34 - Tersulut SK Menhut

78
EDISI 34, MINGGU IV SEPTEMBER 2013 1 EDISI 34, MINGGU IV SEPTEMBER 2013 http://majalah.batampos.co.id PEMANTAU KINERJA PENGENDARA SMARTWATCH NISSAN NISMO BERKAH DARI SERAGAM SEKOLAH PEMBIMBING SETIA TAMU ALLAH PASIR PUTIH PANTAI PONGKAR ANGGUN DENGAN KEBAYA BALI CITY CAR PENYANDANG LIMA BINTANG Volkswagen New Polo

description

Menteri Kehutanan menetapkan kawasan industri, permukiman, dan komersil di Batam sebagai hutan lindung. BP Batam dan pengusaha menentangnya karena dianggap merugikan. Keputusan akhir ada di tangan DPR.

Transcript of 34 - Tersulut SK Menhut

Page 1: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013http://majalah.batampos.co.id

PemantauKinerjaPengendara

Smartwatch NiSSaN NiSmo

BerKahdariSeragamSeKolah

PemBimBing Setia tamu

allah

PaSir PutihPantai

PongKar

anggundenganKeBayaBali

City Car PenyandangLima Bintang

Volkswagen New Polo

Page 2: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

2 3 4 5 6 7 8 9 10statistika

Page 3: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

3 4 5 6 7 8 9 10

Produsen mobil Nissan meluncurkan sebuah jam pintar (smartwatch) yang

bisa untuk memantau kinerja kendaraan sekali-

gus sopir.

59digistyle

indeksedisi 34, minggu IV September 2013

Menjadi pendamping jamaah haji dan umrah bukan pekerjaan mudah. Selain mengurusi segala tetek bengek keperluan jamaah sejak di Indo-nesia hingga di Mekah, juga harus berhada-pan dengan peraturan Arab Saudi yang kerap berubah mendadak.

64kiprah

Dengan modal satu mesin jahit dan satu karyawan, ia memulai usaha per-mak baju di rumahnya. Sepuluh tahun kemudian usahanya menjelma men-jadi perusahaan konveksi dengan omset ratusan juta rupiah.

31creatrep

10fokus

peristiwa

Menteri Kehutanan menetapkan kawasan industri, permukiman, dan komersil di Batam

sebagai hutan lindung. BP Batam dan pengu-

saha menentangnya karena dianggap merugi-kan. Keputusan akhir ada

di tangan DPR.

68gada-gadu

Body Olla Ramlan yang terkenal sintal itu be-

lakangan terlihat kuru-san. Perubahan fisik itu

disebut-sebut karena sang presenter mulai stres

menjalani rumah tangg-anya bersama Muhammad Aufar Hutapea. Benarkah?

36kutubkhanah

Pada dekade tarakhir abad ke-19, kerajaan Ri-au-Lingga telah dimasuk-kan kedalam sistem pemerintahan kolonial Belanda sebagai sebuah zelfbestuur, namun masih memungkin Yang Di Per-tuan Riouw Raja Muham-mad Yusuf melakukan reorganisasi, mutasi, dan ‘reformasi’ besar-besaran dalam pemerintahan kerajaan Melayu itu.

cover by rieYu

Page 4: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

4 5 6 7 8 9 10

RMS Titanic adalah kapal pesiar mewah asal Inggris yang tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es. Lebih dari 1.500 orang tewas aki-bat karamnya kapal yang dinakhodai Kapten Edward Smith itu.

71history

74tips101 Dalam menjalin hubungan, tentunya

tidak semua hal bisa Anda ceritakan. Ada kalanya seseorang berbohong untuk menyembunyikan masalah, atau bahkan meyakinkan peristiwa. Jika tak ingin jadi korban kebohon-gan, perhatikan bahasa tubuh, mimik wajah, dan intonasi lawan bicara.

52media

Wartawan wajib melind-ungi identitas narasum-

ber yang meminta nama mereka tidak dibuka ke

publik, terutama yang terkait dengan perkara

besar yang membahaya-kan keselamatan mereka. Dalam jurnalisme, keten-tuan dan etika ini berlaku

umum dimanapun.

46otomotif

Tampilannya seder-hana tapi sporty dan fungsional. Hatchback built

up dari Jerman ini dibanderol dengan

harga Rp179 juta on the road di Batam.

40tourism Aerowisata bukan jenis wisata baru.

Bukan pula padanan kata seperti wisata kuliner, wisata laut, wisata horor atau wisata apapun. Aerowisata hanyalah nama dari jaringan hotel yang dimiliki oleh perusahaan maska-pai penerbangan Indonesia yang kini merambah ke dunia hospitality.

indeksedisi 34, minggu IV September 2013

26trend

Kebaya memi-liki ragam yang

sangat bervariasi sesuai dengan

daerahnya mas-ing-masing. Di

antaranya adalah kebaya Bali yang memiliki kharak-

ter unik.

Page 5: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

5 6 7 8 9 10kartopK A R T U N O P I N I

Page 6: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

6 7 8 9 10

etusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, berdampak luas. Jumlah pen-gungsi pun meningkat tajam. Warga memilih mengungsi karena aktivitas gunung tersebut

sama sekali tidak bisa diprediksi. Akibatnya, kebutuhan di pengungsian pun melonjak tajam.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga pukul 17.00 pada 18 September me-nyebut, jumlah pengungsi mencapai 14.991 jiwa. Jumlah itu terus bertambah hingga 50 ribu jiwa.

Mereka tidak hanya berasal dari Desa Sukameriah yang masuk radius bahaya (tiga kilometer). Namun, de-sa-desa yang sebenarnya masih aman dari kemungkinan dampak langsung letusan penduduknya ikut mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, jumlah pengungsi saat letusan kali ini lebih banyak daripada letusan tahun 2010 yang sebenarnya lebih besar.

Sekadar diketahui, Gunung Sinabung yang lama ter-tidur aktif kembali empat tahun belakangan. Bahkan, Selasa 17 September alu terjadi dua kali letusan disertai abu yang menyembur setinggi 3.000 meter. (jpnn/muhammad nur)

LSinabung Meletus

sekilasP e R I s T I w A

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

6

Page 7: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

7 8 9 10

os Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja dinobat-kan sebagai orang terkaya di Indonesia den-gan kekayaan USD 8,4 miliar (sekitar Rp 92,4 triliun) berdasar kalkulasi situs berita ekonomi

B

Bloomberg yang dirilis pekan lalu. Menurut data Indeks Miliader Bloomberg, konglomerat Grup Sinar Mas itu menempati peringkat 139 dari 200 orang terkaya di dun-ia. Peringkat pertama masih ditempati pemilik Microsft Bill Gates dengan total kekayaan USDD 72,5 miliar.

Berikut Tiga Orang Kaya Indonesia Versi Bloomberg:- Eka Tjipta Rp92,4 triliun- Budi Hartono Rp80,3 triliun- Michael Hartono Rp79,2 triliun

Bisnis Eka Tjipta Antara Lain:- Pembeli Bank Internasional Indonesia (BII) pada 1982.- Pendiri Grup Sinar Mas: * Golden Agri, produsen kelapa sawit terbesar kedua

sejagat. * Usaha pabrik kertas, investasi, tambang batu bara,

pembangkit listrik. * Sinar Mas Land dan Bund Center Investment. * Membangun ITC Mangga Dua, ruko, dan apartemen. * Di Roxy, dia membangun apartemen Green View. * Di Kuningan membangun ITC Ambassador. * 61 persen saham di Sinar Mas Multiartha. * 60 persen perusahaan energi Dian Swastatika Sentosa * 61 persen saham di Smartfren Telecom * 60 persen saham di perusahaan kertas Pabrik Kertas

Tjiwi Kimia * 53 persen saham di Indah Kiat Pulp & Paper.(muhammad nur)

BerhartaRp 92,4 Triliun

sekilasP e R I s T I w A

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

7

Page 8: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

8 9 10

odel majalah dewasa, Vanny Rossyane di-tangkap polisi, Senin, 16 September lalu. Ia resmi ditetapkan sebagai tersangka karena positif menggunakan sabu.

“VR telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,” ujar Direktur Narkoba Mabes Polri Brigadir Jenderal Arman Depari di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Dari hasil pengledahan, Senin malam pekan lalu di hotel tempatnya menginap, petugas menyita sebuah paket sabu sebanyak 0,27 gram di atas meja serta 0,58 di dalam laci meja.

Selain paket sabu, polisi juga menyita alat hisap sabu yang disebut bong serta dua buah handphone. Saat

VannyTerTangkap

nyaBuM hendak ditangkap Vanny bahkan sempat memberontak

dan menggertakpetugas polisi. Dia mengatakan bahwa dirinya mempunyai kenalan pejabat di satu Kementerian dan satu Institusi.

Vanny, kini ditahan di Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, sama seperti mantan kekasihnya terpidana mati Freddy Budiman. Vanny dijerat pasal 112 ayat 1 dan subsidair pasal 127 ayat 1 tentang narkotika.

Vanny sendiri pernah membuat heboh karena men-gaku sering bercinta dan nyabu bareng dengan Freddy di rutan tempat Freddy ditahan.

(jpnn/muhammad nur)

sekilasP e R I s T I w A

Page 9: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

9 10spashs e d I A P A y U N g s e b e l U m h U j A N

enghilangan hutan atau deforestasi di hutan hujan Ama-zon Amerika Selatan merupakan yang terbesar di dunia. Data World Wild Life menyebutkan, antara periode 2000-2010, luasan hutan yang hilang di Amazon nyaris menyamai luas Britania Raya, sekitar 240 ribu kilometer persegi.

Penyebab utamanya adalah pembalakan liar, pemban-gunan jalan raya, pertambangan, pertanian dan peterna-kan.

Sekitar 63 persen dari kerusakan itu terjadi di wilayah negara Brazil, dengan konsekuensi lenyapnya 87 kebu-dayaan manusia. Setelah itu menyusul Peru dan Kolom-bia.

p Dalam hal deforestasi, Indonesia berada setingkat di bawah Brazil. Greenomics Indonesia mencatat, sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 ten-tang Ketentuan Pokok Kehutanan hingga tahun 2007, luas areal hutan lindung dan konservasi Indonesia yang hilang mencapai 10 juta hektare.

Sedangkan akibat alih fungsi hutan selama 40 tahun terakhir, kerugian yang diderita negara dan masyarakat Indonesia minimal Rp589,3 triliun per tahun. Kerugian total itu terbagi menjadi tiga bagian, yakni Rp170,2 triliun untuk kerugian kayu, Rp320,6 triliun akibat han-curnya ekologi, serta kenaikan inflasi Rp88,5 triliun per tahun.

Page 10: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

10

wi Djoko Wiwoho duduk gelisah di kursi kerjanya yang empuk di Gedung Badan Pen-gusahaan Batam, Rabu siang pekan lalu. Berkali-kali ia menarik napas panjang. Asap

yang mengepul dari rokok yang terselip di bibirnya tak mampu menutupi kegalauan di wajah Direktur Pelayan-an Terpadu Satu Atap (PTSP) dan Humas BP Batam itu.

Editor: M. NURemail : [email protected]

Editor: YERMIA RIEZKYemail : [email protected]

D

fokusP e R I s T I w A

Menteri Kehutanan menetapkan kawasan industri, permukiman, dan komersil di Batam sebagai hutan lindung. BP Batam dan

pengusaha menentangnya karena dianggap merugikan. Keputusan

akhir ada di tangan DPR.

runyamBatamKarenahutan

Pusat perkan-toran pemer-intah, swasta,

dan mall dilihat dari kantor BP

Batam yang dalam SK

Menhut Nomor 463/2013

masuk hutan lindung

Foto: yusuF hidayat/batam pos

EDISI 33, MInggu III SEptEMbEr 2013

Page 11: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20“Mau jadi apa Batam

ini kalau direcoki terus dengan aturan-aturan yang menghambat dun-ia investasi,” ujarnya.

Siang itu, bersama Deputi Bidang Pengen-dalian BP Batam Asroni Harahap, Djoko baru se-lesai menerima kunjun-gan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H E Paskorn Siriyaphan.

Petinggi BP Batam senang dengan kehad-iran Dubes Thailand yang tengah menja-jaki investasi di bidang otomotif dan industri manufaktur. Thailand melihat Batam sebagai

kawasan strategis. Bahkan dari aspek biaya, H E Paskorn menyebut Batam jauh lebih murah. Di Thailand upah buruh sudah mencapai Rp2,8 juta per bulan, sementara di Batam baru Rp2,04 juta.

Yang mengganggu pikiran Djoko adalah pertanyaan Pak Dubes soal keabsahan status lahan di Batam. Ru-panya Paskorn tahu sedang ada kisruh legalitas lahan antara BP Batam dengan Kementerian Kehutanan. Bara perselisihan kian panas setelah Menteri Kehutanan men-geluarkan Surat Keputusan Nomor 463 yang ‘’menghu-tankan’’ lagi sejumlah wilayah yang kini telah ditempati industri, perumahan, dan beragam usaha lainnya.

fokusP e R I s T I w A

Pertanyaan soal kepastian status lahan di Batam bukan hanya datang dari Dubes Thailand. Dua pekan sebelum-nya, Dubes Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, yang menggelar rapat koordinasi dengan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dalam rangka kerjasama program promosi investasi, juga sempat menanyakan langkah-langkah yang diambil BP menyikapi SK Menhut itu.

Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah fo-rum ekonomi di Singapura, juga mempertanyakan kisruh tersebut. Mayoritas investor asing yang menanamkan modalnya di Batam berkantor pusat di Singapura.

Djoko khawatir, SK Menhut itu bisa menghambat per-tumbuhan investasi di Batam yang berujung pada tidak tercapainya pertumbu-han ekonomi 10 persen yang ditargetkan untuk Batam. “Investor yang mau masuk jadi ragu karena terkesan tidak ada kepastian hukum soal lahan setelah SK Menhut itu keluar,” kata Djoko.

SK Menhut itu me-mang bak petir di siang hari bagi BP Batam, Pemko Batam, dan sejumlah pengusaha. Apalagi setelah mem-baca peta lembar 1017 yang menjadi lampiran SK itu. Harapan mer-

Kantor Pemko Batam di batam Centre

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Kantor BP Batam di Batam

Centre

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 12: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

12 13 14 15 16 17 18 19 20eka untuk melihat kawasan Batuaji, Sagulung, Batam Kota, Lubukbaja, Sekupang, Batuampar, dan Nongsa yang telanjur dialokasikan ke pihak ketiga agar berstatus Area Penggunaan Lain (APL), gagal terwujud. Menhut meno-lak memberi rekomendasi ‘’pemutihan’’.

Yang terjadi malah sebaliknya. Sejumlah kawasan komersil yang secara fisik saat ini bukan kawasan hutan, oleh Menhut justru ditetapkan menjadi kawasan hutan. Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh bibir pantai di Pulau Batam kini berstatus hutan lindung. Padahal, di sana telah berdiri in-dustri padat modal dan padat karya seperti industri pembuatan kapalserta industri peralatan pendukung industri minyak dan gas lepas pantai.

Tak hanya itu, sebagian Jodoh-Nagoya yang merupakan pusat bisnis di Batam, juga dimasukkan sebagai kawasan hutan lindung. Begitupun pusat pemer-intahan di Batam Center, mulai dari kantor BP Batam, Pemko Batam, mall, hotel, hingga kawasan wisata di Nongsa juga masuk zona hutan lindung. Bahkan, pang-kalan TNI AL di Tanjungsengkuang dan sekitarnya, pusat kuliner Golden Prawn dan sekitarnya, pusat rekreasi

fokusP e R I s T I w A

Ocarina dan sekitarnya, semua masuk dalam zona hijau. Total luas area ‘’hutan baru’’ itu mencapai 1.834 hek-

tare. Meski baru tahap penunjukan, dan masih membu-

tuhkan tiga tahapan untuk sampai pada peneta-pan, namun BP Batam menilai SK Menhut

tersebut sangat meresahkan masyarakat dan investor. Apalagi ada konsekuensi

pidana bagi yang masuk, merusak, membangun atau mengalihfungsikan hutan lindung itu tanpa izin Menhut.

Dalam peta, lahan-lahan tersebut diberi warna hijau tua dan ungu.

Hijau tua berarti lahan itu termasuk hutan lindung. Warna ungu adalah ka-

wasan suaka alam atau pelestarian alam (contohnya Taman Wisata Alam Mukakun-

ing). Sementara untuk lahan APL, diberi simbol area putih.

Djoko menyebut, SK Menhut yang terbit pada 27 Juni 2013 itu mengabaikan rekomendasi Tim Paduserasi, kar-ena data alihfungsi lahan yang mereka berikan ke Tim Paduserasi berbeda dengan di SK Menhut. Tim Padusera-si terdiri dari unsur Kemenhut, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), LIPI, Badan Pertanahan Nasional (BPN),

Sejumlah kawasan ko-mersil yang secara fisik saat ini bukan kawasan hutan, oleh Menhut jus-tru ditetapkan menjadi

kawasan hutan.

Kawasan bisnis Bumi Indah Nagoya yang disebut SK Menhut No-mor 463/2013 masuk hutan lindung.

Foto: arrazy aditya/batam pos

Kantor Pemko Batam di batam Centre

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 13: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

13 14 15 16 17 18 19 20akademisi, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Inti data yang diberikan BP Batam ke Tim Paduserasi adalah semua lahan di atas hutan lindung yang telanjur dialokasikan ke pihak ketiga diajukan untuk dialihfung-sikan.

Di TWA Mukakuning misalnya, dari luas 2.065,65 hektare, kini hanya tersisa seki-tar 930 hektare. Selebihnya telah dia-lokasikan. Bahkan telah berdiri lebih dari 52 ribu bangunan di atasnya. Ada yang sudah bersertifikat dan bisa diagunkan, ada yang tidak bisa diagunkan, dan ada juga yang belum keluar sertifikatnya. Begitupun hutan lindung Batuampar I, II, dan III yang semuanya telah dialokasikan ke pihak ketiga dan sudah berisi properti.

Usulan BP Batam itu juga sejalan dengan Peraturan Presiden 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Batam, Bintan, dan Karimun. Namun harapan agar lahan tersebut memiliki legalitas yang jelas, kini musnah. SK Menhut justru menambah kawasan yang terbangun menjadi ‘’hutan baru’’.

BP Batam merasa dilecehkan karena SK Menhut sama sekali tak mempertimbangkan status Batam sebagai ka-wasan khusus, yakni kawasan perdagangan dan pelabu-han bebas (free trade zone/FTZ). “Kemenhut hanya melihat dari kacamata kehutanan,” kata Djoko.

Namun Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Ke-menhut, Sumarto Suharno, membantah Menhut meng-abaikan rekomendasi Tim Paduserasi. “SK Menhut itu

justru dikeluarkan dengan

mempertimbangkan rekomendasi dari Tim Paduserasi dan tujuh surat usulan dari Gubernur Kepulauan Riau,” tegas Sumarto, pekan lalu di Jakarta. Buktinya, status hu-tan Pulau Kepala Jeri kini jadi hutan produksi yang bisa

dikonversi.Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepri

Said Jafar membenarkan pihaknya per-nah mengirimkan tujuh surat reko-

mendasi pengalihfungsian sejumlah kawasan hutan lindung di Kepri, termasuk yang ada di Batam. Surat-surat tersebut dikirim ke Kemenhut antara 2009 hingga 2012. “Lima di

antaranya terkait dengan Paduserasi TGHK dan RTRWP Kepulauan Riau,”

kata Said, Jumat pekan lalu.Jika dirunut ke belakang, SK Menhut

463/2013 ini hanya penegasan dari SK sebe-lumnya. Warna hijau tua di sepanjang pantai Pulau

Batam dalam peta SK 463 yang menunjukkan kawasan hutan lindung, sesungguhnya bukanlah hutan lindung baru. Tapi hutan lindung lama yang tertuang dalam peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) yang jadi acuan SK 463.

