4. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Struktur Organisasi ... · 17 Universitas Kristen Petra 4....
Transcript of 4. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Struktur Organisasi ... · 17 Universitas Kristen Petra 4....
17 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Struktur Organisasi Departemen Purchasing
Departemen Purchasing di PT Insera Sena bertugas untuk mengelola
pengadaan bahan baku yang diperoleh dari berbagai supplier. Supplier yang
bekerja sama dengan PT Insera Sena terdiri dari supplier dalam negeri maupun
supplier luar negeri. Struktur organisasi Departemen Purchasing sesuai dengan
Job Description Departemen Purchasing terdiri dari general manager, manajer,
kepala bagian purchasing, kepala bagian shipping import, staf purchasing, staf
import, admin purchasing-import, dan staf operasional import. Struktur organisasi
dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Departemen Purchasing
Total karyawan yang terdapat dalam Departemen Purchasing ialah 24
orang. General manager membawahi satu orang manajer Purchasing. Manajer
membawahi dua orang kepala bagian Purchasing dan satu orang kepala bagian
shipping import. Staf Purchasing berjumlah 7 orang dan admin Purchasing juga
berjumlah 7 orang. Staf import dan staf operasional import masing-masing
berjumlah satu orang. Admin import berjumlah tiga orang.
18 Universitas Kristen Petra
Tanggung jawab dan tugas masing-masing bagian yang terdapat di Job
Description Departemen Purchasing meliputi:
General manager
Tanggung jawab utama:
- Memonitor dan melaksanakan proses purchasing dan import sesuai
kebijaksanaan dan standar
- Mengembangkan sumber daya manusia di Departemen Purchasing
- Menjalankan fungsi 5R dan nilai safety di Departemen Purchasing
Perencanaan:
- Bertanggung jawab atas purchasing yaitu perencanaan pembelian lokal
maupun import, kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada, serta
pengembangan dalam mencari supplier
- Membuat strategic planning dengan produk development atau marketing
export untuk menentukan jenis komponen yang akan digunakan dengan
pertimbangan kemudahan kerja sama dengan supplier, peluang
mendapatkan barang terbaik, murah, dan mendapat keuntungan
Pelaksanaan:
- Mengambil keputusan
- Menjaga keseimbangan dengan mempertimbangkan biaya inventori,
consistency, supply, dan jumlah order yang menarik bagi supplier
- Mencari info kemampuan pabrik supplier dalam konsistensi produk,
harga, dan pengelolaannya
Pengawasan:
- Memonitor pelaksanaan dan menyelesaikan kasus claim yang terjadi
Manajer
Tanggung jawab dan job description manajer sama dengan general manager,
namun dalam tahap pelaksanaan seorang manajer juga berkewajiban untuk
memeriksa semua PR dan menyetujui PO.
19 Universitas Kristen Petra
Kepala Bagian Purchasing
Tanggung jawab utama:
- Memonitor staf dan memberi masukan ke manajer
- Bertanggung jawab terhadap ketepatan waktu pembelian dan kedatangan
barang berdasarkan PR
Perencanaan:
- Membuat jadwal pelaksanaan terhadap rencana pembelian barang
berdasarkan PR yang masuk dengan melihat urgensi
Pelaksanaan:
- Membuka hubungan seluas-luasnya dengan supplier untuk mendapatkan
info harga dan kualitas barang
- Berkoordinasi dengan departemen lain dalam memutuskan kualitas barang
yang ditawarkan supplier
- Berkoordinasi dengan manager dalam memutuskan harga barang yang
dibeli
Pengawasan:
- Memonitor konfirmasi dan schedule pengiriman order dari supplier
- Memonitor kelancaran dan kelengkapan dokumen import yang dibutuhkan
export import
Kepala Bagian Shipping Import
Tanggung jawab utama:
- Bertanggung jawab atas kelancaran urusan import baik internal maupun
eksternal
- Bertanggung jawab atas pelaporan bea cukai (KITE)
Perencanaan:
- Membuat rencana pemasukan barang import
Pelaksanaan:
- Import : menerima dokumen import dari purchasing, memeriksa kebenaran
dokumen import (PIB), memeriksa laporan import secara global dan detail
20 Universitas Kristen Petra
- KITE : memeriksa laporan import sebelum ke bea cukai
- Memeriksa dan membayar tagihan dari EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal
Laut), pelayaran, dan forwarding
Pengawasan:
- Memonitor pembuatan PIB, pemasukan barang import, pembuatan laporan
realisasi import per akhir bulan, dan pembuatan laporan import (KITE)
Staf Purchasing
Tanggung jawab utama:
- Bertanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan yang berkaitan
dengan pembelian sesuai dengan PR dari departemen lain yang terkait
- Bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus atau claim
- Bertanggung jawab untuk menjaga 5R dan safety di dalam departemen
Purchasing
Perencanaan:
- Melakukan pembuatan jadwal pelaksanaan terhadap rencana pembelian
berdasarkan PR yang masuk dengan melihat urgensi
- Melakukan pembuatan jadwal kunjungan supplier dengan pertimbangan
beberapa aspek terkait dengan barang yang dihasilkan supplier yang
dikunjungi
Pelaksanaan:
- Bertanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan yang berkaitan
dengan pembelian, ketepatan terhadap waktu pembelian dan kedatangan
barang sesuai PR
- Bertanggung jawab terhadap kasus claim
Pengawasan:
- Memonitor konfirmasi dan schedule pengiriman order dari supplier
- Memonitor kelancaran dan kelengkapan dokumen import yang dibutuhkan
export import
- Memonitor claim
21 Universitas Kristen Petra
Admin Purchasing-Import
Tanggung jawab utama:
- Bertanggung jawab dalam mengelola tugas administrasi dalam
Departemen Purchasing
Perencanaan: -
Pelaksanaan:
- Membuat laporan realisasi import secara global dan detail
- Memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen pengiriman (invoice,
packing list, bill of lading, airway bill) dari supplier
Pengawasan:
- Memonitor dan memeriksa status dokumen shipment
Staf Import
Tanggung jawab utama:
- Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses pengeluaran barang import
dan pelaporan barang import
- Melakukan negosiasi terhadap EMKL, shipping line, dan forwarding
- Memeriksa tagihan dari EMKL, shipping line, dan forwarding
- Bertanggung jawab terhadap pengurusan perijinan import
Perencanaan:
- Membuat rencana pemasukan barang import
Pelaksanaan:
- Membuat dan melaporkan dokumen import (PIB) kepada bea cukai
- Membuat dan melaporkan PIB dan SKB kepada kantor pajak apabila ada
pembebasan PpH
- Mengatur barang import yang masuk setiap hari dengan melakukan
koordinasi terhadap PPIC dan Gudang
- Memeriksa kebenaran PIB
- Memonitor pembuatan PIB
- Memeriksa laporan import global dan detail
22 Universitas Kristen Petra
- Melakukan negosiasi dengan pihak forwarding dan shipping line
- Memeriksa dan membayar tagihan dari EMKL, shipping line, dan
forwarding
Pengawasan:
- Memonitor barang import yang masuk sampai gudang sesuai dengan
schedule
Staf Operasional Import
Tanggung Jawab Utama:
- Bertanggung jawab atas kelancaran proses pembayaran tagihan import ke
EMKL, shipping line, dan forwarding
- Bertanggung jawab atas kelancaran arus dokumen import dari dan ke
EMKL serta bank
- Bertanggung jawab atas pengeluaran barang import melalui udara
Perencanaan: -
Pelaksanaan:
- Membayar semua tagihan dan pengambilan dokumen import ke EMKL,
shipping line, dan forwarding
- Sebagai perantara untuk kelancaran arus dokumen import dari dan ke
EMKL serta bank
- Mengurus pengeluaran barang import melalui udara
Pengawasan: -
4.2 Prosedur Kerja Departemen Purchasing
Urutan-urutan kerja yang terdapat dalam Prosedur Kerja Departemen
Purchasing meliputi proses pengadaan barang, proses pemasukan barang import,
proses claim jika ada permintaan barang yang tidak sesuai, serta proses seleksi
dan evaluasi supplier.
