31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

12
Sungai 1 Berdasarkan Sumber Airnya (a) Sungai hujan, airnya berasal dari air hujan. Sebagian sungai- sungai di Indonesia merupakan sungai hujan. (b) Sungai gletser , airnya berasal dari pencarian es (c) Sungai campuran , sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser. Di daerah papua banyak ditemukan jenis sungai ini. 2 Berdasarkan Arah Alirannya (a) Sungai konsekuen , mempunyai arah aliran searah dengan kemiringan lereng. (b) Sungai subsekuen mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen. (c) S ungai resekuen , mempunyai arah aliran sejajar dengan sungai konsekuen.

Transcript of 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Page 1: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Sungai1 Berdasarkan Sumber Airnya

(a) Sungai hujan, airnya berasal dari air hujan. Sebagian sungai-sungai di Indonesia merupakan sungai hujan.

(b) Sungai gletser, airnya berasal dari pencarian es

(c) Sungai campuran, sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser. Di daerah papua banyak ditemukan jenis sungai ini.

2 Berdasarkan Arah Alirannya(a) Sungai konsekuen, mempunyai arah aliran searah dengan kemiringan

lereng.

(b) Sungai subsekuen mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen.

(c) Sungai resekuen, mempunyai arah aliran sejajar dengan sungai konsekuen.

(d) Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat oleh lereng daratan.

Page 2: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

3 Berdasarkan Struktur Geologi(a) Sungai anteseden, pola alirannya tetapmeskipun terjadi pengangkatan

secara perlahan-lahan.

(b) Sungai superposed, sungai yang mengalir pada suatu dataran alluvial hingga struktur batuan di dataran tersingkap tanpa banyak mengubah pola aliran sungai.

4 Berdasarkan Volume/Debit Airnya(a) Sungai Periodik, alirannya tidak tetap sepanjang tahun, debit airnya

melimpah pada waktu musim hujan dan berkurang pada waktu musim kemarau atau bahkan kering. Contoh: sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

(b) Sungai Intermitten, sungai yang hanya berair pada waktu hujan saja, biasanya dijumpai di daerah gurun. Contoh sungai wadi.

(c) Sungai Permanen, apabila alirannya tetap sepanjang tahun. Contoh: sungai-sungai di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

5 Berdasarkan Kecepatan Erosi(a) Sungai Antisedensi, yaitu sungai yang dasar sungainya terjadi

pengangkatan oleh tenaga endogen tetapi diimbangi oleh adanya pengikisan di dasar sungai, sehingga sungai tidak berubah arahnya.

(b) Sungai Epigenesis, yaitu sungai yang dasar sugainya terjadi pengikisan sampai mencapai batuan induknya.

c. Pola Aliran SungaiFaktor yang mempengaruhi aliran sungai berbeda beda antara lain kekuatan air mengalir, keadaan daerah yang dilalui dan munkin karena adanyaperistiwa alam lain.

Pola aliran sungai dapat digolongkan sebagai berikut.

Page 3: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

1) Dendritik, pola alirannya tidak teratur, mirip dengan cabang atau akar tanaman, pola aliran ini terdapat di daerah plato.

2) Trellis, pola alirannya relative sejajar dengan anak sungai yang bermuara ke sungai utama dan bentuknya seperti trellis. Pola aliran ini terdapat di pegunungan lipatan.

3) Radial, pola alirannya berbentuk seperti jari.Pola radial ini ada 2, yaitu:(a) Radial sentrifugal, pola alirannya menyebar.

(b) Radial sentripental, pola alirannya memusat ke suatu daerah.

Pola aliran ini biasanya terdapat di daerah lingkunan (basin).4) Rectangular, pola alirannya membentuk sudut hampir siku-siku. Pola aliran ini

terdapat di daerah patahan.

5) Anular, pola aliran sungai yang anak sungainya melingkar. Terdapat di daerah kubah (dome).

6) Pinnate, pola aliran sungai yang anak sugainya membentuk sudut lancip. Terdapat di daerah yang memiliki lereng curam.

