3g Cdma Wcdma Umts-1

download 3g Cdma Wcdma Umts-1

of 18

Transcript of 3g Cdma Wcdma Umts-1

3G (Third Generation)Berdasarkan ITU (Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third

Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100km/jam. 2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki. 3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner). Dari persyaratan diatas terhitung ada 5 teknologi untuk 3G, yaitu :

Tetapi dari 5 teknologi yang ada dan berdasarkan kesepakatan 3G tertuang dalam

International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lainmemutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan di dunia, yaitu : 1. Wideband-CDMA (WCDMA),di dukung oleh Europea Telecommunications Standards

Institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain. Diawal tahun 1998,W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile

Telecommunications System).2. CDMA2000 (CDMA2000 1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). 3. (TD- SCDMA) didukung oleh China. Sistem komunikasi bergerak seluler CDMA adalah suatu sistem komunikasi bergerk yang menggunakan konsep seluler dimana sel digunakan sebagai batasan untuk alokasi frekuensi salah satunya dan sel juga digunakan sebagai batasan untuk menentukan batasan pelanggan secara tidak langsung yang akan dilayani sehingga nantinya tidak ada pelanggan yang tidak sampai tidak terlayani, sel juga bisa digunakan sebagai batasan alokasi daya yang mampu dijangkau oleh Mobile Station. Meski permasalahan mengenai jumlah kanal atau jumlah layanan dapat diatasi dengan sistem multiplek tetap saja ada batasan untuk menggunakan teknik multiplek ini, sehingga batasan atau solusi dengan menggunakan

sektorisasi sel tidak akan menjadi efektif lagi. Satu-satunya cara yang paling efektif yang dapat menanggulangi masalah ini adalah dengan meningkatkan performansi sistem multiplek dalam kemampuannya untuk menyediakan kapasitas kanal yang dapat diakses oleh user. Untuk sementara ini sistem multiplek yang dirasakan mempunyai beberapa kelebihan adalah dengan menggunakan sistem atau teknik multiplek Code Division Multiple

Access (CDMA), sehingga untuk meningkatkan kapasitas layanan tidak perlu memperkecilfisik dari sel. Code Division Multiple Access (CDMA) adalah suatu metode akses antara user dengan user yang banyak, yang menempati suatu area sel yang sama dan memungkinkan menggunakan kanal yang sama untuk melakukan pertukaran informasi atau berkomunikasi. Penggunaan kanal yang sama memiliki arti bahwa setiap user menggunakan frekuensi yang sama dan dalam jangka waktu yang sama juga dalam proses transmisinya. Karena menggunakan frekuensi yang sama dan dalam jangka waktu yang bersamaan pada proses transmisinya untuk komunikasi antar user, maka untuk membedakan user yang satu dengan yang lainnya sistem CDMA ini menggunakan teknik spread spectrum. Spread

spectrum adalah salah satu teknik pentransmisian dengan menggunakan kode sebagaimetode spreading-nya. Kode yang digunakan pada spreading ini digunakan sebagai pengenal atau bisa disebut sebagai alamat bagi setiap user menggunakan frekuensi yang sama dan dalam rentang waktu yang sama pula dengan user yang lain, sehingga pada penerima user dapat diterjemahkan lagi sesuai dengan tujuannya. Konsep seperti ini yang disebut sistem multipleksing CDMA.

