3.Klasifikasi 2015 Copy

I. Pendahuluan

II. Tekstur

III. Klasifikasi

IV. Perekaman Data

V. Hidrodinamik Fluida

VI. Struktur Sedimen

VII. Fasies Lingkungan Pengendapan

VIII. Diagenesa & Provenan

Materi Kuliah Sedimentologi,

Tujuan Instruksional Khusus I. Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan: prinsip2: asal-usul kejadian,

& klasifikasi btn sedimen, serta hub sedimentologi dgn disiplin ilmu geologi lainnya.

II. Stlh kuliah, mhs dpt melakukan penelitian btn sedimen, dgn metoda lapangan.

III. Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan: aspek fisik butiran2 penyu-sun bat, hub, & makna penyebaran butiran tsb dlm btn sed

IV. Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan jenis2 btn sedimen serta ke-terdapatannya di alam ini.

V. Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan jenis2, serta mekanisme pem bentukan struktur sedimen.

VI. Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan model2 fasies pengendapan btn sedimen, baik scr lateral maupun vertikal.

VII. Stlh kuliah mhs dpt membuat & menganalisa kolom stratigrafi

VIII.Stlh kuliah mhs dpt menjelaskan manfaat data btn sedimen dlm eksplorasi, eksploitasi sumber daya mineral, maupun da-lam keteknikan.

Klasifikasi bat sedimen adlh suatu usaha untuk meng-

golongkan bat sedimen dlm kelas2 atau katagori thdp

mana suatu nama dpt diberikan. (katagori berdsrkan

kesamaan aspek fisik, kimiawi, biologi. )

Tujuannya al: untuk komunikasi, & memberikan suatu

steno (representasi skematis dr pikiran2/ konsep).

Klasifikasi Batuan Sedimen

Untuk itu dlm pengklasifikasian diperlukan suatu sistim dgn kriteria objektip, memberikan informasi gene sa, & bersifat alamiah.

Ada bbrp metoda untuk mengklasifikasikan bat sedi men, al: Klasifikasi bat sedimen oleh R.C Selley, 1976), Grabau 1913, Pettijohn (1957), dll.

Pengklasifikasian bat sedimen menggunakan End- Member Classification, yi ujung2 dr mrpkn partikel penyusun utama, shg disebut juga klasifikasi hybrid

Exogenetic sediments yaitu; material berasal dari tempat lainnya, dan

Endogenetic Sediments yaitu; material berasal dari tempat

pengendapan itu sendiri

Autochthonous Sediments, adalah bat sedimen yg parti

kelnya terjadi insitu. Grup ini dibagi 3 jenis bat yi: a)

batn sedimen Chemical Precipetates-Evaporites

(gypsum, rock salt, dll) b)

Organic deposit (batubara, batuan karbonat, dll), c)

Residual Deposit (laterit, bauksit dll)

Allochthonous Sedimenets, adlh bat sedimen dimana partikel

penyusunnya berasal dr tempat lain/ hasil transportasi.

Grup ini dibagi 2 yi: a). Terrigenous Deposit (silisiklastik

bx/ cgl, batupasir, batulempung dll), b) Pyroclastic

Deposit (ashes, tuff, batupasir vulkanik, agglomerat ).

Garbau, (1913) bat sedimen berdsrkan genetik

R.C Selley, (1976). bat sedimen berdasarkan genetiknya

Klasifikasi Scr Deskriptif & Genetik

Secara deskriptip ciri2 fisik (tekstur), kimia (mineralo- gi), & biologi (kehadiran fosil). Berdsrkan aspek2 tsb,

bat sedimen dpt dibedakan: 1) Kel bat sedimen klas-

tik, (dimana butiran penyusunnya mrpkn butiran yg te

lah mengalami proses pelapukan - transportasi ter endapkan terlitifikasi), 2) Kel bat sedimen non-klas tik (dimana butiran penyusun bat sedimen terbentuk

& terlitifikasi insitu. (tdk tertransportasi) )

Secara genetik yi; berdsrkan proses pembentukan-nya. Pengelompokannya dapat dibagi 4 kelompok 1)

