FAPenjumla
han Lengkap C0 = Carry Out
∑ = SumCin
A
B
C0 = Carry Out
∑
AB
Cin Penjumlahan
setengah
Penjumlahan
setengah∑
A
B
C0
C0
C0
∑ A B
Tabel kebenaran Full Adder [FA]
15
NoMasukan Keluaran
A B Cin ∑ C0
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0
2 0 1 0 1 0
3 1 1 0 0 1
4 0 0 1 1 0
5 1 0 1 0 1
6 0 1 1 0 1
7 1 1 1 1 1
Pindahan + B + A JumlahCarry Out
Cin = Incoming carry, CO = outgoing carry, ∑ = Sum
16
Rangkaian penjumlah setengah dan penjumlah lengkap banyak digunakan sebagai bagian unit logika aritmatik (ALU) dari suatu mikroprosesor. ALU dari mikroprosesor dapat juga mengurangi penggunaan rangkaian penjumlah setengah dan penjumlah lengkap yang sama.
Full adder mengolah penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap
Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut
17
Sum = ∑ m [1,2,4,7] ∑ = A B Cin + A B Cin + A B Cin + A B Cin
∑ = A ⊕ B ⊕ Cin
Cin = A B Cin + A B Cin + A B Cin + A B Cin
Dengan menggunakan peta karnaugh, Cin dapat
diserhanakan menjadi :Cin = AB + A Cin + B Cin
Tabel kebenaran Full Adder [FA]
18
NoMasukan Keluaran
A B Cin ∑ C0
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0
2 0 1 0 1 0
3 1 1 0 0 1
4 0 0 1 1 0
5 1 0 1 0 1
6 0 1 1 0 1
7 1 1 1 1 1
Cin = Incoming carry, CO = outgoing carry, ∑ = Sum
Rangkaian Penjumlahan [Adder]
21
PARALEL BINARY ADDERParallel Adder adalah rangkaian
Full Adder yang disusun secara parallel dan berfungsi untuk menjumlah bilangan biner berapapun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan.Diperlukan rangkaian FA sebanyak jumlah bit dari setiap bilangan biner
Contoh : penambahan bilangan biner 4 bit
22
C3 C2 C1 C0
A : A3 A2 A1 A0
B : B3 B2 B1 B0
C3 S3 S2 S1 S0
1 1 1 1A : 1 1 0 1
B : 1 1 0 11 1 0 0 0
B. Rangkaian Pengurangan [Subtractor]
24
1.Half Subtractor [HS]2.Full Subtractor [FS]3.Pararel Subtractor
B.1. Half Subtractor [HS]
25
Digunakan untuk mengurangi dua bilangan pada tingkat pertama (masing‐masing 1‐bit)Rangkaian mempunyai dua keluaran :
Difference (D) : selisih Borrow (B): pinjam
Bilangan pengurang (Subtrahend): ZBilangan yang dikurangi (Minuend): Y
• Tabel kebenaran HS
26
D = ∑ m [1,2] = Y Z + Y Z = Y ⊕ ZB = ∑ m [1] = Y Z
NoInput Output
Y Z D B
0 0 0 0 0
1 0 1 1 1
2 1 0 1 0
3 1 1 0 0
• Persamaan output HS
B.2. Full Subtractor [FS]
28
Pada tingkat kedua dan seterusnya, akan diperkurangkan tiga buah bilangan karena ada kemungkinan timbulnya borrow dari tingkat yang lebih rendah
• Tabel kebenaran FS
29
Bin = Borrow input
D = Deference
Bo = Borrow output
No
Input Output
Y Z Bin D Bo
0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1
2 0 1 0 1 1
3 0 1 1 0 1
4 1 0 0 1 0
5 1 0 1 0 0
6 1 1 0 0 0
7 1 1 1 1 1
30
D = ∑ m [1,2,4,7] = Y ⊕ Z ⊕ Bin
Bo = ∑ m [1,2,3,7] = Y Z + ZBin + YBin
Persamaan output FS
Rangkaian Logika FS
B.3. Paralel Subtractor
31
Digunakan untuk pengurangan bilangan biner beberapa bitDiperlukan rangkaian FS sebanyak jumlah bit dari setiap bilangan biner
Contoh : penambahan bilangan biner 4 bit
32
B3 B2 B1
Y : Y3 Y2 Y1 Y0
Z : Z3 Z2 Z1 Z0
D3 D2 D1 D0
Y : 1 1 0 1
Z : 1 0 1 10 0 1 0
a
Paralel subtractor
33
Untuk melakukan proses itu diperlukan rangkaian paralel binary subtractor 4‐bit