TGHK itu ditetapkan melalui SK Nomor 47/KPTS-II/1987. Isinya menyebutkan, luas kawasan hutan di Batam 23.430 hektare. Ketika SK 47 diteken, status Batam masih kotamadya dan bagian dari Provinsi Riau. Artinya, sedari awal, wilayah komersil, industri, dan perumahan itu memang berstatus hutan lindung. Hanya saja, dengan kewenangan hak pengelolaan lahan yang dimilikinya, BP Batam memberikannya ke pihak ketiga.

Kepala Seksi Konservasi Balai Besar Konservasi Sum-ber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Nur Patria,

membenarkan Menhut mengacu pada peta TGHK Batam tahun

fokusP e R I s T I w A

SK Menhut itu justru dike-luarkan dengan memper-timbangkan rekomendasi dari Tim Paduserasi dan tujuh surat usulan dari

Gubernur Kepulauan Riau.

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

Kondisi hutan di Bukit Daeng, Mukakuning

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 14: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

14 15 16 17 18 19 20

Hutan lindung Seiladi (59 hektare) dan hutan lindung Baloi (119,6 hektare).

Kemudian Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Mu-kakuning seluas 2.065,62 hektare. Menhut kemudian menetapkan TWA itu melalui SK 427/Kpts.II/1992 pada 5 Mei 1992. Sebelumnya, Menhut juga telah menetapkan kawasan hutan buru seluas 16 ribu hektare di Rempang Galang yang lebih awal ditetapkan statusnya melalui SK Nomor 307/Kpts-II/1986 pada 29 September 1986.

Patria menyebutkan, BP Batam terkesan hanya mem-bangun opini publik untuk menutupi kegagalan mereka memperjuangkan ribuan hektare lahan hutan konservasi dan hutan lindung di Batam yang terlanjur dialokasikan ke pihak ketiga, sebelum mengantongi rekomendasi dari Menhut. Patria bahkan mengatakan, sesungguhnya BP Batam paham mereka telah salah mengalokasikan lahan hutan lindung itu. BP juga paham konsekuensi huku-mnya berat. Ada unsur pidana karena melanggar UU Kehutanan.

“Jadi kawasan komersil yang kini disebut-sebut dihu-tankan itu sesungguhnya status awalnya memang hutan lindung. Tapi sudah habis dialokasikan ke pihak ketiga. Tapi, sepanjang belum ada rekomendasi alihfungi, tetap saja berstatus hutan lindung, meski di atasnya sudah menjadi hutan beton,” kata Patria menegaskan.

Di Perpres 87 Tahun 2011 tentang RTRW FTZ Batam, Bintan, Karimun, di lampiran petanya, kawasan sekelil-ing (sempadan) pantai di seluruh Pulau Batam juga tetap berwarna hijau atau zona lindung untuk perlindungan kawasan setempat. Di peta diberi tanda L2.

Pasal 54 ayat (1) Perpres 87 itu menyebutkan, zona L2

1987. Itulah sebabnya, peta yang terlampir di SK 463 masih menggambarkan lokasi-lokasi hutan lindung dan TWA berdasarkan kondisi tahun 1987. Intinya, kata Pa-tria, tak ada yang baru dari SK 463 itu. Hanya penegasan atas keputusan sebelumnya.

“Mengapa menggunakan peta TGHK? Karena sejak ditetapkannya TGHK tahun 1987, Menteri Kehutanan tidak pernah mengeluarkan SK baru terkait alih fungsi hutan di Batam (kecuali hutan lindung Baloi, red),” kata Patria di kantornya di Sekupang, Selasa pekan lalu.

SK Menhut yang diterbitkan selama tahun 1992-1994 malah menegaskan keberadaan hutan lindung dan TWA di Batam. Itu tergambar jelas pada 12 titik hutan lindung seluas 12 ribu hektare, yaitu hutan lindung Batuampar I (79 hektare), Batuampar II (158,59 hektare), dan Batu-ampar III (248,10 hektare). Ketiganya ditetapkan pada 29 April 1994 melalui SK Menhut 719/Kpts-II/1993.

Lalu hutan lindung Tanjungpiayu (189,76 hektare) yang penetapannya sama dengan penetapan hutan lind-ung Batuampar I, II, dan III.

Hutan lindung Duriangkang (6.075 hektare) ditetap-kan melalui SK Menhut 202/Kpts-II/1994 pada 29 April 1994.

Hutan lindung Bukit Tiban (1.770 hektare) ditetapkan dengan SK Menhut 428/Kpts-II/1992 pada 5 Mei 1992.

Hutan lindung Nongsa I dan II masing-masing luasnya 308,40 hektare dan 142,95 hektare disahkan dengan SK Menhut 202/Kpts-II/1994.

Hutan lindung Bukit Dangas (128 hektare) dan hutan lindung Seiharapan (738 hektare) ditetapkan berdasar-kan SK Menhut 428/Kpts-II/1992.

fokusP e R I s T I w A

Hutan lindung Seiladi, Baloi,

Lubukbaja, Batam.

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 15: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

15 16 17 18 19 20

meliputi daratan sepanjang tepian laut dengan jarak pal-ing sedikit 100 meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat; atau daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.

Di ayat (2) dipertegas lagi, zona L2 di kawasan BBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di sepa-njang pantai Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Setokok, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, Pulau Galang Baru, gugusan Pulau Janda Berhias serta gugusan pulau-pulau kecil di Kota Batam.

“Jadi Menhut belum pernah mengeluarkan rekomendasi alihfungsi. Makanya di peta lampiran SK 463 itu sempadan pantai tetap hijau. Meski kenyataanya kini sudah bukan hutan lagi, status hutan lindung tetap melekat,” kata Patria.

Namun ahli hutan BP Batam, Hajad Widagdo, mengatakan zona L2 fungsi utamanya untuk melind-ungi lingkungan setempat dari abrasi. “Jadi L2 itu tidak mesti berupa hutan. Beton pelindung abrasi atau pemecah ombak pun bisa. Yang penting fungsinya tidak hilang,” kata Hajad Rabu pekan lalu di kantor Humas BP Batam.

Hajad juga memaparkan, sempadan pantai di Batam berbeda dengan sempadan pantai yang ada di wilayah lain di Indonesia. Pulau Batam dikelilingi oleh pulau-pulau lainnya sehingga sempadan pantai menjadi lebih

aman dari abrasi. Ber-beda dengan Pantai Uleuleu di Aceh yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Saat tsunami, air langsung menghancurkan wilayah yang dilaluinya, apalagi sudah tak memiliki hu-tan penyangga.

Namun Kapusinfo Ke-menhut Sumarto tetap menyebut BP Batam te-lah melakukan pelang-garan terhadap UU 41 Tahun 1999 tentang Ke-hutanan. Dalam penga-lokasian lahan di Batam, BP terkesan kebablasan karena kawasan hutan lindung dan konservasi dialokasikan ke pihak

ketiga, tanpa rekomendasi dari Menhut. Sumarto bahkan menyebut BP Batam bukan hanya

melanggar UU Kehutanan, tapi juga melanggar UU 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Ia mengingatkan, bahwa RTRW tidak bisa dimanfaatkan untuk memutihkan ka-wasan hutan menjadi kawasan bukan hutan yang telan-jur dialokasikan.

Dengan begitu, meskipun di Perpres 87/2011 tentang RTRW BBK mengakomodir usulan BP Batam mengali-hfungsikan ribuan hektare hutan lindung menjadi ka-

wasan komersial (APL), tidak otomatis status hutan lindungnya lepas begitu saja. Pengalihfungsian

hutan menjadi kawasan bukan hutan harus tetap mengantongi rekomendasi dari

Menhut dan mendapat persetujuan dari DPR.

“Langkah yang bisa ditempuh terhadap pelanggaran UU Kehutanan adalah proses pidana,” tegasnya.

Sumarto menyayangkan langkah BP Batam yang tak memperhatikan

UU Kehutanan maupun UU sebelumnya, yakni UU 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan

Pokok Kehutanan. Keputusan Presiden (Kep-pres) soal pemberian hak pengelolaan lahan yang

memberikan kewenangan luas terhadap BP Batam, tidak otomatis bisa mengubah hutan lindung menjadi ka-wasan bukan hutan, karena bertentangan dengan UU.

“Di Keppres selalu dicantumkan, ketentuan yang ber-tentangan dengan UU bisa dianggap tak berlaku,” katan-

fokusP e R I s T I w A

BP Batam bukan hanya melanggar UU Kehutanan, tapi juga

melanggar UU 26Tahun 2007 tentang

Tata Ruang.

Kondisi hutan di bibir dam

Duriangkang, Batam

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 16: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

16 17 18 19 20ya. “Keppres tak bisa mengalahkan UU karena Keppres dibuat tidak untuk bertentangan dengan UU.”

BP sendiri membantah tudingan Kemenhut itu. Hajad menegaskan, BP Batam sama sekali tidak melakukan pelanggaran Undang-Undang Kehutanan maupun UU 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Kehutanan. Justru BP menuding Kementerian tidak cermat dalam mengelu-arkan SK 463 yang mengubah 1.834 hektare la-han bukan hutan menjadi hutan di Batam.

Menurut Hajad, membandingkan Kep-pres 41 dengan UU tentu tak sepadan. Namun Hajad menegaskan, Keppres 41/1973 tentang Daerah Industri Pu-lau Batam yang menjadi dasar HPL di Batam, cantolan hukumnya juga UU, yakni UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

“Lebih duluan UU Nomor 5 Tahun 1960 itu keluar dari UU Nomor 5 Tahun 1967 ten-tang Ketentuan Pokok Kehutanan,” kata Hajad.

Di BAB II, Pasal 6 ayat (1), Keppres 41 Tahun 1973, dis-ebutkan: Peruntukan dan penggunaan tanah di Daerah Industri Pulau Batam untuk keperluan bangunan-ban-gunan, usaha-usaha dan fasilitas-fasilitas lainnya, yang bersangkutan dengan pelaksanaan pembangunan Pulau Batam, didasarkan atas suatu rencana tata-guna tanah dalam rangka pengembangan Pulau Batam menjadi Daerah Industri.

Memang, kata Hajad, di ayat (2) Keppres 41 itu dis-ebutkan: hal-hal yang bersangkutan dengan pengurusan tanah di dalam wilayah Daerah industri Pulau Batam, diatur lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang agraria. Namun, harus tetap mengacu pada ketentuan: Pertama, seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Batam diserahkan hak pengelolaannya kepada Ket-ua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

Kedua, hak pengelolaan tersebut memberi wewenang kepada Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam untuk mengelola lahan di Batam. Mulai dari

merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah tersebut, menggunakan tanah untuk

keperluan pelaksanaan tugasnya, me-nyerahkan bagian-bagian dari tanah

tersebut kepada pihak ketiga dengan hak-pakai sesuai dengan ketentuan-ketentuan pasal 41 sampai dengan pasal 43 Undang-Undang Pokok Agraria, dan menerima uang pe-

masukan/ganti rugi dan uang wajib tahunan. “Terjadi dispute hukum. Keppres yang

mengacu pada UU Nomor 5 Tahun 1960 malah diabaikan. Jadi bukan kami yang meng-

abaikan UU, justru Kemenhut,” tegas Hajad dan Djoko. Tudingan Kemenhut bahwa RTRW BBK dijadikan seba-

gai strategi untuk pemutihan hutan lindung yang telah telanjur dialokasikan ke pihak ketiga, juga dibantah BP. “Kami selalu mengikuti prosedur yang ada. Kami tak me-langgar UU. Batam adalah wilayah khusus yang berbeda dengan daerah lainnya,” kata Djoko.

Djoko pun menyodorkan bukti, hingga saat ini luas hutan Batam yang tersisa lebih dari 30 persen. Jumlah itu belum termasuk lebih dari 30 persen kawasan hijau. “Jadi masih ada 60 persen, itu lebih dari cukup,” katanya.

Namun bagi Kemenhut, UU Pokok Agraria yang men-jadi cantolan hukum Keppres 41/1973, tidak otomatis

fokusP e R I s T I w A

Langkah yang bisa ditempuh terhadap

pelanggaran UUKehutanan adalah

proses pidana.

Hotel Vista Batam yang menempati area hutan lind-ung Seiladi.

Foto: yusuF hidayat/batam pos

Page 17: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

17 18 19 20

menjadi dasar hukum dalam menghapus status hutan di Batam, baik hutan lindung maupun hutan konservasi alam. Apalagi, jauh sebelum Keppres 41 lahir, UU Pokok Kehutanan sudah lahir. Sehingga, dalam mengalihfung-sikan hutan di Batam, BP seharusnya tetap memperha-tikan UU tersebut. Apalagi jika pengalokasian ke pihak ketiga setelah UU 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan terbit, maka acuan alihfungsi juga tetap memperhatikan UU tersebut dan aturan turunannya.

“Mengalihfungsikan hutan tanpa mengikuti UU ten-tang Kehutanan itu pidana,” tegas Sumarto.

***Jika membaca peta di SK 463 secara teliti, Menhut

sebenarnya sudah memberi lampu hijau untuk alihfung-si hutan lindung dan TWA yang telah telanjur dialokasi-kan BP Batam ke pihak ketiga, lengkap dengan 52 ribu bangunan di atasnya.

Garis-garis merah tebal dan simbol jaring merah di atas peta adalah sebuah petunjuk bahwa area itu diang-gap berdampak penting dan punya cakupan luas serta bernilai strategis. Praktisi kehutanan menyingkatnya sebagai DPCLS. Simbol ini tampak seperti jalan, yang juga berwarna merah, tapi sejatinya merupakan simbol area DPCLS.

Berbeda dengan perubahan peruntukan hutan produksi yang bisa dialihfungsikan hanya melalui kepu-tusan Menhut, alih fungsi DPCLS menjadi APL harus melalui persetujuan DPR. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang 41/1999 tentang Kehutanan pasal 19 ayat 2. Aturan itu diperkuat dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan.

“Menhut berpatokan pada aturan UU Kehutanan. Ka-lau dia langsung mengubah status lahan tanpa persetu-juan DPR, maka dia salah,” kata Patria.

Masih mengacu pada peta lampiran SK 463 itu, Patria juga mengatakan, Batam benar-benar diberi keistime-waan. Tidak ada hutan lindung lain di Kepri yang di-

usulkan menjadi APL selain di Batam. Keistimewaan lain tampak dari alihfungsi TWA Mukakuning itu.

Jika mengacu pada UU Kehutanan dan PP 10/2010, status TWA harus diturunkan dulu menjadi hutan lind-ung, lalu menjadi hutan produksi sebelum menjadi APL. Langkah yang sama dilakukan pada hutan lindung yang diusulkan berubah menjadi APL yakni harus diturunkan statusnya menjadi hutan produksi terlebih dahulu.

“Istimewanya, dari SK itu, kawasan konservasi bisa dijadikan kawasan perumahan. Makanya saya bilang Batam ini spesial. Itu karena pembangunannya sudah ke-bablasan,” ujar Patria. “Bahkan, pemerintah dan BP tidak diharuskan menyediakan hutan konservasi pengganti.”

Hal itu dilakukan Menhut karena melihat kawasan hutan lindung dan TWA di Batam digolongkan sebagai

fokusP e R I s T I w A

lahan strategis mengingat fungsi mereka sebagai penjaga ketersediaan air di Pulau Batam.

“Hutan lindung di Batam fungsinya hanya satu, me-lindungi tata air. Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi Batam. Saya pikir, itu juga yang membuat Menteri tidak mau disalahkan dengan mengubah hutan lindung tanpa persetujuan DPR,” tambah Patria.

Sumarto juga membenarkan hal itu. Menurutnya, pen-galihfungsian hutan lindung dan TWA di Batam menjadi kawasan komersil atau area peruntukan lain (APL), bisa saja tidak dipersoalkan secara hukum, jika para penegak hukum sepakat. Aparat hukum itu antara lain, Kemen-terian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Mah-kamah Agung, kejaksaan, dan instansi terkait lainnya. Termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Tapi ini opsi terakhir,” katanya.

Ia juga mengatakan, hutan yang sudah telanjur diman-faatkan tentu tidak serta merta langsung dihutankan. “Tapi didahului dulu dengan penyelidikan dan penyidi-kan untuk menentukan tingkat dan jenis pelanggaran-nya,” kata Sumarto saat dihubungi, Jumat malam, pekan lalu.

Namun, Kemenhut tentu akan lebih senang jika warga yang menempati kawasan hutan dengan sukarela pin-

Peta RTRW Kota Batam 2008-

2028.

Foto: repro

Peta Kota Batam di SK Menhut 173 Tahun 1986

Foto: repro

Page 18: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

18 19 20dah. Dengan demikian, proses hutanisasi tidak perlu ada penggusuran. “Tapi kalau tidak mau, ya kita awali den-gan pendekatan hukum dulu,” lanjutnya.

***Kepala Dinas Kehutanan Kepri Said Djafar mengata-

kan usulan Tim Paduserasi sedang dalam proses di DPR. “Sudah diajukan Menhut ke DPR setengah bulan setelah SK 463 itu diterbitkan,” kata Said.

Said yang saat dihubungi mengaku sedang berada di Jakarta menolak menjelaskan lebih jauh perihal perso-alan ini. “Saya tidak mau nanti saja,” terang dia.

Menurut dia, bola persoalan SK Menhut ini bergulir liar di media karena pernyataan-pernyataan yang dike-luarkan BP Batam dan pengusaha. “Saya heran mengapa mereka resah. Harusnya mereka bersabar karena usulan-nya sudah diajukan ke DPR,” tambah dia.

Said tidak bisa memastikan berapa lama waktu yang diperlukan DPR untuk menyetujui pengalihfungsian hutan lindung dan TWA di Batam karena memerlukan proses peninjauan lapangan.

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron yang

fokusP e R I s T I w A

membawahi kehutanan mengaku sudah mendapat usulan dari Menhut tentang usulan alihfungsi hutan di Kepri.

“Menhut memang sudah mengajukan konsep tata ruang Provinsi Kepri. Tapi kami memang belum mem-bahasnya,” katanya, Jumat malam, pekan lalu di Jakarta. Usulan tersebut termasuk wilayah hutan di Batam.

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, usulan perubahan peruntukan kawasan hutan memang masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP). Hanya saja, katanya, usulan itu tetap harus mendapat persetujuan DPR.

“Perubahan peruntukan itu ada di RTRWP. Nah, untuk yang berdampak penting dan strategis harus mendapat persetujuan DPR, termasuk perubahan status hutan lind-ung,” katanya.

Patria pada Jumat pekan lalu mengatakan, jika usulan itu diterima DPR, Menhut akan menerbitkan SK baru terkait alih fungsi. “Jadi yang dikeluarkan bukan revisi SK 463, tapi SK baru tentang alih fungsi hutan lindung dan TWA yang sebelumnya diusulkan ke tim Paduserasi,” terang Patria. (Anthony)

Peta area hutan Batam di lampi-ran SK Menhut 463/2013 yang sudah diper-jelas

Foto: repro & olahan tony r.

Page 19: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

19 20

eta Rencana Pola Ruang Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam itu terpampang di beberapa ruangan gedung Badan Pengusahaan Batam di Batam Center. Kawasan hutan lindung

dan hutan konservasi yang sudah telanjur dialokasikan ke pihak ketiga sudah berubah warna jadi kuning dengan pola garis merah miring.