Bat sedimen Terrigen Clastic, 2) Bat sedimen

organik, 3) Bat sedimen yg pembentukannya krn pro

ses presipitasi kimiawi, 4) Bat sedimen vulkano-

klastik

Terr

ige

no

us

cla

stic

s

Bio

che

mic

al-

bio

ge

nic

-

org

anic

dep

osits

Chem

ical

pre

cip

ate

s

Volca

niccla

stic

Sandstones

Conglomerates

& brecc ias,

Mudrocks

Lim estone &

dolom it

Chert,

phosphates,

coal Iron

sto

ne

s,

eva

po

rit

Tuffs,

Ag

glo

mer

ate

s

1 2 3 4

Tabel III.5. Pengelompokan bat sedimen berdasarkan cara terbentuknya

Klasifikasi Scr Genetik

Klasifikasi Genetik Bat Sedimen 1. Bat sed Terrigen Clastic, dimana butiran penyusun-

nya mrpkn rombakan berasal dr pelapukan bat asal yg berada di darat (terrigen) (bisa berasal dr bat beku, metamorf, sedimen). Contoh breksi/ konglomerat, batupasir, batulempung, dll

2. Bat sed organik, dimana butiran penyusunnya terben tuk krn proses biologi, bio-kimia atau proses organik. Contoh, batugamping/ dolomit, rijang, phospat, batu-bara dll

3. Bat sed yg pembentukannya krn proses presipitasi ki miawi, contoh ironstone, endapan evaporit

4. Bat sed vulkano-klastik, dimana terbentuk krn proses aktifitas gunung api, contoh tuff, agglomerat dll

Bat sed Terrigen Clastic

1. Breksi/ konglomerat,

2. Batupasir (sandstone),

3. Lanau (siltstone), &

4. Batulempung (claystone).

Kelompok batuan ini identik dng batuan silisiklastik, krn unsur kimia penyusun utamanya adlh silika.

Berdsrkan ukuran butirnya bat sedimen terrigen klastik, dibedakan, menjadi 4 kelompok (berdasarkan klas

ukuran butir Udden-Wenthworth, 72) yi dr detritus kasar detritus pasir - detritus halus

Bat sed Terrigen Clastic

Uku

ran

bu

tir (mm

)N

am

abu

tir

20

48

10

24

51

2

25

6

12

8

48

16

32

64

1 2

1/1

28

1/3

2

1/6

4

1/1

6

1/4

1/5

12

1/2

56

1/8

GRAVEL

Bou

lde

rs

Cob

ble

s

Peb

ble

s

Grit

San

d

Silt

Cla

y

Mud

V.L

arge

Larg

e

Mediu

m

Sm

all

.Larg

e

Mediu

m

V..c

oarse

Coars

e

Mediu

m

Fin

e

V fin

e

V..c

oarse

Coars

e

Mediu

m

Fin

e

V fin

e

Conglomerates(rounded clast) boulders

Or Breccias(angular clast)

Sandstone

SiltstoneClaystone

Nam

aba

tuan

Mu

dro

cks o

the

rty

pes m

ud

sto

ne

sha

lem

arl

sla

te

40

96

Ta

be

l III-6. K

las

ifika

si b

atu

an

se

dim

en

be

rda

sa

rka

nS

ka

la W

en

thw

orth

.

GOL. D

ETRITUS KA

AS RBreksi

Konglomerat

Batupasir

Sedim

entasi Me ikan s

Sedime

ntasiKim

iawi

Sedimenta siOrganis

Kalkarenit

Dolomit

Btgpbioklastik

Btgpklastik

Btgpoolit

BtgpkristalinBtgpterumbu

GOL.KARBONAT

Gips

AnhidritBtgaram

GOL B

ATUB

ARAPeat

Bituminus

Antrasit

DiatomeChert

GOL.

DETRITUS HA

UL S

Lanau

Lempung

Serpih

Napal

EV

APORIT

SE

DIMEN SILIKA


GOL. D

ETRITUS KA

AS R

Breksi

Konglomerat

Batupasir

Sedim

entasi Me ikan s

Sedim

en

tasi

Kim

iaw

iSedim

enta siO

rganis

Kalkarenit

Dolomit

Btgpbioklastik

Btgpklastik

Btgpoolit

BtgpkristalinBtgpterumbu

GOL.KARBONAT

Gips

AnhidritBtgaram

GO

LBA

TUBARA

Peat

Bituminus

Antrasit

DiatomeChert

G

OL. D

ETRITUS HA

UL S

Lanau

Lempung

Serpih

Napal

EVAPORIT

SE

DIMEN SILIK

A

KLASIFIKASI

Breccias /Conglomerates Untuk membedakan dgn istilah breksi sesar atau breksi gn

api dgn breksi bat sedimen, maka digunakan 2 suku kata untuk penamaannya, breksi sesar, auto breccia, breksi polimik dll

