4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

23
JURNAL BISNIS STRATEGI Vol. 21 No. 1 Juli 2012 72 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS TERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013 4 Filus Raraga M. Chabachib Harjum Muharam Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAKSI Pasar modal merupakan salah satu subsektor yang memainkan peran yang sangat penting dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara. Sehingga pasar modal menjadi salah satu indikator perekonomian suatu negara. Salah satu ukuran kinerja dari pasar modal adalah indeks harga saham. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi indeks harga saham di pasar modal, antara lain keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara (Blanchard, 2006); kurs valuta asing, kondisi perekonomian internasional, dan siklus ekonomi suatu negara (Samsul,2008). Selama periode amatan tahun 2000-2013 terjadi fenomena dimana hubungan antar variabel makro ekonomi dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak sesuai dengan teori. Hal ini didukung dengan kesenjangan dari beberapa hasil penelitian terdahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Harga Minyak Dunia dan Harga Emas Dunia terhadap hubungan timbal-balik Kurs (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) dan indeks harga saham gabungan (IHSG). Penelitian ini menggunakan data bulanan Januari 2000 sampai Januari 2013. Tujuan penelitian akan dijawab dengan menggunakan uji kointegrasi untuk melihat hubungan jangka panjang antar variabel dan model VAR/VECM untuk mengetahui apakah pergerakan harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs mempengaruhi IHSG dan IHSG mempengaruhi kurs. Selanjutnya, alat analisis Impulse Response digunakan untuk mengetahui respon IHSG dan kurs jika terjadi guncangan harga minyak dunia dan harga emas dunia, serta menggunakan alat analisis Variance Decomposition untuk mengetahui peran variabel harga minyak dunia dan harga emas dunia dalam menjelaskan pergerakan IHSG dan kurs.

Transcript of 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

Page 1: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201272

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DANHARGA EMAS TERHADAP HUBUNGANTIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS HARGASAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEKINDONESIA (BEI) 2000 -2013

4

Filus RaragaM. ChabachibHarjum MuharamFakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAKSI

Pasar modal merupakan salah satu subsektor yang memainkan peran yang sangat

penting dalam menggerakan roda perekonomian suatu negara. Sehingga pasar modal

menjadi salah satu indikator perekonomian suatu negara. Salah satu ukuran kinerja dari

pasar modal adalah indeks harga saham. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi

indeks harga saham di pasar modal, antara lain keadaan ekonomi global, tingkat harga

energi dunia, kestabilan politik suatu negara (Blanchard, 2006); kurs valuta asing,

kondisi perekonomian internasional, dan siklus ekonomi suatu negara (Samsul,2008).

Selama periode amatan tahun 2000-2013 terjadi fenomena dimana hubungan antar

variabel makro ekonomi dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak

sesuai dengan teori. Hal ini didukung dengan kesenjangan dari beberapa hasil penelitian

terdahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Harga Minyak Dunia

dan Harga Emas Dunia terhadap hubungan timbal-balik Kurs (nilai tukar rupiah terhadap

dolar AS) dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Penelitian ini menggunakan data bulanan Januari 2000 sampai Januari 2013. Tujuan

penelitian akan dijawab dengan menggunakan uji kointegrasi untuk melihat hubungan

jangka panjang antar variabel dan model VAR/VECM untuk mengetahui apakah

pergerakan harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs mempengaruhi IHSG dan IHSG

mempengaruhi kurs. Selanjutnya, alat analisis Impulse Response digunakan untuk

mengetahui respon IHSG dan kurs jika terjadi guncangan harga minyak dunia dan harga

emas dunia, serta menggunakan alat analisis Variance Decomposition untuk mengetahui

peran variabel harga minyak dunia dan harga emas dunia dalam menjelaskan

pergerakan IHSG dan kurs.

Page 2: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 73

Hasil analisis kointegrasi menunjukkan bahwa semua variabel, yakni harga minyak dunia,

harga emas dunia, kurs dan IHSG dalam jangka panjang ada kointegrasi. Hasil analisis

menunjukkan bahwa harga minyak dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG;

harga minyak dunia berpengaruh signifikan terhadap kurs; harga emas dunia tidak

bepengaruh signifikan terhadap IHSG; harga emas dunia tidak berpengaruh signifikan

terhadap kurs; kurs berpengaruh signifikan terhadap IHSG; IHSG berpengaruh signifikan

terhadap kurs. Hasil analisis kausalitas menunjukkan bahwa kurs dan IHSG ada

hubungan kausalitas. Hasil analisis Impulse Response menunjukkan bahwa guncangan

harga minyak dunia direspon negatif oleh kurs; guncangan harga emas dunia direspon

negatif oleh IHSG dan kurs; perubahan nilai kurs direspon positif oleh IHSG; dan

perubahan IHSG direspon positif oleh kurs.

Kata kunci:

harga minyak dunia, harga emas dunia, IHSG, kurs, kointegrasi, VECM, Kausalitas

Granger.

Pasar modal merupakan salah satusubsektor yang memainkan peran yang sangatpenting dalam menggerakan roda perekonomiansuatu negara. Sehingga pasar modal menjadisalah satu indikator perekonomian suatu negara.Ada dua fungsi utama yang dijalankan oleh pasarmodal, yaitu per tama, sebagai sumberpembiayaan bagi entitas bisnis. Dimanaperusahaan yang membutuhkan dana dapatmemperoleh dana dari pasar modal yang dapatdigunakan untuk pengembangan usaha maupuntambahan modal perusahaan dan sebagainya.Kedua, sebagai sarana berinvestasi bagimasyarakat, seper ti saham, obligasi daninstrumen keuangan lainnya. Masyarakat dapatmenggunakan pasar modal untuk berinvestasipada instrumen keuangan tersebut sesuaidengan pilihan keuntungan dan risikonya.

Perkembangan teknologi informasi danproses globalisasi yang sangat cepat saat inidalam bisnis produk maupun dalam bisniskeuangan, telah menciptakan berbagai tantanganbagi dunia bisnis dan investasi. Hal ini

PENDAHULUAN

disebabkan masyarakat dengan mudahmemperoleh informasi, yang akhirnya dariinformasi tersebut akan mempengaruhikeputusan investasi mereka. Pasar modalsebagai salah satu tempat kegiatan bisniskeuangan akan menerima dampak langsungmaupun tidak langsung apabila terjadi perubahanpada kegiatan bisnis lainnya, seperti perubahanharga minyak dunia, perubahan harga emas danperubahan nilai tukar suatu mata uang/Kurs.

Di Indonesia, investor yang berminatuntuk berinvestasi di pasar modal dapatberinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEIdalam menunjang kegiatan bisnisnya selalumemberikan informasi kepada masyarakatmengenai pergerakan harga saham, baik melaluimedia cetak maupun elektronik. Salah satuinformasi yang disampaikan adalah pergerakanindeks harga saham gabungan ( indeks hargasaham gabungan atau disingkat IHSG adalahgabungan atas seluruh saham yang tercatat diBursa Efek Indonesia). Sehingga investor dapatmengetahui kondisi pasar apakah sedang

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 3: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201274

bergairah atau lesu melalui pergerakan indeksharga saham gabungan. Menurut Kendal dalamSamsul (2006) bahwa informasi yang diterimaoleh investor akan mempengaruhi investor dalampengelolaan investasi mereka.

Banyak faktor ekonomi yangmempengaruhi pasar modal. Menurut Blanchard(2006) faktor-faktor makroekonomi yangmempengaruhi pasar modal antara lain keadaanekonomi global, tingkat harga energi dunia,kestabilan politik suatu negara, dll. Sedangkanmenurut Samsul (2008) faktor-faktor yangmempengaruhi pasar modal, antara lain: kursvaluta asing, kondisi perekonomian internasionaldan siklus ekonomi suatu negara. Faktor lainyang mempengaruhi pasar modal adalahperilaku investor.