Di keterangan peta itu tertulis, bahwa itu kawasan pemu-kiman padat dan sedang (B1 dan B2). Zona ini tak masuk lagi zona lindung, tapi zona kawasan budidaya.

Sementara, beberapa kawasan lindung yang masih diper-tahankan juga diberi kode dan warna berbeda. Ada enam zona, mulai dari zona lindung 1 hingga zona lindung 6. Ada juga zona industri dan pariwisata. (Selengkapanya lihat peta, red).

Peta Pola Ruang Kawasan FTZ Batam itu menjadi lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2011 tentang RTRW BBK. Peta yang menga-komodir alihfungsi hutan lindung yang telanjur dialokasikan itulah yang sebenarnya diimpi-kan pemilik bangunan dan BP Batam untuk mendapat legalitas dari Kementerian Kehu-tanan. “Kita sudah serahkan data-data ini ke Tim Paduserasi,” kata Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho,

p

hilangnya SuratBerharga dari SenayanBP Batam mengaku DPR sudah pernah memberi persetujuan alihfungsi hutan di Batam. Namun do-kumennya tak diketemukan. Akibatnya Menteri Ke-hutanan tak punya pegangan membuat perubahan.

fokusP e R I s T I w A

Rabu pekan lalu.Diakui Djoko, Tim Pa-

duserasi memang tidak begitu saja menerima usu-

lan BP Batam itu. Mereka sempat mempertanyakan

mengapa sejumlah kawasan hutan lindung dan TWA dia-

lokasikan ke pihak ketiga. Namun setelah melalui diskusi panjang,

Djoko mengakui Tim Paduserasi bisa menerima alasan-ala- san BP

mengajukan alih- fungsi hutan terse- but.

N a m u n , harapan berbeda

dengan kenyataan. SK Men-hut yang keluar justru belum tegas mengako-

modir usulan BP Batam ke Tim Paduserasi itu. BP Batam mengaku tidak tahu apakah usulan mereka

diutak-atik lagi oleh Tim Paduserasi atau diutak-atik oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. “Yang pasti,

berbeda dari yang kami usulkan,” katanya. BP Batam memang berharap banyak pada Tim Pa-

duserasi. Pasalnya, usulan rekomendasi alihfungsi itu

Page 20: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

20sudah pernah dibawa ke Komisi IV DPR yang membidangi kehutanan pada 2006 silam. BP Batam bahkan mengaku DPR saat itu sudah menyetujui alihfungsi itu. Namun Men-teri Kehutanan yang saat itu dijabat MS Kaban tak kunjung meneken rekomendasi alihfungsi itu.

Sayang, Djoko tak dapat menunjukkan bukti do-kumen rekomendasi DPR itu, hingga laporan ini diturunkan. Djoko hanya menjanjikan akan menunjukkan jika sudah ketemu dokumennya.

Ahli hutan BP Batam Hajad Widagdo membenarkan DPR pernah memberi-kan rekomendasi alihfungsi hutan di Batam pada 2006 silam. “Semua su-dah clear, meski tak diteken Menteri saat itu,” ujarnya.

Hal ini juga dibenarkan anggota De-wan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kepri yang membidangi kehutanan, Jasarmen Purba. Menurutnya, usulan rekomendasi alihfugsi hutan lindung dan TWA di Batam tidak perlu lagi ke DPR karena sudah pernah dibahas. “Mestinya tinggal persetujuan dari Menhut, tapi nyatanya beda dengan yang SK yang keluar,” katanya.

Merasa sudah mendapat rekomendasi DPR pada 2006, BP Batam pun berharap diteken oleh Menhut Zulkifli Hasan. Itu sebabnya, BP tak membawa lagi masalah alih-fungsi hutan ini ke DPR periode sekarang. “Kan sudah ada rekomendasi DPR, jadi kalau dibahas ulang, butuh waktu lama,” kata Hajad.

Supaya tak memakan waktu lama, BP tetap berharap SK alihfungsi hutan lindung dan TWA itu segera dikeluarkan oleh Menhut. Ia juga berharap, SK Menhut 463 yang men-ghutankan kembali sejumlah kawasan komersil, bersedia diubah oleh Menhut karena meresahkan masyarakat dan investor. Bahkan, BP Batam berharap keluar SK baru yang benar-benar menyelesaikan semua persoalan alihfungsi hutan di Batam, dengan pertimbangan Batam kawasan FTZ yang mendapat perlakuan khusus.

“Kami berharap lobi Ketua Dewan Kawasan bisa berha-sil,” kata Djoko.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BB-KSDA) Riau, Nur Patria menyayangkan Tim Paduserasi tak melibatkan pihaknya saat mendata hutan yang akan dilihfungsikan di Batam.

Jika dilibatkan, bisa jadi hasilnya berbeda. Sebab, kata Patria, tim dari Jakarta tidak tahu tipologi kawasan. Mereka tahunya di atas kertas dari dokumen yang diberikan BP Batam maupun Pemko Batam. Patria bahkan mengungkap-kan, Tim Paduserasi tidak pernah menelusuri hutan-hutan di Batam.

Semestinya, kata Patria, timnya harus seimbang antara Jakarta dengan Batam. “Jangankan saya, Kepala BKSDA

Riau saja tidak mengerti SK 463 saat saya laporkan melalui nota dinas. Artinya, dia juga tak diajak ngomong,” ungkap Patria.

Soal klausal yang menyebutkan hutan lindung dan TWA yang sudah di-SK-kan Menhut bisa diambil lagi oleh BP

tanpa persetujuan Menhut, seperti yang diklaim oleh BP, Patria menyangkalnya. Menurutnya, lahan

yang telah ditetapkan sebagai hutan lindung dan TWA tidak akan berubah statusnya

sepanjang belum ada rekomendasi dari Menhut. Meskipun kawasan itu sudah berubah menjadi hutan beton.

Namun kesalahan itu tak bisa dilemparkan ke masyarakat karena

mereka diberikan lahan di lokasi yang termasuk hutan lindung. “Yang jadi

masalah, siapa sih yang mengizinkan di lokasi itu? Tentu BP dan BP sudah tahu itu

hutan lindung dan TWA,” katanya.Patria juga tak yakin DPR sudah pernah mereko-

mendasikan alihfungsi hutan lindung dan TWA di Batam itu. Pasalnya, jika sudah, tidak mungkin Menhut setuju dibahas di DPR lagi.

Meski itu jalan terbaik dan legal menurut aturan, namun Patria tak yakin bisa selesai dalam waktu cepat. Apalagi saat ini menjelang tahun politik yang tak menutup ke-mungkinan akan terjadi pergantian kepemimpinan di Kemenhut dan bisa jadi kebijakannya berbeda dengan yang sebelumnya.

Begitupun dengan anggota DPR Komisi IV. Sisa masa jabatan yang tak lama lagi juga tidak menjamin persoalan alihfungsi hutan di Batam selesai. Bisa jadi akan dibahas oleh anggota DPR periode selanjutnya.

Selain itu, tim dari DPR tentunya akan turun ke lapan-gan mengecek kondisi yang sebenarnya. Tidak menutup kemungkinan akan ada temuan-temuan baru yang pada akhirnya membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya untuk menyelesaikannya.

***Kisruh hutan lindung di Batam berawal dari kekhawati-

ran BP Batam hutan-hutan di Batam dirambah pendatang yang terus membanjiri Batam pada 1980-an. OB akhirnya “menitipkan” sejumlah jalur hijau ke Kementerian Kehu-tanan. Ada 12 titik berstatus hutan lindung dengan total luas 12 ribu hektare.

Selain 12 titik hutan lindung, BP juga “menitipkan” hutan Mukakuning sebagai kawasan Taman Wisata Alam (TWA) seluas 2.065,62 hektare.

Selain itu, hutan seluas 16 ribu hektare di Rempang Ga-lang juga ditetapkan sebagai hutan buru.

Keputusan BP Batam ‘’menitipkan’’ 12 kawasan hutan lindung dan dua kawasan hutan konservasi (TWA dan hu-

fokusP e R I s T I w A

Kan sudah ada rekomendasi DPR, jadi kalau dibahas ulang, butuh wak-

tu lama.

Page 21: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

tan buru) membawa konsekuensi besar. Apalagi aturan soal kehutanan sempat beberapa kali mengalami perubahan yang mau tidak mau harus diikuti oleh BP Batam. Apalagi seluruh hutan lindung dan hutan konservasi itu telah di SK-kan oleh Menhut.

Namun BP Batam tak mengikuti semua ketentuan di Ke-hutanan. Alasannya, BP punya dasar hukum sendiri, yakni berpegang pada Keppres 41 Tahun 1973 yang memberi mereka kewenangan luas mengelola lahan di Batam. BP pun mengalokasikan ribuan hektare TWA Mukakuning ke pihak ketiga tanpa persetujuan Menhut. Begitupun dengan kawasan hutan lindung lainnya seperti Batuampar I, II, III, dan kawasan hutan lindung lainnya.

Semula tidak ada masalah. Persoalan baru muncul pada 2004 saat sejumlah sertifikat rumah di kawasan TWA Mu-kakuning dan hutan lindung tak bisa diagunkan. Pada 2006, ribuan warga Batam, khususnya warga Batuaji dan sekitarnya dari berbagai perumahan menggelar unjuk rasa karena serti-fikat yang mereka kantongi tidak bisa diagunkan ke bank.

Puncaknya saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki dugaan gratifikasi alihfungsi hutan lindung Baloi. Meski KPK hanya me-nyelidiki dugaan gratifikasi, namun sejak saat itu persoalan lahan terus terbongkar. Ternyata banyak kawasan hutan lindung dan TWA yang sudah dialokasikan ke pengembang, tanpa persetujuan dari Kementerian Kehutanan.

Kementerian Kehutanan pun melayangkan surat kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) bahwa sedikitnya ada

52.000 bangunan yang berdiri di atas lahan hutan lind-ung dan hutan konservasi. Kemenhut mengingatkan BPN untuk tidak mengeluarkan sertifikat. BPN Pusat kemudian mengirim nota kepada BPN Batam.

Tidak ingin terjerat kasus hukum, BPN Batam akhirnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 246/640/VIII/2006 tentang lahan-lahan tempat berdirinya rumah warga yang merupakan hutan lindung, pada 4 Agustus 2006.

Surat edaran ini kemudian direspons beberapa perbank-an di Batam. Mereka menolak sertifikat rumah dan ruko yang lahannya berstatus hutan lindung sebagai jaminan

saat pengajuan kredit. Penolakan itu sontak membuat warga dan

pengusaha properti marah. Cahya, bos PT Arsikon, yang mewakili pengusaha sem-

pat meminta kepala BPN Batam yang saat itu dijabat Isman Hadi, membuat surat pernyataan bahwa sertifikat tanah dan bangunan di atas hutan lindung dan hutan konservasi yang

telanjur dikeluarkan BPN dinyatakan tidak sah. Tantangan ini ditolak BPN.Masalah ini terus menggelinding dan

berlarut-larut. Real Estate Indoneia (REI) Batam dan Apindo sempat menyurati Menteri

Kehutanan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kasus ini dituntaskan.

Baru pada 19 November 2009, BPN bersama BP Batam, Pemko Batam, dan Polres Barelang bertemu hingga diper-oleh kesepakatan bahwa sertifikat hak milik, hak guna bangunan, dan hak pakai yang telanjur diterbitkan BPN Batam, baik yang dimiliki perorangan maupun badan hu-

fokusP e R I s T I w A

Sedikitnya ada 52.000 bangunan

yang berdiri di atas lahan hutan

lindung dan hutankonservasi.

Peta rencana pola ruang Batam

Foto: repro/bp batam

Page 22: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

22 23 24 25 26 27 28 29 30fokusP e R I s T I w A

kum, dinyatakan sah sebagai alat pembuktian yang kuat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Agraria.

BPN Batam juga bersedia melaksanakan pelayanan-pelayanan pertanahan berupa pemecahan sertifikat induk, proses balik nama, hak tanggungan atas sertifikat hak mi-lik, hak guna bangunan, hak pakai yang telah diterbitkan Kantor BPN Batam.

Kesepakatan bersama ini diakui oleh Bank Indonesia, sehingga tidak ada lagi bank yang menolak sertifikat ru-mah/ruko di atas hutan lindung dan hutan konservasi saat diagunkan.

Namun kesepakatan itu tidak lantas menyelesaikan per-soalan. Karena masih ada puluhan ribu rumah di atas hutan lindung dan hutan konservasi yang sertifikatnya belum keluar. Khususnya yang dibangun di atas bulan Juli 2006.

BP Batam, Pemko Batam, Polres dan BPN Batam juga telah sepakat pemberian sertifikat baru ditunda sampai

Peta rencana pola ruang Batam, Bintan, dan Karimun.

Foto: repro/bp batam

keluar surat keputusan alihfungsi hutan lindung dan hutan konservasi dari Kementerian Kehutanan.

“Ketentuan itu masih berlaku hingga saat ini. Tidak dicabut, juga tidak ada kelonggaran,” kata Muhammad Thamzil, Kepala Bagian Tata Usaha sekaligus Humas BPN Batam, belum lama ini. BPN pun tidak berani mengeluar-kan sertifikat.

BP Batam terus melobi Kemenhut agar segera mengeluar-kan rekomendasi alihfungsi. Data-data yang akan berubah sudah diserahkan semua ke Tim Paduserasi bentukan Ke-menhut. Namun pada 27 Juni 2013 lalu, Menteri Kehutanan mengeluarkan SK 463 yang jauh dari harapan.

Gubernur Kepri HM Sani kini harus melobi DPR karena Menhut membawa masalah ini ke DPR. Harapan untuk penyelesaian kasus ini masih harus melalui jalan terjal. Butuh waktu lama dan biaya besar untuk mendapatkan restu kedua dari DPR. (muhammad nur/yermia riezky)

Page 23: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

23 24 25 26 27 28 29 30

raktisi Hukum di Batam

Ampuan Situmeang SH.

Ini akibatulah kitaSendiri

fokusP e R I s T I w A

Page 24: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

24 25 26 27 28 29 30isruh alihfungsi hutan lindung dan hutan konservasi di Batam tak kunjung usai. Alih-alih mendapat rekomenda-si, Menhut malah mengeluarkan Surat Keputusan yang menghutankan kembali sejumlah kawasan komersil di Batam. Keistimewaan Batam sebagai kawasan perdagan-gan dan pelabuhan bebas diabaikan.

Bagaimana praktisi hukum melihat persoalan ini? Berikut perbincangan Majalah Batam Pos dengan Am-puan Situmeang SH, praktisi dan pengacara senior di Batam yang aktif mengikuti perkembangan persoalan hutan Batam:

Bagaimana Anda melihat SK Menhut Nomor 463/2013 yang menghutankan kembali kawasan kom-ersial di Batam?

SK Menhut itu tidak hanya membuat runyam per-soalan alihfungsi hutan di Batam, tapi juga memberi kesan tidak ada kepastian hukum di Batam. Apalagi yang dihutankan kawasan-kawasan yang selama ini sudah berdiri lama beragam usaha dan industri di atasnya. Ini harus segera diselesaikan supaya masyarakat dan inves-tor tidak bingung.

Jika dicermati, SK itu sama sekali tidak menjadikan Kepres 41/1973 tentang Pengembangan Pulau Batam yang memberi HPL pada BP Batam, UU 44/2007 ten-tang FTZ, Perpres 87/2011 tentang RTRW BBK, dan aturan FTZ lainnya. Dari aspek hukum, apakah bisa dikatakan SK Menhut itu bertentangan dengan aturan FTZ?

SK Menhut 463 itu dikeluarkan setelah melalui proses yang lama bersama Tim Paduserasi yang dibentuk ber-dasarkan SK Menhut juga. Maka, kita juga bertanya, yang mereka bahas selama ini apa, kok hasilnya berantakan begini.

Tapi, itulah realitas dari produk regulasi dari regula-tor di negeri ini. Tidak ada harmonisasi dan keselarasan. Semua berjalan sendiri-sendiri sehingga tujuan dan kemanfaatan lokal dimana aturan itu diterapkan tak diperhatikan lagi.

Logika hukumnya begini, hak pengelolaan lahan di Batam diberikan pemerintah ke BP Batam, seperti yang tertuang di Keppres 41/1973 itu. Maka yang berhak menentukan mana hutan, mana perumahan ya BP Batam selaku pemegang HPL dan Pemda sesuai konsep Oto-nomi Daerah, bukan Menhut. Tanah kita kok orang lain yang mengatur. Gambarannya begitu.

Bisakah SK Menhut itu dikatakan batal demi hu-kum?

Menhut sendiri secara lisan sudah mengatakan ke Gu-bernur Kepri HM Sani akan merevisinya. Artinya Menhut mengakui SK yang telah ia keluarkan keliru dan mere-

sahkan. Bahkan berpotensi menimbulkan kerugian yang besar. Jadi jelas batal demi hukum.

Kalau kita bandingkan SK menhut itu dengan Keppres 41/1973 dan Perpres 87/2011, status Keppres dan Perpres lebih tinggi karena dikeluakan presiden. Sementara SK Menhut dikeluarkan menteri yang notabene pembantu presiden. Jadi SK tak mungkin menganulir Keppres dan Perpres. Menurut Anda?

Masalahnya bukan pada hirarki tata urutan aturan perundang-undangan. Mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah. Persoalannya, pemangku kepentingan selama ini mengabaikan masalah ini. Setelah SK Menhut keluar dan tak sesuai harapan, barulah heboh. Ini kebi-asaan birokrat kita. Korbannya ya investor, pengusaha properti, industri, konsumen properti, khususnya para buruh yang telah mencicil ini yang ternyata belakangan rumah mereka berstatus hutan.

Ini memang tak bisa dibiarkan karena bisa memicu amarah masyarakat. Kalau rakyat sudah marah, bisa makin runyam urusannya.

Menurut Anda, apa yang salah dalam pengelolaan hutan di Batam sehingga muncul persoalan serumit ini?

Nah, itu dia. Saya melihat ini akibat ulah kita sendiri. Maksud saya ulah BP Batam, Pemko Batam, BPN, dan pengusaha yang membujuk-bujuk agar diberi lahan. Akhirnya diberikan meskipun mereka tahu itu hutan lindung.

Kalau kita mundur ke belakang, OB punya andil besar karena tahun 1987 merekalah yang menyerahkan hutan di Batam ke Menhut tanpa disertai dengan titik koor-dinat. Alasannya supaya dijaga polisi dan tak dirambah pendatang.

Bagaiamana Anda melihat upaya BP Batam dan Pemko Batam menyelesaikan persoalan ini?

Inilah yang menjadi persoalan berat kita. Antara BP Batam dan Pemko Batam tidak saling mendukung. Malah saling menjatuhkan. Padahal, di saat-saat begini butuh kekompakan karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak dan masa depan Batam.

Kadin Batam melakukan upaya hukum ke PTUN dan MA. Efektifkah?

Kalaupun menang dan SK Menhut dibatalkan, tidak lantas menyelesaikan masalah alihfungsi hutan di Batam. Pasalnya, hutan di Batam yang terlanjur dis-erahkan BP Batam ke Kemenhut sejak 1987 tetap saja berlaku. Masalah hutan di Batam tidak sesederhana itu, sudah berlapis-lapis. Tapi bagaimana pun harus tetap kompak memperjuangkannya. (muhammad nur)

fokusP e R I s T I w A

k

Page 25: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

25 26 27 28 29 30karikata

2012 © Hak Cipta. Fiksi Lotus dan Ray Bradbury.