23 Universitas Kristen Petra
4.2.1 Proses Pengadaan Barang
Proses pengadaan barang dimulai ketika adanya form PR (purchase
requisition) yang masuk ke Departemen Purchasing melalui program SAP
perusahaan. SAP (System Application and Product) merupakan software
terintegrasi yang dikembangkan perusahaan untuk membantu perusahaan
merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. PR adalah dokumen
yang dibuat oleh internal organisasi untuk memberitahukan kepada Departemen
Purchasing mengenai permintaan barang terkait. PR yang telah disetujui akan
diolah menjadi PO (purchase order). PO adalah dokumen yang berisi daftar
pemesanan atas suatu barang dari pemesan ke supplier. Output dari rangkaian
proses pengadaan barang ini berupa PO yang telah diterima oleh supplier.
Flowchart proses pengadaan barang dapat dilihat pada Gambar 4.2.
4.2.2 Proses Pemasukan Barang Import
Proses pemasukan barang import terjadi ketika PO yang dikirim ke
supplier luar negeri dapat dipenuhi dan menghasilkan output berupa barang
pesanan yang diterima oleh PT Insera Sena. Pengiriman barang diatur oleh
Departemen Purchasing dan supplier luar negeri. Barang yang masuk ke
Indonesia harus terlebih dahulu melalui regulasi pemerintah. Proses pengaturan
pengiriman barang, proses pembayaran, dan proses regulasi pemerintah inilah
yang tercakup dalam rangkaian proses pemasukan barang import. Flowchart
pemasukan barang import dapat dilihat pada Gambar 4.3.
4.2.3 Proses Claim
Proses claim hanya dilakukan ketika barang yang masuk ke gudang PT
Insera Sena tidak sesuai dengan pesanan atau didapati cacat sehingga tidak dapat
digunakan untuk proses produksi. Proses claim dilakukan oleh staf purchasing
dengan tujuan memberi informasi kepada supplier bahwa ada barang pesanan
yang tidak sesuai ataupun cacat. Flowchart proses claim dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
24 Universitas Kristen Petra
4.2.4 Proses Seleksi Supplier
Proses seleksi supplier bertujuan untuk menyeleksi calon supplier apakah
dapat dijadikan partner kerja dalam pengadaan barang atau tidak. Keputusan
supplier lolos seleksi atau tidak ditentukan oleh manajer. Flowchart proses seleksi
supplier dapat dilihat pada Gambar 4.5.
4.2.5 Proses Evaluasi Supplier
Proses evaluasi supplier dilakukan setiap enam bulan sekali dengan
kriteria penilaian meliputi deviasi keterlambatan pengiriman, kualitas barang,
kuantitas yang dapat dipenuhi, konfirmasi order, dan kecepatan tanggapan.
Evaluasi masing-masing supplier dilakukan oleh setiap staf purchasing yang
menanganinya. Hasil analisa evaluasi supplier selanjutnya akan diinformasikan
kepada supplier yang berkaitan dengan tujuan agar hubungan kerjasama berjalan
lebih baik ke depannya. Flowchart proses evaluasi supplier dapat dilihat pada
Gambar 4.6.
25 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.2 Flowchart proses pengadaan barang
Human Resource Flowchart Dokumen Keterangan
START
Membuat PR dengan menggunakan program SAP
untuk raw material dan menggunakan form PR
manual untuk non raw material
Review dan memutuskan PR disetujui atau tidak
PR disetujui ?
Memutuskan supplier yang akan digunakan
Membuat PO dengan menggunakan program SAP
Mengirim PO ke supplier via email dalam bentuk
PDF dan via fax dalam bentuk print out SAP
Follow up supplier untuk memastikan PO sudah
diterima
Konfirmasi PO
sudah diterima?
Terima konfirmasi PO dari supplier
Update konfirmasi PO di SAP
Filing PO dan konfirmasi PO
Memonitor PO dan follow up kedatangan barang
supaya tidak terlambat
FINISH
ya
tidak
ya
tidak
PR
Form PR
Manual
PO
Konfirmasi PO max. 3 hari
setelah tanggal PO
Konfirmasi PO dapat berupa :
- Supplier tanda tangan di PO
- Supplier membuat confirmation
order atau performa invoice
- Supplier confirm by phone dan
staff mencatat
Departemen lain yang terkait
Manager purchasing / direktur
Manager purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Admin purchasing
26 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.3 Flowchart proses pemasukan barang import
START
Mengatur pengiriman barang import dengan supplier
Memberitahu rencana pengiriman barang import pada staff import
Menerima shipping document dari supplier saat kapal berangkat
Menyerahkan shipping document ke admin purchasing
Menerima arrival notice dari forwarding/shipping line
Pengecekan data oleh admin purchasing dengan menggunakan SAP
Input data ke SAP
Mengatur pembayaran
Mengirim shipping document ke accounting
Membuat PIB dan mengirim PIB ke bea cukai via program komputer
OK?
Menerima shipping document (hard copy) dari supplier
Distribusi shipping document ke staff import, warehouse, IQC
Menyimpan shipping document
Mengirim PIB ke EMKL Mengurus custom clearance ke bea cukai
Memonitor barang import via program untuk mengetahui barang
masuk jalur hijau atau jalur merah
Jalur
merah?