Sehubungan dengan fluktuasi hargaminyak dunia (OP), harga emas dunia (GP), nilaitukar (Kurs), dan indeks harga saham gabungan(IHSG) tahun 2000 sampai 2013, dapat dilihatdalam Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. BerdasarkanGambar 1.1 menunjukkan bahwa pada periode2000 sampai 2013 harga emas dunia (GP) lebihfluktuasi dibandingkan perubahan / fluktuasiharga minyak dunia (OP).

Gambar 1.1 juga menunjukkan bahwa

ketika harga minyak dunia (OP) mengalamikenaikan, yaitu dari $58,73 pada akhir Oktober2006 menjadi $140,1 pada akhir Juni 2008.IHSG juga mengalami kenaikan, yaitu dari1.582,6 pada akhir Oktober 2006 naik menjadi2.349 pada akhir Juni 2008 (Gambar 1.2). Halini menunjukkan suatu fenomena bagi pasarmodal Indonesia.

Selanjutnya, harga minyak dunia (OP) danIHSG cenderung pergerakannya sama, yakniketika OP (Gambar 1.1) turun menjadi $41,7pada akhir Januari 2009 dan naik menjadi$104,9 pada akhir April 2012. IHSG (Gambar1.2) juga turun menjadi 1.332,7 pada akhirJanuari 2009 dan naik menjadi 4.180,7 padaakhir April 2012. Sedangkan, pergerakan Kurspada periode 2000 sampai 2013 cenderunglebih fluktuatif jika dibandingkan dengan IHSG,seperti terlihat pada Gambar 1.2.

Berkaitan dengan pengaruh variabelmakroekonomi, salah satu variabel yangmempengaruhi pasar modal adalah tingkat hargaenergi dunia (Blanchard, 2006). Tingkat hargaenergi memegang peran penting dalamperekonomian dan pasar saham Indonesia. Halini dilatarbelakangi bahwa di Bursa Efek Indone-sia, nilai kapitalisasi perusahaan tambang yang

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 4: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 75

tercatat di indeks harga saham gabungan (IHSG)mencapai 13,9% (www.idx.co.id).

Menurut Wang et al., (2010) perubahanharga minyak dunia yang cenderung naik,ekonomi dan pasar saham juga cenderungmengalami penurunan. Namun, jika dilihatpengaruhnya akan berbeda bagi negarapengekspor minyak dan pengimpor minyak,karena bagi negara pengekspor minyak kenaikanharga minyak dunia menunjukkan adanyapemindahan kesejahteraan dari negarapengimpor minyak ke negara pengekspor

minyak. Sebaliknya, yang terjadi bagi negarapengimpor minyak. Hal ini menunjukkan bahwaharga minyak dapat mempengaruhiperekonomian suatu negara maka harga minyakmerupakan salah satu cermin perubahan kondisiperekonomian dan perubahan pasar saham.

Tabel 1.1 akan ditampilkan data eksporminyak bumi Indonesia Tahun 2004 – 2011.

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwaharga minyak sejak 2004 sampai 2011 terjadikenaikan yang cukup signifikan, yaitu dari US$36,39 pada tahun 2004 naik menjadi US$

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 5: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201276

111,55 pada tahun 2011. Walaupun disisi lainterjadi penurunan jumlah ekpor dari 178.869(barel) pada tahun 2004 turun menjadi 100.744pada tahun 2011 (data sementara) seiringdengan penurunan jumlah produksi dari 400.486(ribu barel) pada tahun 2004 turun menjadi329.595 (ribu barel-data sementara).Berdasarkan data ekspor minyak bumi Indone-sia Tahun 2004 – 2011 pada Tabel 1.1menunjukkan bahwa, kenaikan harga minyakcukup signifikan. Hal ini tentunya akanberdampak terhadap perekonomian Indonesiadan lebih khusus pada harga saham di BEI.

Selain itu, beberapa faktor yangmempengaruhi investor seperti tingkat inflasi,fluktuasi pasar saham dan komoditas termasukharga minyak. Investor akan memikirkan untukmemilih investasi yang memiliki tingkat risikoyang lebih kecil. Salah satu bentuk investasitersebut adalah investasi pada produk emas yangdianggap dapat memper tahankan nilainyadengan baik dan juga dapat digunakan untukmelakukan lindung nilai (hedging) terhadapinflasi (Wang et al 2010). Fakta sejarahmenunjukkan bahwa di negara-negara selamaperiode kemerosotan pasar saham, emas selalumenunjukkan tren lebih baik.

Variabel makroekonomi lain yang dapatdigunakan untuk menilai kekuatan perekonomiansuatu negara adalah kurs / nilai tukar mata uang.Menurut Tandelilin (2001) salah satu sumberrisiko investasi adalah risiko kurs / nilai tukarmata uang. Nilai tukar mata uang yang stabilakan mempengaruhi investor asing masuk kesuatu negara. Kurs / nilai tukar mata uangmenunjukkan berapa banyak uang domestikyang dibutuhkan untuk membeli satu unit matauang asing.

Salah satu faktor yang mempengaruhikurs adalah neraca perdagangan nasional.Neraca perdagangan yang mengalami defisitcenderung menaikkan nilai tukar mata uangasing. Sebaliknya, apabila neraca pembayaran

surplus dan cadangan valuta asing yang dimilikinegara terus menerus bertambah jumlahnya,maka nilai valuta asing akan bertambah murah.Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kursdapat dipergunakan sebagai salah satu ukuranuntuk menilai kestabilan dan perkembangansuatu perekonomian.

Kaitan dengan pembiayaan kegiatanbisnis terutama perusahaan yang berorientasiekspor dan impor di Indonesia akan sangatterpengaruh terhadap perubahan nilai tukar ru-piah. Selain itu, kegiatan bisnis internasionalperusahaan domestik akan mendapat pengaruhlangsung dari perubahan nilai tukar uangtersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa perubahannilai tukar, melalui perubahan biaya danpendapatan, akan berdampak langsung padakeuntungan perusahaan dan dengan demikianberdampak pada harga saham perusahaantersebut.

Beberapa penelitian mengenai hargaminyak dunia, harga emas dunia, Kurs, hargasaham dan bagaimana hubungan antar variabeltersebut akan diuraikan berikut ini: Dalampenelitian Sadorsky (1999) menggunakan VARmengeksplorasi korelasi tiga bulan suku bungaTreasury AS (S & P 500), return saham, dan hargaminyak, selama masa studi Januari 1947 sampaiApril 1996. Hasil empiris menunjukkan bahwakenaikan harga minyak memiliki efek negatif padaharga saham yang sebenarnya. Apalagi setelahtahun 1986, harga minyak lebih baik dapatmenjelaskan varians kesalahan perkiraan padareturn saham daripada tingkat suku bunga.

Hasil yang sama juga ditunjukkan olehAdebiyi et al. (2009) dengan menggunakanmetode VAR untuk mengestimasi pengaruhharga minyak dunia, nilai tukar, suku bunga, danindeks produksi industri terhadap indeks hargasaham di Nigeria. Hasil penelitian menunjukkanbahwa harga minyak dunia berpengaruh negatifterhadap indeks harga saham, artinya naiknyaharga minyak dunia akan menurunkan indeks

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 6: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 77

harga saham di Nigeria. Nigeria merupakannegara pengekspor minyak mentah sekaligusnegara anggota Organization of Petroleum Ex-porting Countries (OPEC).