Kejayaan adalah kemampuan

untuk melalui dan mengatasi satu kegagalan ke kegagalan

berikutnya tanpa kehilangan semangat

Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak

banyak tertidur.

Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak

pernah bertempur sama sekali.

Hanya ada satu kesuksesan yaitu bisa menghabiskan hidupmu dengan caramu

sendiri.

-Winston Chuchill-

-Richard Wheeler- -Arthur Hugh Clough- -Christopher Morley-

Page 26: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

26 27 28 29 30trend

Editor: Fenny Ambaratihemail : [email protected]

Kebaya memiliki ragam yang sangat bervariasi sesuai dengan daerah-nya masing-masing. Di antaranya adalah ke-baya Bali yang memiliki kharakter unik. Berikut inspirasi kebaya Bali yang bisa Anda intip

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

26

Anggun dengan Kebaya Bali

Koleksi Busana: Maha Kemala House of Kebaya

Page 27: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

27 28 29 30trend

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

27

Kebaya Bali ditandai dengan pemakaian Obi, semacam pita atau renda yang diikat-kan ke pinggang. Sesuai dengan perkem-bangannya, kebaya Bali bisa dimodifikasi menjadi shoulderless dengan kain batik bawahan sedengkul yang tidak mengu-

rangi unsur eleganitas pemakainya.

Page 28: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

28 29 30trend

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

28Pemakaian renda di atas kain tuile sudah umum digunakan pada bahan pembua-

tan kebaya sejak masuknya bangsa Eropa ke Indonesia. Sejak itulah Kebaya juga dimodifikasi menjadi berkerah tinggi

layaknya gaun-gaun Eropa. Hasilnya, ke-baya menjadi semakin anggun.

Terinspirasi dengan busana penari. Kebaya ini memiliki selendang yang di-ikatkan pada bahunya. Aslinya panjang

kebaya tidak melebihi dari pinggul. Namun sesuai dengan perkembangan fashion kebaya sekarang bisa dibuat

panjang hingga mata kaki.

Page 29: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

29 30trend

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

29

Terinspirasi dengan busana penari. Kebaya ini memiliki selendang yang di-ikatkan pada bahunya. Aslinya panjang

kebaya tidak melebihi dari pinggul. Namun sesuai dengan perkembangan fashion kebaya sekarang bisa dibuat

panjang hingga mata kaki.

Page 30: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

30 trend

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

30

Kebaya bewarna putihbiasanya dipakai untuk acara lamaran atau widodareni. Warna putih melam-bangkan akan kesucian dan kecerian seorang gadis belia. Kebaya ini dibuat sederhana dengan sedikit renda pada

pinggir-pinggir kain. Namun agar lebih gaya, bisa dimodifikasi menjadi

shoulderless.

Page 31: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40creatrepc rea t i v i t y & en t r ep reneu r

Dengan modal satu mesin jahit dan

satu karyawan, ia memulai usaha

permak baju di ru-mahnya. Sepuluh tahun kemudian

usahanya menjel-ma menjadi peru-

sahaan konveksi dengan omset ra-tusan juta rupiah.

Editor: Ahmadiemail : [email protected]

Pemilik CV safira Qualifa Pratama

Didik Indrawati

FoTo

-Fo

To :

Arr

AZY

ADIT

YA

BerKah dariSeragam

SeKolah

Page 32: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

32 33 34 35 36 37 38 39 40eru mesin jahit terdengar bersahut-sahutan ketika memasuki ruang produksi konveksi CV Safira Qualifa Pratama, Rabu (18/9) sore lalu. Di ruang produksi yang menempati salah satu

rumah di Taman Batuaji Indah II Blok V No.12-13, Batuaji, Batam itu belasan karyawan usaha konveksi milik Didik Indrawati, sedang sibuk menjahit seragam sekolah. Di ruang sebelahnya, tiga staf juga sibuk dengan menger-jakan urusan administrasi. Didik Indrawati sesekali berbincang dengan stafnya tersebut.

Mereka bekerja sejak pukul 08.00 WIB. Seharusnya mereka pulang bekerja pukul 17.00, tetapi hingga jarum jam menunjuk angka 17.30, sebagian karyawan di bagian produksi masih bekerja. Mereka lembur untuk menyele-saikan pesanan seragam sekolah dari sejumlah sekolah seperti SMK 3 Batam, Sekolah Hidayatullah, dan SMK Teladan.

‘’Ya, mereka lembur karena orderan lagi banyak. Ada orderan dari empat sekolah, jumlahnya empat ribu se-tel,’’ ujar Didik.

Selain usaha konveksi, CV Safira Qualifa Pratama, memiliki dua divisi usaha lainnya. Ada pusat pelatihan menjahit Annisa yang letaknya persis berdampingan dengan usaha konveksi. Kemudian butik dengan merek Safira di Batamindo, Mukakuning. ‘’Butik kami menye-diakan pakaian yang diproduksi sendiri,’’ ungkap Didik.

Khusus di lini konveksi, wanita yang biasa disapa Ibu Didik ini, mempekerjakan 20 orang di bagian produksi dan lima orang staf administrasi. Di luar itu, ia juga menyerahkan orderan dari pelanggannya kepada sub-kontraktor di sejumlah tempat seperti Batam Centre, Tanjungtritip, Tanjunguma, Perumnas Baru Batuaji, dan Tanjunguncang.

Baju-baju yang diproduksi mulai seragam sekolah, seragam pegawai negeri, seragam perusahaan, warepack, baju olahraga, jamper, blazer, jilbab, baju kok, hingga busana muslim. Setiap bulan, ungkap Didik, konveksinya memproduksi 3000 setel pakaian seragam. Permintaan itu datang dari sekolah-sekolah dan kantor camat di Batam. Ada 46 sekolah dan 10 kecamatan yang menjadi pelanggannya. Seragam itu dijual dengan harga dari Rp60 ribu satu setel hingga Rp150 ribu satu setel.

‘’Omset setiap bulan masih ratusan juta,’’ katanya tanpa mau menyebutkan angka pastinya.

Di samping usahanya, Didik juga membuat program CSR di lingkungannya. Ia melatih ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk belajar menjahit, kemudian dipinjami mesin jahit, dan diberikan pekerjaan. Jadi ada dua pro-gram untuk kursus menjahit, kursus paket diberikan secara gratis, dan kursus reguler dibebankan biaya.

‘’Target saya tahun 2013 ini, sebanyak 50 orang ibu-ibu sekitar sini kami beri kursus menjahit, dipinjami mesin jahit, dan bekerja,’’ jelasnya.

Dcreatrepc rea t i v i t y & en t r ep reneu r

Page 33: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

33 34 35 36 37 38 39 40Untuk karyawannya, Didik selalu mengumpulkannya

tiap malam Jumat untuk pengajian. Acara kumpul-kum-pul ini juga dimanfaatkan untuk saling berbagi pengala-man dan mengajarkan karyawan supaya lebih terampil. ‘’Karyawan kami juga mendapat perlindungan sosial dengan mendapatkan Jamsostek,’’ kata Didik.

Begitulah Didik mengelola usahanya hingga berkem-bang hingga seperti sekarang. Usaha ini dimulai Didik tahun 2002 silam. Ide untuk usaha diawali dari keingi-nan untuk membantu keuangan keluarga saat suaminya yang seorang dosen melanjutkan pendidikan strata dua dengan biaya sendiri. Ia melihat usaha konveksi punya peluang besar. Tetapi ia memulainya dengan usaha per-mak pakaian. Ia membeli satu mesin jahit dengan satu karyawan. Usaha itu dibuka di rumahnya. Selama satu tahun, orang-orang di sekitar rumahnya terus berdatan-gan untuk permak pakaian dan sesekali ada yang minta dijahitkan pakaian.

‘’Akhirnya saya terima pesanan untuk membuat baju. Kebetulan juga saya membuka sekolah TK pertama di Batuaji, sekolah ini dibuatkan seragam,’’ cerita Didik.

Setelah membuat seragam untuk sekolahnya, meny-usul pesanan dari ibu-ibu majelis taklim di lingkungan-nya memesan seragam. Itulah pelanggan pertamanya.

creatrepc rea t i v i t y & en t r ep reneu r

Page 34: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

34 35 36 37 38 39 40

Setelah itu, orderan terus berdatangan karena promosi dari mulut ke mulut. Dua tahun kemudian, usaha kon-veksinya berkembang sehingga ibu Didik memerlukan ruang produksi yang lebih besar.

Tak jauh dari rumahnya, ia membeli tiga rumah seka-ligus untuk tempat produksi, gudang, dan tempat kursus menjahit. Ia juga menambah karyawan. Didik pun bisa memenuhi pesanan-pesanan dari pelanggannya. Sikap sabar menghadapi pelanggan dan kekeluargaan menjadi kiat Didik dalam menjalankan bisnisnya. ‘’Jadi kostumer kami ini kostumer jangka panjang,’’ ujarnya.

Tetapi perjalanan usaha Didik tidak selalu mulus. Ia juga sempat goyah ketika pelanggannya tidak mau membayar pesanan karena ada kesalahan sedikit. Pada-hal nilai orderan itu sangat berarti bagi kelangsungan usahanya. ‘’Tetapi saya bersikap sabar dan berpikir setiap usaha pasti ada masalah dan saya melihat masalah orang lain ada yang lebih berat dari saya,’’ katanya.

Ia pun bangkit kembali dan meneruskan usahanya. Sekolah-sekolah dan perusahaan yang mengorder se-ragam kepadanya meningkat hingga puluhan. Ia juga sempat menerima orderan Kedutaan Besar Indonesia di Singapura. Tetapi besarnya peluang dan orderan dari Batam, ia akhirnya fokus menerima pesanan dari Batam saja. Sejumlah orderan bahkan dialihdayakan ke usaha konveksi lainnya.***

creatrepc rea t i v i t y & en t r ep reneu r

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

34

5

8

Page 35: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

35 36 37 38 39 40creatrepT I P s

Hal pertama yang mesti diperhatikan ketika men-gawali bisnis konveksi yaitu membuat business plan. Bikin business plan dengan detail. Dimulai dari lang-kah mencari modal awal, beli perlengkapan konveksi, merekrut pegawai, beli bahan baku, bikin design, mengolah, packing, jual, analisis laba – rugi, melihat pesaing, bagaimana cara berpromosi, sampai jalan ke-luar bila persoalan datang untuk mewujudkan bisnis konveksi.

Mencari modal sebagai modal awal melakukan bis-nis konveksi rumahan ini. Modal bisa dari diri sendiri maupun mencari kredit usaha.

Bila modal sudah ada, perlengkapan konveksi misal mesin obras, mesin jahit, benang, gunting, meteran, resleting, dan lain-lain sudah dirasa lengkap selanjut-nya waktunya anda mencari pekerja.

Setelah memiliki karyawan, mulai membuat desain pakaian. Desain pakaian dapat dibikin dengan lihat trend pasar yang tengah berlangsung maupun bikin desain sendiri. Desain yang ikuti trend pasar ba-rangkali lebih aman dikarenakan produk Anda ada pasarnya dan pasti akan dibeli. Walau demikian di sini, harga jual mesti berkompetisi dengan pesaing. Bila desain menurut kemauan anda sendiri, artinya anda menciptakan pasar yang baru. Perihal ini sangat bagus walau demikian konsumen tetap belum bisa diketahui. Sebelumnya pertimbangkan dengan matang problem ini. Jangan sampai modal Anda malah menumpuk serta tidak laku atau Anda tidak untung dikarenakan bila kasusnya seperti ini anda bisa menjualnya dengan harga murah yang penting bisa terjual. Janganlah lupa untuk sesuaikan desain dengan target pembeli misal-nya dewasa, orang tua atau anak-anak.

Tips Memulai Bisnis Konveksi

Apabila desain telah siap, waktunya anda belanja bahan konveksi. Yakinkan bahan ini sesuai dengan desain yang Anda bikin serta target pasar Anda.

Sesudah bahan semuanya siap, gunting sesuai desain dengan jumlah yang telah dipertimbangkan. Sesudah itu sistem jahit menjahit dikerjakan oleh karyawan tetapi mesti Anda lihat dengan segera supaya tidak terjadi kekeliruan desainnya karena ini usaha awal Anda.

Sesudah seluruhnya siap, setrika, dan jangan lupa pemberian label pakaian serta ukuran untuk tiap-tiap pakaian yang telah selesai,

Pakaian sudah jadi langsung dikemas. Umumnya menggunakan kemasan plastik dan barang siap di pasarkan

Saat memasarkan, yakinkan harga berkompetisi den-gan barang sejenis namun Anda sudah mendapatkan keuntungan yang dapat menutupi biaya produksi.

Bila ingin menjangkau kustomer yang lebih jauh apalagi sampai ke luar negeri, buat online shop (toko online). Supaya usaha anda bisa bonafid serta terper-caya, bikin olshop memakai domain berbayar.

Buat program untuk mempromosikan produk konvek-si Anda. Contohnya mengikuti bazar, promosi mele-wati media cetak, stiker serta brosur.***

123

4

67910

11

Page 36: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

36 37 38 39 40

ada dekade tarakhir abad ke-19, kera-

jaan Riau-Lingga telah dimasukkan kedalam sistem pemerintahan ko-lonial Belanda se-bagai sebuah zelf-bestuur, namun masih memung-kin Yang Di Per-tuan Riouw Raja Muhammad Yusuf melakukan reor-ganisasi, mutasi, dan ‘reformasi’ be-sar-besaran dalam pemerintahan ker-ajaan Melayu itu.

olEh: Aswandi Syahri

p

kutubkhanah

Undang-Undang PolisiKerajaan Riau-Lingga

Sampul Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau Lingga

koleksi KITLV, Leiden.

Page 37: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

37 38 39 40kutubkhanah

Pada dekade tarakhir abad ke-19, kerajaan Riau-Lingga telah dimasuk-kan kedalam sistem pemer-intahan kolo-nial Belanda sebagai sebuah zelfbestuur, namun masih memungkin Yang Di Pertuan Riouw Raja Muhammad Yusuf melaku-kan reorgan-isasi, mutasi, dan ‘reformasi’ besar-besaran dalam pemerin-tahan kerajaan Melayu itu.

Sejumlah peraturan tertulis tentang birokrasi dan pengaturan keamanan yang baru, dibuat serta dicetak. Tahun 1895, Fu-ruk al-Makmur, yang meng-atur pekerjaan kepala-kepala yang berpang-kat kecil dan besar dalam kerajaan itu dicetak di Pulau Penyengat.

Di tempat yang sama, dua tahun sebelumnya, sebuah peraturan yang dinamakan Undang-Undang Polisi, dicetak pula sebagai pedoman mengatur keamanan dan kawalan negeri.

Titah yang Di pertuan riouwUndang-Undang Polisi kerajaan Riau-Lingga ini, dap-

atlah dipandang sebagai sebuah upaya pemerintahan pribumi dalam menciptakan sebuah ‘kepolisian mod-ern’ lengkap dengan aturan-aturannya secara tertulis, di tengah-tengah rempuhan kolonialisme yang semakin gencar.

Judul lengkap khazanah pusta-ka hukum yang disusun oleh pemerintahan Kerajaan Riau Lingga ini ada-lah, Bahwa Inilah Undang-Undang Polisi Yang Ter-pakai di Dalam Kerajaan Riau Lingga Dengan Segala Daerah Takluknya atau Undang-Undang Kawalan Kera-jaan Riau Lingga Dengan Segala Daerah Tak-luknya.

Khazanah pus-taka ini tercetak oleh Mathba’ah (percetakan) al-Riauwiyah milik kerajaan Riau-Lingga di Pulau penyen-gat pada tarikh 16 Rabiul-awal sannah 1311 AH yang bersa-maan dengan 24 Desember 1893 CE. Dicetak secara tipografi menggunakan huruf Arab Mel-

ayu pada lembaran kertas Eropa.Sebagaimana dinyatakan pada bagian penunup

Undang-Undang Polisi ini, usaha memperbanyaknya sebagai pedoman yang hedaklah diturut oleh sesiapa-sesiapa yang dapat kuasa pada pekerjaan…, dilakukan oleh Mathba’ah al-Riauwiyah berdasarkan titah (perin-tah) Yang Di Pertuan Riouw Raja Muhammad Yusuf pada tarikh Rabi’ul-awal sannah 1311 bersamaan dengan 8 Oktober 1893.

Sebagai tanda sahnya pemberlakukan aturan-atran kawalan dalam Undang-Undang Polisi ini, maka pada sisi atas halaman awalnya, dicantumkan pula mohor (cap atau stempel resmi) kaligrafis yang indah milik Yang Di Pertuan Riouw Raja Muhammad Yusuf.

Halaman judul Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau Lingga koleksi KITLV, Leiden.

Page 38: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

38 39 40kutubkhanah

Tiga eksemplar

Ian Proudfoot telah mencantumkan Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga ini dalam katalognya tentang buku-buku Melayu ce-takan lama yang sangat terkenal di kalangan filolog dan pakar ke-pustakaan klasik Alam Melayu, Early Malay Printed Books (1992: 530) .

Ketika menye-lesaikan buku katalog yang tebalnya 860 halaman itu pada 1992, Proudfoot hanya mencatat dan menemukan satu eksemplar Undang Undang Polisi Kerajaan Riau Lingga yang berada dalam simpanan Per-pustakaan Konin-kelijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde (KITLV) di Leiden. Akan tetapi, se-sungguhnya ter-dapat beberapa eksemplaar lagi Undang-Undang Polisi tersebut yang tersebar dalam simpanan perorangan dan lembaga di Kepulauan Riau.

Pada 1982, U.U. Hamidy telah lebih dahulu mengin-formasikan Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga koleksinya dalam Naskah-Naskah Kuno Daerah Riau (1982:106).

Selanjutnya, bersamaan dengan publikasi Proud-foot atas Undang-Undang Polisi koleksi KITLV, Leiden, Yayasan Setanggi juga mencatat satu eksemplar lagi

Undang-Undang Polisi milik Tengku Ahmad bin Tengku Abu Bakar atau Tengku Bon di Dabo-Singkep, dalam sebuah katalog plus berjudul Pendokumentasi Naskah

Kuno Melayu Riau dan Kajian Khusus (1993: 143-147).

Sebaran ek-semplar Undang-Undang Polisi ini, dilengkapi lagi dengan satu ek-semplar lain yang menurut Timothy P. Barnard ter-simpan di dalam almari pening-galan kutubkha-nah Marhum Ahmadi atau per-pustakaan Yang Dipertuan Riouw Raja Muhammad Yusuf yang kini terletak dalam Mesjid Jamik Pu-lau Penyengat.

Dengan de-mikian, hingga kini hanya dike-tahui ada em-pat eksemplar Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga yang tersisa, dari beberapa eksem-plaar yang per-nah dicetak oleh Mathba’ah al-Riauwiyah Pulau Penyengat.

Lima Bagian Tiga puluh pasal

Undang-Undang Polisi, mengandung 15 muka surat yang menjelaskan aturan-aturan resmi polisi dan kawalan di Kerajaan Riau-Lingga. Jan van van der Put-ten dalam Printing in Riau Two Steps Toward Moder-nity (1997) menyebutnya sebagai salah satu “official texts” atau “dokumen pemerintah” yang dicetak oleh Mathba’ah al-Riauwiyah.

Bagian awal Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau Lingga koleksi KITLV, Leiden, den-gan mohor (stempel) Yang Dipertuan Riouw Raja Muhammad Yusuf.