CDMA 2000Terdapat dua fasa dalam CDMA, yaitu CDMA 2000 1x dan CDMA 2000. Tteknologi CDMA 2000 1x merupakan transisi dari CDMA One. CDMA One menggunakan standar IS95A/B dari voice ke layanan paket data kecepatan tinggi pada jaringan dan alokasi frekuensi yang telah ada. CDMA 2000 1x merupakan generasi 2,5 G yang standarisasinya berdasarkan spesifikasi IS 2000. CDMA 2000 memiliki kemampuan mengakomodasi layanan data berkecepatan tinggi yang bisa mencapai 153,6 Kbps dan dengan bandwidth 1,25 MHz. Pada sisi arsitektur jaringan terdapat Base Station Controller (BSC) dengan kemampuan IP routing dan pengenalan Packet Data Serving Node (PDSN). CDMA 2000 merupakan platform wireless yang termasuk ke dalam spesifikasi International Mobile Telecommunication 2000 (IMT-2000) dan merupakan pengembangan dari standar platform wireless CDMA IS-95. Teknologi transmisi radio CDMA 2000 adalah teknologi wideband dengan teknik spread spectrum yang memanfaatkan teknologi CDMA untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi wireless generasi ketiga (3 G) berupa aplikasi layanan multimedia.

W-CDMA

yang merupakan singkatan dari wide-band-code division multiple access,

adalah sistem seluler bergerak yang merupakan generasi berikutnya setelah sistem CDMA2000 dengan teknik multiple access yang berdasarkan spektral tersebar, dimana sinyal informasi disebar pada pita frekuensi yang lebih besar daripada lebar pita sinyal aslinya (informasi),Hal ini menyebabkan W-CDMA mampumengakses layanan cepat. Sistem CDMA generasi sebelumnya adalah CDMA One, yang masih termasuk generasi kedua (G2) sistem seluler yang mengadopsi teknologi IS-95 dari Amerika Serikat. Di Indonesia dioperasikan oleh operator Komselindo dengan nama dagang,V-CDMA. ). Sistem WCDMA hanya memerlukan satu channel frekuensi radio untuk semua pemakainya, masing-masing pemakai diberi kode yang membedakan antara pengguna satu dengan yang lain. Skema metode akses yang digunakan untuk penyebaran sinyal WCDMA adalah direct sequence dimana code sequence digunakan secara langsung untuk memodulasi sinyal radio yang dipancarkan dengan menggunakan sinyal penebar.

Wideband CDMA itu sendiri merupakan sistem Direct-Sequence Code Division Multiple Access (DS-CDMA) pita lebar. pada sistem tersebut terbagi menjadi 2 yaitu narrowbandDMA (NCDMA) dengan wideband CDMA (WCDMA). Perbedaan antara narrowband CDMA (NCDMA) dengan wideband CDMA (WCDMA) terletak pada kecepatan kode penebar yaitu NCDMA sebesar 1,23 Mbps sedangkan WCDMA sebesar 5-20 Mbps. Perbedaan ini menyebabkan pita lebar transmisi WCDMA lebih besar daripada lebar pita transmisi NCDMA. Hal ini sesuai dengan teorema Shannon , yang dinyatakan dengan: C = W log2 (1+S/N) keterangan: C = Kapasitas kanal (bps) W = Lebar pita transmisi (Hz) S = Daya sinyal (Watt) N = Daya derau (Watt) Terlihat untuk kapasitas kanal yang tetap, karena lebar pita transmisi WCDMA lebih besar daripada NCDMA maka WCDMA memerlukan SNR (Signal to Noise Ratio) yang lebih rendah dari NCDMA, dengan kata lain untuk sistem modulasi digital dengan Eb/No yang sama,

WCDMA mampu mentransmisikan data dengan kecepatan data yang lebih besar daripada NCDMA. Sistem WCDMA merupakan teknologi akses jamak dengan menggunakan modulasi DS-SS yang dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pelanggan ke jaringan PSTN (Public

Switched Telephone Network) dan dapat mengirimkan layanan suara, data, faksimili, danmultimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian bandwidth frekuensi yang tersedia ke kanal sempit atau ke dalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terusmenerus selebar bandwidth tertentu (5 - 15 MHz). Konfigurasi jaringan bergerak generasi ke-3 dapat dilihat pada gambar berikut