Hasil yang berbeda di tunjukkan olehKilian dan Park (2007) yang menemukan bahwaharga minyak dunia memberikan dampak yangpositif terhadap pergerakan indeks bursa saham.Ar tinya kenaikan harga minyak dunia akanmendorong kenaikan harga saham perusahaantambang dan juga akan mendorong kenaikanindeks harga saham. Hasil yang samaditunjukkan oleh Bjornland (2008) mengenaipergerakan indeks harga saham yang dilakukandi Norwegia. Dengan menggunakan metodeSVAR, hasil penelitian menunjukkan bahwakenaikan harga minyak dunia mendorongkenaikan indeks harga saham.

Dalam studi yang dilakukan oleh Moore(1990) menyelidiki apakah harga emasdipengaruhi oleh inflasi dan faktor pasarlainnya. Dengan menggunakan leading signalsinflasi untuk menguji hubungan antara sinyal-sinyal terkemuka dan harga pasar emas NewYork sejak tahun 1970. Hasil empirismenunjukkan bahwa, dari tahun 1970 hinggatahun 1988, harga emas dan harga saham /obligasi memiliki korelasi yang negatif, yaituketika harga emas meningkat, pasar saham /obligasi sedang menurun. Namun, hasil yangberbeda ditunjukkan oleh Twite (2002),penelitian yang dilakukan mengenai hargaemas, kurs dan emas premium. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa harga emas berpengaruhpositif terhadap pasar modal Australia.

Penelitian mengenai Kurs yang dilakukanoleh Valadkhani, V., Surachai Chancharat danCharles Harvie (2006) menunjukkan bahwa kursberpengaruh negatif terhadap pasar modal Thai-land. Hasil yang sama juga ditunjukkan olehMuharam, H. dan Zuraedah Nurafni (2008),dalam penelitian mengenai pengaruh nilai tukarrupiah dan Indeks Saham Dow Jones Industrial

Average terhadap Indeks Harga SahamGabungan di BEJ. Hasil penelitian menunjukkanbahwa nilai tukar rupiah berpengaruh negatifterhadap IHSG di BEJ. Dalam penelitian yangdilakukan oleh Ruhendi dan Johan Arifin (2003)mengenai dampak perubahan Kurs Rupiah danIndeks Harga Saham Dow Jones di New YorkStock Exchange terhadap Indeks Harga SahamGabungan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kurs berpengaruh signifikanterhadap pasar modal Indonesia. Rosialita(2006), menemukan bahwa kurs dollar AmerikaSerikat berpengaruh positif terhadap IHSG.

Penelitian mengenai hubungan kausalitasvariabel makroekonomi, Ratanapakorn danSharma (2007) mempelajari hubungan jangkapanjang dan jangka pendek antara indeks hargasaham AS (menggunakan S & P 500) danvariabel makro ekonomi. Selama masa studi darikuar tal pertama tahun 1975 sampai kuar talkeempat tahun 1999. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa indeks harga saham dannilai tukar dalam jangka pendek berkorelasipositif.

Penelitian yang sama mengenai hubunganvariabel makroekonomi juga dilakukan olehWang et al. (2010) dengan menggunakan dataharian untuk mengeksplorasi dampak fluktuasiharga minyak mentah, harga emas, dan nilaitukar beberapa mata uang terhadap indeks hargasaham Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Tai-wan, dan Cina, serta korelasi jangka panjang danjangka pendek antar variabel-variabel tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatkointegrasi antara fluktuasi harga minyak, hargaemas dan nilai tukar dari dolar Amerika Serikatterhadap mata uang, dan pasar saham Jerman,Jepang, Taiwan dan Cina. Artinya, dalam jangkapanjang ada hubungan yang stabil antaravariabel-variabel ini. Sebaliknya, tidak adakointegrasi antara variabel-variabel dan indekspasar saham AS. Dengan kata lain, tidak adahubungan jangka panjang yang stabil antara

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 7: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201278

harga minyak, harga emas, nilai tukar dan indekspasar saham AS. Selain itu, hasil penelitian darihubungan kausalitas menunjukkan bahwa diTaiwan, harga minyak, harga saham dan hargaemas memiliki hubungan dua arah / salingmempengaruhi.

Pada uraian sebelumnya menjelaskanbahwa banyak faktor yang mempengaruhipasar modal, diantaranya adalah harga minyakdunia, harga emas dunia dan kurs. Selain itu,berdasarkan Gambar 1.1 dan Gambar 1.2menunjukkan bahwa pada periode Januari2000 sampai dengan Januari 2013 terlihatadanya pergerakan harga minyak dunia, hargaemas dunia, kurs dan IHSG pada beberapaperiode secara bersamaan ke arah yang samanamun, pada periode lain pergerakannyakearah yang berbeda / berlawanan arah. Halini dapat dilihat pada pergerakan dari hargaminyak dan IHSG, terlihat bahwa kenaikanharga minyak dunia diikuti juga dengankenaikan IHSG. Selain itu dalam penelitianterdahulu juga terlihat tidak adanya konsistensihasi l penel i t ian, maka perlu di lakukanpenelitian lebih lanjut mengenai variabel hargaminyak dunia, harga emas dunia, kurs danindeks harga saham.

Berdasarkan permasalahan yangdiuraikan sebelumnya, maka penelitian ini akanmengeksplorasi variabel-variabel tersebut,untuk mengetahui pengaruh antara variabelyang satu terhadap variabel lain dan jugamelihat hubungan antara kurs dan IHSG. Hasildari penelitian ini diharapkan dapat memberikaninformasi yang benar bagi investor mengenaipengaruh harga minyak dunia dan harga emasdunia terhadap hubungan timbal balik kurs danIHSG, sehingga dapat membantu melakukankeputusan investasi di pasar modal pada BEI,dan juga bagi pembuat kebijakan menjadi bahanpertimbangan dalam membuat suatu kebijakandi pasar uang.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS

2.1Pengaruh Harga Minyak dunia terhadapIHSG

Kebutuhan minyak mentah yang semakinmeningkat seiring dengan munculnya negara-negara industri baru secara langsung akanmempengaruhi harga minyak mentah dunia. Haltersebut jika dikaitkan dengan aktivitasperekonomian maka harga minyak akanberpengaruh terhadap perekonomian suatunegara. Bagi negara penghasil minyak(pengekspor), kenaikan harga minyakmenggambarkan adanya pemindahankesejahteraan dari negara pengimpor minyak kenegara pengekspor minyak. Hal ini akanberdampak pada penerimaan dan kesejahteraanmasyarakatnnya. Selanjutnya, akan berdampakpada perekonomian. Haldane (1997) menge-mukakan bahwa aktivitas ekonomi yang tinggiakan menekan inflasi dan mata uang terapresiasidi negara pengekspor minyak.

Berdasarkan hasil penelitian Kilian danPark (2007), Rati dan Park (2007) dan Bjornland(2008) menemukan bahwa kenaikan hargaminyak dunia akan mendorong kenaikan indeksharga saham. Hal ini karena kenaikan hargaminyak dunia mendorong perekonomiansehingga terjadi peningkatan permintaan agregatdan meningkatnya kesejahteraan. Dengan tingkatkesejahteraan masyarakat yang tinggi makamasyarakat cenderung melakukan investasipada instrumen saham.

Berdasarkan data transaksi perdagangansaham yang dikeluarkan oleh BEI tanggal 17Desember 2009, tercatat bahwa sektorpertambangan mendominasi sekitar 39.7% daritransaksi perdagangan saham. Denganpersentase demikian besar secara langsung akanmempengaruhi pergerakan IHSG. Selain itu,pergerakan IHSG banyak didorong oleh saham-saham yang aktif diperdangkan sehingga

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 8: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 79

kenaikan harga minyak akan mendorongkenaikan IHSG. Hal ini disebabkan denganadanya kenaikan harga minyak akan memicukenaikan harga bahan tambang secara umum,selanjutnya, akan mendorong harga sahamperusahaan tambang, akhirnya mendorongkenaikan IHSG.

