36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan...

4
36 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92 Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ PENERAPAN STRATEGI PROBING PROMPTING PADA MATA KULIAH KALKULUS 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Oleh: Bq. Malikah Hr Dosen Fakultas Teknik Universitas Nusa Tenggara Barat Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Penerapan strategi probing prompting pada mata kuliah kalkulus 3 Program Studi Teknik Sipil; (2) Dampak positif strategi probing prompting; (3) Kelemahan strategi probing prompting. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan bulan November tahun 2019, dengan subjek penelitian mahasiswa semester 3 Program Studi Teknik Sipil Universitas Nusa Tenggara Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa: (1) Penerapan strategi probing prompting terdiri dari tujuh fase yang menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan mahasiswa sehingga dapat membantu proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari; (2) Dampak positif dari strategi probing prompting diantaranya meningkatkan keaktifan, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan komunikasi serta menumbuhkan keterampilan dan keberanian mahasiswa; (3) Kelemahan penerapan strategi probing prompting ini terkait dengan banyaknya waktu yang dibutuhkan, tidak mengaruskan kelompok yang heterogen, dan kesulitan dalam menyusun permasalahan yang bersifat open ended. Kata Kunci: strategi probing prompting, Kalkulus 3¸ Dampak Positif, Kelemahan. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu upaya menumbuhkan potensi sumber daya manusia, memiliki aktivitas dinamis dan dapat diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. Salah satu pelajaran yang menjadi fokus dalam menumbuhkan potensi tersebut adalah pelajaran matematika. Diantara materi yang dipelajari dalam pembelajaran matematika yaitu kalkulus (Dudley, 2010). Kalkulus merupakan cabang matematika yang membahas batasan, turunan, integral, dan deret tak hingga. Fokusnya pada ilmu perubahan, karena geometri adalah ilmu bentuk sedangkan aljabar mengacu pada ilmu untuk memecahkan persamaan dan aplikasinya (Romadiastri, 2013). Mata kuliah kalkulus diperoleh di tingkat perguruan tinggi termasuk di program studi teknik sipil. Berdasarkan pengamatan di antara mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, khususnya pada mata kuliah Kalkulus 3, tampaknya mahasiswa merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut dari buku teks. Dari hasil wawancara dengan mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mampu memahami konsep dasar matematika, namun tidak dapat menghubungkan konsep tersebut dengan materi perkuliahan. Hal ini mempengaruhi hasil belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Proses perkuliahan di tingkat perguruan tinggi banyak ditemui berpusat pada pendidik, sedangkan peserta didik cenderung pasif atau kurang aktif dan tidak berperan selama proses perkuliahan sehingga muncul proses “take and give”. Seiring waktu, pembelajaran tersebut beralih menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Perubahan pembelajaran ini mendorong peserta didik memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah, berpikir kritis, mampu berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta memiliki keahlian di bidang teknologi (Lutfianasari et al., 2018). Namun pada kenyataannya, perubahan ini tidak dijalankan sepenuhnya dalam proses perkuliahan. Sebagai contoh, ketikan dosen mengajukan pertanyaan yang berbeda dengan contoh, mahasiswa mengalami kebingungan dan hanya memberikan jawaban berdasarkan pada keadaan sebelumnya. Hal ini dapat mengakibatkan proses perkuliahan tidak aktif dan monoton. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, perlu dilakukan inovasi pemelajaran dengan memilih dan menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang menumbuhkan keaktifan mahasiswa. Pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu yang menentukan keberhasilan suatu proses perkuliahan. Salah satu strategi pembelajaran yang meningkatkan pemahaman materi mahasiswa,

Transcript of 36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan...

Page 1: 36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan cabang matematika yang membahas batasan, turunan, integral, dan deret tak hingga.