Sinonim breksi/ konglomerat al: rudits, fanglomerat, sharp stone, roundstone, puddingstone, diamictite, diamicton, tillite. Perbedaan nama didsrkan kenampakan fisik, & gene sanya

Pettijohn (1957) mengklasifikasi Bx/ Cgl menjadi 2 grup yi BX/CGL EPICLASTIC GROUP

BX/CGL PYROCLASTIC GROUP

I. BX/cgl Extraformational

II. BX/cgl Intraformational

1. OligomicticBX/cgl 2. Polymict BX/cgl/ Petromict

A. Ortho BX/conglomerates

B. Para BX/conglomerates(Cgl Mudstone) 1. Tilloid 2. Tillite

Volcanic conglomerat & BrecciaI

Bx/ Cgl Intraformational yi; dimana partikel berasal dr cekungan itu sendiri

Tillite adlh Cgl dgn sortasi yg sgt buruk, diendapkan dgn mekanisme glacial

Clastic Sed Rocks: Breccias /Conglomerates

Bx

Cgl

Konglomerat/ breksi mrpkn bat sed

>2mm. dibedakan berdsrkn bentuk fragmen.

Kehadiran fragmen (> 2mm) lebih dr 25%, bila < 25%, disebut gravelly, pebbly, cobbly, bouldery). Ratio gravel ini bisa berbeda-beda, spt Wilman (42) disebut bx/cgl bila gravelnya 50%, Pettijohn bila gravelnya > 10%, dan Folk (54) bila gravelnya 30%.

Breccias /Conglomerates Secara deskriptip dpt dibedakan berdsrkan

komposisi fragmennya, yaitu:

1. Bx/ Cgl Monomic . Oligomictic cgl, dimana fragmennya terdiri satu jenis tipe clast

2. Bx/Cgl Polimic dimana fragmennya > satu jenis bat . Poli mict cgl, mrpkn gabungan dr fragmen (clast) yg tdk stabil meta stabil (basalt, limestone, shale, phyllite),

Berdasarkan tekstur (kemas)

1. Ortho Bx/ Cgl dimana fragmennya saling mendukung.

Kehadiran matrik < 15% (Grain Supported), sebarannya

kurvanya menunjukan pola bimodal)

2. Para Bx/Cgl dimana fragmennya relatif di didukung matrik

& lumpur. Matrik > 15% (Matrix Mud Supported cgl)

Breccias /Conglomerates Klasifikasi bx/ cgl berdsrkan komposisi fragmen keri

kilan (pebble) & proporsi matriknya, dibagi menjadi

1. Gol sortasi baik & fragmen sejenis ( Quartz pebble bx /cgl, chert pebble bx/ cgl, limestone pebble bx/ cgl)

2. Gol sortasi buruk & fragmen sejenis ( granit pebble bx/ cgl, intraformational bx/ cgl, volcanic bx/ cgl, collapse bx/ cgl)

3. Gol sortasi buruk & fragmen heterogen ( fanglomerat, glacial till)

Bx/ Cgl dpt diendapkan di berbagai sistim pengendapan, na- mun scr khusus endpn2 glasial mrpkan bx/ cgl (Tillite), pd fa sies kipas alluvial, fasies sungai teranyam (braided stream), pd fasies yg berassosiasi dgn mekanisme turbidite (channel laut dalam), pd mekanisme lahar

Gravel

Sand Mud

75

50 50

25

10

50

90

10 90

1

2

4 5 6 7

8 9

3

10 11

CGL/BX

Sandy Cgl/Bx

Muddy Cgl/Bx

Muddy Ss Sandy Ms

4

5 6

7 8 11

Gravelley-muddy Ss

Sandy-Gravelley-Ms Gravelley Ms Gravelley Ss Sandstone Mudstone

Breccia

Conglomerate

Triangular End - Member End-Member Classification, yi ujung2 dr mrpkn material penyu -

sun utama, shg disebut juga klasifikasi hybrid, contoh

Batupasir (Sandstone) Batupasir adlh jenis bat sedimen pasir (1/16 - 2 mm).

dibedakan menjadi 2 grup (epiklastik & volkanik-klastik).