2.2Pengaruh Harga Minyak dunia terhadapKurs

Perubahan harga minyak mentah telahterbukti mampu menjelaskan pergerakan nilaitukar valuta asing / kurs, terutama yang diukurterhadap dolar Amerika Serikat (Chen dan Chen,2007; Benassy-Quere et al, 2007; Lizardo danMollick, 2010). Hal ini disebabkan sebagianbesar perdagangan minyak mentahmenggunakan dolar Amerika Serikat, dan minyakadalah sumber energi utama dunia, sehinggavariasi dalam perdagangan internasional, minyakmentah memiliki dampak yang signifikan padapenilaian relatif dari dolar AS.

Berkaitan dengan pengaruh harga minyakterhadap kurs. Munoz dan Dickey (2009)melakukan penelitian mengenai hubungan jangkapanjang antara harga spot listrik, nilai tukar dolarAmerika / Euro dan harga minyak. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa harga minyak berpengaruhterhadap dua variabel lainnya dalam jangkapendek. Artinya, dalam jangka pendek hargaminyak berpengaruh terhadap nilai tukar dolarAS /Euro.

Uraian sebelumnya, membawa padakesimpulan bahwa jika terjadi peningkatanpermintaan minyak akan mempengaruhipermintaan dolar Amerika Serikat danselanjutnya, akan mempengaruhi nilai tukar matauang domestik terhadap dolar Amerika Serikat.

2.3Pengaruh Harga Emas Dunia terhadapIHSG

Menurut Sunariyah (2006) salah satubentuk investasi yang cenderung bebas resiko

adalah emas. Bagi investor ketika melakukaninvestasi, mereka lebih memilih investasidengan tingkat imbal hasil tinggi dengan risikopada tingkat ter tentu atau tingkat imbal hasilter tentu dengan risiko yang rendah. Secaraumum permintaan emas dapat dibagi menjadidua, yaitu :1) Permintaan penggunaan, dimana emas

digunakan secara langsung dalam prosesproduksi perhiasan, medali, koin, komponenlistrik dll.

2) Permintaan asset, dimana emas digunakanoleh pemerintah, fund manager dan sebagaiinvestasi individu.

Pandangan tradisional mengenaipermintaan emas sebagai aset dipercaya bahwaemas dapat memberikan lindung nilai yang efektifterhadap inflasi dan bentuk lainnya dariketidakpastian. Namun, menurut Aggarwal(1992) kenyataannya dapat berbeda sebab emasmungkin dalam jangka panjang dapat menjadilindung nilai terhadap inflasi tetapi dalam jangkapendek dapat terjadi volatilitas harga. Hal inimenunjukkan bahwa pergerakan harga emasakan mempengaruhi harga saham karena dapatdigunakan sebagai subtitusi dari saham itusendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Moore(1990) menemukan bahwa harga emas danharga saham / obligasi memiliki korelasi yangnegatif.

2.4Pengaruh Harga Emas Dunia terhadapKurs

Faktor-faktor fundamental yang mempe-ngaruhi harga emas (http://askmisstrader.com,http://id-id.facebook.com/notes/pegadaian danhttp:vibiznews.com) antara lain :a. Fluktuasi kurs dolar AS. Kurs dolar AS

mempunyai peranan penting dalam sistemkeuangan internasional. Melemahnya kursdolar AS biasanya mendorong kenaikanharga emas dunia. Hal ini karena turunnyanilai mata uang dolar AS membuat harga

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 9: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201280

emas menjadi lebih murah dalam mata uanglain sehingga umumnya mendorong adanyakenaikan permintaan emas, terutama darisektor industri perhiasan.

b. Politik, peperangan atau kerusuhan di suatudaerah yang sensitif sering kali jugamemperkuat nilai tukar emas terhadap DolarAS. Pada saat politik, peperangan ataukerusuhan, pelaku pasar dapat beralihinvestasi dari pasar uang dan pasar sahamke investasi emas sehingga permintaan emasmeningkat. Hal ini karena investasi emasdianggap lebih kecil risikonya dibandingkandengan investasi di pasar saham.

c. Perubahan keseimbangan antara penawarandan permintaan.Penelitian yang dilakukan oleh Sjaastad, LarryA. (2004) menemukan bahwa secara nyataapresiasi/depresiasi euro dan yen terhadapdolar Amerika Serikat memiliki dampak besarterhadap harga emas di semua mata uang.Ai Han et al. (2008) menemukan bahwa nilaitukar AUS / USD berkaitan dengan hargaemas, baik dalam jangka panjang dan jangkapendek.

Berkaitan dengan pengaruh harga emasterhadap kurs, dimana peningkatan permintaanemas akan mendorong kenaikan harga emas.Selanjutnya, ketika terjadi peningkatanpermintaan emas akan secara langsungmeningkatkan permintaan dolar. Hal inidisebabkan dolar AS merupakan salah satu matauang yang digunakan dalam transaksi emas.Sehingga meningkatnya permintaan emas akanmempengaruhi nilai tukar rupiah (depresiasi)terhadap dolar AS.

2.5 Pengaruh Kurs terhadap IHSGTeori ekonomi menunjukkan bahwa

perubahan valuta asing dapat memiliki dampakpenting pada harga saham denganmempengaruhi arus kas, investasi dan

profitabilitas perusahaan. Belum adakesepakatan mengenai hubungan kedua variabeltersebut (Joseph, 2002; Vygodina, 2006).Namun, Mishra (2004) mengusulkan keterkaitanantara variabel-variabel keuangan dapat dibentukdari permintaan uang, suku bunga, dll.

Penelitian mengenai nilai tukar mata uang/ kurs sangat penting dilakukan mengingat nilaitukar mata uang sangat berperan dalampembentukan keuntungan bagi perusahaan.Menurut Tandelilin (2001) salah satu sumberrisiko investasi adalah risiko nilai tukar mata uang/ kurs. Nilai tukar mata uang yang stabil akanmempengaruhi investor asing masuk ke suatunegara. Kaitan dengan pembiayaan kegiatanbisnis terutama perusahaan yang berorientasiekspor dan impor di Indonesia akan sangatterpengaruh terhadap perubahan nilai tukar ru-piah. Selain itu, kegiatan bisnis internasionalperusahaan domestik akan mendapat pengaruhlangsung dari perubahan nilai tukar uangtersebut. Hal ini karena perubahan nilai tukar,melalui perubahan biaya dan pendapatan, akanberdampak langsung pada keuntunganperusahaan. Akhirnya, berdampak pada hargasaham perusahaan tersebut.

Panelitian yang dilakukan oleh Valadkhani,V., Surachai Chancharat dan Charles Harvie(2006) menemukan bahwa kurs berpengaruhnegatif terhadap pasar modal Thailand. Hasilyang sama juga ditunjukkan oleh Muharam, H.dan Zuraedah N (2008), menemukan bahwa nilaitukar rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSGdi BEJ.

Perubahan nilai tukar / kurs ataumelemahnya nilai tukar mata uang domestikterhadap mata uang asing (misalnya Rupiahterhadap Dolar AS) memberikan pengaruh yangnegatif terhadap pasar ekuitas karena pasarekuitas menjadi tidak memiliki daya tarik. Hal inidapat disebabkan oleh (pojoksaham.com)per tama, misalnya, sebagian investor asingberpikir bahwa penurunan nilai tukar rupiah akan

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 10: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 81

membuat nilai saham di BEI juga mengalamipenurunan dalam nilai mata uang negaraasalnya. Hal ini dapat menyebabkan investorasing melepas saham dan beralih ke investasilain. Di BEI nilai kepemilikian asing mencapai60%, lebih besar dibanding investor lokal yanghanya 40%, sehingga hal ini mungkin akanmemicu capital outflow.