Base station (BS) yang terhubungan oleh transmisi wireline atau dengan gelombangmikro point to point radio ke switch telepon disebut Mobile Station (MS). BS yaitu suatu daerah yang terletak dekat dengan pusat sel. BS mempunyai antena yang digunakan untuk komunikasi dengan mobile user. Setiap BS mempunyai nomor dari forward channel yang memungkinkan transmisi ke pengguna bergerak dan nomor yang sama dari reverse channel untuk menerima dari pengguna bergerak. BS terdiri atas 2 bagian yaitu BTS (base transceiver station) dan BSC (base

switching controlled). BTS digunakan untuk komunikasi dengan telepon bergerak.Komunikasi dengan MS dilakukan oleh BSC. BSC digunakan untuk pengaturan kanal frekuensi untuk menangani handoff. Sumber sinyal radio pada sistem komunikasi bergerak berlokasi di pusat sel. Ini terdiri atas kanal-kanal frekuensi, antena-antena, dan peralatan pendukung yang memungkinkan terjadinya hubungan komunikasi antara MS (mobile station), antara MS dengan jaringan PTSN, serta antara jaringan PSTN dengan MS Disamping itu perlu diketahui juga fitur-fitur teknologi WCDMA, antara lain sebagai berikut: 1. Kapasitas lebih tinggi dan penambahan cakupan area sampai 8 kali lebih tinggi trafik per pembawa dibandingkan dengan pembawa narrowband CDMA.

2. Kecepatan data yang tinggi, sampai 384 kbps pada area yang luas dan 2 Mbps pada area lokal. 3. Layanan packet dan circuit switched. 4. WCDMA mendukung layanan secara simultan, karena setiap terminal WCDMA dapat menggunakan beberapa layanan secara bersamaan. 5. Mendukung untuk diterapkannya Adaptive Antena Array (AAA). 6. Tidak memerlukan Global Positioning System (GPS) untuk sinkronisasi di sisi base

station.7. Mendukung untuk deteksi multiuser yang akan membatasi interferensi pada suatu sel dan memperbaiki kapasitas. 8. Mendukung untuk Hierarchical Cell Structures (HCS) dengan diperkenalkannya metode handoff diantara pembawa CDMA yang diberi nama Mobile Assisted Inter-

Frequency Hand-Off (MAIFHO).9. Keamanan sistem WCDMA relatif tinggi karena menggunakan teknologi spektrum tersebar yang awalnya digunakan untuk keperluan militer. Sistem pengkodean suara sangat unik karena menggunakan kode-kode untuk identifikasi pelanggannya.

Alokasi Frekuensi WCDMA Frekuensi kerja yang digunakan pada jaringan WCDMA berada pada pita frekuensi 2 GHz. Alokasi frekuensi WCDMA dapat dilihat pada table di bawah ini: Spektrum frekuensi Mode FDD: 1920-1980 MHz untuk uplink, 2110-2170 untuk downlink. Mode TDD: 1900-1920 MHz dan 2010-2025 MHz, masingmasing digunakan untuk uplink dan downlink. Bandwith 5 MHz Spasi kanal 200 kHz Jarak antara pita uplink 134.8-245.2 MHz dan downlinkArsitektur Jaringan W-CDMA Pada dasarnya arsitektur jaringan W-CDMA tidak berbeda jauh dengan arsitektur jaringan sistem GSM atau seluler pada umunya, seperti ditunjukkan pada Gambar-1.

Gbr-1 Arsitektur jaringan W-CDMA Seperti ditunjukkan pada Gbr-1, bahwa komponen utama penyusun sistem W-CDMA terdiri dari: Mobile Station (MS) Base Station/Base Transceiver Station (BS/BTS) Radio Network Controller (RNC) Mobile Switching Centre (MSC) Home Location Register (HLR)