Batupasir disusun oleh: a) min utama (> 1-2%)(spt kuarsa, feldspar), b) min tambahan (< 1-2%), c) fragmen bat (10 15%) (litik) & d) semen, & kaitannya dgn bat asal (provenance)

- Mineral karbonat: kalsit, aragonit, dolomit, siderit- Mineral oksida besi: hematit, limonit, geotit

- Mineral sulfat: anhidrit, gypsum, barit

MINERAL TAMBAHAN

FRAGMEN BATUAN

MINERAL UTAMA- Mineral stabil (kuarsa)- Mineral kurang stabil

min lempung dan mika halusfeldspar-alkali feldapar

- Mika kasar (muskovit & biotit)- Min berat (BJ >2,9)(stabil: zirkon, turmalin,

(Non opak tak stabil: amfibol, ,apatit, staurolit, epidot)

(opak tak stabil magnetit, ilmenit, leucoxene)

- Frg bt beku plutoni - vulkanik - Frg bt metamorfosis sekis, filit, batusabak, argilit, genes

SEMEN KIMIAWI

- Frg bt sedimen: btpasir, btlanau, serpih, rijang btgamping

- Mineral silikat: kuarsa, kalsedon, opal, feldspar, zeolit

rutil, anatase)piroksen, klorit, garnet

(opak stabil: hematit, limonit)

Tabel III-7 Unsur-unsur penyusun batupasir



MINERAL TAMBAHAN

FRAGMEN BATUAN







SEMEN KIMIAWI








MINERAL TAMBAHAN

FRAGMEN BATUAN







SEMEN KIMIAWI








MINERAL TAMBAHAN

FRAGMEN BATUAN







SEMEN KIMIAWI






Sandstone Composition Framework Grains

PRF KF

P

Cement

PRF KF

P

Cement

KF = Potassium Feldspar PRF = Plutonic Rock Fragment P = Pore

Potassium feldspar is stained yellow with a chemical dye

Pores are impregnated with blue-dyed epoxy

Grains are About =< 0.25 mm in Diameter/Length

Q

50

25

5

25

5 QA

5

50

15

0

75

S

V

M

Vol

Arenite

Phyllo

Arenite Calcilithite

Classification of Terrigenous Sediments

Wacke

32 ,1%

FELDSPAR ROCK FRAGMENIncre

asing ma

trix

Arkosic A Lithic A

5%

QUARTZ Arenite

s>

7 5%

ma t

rix

GreywackeSA SL

15 %

Gambar III.15. Jenis batupasir berdasarkan komposisi mineralpenyusun utama (Q=kuarsa, F=Feldspar, URF = fragmen batuan/ mineral-mineral tak stabil & kandungan lumpur (Pettijohn, 1957)

Feldspar. W

10 ,2%

57,7

%

Lithic W

Q = 8/(25+8+45) x 100%=10,2%

F = 25/(25+8+45) x 100% = 32,1%

URF = 25/(25+8+45) x100%=57,7%

Material lempung = 17%

Lithic wacke

Contoh diketahui

batupasir dgn pla-

gioklas 25 %, kuar-

sa 8%, fragmen ba-

tuan 45%, material

lempung 17%, min

opaq 3%, pori 5%,

mk jenis batupasir

tsbt adlh?

Pengamatan Sayatan Tipis

Batupasir vulkanik klastik .Terminologi ini untuk semua batuan silisiklastik yg kaya fragmen vulkanik tanpa memandang meka -nisme/ genetik dr fragmen/ butirnya. Butirannya, bisa mrpkan pyroclast (spt: fragmen glassy, crystal, maupun lithic)

Jenis Batupasir 1. Batupasir kuarsa arenit (Quartz arenit) mrpka tipikal batupa-

sir supermature, diendapkan pd ling laut dangkal berenergi ting gi, atau mrpkn ciri endapan aeolian (gurun). Terdpt struktur perlapisan silangsiur (berukuran kecil hingga besar)

2. Batupasir Arkose. jenis batupasir dgn prosentase feldspar yg tinggi. Umumnya berwarna merah muda, berbutir pasir kasar, bentuk butir subangular-sub rounded, pemilahan sedang. Diha-silkan dr erosi cepat, dgn sortasi moderate. Mrpkn penciri endp an beriklim semi arid (kering), non marine (spt fluviatil).