Page 4: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Sungai harus dijaga kelestariannya supaya tetap bermanfaat bagi manusia. Usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian sungai antara lain sebagai berikut.1) Mengadakan prokasih (program kali bersih).2) Membatasi pengambilan bahan galian golongan C yang berasal dari sungai

seperti pasir dan batu.3) Menjaga kelestarian hutan di daerah sungai di bagian hulu.

d. Daerah Aliran Sungai (DAS)DAS adalah suatu wilayah sebagi tempat tampungan air yang masuk ke dalam

daerah air sungai. DAS mencakup semua daerah yang mengalirkan atau mengatuskan air hujan yang jatuh pada daerah tersebut melalui jaringan pengaliran menuju suatu saluran keluar yang berupa sungai utama dan di batasi oleh igir-igir bukit atau daerah yang lebih tinggi posisinyadari daerah sekitar.

Ada berbagai bentuk DAS, ada yang membulat dan ada yang memanjang. Dari bentuk DAS yang berbeda tersebut akan ememiliki karakteristik hidrologis yang berbeda pula. DAS yang bentuknya memanjang, maka akan sulit terjadi banjir, sedangkan DAS yang membulat akan lebih mudah terkena banjir.

Untuk mempertahankan kelestarian DAS dapat dilakukan dengan:1) Mengadakan usaha reboisasi dan penghijauan di bagian hulu.2) Melarang penebangan hutan secara liar.3) Membatasi daerah sekitar untuk pemukiman penduduk.Pembatasan DAS biasanya dilakukan dengan bantuan peta topografi atau foto udara. Karena dengan kedua media tersebut, hamparan bumi dapat dilihat secara luas.

Contoh-contoh DAS di Indonesia antara lain sebagai berikut.1) DAS Ciliwung, yang mempunyai hulu di Bogor dan Hilir di kota Jakarta.2) DAS Bengawan Solo, yang mempunyai hulu di Wonogiri dan Hilir di Gresik.3) DAS Mahakam, yang mempunyai hulu di Pegunungan Bawui dan hilir di

Samarinda.

DanauDanau adalah cekungan-cekungan yang ada di permukaan bumi, baik itu terjadi

akibat proses tektonik, vulkanik atau proses lain yang membuat danya cekungan, lama-kelamaan akan terisi oleh air, dan membuat genangan air yang banyak.

Page 5: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Suatu genangan dapat dikatakan sebagai danau apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Genangan air cukup dalam dan sudah menunjukan adanya perbedaan suhu pada kedalaman tertentu.

b. Tumbuhan yang mengapung tidak menutup seluruh permukaan air dan biasanya hanya di bagian pinggir.

c. Sudah menunjukan adanya gelombang.Jenis-jenis danau beserta proses terjadinya.1. Danau Tektonik

Terjadi karena adanya proses-proses tektonik seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit bumi, sehingga terjadi penurunan permukaan bumi dan membentuk cekungan yang terisi air. Contoh: Danau Singkarak, Danau Kerinci, Danau Poso, dan Danau Towuti.

2. Danau VulkanikTerbentuk dari kawah atau kepundan gunung api yang masih aktif ataupun yang sudah mati kemudian terisi air. Contoh: Danau Kelud yang merupakan kawah gunung kelud, Danau Segara Anakan, Danau Kawah Gunung Rinjani, dan Danau Telaga di Pegunungan Dieng.

3. Danau Tektonik-VulkanikTerbentuk karena kombinasi proses tektonik dan vulkanik yang menimbulkan terjadinya cekungan. Jika cekungan terisi oleh air, terbentuklah danau. Contoh: Danau Batur dan Danau Toba.

4. Danau KarstTerbentuk karena pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan. Bila cekungan iini terisi oleh air, maka terbentuk Danau yang disebut dolina. Contoh: Danau/telaga di pegunungan seribu, di Daerah Istimewa Jogjakarta.

5. Danau Glasial

Page 6: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Terjadi karena adanya proses erosi dan pengendapan yang membentuk cakungan di lereng dan lembah pegununangan. Cekungan ini kemudian terisi oleh air es yang kemudian mencair dan berubah menjadi danau. Contoh: Danau Ontario dan Danau monica di Amerika Serikat.

6. Danau BendunganDanau yang terjadi karena aliran sungai yang terbendung, baik secara alami maupun buatan manusia. Danau bendungan yang dibuat oleh manusiadikenal dengan sebutan waduk. Contoh: Waduk Gajah Mungkur di wonogiri, Jawa Tengah, Waduk Jatiluhur.