Page 39: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

39 40kutubkhanah

Seluruh isi Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga terdiri dari 5 bagian yang dijabarkan dalam 30 pasal. Seluruh bagian ini diawalai dengan sebuah pen-gantar, yang menjelaskan perihal keharusan mengangkat orang kawalan yang terdiri Hulubalang Sambang (per-onda keliling kampung) yang berada dibawah Panglima Kawalan; Mandor Opas; Lid Mandor; dan Opas, lengkap dengan syarat, larangan, dan tugasnya.

Bagian pengantar ini diawali dengan pernyataan sebagai berikut: “Bahwa kita Sri Paduka Yang Dipertuan Riau dan Lingga dan daerah takluknya sekalian telah menibang patut diperbuat satu aturan kawalan di dalam Kerajaan Riau-Lingga supaya dipegang oleh yang empu-nya jabatan kawalan…”

Bagian yang pertama (1) yang terdiri dari lima (5) pasal, yang menjelaskan aturan di luar tugas kawalan atau penjagaan yang menjadi tugas pokok orang kawalan.

Pada bagian ini diatur tentang tentang kewajiban membersikan pakaian dan senjata; menyapu halaman rumah yang dijaga; mengenal orang besar-besar dan mengetahui tempat tinggalnya dan lain sebagainya. Bagian ini, dilanjutnya dengan dua (2) pasal pada bagian yang kedua (2), yang menjelaskan perihal laporan kawalan dan siapa saja yang harus menerimanya.

Bagian yang ketiga (3), menjelaskan aturan tentang kapan orang kawalan menyelediki sebuah tindak ke-jahatan dengan atau tanpa perintah dari ahli ke’adilan (pemerintah) atau mahkamah kecil di tingkat Keamiran

Pakaian sehari-hari perempuan dan laki-laki Jo-

hor awal abad ke-20

maupun maupun Mahkamah Besar di pulau Penyengat. Pada bagian ini, dijelaskan juga bahwa salah satu tugas

orang kawalan adalah mengurus masalah kebakaran rumah dan lain sebagainya.

Bagian keempat (4) yag terdiri dari tiga (2) pasal, berisikan pejelasan lebih detail dan tegas tentang kehar-usaran mutlak yang wajib dipatuhi oleh anggota polisi atau orang kawalan Kerajaan Riau-Lingga.

Bagian terakhir (5) yang terdiri dari dua (2) pasal, mengatur perihal penghargaan yang layak dann wajib diberikan oleh keadilan negeri (pemerintah) terhadap kesempuranaan kerja-kerja dan kewajiban yang telah dilakukan oleh polisi atau orang kawalan.

Kelima bagian isi Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga ini diakhir dengan daftar pelengkapan polisi atau orang kawalan yang wajib dipelihara dan berada dalam pegangan Panglima Kawalan, seperti: tempat obat bedil, lampu gelap (senter), jam, pasungan tangan (gari), senapang selengkapanya, pasung panjang, gancu (galah berpengait) pembantu rumah terbakar, buku jurnal dan alatan penyurat, baldi (perkakas bertangkai untuk meng-isi air), dan bomba (pompa pemadam api).

Keseluruhan isi Undang-Undang Polisi Kerajaan Riau-Lingga dilengkapi pula dengan lampiran tujuh (7) contoh blangko daftar dan rapot (laporan) yang berkaitan den-gan tugas-tugas orang kawalan sepert: Contoh tauladan daftar orang yang dimasukkan dalam rumah tutupan (tahanan) dll.***

Korps musik polisi dan pasukan volunteer Kerajaan Riau-Lingga di halaman Keraton Pulau Penyengat 1906. (foto.dok.aswandisyahri)

Page 40: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

40

Editor: Fenny Ambaratihemail : [email protected]

Aerowisata bukan jenis wisata baru. Bukan pula pa-danan kata seperti wisata kuliner, wisata laut, wisata horor atau wisata apapun. Aerowisata hanyalah nama dari jaringan hotel yang dimiliki oleh peru-sahaan maskapai penerbangan Indonesia yang kini merambah ke dunia hospitality.

FoTo-FoTo : ArrAZY ADITYA

A e R O w I s A T A h O T e l l y O R I

Kolaborasi Modernitas dengan Tradisional

tourismw h e R e & O U T

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

40

Page 41: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50odern stay with modern concept. Begitulah tagline yang cocok untuk hotel bintang 3 ini. Kemoderenannya terlihat dari pemilihan warna bangunan yang ‘sangat berani’ yakni kuning dan oranye. Alhasil, Lyori Hotel terlihat lumayan mencolok dari deretan ruko lainnya yang berlokasi di Sungai Panas ini.

“Kami sedang mempersiapkan grand launching. Namun demikian, hotel ini sudah beroperasi selama 1 bulan,” ujar Yodi, General Manager Aerowisata Hotel Lyori. Bisa dikatakan hotel di bawah naungan Garuda Indonesia ini belum seratus persen ram-pung, bangunan yang memiliki 7 lantai ini baru bisa dipakai hingga lantai 3. Jumlah kamar yang ditargetkan memiliki 67 kamar, baru bisa dipakai beberapa kamar saja.

Di lantai dasar terdapat lobi, Oak Restoran, dan Lyon Lounge. Lobi hotel cukup luas, beberapa set sofa menghiasi pojok ruangan serta sebuah lukisan mural terdapat di permukaan dinding hotel. Oak Restoran menyajikan aneka makanan western dan tradisional.

M

tourismw h e R e & O U T

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

41

Page 42: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

42 43 44 45 46 47 48 49 50Makanan andalan Oak adalah sop buntut. Chef yang dipekerjakan adalah orang lokal Batam.

Beberapa ikan koi terlihat berenang di kolam yang berada di Lyon Lounge. Lounge yang berkonsep open-air ini memungkinkan Anda melihat jalan raya sebagai pe-mandangan utamanya. Plus, Anda juga bisa menikmati keindahan harmonisasi ikan pembawa hoki ini tepat di depannya. Konsep lounge terlihat sedikit oriental den-gan beberapa set meja kursi yang terbuat dari kayu yang berwarna coklat tua.

“Hotel ini memang tidak seratus persen berkonsep moderen. Kami juga menyelipkan unsur budaya. Seperti sentuhan Batik pada kain seprai, dan salam khas Bali yang dilakukan setiap staf kami yang menyambut para tamu,” ujarnya lagi. Yodi juga menyatakan bahwa pada hari-hari tertentu, semua staf memakai seragam Batik sehingga terlihat cinta Indonesia.

Untuk sementara Lyori hotel memiliki dua tipe kamar

tourismw h e R e & O U T

Page 43: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

43 44 45 46 47 48 49 50yakni deluxe dan grand deluxe. Deluxe memiliki luas kamar 25 meter persegi, dilengkapi dengan tempat tidur, TV, dan kamar mandi. Sedangkan Grand Deluxe terlihat sedikit lebih luas dengan fasilitas yang sama dengan Deluxe. Sedangkan dua tipe kamar masih da-lam tahap pengerjaan yaitu, End Suite dan Lyori Suite.

Harga kamar dimulai dari Rp700 ribu. Tarif terse-but sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang di Oak Restaurant. “Namun kami sedang menawar-

tourismw h e R e & O U T

kan harga promosi yakni Rp455 ribu,” tambah Yodi dengan antusias. Harga yang cukup miring ini di-harapkan bisa menarik perhatian para traveller, dan pebisnis yang sering menyambangi kota ini.

Selain itu, Lyori Hotel juga memiliki empat ruang pertemuan yakni Palm, Olive, Ebony, dan Almond. Namun yang baru siap dioperasikan adalah Palm dan Olive. Kedua ruangan ini bersebelahan dan dipasang partisi yang bisa dibongkar pasang. Jika kedua ruang pertemuan tersebut digabung, maka bisa menam-pung sekitar 190 orang yang dinamakan dengan Grand Olive. ***

Page 44: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

44 45 46 47 48 49 50

ALAUPUN tahun 2014 belum datang, namun konvensi menentukan kandidat calon Kepala Negara (Presiden) yang sedang dilaksanakan oleh salah satu partai ‘terbe-sar’, memberikan makna penting bahwa proses politik itu sama (identik) dengan ‘wajah’ Indonesia di masa depan. Berdasarkan pada harapan besar itu pula maka Segantang Minda sejak awal meyakini bahwa memilih pemimpin (Presiden) sama (identik) dengan melihat ke ‘Belakang’. Maksudnya secara sangat sederhana kita dapat berekspri-men jika seorang pemimpin identik dengan konsep (kata) ‘Belakang’.

Sebagaimana lazimnya dalam dunia akademis ketika kita ingin melakukan sebuah eksprimen (uji-coba) perlu mencari korelasi terhadap pemimpin dan keberhasilan

W

olEh: Muchid Albintani

preSIDen DanBeLakang

segantang minda

Page 45: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

45 46 47 48 49 50marjinal (pinggiran) atau Belakang.

Oleh karena itu teristimewa khusus bagi calon Pemimpin mari diubah Minda (cara berpikir) kita bahwa Belakang yang selalu diasosiasikan sebagai tempat menjijikkan dan kotor itu, sebenarnya (belakang) adalah representasi dari (simbol) kebersihan, kejujuran dan kawasan negeri-negeri di perbatasan.

Dalam hubungan mengubah Minda ini, kesehariannya Belakang yang merupakan wujud nyata dari toilet atau kamar kecil adalah indikator yang menjadi garansi bersih-nya lingkungan umum, rumah pribadi atau representasi kebersihan wilayah kota dan negeri di Indonesia umumnya dan teristimewa negeri Segantang Lada ini.

Sangat gampang bagaimana mengamati minda ’Be-lakang’ itu adalah kondisi realita pelabuhan (terminal), jalan berbauksit, pantai berminyak, ’limbah angkutan’ truk yang berceceran yang selalu didera oleh Negeri Segantang Lada yang bertetangga dengan Negeri Singa nan elok itu. Alangkah indahnya jika infrastruktur dasar, seperti jalan dan terminal pelabuhan dilihat berdasarkan filosofi ’Be-lakang’. Maknanya, bagaimana wajah terminal dan jalan di ibu negeri Indonesia ini menjadi tolak ukur di daerah yang menjadi bagian sebagai ‘anak’ atau ‘cucunya negeri’. Kebersihan Ibu Kota adalah cerminan kebersihan ‘Anak’ atau ‘Cucu’ Kota.

Mengapa kita tak hendak mencoba dengan mengguna-kan filosofi ’ke belakang’ menjadi cerminan keberhasilan yang tidak rekayasa, alami. Misalnya, tanpa pelbagai penghargaan terkait kebersihan pun, jalan atau kebersihan ibu negeri ini sudah amat sangat dihargai oleh warganya sendiri. Penghargaan warga hanya ingin menghilangkan kesan rekayasa kebijakan yang penuh pamrih yang ujung-ujungnya kebersihan adalah proyek, bukan kesadaran.

Oleh karena itu, mari para calon Presiden dan calon Pemimpin lainnya (Gubernur, Bupati, Walikota, Camat dan seterusnya) untuk bereksprimen (uji-coba) mengubah cara pandang untuk melihat keberhasilan dari arah yang berbeda: bukan depan, melainkan ‘Belakang’.

Suai! ***

Mengapa kita tak hendak mencoba dengan meng-gunakan filosofi ’ke bela-kang’ menjadi cerminan keberhasilan yang tidak

rekayasa, alami.

dengan konsep ‘Belakang’. Lalu pertanyaannya: Mengapa harus Belakang?

Saya harus meyakini apabila ada yang kurang pas selama ini secara Sosiologis ketika kita mengamati, menyaksikan dan mengalami langsung bahwa tentang parodi Belakang. Cara berpikir kita seolah-olah harus terpaksa mengakui arti sebuah kebenaran jika konsep (kata) belakang selalu diasosiakan dengan ‘ke belakang’. Ini berasal dari jawaban pertanyaan: hendak atau pun mahu ke mana? Ke belakang, sangat pasti begitu jawabannya.

Perkataan ‘ke Belakang’ yang terdiri dari ‘ke’ sebagai kata depan, dan ‘Belakang’ mengadung arti sebuah tempat tersebut merupakan kelaziman kita untuk ‘menyembunyi-kan’ atau ‘menghaluskan’ yang mendeskripsikan sebuah tempat. Oleh karena itu wajar apabila kata Belakang sela-lunya identik sebuah tempat yang kotor, menjijikkan, sep-erti toilet atau kamar kecil: tempat pembuangan. Berlatar belakang ingin menyembunyikan atau sebagai penghalus (eufemisme), tempat pembuangan limbah manusia terse-but diubah menjadi perkataan ‘Belakang’.

Sebagai contoh, sangat ironis apabila negara (Pemerintah Pusat?) memberikan penghargaan di bidang kebersihan dan ketertiban jalan, sementara sampai saat ini boleh dikatakan (diklaim menurut Saya) belum ada satupun kebersihan dan ketertiban di Jakarta sebagai Ibu Negeri yang merupakan wajah Indonesia untuk diteladani? Boleh lah ‘sementara’ dengan kepemimpinan Gubernur Jokowi, ada ‘secercah harapan’ karena orang nomor satu di DKI ini ‘berupaya’ membenahinya. Itulah sebabnya Presiden yang berkedudukan di Ibu Negeri menjadi indikator keberhasi-lan sekaligus wajah Indonesia.

Untuk kemudian dari Ibu Negeri ini pula cara pandang memilih pemimpin mempunyai hubungan signifikan-kausalitas (penting dan saling terkait) dengan kata Bela-kang. Coba kita (Saya dan Anda) cermati sekilas. Bukanakah teramat susah mencari jawaban hubungan antara kata ‘ke belakang’ dengan tempat pembuangan limbah manusia atau toilet tersebut? Padahal yang dimaksud dengan ‘ke Bekalang’ adalah membuang ‘limbah’ atau kotoran itu sendiri. Yang musykil justru, mengapa ketika hendak membuang kotoran, kita harus terlebih dahulu permisi hendak ke ‘Balakang’? Mengapa, kita tidak langsung saja permisi mau beol, pipis, buang air kecil atau besar atau yang lainnya? Apakah kata ‘Belakang’, merupakan simbol dari sesuatu yang kotor dan menjijikkan, sehinga harus diperhalus untuk disembunykan menjadi ‘ke Belakang’?

Sesungguhnya dalam konteks ini Segantang Minda ingin menegaskan bahwa ‘Belakang’ adalah representasi depan. Dalam hubungan ini depan merupakan ukuran dari kebersihan, kejujuran, keikhlasan dan transparansi (keterbukaan) atau secara geografis kawasan perbatasan kita yang sesungguhnya letaknya di depan (berhadap-hadapan) dengan negara lain justru diposisikan menjadi

segantang minda

Page 46: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

46 47 48 49 50

Tampilannya sederhana tapi sporty dan fung-sional. Hatchback built up dari Jerman ini diban-derol dengan harga Rp179 juta on the road di

Batam.

Volkswagen New Polo

Editor: Ahmadiemail : [email protected]

City CarPenyandang Lima

Bintang

otomotif

FoTo

-Fo

To :

Arr

AZY

ADIT

YA

Page 47: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

47 48 49 50V

otomotif

olkswagen New Polo adalah generasi kelima dari mobil Volkswagen Polo kelas supermini. Mobil mini (city car) produksi perusahaan otomotif Jerman Volkswagen AG ini tampak lebih dewasa dan sporty.

Kesan itu tampak pada desain eksterior New Polo yang menggambarkan karakter line-up mobil hatchback. Sekilas tampak ‘wajah elang’ VW Golf atau Scirocco (type Volkswagen lainnya) yang dinamis berikut garis dan sudut tegas pada bonet, sisi samping dan desain lampu. Nuansa sporty diwakili dengan adanya garis body dan velg berukuran 15 inch alloy.

‘’Kaca spionnya bisa dilipat dan dilengkapi heater untuk menghilangkan embun pada kaca spion,’’ ujar Fengky, Marketing Indomobil Batam.

Masuk ke dalam kabin New Polo menyajikan desain interior baru dengan elegant three spoke steering wheel dan dashboard baru. Tampilannya sederhana tapi syarat cita rasa sporty dan fungsional. Panel instrumen ter-tata rapih dan mudah terlihat, tapi komposisinya masih tak jauh berbeda dibanding Polo terdahulu. Kabin dan bagasinya cukup luas untuk ukuran city car. Untuk sisi entertainment New Polo menggunakan Radio CD/MP3 dengan empat speakers.

Sebagaimana mobil Jerman yang menetapkan stan-dar aturan keselamatan tinggi, VW Polo dibekali fitur keselamatan lengkap. Antara lain, Anti-lock Braking System (ABS) dengan Electronic Brake Force Distribution (EBD), Hydraulic Brake Assist System (HBA), Electronic

Differential Lock (EDL), serta front and rear fog light. Polo merupakan satu-satunya city car di Indonesia yang dibekali ESP (Electronic Stability Program) dan Electronic Differential Lock (EDL).’’Juga dilengkapi dua airbag di de-pan dan seatbelt di masing-masing seat. Mobil ini lima seater,’’ jelas Fengky.

Oleh karena itu, wajar saja jika VW Polo 1.4 ini me-nyandang lima bintang dalam peringkat keselamatan Euro NCAP (New Car Assessment Program) yang men-jadikannya sebagai kendaraan yang aman bagi pengen-dara, penumpang maupun pejalan kaki.

Page 48: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

48 49 50otomotif

VW Polo dilengkapi dengan mesin kapasitas 1.400 cc 4 silinder Multi Point Injection (MPI). Polo yang kini memasuki generasi kelima ini merupakan yang pertama dilengkapi dengan transmisi 7 percepatan Direct Shift Gearbox (DSG). Dengan paduan mesin dan transmisi tersebut Polo bisa menyemburkan tenaga sebesar 85 bhp pada 5.000 rpm dan torsi 132 Nm pada 3.800 rpm.

Mobil imut ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam hitungan 11,9 detik dengan kecepatan maksimal

yang diklaim mampu mencapai 177 km/jam dengan konsumsi bahan bakar 17,2 km/liter.’’Garansi mesinnya dua tahun dengan unlimited kilometer,’’ katanya.

Hatchback yang masuk ke Indonesia secara CBU (Completely Built-Up) dari Jerman ini dibanderol dengan harga Rp179 juta on the road di Batam. Untuk saat ini New Polo didiskon hingga Rp8 juta. Tersedia dalam em-pat pilihan warna yaitu Reflect Silver, Candy White, Deep Black dan Flash Red. ***

Page 49: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

49 50

f.net

matabola

olEh: Ade Adran Syahlan

agi-lagi, kolom ini diperbolehkan melewati batas dead-line, demi tim nasional (timnas) Indonesia. Ya, menung-gu hasil partai semifinal AFF U-19. Rencananya dikirim malam Jumat (20/9), paling tidak sebelum Isya karena jadwal Indonesia versus Timor Leste pukul 16.00 WIB. Tapi nyatanya, kick off tiba-tiba diubah jadi 20.00 WIB.

Untung saja, gol dari Ilham Udin Arbain pada menit ke-10, lalu menit ke-60 oleh M Hargianto yang membuat Indonesia unggul 2-0 atas bekas provinsinya itu, mem-buat saya berani menulis kolom ini saat pertandingan masih berlangsung. Berani sudah memastikan, Indonesia menantang Vietnam di partai final pada Minggu (22/9) pukul 20.00 WIB lagi, kalau tak diubah pemegang hak siar MNCTV.