Melakukan koordinasi dengan EMKL dan bea cukai untuk proses
pemeriksaan barang
Membuat jadwal pengeluaran container dan diserahkan ke EMKL
Memonitor barang sampai gudang
ya
laut udara
ya
FINISH
tidak
tidak
Staff purchasing
Staff import
Staff purchasing
Staff import
Admin purchasing
Staff purchasing
Staff purchasing
Admin purchasing
Staff import
Staff import
Operational
import
Staff import
Staff import
Staff import
Shipping
instruction
Freight
cost
Shipping
document
Arrival
notice
Shipping
document
Arrival
notice
Shipping
document
Shipping
document
PIB
PIB
Jadwal
pengeluaran
Human Resource Flowchart Dokumen
27 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4 Flowchart proses claim
START
Menerima info claim dari receiving warehouse barang baku
Claim?
Melengkapi data web claim dan menutup claim
Melengkapi data web claim
Mengirim report ke supplier
Ada
konfirmasi
supplier?
Memperbarui data SAP dan webclaim
FINISH
tidak
ya
ya
tidak
Document
web claim
Document
claim report
Flowchart Dokumen
28 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.5 Flowchart proses seleksi supplier
Human Resource Flowchart
START
Menerima/meminta penawaran dari/ke supplier
Menerima/meminta contoh barang ke supplier dan diserahkan ke
departemen lain untuk diperiksa
Memeriksa contoh barang untuk memastikan barang sesuai spesifikasi
Menyeleksi supplier dari harga, syarat pembayaran, kemampuan
memenuhi permintaan
Memutuskan supplier lolos seleksi atau tidak
Spesifikasi
OK?
Lolos
seleksi?
Input data supplier yang lolos seleksi ke program SAP
ya
ya
FINISH
tidak
Staff purchasing
Departemen lain:
QA, R&D Frame,
R&D Assembly,
R&D Painting
Manager purchasing
Staff purchasing
tidak
Manager purchasing
Multipurpose
form
Testing
report
Approved
vendor list
Profile
vendor
Dokumen
29 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.6 Flowchart proses evaluasi supplier
4.3 Pengamatan Awal Departemen Purchasing
Pengamatan awal pada penelitian ini dilakukan dengan metode work
sampling untuk mengetahui persentase produktif masing-masing karyawan yang
diamati. Pengamatan dilakukan terhadap 2 orang kepala bagian purchasing dan 7
orang staf purchasing pada tanggal 17 September 2013 hingga 5 Oktober 2013.
Staf purchasing itu sendiri dibedakan menjadi dua bagian menurut supplier yang
ditangani sehari-hari, yaitu regular staf dan project staf. Regular staf ialah staf
purchasing yang menangani supplier yang memasok bahan-bahan baku
kebutuhan produksi sehari-hari, sedangkan project staf ialah staf purchasing yang
menangani supplier yang memasok bahan-bahan untuk kebutuhan event khusus
atau proyek tertentu.
Jumlah regular staf yang diamati ialah 5 orang dari total 7 orang staf
purchasing, selanjutnya akan didefinisikan sebagai Regular Staf 1 hingga Regular
Staf 5. Jumlah project staf yang diamati ialah 2 orang, selanjutnya akan
didefinisikan sebagai Project Staf 1 dan Project Staf 2. Kepala bagian purchasing
akan didefinisikan sebagai Kabag 1 dan Kabag 2.
Flowchart Dokumen
START
Evaluasi supplier tiap 6 bulan sekali mengenai :
Deviasi keterlambatan pengiriman, kualitas, kuantitas, konfirmasi
order, dan kecepatan tanggapan
Menyerahkan hasil evaluasi ke manager untuk dianalisa dan ditetapkan
tindak lanjut
Mengirim hasil evaluasi ke supplier untuk meminta respon
Follow up respon supplier
Memutuskan supplier tetap dapat digunakan atau tidak
FINISH
Staff purchasing
Staff purchasing
Manager purchasing
Form Eval
Vendor
Approved
vendor list
Human Resource
30 Universitas Kristen Petra
Pengamatan awal dilakukan sebanyak 10 kali dengan mencatat jumlah
kejadian yang idle. Tabel 4.1 merupakan persentase produktif awal masing-
masing karyawan yang diamati.
Tabel 4.1 Persentase Produktif Awal pada Karyawan Departemen Purchasing
Karyawan
yang Diamati
Jumlah
idle
Jumlah
tidak idle
Persentase
Produktif Awal
Regular Staf 1 2 8 80%
Regular Staf 2 2 8 80%
Regular Staf 3 3 7 70%
Regular Staf 4 4 6 60%
Regular Staf 5 3 7 70%
Project Staf 1 3 7 70%
Project Staf 2 4 6 60%
Kabag 1 2 8 80%
Kabag 2 2 8 80%
Jumlah pengambilan data berkisar antara 106 hingga 284 kali. Angka
persentase produktif masing-masing karyawan Departemen Purchasing dengan
menggunakan tingkat kepercayaan (k) sebesar 95% dapat dilihat pada Tabel 4.2
beserta tingkat ketelitiannya masing-masing.
Tabel 4.2 Angka Persentase Produktif Karyawan Departemen Purchasing
Bagian Jumlah
idle
Jumlah
pengambilan
data
Tingkat
ketelitian Produktivitas
Regular Staff 1 8 106 7,61% 92,45%
Regular Staff 2 9 106 7,61% 91,51%
Regular Staff 3 19 182 6,66% 89,56%
Regular Staff 4 33 284 5,70% 88,38%
Regular Staff 5 18 182 6,66% 90,11%
Project Staff 1 20 182 6,66% 89,01%
Project Staff 2 39 284 5,70% 86,27%
Project Staff 3 32 284 5,70% 88,73%
Kabag 1 8 106 7,61% 92,45%
Kabag 2 10 106 7,61% 90,57%
31 Universitas Kristen Petra
Angka produktif masing-masing kepala bagian purchasing dan staf
purchasing yang diamati tergolong tinggi yaitu rata-rata sebesar 90,03%. Jumlah
kejadian idle yang diamati juga sedikit, dengan kata lain kepala bagian purchasing
dan staf purchasing cenderung lebih banyak bekerja daripada menganggur.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan kepala bagian purchasing dan staf purchasing
selama jam kerja akan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan time card.