36 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92

Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/

PENERAPAN STRATEGI PROBING PROMPTING PADA MATA KULIAH KALKULUS 3PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Oleh:

Bq. Malikah HrDosen Fakultas Teknik Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Penerapan strategi probing prompting padamata kuliah kalkulus 3 Program Studi Teknik Sipil; (2) Dampak positif strategi probing prompting; (3)Kelemahan strategi probing prompting. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai denganbulan November tahun 2019, dengan subjek penelitian mahasiswa semester 3 Program Studi Teknik SipilUniversitas Nusa Tenggara Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatankualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan analisisdokumen. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa: (1) Penerapan strategi probing promptingterdiri dari tujuh fase yang menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggaligagasan mahasiswa sehingga dapat membantu proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan danpengalaman mahasiswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari; (2) Dampak positif dari strategiprobing prompting diantaranya meningkatkan keaktifan, kemampuan berpikir kreatif, kemampuankomunikasi serta menumbuhkan keterampilan dan keberanian mahasiswa; (3) Kelemahan penerapanstrategi probing prompting ini terkait dengan banyaknya waktu yang dibutuhkan, tidak mengaruskankelompok yang heterogen, dan kesulitan dalam menyusun permasalahan yang bersifat open ended.

Kata Kunci: strategi probing prompting, Kalkulus 3¸ Dampak Positif, Kelemahan.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu upayamenumbuhkan potensi sumber daya manusia,memiliki aktivitas dinamis dan dapat diperolehmelalui kegiatan pembelajaran. Salah satupelajaran yang menjadi fokus dalammenumbuhkan potensi tersebut adalah pelajaranmatematika. Diantara materi yang dipelajari dalampembelajaran matematika yaitu kalkulus (Dudley,2010). Kalkulus merupakan cabang matematikayang membahas batasan, turunan, integral, danderet tak hingga. Fokusnya pada ilmu perubahan,karena geometri adalah ilmu bentuk sedangkanaljabar mengacu pada ilmu untuk memecahkanpersamaan dan aplikasinya (Romadiastri, 2013).

Mata kuliah kalkulus diperoleh di tingkatperguruan tinggi termasuk di program studi tekniksipil. Berdasarkan pengamatan di antaramahasiswa Program Studi Teknik Sipil, khususnyapada mata kuliah Kalkulus 3, tampaknyamahasiswa merasa kesulitan untuk memahamimateri tersebut dari buku teks. Dari hasilwawancara dengan mahasiswa, dapat disimpulkanbahwa mahasiswa mampu memahami konsepdasar matematika, namun tidak dapatmenghubungkan konsep tersebut dengan materiperkuliahan. Hal ini mempengaruhi hasil belajardan keaktifan mahasiswa dalam prosesperkuliahan.

Proses perkuliahan di tingkat perguruan tinggibanyak ditemui berpusat pada pendidik, sedangkanpeserta didik cenderung pasif atau kurang aktif dantidak berperan selama proses perkuliahan sehinggamuncul proses “take and give”. Seiring waktu,pembelajaran tersebut beralih menjadipembelajaran yang berpusat pada peserta didik.Perubahan pembelajaran ini mendorong pesertadidik memiliki kemampuan untuk menyelesaikanmasalah, berpikir kritis, mampu berkomunikasisecara lisan dan tertulis serta memiliki keahlian dibidang teknologi (Lutfianasari et al., 2018).Namun pada kenyataannya, perubahan ini tidakdijalankan sepenuhnya dalam proses perkuliahan.Sebagai contoh, ketikan dosen mengajukanpertanyaan yang berbeda dengan contoh,mahasiswa mengalami kebingungan dan hanyamemberikan jawaban berdasarkan pada keadaansebelumnya. Hal ini dapat mengakibatkan prosesperkuliahan tidak aktif dan monoton.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut,perlu dilakukan inovasi pemelajaran denganmemilih dan menggunakan beberapa strategipembelajaran yang menumbuhkan keaktifanmahasiswa. Pemilihan dan penggunaan strategipembelajaran yang tepat merupakan salah satuyang menentukan keberhasilan suatu prosesperkuliahan. Salah satu strategi pembelajaran yangmeningkatkan pemahaman materi mahasiswa,

Page 2: 36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan cabang matematika yang membahas batasan, turunan, integral, dan deret tak hingga.

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 37

http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ Volume 5, No. 4, Desember 2019

menjadikan masalah sebagai stimulus untukmengeksplorasi jawaban, dan melatih mahasiswadalam mengkomunikasikan ide-ide yang dimilikiadalah strategi probing prompting.