Kedua, dalam suatu perekonomian negaradengan tingkat ketergantungan impor yangtinggi, melemahnya nilai tukar mata uang lokalakan meningkatkan biaya bahan baku sehinggaakan meningkatkan harga barang, hal ini akhirnyaakan terjadi inflasi.

2.6Pengaruh IHSG terhadap KursSalah satu pendekatan yang digunakan

untuk melihat hubungan antara harga sahamdan kurs adalah pendekatan portofolio (stock-oriented) yang dikembangkan Branson (1983)dan Frankel (1983). Pendekatan inimenyatakan bahwa harga saham diharapkanmempengaruhi nilai tukar dengan korelasinegatif karena harga saham yang turun akanmembuat permintaan uang domestik turun,yang pada akhirnya menyebabkan suku bungajuga turun. Mata uang yang suku bunganyaturun selanjutnya akan mengalami depresiasi(pelemahan nilai tukar).

Turunnya harga saham dalam negeri jugaakan menyebabkan investor asing mengurangipermintaan mata uang domestik. Selain itu,ketika terjadi perubahan permintaan dan pasokanvaluta asing akan menyebabkan arus keluarmodal dan depresiasi mata uang domestik.Sebaliknya, ketika harga saham naik, investorasing menjadi bersedia untuk berinvestasi padaefek ekuitas suatu negara. Dengan demikian,mereka akan mendapatkan manfaat daridiversifikasi internasional. Situasi ini akanmenyebabkan masuknya arus modal danapresiasi mata uang domestik.

2.7Hubungan Kausalitas antara Kurs danIHSG

Menurut Dimitrova (2005) ada beberapaalasan penting sehingga perlu membangunhubungan antara harga saham dan nilai tukar,antara lain:1) Berkaitan dengan kebijakan moneter dan

fiskal.2) Untuk memprediksi jalur nilai tukar.3) Mengelola mata uang sebagai aset dalam

portofolio investasi4) Meramalkan krisis.

Secara umum, ada dua pendekatan yangdigunakan untuk menganalisa hubungan antarakurs dan harga saham (Novita dan Nachrowi,2005). Dua pendekatan tersebut adalahpendekatan pasar barang tradisional, yangdikenal juga sebagai model kurs berorientasialiran (flow-oriented) yang dikembangkan olehDornbusch dan Fischer (1980) dan pendekatanportofolio (stock-oriented) yang dikembangkanBranson (1983) dan Frankel (1983).

Menurut pendekatan tradisional, nilaitukar akan mempengaruhi daya sainginternasional dan neraca pembayaran sehinggaberimbas pada aliran kas perusahaan dan hargasaham. Di sisi lain, pendekatan keseimbanganpor tofolio menyatakan bahwa nilai tukarditentukan oleh mekanisme pasar. Dengan katalain, perubahan harga saham mungkinberdampak pada pergerakan nilai tukar.Pendekatan ini menyatakan bahwa hargasaham diharapkan mempengaruhi nilai tukardengan korelasi negatif karena harga sahamyang turun akan membuat permintaan uangturun, yang pada akhirnya menyebabkan sukubunga juga turun. Mata uang yang sukubunganya turun selanjutnya akan mengalamidepresiasi (pelemahan nilai tukar).

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 11: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201282

METODE PENELITIAN

3.1Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dari IndeksHarga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar Ru-piah terhadap Dollar AS (Kurs), harga minyakdunia (OP) dan harga emas dunia (GP). Bentukdata berupa data time series dengan frekuensibulanan dari Januari 2000 sampai Januari 2013.

3.2Defenisi Operasional VariabelIndeks harga saham gabungan adalah

suatu indikator yang menunjukkan pergerakanharga saham. Indeks berfungsi sebagai trenpasar, ar tinya pergerakan indeksmenggambarkan kondisi pada waktu tertentu.Data IHSG yang digunakan adalah indeks hargasaham penutupan (close price) akhir bulan.Harga minyak dunia yang digunakanmerupakan harga komoditas minyak mentahjenis West Texas Intermediate (WTI) atau yanglebih dikenal dengan minyak light sweet. Hargaminyak dunia (WTI) adalah harga spot minyakyang menjadi salah satu acuan harga minyakmentah dunia. Data harga minyak dunia yangdigunakan adalah harga penutupan (close price)akhir bulan.

Harga emas adalah harga spot yangterbentuk dari akumulasi penawaran danpermintaan di pasar emas London. Harga emasyang digunakan adalah hasil lelang kelimaanggota London Gold Fixing. Data harga emasdunia yang digunakan adalah harga penutupan(close price-Gold P.M) akhir bulan. Kurs atau nilaitukar adalah nilai tukar mata uang (nominal)yang membandingkan nilai mata uang duanegara. Dalam penelitian ini, proxi nilai tukar yangdigunakan adalah nilai tukar mata uang Rupiahterhadap mata uang Dolar Amerika Serikat. Datakurs yang digunakan adalah kurs penutupan(close price) akhir bulan. Sedangkan, periodeamatan harga minyak minyak dunia, harga emas

dunia, kurs dan IHSG yang digunakan dalampenelitian ini adalah Januari 2000 sampai denganJanuari 2013.

3.3Uji Stasioner ADFData time series merupakan sekumpulan

nilai dari suatu variabel yang diambil pada waktuter tentu. Dalam model statistik time-seriesvariabel time series perlu diuji terlebih dahulustasioner data, yakni dengan melihat apakahterdapat unit root dalam model (disebut dataintegrated) atau tidak. Untuk melihatstasioneritas data dalam penelitian inimenggunakan uji ADF (Augmented Dickey andFuller, 1979). Pengujian dilakukan denganmenguji hipotesis H

0 : = 0 (terdapat unit root).

Hipotesis nol ditolak jika nilai statistik uji ADFmemiliki nilai kurang (lebih negatif) dibandingkandengan nilai daerah kritik. Jika hipotesis nolditolak maka data stasioner. Dalam persamaanregresi untuk estimasi model (Nachrowi danUsman, 2006) sebagai berikut

1. Model dengan intercept;

.....(1)

2. Model dengan intercept dan tren waktu

............(2)Dimana, “ adalah faktor pembeda;

adalah intersep (konstanta); adalah trenwaktu; m

adalah periode lag optimal yang

membuat residual white noises; [t adalah re-

sidual yang white noise. Dalam pemilihanperiode lag juga sangat penting untukmenghasilkan perkiraan yang tepat dan residualyang white noise.

Ada dua metode yang digunakan dalampenelitian ini untuk memilih periode (p) lag opti-mal (Wang et al, 2010).

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 12: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 83

1. SBC (Scwartz Bayesian Criterion):SBC = T ln(SSE)+k ln(T) ........................(3)

2. AIC (Akaike Information Criterion):AIC = T ln(SSE) + 2k ..........................(4)

Dimana T adalah jumlah total sampel; Cadalah jumlah parameter yang tak terbatas harusdiperkirakan; k adalah jumlah total jika param-eter yang akan diestimasi; dan SSE adalah jumlahkuadrat dari residual.