3. Litharenites, mrpkn batupasir yg kaya akan rock fragmen (li-thic). Jenis RF nya bisa beraneka ragam, spt batulempung, batugamping, batuan beku, maupun metamorf. Jenis ini dpt diendapkan pd berbagai lingkungan, khususnya pd endpn fluviatil, & delta.

4. Greywacke, mrpkn batupasir kaya akan matrik, butiran feldspar & RF, relatif keras, warna abu2 gelap. Jenis ini dpt diendapkan diberbagai lingkungan, khususnya pd endpn dgn mekanisme arus turbidit laut dalam.

Butiran kuarsa (+ chert), (Q). Min kuarsa (Silika = SiO2) adlh partikel yg sering dijumpai dlm batupasir. Sifat optis yg umum. al: uniaxil (+) biaxial (-), berwarna putih hijau kekuningan pada pararel nikol, bf rendah,

Kuarsa dapat dibedakan berdasarkan

1. Sifat kristalinitasnya: yi kuarsa monokristalin/ single grain) & polikristalin (composite grain = mrpkn penciri dr kuarsa yg berasal dr bat metamorf).

2. Inklusi (quartz inclusions), apakah terisi fluida/ gas, hadir-nya vacuoles, terutama bila terisi min2 microlites spt: apatit, rutile, zircon, magnetite, mika, chlorit, feldspar.

3. Pola pemadaman bergelombang (undulatory extinction), spt pemadamannya hingga 30%, bila pemadaman bergelom- bangnya > 5%, mrpkn penciri asal dr bat metamorf, bila < 5% (non undulatory) mrpkn penciri asalnya adlh bat beku.

4. Bentuk butir, bentuk elongated (memanjang) penciri bat me tamorf

Hal tsb (kritalinitas, inklusi, undulating, & bentuk butir) di atas dpt mencer minkan asal dr butiran kuarsa tsb, apakah kuarsa asal bat beku volkanik, plutonik, granit, atau urat kuarsa krn proses hidrotermal, dll?,

B

Granitie+gneiss Feldspars

Fragmen

Quartz, Metaquarsite

All Other Rocks Fragmen (Incl Chert)

Sand/ Shale- Stone

Chert Carbonate

Sedimentary Rf

Metamorfphic Rf Volcanic Rf

Klasifikasi Hibrid Triangle-end-Member (A)Folk(68), & (B) McBride63

A SA SL

Quartz Ss

Shale Arenites

Chert arenit Calchite

Sandstone

Sed arenite

Phyll arenite

Volcanic arenite

Unstable Lithic

Fragmens Felds pars

Quartz+Chert

50

25

75

95

75 90

50

75

10 25

25

5

SA SL

Quartz Ss

Lithic- Arkose

Felds- pathic Lith- arenit

LSA

SA-Subarkose

SL-Sublitharenit

LSA-Lithic Subarkose

M

L Q

Q

F R

Lutite Sub-Labile arenit Quartzose arenit Labile arenit

1 2 3 4

5 6

1 2 3

4 7

Classification of Arenits & Terrigenous Sediments

Depositional Environment Unknown

1

2

3 4

Quartzose arenit Sub-Labile arenit Sub-Labile arenites Lithic Feldsphatic arenites Litho Feldsphatic arenit Feldsphatic lithic Arenit Lithic arenites

1 2 3 4 5 6 7

Generalized MLQ diagram for Arenits

Generalized QFR diagram for Arenits

Depositional Environment Known from Sedimentary Structures Graywakce Suite

Arkose-Quartozose Sandstone Suite M

L Q

1

2 3

4

Pelite Sub-Graywacket Sub-Labile Graywacke Labile Graywacke

1 2 3 4

1

2 3

4

M

L Q

Pelite Quartzose Sandstone Sub-Labile Sandstone Arkose & Labile Sandstone

1 2 3 4

Clay

Sand Silt

90

50

50%

10

10 90

Claystone

Mud Stone

Sandy Mud

Stone

Silt Stone Sand Stone

Mudy Sand Stone

Sandstone

Shale

Triangular End Member (Clay-Silt-Sand)

Clay

Sand Silt

1 2

4 5

6 7

8

9 75

50

25 75

50

25

75 50 25

3

Clay Stone

Silt Stone

Sand Stone

Mud Stone

Triangular End -

Member

(Clay-Silt-Sand)