Menurut Suherman (dalam Miftahul, 2015),strategi pembelajaran probing prompting adalahstrategi pembelajaran yang menyajikan beberapapertanyaan untuk membimbing danmengeksplorasi ide mahasiswa untukmeningkatkan proses berpikir denganmenghubungkan pengetahuan dan pengalamanpengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selainitu, teknik ini berguna untuk meningkatkanketerampilan mahasiswa dan bekerja bersamauntuk menyelesaikan tugas di kelas. Strategi inijuga mendorong dan membantu mahasiswa secaraaktif berpikir, mendiskusikan pendapat yangberbeda, dan memberikan kesempatan untukmengajukan pertanyaan (Novena and Kriswandari,2018).

Dari hasil penelitian Swarjawa (2013)menyimpulkan bahwa penerapan strategi probingprompting lebih berpengaruh terhadap hasil belajarpeserta didik dan lebih efektif daripada modelpembelajaran konvensional. Selain itu, penelitianIsna dkk. (2014) meyimpulkan bahwa penggunaanmodel pembelajaran probing prompting dapatmembantu peserta didik dalam memahami danmenguasai materi pembelajaran lebih efektif.Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untukmendeskripsikan penerapan strategi probingprompting pada mata kuliah kalkulus 3 programstudi teknik sipil, serta mendeskripsikan dampakpositif dan kelemahan dari penerapannya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktobersampai dengan bulan November tahun 2019,dengan subjek penelitian mahasiswa semester 3Program Studi Teknik Sipil Universitas NusaTenggara Barat. Lokasi penelitian bertempat diMataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitianini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Bertujuanuntuk medeskripsikan penerapan strategi probingprompting pada mata kuliah kalkulus 3 programstudi teknik sipil, dampak positif dan kendala yangada dalam penerapan strategi ini.

Strategi pembelajaran yang digunakan dalampenelitian ini adalah strategi probing prompting.Langkah awal dengan melakukan prosesprekuliahan kalkulus 3 dengan menggunakanstrategi probing prompting. Dari kegiatan tersebut,kemudian dideskripsikan proses perkuliahan,dampak positif dan permasalahan yangditimbulkan ketika diterapkan strategi tersebut.Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti

sendiri, pedoman observasi, pedoman wawancaradan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data terdiri dariobservasi, wawancara, dan analisis dokumen.Observasi yang dilakukan yaitu observasi aktifkarena langsung melibatkan peneliti dalam prosesperkuliahan. Dalam kegiatan ini, penelitimengamati semua kegiatan mahasiswa selamaproses perkuliahan berlangung. Data dari hasilobservasi berupa deskripsi kegiatan perkuliahankalkulus 3 Program Studi Teknik Sipil.Wawancara dilakukan antar peneliti denganmahasiswa semester 3 Program Studi Teknik Sipilyang dilakukan secara formal dan informal.Wawancara ini bertujuan untuk memperolehinformasi tentang dampak positif dan kelemahanyang muncul pada mahasiswa ketika metodeprobing prompting diterapkan dalam prosesperkuliahan. Analisis yang dimaksudkkan dalampenelitian ini yaitu analisis dokumen berupasintaks strategi probing prompting, foto kegiatan,rekaman wawancara dan hasil mahasiswa. Adapundata-data yang dikumpulkan dari hasil penelitiandianalisis dengan langkah-langkah yang dimulaidari reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan..

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Penerapan Strategi Probing Promptingpada Mata Kuliah Kalkulus 3

Pembelajaran probing prompting adalahpembelajaran dengan menyajikan serangkaianpertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggaligagasan peserta didik sehingga dapat melejitkanproses berpikir yang mampu mengaitkanpengetahuan dan pengalaman peserta didik denganpengetahuan baru yang sedang dipelajari(Miftahul, 2015). Dalam penelitian ini, penerapanstrategi probing-prompting dijabarkan melaluitujuh tahapan sebagai berikut.1) Dosen menghadapkan peserta didik pada

situasi baru. Pada tahap ini, dosenmemberikan permasalahan umum yang terkaitdengan materi kalkulus 3.