3.4 Uji Kointegrasi Johansen.Dalam teori ekonomi dan keuangan sering

mengindikasikan adanya kointegrasi antara duaatau beberapa variabel. Teori kointegrasidikemukakan oleh Engle dan Granger (1987),yaitu variabel non-stasioner karena mengandungtrend (variabel memiliki hubungan kointegrasi).Artinya, terdapat hubungan jangka panjang yangstabil antar variabel-variabel. Bahkan jikavariabel-variabel ini berangkat dari tingkatekuilibrium karena beberapa gangguan jangkapendek, dengan waktu, tingkat variasi darivariabel secara bertahap akan berkurang danvariabel akan kembali ke tingkat ekuilibriumumum. Dalam penelitian ini, diadopsi estimasimaksimum likehood kointegrasi yang diusulkanoleh Johansen untuk menguji apakah adakointegrasi di antara variabel, dan untukmenemukan jumlah kointegrasi kelompok vektor.Metode statistik yang digunakan (Wang et al,2010) adalah:1. The diagonal elements and trace test (uji el-

ement diagonal dan uji jejak). Uji jejak dikenaljuga dengan trajectory test, uji statistiknnyaadalah

......(5)

H0 : rank (P) < r , bagian r kelompok

dari vektor kointegrasi, H1 : rank (P) > r; Ð adalah

jumlah kelompok matriks vector independen,yaitu jumlah nilai Eigen yang berbeda dari 0; Tadalah jumlah sampel; r adalah jumlah kelompok

vektor yang terkointegrasi; adalah nilai

estimasi untuk nilai Eigen i ;n adalah jumlah yang dihasilkan dari nilai-

nilai Eigen yang memenuhi distribusi chi-squaredan under examination.

2. The maximum Eigen value test, Ujistatistiknya adalah

.......(6)

H0 : rank (P) = r , dimana r kelompok

dari vektor kointegrasi, H1 : rank (P) = r + 1; T

adalah jumlah sampel; r adalah jumlah kelompok

vektor yang terkointegrasi; adalah nilai

estimasi untuk nilai Eigen i yang memenuhidistribusi chi-square dan dibawah hasil uji.

3.5 Vector Error Correction Model (VECM)Berdasarkan Granger Representation

Theorem, apabila antar variabel berkointegrasi,sifat hubungan jangka pendek di antara variabeldapat dinyatakan dalam bentuk model koreksikesalahan (ECM), atau disebut juga denganvektor koreksi kesalahan model (VECM).

Model koreksi kesalahan memperhitung-kan waktu koreksi kesalahan, sehingga dariperspektif jangka pendek, fungsi utamanyaadalah menguji hubungan jangka pendek dari pradan pasca saling interaksi antar variabel. Dalamjangka panjang, fungsinya dapat memeriksahubungan jangka panjang dari kesalahan syaratdan regresi variabel secara keseluruhan.Sehingga dapat memperoleh efek umpan balikantar variabel dari interaksi hubungan timbal balikdalam jangka pendek dan jangka panjang. Modelyang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut :

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 13: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201284

dimana IHSG adalah indeks saham utamadi Bursa Efek Indonesia; â

1 ~ â

4 adalah tingkat

penyesuaian parameter, yaitu faktor penyesuaiankoreksi kesalahan jangka panjang; e

t-1 adalah syarat

kesalahan pra koreksi; OP adalah harga minyakdunia; GP adalah harga emas dunia; KURS adalahnilai tukar dari rupiah terhadap mata uang dollarAmerika Serikat; a

i ~ d

i adalah faktor penyesuaian

dinamis jangka pendek; m adalah periode lag untuksemua variabel; å

1t ~ å

4t adalah white noise.

Berkaitan dengan persamaan (3.7), ujihipotesis nol adalah sebagai berikut:

H0:β

1 = 0, menolak H

0, IHSG akan

bergerak menuju keseimbangan jangka panjangpada tingkat tertentu.

H0:a

1i = 0, menolak H

0, IHSG dapat

dijelaskan oleh IHSG masa lalu.H

0:b

1i = 0, menolak H

0, harga minyak

dunia adalah penyebab dari perubahan IHSG,yaitu, IHSG dipengaruhi oleh harga minyak dunia.

H0:c

1i = 0,

menolak H0, harga emas

dunia adalah penyebabdari perubahan IHSG,yaitu, IHSG, dipengaruhioleh harga emas dunia.

H0:d

1i = 0,

menolak H0, nilai tukar dari

rupiah terhadap dollarAmerika Serikat adalahpenyebab dari perubahanIHSG, bahwa IHSG

dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dol-lar Amerika Serikat.

3.6 Uji Kausalitas GrangerUji Kausalitas Granger adalah suatu

metode analisis yang pada intinya dapatmengindikasikan apakah suatu variabelmempunyai hubungan dua arah atau hanya satuarah saja. Dalam konsep Kausalitas Granger, Xdisebut granger cause Y jika nilai-nilai masa laludari variabel X dapat membantu menjelaskanvariabel Y. Hal yang harus diperhatikan adalahjika X granger cause Y, tidak ada kepastian bahwaX menyebabkan Y, namun dapat diintrepretasikansebagai X mungkin saja menyebabkan Y(Rosadi, 2012). Dalam persamaan matematis,untuk mengetahui apakah X menyebabkan Y atautidak, maka menurut Nachrowi dan Usman(2006) dapat dilakukan langka-langka sebagaiberikut :

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 14: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 85

Dimana, N adalah banyaknya penga-matan, k adalah banyaknya parameter modelpenuh, dan q adalah banyaknya parameter modelterbatas.

Jika Ho ditolak, berarti X mempengaruhiY. Cara yang sama juga dapat dilakukan untukmelihat apakah Y mempunyai pengaruhterhadap X.

Jika SSE model penuh sama ataumendekati SSE model terbatas, makapenambahan variabel bebas X dalam modelpenuh tidak mempunyai arti untuk memperkecilerror, atau variabel X tidak mempunyai pengaruhterhadap Y, atau variabel X tidak mampumenjelaskan variabel Y secara signifikan(Nachrowi dan Usman, 2006). Model persamaanyang digunakan misalnya dengan lag = 2, makamodel penuh sama dengan persamaan (11)yang dibuat adalah :

Nilai probabilitas (P-value) yang dihasilkanmenentukan signifikansi arah hubungankausalitas antar variabel. Ketentuan secara

konvensional disepakati jika lebih kecil dari α =5% atau 0,05 maka dikatakan terjadi kausalitasyang signifikan.

4. Hasil Analisis dan Pembahasan.

4.1 Uji Stasioner ADFHasil uji stasioner ADF adalah sebagai

berikut:Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa nilai

statistik uji ADF pada Original Level dengan inter-cept maupun trend dan intercept tidak lebih negatifdari nilai kritis (untuk α = 1 % hanya variabelKurs nilai uji ADF pada Original Level), sehinggahipotesis nol dari uji ADF tidak ditolak, atau dapatdisimpulkan data mengandung unit roots (akarunit) dan data time series non-stationary.

Selanjutnya, dilakukan uji ADF pada 1stdifference, hasil uji menunjukkan bahwa semuavariabel nilai statistik uji ADF lebih negatif darinilai kritis (untuk á = 1 % ), baik dengan inter-cept maupun trend dan intercept, sehinggahipotesis nol ditolak, atau data sudah stasioner(tidak mengandung unit root). Hal tersebutmengindikasikan bahwa variabel sudah stabilpada 1st difference.

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 15: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201286

4.2Uji Kointegrasi JohansenUntuk mengetahui hubungan jangka

panjang antar variabel maka akan dilakukan ujikointegrasi Johansen. Pengujian kointegrasi jugadilakukan untuk memperoleh lag optimal.Sedangkan untuk penentuan asumsi deterministikyang melandasi pembentukan persamaankointegrasi berdasarkan pada nilai kriteriainformasi Akaike Information Criterion (AIC) atauSchwarz Information Criterion (SC). Berdasarkanasumsi deterministik tersebut akan diperolehmengenai banyaknya hubungan kointegrasi antarvariabel sesuai dengan metode Trace. Apabila nilaitrace statistics lebih besar daripada nilai kritis 5persen maka akan diperoleh persamaankointegrasi. Berdasarkan Tabel 4.2 dapatdisimpulkan terdapat tiga rank kointegrasi yaknidua rank kointegrasi pada tingkat kritis 5 persendan satu rank kointegrasi pada tingkat 1 persen.