No

Nama batuan

% Lempung

% Lanau

% Pasir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Batupasir Batulanau Batulempung Batulumpur Batulempung pasiran Batulempung lanauan Batulanau lempungan Batulanau pasiran Batupasir lanauan Batupasir lempungan Batulumpur pasiran Batulumpur lempungan Batulumpur lanauan

I IV III II

XII XI

X IX VIII

VII VI V

XIV XIII

Calcite/ Dolomite

Non - Terrigenous

Silica

Terrigenous Mud

Terrigenous Sand

75

50

25

3:1 1:1 1:3

Ratio of carbonateto Silica

50

75

25

9:1 1:9 1:1

Ratio of Sand to Mud

I. Batugamping (limestone)/dolomit, II. Batugamping/ dolomit silikaan, III. Chert gampingan/chert dolomitan, IV Chert (baturijang), V. Batugamping/dolomit pasiran, VI. Batugamping/ dolomit lumpuran, VII. Porcellanite, VIII. Batupasir gampingan/dolomitan, IX. Batulumpur gampingan/dolomitan, X. Batulumpur silikaan, XI. Batupasir, XII. Batupasir lumpuran, XIII. Batulumpur pasiran, XIV. Batulumpur (Mudstone)

Klasifikasi Bat Sed Berdsrkan Ratio Komposisi Butir Kalsit, Dolomit, Silika Non Terigen, Pasir Terigen (William J Fritz)

Mudrock (mudstone) Mudstone adlh terminologi untuk jenis bat sed disusun

oleh lumpur (mud), lanau (silt: 4 62/m / 1/16 1/256 mm) & lempung (Clay:

Mudrock (mudstone) Faktor2 yg mempengaruhi komposisinya al: tatanan tekto-

nik & provenan, li-peng, , & burrial diagenesis (spt pd gol carbonat & sulfida). Mudrock dpt diendpkn diberbagai ling: spt di flood plain, danau, endpn grs pantai, energi rendah, paparan (shelf), maupun laut dalam.

Klasifikasi mudrock dpt berdsrkan tingkat kekerasan diba-gi menjadi 3 gol yi: Non-indurated, Indurated, & termeta- morf. Sdgkan berdsrkan prosentase lempung 0-32% (grittySiltstone), 32-65% (loamyMudstone), & 66-100% (slick Claystone). Keberadaan mudrock dgn ketebalan > 10 mm dilapangan mrpkan bedded, sedangkan < 10mm disebut laminated.

Kemas (fabric): Parallel alignment of flat, flake-shaped mica & clay-fissility, Papery partings 10mm

Hal2 yg dicatat pd pengamatan lap thdp bat ini al: warna, dera-jad penyerpihan, min, kandungan organik & fosil, strktr sed (massif, bloky, laminasi).

Q-sandstone Conglomerate

Brecia Siltstone

Shale

Claystone

Batuan Karbonat (Limestone) Batuan karbonat yi bat sed dgn komposisi CO3 > 50%, &

kation2 Ca, Mg, Fe, atau Mn. Umumnya disusun oleh min calsite (Ca CO3 = batugamping/ limestone). Selebihnya adlh siderite (FeCO3, rhodochrosite (MnFO3), & dolomite (Ca Mg[CO3 ]2, dimana min

2l; ini mempunyai bentuk kristal rhombohedral, sdngkan aragonit adlh berbentuk ortho-rhombic. (Ca CO3).

Akumulasi endpn karbonat (modern), sgt dipengaruhi oleh kondisi temperatur, & kadar garam (32-40%). Shg berdsr-kan adanya kondisi tsb mk akumulasi endpn sed dpt diba-gi menjadi 2 kelompok (1.Kel Foramol, akumulasi ini dissn oleh Foraminifera bentos, Molluska, Barnacles, & Alge me rah, Kehadiran pellets umum didpt di kel ini. Koloni ini hidup di area bersuhu dingin. 2. Kel chlorozoan, didominasi oleh biota koral hermatypic, & alge hijau, sering didpt ooid, & agregat butiran. Koloni ini hidup di area bersuhu hangat (180C). )

Kerangka batuan karbonat Kerangka batuan karbonat

Semen ( )sparite 0,002-1 mmMikrit (lumpur karbonat) 4

Butiran ( )allochem >0,02 mmDetrital (intraklast, lithoklast)

Skeletal(koral,molluska,crinoid,ganggang,foram)Pellets (fecal, favreina)

Konsentrik(oolit, pisolit, onkolit)Lumps (bathyroidal, incrusted, grapstone)

berukuran

berukuranBerukuran

Berdsrkan ukuran & bentuk butir Dunham (62) membagi partikel2 penyusun kerangka bat karbonat menjadi 2 kelom pok partikel,yi kel butiran karbonat (allochems) & kel lum-pur karbonat (mikrit/ mikrokristalin kalsit & sparit).