1. Mobile Station (MS) MS yang digunakan dalam sistem WCDMA bersifat portable dan memenuhi persyaratan untuk layanan multimedia yang disediakan oleh operator. Disamping itu,terminal harus pula mendukung layanan yang ditawarkan oleh GSM (dual mode) dalm kaitan pengintergasiannya dengan jaminan global yang ada sekarang ini. Untuk mengaktifkan mobile station, termasuk inisialiasasi dan registrasi, dapat digunakan

smartcard yang diseut dengan USIM-card(UMTS Subscriber Identification Module).2. Base Station/Base Transceiver Station (BS/BTS)

Fungsi utama dari base station adalah untuk memberikan lingkupan radio dan juga menyediakan antarmuka uadara(air-interface) ke user. Fungsi lain yang ada dalam ase station termasuk radio transceiver,pengkodean kanal,pengendalian panggilan,pendeteksian akses dan penyediaan anal radio. 3. Radio Network Controller (RNC) RNC menyediakan semua hal yang diperlukan untuk pengendalian radio dalam are layanannya seperti handoverintra RNC,pengontrolan satu atau lebih base station,pengendalian daya, dan alokasi kanal. RNC juga bertindak sebagai suatu

consntrator-site untuk trafik dan signaling. RNC dibangun dengan ATM switch,karenahubungan RNC dengan jaringan inti menggunakan Interface ATM. Dengan menggunakan lapis ATM/AAL2,pengkodena kecepatan yang bervariasi dari suara maupu data dilakukan dengan kapasitas transport yang terjaga dalam jaringan. 4. Mobile Switching Center (MSC) MSC merupakan sentral dari jaringan yang menyediakan fasilitas routing dan pengendalian interworking,billing,interkoneksi ke jaringan lain dan PSTN. Pada MSC juga terdapat komponen yang disebut VLR (Visitor Location Register) yang berfungsi sebagai register penyedia pembaruan (updating) lokasi MS yang roaming yaitu MS Visitor,informasi lokasi fdan database lokal. 5. Home Location Register (HLR) HLR merupakan database utama jaringan dan mengandung seluruh informasi user termasuk layanan apa saja yang diinginkan oleh user,SMS,Voice,data, atau multimedia. 6. Aspek Teknologi W-CDMA Teknologi yang dimaksud disini adalah beberapa teknologi yang diterapkan dalam operasional sistem W-CDMA sebagai suatu sistem komunikasi bergerak selular. Bagaimana cara kerja W-CDMA dari segi frekuensi kerja,prinsip pentransmisian,pengkanalan radio,pemancar,kontrol daya, dan sinkronisasi, 7. Alokasi Spektrum Frekuensi Kerja Frekuensi kerja yang dimaksud adalah merupakan pita ferkuensi yang digunakan dalam transmisi sinyal antara MS dengan BS. Alokasi bandwith tersebut berada pada pita

frekuensi 2 GHz dengan yang berkiasar antar 1920 1980 MHz (uplink) dan 2110 2170 MHz (downlink). Pita tersebut telah dialokasikan oleh ITU yang mengadopsi sistem UMTS yang merupakan proposal kelompok ETSI (2X60 MHz spektrum UMTS). Pada UMTS/WCDMA,alokasi spektrum minimum untuk sebuah carrier adalah sebesar 5 MHz. 8. Prinsip Pentransmisian WCDMA dirancang agar dapat mengakomodasikan berbagai layanan baik suara, data maupun multimedia dengan laju bit yang bervariasi. Hal ini memungkinkan pemakaian spektrum yang paling efisien. Penerapan pentransmisian untuk laju pesan membutuhkan informasi kontrol yang memberikan kecepatan simbol seketika itu juga. Dalam melakukan pengawasan terhadap kecepatan simbol ini selama selang waktu tertentu (secara berkesinambungan) maka semua kanal fisik diatur dalam frame yang mempunyai panjang yang sama (10 ms). Sebagai pengontrol maka tiap frame terdapat kontrol laju bit yang ditransmisikan melalui kanal fisik yang terpisah. Pentransmisian laju pesan dapat mengurangi interferensi dari masing-masing pengguna. Bila laju chip tetap maka laju bit informasi yang rendah akan memberikan faktor sebaran tertinggi dan daya transmisi yang terendah. 9. Pengkanalan Radio Dalam W-CDMA terdapat sejumlah kanal logika. Kanal logika tersebut dikelompokkan menjadi :