Berdasarkan hasil Statistik Johansen(dengan uji Trace, hasil yang ekuivalen terlihatpada statistik Max-Eigen), terlihat hipotesis Ho :rank r =3 tidak ditolak pada tingkat signifikansi5 persen (nilai statistik uji pada kolom test2.554368 yang lebih kecil dibandingkan dengannilai kritik pada alfa 5 persen, yakni 3,74). Makadapat disimpulkan terdapat hubungan

keseimbangan jangka panjang antara IHSG,Kurs, harga hinyak dunia (OP) dan harga emasdunia (GP). Tabel 4.2 adalah hasil pengujiankointegrasi.

4.3 Vector Error Correction Model

Hasil model Vector Error CorrectionModel adalah Tabel 4.3

4.4Uji Kausalitas GrangerUji Kausalitas Granger digunakan untuk

melihat bentuk hubungan kausalitas antara OP,GP, IHSG dan Kurs. Namun, yang menjadi fokusdalam penelitian ini hanya pada variabel IHSGdan Kurs. Hal ini karena dua variabel tersebutdianggap cukup berperan dalam perekonomiandan investasi di Indonesia. Uji Kausalitas Grangerdiharapkan akan terlihat bentuk hubungan,apakah bentuk hubungan tersebut simultan atausatu arah. Tabel 4.4 berikut akan ditampilkanhasil Uji Kausalitas Granger.

Berdasarkan hasil uji Kausalitas Grangerdengan menggunakan VEC Granger Causality/Block Exogeneity Walt Test Tabel 4.4 terlihatbahwa hipotesis tidak terjadinya KausalitasGranger antara Kurs dan IHSG pada keduapersamaan ditolak dengan probabilitas (p-value)

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 16: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 87

masing-masing persamaan lebih kecil dari 10%yakni 0,0698 dan 0,0454. Jika tingkatsignifikansi yang digunakan adalah 10%, makadapat disimpulkan bahwa antara Kurs dan IHSGterjadi hubungan dua arah.

4.5 Impulse ResponseUntuk menentukan respon suatu variabel

endogen terhadap guncangan (shock) variabeltertentu maka akan digunakan analisis impulseresponse function. Impulse response function

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 17: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201288

juga digunakan untuk melihat berapa lamapengaruh tersebut terjadi. Hasil Impulse Re-sponse adalah seperti gambar 4.1.

Gambar 4.1

Impulse Response

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 18: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 89

4.6 Variance Decomposition

Untuk menghitung dan menganalisisseberapa besar pengaruh acak guncangan darivariabel ter tentu terhadap variabel endogenmaka digunakan analisis Variance Decompo-sition atau Forecast Error Variance Decompo-sition (FEVD). FEVD/VD akan memberikaninformasi mengenai pentingnya masing-masinginovasi acak atau seberapa kuat komposisi dariperanan variabel ter tentu terhadap variabel

Sumber : Output Eviews, diolah

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 19: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201290

lainnya dalam model VECM.Penggunaan Forecast Error Variance De-

composition dalam penelitian ini untuk melihatseberapa besar peranan perubahan hargaminyak dunia dan harga emas dalammenjelaskan perubahan IHSG dan Kurs. Periodesimulasi yang digunakan adalah 48 periodewaktu (4 tahun), hal ini dimaksudkan agar dapatdianalisis efek jangka panjangnya. Berikut akanditampilkan rangkuman hasil analisis VarianceDecomposition.

Berdasarkan hasil analisis data danpembahasan yang telah diuraikan pada bagiansebelumnya, maka dapat diambil beberapakesimpulan, sebagai berikut

Berdasarkan hasil analisis kointegrasisemua variabel penelitian, yakni harga minyakdunia (OP), harga emas dunia (GP), Kurs danIHSG dalam jangka panjang ada kointegrasi.Artinya, dalam jangka panjang ada hubungankeseimbangan antara OP, GP, Kurs dan IHSG.

Hasil analisis VECM menunjukkanbahwa harga minyak dunia (OP) berpengaruhtidak signifikan terhadap Indeks Harga SahamGabungan (IHSG). Hasil yang sama ditunjukkanpada analisis Variance Decomposition bahwaIHSG tidak dominan dipengaruhi oleh OP.Variabel harga minyak dunia (OP) berpengaruhsignifikan terhadap kurs pada alfa 5%. Hasilanalisis Variance Decomposition menunjukkanbahwa OP pengaruh terhadap kurs sebesar0,3%. Variabel harga emas dunia (GP)bepengaruh tidak signifikan terhadap IHSG.Hasil yang sama ditunjukkan pada analisis Vari-ance Decomposition bahwa IHSG tidak

dominan dipengaruhi oleh GP. Variabel hargaemas dunia (GP) berpengaruh tidak signifikanterhadap kurs. Hasil yang sama ditunjukkanpada analisis Variance Decomposition bahwakurs tidak dominan dipengaruhi oleh GP.Variabel kurs berpengaruh signifikan terhadapIHSG pada alfa 10%. Hasil yang samaditunjukkan pada analisis Variance Decompo-sition bahwa IHSG dominan dipengaruhi olehKurs. Variabel IHSG berpengaruh signifikanterhadap kurs pada alfa 5%. Hasil yang samaditunjukkan pada analisis Variance Decompo-sition bahwa Kurs dominan dipengaruhi olehIHSG. Selanjutnya, uji Kausalitas Grangermenunjukkan terdapat hubungan kausalitasantara Kurs dan IHSG pada alfa 10%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,maka beberapa saran yang dapatdiper timbangkan bagi penelitian mendatangadalah:

1. Menggunakan data mingguan atau dataharian sehingga mendapatkan hasil yanglebih akurat dalam mengestimasi periodejangka pendek variabel penelitian.

2. Menambahkan variabel lain, agar hasilanalisis lebih memperlihatkan pengaruhnyaterhadap Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) maupun terhadap Kurs.

3. Menggunakan indeks harga saham sektoryang terkait dengan sektor energi /pertambangan / manufaktur karena tidaksemua saham terkait langsung dengan hargaminyak dunia dan harga emas dunia.

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 20: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 91

DAFTAR REFERENSI

Adebiyi, M.A., Adenuga, A.O, Abeng, M.O. and Omanukwue, P.N, 2009, “Oil Price Shocks,Exchange Rate and Stock Market Behaviour”: Empirical Evidence from Nigeria,Central Bank of Nigeria, Research Paper, pp. 1-41

Ajayi, R. A. and Mougoue, 1996, “On the Dynamic Relation between Stock Price andExchange Rates, “Journal of Financial Research 19, pp. 193-207

Aggarwal, R, 1992, “Gold Markets”, in: Newman, P., Milgate, M., Eatwell, J. (eds.) TheNew Palgrave Dictionary of Money and Finance (Volume 2), Basingstoke,Macmillan, pp. 257-258.

Amiruddin Abu, F.T, 2011, Pengaruh Harga Minyak Dunia Dan Variabel MakroekonomiTerhadap Indeks Harga Saham (Studi Komparatif : Asia Tenggara, Asia Timur,Eropa, Dan Amerika)

Aydemir, O. and Erdal Demirhan, 2009, “The Relationship between Stock Prices andExchange Rates Evidence from Turkey. International Research Journal of Financeand Economics, Issue 23, pp. 207-215

Badan Pembina Pasar Uang, Kamus Pasar Uang dan Modal, Jakarta, Indonesia

Benassy Quere, A., Mignon, V. & Penot, A. 2007, “China and the relationship between theoil price and the dollar.” Energy Policy, 35, pp. 5795-5805.