4.4 Pengamatan Departemen Purchasing dengan Time Card
Pengamatan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas Departemen Purchasing
dilakukan dengan menggunakan time card. Pengisian time card ini dilakukan oleh
kepala bagian dan staf Purchasing selama 17 September 2013 hingga 5 Oktober
2013. Informasi yang terdapat dalam time card antara lain aktivitas yang
dilakukan, nama supplier yang ditangani, serta waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan aktivitas tersebut. Format rancangan time card selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 2. Aktivitas-aktivitas yang terdapat pada time card disusun
sesuai dengan aktivitas yang terdapat dalam job description dan prosedur kerja
Departemen Purchasing. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain:
Membuat PO
Aktivitas membuat catatan pesanan barang dengan menggunakan SAP
berdasarkan PR yang diperoleh dari departemen lain maupun kebutuhan
Departemen Purchasing sendiri.
Mengirim PO ke supplier
Aktivitas mengirim catatan pesanan barang ke supplier melalui e-mail atau fax
maupun alat komunikasi lainnya.
Follow up PO
Aktivitas untuk memastikan PO yang dikirim telah diterima oleh supplier.
Output dari follow up PO ialah PI (Proforma Invoice) yang berisi pernyataan
kesiapan supplier untuk menyediakan barang kepada pihak pembeli dengan
harga tertentu.
Update konfirmasi PO di SAP
Aktivitas update SAP mengenai informasi PO yang telah dikonfirmasi oleh
supplier, baik PO yang dapat dipenuhi atau tidak dapat dipenuhi oleh supplier.
32 Universitas Kristen Petra
Follow up barang ke supplier
Aktivitas follow up barang yang telah dipesan pada supplier untuk
memastikan barang dapat dikirim sesuai tanggal yang diminta.
Koresponden e-mail
Aktivitas memberikan respon terhadap e-mail supplier yang masuk ke e-mail
Departemen Purchasing selain e-mail yang terkait dengan aktivitas follow up,
contohnya koresponden e-mail mengenai spesifikasi barang, jadwal produksi,
e-mail mengenai pembayaran, dan sebagainya.
Mengatur shipment
Aktivitas berkoordinasi dengan supplier mengenai rencana pengiriman barang
pesanan yang telah siap dikirim.
Membuat shipping document
Aktivitas membuat dan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
dalam pengiriman barang, seperti aturan pengiriman barang, dan sebagainya.
Follow up shipment
Aktivitas follow up ke supplier untuk memastikan status barang sudah dikirim
atau belum dan juga untuk memastikan posisi barang.
Mengatur pembayaran dan mengirim invoice ke accounting
Aktivitas mengatur perjanjian dan alur pembayaran dengan supplier dan
memberikan invoice ke bagian accounting.
Melengkapi data webclaim
Aktivitas melengkapi data yang diperlukan jika terjadi claim, seperti nama dan
spesifikasi barang, jumlah barang yang tidak sesuai, foto kecacatan barang,
dan sebagainya.
Mengirim report claim ke supplier
Aktivitas menginformasikan kepada supplier mengenai adanya claim dengan
cara mengirim laporan claim beserta data-data webclaim.
Memperbarui data SAP dan web claim
Aktivitas memperbarui informasi di SAP jika terjadi claim dan melakukan
update informasi saat supplier memberikan respon terhadap claim tersebut.
33 Universitas Kristen Petra
Maintain produk development
Aktivitas berkoordinasi dengan departemen lain yang terkait mengenai
spesifikasi produk yang diminta dengan tujuan menghindari kesalahan dalam
pemesanan barang ke supplier. Aktivitas ini terjadi apabila produk yang
diminta belum pernah dipesan ke supplier manapun sebelumnya atau
merupakan produk sejenis yang berbeda spesifikasi dengan produk
sebelumnya.
Melakukan penawaran harga
Aktivitas berkoordinasi dengan supplier mengenai harga barang hingga
menemukan harga yang disepakati oleh kedua pihak.
Maintain info record
Aktivitas update informasi di SAP mengenai data yang berkaitan dengan
supplier, seperti contohnya update harga, data vendor, data bank, dan
sebagainya.
Mengatur jadwal kunjungan supplier dan menemani tamu
Aktivitas berkoordinasi dengan supplier mengenai jadwal kunjungan atau
kedatangan ke PT Insera Sena, termasuk di dalamnya aktivitas menemani
supplier saat kunjungan di PT Insera Sena.
Meeting
Aktivitas meeting terbagi menjadi dua, yaitu meeting koordinasi dan meeting
midterm. Meeting koordinasi terdiri dari meeting koordinasi internal
Departemen Purchasing, meeting koordinasi dengan departemen lain dan
meeting dengan supplier. Meeting koordinasi internal Departemen Purchasing
membahas target, masalah, maupun segala hal yang berkaitan dengan
pengadaan barang. Meeting dengan departemen lain membahas hubungan
proses purchasing dengan departemen lain. Meeting dengan supplier
membahas barang-barang yang dipesan dari supplier terkait dan juga
membahas segala bentuk kerjasama yang dapat dilakukan. Meeting midterm
merupakan meeting staf purchasing dengan departemen PPIC untuk
berkoordinasi mengenai PO yang belum dikonfirmasi vendor.
34 Universitas Kristen Petra
Tutor atau training
Aktivitas pembelajaran untuk memahami pengetahuan tentang part sepeda
beserta spesifikasinya, maupun pembelajaran mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan job description departemen purchasing. Bagian yang memberikan
tutorial atau training pada umumnya ialah general manager, manager, kepala
bagian, maupun Departemen HRD. Bagian yang diberi tutorial atau training
ialah staf purchasing maupun admin purchasing import.
Forecast
Aktivitas memberi informasi mengenai ke supplier mengenai barang yang
seharusnya akan dikirim untuk beberapa periode berikutnya.
Cek Barang Karantina
Aktivitas memeriksa barang-barang yang masuk ke PT Insera Sena, akan
tetapi sebenarnya tidak diperlukan untuk proses produksi. Hal ini disebabkan
karena kesalahan dalam memesan barang, kesalahan supplier dalam mengirim
barang, dan sebagainya. Aktivitas ini merupakan proyek yang dipercayakan
kepada beberapa staf purchasing.
Follow up barang yang sudah masuk
Aktivitas memastikan barang-barang yang masuk di PT Insera Sena.
Merekap data
Aktivitas merekap data untuk mengetahui kinerja selama periode waktu
tertentu dan pada umumnya aktivitas ini dilakukan oleh kepala bagian.
Request SO DO
Aktivitas meminta dokumen sales order (SO) dan delivery order (DO) ke
departemen marketing export untuk keperluan pengadaan barang ke supplier.
Update informasi untuk internal (export, PPIC, RnD, accounting, warehouse)
Aktivitas memberikan informasi kepada departemen lain yang terkait
mengenai informasi barang, supplier atau segala hal yang berkaitan dengan
pengadaan barang.