Vietnam sendiri partai semifinalnya lawan Laos tetap pukul 16.00 WIB di Gresik dan unggul 1-0. Jadi waktu is-tirahat mereka lebih panjang dari Indonesia untuk partai final nanti. Luong Xuan Truong dkk juga bisa menyak-sikan kembali bagaimana Indonesia bermain di kamar hotel mereka.

Harapan yang didengungkan Grachen Guillaume ter-wujud. Pelatih Timnas U-19 Vietnam ini mengaku tetap

menungguKeberanianindra Sjafri

L

Page 50: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

50 matabola

berharap bisa bertemu lagi dengan timnas U-19 Indone-sia di partai puncak AFF U-19 Chamionship 2013. “Siapa yang tidak ingin bertemu dengan Indonesia lagi? Secara logika dan perasaan, saya sangat ingin bertemu lagi dengan mereka di final. Saya sangat menantikan hal ini bisa terjadi. Kami sudah buktikan, kami berdua bermain dengan sepakbola level tinggi. Permainan atraktif yang menghibur penonton. Semoga saja hal ini bisa kita ulang lagi,” papar Guillaume.

Jika melihat perjalanan Evan Dimas dkk di event ini, kita pantas bersyukur. Pertama, jumpa lawan yang pernah dihadapi saat penyisihan Grup B. Dan kita kalah 1-2. Bermodalkan kalah, maka akan jadi balas dendam di final. Semangat juang akan lebih tinggi. Ketimbang, saat itu misalnya kita menang lawan Vietnam, maka akan jadi beban yang berat untuk mengulangi kemenangan. Pepa-tah lama akan berlaku, merebut lebih sulit dari memper-tahankan.

Kita juga bersyukur, lolos ke semifinal karena “hanya” bermain seri 1-1 dengan Malaysia. Coba, kalau kita me-nang lawan musuh bebuyutan itu. Terbalaskan dendam timnas U-16, tim senior di Piala AFF dan lainnya, tuntas semua. Takutnya, pemain kita merasa sangat jumawa. Ingat, tim U-16 yang di semifinal kalah menyakitkan. Unggul 1-0 dan di menit akhir disamakan hingga harus penalti. Penaltinya sempat memberi harapan, tapi akh-irnya kalah.

Hikmah semuanya ini bagi timnas U-19 adalah, men-capai final, kita tidak sempurna. Merasakan kekalahan, adalah faktor penting untuk sang juara. Berjuang di final dengan rekor pernah kalah dan pernah seri, adalah perjuangan yang menggetarkan hati. Yang justru mem-

Page 51: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

51 52 53 54 55 56 57 58 59 60buat denyut nadi seluruh pemain akan “beraction” untuk mencapai kemenangan.

Bandingkan dengan Vietnam, tak pernah kalah dalam enam pertandingan. Hanya “susah”, karena kebobolan duluan ketika menghadapi Thailand 3-2 dan Indonesia menang 2-1. Tapi di situ pula, kelebihannya Vietnam. Mampu menjadikan ketinggalan gol, sebagai batu lon-catan untuk meraih kemenangan. Hampir sama dengan kehidupan negara itu, yang berperang dengan Amerika Serikat, “tak pernah” terkalahlah. Namun, harus diingat pula, kita juga pernah ketinggalan gol atas Malaysia, tapi mampu menyamakan kedudukan.

Kini, bagi timnas Indonesia tinggal intropeksi diri saja lagi untuk “memantaskan” diri juara. Karena sudah kenyang, makan asam garamnya kejuaraan ini. Pernah merasakan menang, kalah dan seri. Lalu, Grup B ini, kecuali Brunei, adalah tim-tim yang lebih kuat dibanding Grup A. Apalagi yang dihadapi di final adalah lawan yang sama dan tentu saja ada keinginan untuk membalas den-gan kemenangan yang berbuah juara.

Mental seluruh anak-anak U-19 ini telah teruji dari

enam pertandingan, sebelum final. Tinggal yang perlu diperbaiki adalah “mental” pelatihnya. Berani tidak, mengganti pemain, ketika kelihatan semua strategi sudah buntu. Enam kali pertandingan, coach Indra Sjafri mengganti pemain setelah ada yang cedera. Kebetulan pula, memang yang cedera pula yang ingin diganti. Sep-erti memasukkan Maldini mengganti Hendra Sandi yang cedera. Atau Evan Dimas diganti Paulo Sitanggang. Dua pergantian saat lawan Malaysia.

Anehnya, pada pergantian gelandang Zulfiandi. Ini sepertinya pemain kesayangan Indra. Enam kali pertand-ingan, selalu jadi starter. Padahal dari kesalahan pemain inilah, sering gol-gol lawan berawal terjadi. Yang terakhir mudah diingat, ketika gol Malaysia oleh Muhammad Jafri. Lalu saat kedudukan sudah 1-1, di menit-menit terakhir, Zulfiandi nyaris membuat kesalahan yang membuahkan gol lawan. Dan ketika jumpa Timor Leste, saat dia melakukan kesalahan umpan yang kelima kali, baru diganti Hendra Sandi. Untung saja, dari lima kesala-hannya malam itu, tidak membuat awal dari kebobolan-nya Indonesia.

“Keberanian” Indra, baru terjadi ketika terpaksa. Bayangkan saja, ketika dua bek kita tak boleh bermain saat jumpa Malaysia (18/9) karena akumulasi kartu, Hansamu Yama Putra dan Muhammad Fatchu Rahman, yang diganti oleh Mahdi Fahri Albaar dan Dimas Soe-mantri. Padahal, empat pertandingan sebelumnya empat bek kita itu tak pernah diganti. Tak pernah ada rotasi seperti pemain tengah. Syukur Alhamdulillah, ternyata Fahri dan Dimas bisa.

Nah, malam saat jumpa Timor Leste, kiper harus diganti jelang berakhirnya babak pertama. Ternyata lagi, Rully Desrian nyaris sama bagusnya dengan kiper utama Ravi Mardianto. Ravi tak bisa bermain malam itu, karena pelipisnya kena tangan bek kita saat mengamankan bola.

Sepertinya, saya ingin sampaikan begini: Uda, Indra, apa yang ditakuti dengan pergantian? Kan, awak tu juga yang memilih pemain ini keliling Indonesia. Dan tentu yakin pula, sama bagusnya antara pemain utama dan pengganti. Kenapa ragu?

Tanpa mengecilkan arti, ini hanya kelas junior, meraih juara AFF U-19 adalah momentum bagus untuk mengembalikan kejayaan sepak bola kita di Asia Teng-gara. Apalagi, semuanya akan bercermin dari kegagalan timnas U-16 yang juga telah sampai ke final tapi tak was-pada dan ragu-ragu mengganti pemain di menit-menit akhir. Ingat, pergantian pemain bukan hanya untuk men-coba merubah keadaan yang buntu, juga untuk memper-lambat waktu.

“Sekarang kita harus belajar dari kekalahan atas Viet-nam dan bermain lebih baik lagi. Saya juga mohon doa bagi perjuangan kami. Yang kami usahakan dan per-juangkan ini adalah untuk bangsa dan negara,” ujar Indra Sjafri.

matabola

Page 52: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

52 53 54 55 56 57 58 59 60

artawan wajib melindungi identitas narasumber yang meminta nama mereka tidak dibuka ke publik, terutama yang terkait den-gan perkara besar yang membahayakan keselamatan mereka.

Dalam jurnalisme, ketentuan dan etika ini berlaku umum dimanapun. Misalnya dalam kasus Watergate, yang memaksa Presiden Amerika Serikat

Richard Nixon mundur dari jabatannya, nama pembocor informasi jadi teka-teki yang tak terpecahkan, selama lebih dari 25 tahun. Washington Post, me-dia yang pertama mengungkap skandal ini, terutama dua wartawannya yang menulis laporan itu, menjaga rapat-rapat identitas sumber utama mereka. Jawaban akhirnya datang dari orang pertama. Mark Felt, mantan agen FBI, mengakui sendiri kepada publik melalui Vanity Fair bahwa dialah ‘’si peniup peluit’’ Watergate.

Tetapi, bagaimana bila narasumber penting yang namanya -atas kesepaka-tan dengan wartawan- dibuka ke publik, dan setelah berita terbit keselama-tan jiwanya terancam? Secara formal, sesungguhnya, wartawan dan media tidak punya tanggung jawab lagi atas keamanan diri narasumber. Apalagi, kehendak untuk menyebarkan informasi yang diberitakan itu datang dari narasumber sendiri. Dan, kemauan narasumber membuka secara terang jati dirinya di dalam berita, menunjukkan bahwa ia telah siap dengan segala risiko yang akan terjadi.

W

Hati Nuranidalam

Jurnalisme

media

Page 53: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

53 54 55 56 57 58 59 60Dilema itu dihadapi Majalah Tempo dalam liputan

investigasi dugaan manipulasi pajak Asian Agri. Vin-centius Amin Sutanto atau Vincent, narasumber utama liputan itu, terancam keselamatannya saat berada di tahanan Polda Metro Jaya. Cerita itu dituliskan Metta Dharmasaputra, wartawan Tempo yang membuat lapo-ran investigasi itu, dalam buku ‘’Saksi Kunci’’.

Kisah bermula ketika Vincent, mantan pengawas keuangan Asian Agri Grup, kabur ke Singapura setelah membobol uang perusahaan sebesar Rp18 miliar. Di tengah pelariannya, Vincent membongkar dugaan ma-nipulasi pajak yang dilakukan bekas perusahaan tempat ia bekerja, dengan nilai kerugian negara ditaksir menca-pai Rp1,2 triliun. Ia memberi semua data yang ia miliki terkait dugaan permainan pajak Asian Agri kepada Metta di Singapura.

Tempo kemudian mengupayakan Vincent pulang ke Indonesia dan menyerahkan diri ke Komisi Pember-antasan Korupsi. Upaya itu berhasil. Namun, masalah muncul karena KPK tak bisa melindungi Vincent, sebab kasus yang menjerat dia bukan pidana korupsi. Ia harus diserahkan ke Polda Metro Jaya yang mendapat laporan penggelapan dari direksi Asian Agri. Di sinilah keselama-tan Vincent terancam karena polisi diduga ‘’condong’’ ke Asian Agri.

Tempo, dengan segala risiko yang ada, akhirnya me-mutuskan memberi perlindungan penuh atas keselama-tan dan keamanan Vincent. Berbagai upaya dilakukan, termasuk lobi kepada pihak-pihak yang terkait dengan kasus ini. Tim Tempo, misalnya, kerap menyambangi para petinggi Direktorat Jen-deral Pajak pada malam hari selepas jam kerja untuk mencari kemungkinan, apakah Ditjen Pajak bisa ‘’meminjam’’ Vincent dari Polda Metro, karena ia adalah saksi pent-ing dugaan manipulasi pajak. Tetapi, Pajak tak bisa melakukan itu.

Bambang Harimurti, Kepala Pemberitaan Korporat Tempo, yang berperan besar dalam pemulangan Vincent ke Indonesia dengan memberi jaminan perlindungan dari KPK, dalam buku ‘’Saksi Kunci’’, mengatakan merasa sangat bersalah, setelah ternyata Vincent harus digelandang ke tahanan Polda Metro Jaya. ‘’Pembi-caraan tentang bagaimana menjamin keselamatan Vincent di Polda Metro menghantui Tempo. Kami tak membayangkan kalau terjadi apa-apa dengan vincent. Kami membahas kemungkinan solusi pengamanan ini.’’

Ia akhirnya memutus-

kan mencari bantuan dari luar, termasuk soal pendanaan untuk menjamin keselamatan Vincent di tahanan dan membayar ongkos pengacara yang akan mendamping-inya.

Kontroversi meruap karena salah satu penyumbang dana yang dihubungi Tempo adalah musuh bisnis pemi-lik Asian Agri. Laporan investigasi Tempo berpotensi di-tuding sebagai laporan bayaran dari pesaing bisnis Asian Agri. Tapi, Tempo mengambil risiko itu. ‘’Tak ada pilihan lain. Kalau terpaksa apa boleh buat,’’ kata Bambang.

Bambang menegaskan alasan kenapa Tempo begitu kukuh membentengi Vincent. ‘’Bagi saya menyelamat-kan nyawa Vincent adalah persoalan amat penting, tidak saja dari sisi kemanusiaan, tapi juga membersihkan negeri ini dari kejahatan pengemplang pajak.’’

Upaya pemberian bantuan kepada Vincent, kata Metta, ditempuh akibat kekosongan peran negara dalam mem-berikan perlindungan kepada Vincent sebagai saksi kunci yang terancam keselamatannya. ‘’Pertimbangan-nya cuma satu: Vincent kini di tubir jurang. Keselamatan jiwanya tengah dipertaruhkan.’’ w

Toriq Hadad, Pemimpin Redaksi Tempo ketika laporan investigasi itu diturunkan, mengatakan upaya pembe-rian perlindungan terhadap Vincent adalah persoalan hati nurani wartawan. ‘’Bisa saja seorang jurnalis mem-batasi diri pada relasi yang sangat formal: hubungan dengan sumber berita selesai (paling tidak sementara)

setelah pemuatan berita. Segala aki-bat pemberitaan menjadi tang-

gung jawab masing-masing pihak. Tapi kerja jurnalistik

erat kaitannya dengan hati nurani. Saya yakin bila hati nurani ikut didengar, ban-

yak jurnalis tak memilih relasi yang “kering” tadi,’’ katanya. (mu-hammad iqbal)

media

Page 54: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

54 55 56 57 58 59 60pixfOTOgRAfIA

Pasir PutihPantai Pongkar

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

54

Page 55: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

55 56 57 58 59 60

Aneka jajanan rakyat seperti kelapa muda, jagung bakar, masakan tradisional lengkah mudah ditemukan di Pantai Pongkar. ‘’Kalau hari libur Pantai Pongkar banyak dikunjungi wisatawan dari mancanegara maupun lokal, biasanya ada juga instansi pemerintahan maupun swasta yang melakukan kegiatan di sini,’’ kata Sulaiman, Wakil Ketua Pengelola Pantai Pongkar.Harga tiket masuk cukup murah, Rp3000/motor, kemu-dian Rp7000/mobil, Rp10.000/bus, dan Rp5000/motor khusus pedagang yang ingin berjualan di lokasi Pantai Pongkar. ‘’Saat ini kita lagi membuat panggung mini di dalam, sebagai penunjang sarana dan prasarana objek wisata Pantai Pongkar. Kemudian kita sudah menyiapkan tem-pat bersantai yang terbuat dari keramik, sehingga dapat memanjakan para wisatawan yang datang,’’ jelasnya.***

foto dan narasi:Tri Haryono

pixfOTOgRAfIA

Pasir PutihPantai Pongkar

ETIKA Anda berkunjung ke Tanjungbalai Ka-rimun, luangkan waktu untuk memanjakan diri bersantai bersama keluarga di ujung timur Pulau Karimun. Tepatnya Pantai Pongkar. Dari

pusat Kota Tanjungbalai Karimun dapat dicapai dengan bis, mobil maupun sepeda motor sekitar 30 menit. Saat perjalanan nantinya, Anda akan melewati jalan poros dan kantor pemerintahan, Stadion Badang Perkasa juga Tugu Pemuda yang menjadi ikon olahraga Kabupaten Karimun.Pantai Pongkar yang memiliki air jernih dan berbagai ragam satwa laut menjadikan sumber mata pencahar-ian warga setempat. Hamparan pasir putih kekuningan menjadi daya tarik tersendiri. Terutama deretan pohon cemara di sepanjang pantai menambah kecantikan Pantai Pongkar yang terletak di desa Pongkar, Kecamatan Tebing.

k

Page 56: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

56 57 58 59 60pixfOTOgRAfIA

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

56

Page 57: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

57 58 59 60pixfOTOgRAfIA

Page 58: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

58 59 60pixfOTOgRAfIA

Page 59: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

59 60

rodusen mobil Nissan me-luncurkan sebuah jam pintar (smartwatch) yang bisa untuk

memantau kinerja kendaraan sekaligus sopir.

Seperti jam pintar pada umumnya, Nissan Nismo mengukur detak jantung pengguna, suhu, dan data biometrik lainnya.

Tapi bedanya, smartwatch Nissan ini memungkinkan pengguna memantau kinerja mobilnya, termasuk kecepa-tan rata-rata dan konsumsi bahan bakar.

Para ahli mengatakan, jam tersebut bisa menjadi langkah penting menuju konektivitas lebih luas dalam mobil.

“Konektivitas adalah pertem-puran baru bagi produsen mobil,” kata Chas Hallet, kepala editor What Car dikutip BBC.

“Internet dalam mobil sudah hadir dan sekarang elektronik konsumen berfokus pada koneksi berbasis-jam, Nis-

p

digistyleNIssAN NIsmO

san berusaha memimpin permainan ini dan menggabungkan dua (mobil dan smart-

watch) bersama dengan cerdik.”Smartwatch Nismo bisa terhubung

dengan sistem komputer on-board mobil untuk memungkinkan peng-guna memantau telematika dan data kinerja mobil.

Nismo diluncukan menjelang Frankfurt Motor Show yang akan berlangsung 22 September ini.

Samsung juga belum lama ini mengenalkan jam pintar Sam-sung Galaxy Gear, sementara Sony dengan Smartwatch 2, dan ada beberapa brand lainnya muncul di pasar.

“Teknologi wearable (yang bisa dikenakan) cepat menjadi hal besar berikutnya dan kami ingin mengambil peluang dari teknologi inovatif ini,” kata Ga-reth Dunsmore, GM Komunikasi

Pemasaran di Nissan Eropa.Nismo hadir dalam tiga warna

dan memiliki daya tahan baterai sekitar seminggu, bisa dikontrol dengan

dua tombol pada layar. (ant)

PemantauKinerjaPengendara

Smartwatch NiSSaN NiSmo

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

59

f.net

Page 60: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

60

PemantauKinerjaPengendara

Smartwatch NiSSaN NiSmo

tekstasic e R P e N

tekstasic e R P e N

Malam Sebelum KiamatRay Bradbury

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

60

Page 61: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70tekstasic e R P e N

pa yang akan kau lakukan bila kau tahu malam ini adalah malam terakhir di dunia?”“Kau benar-benar ingin menanyakan hal itu

padaku?”“Tentu saja.”“Entahlah—aku tidak pernah memikirkannya.” Wanita itu memutar pegangan teko ke arah suaminya dan mele-takkan dua cangkir di atas piring tatakan.

Sang suami menuangkan kopi ke dalam cangkir porsel-en. Di belakang mereka, dua bocah perempuan tengah bermain dengan balok pasang-pasangan di atas ham-paran karpet di ruang keluarga. Cahaya lampu meneran-gi ruangan tempat mereka berada. Udara malam kini bercampur dengan aroma kopi yang begitu familiar.

“Sebaiknya kau mulai memikirkan jawabannya,” kata sang suami.“Kau serius?” tanya sang istri.

Pria itu mengangguk.

“Perang?”

Pria itu menggeleng.

“Apakah akan ada bom atom atau hidrogen?”“Tidak.”“Perang biokimia?”“Tidak kesemuanya,” ujar sang suami seraya mengaduk kopinya pelan-pelan dan menatap jauh ke dalam racikan minuman berwarna gelap itu. “Anggap saja akan ada…penutupan buku.”

“Aku tidak mengerti.”“Aku pun tidak mengerti,” sahut sang suami menang-gapi. “Aku hanya merasakannya; dan terkadang perasaan itu membuatku takut, sementara di saat lain aku tidak merasakan takut sama sekali—justru aku merasa damai.”