Dedicated Channel

Dedicated Channel terjadi apabila hubungan antara MS dengan BS telah terbangun baik uplink maupun downlink.a. Traffic Channel (TCH) TCH berisi data pengguna yang akan ditransmisikan pada antarmuka radio, yang berupa suara, data dan video, dengan kecepatan bervariasi antara 0 -144 kbps. b. Dedicated Control Channel (DCCH)

DCCH ini membawa informasi kontrol yang akan dipertukarkan antara BS dengan MS. Kanalini berisi kontrol hubungan, kontrol mobilitas, dan kontrol link dengan laju bit 0 9,6 kbps.

Common Control Channel

Common Control Channel digunakan pada kanal downlink dan diberikan untuk semua MS.a. Broadcast Channel (BCH) Berisi informasi BS disekitarnya. b. Paging Channel (PCH) PCH memberitahukan akan datangnya panggilan, diikuti dengan penetapan kanal trafik. c. Acces Grant Channel (AGCH) Kanal AGCH dikodekan oleh MS selama pendudukan akses secara acak dan berfungsi sebagai kontrol daya kalang tertutup terhadap MS. Perintah kontrol daya dikirim melalui AGCH oleh BS.

System Control Channel

a. Pilot Channel (PICH) PICH berfungsi untuk memisahkan kanal fisik siaran pada tiap kanal RF dan laju chip dalam sel radio. PICH ditentukan oleh sebaran kode PN pendek (kode Gold dengan panjang 1023) dan unik untuk setiap BS. Kode PN pendek ini ditransmisikan secara periodik tanpa modulasi data informasi, sehingga mudah untuk pendeteksian pilot, sinkronisasi, dan estimasi kanal pada MS. b. Synchronization Channel (SCH) SCH berfungsi untuk mensikronkan PICH. SCH dikirim pada kanal fisik yang terpisah dengan menggunakan kode sebaran PN pendek yang diperoleh dari PICH yang bersangkutan. c. Random Acces Channel (RACH) RACH adalah satu-satunya kanal kontrol yang digunakan pada kanal uplink yang digunakan MS untuk inisialisasi akses ke sistem. Untuk akses acak, MS mengirim sinyal diikuti kontrol daya lingkar tertutup selama pengiriman sinyal RACH. Beberapa kanal fisik digabung secara linear sebelum pulse shaping. Pulse shaping berisi filter yang berfungsi untuk melewatkan sinyal WCDMA. Konversibfrekuensi dilakukan dengan menggeser frekuensi baseband ke frekuensi RF. Alokasi frekuensi sistem WCDMA adalah: a) 1920-1940 MHz untuk kanal uplink