, hub & proporsi/ ratio ke 2 kel penyusun bat karbonat tsb, digunakan: pengklasifikasian bat (klastik, non klastik). mekanisme pembentukannya (autokton , allokton), Porosi-tas (primer, sekunder), Li-peng, Indek energi, Diagenesa, dll

Tiga Komponen Utama Penyusun Batuan Karbonat

1. Butiran karbonat (allochem), berupa al: hasil rombakan dr bat yg tlh ada sebelumnya. Baik berasal dr lumpurnya maupun pecah an bat yg keras, yg berasal dr sekitarnya/ intraklas (relatif dekat) atau dr tempat yang jauh (lithoklas), & terbentuk sesaat stlh pengendapan. Btrn ooid yi; butiran karbonat, 0,2 0,5 mm (> 2mm pisoid/pisolit), berbentuk spherical - sub spherical, Peloid yi; btrn karbonat,

Klasifikasi Batuan Karbonat, Scr

Deskriptif (Pettijohn, 1957) 1. Calcarudit, yi batugamping dimana btrn penyusun bat nya > 2mm.(2-100mm)

2. Calcarenit yi batugamping dimana btrn penyusun bat nya 2mm 62 m (0,063-2 mm)

3. Calsilutit, batugamping dimana btrn penyusun bat nya > 62 m. (0,001-0.063mm

1. Bat karbonat Autocthonous ( non-klastik), disebut intraba sinal, dimana unsur karbonatnya terbentuk langsung insi tu, akibat proses bio-kimia

2. Bat karbonat Allocthonous (klastik), disebut ekstrabasin-al, dimana detritus karbonatnya berasal dr hasil transpor-tasi tempat lain (umumnya > 50% btrn karbonat),

3. Bat karbonat Metasomatik, dmn detritus karbonatnya me-ngalami diagenesa shg sifat & karakternya berbeda dgn bat karbonat asalnya, spt dolomit, batugamping dolomit.

Klasifikasi Bat Karbonat, Berdsrkan Tekstur Pengendapan, (Kel Authocthone & Allocthonous)

Bat karbonat Autocthonous, dgn partikel organik yg saling terikat pd waktu pengendapan

1. Bafflestone (partikel organisme biotanya/ fosilnya menyerupai tangkai),

2. Bindstone (partikel organisme biotanya saling mengikat, me- ngeras, menyerupai geometri tipis & rata),

3. Framestone (partikel organisme biotanya/ fossilnya memben- tuk jalinan masif)

Bat karbonat Allocthonous, dgn partikel > 2 mm,

1. Floatstone (didukung mikrit mud supported)

2. Rudstone (partikel saling menyangga grain supported)

Klasifikasi Bat Karbonat, Berdasarkan Tekstur Pengendapan (Embry & Klovan 62),

FLOATSTONE RUDSTONE BAFFLESTONE BINDSTONE FRAMESTONE

Pore spaceor cement

FrameworkAllochem Mikrit

5

FLOATSTONE RUDSTONE BAFFLESTONE BINDSTONE FRAMESTONE

Pore spaceor cement

FrameworkAllochem Mikrit

5

Klasifikasi Bat Karbonat, Berdsrkan Tekstur Pengendapan (Tekstur Mud Supported, Grain Supported/ Particel

Supported) Dunham,1962),

Klasifikasi Batuan Karbonat, (Dunham,1962),

Je nis

Butir>10%

Butir

Allochems = organised carbonate aggregates,comprising intraclasts; oolites, pisolites & spherulites; fossils; & pellets. Micrite = microcrystalline calcite; Sparite = sparry calcite + 4 microns dia. Qualifying adjectives describing colour, hardness, bedding, sedimentary structures, etc, should be added.