Lain-lain
Aktivitas yang masuk dalam kategori lain-lain seperti melaksanakan
kewajiban 5R dan adanya gangguan server down.
35 Universitas Kristen Petra
Idle
Idle terjadi saat staf atau kepala bagian yang diamati tidak melakukan aktivitas
apapun karena tidak ada yang dikerjakan.
Aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan frekuensi pengerjaannya
dikelompokkan menjadi aktivitas rutin dan conditional. Aktivitas yang bersifat
rutin merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh Departemen Purchasing.
Frekuensi kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam aktivitas rutin dilakukan harian,
mingguan, dan sebagainya. Aktivitas conditional merupakan kegiatan yang dapat
terjadi sewaktu-waktu jika diperlukan.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam Departemen Purchasing
dipengaruhi oleh kendali eksternal dan internal. Aktivitas yang dipengaruhi oleh
kendali eksternal merupakan aktivitas yang melibatkan pihak luar Departemen
Purchasing seperti supplier atau departemen lain, sehingga waktu aktivitas juga
bergantung pada waktu respon pihak luar Departemen Purchasing. Aktivitas yang
dipengaruhi oleh kendali internal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
Departemen Purchasing itu sendiri tanpa melibatkan pihak luar dalam
pengerjaannya. Pengelompokkan seluruh aktivitas yang dilakukan di dalam
Departemen Purchasing berdasarkan kendali dan frekuensi pengerjaannya dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
36 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Pengelompokkan Aktivitas Departemen Purchasing
No Aktivitas Frekuensi Kendali
1 Membuat PO Rutin Internal
2 Mengirim PO ke supplier Rutin Internal
3 Follow up PO Rutin Eksternal
4 Update konfirmasi PO di SAP Rutin Internal
5 Follow up barang ke supplier Rutin Eksternal
6 Koresponden e-mail Rutin Internal
7 Mengatur Shipment Rutin Internal
8 Membuat Shipping Document Rutin Internal
9 Follow Up Shipment Rutin Eksternal
10 Mengatur pembayaran dan kirim invoice
ke accounting Rutin Internal
11 Melengkapi data webclaim Conditional Internal
12 Mengirim report claim ke supplier Conditional Internal
13 Memperbarui data SAP dan webclaim Conditional Internal
14 Maintain produk development Conditional Eksternal
15 Melakukan penawaran harga Conditional Eksternal
16 Maintain info record Conditional Internal
17 Mengatur jadwal kunjungan supplier dan
menemani tamu Conditional Eksternal
18 Meeting Rutin Internal
19 Tutor atau training Conditional Internal
20 Forecast Rutin Internal
21 Cek Karantina Conditional Internal
22 Follow up barang yang sudah masuk Rutin Eksternal
23 Merekap data Rutin Internal
24 Request SO DO Conditional Internal
25 Update informasi untuk internal (export,
PPIC, RnD, accounting, warehouse) Conditional Internal
26 Lain-lain Conditional -
27 Idle Idle -
Aktivitas yang merupakan aktivitas rutin sebanyak 14 aktivitas dan
aktivitas conditional sebanyak 12 aktivitas. Aktivitas yang termasuk dalam
kendali internal ialah sebanyak 18 aktivitas, sedangkan aktivitas yang termasuk
kendali eksternal sebanyak 7 aktivitas.
37 Universitas Kristen Petra
4.5 Analisa Beban Kerja Karyawan Departemen Purchasing Berdasarkan
Time Card
Beban kerja masing-masing karyawan Departemen Purchasing dianalisa
dengan cara membandingkan jam kerja operasional dan total waktu kerja aktual
yang didapatkan dari time card selama pengamatan. Jam kerja operasional
dihitung dari akumulasi jam kerja selama tiga minggu pengamatan. Jam kerja
operasional Departemen Purchasing meliputi hari Senin hingga Jumat pukul
08.00 hingga pukul 16.30 dengan waktu istirahat pukul 11.45 – 13.00, sedangkan
hari Sabtu pukul 08.00 – 11.45. General manager Departemen Purchasing
menetapkan standar minimal 85% dari total jam kerja operasional untuk seorang
karyawan melakukan aktivitas pekerjaannya. Beban kerja masing-masing
karyawan dalam Departemen Purchasing dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Beban Kerja Karyawan Selama Tiga Minggu Pengamatan
Karyawan yang
Diamati
Jam Kerja
Operasional
(menit)
Total Waktu
Kerja Aktual
(menit)
Jam Kerja
Lembur
Aktual (menit)
Beban
Kerja
Regular Staf 1 6765 7865 880 116,26%
Regular Staf 2 6540 6315 85 96,56%
Regular Staf 3 6765 6399 160 94,59%
Regular Staf 4 6540 5121 18 78,30%
Regular Staf 5 6765 7126 600 105,34%
Project Staf 1 6765 6556 485 96,91%
Project Staf 2 6765 4909 41 72,56%
Kabag 1 6330 7435 970 117,46%
Kabag 2 6330 6042 273 95,45%
Jam kerja operasional pada Tabel 4.4 berbeda-beda tiap karyawan karena
ada beberapa karyawan yang tidak masuk dengan ijin cuti atau sakit pada saat tiga
minggu pengamatan. Total waktu kerja aktual didapatkan dari akumulasi seluruh
waktu dalam time card yang digunakan karyawan untuk melakukan aktivitas, baik
aktivitas yang terjadi di dalam maupun di luar jam kerja operasional. Jam kerja
lembur aktual didapatkan dari akumulasi seluruh waktu dalam time card yang
38 Universitas Kristen Petra
digunakan karyawan untuk melakukan aktivitas di luar jam kerja operasional.
Rata-rata beban kerja karyawan Departemen Purchasing ialah 97,05%, tidak
berbeda jauh dengan rata-rata persentase produktif karyawan pada Tabel 4.2 yaitu
90,03%.
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa beban kerja antar tiap karyawan tidak
merata. Beban kerja Regular Staf 1, Regular Staf 5, dan Kabag 1 lebih dari 100%
atau dapat dikatakan lembur. Jam kerja lembur aktual juga menunjukkan bahwa
Regular Staf 1, Regular Staf 5, dan Kabag 1 memiliki jam kerja lembur yang lebih
banyak daripada karyawan lainnya. Beban kerja Regular Staf 4 dan Project Staf 2
masih berada di bawah standar 85%. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja
antar karyawan belum merata, sehingga diperlukan adanya penyeimbangan beban
kerja.