Danau mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia sehingga danau yang sengaja dibuat untuk tujuan pemanfaatan secara optimal. Manfaat danau secara umum adalah sebagai berikut.a. Sumber air minumb. Sarana irigasic. Pencegahan bahaya bancird. Objek wisatae. Perikanan daratf. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

RawaRawa adalah daerah yang selalu tergenang air dan mempunyai kadar air yang relative tinggi. Adapun air di rawa terlihat kotor, karena tempat itu mengandung bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati. Akibatnya air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam.

Berdasarkan keadaan airnya, rawa dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.a. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian air (air tidak mengalir). Ciri rawa

ini antara lainairnya sangat asam, berwarna merah, tidak dapat dijadikan air minum, tidak ada organisme yang hidup, dan sukar dimanfaatkan.

b. Rawa yang mengalami pergantian air karena mendapat pengaruh pasang surut air laut. Rawa ini biasanya terletak dekat sungai/pantai dan disebut juga rawa pasang surut.

Page 7: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Berdasarka proses terbentuknya, rawa dibedakan dalam beberapa jenis:

a. Rawa PantaiRawa ini slalu dipengaruhi oleh pasang-surut air lautb. Rawa PinggiranRawa pinggiran sepanjang aliran sungai terjadi akibat sering meluapnya air sungai tersebutc. Rawa AbadiRawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke lau. Air rawa ini asam dan berwarna kemerah-merahan.

Persebaran rawa di indonesia

Di Indonesia, lahan rawa diperkirakan seluas 33,4 juta ha, sekitar 60 % (20 juta Ha) diantaranya merupakan lahan rawa pasang surut dan 40 persen selebihnya (13,4 juta Ha) adalah lahan rawa non pasang surut.

Tabel 1 - Penyebaran Geografis Lahan Rawa yang Disponsori Pemerintah

Lokasi

Jumlah Luas dalam Ha dan % dari LDR1) Nasional Jumlah Daerah Yang Sudah Dikembangkan

Pasang surut Non-PS2) Jumlah Pasang Surut Non-PS2) Jumlah

Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %

Sumatra 6,604,000 19,8 2,768,000 8,3 9,370,000 28 615,250 1,8 279,450 0,8 894,730 2,6

Kalimantan 8,126,900 24,4 3,580,500 10,7 11,707,400 36 219,950 0,7 192,190 0,5 412,140 1,2

Papua (Irja) 4,216,950 12,6 6,305,770 18,9 10,522,720 31 0 0,0 6,000 0,02 6,000 0,02

Sulawesi 1,148,950 3,4 644,500 1,9 1,793,450 5 0 0,0 2,000 0,01 2,000 0,01

Jumlah 20,096,800 60,2 13,296,770 39,8 33,393,570*) 100 835,200 2,5 479,670 1,3 1,314,870 3,8

*) Dari anqka ini 2,4 juta ha telah dikembangkan oleh pernukim spontan,

kebanyakan di sepanjang sungai besar dan daerah pantai

1) LDR. Lahan Rawa

2) Non-PS, Non Pasang-surut

LautKlasifikasi Laut Laut dapat di klasifikasikan berdasarkan :

Page 8: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

a. Menurut letaknya Laut menurut letaknya, laut diklasifikasikan menjadi:

1. Laut tepiLaut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudera oleh pulau-pulau. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tepi antara lain : Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut Utara

2. Laut tengahLaut yang terletak diantara benua – benua. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tengah antara lain : Laut tengah, Laut Australia, Laut Karibia, Teluk Meksiko.

3. Laut pedalamanLaut yang hampir seluruhnya di kelilingi dengan daratan. Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut pedalaman antara lain : Laut Baltik, Laut Hitam, Laut (Danau) Kaspia.

b. Menurut terjadinya Laut menurut terjadinya dibedakan menjadi :

1. Laut TransgresiLaut yang meluas, terjadi karena daratan rendah yang tergenang oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang merupakan termasuk laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.

2. Laut IngresiLaut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami penurunan. Pada perairan Indonesia laut – laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Banda (kedalaman 7.440 meter), Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar Indonesia perairan laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Jepang (kedalaman 4.000 meter), Laut Karibia (kedalaman 5.505 meter).

3. Laut RegresiLaut yang menyempit, terjadinya karena menyempitnya luas permukaan laut karena kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti-hentinya serta berlangsung selama berabad-abad mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai.