Dunham, R J, 1962. Classification of carbonate rocks according to depositional texture

Classification of Limestone by (A)Textural Maturity & (B) Depositional Texture

PETROGRAFI ANALYSIS (limestone)

50

50

50

10 10

IMPURITES

DOLOMITE CALCITE

Non Carbonates

Dolomitic Limestone

(imp)

Calcareous Dolomite

(imp)

Calcareous Dolomitic

Dolomitic Limestone

Classification of Carbonate Sediments (compositional terminologi) Leighton MW & Pendexter 1962

a. Photomicrograph of a lime grainstone with ooids, intraclasts, & pisoids.The horizontal width of the photo is 2.5 mm.

b. Photomicrograph of an intraclastic (nonskeletal grains). The width of the photo is 4 mm.

c. Photomicrograph of an intraclastic, peloidal grainstone. The width of the photo is 2.5 mm. The most common peloids are probably microbial in origin &, of those, most are found as cavity fillings in reefs and mounds.

d. Photomicrograph of ovoid, polychaete worm fecal pellets. The long axis of each pellet is about 2 mm.

Batuan Sedimen Organik Batuan Sedimen Organik terbentuk dari bahan organik. Contoh: Batubara

(bukan mineral terbentuk dari bahan organik)

Plant fragment

Peat (sediment composed of plant fragment)

Lignite

Bituminous coal

Anthracite coal

Transformed by burial pressure & temperature

Greater burial pressure & higher temperature

Greater burial pressure & higher temperature

Coal seams in Mesa Verde National ParkCoal seams in Mesa Verde National Park

Coal

peat lignitecoal anthracite

Salt flats, UtahSalt flats, Utah Death Valley, CaliforniaDeath Valley, California AgateAgate

Halite (NaCl) Calcite (CaCO3) Gypsum (CaSO4H2O) Chert

VOLCANIC ERUPTION

EFFUSIFE EXPLOSIVE

Traction Suspension

Coherent lava(or intrusion

Pyroclasticsurge deposit

Pyroclasticflowdeposit deposit

Pyroclasticfall

Welded

depositautoclastic

Non-welded Non-welded Non-weldedWelded

Lava flows(Syn-volcanic intrusions)

RESEDIMENTATION

Mass flow Traction Suspension

resedimented (syn-eruptive) volcaniclastic deposits


WEATHERING, EROSIONREWORKING & (POST-ERUPTIVE)RESEDIMENTATION

Volcanogenic sedimentary deposits

mass flow

VOLCANIC ERUPTION

EFFUSIFE EXPLOSIVE

Traction Suspension

Coherent lava(or intrusion

Pyroclasticsurge deposit

Pyroclasticflowdeposit deposit

Pyroclasticfall

Welded

depositautoclastic

Non-welded Non-welded Non-weldedWelded

Lava flows(Syn-volcanic intrusions)

RESEDIMENTATION


resedimented (syn-eruptive) volcaniclastic deposits


WEATHERING, EROSIONREWORKING & (POST-ERUPTIVE)RESEDIMENTATION

Volcanogenic sedimentary deposits

mass flow

m .a . l 1

Fallout

Pyroclastic flow

Area of slumping

Secondary flow

Turbiditycurrents &mass flow

m .a . l 2

Volcano slope

Flow from land into WaterSlump & flow

Py ro

cl a

s tic

fall

Floating pumice

Fallout into water

Shards produced byattrition

Floating pumice

Volcaniclasticgrains

VolcaniclasticSedimen

Lapili

Ash2 mm

64 mmLapilistone

Tuff Vitric

Cristal

fluid

Bombs- Blocks-

Ejected ejected

solid

Agglomerat

Volcanic breccia

DustLithic0.06 mm

Pryoclastic fall deposit

Volcaniclastic flow deposit

Hyaloclastites: fragmented &granulated basaltitic lava through contact with water

- ignimbrites (fluidized ash+ flows)- base surge deposits - mud flow (lahar deposit)

produced by

Floating pumice

Shards

attrition

PIROKLASTIKFragmentasi yg terbentuk akibat proses yg berhubungan dengan erupsi

AUTOKLASTIKFragmentasi scr insitu

EPIKLASTIKFragmentasi hasil rombakan bat volkanik(akibat proses pelapukan & erosi)

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

3.Klasifikasi 2015 Copy

Documents

Transcript of 3.Klasifikasi 2015 Copy