Beban kerja karyawan apabila ditinjau per minggu nilainya tidak jauh
berbeda dengan ditinjau secara keseluruhan. Persentasenya masing-masing dapat
dilihat pada Tabel 4.5. Karyawan yang lebih sering bekerja lembur ialah Regular
Staf 1, Regular Staf 5, dan Kabag 1. Karyawan yang masih bekerja di bawah
standar 85% ialah Regular Staf 4 selama dua minggu dan Project Staf 2.
Tabel 4.5 Beban Kerja Karyawan Tiap Minggu Pengamatan
Bagian Beban Kerja
Week 38 Week 39 Week 40
Regular Staff 1 110,94% 116,46% 120,42%
Regular Staff 2 93,68% 96,67% 98,54%
Regular Staff 3 81,63% 100,42% 99,38%
Regular Staff 4 81,38% 64,42% 89,96%
Regular Staff 5 111,20% 113,71% 92,17%
Project Staff 1 98,98% 88,92% 103,21%
Project Staff 2 74,35% 74,75% 68,92%
Kabag 1 100,51% 115,27% 133,13%
Kabag 2 92,82% 94,54% 99,19%
Total waktu kerja aktual per aktivitas yang diperlukan oleh keseluruhan
kepala bagian dan staf Departemen Purchasing untuk menyelesaikan setiap
39 Universitas Kristen Petra
aktivitas selama tiga minggu pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Waktu
terbesar digunakan untuk aktivitas koresponden e-mail yaitu 10183 menit. Data
total waktu kerja aktual per aktivitas pada Tabel 4.6 kemudian digambarkan ke
dalam Pareto chart pada Gambar 4.7 untuk mengetahui beberapa aktivitas terbesar
yang dilakukan selama pengamatan.
Tabel 4.6 Durasi Aktivitas Keseluruhan Departemen Purchasing
Aktivitas Durasi (menit) Persentase
Membuat PO 3470 5,38%
Cek Karantina 1685 2,61%
Follow up barang ke supplier 5894 9,13%
Follow up barang yang sudah masuk 308 0,48%
Follow up PO 4368 6,77%
Follow Up Shipment 1324 2,05%
Forecast 269 0,42%
Mengirim PO ke supplier 165 0,26%
Mengirim report claim ke supplier 1255 1,94%
Koresponden e-mail 10183 15,78%
Lain-lain 1010 1,56%
Melengkapi data webclaim 665 1,03%
Maintain info record 1820 2,82%
Maintain produk development 2457 3,81%
Meeting 7654 11,86%
Melakukan penawaran harga 799 1,24%
Mengatur jadwal kunjungan supplier dan
menemani tamu 2021 3,13%
Mengatur pembayaran dan kirim invoice ke
accounting 1786 2,77%
Mengatur Shipment 955 1,48%
Memperbarui data SAP dan webclaim 1736 2,69%
Merekap data 735 1,14%
Request SO DO 58 0,09%
Membuat Shipping Document 2185 3,39%
Tutor atau training 1308 2,03%
Update informasi untuk internal (export, PPIC,
RnD, accounting, warehouse) 581 0,90%
Update konfirmasi PO di SAP 3077 4,77%
Idle 6771 10,49%
TOTAL 64539 menit
40 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.7 Pareto Chart Durasi Aktivitas Keseluruhan Departemen Purchasing
Pareto chart pada Gambar 4.7 menunjukkan bahwa 80% aktivitas terbesar
seperti koresponden e-mail, meeting, waktu idle, follow up, membuat PO,
maintain product development, dan beberapa aktivitas lainnya disebabkan oleh
20% penyebab. Aktivitas koresponden e-mail mengambil waktu terbesar yaitu
sebanyak 15,78% dari total waktu. Jumlah e-mail yang masuk ke Departemen
Purchasing kurang lebih berjumlah 200 hingga 300 e-mail setiap harinya dan
harus dibalas satu persatu, sehingga aktivitas ini tidak dapat dikurangi. Aktivitas
meeting selanjutnya diminimalkan dengan membedakan aktivitas meeting yang
dapat dihilangkan dan meeting yang harus tetap dilakukan.
Waktu idle dapat diminimalkan dengan menyeimbangkan beban kerja
antar karyawan. Aktivitas follow up, maintain produk development dan menemani
tamu tidak dapat diminimalkan karena aktivitas-aktivitas tersebut juga bergantung
pada kendali supplier maupun departemen lain. Aktivitas pembuatan PO akan
dianalisa mengenai total durasi pembuatan PO dan jumlah item yang dibuat pada
bab selanjutnya.
Co
un
t
Pe
rce
nt
Aktivitas
Count 218520211820178617361685132413081255101010183 9557992781Percent 16 12 10 9 7 5
76545 4 3 3 3 3 3 3 2 2
67562 2 1 1 4
58944368347030772457
Oth
er
Mela
kuka
n pe
nawar
an h
arga
Men
gatu
r Ship
men
t
Lain-la
in
Meng
irim re
port
claim
ke su
pplie
r
Tuto
r ata
u tra in
ing
Follo
w Up Sh
ipmen
t
Cek Kar
antin
a
Mem
perba
rui d
ata SAP
dan w
ebcla
im
Menga
tur p
emba
yaran
dan
kirim
invo
ice ke acc
ountin
g
Mainta
in in
fo re
cord
Menga
tur j
adwal
kun
jung
an su
pplie
r dan
men
eman
i tam
u
Mem
buat
Ship
ping Doc
umen
t
Main
tain
prod
uk dev
elopm
ent
Update
konf
irmas
i PO di S
AP
Membu
at P
O
Follow u
p PO
Follo
w u
p ba
rang
ke su
pplie
rId
le
Mee
ting
Kore
spon
den e-m
ail
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
100
80
60
40
20
0
Pareto Chart of Aktivitas
41 Universitas Kristen Petra
Proses pembuatan PO ini harus selesai maksimal 3 hari terhitung dari
tanggal keluarnya PR yang telah disetujui oleh manager Departemen Purchasing.
PO yang selanjutnya dikirim ke supplier ini harus sudah dikonfirmasi oleh
supplier maksimal 3 hari setelah tanggal pengiriman PO. Keterlambatan pada
salah satu tahap atau keduanya dapat menyebabkan keterlambatan pada tahap-
tahap pengadaan barang selanjutnya. Gambar 4.8 menunjukkan status konfirmasi
item PO yang dibuat saat periode pengamatan.
Gambar 4.8 Grafik Status Konfirmasi PO
Item PO yang telah mendapat konfirmasi supplier tepat waktu ialah
sebesar 26% dari total 2589 item. Item PO yang telah dikonfirmasi menjelaskan
bahwa supplier bersedia untuk memenuhi permintaan barang tersebut. Item PO
yang terlambat mendapat konfirmasi oleh supplier ialah sebesar 74%.