2) Menunggu beberapa saat. Pada tahap inidosen memberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk merumuskan permasalahanyang telah diberikan.

3) Dosen mengajukan permasalahan yang sesuaidengan tujuan pembelajaran khusus atauindikator pencapaian kepada seluruhmahasiswa.

4) Menunggu beberapa saat untuk memberikankesempatan kepada mahasiswa untukmerumuskan jawaban atau melakukan diskusikecil.

Page 3: 36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan cabang matematika yang membahas batasan, turunan, integral, dan deret tak hingga.

38 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-92

Volume 5, No.4, Desember 2019 http://www.untb.ac.id/Desember-2019/

5) Menunjuk salah satu mahasiswa untukmenjawab pertanyaan.

6) Jika jawabannya pada tahap sebelumnya tepat,maka diminta tanggapan mahasiswa laintentang jawaban tersebut untuk meyakinkanbahwa seluruh mahasiswa terlibat dalamkegiatan yang sedang berlangsung. Namun,jika jawaban mahasiswa tersebut kurang tepat,tidak tepat, atau diam, maka dosenmengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yangjawabannya merupakan petunjuk jalanpenyelesaian jawaban. Kemudian dosenmemberikan pertanyaan yang menuntunmahasiswa berpikir pada tingkat yang lebihtinggi, hingga mahasiswa dapat menjawabpertanyaan sesuai dengan kompetensi dasaratau indikator. Pertanyaan yang diajukan padalangkah ini diberikan pada beberapamahasiswa yang berbeda agar seluruh siswaterlibat dalam kegiatan probing prompting.

7) Dosen mengajukan pertanyaan akhir padamahasiswa yang berbeda untuk lebihmenekankan bahwa indikator pencapaiantersebut benar-benar telah dipahami olehseluruh mahasiswa.

b. Dampak Positif Penerapan strategi probingprompting

Mengacu pada data hasil penelitian danwawancara dengan mahasiswa, terdapat beberapadampak positif penerapan strategi probingprompting dalam proses perkuliahan, diantaranya.1. Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa

Strategi probing prompting merupakan teknikpembelajaran aktif yang memudahkanmahasiswa secara individu untuk mampumengaitkan konsep, aturan, dan prinsipmatematika ke dalam pengetahuan baru.Selain itu, setiap tahapan pada sintakspembelajarannya mengharuskan mahasiswauntuk aktif dalam melakukan tanya jawabbaik dengan dosen atau mahasiswa lainnya.

2. Meningkatkan Kemampuan Berpikir KreatifDalam proses diskusi kecil, mahasiswa padamasing-masing kelompok mendiskusikan danmemrangkai jawaban dari permasalahan yangdiberikan oleh dosen dengan panduan strategiprobing prompting. Kegiatan ini menjadikanmahasiswa mandiri dalam berpikir kreatifdalam menyelesaikan permasalahan yangdihadapi sehingga pengetahuan barudidapatkan dari kegiatan diskusi antarkelompok dan tidak secara langsung diberikanoleh dosen.

3. Menumbuhkan Keterampilan dan KeberanianMahasiswaDari hasil observasi, mahasiswa pada masing-masing kelompok antusias mengajukan

pendapat dan pemikiran mereka dalamkegiatan diskusi. Kegiatan diskusi kelompokmenajadikan mahasiswa terampil dan beranidalam mengemukakan pendapat.

4. Meningkatkan Kemampuan KomunikasiMahasiswaDari hasi wawancara dengan mahasiswa,diskusi yang dilakukan dalam kegiatanperkuliahan dengan stategi probing promptingmemotivasi mahasiswa untuk berusahamelakukan komunikasi yang baik dengananggota kelompok lainnya. Selain itu, ketikadosen meminta untuk mempresentasikan hasilkerja kelompoknya, mahasiswa mampumempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas tanpa khawatir dengan jawabanyang tepat atau tidak.

f. Kelemahan Penerapan strategi probingpromptingDari hasil observasi dan wawancara dengan

mahasiswa, terdapat kendala atau kelemahan daripenerapan stategi probing prompting bagimahasiswa, diantaranya:1. Permasalahan yang diajukan dalam strategi

probing prompting adalah permasalahan yangbersifat open ended yang menghasilkanjawaban yang bervariasi. Terkadangpermasalahan yang diberikan tidak sesuaidengan tingkatan berpikir mahasiswa.