Pria itu menoleh ke belakang untuk memandangi kedua bocah perempuan yang masih asyik bermain, rambut mereka yang memanjang sampai melewati pundak dan berwarna pirang tampak berkilauan di bawah cahaya lampu neon.

Kemudian ia merendahkan suaranya.

“Aku belum sempat cerita padamu,” bisik sang suami. “Pertanda itu pertama kali mendatangiku sekitar empat hari yang lalu.”“Pertanda?”

“Aku bermimpi bahwa dunia akan kiamat dan ada sebuah suara yang mengkonfirmasinya. Aku tidak ingat suara itu, tapi aku ingat apa yang dikatakan suara itu: bahwa semua yang ada di muka Bumi akan sirna. Aku tidak terlalu memikirkannya saat aku terbangun dari mimpi itu di pagi hari; namun dalam perjalanan ke kan-tor, pikiran itu terus menghantuiku. Di kantor, aku tak sengaja melihat Stan Willis menatap keluar jendela dan aku bilang, ‘Kau sedang memikirkan apa, Stan?’ Ia men-jawab, ‘Aku bermimpi semalam’—sebelum dia sempat bercerita tentang mimpinya, aku sudah tahu jawaban-nya. Aku bisa saja menceritakan mimpiku padanya; tapi Stan justru menceritakan mimpinya padaku.”

“Dan kedua mimpi itu identik?” tanya sang istri.

“Ya,” kata sang suami. “Aku katakan kepadanya bahwa aku memimpikan hal yang sama. Tapi Stan malah tam-pak biasa saja mendengarnya; bahkan ia tampak terlalu santai. Lantas, kami mulai melangkah menyusuri koridor gedung kantor—sekadar untuk iseng. Semua itu tidak direncanakan. Kami tidak memutuskan untuk jalan-jalan di dalam kantor. Kami seolah dibimbing oleh langkah kaki kami. Di mana-mana para pegawai kantor kerjanya hanya menatap meja, tangan atau keluar jendela—na-mun mereka tak melihat apa yang terhampar di hadapan mereka. Maka aku bicara dengan beberapa orang pe-gawai, dan Stan melakukan hal yang sama.”

“Dan semua orang memiliki mimpi yang sama?”“Semuanya. Mimpi yang sama, tak ada perbedaan sedikit pun.”“Apa kau percaya pada apa yang kau impikan?” tanya sang istri.“Sangat percaya. Aku tidak pernah merasa seyakin ini terhadap apapun.”“Lalu kapan dunia akan berhenti?”“Bagi kita, malam ini; dan di bagian dunia lain menyusul setelah itu. Prosesnya memakan waktu sekitar dua puluh empat jam.”

Sepasang suami-istri tersebut duduk dalam diam untuk sesaat tanpa menyentuh cangkir kopi mereka. Lantas, mereka mengangkat cangkir masing-masing dan me-nyeruput isinya seraya menatap satu sama lain.

“Apakah kita pantas mendapatkan kehancuran seperti ini?”“Bukan masalah pantas atau tidak pantas,” jelas sang suami. “Masalahnya, dunia sudah tidak bisa berlanjut. Kulihat kau bahkan tidak berusaha mendebatkan mimpi yang kualami. Kenapa?”

“a

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

61

Page 62: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

62 63 64 65 66 67 68 69 70tekstasic e R P e N

“Kurasa aku punya alasanku sendiri,” ujar wanita itu.“Apakah alasanmu sama dengan alasan para staf di kan-tor?”

Wanita itu mengangguk.

“Aku tidak mau membesar-besarkan masalah,” kata sang istri. “Kejadiannya juga baru semalam. Sementara para ibu-ibu di daerah pemukiman kita sibuk membicara-kannya antara satu sama lain.” Ia mengangkat sebentuk koran dan menyodorkannya ke arah sang suami. “Bahkan tidak ada sedikit pun berita tentang kejadian tersebut.”“Tentu saja, karena semua orang mengetahuinya,” kata sang suami. “Buat apa dikabarkan lagi?”

Pria itu mengambil koran yang disodorkan oleh istrinya dan duduk santai di kursi sofa, matanya mengawasi kedua putrinya sebelum kemudian kembali beralih ke sang istri. “Apakah kau takut?”

Sang istri menggeleng. “Tidak,” katanya. “Aku bahkan tidak mengkhawatirkan anak-anak. Dulu kupikir aku takut terhadap kematian; tapi nyatanya tidak.”

“Mana insting untuk menyelamatkan diri sendiri yang selalu dibicarakan oleh para ilmuwan pada saat-saat seperti ini?”“Aku juga tak tahu,” kata sang istri. “Kurasa manusia tidak menanggapi hal-hal logis dengan reaksi berlebi-han. Hal ini cukup logis menurutku. Melihat cara manu-sia hidup selama ini, tak heran jika hal ini pada akhirnya harus terjadi.”“Tapi hidup kita selama ini baik-baik saja kan?”“Ya,” jawab wanita itu. “Tapi hidup kita juga tidak seenak yang kita inginkan. Hidup kita ya apa adanya. Semen-tara sebagian besar manusia lain sibuk mengubah hidup mereka menjadi hal-hal yang luar biasa.”

Dari ruang keluarga, terdengar tawa kedua bocah perem-puan yang tengah bermain. Tangan mereka saling men-gibas dan rumah mainan yang mereka bangun menggu-nakan blok pasang-pasangan pun jatuh berantakan.

“Aku selalu membayangkan bahwa di saat-saat seperti sekarang, orang akan berlari histeris di tengah jalan.”“Kurasa tidak,” kata sang istri. “Kalau memang kejadian-nya seburuk itu, mereka takkan berteriak.”“Kau tahu,” ujar sang suami. “Aku takkan merindukan apa-apa kecuali dirimu dan anak-anak kita. Aku tidak pernah suka terhadap kota besar atau mobil mewah atau produk komersil ataupun pekerjaanku sendiri—hanya kalian bertiga yang paling berharga bagiku. Aku takkan

merindukan apa-apa kecuali keluargaku. Mungkin aku akan merindukan cuaca yang beragam atau segelas air es di tengah hari yang panas—atau nikmatnya tidur. Hal-hal kecil saja. Aneh sekali rasanya duduk di sini sambil membicarakan soal kiamat yang sudah dekat.”

“Karena tak ada hal lain yang bisa kita lakukan.”“Benar sekali,” kata sang suami. “Kalau ada sesuatu hal yang bisa kita lakukan, kita pasti sudah melakukannya. Kurasa ini pertama kalinya dalam sejarah dunia di mana semua manusia tahu apa yang akan mereka lakukan di malam sebelum kiamat.”

“Aku penasaran apa yang sedang dilakukan orang lain malam ini, selama beberapa jam ke depan.”“Pergi nonton pertunjukkan, mendengarkan radio, non-ton TV, main kartu, menidurkan anak dan bersiap tidur—seperti biasa.”“Rutinitas itu merupakan suatu pencapaian tersendiri—seperti biasa.”“Hidup kita selama ini lumayan kan?”

Mereka kembali duduk dalam diam, dan tak lama ke-mudian sang suami pun kembali menuangkan kopi ke dalam cangkir mereka masing-masing.

“Menurutmu,” kata sang suami. “Kenapa kiamat datang-nya malam ini?”“Siapa yang tahu?”“Kenapa bukan suatu malam sepuluh tahun yang lalu, di abad yang lalu; atau mungkin lima atau sepuluh abad yang lalu?”

“Mungkin karena tidak ada tanggal 30 Februari 1950 di abad-abad sebelumnya; dan sekarang tanggal ini mem-bawa petaka yang menghancurkan dunia dan segala isinya.”“Di tengah lautan ada dua kapal pengebom yang berlayar menyusuri arus berlawanan dan takkan pernah melihat daratan lagi.”“Mungkin itu sebabnya.”“Well,” ujar sang suami. “Apa yang harus kita lakukan sekarang? Cuci piring?”

Mereka pun mencuci piring dengan perlahan dan mele-takkan perkakas yang telah bersih ke atas alas penger-ing dengan perhatian penuh. Pada pukul 8.30 malam, mereka menidurkan kedua putri mereka dan mencium kening mereka yang mungil sebelum mematikan lampu meja yang remang-remang serta menutup pintu kamar (dan meninggalkan sedikit celah).

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

62

Page 63: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

63 64 65 66 67 68 69 70tekstasic e R P e N

“Aku penasaran,” ujar sang suami, di luar kamar tidur putri mereka sambil menoleh ke belakang. Di bibirnya ada sebentuk pipa rokok.

“Penasaran kenapa?” tanya istrinya.“Apakah sebaiknya kita menutup pintu kamar mereka rapat-rapat atau menyisakan sedikit celah agar kita bisa mendengar suara mereka saat mereka memanggil kita?”

“Aku penasaran apakah anak-anak tahu—apakah ada yang sudah cerita kepada mereka?”“Tentu saja tidak,” ujar sang suami. “Kalau mereka tahu, pasti mereka sudah tanya pada kita.”

Pasangan itu kemudian duduk di sofa sambil membaca koran dan berbincang, sekaligus mendengarkan lantu-nan musik di radio.

Lalu mereka duduk berdampingan di dekat perapian seraya menatap tumpukkan arang yang terbakar dan tampak berwarna oranye keemasan.

Kini jam menunjukkan pukul 10.30 malam.

Tak lama kemudian, jam menunjukkan pukul 11 malam.

Lalu, 11.30 malam.

Pasangan itu yakin orang lain di dunia telah menghabis-kan menit-menit terakhir mereka dalam hidup dengan cara masing-masing.

“Well,” ujar sang suami. Ia mencium istrinya untuk waktu yang cukup lama.“Setidaknya selama ini rumah tangga kita baik-baik saja,” ujar sang istri.“Apa kau ingin menangis?” tanya sang suami.“Tidak juga,” jawab sang istri.

Setelah itu, mereka beranjak mengelilingi seisi rumah mereka untuk mematikan lampu, mengunci pintu, masuk ke dalam kamar tidur dan berdiri di ruangan ge-lap yang sejuk sambil menanggalkan pakaian.

Sang istri menarik lapisan penutup dari atas ranjang dan melipatnya di punggung kursi, seperti biasa; sebelum ia menyingkap selimut yang menghampar di atas kasur.

“Seprai ranjang kita terasa sejuk dan lembut,” kata sang istri.“Aku lelah,” ujar sang suami.“Kita berdua lelah,” sahut sang istri.

Mereka berbaring di atas kasur.

“Tunggu,” kata sang istri.

Sang suami mendengar langkah istrinya bangkit dari ranjang, sebelum kemudian pergi ke bagian belakang rumah. Lalu, ia mendengar ayunan pintu yang terbuka. Tak lama, istrinya sudah kembali ke kamar tidur.

“Aku tadi lupa mematikan keran di dapur,” ujar sang istri. “Jadi barusan aku mematikannya.”

Laporan tersebut terdengar sangat lucu hingga sang suami tak kuasa menahan tawa. Sang istri ikut tertawa, mengerti benar hal ironis yang baru saja keluar dari bibirnya sendiri.

Setelah tawa itu mereda, mereka terus berbaring ber-dampingan di atas kasur yang empuk dan sejuk. Tangan mereka saling tersulam, kepala mereka bersentuhan.

“Selamat malam,” kata sang suami, sesaat kemudian.“Selamat malam,” sahut sang istri dengan suara berbisik, menambahkan: “sayang..” FL

Catatan:

> Cerita ini berjudul “Last Night of the World” karya Ray Bradbury. Pertama kali diterbitkan di majalah Esquire pada tahun 1951.

>> Ray Bradbury adalah seorang penulis fiksi ilmiah asal Amerika Serikat yang telah menulis sejumlah novel dan kumpulan cerpen. Karyanya yang paling dikenal meru-pakan sebuah novel distopia berjudul Fahrenheit 451. Ia meninggal di usia 91 tahun pada bulan Juni 2012.

>>> Diterjemahkan Maggie Tiojakin untuk Fiksi Lotus.

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

63

Page 64: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

64 65 66 67 68 69 70

Menjadi pendamping jamaah haji dan umrah bukan pekerjaan mu-dah. Selain mengurusi segala tetek bengek keperluan jamaah se-jak di Indonesia hingga di Mekah, juga harus berhadapan dengan peraturan Arab Saudi yang kerap berubah mendadak.

Editor: Agnes Dhamayantiemail : [email protected]

kiprah

PemBimBingSetia tamuallah

PendamPing Haji dan umraH

Luqman Rifai

Page 65: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

65 66 67 68 69 70

elembar kain ihram berwarna putih itu dililitkan per-lahan menutupi pinggang hingga mata kakinya. Mirip seperti memakai sarung pada umumnya. Selesai cara pertama, ia mencontohkan lagi cara pemakaian ihram kedua. Puluhan jamaah haji plus Zulindo yang ada di da-lam ruangan itu pun memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hening sejenak saja, namun tak lama kembali terdengar suara-suara.

‘’Ulang lagi ustadz. Ulang lagi,’’ kata jamaah haji ser-empak.

Luqman Rifai, ustadz pembimbing haji dan umrah Zulindo Tour and Service ini kembali membuka ihram yang sudah terpasang di tubuhnya. Dengan sabar dan senyum yang tetap mengembang, Luqman menjelaskan kembali. ‘’Jadi ini adalah dua cara memakai ihram yang aman. Walau kita melangkah, tetap tertutup rapat dan tidak lepas,’’ jelas Luqman Rifai, saat manasik haji plus Zulindo beberapa waktu lalu di Pusat Informasi Haji, Batam Center.

Dua minggu mendatang, tepatnya tanggal 7 Oktober 2013, Luqman akan berangkat ke Tanah Suci Mekah mendampingi 54 jamaah haji Zulindo. Baginya, men-dampingi jamaah haji atau umrah sama juga dengan

S

kiprah

dakwah. Hanya yang membedakan ia tidak memberi tausiyah seperti umumnya. ‘’Dengan saya memberi tahu sesuatu yang tidak diketahui jamaah itu juga dakwah. Apalagi yang saya layani ini tamu Allah,’’ kata alumni Ma’had Aly Ilmu Fiqh Salafiyah Syafiiyah, Situbondo Jawa Timur.

Menjadi seorang pendakwah adalah keinginan pria kelahiran Jember 36 tahun lalu ini. Ia pun memilih mon-dok, menjadi santri. Tepat tahun 1998, Luqman diberi tugas oleh KHR. Ach. Fawaid As’ad ke Batam. ‘’Saya ditu-gaskan di Yayasan Nuruddiniyah Batam. Dulu, yayasan ini adalah pusat pendidikan dan dakwah Islam di Batam. Waktu itu belum banyak masjid dan ormas-ormas Islam. Zaman itu, hampir semua karyawan perusahaan belajar di sini. Makanya disebut pesantren karyawan,” kata pria bertubuh subur ini.

Hingga tahun 1999, Luqman masih mengajar agama. Rata-rata yang mengaji sampai 30-an orang. Tapi khusus malam minggu, bisa mencapai 100 orang. Satu tahun juga Luqman mengabdikan dirinya untuk dakwah di Batam, setelah itu ia pulang ke kampung halaman untuk menyelesaikan kuliahnya. ‘’Waktu ke sini saya masih se-mester 6. Saya sudah mulai ceramah agama juga ngajar

Page 66: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

66 67 68 69 70ngaji,’’ kata Luqman.

Tepat tahun 2000, setelah menyelesaikan kuliah S1 fakultas dakwah Institut Agama Islam Ibrahimy Situ-bondo, Jawa Timur, Luqman kembali ke Batam. Ia pun mengabdikan dirinya ke Yayasan Al Mujahidin di Kelura-han Duriangkang, Seibeduk. ‘’Tadinya hanya mengelola Masjid Al Muhajirin. Tapi karena ada lahan luas milik masyarakat di dekat masjid, saya bersama pengurus yayasan mencoba mengembangkannya jadi tempat pen-didikan Al Quran juga sekolah dasar. Tahun ini sudah ada siswa kelas enamnya. Nggak terasa sudah enam tahun yayasan ini berdiri,’’ tutur Luqman.

Tugasnya lebih pada merekrut guru juga SDM lain-nya, mengontrol kegiatan belajar mengajar, juga meng-atur manajemen sekolah. Saat ini siswa TPQ sudah 100 orang, siswa SD 219 orang. ‘’Istri saya, Risnawati juga

menjadi pengajar di TPQ,’’ kata Luq-man.

Berbagai kegiatan dakwah juga dilaku-

kan Luqman ber-sama yayasan Al

Mujahidin ini. Seperti Sabtu lalu, mereka mengundang Ustadz Arifin Ilham, ketua

majelis zikir Jakarta, untuk

mengisi kegiatan zikir akbar. ‘’Kegiatan

ini untuk mendinginkan suasana yang saat ini lagi

panas-panasnya. Juga untuk kesela-matan bangsa. Kami targetkan 5000-an orang hadir di masjid Al Mujahidin,’’ jelas Luqman.

Sebelumnya, di tahun 2010, AA. Gym juga pernah dihadirkan Luqman dan teman-teman dari yayasan Al Mujahidin. Suatu kali, Luqman dikenalkan oleh H. Saidul Khudri, pemilik Yayasan Nuruddiniyah Batam pada H. M. Kamsa Bakri, pemilik Zulindo Tour and Travel. ‘’Saya waktu itu dapat hadiah dari Yayasan Nuruddiniyah untuk umrah. Saat itu, saya dipesankan oleh Pak Kamsa untuk belajar, karena akan dijadikan pembimbing haji dan umrah,’’ kenang Luqman.

Tepat tahun 2004, Luqman mulai menjadi pembimb-ing tetap jamaah haji dan umrah Zulindo. ‘’Saya yang waktu itu masih mengajar di politeknik juga SMK Mul-tistudi, untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam, sering gak masuk. Ninggalin kampus, juga tidak bisa mengisi jadwal rutin ceramah di BCA, Pertamina, OB, juga Bank Riau,’’ kata Luqman.

kiprah

Saingan kita itu bukan lagi regional, tapi inter-

nasional seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, China,

Filipina, dan negara-negara di Asia dan Asean

lainnya.

Page 67: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

67 68 69 70Karena mendampingi jamaah haji dan umrah juga

seperti dakwah, Luqman pun memantapkan hati untuk meninggalkan semuanya. ‘’Di sini saya juga memberi tausiah, menunjukkan mana yang benar dan salah. Bahkan saya juga belajar menjadi orang yang sabar. Kar-ena selalu ada ribuan orang yang saya hadapi. Dengan memberi layanan pada jamaah haji dan umrah itu men-jadi sebuah kemulian bagi saya. Ini sama dengan moto Kantor Kementerian Haji Arab Saudi,’’ jelas Luqman.

Luqman selalu ingat Allah ketika menghadapi jamaah yang sedang emosi. ‘’Kita harus ingat bahwa ini tamu Allah. Jadi muliakan tamunya. Layanilah dengan sebaik-baiknya,’’ kata Luqman yang sudah 47 kali umrah dan dua kali berhaji.

Ternyata pilihannya ini juga membuat dirinya khawat-ir. Ia yang baru dua tahun menikah mulai merasa tidak tega meninggalkan istri dan anaknya. ‘’Kadang sampai 20 hari ditinggal di rumah. Pernah suatu kali, saya ting-gal di Jeddah sampai 27 hari. Karena saat itu, jamaah umrah Zulindo datang nonstop. Dan ketika saya pulang ke rumah, anak kedua saya, Nafisa Tazkiyatan Nufus Rifai (5) sampe gak kenal. Dia takut, nangis sewaktu saya gen-

dong. Memang dia sejak dalam kandungan sudah sering ditinggal,’’ cerita Luqman.