Keterlambatan konfirmasi PO ini nantinya dapat berdampak pada terhambatnya
proses produksi akibat belum adanya kepastian mengenai permintaan barang.
Keterlambatan konfirmasi PO disebabkan oleh 3 hal, yaitu keterlambatan
karyawan Purchasing membuat PO berdasarkan PR (faktor internal),
keterlambatan supplier memberi konfirmasi PO (faktor eksternal), dan bahkan
kedua faktor internal dan eksternal tersebut. Persentase masing-masing faktor
dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Penelitian ini tidak menganalisa aktivitas update konfirmasi PO di SAP,
membuat shipping document, maintain info record, mengatur pembayaran dan
26%
1%
20%
53%
Status Konfirmasi PO
PO dikonfirmasi tepat waktu
Keterlambatan karena aktivitas pembuatan
PO lebih dari 3 hari
Keterlambatan karena aktivitas pembuatan
PO lebih dari 3 hari dan supplier memberi
konfirmasi PO lebih dari 3 hari
Keterlambatan supplier memberi konfirmasi
PO (lebih dari 3 hari)
42 Universitas Kristen Petra
mengirim invoice ke accounting. Hal ini disebabkan karena tidak ada data satuan
output untuk aktivitas-aktivitas tersebut.
4.6 Analisa Frekuensi Aktivitas Departemen Purchasing Berdasarkan
Time Card
Total waktu kerja aktual yang diperoleh dari time card selanjutnya
dianalisa lebih dalam berdasarkan frekuensi masing-masing aktivitas, yaitu rutin
maupun conditional. General manager Departemen Purchasing menetapkan
standar minimal 85% dari total jam kerja operasional untuk seorang karyawan
melakukan aktivitas, baik aktivitas rutin maupun conditional. Performance
Departemen Purchasing yang baik ditunjukkan dengan persentase aktivitas rutin
yang lebih besar daripada aktivitas conditional. Analisa perbandingan antara
frekuensi aktivitas rutin dan conditional Departemen Purchasing tampak pada
Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Frekuensi Aktivitas Keseluruhan Departemen Purchasing
Frekuensi
Aktivitas
Total Waktu
(menit) Persentase
Rutin 43012 66,64%
Conditional 14756 22,86%
Idle 6771 10,49%
TOTAL 64539
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase total aktivitas yang dilakukan
oleh keseluruhan kepala bagian dan staf Departemen Purchasing lebih besar dari
standar yang ditetapkan, yaitu sebesar 89,51%. Aktivitas rutin yang dilakukan
juga lebih besar daripada aktivitas conditional. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila ditinjau secara keseluruhan antara kepala bagian dan staf, performance
Departemen Purchasing sudah memenuhi standar. Tabel 4.8 hingga Tabel 4.11
selanjutnya akan menjelaskan frekuensi aktivitas rutin dan conditional ditinjau
dari masing-masing level staf dan level kepala bagian.
43 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 Frekuensi Aktivitas Seluruh Staf Departemen Purchasing
Frekuensi
Aktivitas
Total Waktu
(menit) Persentase
Rutin 31532 62,96%
Conditional 12759 25,48%
Idle 5792 11,56%
Total 50083
Persentase total aktivitas yang dilakukan oleh staf Departemen Purchasing
berada di atas standar yaitu sebesar 88,44%. Aktivitas rutin yang dikerjakan lebih
besar daripada aktivitas conditional, persentasenya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Hal ini menunjukkan bahwa performance Departemen Purchasing pada level staf
sudah memenuhi standar. Frekuensi aktivitas pada level staf ini apabila ditinjau
dari masing-masing staf dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Frekuensi Aktivitas Masing-Masing Staf Departemen Purchasing
Frekuensi
Aktivitas
Regular
Staf 1
Regular
Staf 2
Regular
Staf 3
Regular
Staf 4
Regular
Staf 5
Project
Staf 1
Project
Staf 2
Rutin 90,76% 69,88% 72,71% 45,76% 46,40% 86,42% 58,02%
Conditional 25,50% 26,68% 21,88% 32,54% 58,94% 10,50% 14,55%
Idle - 3,44% 5,41% 21,70% - 3,09% 27,44%
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar staf sudah bekerja sesuai
standar kecuali Regular Staf 4, Regular Staf 5, dan Project Staf 2. Persentase total
aktivitas rutin dan conditional yang dikerjakan oleh Regular Staf 4 masih di
bawah 85%, yaitu 78,30%. Hal tersebut juga dialami oleh Project Staf 2, yaitu
persentasenya sebesar 72,56%. Persentase total aktivitas yang masih di bawah
standar ini menjelaskan bahwa sebenarnya masih bisa ditambahkan beberapa
aktivitas pekerjaan kepada Regular Staf 4 dan Project Staf 2. Persentase total
aktivitas yang dialami oleh Regular Staf 5 sudah berada di atas standar 85%, akan
tetapi aktivitas conditional yang dikerjakan lebih besar daripada aktivitas rutin.
Hal ini menunjukkan bahwa Regular Staf 5 belum bekerja sesuai standar.
44 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.10 Frekuensi Aktivitas Seluruh Kepala Bagian Departemen Purchasing
Frekuensi
Aktivitas
Total Waktu
(menit) Persentase
Rutin 11480 79,41%
Conditional 1997 13,81%
Idle 979 6,77%
Total 14456
Persentase total aktivitas yang dilakukan oleh kepala bagian Departemen
Purchasing berada di atas standar yaitu sebesar 93,23%. Angka ini lebih besar
daripada persentase total aktivitas yang dilakukan oleh karyawan Departemen
Purchasing pada level staf. Hal ini menunjukkan bahwa kepala bagian lebih
banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dibandingkan dengan staf Departemen
Purchasing. Aktivitas rutin yang dikerjakan lebih besar daripada aktivitas
conditional, persentasenya dapat dilihat pada Tabel 4.10. Persentase total aktivitas
apabila dilihat dari masing-masing kepala bagian memiliki kondisi aktivitas rutin
yang lebih besar daripada aktivitas conditional. Frekuensi aktivitas pada level
kepala bagian apabila ditinjau dari masing-masing orang dapat dilihat pada Tabel
4.11.