2. Tidak cukup waktu terlebih ketika terdapatmahasiswa yang tidak mampu bekerjasamadengan baik dalam kegiatan diskusi kelompok

3. Kelompok yang tidak terdiri dari anggotayang heterogen dapat mengehambatkelancaran kegiatan diskusi kelompok.

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,diperoleh simpulan bahwa:1. Penerapan strategi probing prompting terdiri

dari tujuh fase yang menyajikan serangkaianpertanyaan yang sifatnya menuntun danmenggali gagasan mahasiswa sehingga dapatmembantu proses berpikir yang mampumengaitkan pengetahuan dan pengalamanmahasiswa dengan pengetahuan baru yangsedang dipelajari.

2. Dampak positif dari strategi probingprompting diantaranya meningkatkankeaktifan, kemampuan berpikir kreatif,kemampuan komunikasi serta menumbuhkanketerampilan dan keberanian mahasiswa.

3. Kelemahan Penerapan strategi probingprompting ini terkait dengan banyaknyawaktu yang dibutuhkan, tidak mengaruskan

Page 4: 36 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/8_PENERAPAN... · 2010). Kalkulus merupakan cabang matematika yang membahas batasan, turunan, integral, dan deret tak hingga.

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 39

http://www.untb.ac.id/Desember-2019/ Volume 5, No. 4, Desember 2019

kelompok yang heterogen, dan kesulitandalam menyusun permasalahan yang bersifatopen ended.

b. Saran

Adapun saran dalam penelitian inidiantaranya: (1) Bagi mahasiswa, hendaknyamemperhatikan keheterogenan anggotan kelompokdalam strategi probing prompting, hal ini dapatmemperlancar kegiatan diskusi mahasiswa. (2)Bagi peneliti lain yang melakukan penelitiansejenis, diharapkan memperhatikan permasalahanyang diberikan kepada mahasiswa dengan baik.Hendaknya permasalahan yang diberikan bersifatpermasalahan yang open ended yang dapatmenumbuhkan kreativitas mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dudley, U. 2010. What Is Mathematics For?.Notices of the AMS, vol. 57, no. 5, hlm.608-613.

Isna, R., Hendratto, S., & Ristanto, S. 2014.Penerapan Model Pembelajaran ProbingPrompting Berbantuan Media PowerPoint Pada Materi Mekanika FluidaUntuk Meningkatkan Hasil Belajar SiswaKelas XI IPA 5 SMAN 1 Bae Kudus. InProsiding Mathematics and ScienceForum 2014. Semarang.

Lutfianasari, U., Widodo, A. T., & Sumarti, S. S.2018. Application of PBL ModelAssistingThe Chemo-Edutainment BasedWorksheets for Increasing The Students’Activities and Critical Thinking. Journalof Innovative Science Education, Vol. 7,no.8, hlm 1-10.

Miftahul, H. 2015. Model-Model Pengajaran danPembelajaran Isu-Isu Metodis DanParadikmatis. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Novena, V.V. & Kriswandari. (2018). PengaruhModel Pembelajaran Probing PromptingTerhadap Hasil Belajar Ditinjau DariSelf-Efficacy. Jurnal Pendidikan danKebudayaan, Vol. 8, no.2, hlm 189-196.

Romadiastri, Y. 2013. Penerapan PembelajaranKontekstual Pada Kalkulus 2 BahasanVolum Benda Putar. JurnalPhenomenon, 11, pp: 131-143.

Swarjawa, I.W. K.(2013).Pengaruh ModelPembelajaran Probing-PromptingTerhadap Hasil Belajar IPA Siswa KelasV di SD Negeri 1 Sebatu. Jurnal MimbarPGSD UniversitasPendidikan Ganesha, Vol. 1, no.1, hlm 1-11