b) 2110-2130 MHz untuk kanal downlink

Pemancar WCDMA Pemancar WCDMA, baik untuk uplink maupun downlink dapat melakukan pengiriman informasi tentang trafik dan informasi kontrol secara simultan. Pengiriman informasi trafik dan informasi kontrol yang dinotasikan sebagai Dedicated Information Channel (DICH). Informasi yang berupa suara, data, dan informasi kendali ditransmisikan melalui kanal logika yang berbeda. Informasi kendali ditranmisikan melalui kanal DCCH. Ada dua kategori pembentuk kanal trafik, yaitu traffic channel/speech (TCH/S) dan traffic channel/data (TCH/D), masing-masing dikodekan dan di-interleave secara berbeda. .Kanal multipleks dapat mengambil beberapa diantara kombinasi berikut: a. TCH/S dan DCCH b. TCH/D dan DCCH c. TCH/S, TCH/D, dan DCCH Hasil demultipleks antara TCH dan DCCH dinotasikan sebagai Physical Data Channel (PDCH). Tiap PDCH dilengkapi dengan Physical Control Channel (PCCH) yang membawa informasi kontrol lapisan fisik. Selain itu PCCH membawa informasi tentang pendemultipleksian frame PDCH dan pada kanal downlink PCCH membawa informasi tentang kontrol daya. PCCH mempunyai laju bit 4 kbps setelah proses pengkodean informasi dan ditransmisikan secara sinkron dengan PDCH (mempunyai laju chip sama dengan pembawa RF yang sama dengan PDCH). PDCH danPCCH dibedakan dengan menggunakan fase yang berbeda dari kode sebaran PN panjang. Ketika hubungan telah terbentuk maka unit konfigurasi akan menentukan laju chip, frekuensi pembawa RF (fc) yang bergantung pada layanan yang akan dilayani dan menentukan parameter-parameter untuk semua pemrosesan sinyal pada kanal fisik dan mengkonfigurasi kanal fisik agar sesuai dengan layanan yang dilayani. Modulasi yang dipergunakan adalah QPSK, dimana data simbol ditransmisikan dalam bentuk in-phase (I) dan quadrature (Q) dan dikalikan dengan suatu deretan sebaran yang sama dengan fase yangberbeda. Dalam W-CDMA digunakan teknik modulasi yang berbeda untuk uplink dan downlink,Pada Uplink,data dimodulasikan dengan menggunakan Dual-Channel qpsk Kontrol Daya

Kontrol daya meliputi kontrol daya uplink dan kontrol daya downlink. Kontrol daya

downlink digunakan untuk memperbesar kapasitas sistem, sedangkan uplink digunakanuntuk mengontrol hubungan dan batas ambang penerimaan MS. Pada kanal uplink kontrol daya yang digunakan merupakan kombinasi kontrol daya loop (kalang) tertutup dan kalang terbuka untuk mendeteksi daya sinyal yang diterima dari MS. Pada kontrol daya kalang tertutup, BS secara terus menerus mengukur level sinyal yang diterima dari MS. Dari informasi level sinyal yang diterima tersebut maka BS menentukan perintah kontrol daya yang dikirimkan melalui kanal

downlink PCCH ke MS dengan laju bit 2 kbps.Sinkronisasi Dengan menggunakan sebaran DS asinkron pada PDCH dan PCCH, dihasilkan peralatan yang tidak memerlukan sinkronisasi antar sel dan antar kanal. MS melakukan sinkronisasi dengan BS (melalui PICH dan SCH) dapat secara langsung menyesuaikan waktu

frame Tx CDMA dan Rx CDMA pada lokasi MS tertentu. Karena sinyal yang diterima di BSdari MS yang berbedabeda tidak memerlukan pengaturan frame (seperti pada sistem TDMA) maka tidak diperlukan rangkaian pengontrol pewaktuan. Dengan menerapkan sebaran DS asinkron pada jalur downlink maka tidak diperlukan antar BS, sehingga Global Positioning

System (GPS) tidak diperlukan lagi.

Aplikasi W-CDMA Kinerja Aplikasi W-CDMA merupakan standar jaringan dari 3G. Oleh karena itu aplikasi dari 3G adalah Jaringan 3G telkomsel. Dimana Telkomsel sendiri mengeluarkan layanan Dunia 3G Telkomsel yang meliputi :

VIDEO CALL

Pembicaraan (call) dengan melihat wajah lawan bicara.

MOBILE TV

Layanan akses siaran Televisi melalui jaringan 3G Telkomsel. Dengan layanan ini pelanggan dapat menikmati siaran televisi dari berbagai channel melalui handphonenya. Siaran Televisi tersebut sama dengan yang disaksikan di televisi biasa.

MOBILE VIDEO STREAMING

Layanan akses video on demand dengan melalui WAP Portal Telkomsel. Dengan layanan ini pelanggan dapat menikmati dan memilih video-video pilihan. Video tersebut dapat dinikmati melalui streaming.