Tabel 4.11 Frekuensi Aktivitas Masing-masing Kepala Bagian Departemen
Purchasing
Frekuensi
Aktivitas Kabag 1 Kabag 2
Rutin 100% 81,36%
Conditional 17,46% 14,09%
Idle - 4,55%
4.7 Analisa Kesesuaian Aktivitas Aktual dengan Job Description
Departemen Purchasing
Hasil pengamatan terhadap aktivitas aktual Departemen Purchasing
dengan menggunakan time card menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
menonjol antara aktivitas yang dilakukan staf dengan aktivitas yang dilakukan
45 Universitas Kristen Petra
kepala bagian. Kepala bagian melakukan aktivitas yang sama dengan staf dan juga
melakukan aktivitas memonitor kinerja staf untuk menjalankan fungsinya sebagai
kepala bagian. Hasil pengamatan tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian
lebih dalam dengan membandingkan aktivitas aktual yang terdapat dalam time
card dengan Job Description Departemen Purchasing. Perbedaan tugas dan
tanggung jawab antara kepala bagian dan staf Departemen Purchasing
berdasarkan Job Description serta pelaksanaannya dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Departemen
Purchasing Berdasarkan Job Description dan Pelaksanaannya
Tugas dan Tanggung Jawab
Job Description Pelaksanaan
Kepala
Bagian Staf
Kepala
Bagian Staf
Memonitor staf dan memberi masukan ke
manager ● ●
Bertanggung jawab terhadap ketepatan
waktu pembelian dan kedatangan barang
berdasarkan PR
● ● ● ●
Membuat jadwal pelaksanaan terhadap
rencana pembelian barang berdasarkan PR
yang masuk dengan melihat urgensi
● ● ● ●
Membuka hubungan seluas-luasnya dengan
supplier untuk mendapatkan info harga dan
kualitas barang
● ● ●
Berkoordinasi dengan departemen lain
dalam memutuskan kualitas barang yang
ditawarkan supplier
● ● ●
Berkoordinasi dengan manager dalam
memutuskan harga barang yang dibeli ● ● ●
Memonitor konfirmasi dan schedule
pengiriman order dari supplier ● ● ● ●
Memonitor kelancaran dan kelengkapan
dokumen import yang dibutuhkan export
import
● ● ● ●
Bertanggung jawab untuk menyelesaikan
kasus atau claim ● ● ●
46 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12 Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Departemen
Purchasing Berdasarkan Job Description dan Pelaksanaannya (sambungan)
Tugas dan Tanggung Jawab
Job Description Pelaksanaan
Kepala
Bagian Staf
Kepala
Bagian Staf
Bertanggung jawab untuk menjaga 5R dan
safety di dalam departemen Purchasing ● ● ●
Melakukan pembuatan jadwal kunjungan
supplier dengan pertimbangan beberapa
aspek terkait dengan barang yang
dihasilkan supplier yang dikunjungi
● ● ●
Penjelasan untuk masing-masing poin tugas dan tanggung jawab pada
Tabel 4.12 adalah sebagai berikut:
Memonitor staf dan memberi masukan ke manager
Tanggung jawab memonitor staf ini dilakukan oleh kepala bagian dengan
tujuan staf dapat menjalankan proses purchasing dengan lancar. Aktivitas
dalam poin tanggung jawab ini yang teramati ialah aktivitas tutor, selain itu
aktivitas memonitor staf lainnya belum teramati.
Bertanggung jawab terhadap ketepatan waktu pembelian dan kedatangan
barang berdasarkan PR
Poin tanggung jawab ini dilakukan oleh kepala bagian dan staf. Aktivitas yang
mendukung ialah follow up barang ke supplier, mengatur shipment, dan
mengatur pembayaran serta mengirim invoice ke accounting.
Membuat jadwal pelaksanaan terhadap rencana pembelian barang berdasarkan
PR yang masuk dengan melihat urgensi
Poin tanggung jawab ini dilakukan oleh kepala bagian dan staf. Aktivitas yang
mendukung ialah membuat dan mengirim PO ke supplier, follow up PO,
koresponden e-mail, dan update konfirmasi PO di SAP.
Membuka hubungan seluas-luasnya dengan supplier untuk mendapatkan info
harga dan kualitas barang
Poin tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab kepala bagian. Aktivitas
yang termasuk di dalamnya ialah meeting dengan supplier, kunjungan
47 Universitas Kristen Petra
supplier, dan juga maintain info record untuk menyimpan informasi mengenai
data supplier terkait.
Berkoordinasi dengan departemen lain dalam memutuskan kualitas barang
yang ditawarkan supplier
Aktivitas yang termasuk dalam poin tanggung jawab ini adalah aktivitas
maintain produk development. Poin ini merupakan tanggung jawab kepala
bagian, namun dalam pelaksanaannya dilakukan oleh kepala bagian dan staf.
Berkoordinasi dengan manager dalam memutuskan harga barang yang dibeli
Aktivitas yang mendukung poin tanggung jawab ini ialah melakukan
penawaran harga. Poin ini seharusnya merupakan tanggung jawab kepala
bagian Purchasing.
Memonitor konfirmasi dan schedule pengiriman order dari supplier
Aktivitas yang termasuk dalam tanggung jawab ini adalah aktivitas forecast,
follow up shipment, dan follow up barang yang sudah masuk. Poin ini
merupakan tanggung jawab kepala bagian dan staf Purchasing.
Memonitor kelancaran dan kelengkapan dokumen import yang dibutuhkan
export import
Poin ini merupakan tanggung jawab bersama antara kepala bagian dan staf
Purchasing. Aktivitas yang termasuk di dalamnya ialah pembuatan shipping
document.
Bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus atau claim
Penyelesaian claim merupakan tanggung jawab staf Purchasing. Aktivitas
penyelesaian claim antara lain melengkapi data webclaim, mengirim report
claim ke supplier, dan memperbarui data SAP dan webclaim.
Bertanggung jawab untuk menjaga 5R dan safety di dalam departemen
Purchasing
Job description menjelaskan bahwa tanggung jawab ini dilakukan oleh staf,
akan tetapi pada pelaksanaannya seluruh karyawan harus bertanggung jawab
untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja melalui budaya 5R. Poin
tanggung jawab ini digolongkan ke dalam aktivitas lain-lain.
48 Universitas Kristen Petra
Melakukan pembuatan jadwal kunjungan supplier dengan pertimbangan
beberapa aspek terkait dengan barang yang dihasilkan supplier yang
dikunjungi
Aktivitas yang terkait dalam poin tanggung jawab ini adalah aktivitas
mengatur jadwal kunjungan supplier yang seharusnya dilakukan oleh staf
Purchasing.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepala bagian maupun staf
Departemen Purchasing tidak sesuai dengan job description yang ada sehingga
perlu dilakukan perbaikan job description. Tanggung jawab mengenai
memutuskan kualitas dan harga barang yang dibeli, mengatur jadwal kunjungan
supplier, dan menyelesaikan kasus claim yang seharusnya dilakukan oleh salah
satu kepala bagian atau staf Departemen Purchasing saja, dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh kepala bagian dan staf Departemen Purchasing.