Sekarang, setiap kali Luqman bepergian lebih dari 10 hari putri pertamanya, Najwa Mahdiyyah Rifai (7) selalu menelpon. Risiko memang diakui Luqman pasti ada. Tapi ia berprinsip siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita.

‘’Saya selalu memberi keyakinan pada jamaah ketika akan memulai perjalanan, bahwa kita ini adalah tamu Allah. Jika kita menjadi tamu yang baik, Allah akan menjamu dengan baik. Pastilah ada kekhawatiran. Kita terbang sembilan jam, bawa beban sembilan ton,’’ kata Luqman.

Tak heran, jika setiap kali di atas pesawat, Luqman bisa tidur nyenyak. ‘’Saya harus istirahat saat di jalan. Gak lucu, kalau saya sebagai pembimbingnya yang pingsan. Biasanya kalau sudah sampai, akan banyak yang dikerja-kan. Bahkan saat jamaah istirahat, kita masih ngurusin masalah lain. Kadang koper gak ketemu, kita juga yang cari kuncinya, kloset macet juga harus kita yang urus-kan. Karena hanya kita yang bisa berdialog dengan orang sana,’’ katanya. ***

kiprah

Page 68: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

68 69 70

ama tak terdengar kabarnya, tiba-tiba Ashton Kutcher dan Demi Moore kepergok jalan bareng di Bandara Bur-bank, California. Reunian ini menjadi perhatian publik karena semenjak proses perceraian mereka berjalan di pengadilan, keduanya tak pernah terlihat bersama lagi. Kutcher pun telah memiliki kekasih baru, Mila Kunis.

Meski terus disorot oleh awak media yang menunggu-nya, Kutcher dan Moore terus cuek jalan bersama. Mer-eka menyibukkan diri dengan obrolan-obrolan santai yang membuat awak media menjadi penasaran.

Merasa tak nyaman dengan sorotan media, Moore sesekali menutup wajahnya dengan tangannya. Saat berpisah, keduanya tak bersedia menjawab pertanyaan media. Kutcher dan Moore lebih memilih melempar senyum.

Keduanya telah hidup bersama selama enam tahun. Mereka sempat bertengkar hebat di media twitter, saling

L

Reuniandi BandaRa

AshtonKutcher& DemiMoore

gadagadugAK AdA ANgIN gAK AdA UjAN

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

68

foto : popsugar.com

menyudutkan satu sama lain. Kabar reunian Kutcher dan Moore nampaknya bakal

bikin Mila Kunis geram. Sebenarnya model dan artis hot itu sudah tidak sabar untuk menikahi Kutcher. Namun karena status kekasihnya yang masih menjadi suami Demi Moore, niatan itu pun harus ditunda.

“Ashton selalu bilang kalau Demi Moore adalah akar masalahnya,” ungkap sumber.

Akibat masalah perceraian dengan Moore tidak terse-lesaikan, kabarnya Kunis mengultimatum Kutcher agar mengubur keinginannya memiliki anak dari rahim Kunis.

Alotnya proses perceraian Kutcher dan Moore diduga karena masalah harta. Moore disebut-sebut meminta bagian sebesar 10 juta dolar AS dari harta Kutcher. “Dia hanya selalu bilang ke Mila Kunis agar ia tidak perlu khawatir, mereka akan menikah dan memulai sebuah keluarga,” katanya. (jpnn)

Page 69: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

69 70asus pengeroyokan di Kafe Golden Monkey Bandung yang melibatkan Nikita Mirzani terus berjalan. Hingga saat ini, kasus yang terjadi pada 27 Juli lalu masih beragendakan pemeriksaan saksi.

Menurut kuasa hukum Nikita, Deny Saiful Bahri, kasus langganan bintang film seronok tersebut memang terbilang cukup alot. Hingga saat ini, sudah ada puluhan saksi yang diperiksa di Pol-restabes Bandung.

“Kasus Nikita sebagai pelapor sudah 20 saksi yang di-BAP oleh penyidik, namun masih ada dua orang saksi lagi,” ujar Deny.

Ditambahkan, dua saksi tersebut adalah Onadio yang merupa-kan teman dari Nikita dan Rinto, orang yang mengaku dipukuli oleh Onadio.

Oleh karena itu, gelar perkara untuk menentukan siapa ter-sangka dalam kasus ini pun urung dilakukan. Deny juga menu-turkan, dirinya masih menunggu proses dari kepolisian.

“Belum ditentukan siapa tersangkanya, masih menunggu gelar perkara terlebih dahulu setelah pemeriksaan saksi selesai,” tandasnya.

Yang pasti, Nikita merasa lelah dengan proses hukum kasusnya yang seolah tak berujung.

“Jadi kasus ini bukan cuma Nikita yang melaporkan, ada Fitria (Fia), Yun Tjun, dan sekarang Onadio juga,” ungkap Deny.

Menurut dia, empat laporan tersebut harus diperiksa Polrestabes Bandung dengan seksama. Hal tersebut yang akhirnya memakan waktu begitu lama. “Soal ngeluh lelah ya ada, saya juga lelah, tapi kan kita harus mengikuti aturan normatif,” jelas Deny.

Berbeda dengan pernyataan Nikita sebelumnya, kasus Golden Monkey tak akan mengganggu rencana pernikahannya dengan kekasih bulenya. Nikita menegaskan, rencana pernikahan dirinya pada akhir tahun ini tetap jalan terus. Namun ia berecana akan meng-gelar akad nikah kecil-kecilan terlebih dahulu.

“Married tahun ini. Akad nikah di Jakar-ta,” ucapnya.

Nikita mengaku sudah menggelar lamaran secara diam-diam. Sedang-kan untuk acara resepsi tetap akan digelar di Bali dengan undangan yang lebih banyak, sesuai ren-cana semula.

“Resepsinya di Bali tahun depan, ngundang 1000-an orang,” katanya.

Bintang film Mama Minta Pulsa itu juga sudah mer-angkai persiapan indah untuk bulan madunya. Niki mengaku ingin kelil-ing Eropa selama dua minggu.

“Mau keliling Eropa, Yunani, Amsterdam, Paris, ya nggak lama, dua minggu aja,” harapnya. (jpnn)

foto : kapanlagi.com

CapekNgurusiN kasus goldeN MoNkey

Nikita mirzani

k

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

69 gadagadugAK AdA ANgIN gAK AdA UjAN

Page 70: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

70

CapekNgurusiN kasus goldeN MoNkey

ody Olla Ramlan yang terkenal sintal itu belakangan terlihat kurusan. Perubahan fisik itu disebut-sebut karena sang presenter mulai stres menjalani rumah tangganya bersama Muhammad Aufar Hutapea. Benarkah?

“Nggak gitu. Cuma lagi pengen cepet-cepet punya anak. Jadi harus di jaga pola makan dan gaya hidupnya. Sekarang ini lebih sering makan nasi merah daripada yang putih,” jawab Olla saat dijumpai, baru-baru ini.

Untuk menunjang pola makan, lanjut Olla, harus diimbangi dengan berolah-raga. Alasan dia, hidup di ibukota dipenuhi dengan polusi, berdampak tak baik bagi tubuh, khususnya rahim bagi kaum wanita.

“Jakarta banyak polusi sedangkan jika mau punya anak, rahim harus sehat. Jadi harus diimbangi olahraga dan konsumsi makanan sehat,” terang pemain film Suami-suami Takut Istri The Movie ini.

Olla menegaskan dirinya tidak takut tubuhnya tak seksi lagi karena kurus atau kegemukan. Kebetulan dia juga doyan makan cokelat.

“Dalam kehidupan sehari-hari, life balance itu penting, cokelat manis, es krim juga manis, makanya harus diimbangi dengan olahraga dan tidur yang cukup,” tuturnya.

Aktivitasnya bernyanyi sambil menari membuat kalorinya terbakar lebih banyak sehingga berat badannya tetap terjaga.

“Kebetulan saya lagi suka yoga dan pilates tapi saya juga suka dance, modern dance,†ucap ibunda dari Sean Michael Alexander ini.

Belum juga hamil, kenapa tidak mengikuti program mem-percepat kehamilan?

“Tidak program. Memang sih pengen punya anak, untuk punya anak harus jaga pola makan dan gaya

hidup. Itu saja kok,” jawabnya.Saking ngebetnya punya anak, Olla rela men-gurangi jadwal pekerjaannya. Ia lebih ban-

yak meluangkan waktu bersama Aufar. “Sinetron itu memakan banyak waktu saya dengan suami. Jadi fokus

presenter dan syuting beberapa sketsa saja,” cetus dia.

Olla pun berguyon, saat dis-inggung soal kariernya di

dunia tarik suara. “Mung-kin bakal nyanyi lagi.

Nanti jika ada temen duetnya, soalnya

Dewi Sandra udah berjilbab. Saya ng-gak pede kalau sendiri,” ujarnya. (jpnn)

BKurusan, stresDiniKahiaufar?

Olla Ramlan

EDISI 33, MInggu III SEptEMbEr 2013EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

70

foto : kapanlagi.com

gadagadugAK AdA ANgIN gAK AdA UjAN

Page 71: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

71 72 73 74 75 76 77 78

MS Titanic adalah kapal pesiar mewah asal Ing-gris yang tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es.

Lebih dari 1.500 orang tewas akibat karamnya kapal yang dinakhodai Kapten Edward Smith itu. Titanic merupakan kapal kedua dari tiga kapal ukuran olympic yang dioperasikan White Star Line. Dibangun di Harland and Wolff shipyard, Belfast, Irlandia karya arsitek Thomas Andrews. Sang arsitek adalah salah satu korban tewas dalam musibah ini. Peristiwa tenggelamnya Titanic menjadi salah satu peristiwa besar dunia. Filmnya yang dibintangi Leonardo DiCaprio jadi salah satu film Box Office yang legendaris.

Berikut sejarah perjalanan Titanic diambil dari about.com:31 Maret 1909: Pembuatan konstruksi Titanic dimulai dengan memban-gun tulang belakang kapal di Harland & Wolff’s shipyard di Belfast, Irlandia.

31 Mei 1911:Titanic yang belum rampung dibangun dilumuri sabun dan didorong ke laut untuk memasang sejumlah perang-

r

history

kat tambahan, seperti cerobong asap, baling-baling, sistem kelistrikan, pelindung dinding, dan furnitur.

2 april 1912:Titanic meninggalkan dock untuk uji coba di laut, yang meliputi uji kecepatan, berputar di laut, dan pemberhen-tian dalam keadaan darurat. Sekitar pukul 20.00 setelah uji coba, Titanic berlayar menuju Southampton, Inggris.

3-10 april 1912:Berbagai bahan makanan dimuat ke Titanic. Kru kapal mulai direkrut.

10 april 1912: Pada pukul 9.30-11.30 penumpang mulai naik ke Titanic. Sore harinya, Titanic beranjak meninggalkan dock men-garungi pelayaran perdananya. Pemberhentian pertama adalah Cherbourg, Prancis, dimana Titanic merapat pu-kul 18.30 dan berangkat lagi pukul 20.10 menuju Queen-stown, Irlandia.

11 april 1912: Pada pukul 13.30 Titanic meninggalkan Queenstown menyeberangi Samudera Atlantik menuju New York, membawa 2,224 penumpang.

TitanicAkhir Tragis Kapal Pesiar Mewah

Page 72: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

72 73 74 75 76 77 78history

12-13 april 1912:Titanic melanjutkan perjalanannya dan para penumpang menikmati kehidupan baru di atas kapal mewah.

14 april 1912: Pada pukul 21.20 Kapten Smith beristirahat di kamarnya.

14 april 1912: Pada pukul 21.40 peringatan terakhir dari serangkaian peringatan ihwal adanya gunung es di Atlantik diterima melalui ruangan komunikasi nirkabel. Peringatan itu tak menghentikan Titanic.

14 april 1912: Pada pukul 23.40 titik gunung es terlihat sangat jelas di depan jalur yang dilalui Titanic. Opsir Pertama Murdoch memerintahkan sisi kanan Titanic berputar ke kiri, tetapi kapal tetap menggerus gunung es. Kejadian terjadi hanya 37 detik setelah titik gunung es terlihat pertama kali dari kapal.

15 april 1912: Pada pukul 00.05 Kapten Smith memerintahkan kru ka-

TitanicAkhir Tragis Kapal Pesiar Mewah

Page 73: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

73 74 75 76 77 78history

pal untuk menyiapkan sekoci dan meminta penumpang dan kru naik ke atas dek.

15 april 1912: Pada pukul 00.45 sekoci pertama diturunkan ke laut yang beku. Separo badan Titanic sudah karam.

15 april 1912: Pada pukul 2.20 Titanic tenggelam.

15 april 1912: Pada pukul 4.10 kapal RMS Carpathia yang melintas dekat Titanic mengevakuasi korban selamat pertama.

15 april 1912: Pada pukul 8.30 RMS Carpathia mengevakuasi korban selamat dari sekoci terakhir.

17 april 1912: The Mackay-Bennett adalah kapal pertama dari bebera-pa kapal yang melakukan pelayaran ke lokasi tenggelam-nya Titanic untuk mencari mayat korban.

18 april 1912: Kapal RMS Carpathia tiba di New York dengan membawa 705 korban selamat.

19 april- 25 Mei 1912:Senat Amerika Serikat menggelar rapat dengar pendapat terkait musibah Titanic.

2 Mei-3 Juli 1912:Pemerintahan Inggris menggelar penyelidikan terkait musibah Titanic.

1 September 1985:Tim ekspedisi Robert Ballard berhasil menemukan bang-kai Titanic.

Page 74: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

74 75 76 77 78

KONTAK MATAMata merupakan indikator ter-baik untuk mengetahui emosi

yang dirasakan seseorang. Rasa senang, sedih atau marah bisa

terlihat melalui mata. Jika Anda mencurigai seseorang sedang

berbohong, tatap matanya selama berbicara. Orang yang berbohong biasanya akan menghindari tata-

pan langsung untuk menutupi sesuatu.

alam menjalin hubungan, tentunya tidak semua hal bisa Anda ceritakan. Ada kalanya seseorang ber-

bohong untuk menyembunyikan masalah, atau bahkan meyakinkan peristiwa. Jika tak ingin jadi korban kebohongan, perhatikan bahasa tubuh, mimik wajah, dan intonasi lawan bicara. Seperti dilansir Wiki How, berikut ciri-ciri orang yang sedang berbohong:

D

tips101

EKSPRESI BERUBAHPerhatikan ekspresi wa-jah yang berubah cepat dalam sepersekian de-tik. Orang yang sedang berbohong biasanya akan mengalami te-kanan pada emosinya. Ditandai dengan alis yang ditarik ke atas, ke arah tengah dahi dan mengerutkan dahi.

MENYENTUH HIDUNG Untuk menyamarkan kepan-ikan, seseorang yang sedang berbohong secara tak sadar sering membuat gerakan menyentuh hidung. Hal ini disebabkan karena aliran adrenalin yang mengalir ke hidung dan menyebabkan hidung terasa gatal.

BERKERINGATOrang yang berbohong biasanya mudah berk-

eringat meski cuaca tak panas. Biasanya hal

tersebut terjadi kar-ena ia merasa gugup,

atau malu. Selain ker-ingat, tangan juga bisa

gemetar.

SIAPKAN JAWABANSaat berbohong, ses-

eorang biasanya sudah menyiapkan jawaban

yang mereka pikir akan ditanyakan. Jadi, jika seseorang mere-

spon dengan jawaban tertata rapi, bisa jadi

ia sedang berbohong.

Page 75: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

75 76 77 78tips101

ejumlah profesi menuntut pekerjanya bekerja hingga me-lebihi batas waktu normal alias lembur. Perlu fisik yang kuat untuk melakoninya. Jika tidak, sejumlah penyakit akan menanti. Berikut beberapa tips sehat bagi para pekerja lembur, dikutip dari laman Boldsky:

S

1 MAKANAN SEHATPerbanyak sayuran seperti bayam, brokoli dan buah-buahan bernutrisi tinggi saat harus lembur. Hindari ma-kanan berminyak, karena itu memperlambat pencernaan dan membuat Anda lebih cepat lelah. Makanan ber-minyak juga mengandung kalori dan kolesterol tinggi.

2HINDARI KOPIKopi adalah minuman yang tak bisa diihindari saat bekerja di malam hari. Mungkin memang mujarab menahan lelah dan mengantuk. Namun, mengon-sumsinya lebih dari satu gelas per hari bisa berbahaya bagi tubuh.

TubuhSegarSaaT

Lembur

3MINUM AIR PUTIHBekerja lembur ser-ing membuat tubuh kekurangan energi dan kandungan air. Memperbanyak mi-num air putih pent-ing meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih tetap segar. Air putih juga membantu Anda melawan rasa lelah.

4 CAMILANJ a n g a n m e r a s a berdosa hanya karena mengonsumsi makanan ringan saat lembur. Yang penting, hindari makanan manis. Kandungan gula ber-lebih bisa meningkatkan berat badan dengan singkat. Kacang almond atau sandwich tanpa keju bisa menjadi pilihan camilan yang sehat.

5MINUMAN BERENERGITetap terjaga dan segar saat harus bek-erja di malam hari memang memang menjadi impian. Namun, jangan per-cayakan hal itu pada minuman beren-ergi. Pada dasarnya, minuman ini men-gandung banyak kafein. Efeknya sama buruk dengan mengonsumsi kopi.

6BERJALAN-JALANJika merasa lelah, Anda bisa refreshing sejenak dengan berjalan-jalan. Tak ada salah-nya keluar dari ruang kerja dan menikmati keindahan malam. Justru bisa memban-tu menyegarkan pikiran.

7TIDUR SEJENAKTak baik memaksakan diri. Jika benar-benar lelah, gu-nakan waktu istirahat Anda untuk tidur sejenak. Sekadar memejamkan mata saja, bisa membantu Anda tetap segar lebih lama.

Page 76: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

76 77 78j’naka

Page 77: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

77 78

Page 78: 34 - Tersulut SK Menhut

EDISI 34, MInggu IV SEptEMbEr 2013

78

email: [email protected]

twitter: @majalahBP

facebook: majalahbatampos.co.id

alamat redaksi, pemasaran, iklan dan eo: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2,

telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111

Batam Center, Batam. perwakilan pekanbaru:

Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638.

perwakilan Jakarta: Gedung Indopos

Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan,Telp. 021 - 53699560, 021-5333046.

perwakilan tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715.

perwakilan tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777)

323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau

Cabang Batam Ac.00701.13.0044560.

pemimpin umum / gm: Hasan Aspahani

pemimpin redaKsi: Muhammad Iqbal

WaKil pemimpin redaKsi: M. Riza Fahlevi

redaKtur pelaKsana:Muhammad Nur, Helmi YS (Desain)

asisten redaKtur pelaKsana: Agnes Damayanti.

redaKtur/editor: Ahmadi, Hasanul Safri, Yermia Riezki,

Feni Ambaratih, Herry Dingin SembiringArrazy Aditya (Fotografer),

Muhammad Syahrir (Desain)Tonny Richardo (Desain)

redaKtur senior : Ade Adran Syahlan

Lisya Anggraini

seKretaris redaKsi : Ummy Kalsum

diterbitKan oleh: pt siJori interbintana perswww.majalah.batampos.co.id

DARI SUDUT PANDANG LAIN

ChairmanRida K Liamsi

CeoMakmur

direKtur utamaMarganas Nainggolan

WaKil dirutSocrates

pemimpin perusahaan Usep Rahmat Saifullah

manager iKlan Dewi Febsuri