HIGH SPEED INTERNET BROWSING dan DATA DOWNLOAD

Kemudahan dalam browsing internet dengan kecepatan tinggi.

UMTS

adalah singkatan dari Universal Mobile Telecommunication System

merupakan suatu sistem komunikasi bergerak generasi ketiga yang diharapkan mampu memberi layanan sampai 2 Mbps dan pada frekuensi sekitar 2 GHz. Sistem UMTS yang diusulkan dibangun dari infrastruktur sistem-sistem bergerak yang telah ada seperti Global System for Mobile Communication (GSM), Advance Mobile Phone System (AMPS), Personal Communication System (PCS) dan lain-lain yang berevolusi menuju UMTS. Forum UMTS memperkirakan komunikasi multimedia berbasis data akan menyumbang sekitar 60% pada lalu lintas komunikasi dalam jaringan komunikasi bergerak generasi ketiga. UMTS merupakan suatu evolusi dari GSM, dimana interface radionya adalah WCDMA, mampu melayani transmisi data dengan kecepatan yang lebih tinggi, kecepatan data yang berbeda untuk aplikasi-aplikasi dengan QoS yang berbeda. Berikut gambar yang dapat menjelaskan tentang arsitektur UMTS:

Jaringan UMTS pada gambar diatas terdiri dari UE/MS, Radio Access Network (RAN), dan Core Network (CN) yaitu CS domain, PS domain dan IMS). Ketiga jaringan ini

menyediakan akses ke jaringan eksternal. Jika dibandingkan dengan GSM, yang merupakan jaringan circuit switched (CS) dan General Packet Radio Service (GPRS) yang menyokong trafik data dengan menambahkan packet switched domain (PS) ke CN, WCDMA sudah berbasis CS domain dan PS domain. UMTS/WCDMA bukan pengembangan dari GSM, karena arsitektur UMTS berubah di bagian RAN dengan menambah jaringan radio akses yang baru yang disebut UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access Network) dan penambahan IMS. Karakteristik W-CDMA/UMTS mendukung dua mode dasar yaitu FDD (2x5 Mhz) dan TDD (1x5 MHz), dengan kecepatan chip tinggi (3.84 Mcps) dan data rate mencapai 2 Mbps, menggunakan deteksi koheren pada uplink dan downlink berdasarkan penggunaan sinyal pilot, power control yang cepat beradaptasi. Pada WCDMA juga terdapat handover intersystem yaitu handover antara GSM dan WCDMA, serta mendukung pengembangan sistem deteksi dan transmisi yang lebih maju seperti multiuser detection (MUD) dan smart adaptive antenna. 3G didesain untuk memberikan kemampuan komunikasi dan terminal yang maju, ringan, komunikasi multimedia yang real-time, roaming dan mobilitas global. Teknologi 3G juga didesain untuk banyak hal pada operator-operator dan vendor, dan dengan akses internet dan e-mail dengan kecepatan tinggi 3G sanggup membantu paket data dan sirkuit pada kecepatan (bitrates) yang tinggi yaitu 144 kbps atau lebih pada trafik mobilitas yang tinggi (bergerak atau saat berkendaraan), 384 kbps pada kondisi trafik pejalan kaki, 2Mbps atau lebih pada trafik diam atau di dalam ruangan. Selain itu jugamampu menentukan letak posisi geografi suatu mobile dan memberikan hasil ke jaringan dan terminal mobile. 3.2 Cara Kerja UMTS Berikut ini adalah gambar arsitektur jaringan UMTS:

Dari gambar diatas terlihat bahwa arsitektur jaringan UMTS terdiri dari perangkatperangkat yang saling mendukung, yaitu sebagai berikut : 1. UE (User Equipment) User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan. Selain terdapat USIM, UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio. 2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network) Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan dengan teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B dan RNC (Radio Network Controller). RNC (Radio Network Controller) RNC mengontrol radio resources pada UTRAN yang membawahi beberapa Node B, menghubungkan CN dengan user, dan merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio Resource Control) yang mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile user dengan UTRAN. Node B Node B sama dengan BS (Base Station) di dalam jaringan GSM. Node B merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada UE. Fungsi utama node B adalah melakukan proses pada layer 1 antara lain : channel coding, interleaving, spreading, de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain. 3. CN (Core Network)

Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS, memanajemanjaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan jaringan yang lainnya. Komponen CN terdiri dari: MSC (Mobile Switching Center) MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti video, video call. VLR (Visitor Location Register)

VLR adalah database yang berisi informasi sementara pelanggan terutama lokasi dari pelanggan pada cakupan area jaringan. HLR (Home Location Register) HLR adalah database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-data tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir. SGSN ( Serving GPRS Support Node) SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Fungsi SGSN adalah untuk mengantarkan packet data ke MS, update pelanggan ke HLR, dan registrasi pelanggan baru. GGSN ( Gateway GPRS Support Node ) GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke jaringan paket data standard (PDN). GGSN akan berperan antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima paket data dari SGSN atau PDN. Selain itu juga terdapat beberapa interface baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan UTRAN terdapat interface Uu. Di dalam UTRAN terdapat interface Iub yang menghubungkan Node B dan RNC, interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan CN dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu dan Iu dibagi menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane . Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan Radio Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access Stratum (AS). Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB dan koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek jenis layanan yang diminta, pengontrolan sumber daya transmisi , handover , mekanisme transfer Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management (MM), Connection Management (CM), Session Management (SM) ,dan lain-lain. 3.3 Aplikasi UMTS Contoh aplikasi UMTS adalah sistem teknologi jaringan 3G yang digunakan oleh operator GSM (Global System for Mobile Communications) seperti Telkomsel. UMTS adalah sistem jaringan yang digunakan oleh operator GSM untuk menjalankan 3G. Dengan 3G kita tetap bisa melakukan panggilan dan menerima telepon, mengirim dan menerima SMS, browsing internet dan sebagainya. Dengan 3G kita juga bisa melakukan video call, mobile TV, download musik, streaming video klip, browsing internet kecepatan tinggi, dan masih banyak lagi.

Video call adalah layanan 3G dimana pelanggan selain mendengar suara juga dapat melihat lawan bicara di layar handphone melalui kamera handphone secara real time. Mobile TV, kita dapat menikmati siaran televisi di layar handphone. Siaran TV tersebut sama dengan siaran yang bisa ditonton di TV biasa. Streaming video, kita dapat memutar video klip musik langsung di handphone tanpa perlu mendownloadnya terlebih dahulu. Video streaming berarti memutar video yang dipilih secara "live" atau langsung dari server dan akan terhenti jika hubungan ke server putus. File video tidak bisa disimpan. Sedangkan video download berarti mengambil dan menyimpan file video dari server dan memutarnya di lain waktu. Jika video sudah didownload dan disimpan kita tidak butuh koneksi ke server untuk memutarnya.

IV.KESIMPULAN WCDMA memberikan solusi antarmuka radio yang dapat mengakomodasi layanan dengan kecepatan informasi yang berbeda-beda dan menggunakan sumber radio secara efisien.

Teknologi WCDMA berbeda dengan teknik akses radio konvensional

yang

menggunakan teknik pembagian bandwidth frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau ke dalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus selebar bandwidth tertentu (5 20 MHz).

Alokasi frekuensi pada sistem WCDMA yaitu 1920- 1940 MHz untuk kanal uplink dan 2110-2130 MHz untuk kanal downlink. Dalam melakukan pengawasan terhadap kecepatan simbol selama selang waktu tertentu (secara berkesinambungan) maka semua kanal fisik diatur dalam frame yang mempunyai panjang yang sama(10 ms). Sebagai pengontrol maka tiap frame terdapat kontrol laju bit yang ditransmisikan melalui kanal fisik yang terpisah.