Menurut kedalamannya Laut menurut kedalamannyanya dapat dibedakan menjadi beberapa zona :

1. Zona pesisir (littoral zone)Wilayah laut antara garis batas air pasang naik dengan garis batas air pasang surut. Wilayah ini tergenang pada saat pasang naik sedangkan pada surut wilayah ini tidak tergenang air laut.

2. Zona laut dangkal (neuritic zone)Wilayah laut yang dangkal antara batas pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini kaya akan ikan dan tumbuh-tumbuhan laut, karena masih terdapat sinar matahari yang menyebabkan fotosintesis dapat berjalan baik (matahari dapat menembus air laut hingga kedalaman 90 meter). Pada zona ini pula plankton dapat tumbuh dengan subur karena terdapat banyak oksigen, dan masih terdapat ombak yang menyebabkan tersebarnya plankton sebagai makanan utama ikan.

3. Zona laut dalam (bathyal zone)Wilayah laut yang dalam dengan kedalamannya antara 200 meter hingga kedalaman 1.000 meter. Karena sinar matahari sudah tidak dapat menembus zona ini maka tumbuhan mulai berkurang namun binatang masih banyak terdapat di wilayah laut ini.

4. Zona laut sangat dalam (abyssal zone)Wilayah laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 meter, zona ini merupakan zona yang sangat gelap sehingga sudah tidak terdapat lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat hidup, namun masih ada binatang – binatang yang dapat hidup pada wilayah yang memiliki organ yang dapat menimbulkan cahaya sendiri.

Batas luar wilayah lautan Indonesia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zona laut teritorial, zona landas kontinen, dan Zona Ekonomi Ekslusif.a. Zona Laut TeritorialZona laut teritorial adalah zona yang dibatasi oleh garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika lebar lautan yang membatasi dua negara kurang dari 24 mil, maka garis teritorial ditarik sama jauh dari masing-masing negara. Pada zona ini negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya, tetapi menyediakan alur

Page 9: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah laut. Wilayah laut teritorial Indonesia diumumkan pemerintah pada tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960.b. Zona Landas KontinenZona landas kontinen merupakan dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman laut kurang dari 150 m. Indonesia terletak di antara landas kontinen Asia dan Australia. Pada zona ini, pemerintah memiliki kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan berkewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai. Batas landas kontinen diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Februari 1969.c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garis dasar laut lurus ke arah laut bebas sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan sumber daya laut untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan untuk pelayaran, dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut.

Kadar Garam Air Laut (Salinitas)Kadar Garam Air Laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam gram) yang terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen (%) atau permil (0/00).Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung kepada banyak sedikitnya :

1. Penguapan2. Sungai yang bermuara ke laut tersebut3. Curah hujan4. Pemasukan air dari samudera di sekitarnya.5. Air yang berasal dari gletser

GELOMBANG LAUT (OCEAN WAVES)

Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan kepada beberapa jenis bergantung kepada daya pencetusnya. Pencetus gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), daya tarikan bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang yang biasanya terjadi dan dikaji dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut. Gelombang dapat membentuk dan merosakan pantai dan menbawa kesan kepada struktur pantai. Tenaga dari gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Dalam pengkajian bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang dikenalpasti dalam proses pembentukan struktur pantai. Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu: • Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave). • Gelombang perusak pantai (Destructive wave).

Gelombang Katastropik (Bencana)- Gelombang Badai (Storm Surge)- Gelombang yang disebabkan oleh longsoran (Landslide Surge)- Gelombang Tsunami, disebabkan oleh gempa bumi baik yang bersifat tektonikmaupun vulkanik- Gelombang Stasioner, merupakan gelombang yang tidak bergerak maju, tetapibergerak dalam arah vertikal ke atas dan ke bawah (dapat dibangkitkan oleh badai,gangguan tiba-tiba pada permukaan air, dan perubahan mendadak kondisi atmosfir);dapat terjadi di danau dan di daerah teluk

Arus Laut

Page 10: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)

Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya, terbagi atas :a. Gerakan dorongan anginAngin adalah factor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.b. Gerakan termohalinPerubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air  yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.c.Arus PasutArus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.d. TurbulensiSuatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar lapisan.e.TsunamiSering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat etrjadi gempa.f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin

Page 11: 31297620 Jenis Sungai Danau Rawa

memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000)

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.