Bjornland, H.C, 2008, “Oil Price Shocks and Stock Market Booms in an Oil ExportingCountry”, Research Paper, pp. 1 – 37, Department of Economics, NorwegianSchool Management

Blanchard, O. 2006, Macroeconomics 4th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey

Chen, S.S., and H.C. Chen, 2007, “Oil prices and real exchange rates.” Energy Econom-ics, 29, pp. 390-404

Dimitrova, D, 2005, “The Relationship between Exchange Rates and Stock Prices”: Stud-ied in a Multivariate Model. Issues in Political Economy, Vol. 14

Ditjen MIGAS. Statistika Minyak Bumi, Jakarta, Indonesia

Dornbusch, R. and S. Fischer, 1980, “Exchange Rates and Current Account,” AmericanEconomic Review 70, pp. 60-71

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 21: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201292

Engle, R.F. and C.W.J. Granger, 1987, “Cointegration and Error-Correction: Representa-tion, Estimation, and Testing,” Econometrica 55, pp. 251-276

Frankel, Jeffrey A, 1993, “Monetary and Portfolio-Balance models of the Determination OfExchange rates” In Jeffrey A. Frankel on exchange rates, Cambridge, MA: MITPress

Haldane, A.G. 1997, “The Monetary Framework in Norway, in A.B.Christiansen and J.F.Qvigstad (eds.), Choosing a Monetary Policy Target”, Candinavian University Press,pp. 67-108, Oslo.

Han, Ai et al. 2008, “Australian Dollars Exchange Rate and Gold Prices: An Interval MethodAnalysis”, The 7th International Symposium on Operations Research and Its Ap-plications (ISORA’08), pp. 46–52

Huang, Alex YiHou and Tseng Yi-Heng , 2010, “Is Crude Oil Price Affected by the USDollar Exchange Rate?” International Research Journal of Finance and Econom-ics- Issue 58, pp.109-120

Khalid, A.M., and Kawai, M. 2003, “Was financial market contagion the source of eco-nomic crisis in Asia?”: Evidence using a multivariate VAR model. Journal of AsianEconomics14, pp. 131-156.

Koranchelian, T., Spatafora, N. & Stavrev, E. 2005, “The Equilibrium Real Exchange Rate ina Commodity Exporting Country”: Algerias Experience. Working paper 05/135.Washington D.C, International Monetary Fund.

Korhonen, I. & Juurikkala, T. 2009,” Equilibrium exchange rates in oil-exporting coun-tries”. Journal of Economics & Finance, 33, pp. 71-79.

Ito, T. and Yuko H. 2004. “High-Frequency Contagion between the Exchange Rates andStock Prices,” Working Paper 10448, NBER, Cambridge, MA.

Lizardo, R.A. and A.V. Mollick, 2010, “Oil price fluctuations and U.S. dollar exchangerates”. Energy Economics 32, pp. 399-408.

Lutz , Kilian and Cheolbeom, Park, 2007, “ The Impact of Oil Price Shocks on the U.S.Stock Market”. Available: www.ideas.repec.org

Mishra, Alok Kumar, 2004,”Stock Market and Foreign Exchange Market in India: Are TheyRelated?”, South Asian Jurnal of Management 11 (2), pp. 12-

Moore, Geoffrey H, 1990, “Gold Prices and a Leading Index of Inflation”, Challenge, 33(4),pp. 52-56

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 22: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 2012 93

Muharam, Harjum dan Zuraedah Nurafni, 2008, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah danIndeks Dow Jones Industrial Average Terhadap Indeks Harga Saham Gabungandi BEJ”. Jurnal Maksi, vol 8 (1), 24-42

Muñoz, M.P. and D.A. Dickey, 2009, “Are electricity prices affected by the US dollar to Euroexchange rate”? The Spanish case. Energy Economics 31 pp. 857-866

Nachrowi, N.D. dan Hardius Usman. 2006. Ekonometri untuk Analisis Ekonomi danKeuangan. Lembaga Penerbit FEUI

Novita, Mila dan Nachrowi D. Nachrowi. 2005. “Dynamic Analysis of the Stock Price Indexand the Exchange Rate Using Vector Autoregression (VAR): An Empirical Studyof the Jakarta Stock Exchange 2001 – 2004”. Journal of Economics and Financein Indonesia Vol.53 (3), 263-278

Nieh, Chien-Chung and Wang, Yu-Sun, 2005, “ARDL Approach to the Exchnge rate Over-shooting in Taiwan”, Review of Quantitative Finance and Accounting 25, pp. 55-71

Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi(Mikroekonomi & Makroekonomi). Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta

Riyadi, S, 2006, Banking Assets and Liability Management, edisi ketiga. Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Rosialita, Esti, 2006, Pengaruh Tingkat Bunga SBI, Nilai Kurs US$, dan Tingkat Inflasiterhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ruhendi dan Arifin, J, 2003, “Dampak Perubahan Kurs Rupiah dan Indeks Harga SahamDowJones di New York Stock Exchange terhadap Indeks Harga Saham Gabungan diBEJ” Wahana. Vol. 6 (1)

Sadorsky, P, 1999, “Oil Price shock and stock market activity”, Energy Economics 21, pp.449-469

SAWALA, 2012, Modul Pelatihan Aplikasi Ekonometri untuk penelitian ekonomi dankeuangan, Pusat Studi Stastistika dan Keuangan Terapan, ManagementLaboratorium UNDIP Semarang

Scot, David l, 1988, Wall Street Words. Boston

Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbankan,Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKSHARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013

Page 23: 4 ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMAS …

JURNAL BISNIS STRATEGI l Vol. 21 No. 1 Juli 201294

Sjaastad, Larry A, 2004, “The Price of Gold and the Exchange Rates: Once Again”,pp.1-14

Samsul, M, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Erlangga, Jakarta

Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN.Yogyakarta

Tandelilin, E, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta

Twite, Garry, 2002, “Gold Prices, Exchange Rates, Gold Stocks and the Gold Premium”,Australian Journal of Management, Vol. 27, No. 2 pp. 123-140

Vygodina, Anna V, 2006, “Effect of Size and International exposure of the US firms on therelationship between stock prices and exchange rates”, Global Finance Journal17, pp. 214-223

Wang, Mu-Lan, et al, 2010, “Relationships among Oil Price, Gold Price, exchange Rateand International Stock Markets” International Research Journal of Finance andEconomics, pp. 80 – 89

Zalduendo, J. 2006, Determinants of Venezuela’s Equilibrium Real Exchange Rate. IMFWorking Papers, 6074, pp. 1-17

Administrator, Kenaikan Harga Minyak Mentah Berpengaruh Positif Terhadap IHK; http://www.esdm.go.id/berita/40-migas/1185-kenaikan-harga-minyak-mentah-berpengaruh-positif-terhadap-ihk.html?tmpl=component&print=1&page=(download 8/5/2013)

, 2011, Masterplan, Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia2011-2025, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Republik Indonesia.

http://belajarinvestasi.com/emas-logam-mulia/faktor-yang-mempengaruhi-harga-emas.htm(download 5/7/2012)

http://id-id.facebook.com/notes/pegadaian/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-harga-emas/239167699439115 ; 5/7/2012

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42308110.pdf ; 5/7/2012

http:// vibiznews.com/FAKTOR-faktor.pdf ; 25/10/2012

http://askmisstrader.com ; 8/11/2012

www.goldfixing.com

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DAN HARGA EMASTERHADAP HUBUNGAN TIMBAL-BALIK KURS DAN INDEKS

HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI) 2000 -2013