3.Mekanisme Peranan Musuh Alami
description
Transcript of 3.Mekanisme Peranan Musuh Alami
3. Mekanisme Peranan Musuh Alami dalam Menjaga Stabilitas Produksi Tanaman
(Penjelasan Deskriptif)
Musuh alami merupakan suatu pengendalian alami utama hama yang bekerja secara
tergantung kepadatan populasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan dan
perkembangan hama. Hal ini erat kaitannya dengan kelangsungan ekologi maupun habitat
tanaman itu berada, karena selain mengurangi bahkan tanpa bahan kimia, metode biologis ini
lebih diarahkan pada pengendalian secara alami dengan mem-biarkan musuh-musuh alami agar
tetap hidup. Meskipun dampaknya akan dirasakan dalam jangka waktu yang lama, namun hal
tersebut akan menciptakan terjaganya keseimbangan ekosistem yang ada.
Pengendalian hayati pada dasarnya adalah usaha untuk memanfaatkan dan menggunakan
musuh alami sebagai pengendali populasi hama yang merugikan.Pengendalian hayati sangat
dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi, terutama teori tentang pengaturan
populasi oleh pengendali alami dan keseimbangan ekosistem. Musuh alami dalam fungsinya
sebagai pengendali hama bekerja secara tergantung kepadatan, sehingga keefektifannya
ditentukan pula oleh kehidupan dan perkembangan hama yang bersangkutan. Ketersediaan
lingkungan yang cocok bagi perkembangan musuh alami merupakan prasarat akan keberhasilan
pengendalian hayati. Perbaikan teknologi introduksi, mass rearing dan pelepasan di lapangan
akan mendukung dan meningkatkan fungsi musuh alami.
Secara umum dapat dikatakan bahwa musuh alami sebagai pembatas dan pengatur populasi
hama yang efektif karena sifat pengaturannya bergantung pada kepadatan (density dependent),
sehingga mampu mempertahankan populasi hama pada keseimbangan umum (general
equilibrium position) dan tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman. Keberadaan musuh alami
dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, sehingga tercipta keseimbangan ekosistem
(ecosystem balance). Contoh kasus yang terjadi pada ekosistem lahan sawah di Indonesia yang
tidak diaplikasi insektisida kimia sintetis, keanekaragaman hayati sangat tinggi yang ditunjukkan
oleh tingginya populasi dan banyaknya jenis musuh alami predator (laba-laba, kepik dan
kumbang) dan serangga netral lainnya).
Sesuai dengan konsep dasar PHT yang dilaksanakan di Indonesia ternyata musuh alami
sangat berperan sebagai salah satu komponen yang menentukan keberhasilan pengendalian
hama, dan komponen pengendalian lainnya ditujukan untuk memperkuat peran musuh alami.
Kompatibilitas antar-komponen PHT sangat diperlukan agar pengaruhnya secara kumulatif dapat
lebih besar. Peran musuh alami lokal akan lebih efisien dan efektif dalam mengendalikan hama
karena sudah beradaptasi dengan lingkungan. (Ishak,2012)